Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH MATEMATIKA MESIR KUNO

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah : Filsafat dan Sejarah Matematika

Dosen pengampu : Riva Lesta Ariany, S.Pd., M. Pd.,

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Shovy Adzkiya Putri 1202050119


2. Nani Agustina 1212050122
3. Rahmadani 1212050131

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sejarah Matematika Mesir
Kuno” tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan
kita nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut – pengikutnya sampai
akhir zaman.
Tak lupa kami mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, dengan
penuh kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk memberikan
dan mencapai hasil yang maksimal serta sesuai dengan yang diharapkan, walaupun di dalam
pembuatan kami menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang kami miliki. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kami ingin
mengucapkan terima kasih khususnya kepada Ibu dosen pengampu mata Filsafat dan Sejarah
Matematika.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Bandung, 05 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................... i
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
A. Sejarah Matematika .................................................................................................................... 3
B. Sejarah Matematika Mesir Kuno ................................................................................................ 4
C. Papirus......................................................................................................................................... 4
D. Sistem Bilangan Hierograf .......................................................................................................... 5
E. Sistem Penjumlahan Bangsa Mesir Kuno ................................................................................... 6
F. Perkalian Awal Bangsa Mesir ..................................................................................................... 7
G. Tabel Pecahan Satuan.................................................................................................................. 8
H. Bilangan Rasional ....................................................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ......................................................................................................................................... 1

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan


teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
mengembangkan daya piker manusia. Obyek-obyek matematika bersifat sosial, kultural,
historis. Artinya bahwa matematika dan pembelajaranya merupakan milik bersama
seluruh umat. Betapa primitifnya masyarakat pun, matematika adalah bagian dari
kebudayaanya (meski dalam bentuk yang sederhana).
Sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asal mula penemuan di dalam
matematika dan sedikit perkembanganya, penyelidikan terhadap metode dan notasi
matematika di masa silam. Matematika seperti halnya aspek kehidupan manusia
lainnya, memiliki sisi yang tidak terpisahkan yaitu sejarah. Sejarah matematika
terbentang dari sekitar 18000 SM hingga kini serta memuat sumbangan dari ribuan
tokoh matematika. Sejarah matematika menampilkan bagian matematika yang
berkaitan dengan perkembangan matematika hingga menemukan bentuknya sekarang
ini, yang terekam dalam kebudayaan besar Mesopotamia, Mesir kuno, Yunani kuno,
India kuno, Cinakuno, Arab kuno, Persia, dan Eropa kuno, serta zaman modern yang
sebagian besar terpusat di Eropa. Penggunaan terkuno matematika adalah di dalam
perdagangan, pengukuran tanah, pelukisan dan pola-pola penenunan serta pencatatan
waktu dan tidak pernah berkembang luas hingga tahun 3000 SM ke muka ketika orang
Babilonia dan Mesir Kuno mulai menggunakan aritmetika, aljabar, dan geometri untuk
penghitungan pajak dan urusan keuangan lainnya, bangunan dan konstruksi, dan
astronomi. Melihat dalam matematika itu “diciptakan” oleh manusia terdahulu, maka
ini memberi pengetahuan bagi paradigma pembelajaran yang bersifat bersifat
konstruktifisme.
Oleh karena itu kami ingin menjelaskan sejarah matematika yang ditinjau dari
topik materi dan horison waktu, dimana bertujuan untuk menunjukan proses waktu
sejarah matematika itu berjalan hingga menghasilkan beberapa temuan teori atau ilmu
matematika yang kita kenal hingga teori atau ilmu matematika yang kita kenal hingga
saat ini.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini yaitu:


1. Apa itu Sejarah Matematika?
2. Bagaimana Sejarah Matematika Mesir Kuno?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:


1. Mengetahui maksud dari Sejarah Matematika
2. Mengetahui Sejarah Matematika Mesir Kuno

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Matematika

Cabang pengkajian yang dikenal sebagai sejarah matematika adalah


penyelidikan terhadap asal mula penemuan di dalam matematika dan sedikit
perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika pada masa silam.
Sebelum zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-
contoh tertulis dari pengembangan matematika telah mengalami perkembangan hanya
di beberapa tempat. Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton
322 (matematika Babilonia sekitar 1900 SM), [1] Lembaran Matematika Rhind
(Matematika Mesir sekitar 2000-1800 SM), [2] dan Lembaran Matematika Moskwa
(matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua tulisan itu membahas teorema yang umum
dikenal sebagai teorema Pythagoras, yang tampaknya menjadi pengembangan
matematika tertua dan paling tersebar luas setelah aritmetika dasar dan geometri.
Sumbangan matematikawan Yunani memurnikan metode-metode (khususnya
melalui pengenalan penalaran deduktif dan kekakuan matematika di dalam pembuktian
matematika) dan perluasan pokok bahasan matematika. Kata "matematika" itu sendiri
diturunkan dari kata Yunani kuno, μάθημα (mathema), yang berarti "mata pelajaran".
Matematika Cina membuat sumbangan dini, termasuk notasi posisional. Sistem
bilangan Hindu-Arab dan aturan penggunaan operasinya, digunakan hingga kini,
mungkin dikembangakan melalui kuliah pada milenium pertama Masehi di dalam
matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui matematika Islam. Matematika
Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan memperluas pengetahuan matematika ke
peradaban ini. Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada pengembangan
matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa.
Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika
seringkali diikuti oleh abad-abad kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia
pada abad ke-16, pengembangan matematika baru, berinteraksi dengan penemuan
ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.

3
B. Sejarah Matematika Mesir Kuno

Sejarah mengatakan bahwa matematika berasal dari Mesir adalah gagasan


Aristoteles dalam bukunya yang berjudul Metapysics yang menyebutkan bahwa “sains-
sains matematis berasal dari kawasan Mesir, karena di sana kaum yang sekelas pendeta
memiliki waktu luang yang cukup.”
Pandangan Proclus (410-485 S.M.), seorang pengamat ahli dari Yunani, dalam
Commentary on the First Book of Euclid’s Elements adalah bahwa sebagian besar
catatan sejarah mengatakan geometri adalah ilmu yang pertama ditemukan di Mesir.
Ilmu ini berasal dari perngukuran luas tanah. Hal ini sangat penting mengingat sungai
Nil yang setiap tahun meluap akan menghapus batas-batas tanah.
Dari pendapat dia atas dapat disimpulkan bahwa matematika di Mesir muncul
akibat kebutuhan-kebutuhan praktis. Peradaban Mesir yang terdapat di sepanjang
sungai Nil yang setiap tahun banjir, menyebabkan lahan bertambah atau berkurang.
Aturan geometri sederhana dipakai untuk menentukan batas-batas ladang dan daya
tampung lumbung. Selain itu, peradaban Mesir membutuhkan aritematika sederhana
untuk melakukan transaksi perdagangan, pemungutan pajak oleh pemerintah,
mengitung bunga pinjaman, gaji, serta penyusunan kalender kerja.
Sejarah Sejarah penemuan penemuan matematika matematika Mesir kuno
adalah pada saat invasi Napoleon Napoleon ke Mesir pada tahun 1798. Ketika pasukan
Napoleon kalah oleh armada Inggris dan memutuskan untuk meneliti tiap aspek
kehidupan bangsa Mesir pada masa kuno dan zaman modern. Bersama dengan 167
ilmuwan termasuk dua matematikawan yaitu Gaspard Monge dan Jean-Baptise Fourier,
mereka menghasilkan sebuah karya monumental yang berjudul Déscription de
I’Egypte.

C. Papirus

Papirus adalah bahan yang menyerupai kertas tebal yang digunakan pada zaman
dahulu sebagai tempat menulis. Bahan ini dibuat dari empulur tumbuhan papirus,
Cyperus papyrus, yang tumbuh di lahan basah. Bangsa Mesir Kuno membuat tulisan
berbentuk gambar-gambar dengan menggunakan sejenis pena dengan tinta berwarna
hitam atau merah. Tulisan Mesir Kuno sering disebut tulisan Hieroglif, dan tulisan ini
ditemukan dalam bentuk gambar pada papirus ataupun guratan pada batu atau potongan
kayu. Tulisan Mesir Kuno diperkirakan berkembang pada tahun 3400 S.M. Tulisan

4
pada zaman Mesir ini ditulis dari kata ‘papu’ yaitu semacam tanaman. Sistem Numerasi
Mesir Kuno bersifat aditif, dimana nilai suatu bilangan merupakan hasil penjumlahan
nilai-nilai lambang-lambangnya.

D. Sistem Bilangan Hierograf

Orang Mesir memiliki sistem penulisan yang didasarkan pada hieroglif dari
sekitar 3000 SM. Hieroglif adalah gambar kecil yang mewakili kata-kata. Sangat
mudah untuk melihat bagaimana mereka akan menunjukkan kata “burung” oleh gambar
burung kecil tetapi tanpa pengembangan lebih lanjut, sistem tulisan ini tidak bisa
mewakili banyak kata. Masalah ini diadopsi oleh orang Mesir Kuno adalah dengan
berbicara menggunakan kata-kata. Misalnya, untuk menggambarkan dengan kalimat
“Aku mendengar anjing menggonggong” mungkin diwakili oleh: “mata”, “telinga”,
“kulitpohon” + “kepalamahkota”, “anjing”. Simbol yang sama mungkin berarti sesuatu
yang berbeda dalam konteks yang berbeda, jadi “mata” mungkin berarti “melihat”
sementara “telinga” mungkin berarti “suara”. “suara”. Orang Mesir memiliki sistem
bilangan basis 10 hieroglif. Dengan ini berarti bahwa mereka memiliki simbol terpisah
untuk satuan, puluhan, ratusan, ribuan, pulu hribuan, ratus ribuan, dan jutaan.
Berikut ini adalah angka hieroglif:

Misalnya untuk membuat bilangan 276, ada lima belas simbol yang diperlukan: dua
simbol “ratusan”, tujuh simbol “puluhan”, dan enam simbol “satuan”. Bilangan tersebut
di perlihatkan sebagai berikut:
276 dalam hieroglyphs

Contoh tulisan bilangan 276 dalam hieroglif terlihat pada batu ukiran dari
Karnak, berasal dari sekitar 1500 SM, dan sekarang berada dipamerkan di Louvre, Paris.

5
Dapat dilihat bahwa menambahkan angka hieroglif itu mudah. Salah satunya adalah
menggantikan sepuluh simbol oleh simbol tunggal yang nilainya lebih tinggi diatasnya.
Pecahan untuk orang Mesir Kuno terbatas pada pecahan tunggal (dengan pengecualian
dari yang sering kali digunakan 2/3 dan kurang sering digunakan digunakan 3/4).
Sebuah pecahan tunggal adalah bentuk 1/n dimana n adalah bilangan bulat dan ini
diwakili dalam angka hieroglif dengan menempatkan simbol yang mewakili sebuah
“mulut”, yang berarti “bagian”, di atas nomor tersebut. Berikut adalah beberapa contoh:

Perhatikan bahwa ketika bilangan yang mengandung terlalu banyak simbol “bagian”,
ditempatkan di atas bilangan bulat, seperti dalam 1/249, maka simbol “bagian”
ditempatkan di atas “bagian pertama” bilangan. Symbol diletakkan di atas bagian
pertama karena bilangan ini dibaca dari kanan ke kiri.
Dalam menuliskan bilangan, susunan desimal terbesar ditulis lebih dahulu. Bilangan
ditulis dari kanan ke kiri: Misal 46.206

E. Sistem Penjumlahan Bangsa Mesir Kuno

Penjumlahan sistem bilangan mesir hampir serupa dengan penjumlahan dengan


masa kini yang berbeda hanyalah simbolnya.
contoh :
456 + 265 = 721 = 721

6
F. Perkalian Awal Bangsa Mesir

Matematika papyrus rhind merupakan sebuah Salinan dari rata-rata kerja


sebelumnya, Matematika papyrus rhind disalin dari seseorang penulis yang bernama
Ahmose ditahun 1650 SM. Pada saat itu yang menjadi Gubernur Mesirc adalah Joseph.
Alexander Henry Rhind memperolehnya di luxor, Mesir ditahun 1858 dan kemudian
membelinya dimuseum inggris pada tahun 1865. Pengenalan matematika rhind papyrus
dilakukan dengan menjanjikan pembaca melalui kalimat berikut “Dengan mempelajari
semua hal yang baik, semua wawasan akan tetap ada dan pengetahuan dari rahasia yang
tersembunyi, akan terungkap”. Pada dasarnya, hal tersebut adalah fakta dari deretan
pemecahan masalah matematika dasar, sebuah garis besar houm untuk penulis yang
bercita cita tinggi, yang mana penulis tersebut harus bisa menghitung dengan tepat
berapa banyak batu bata yang dibutuhkan untuk membangan jalan dengan kemiringan-
kemiringan tertentu, dan berapa banyak papan roti yang dibutuhkan dibutuhkan untuk
memberi makan budak pekerja dan sebagainya.
Sebelum ditemukannya kalkulator dan matematika modern, di mesir telah
ditemukan sebuah cara untuk menentukan jumlah bilangan besar dengan cepar. Cara
yang dilakukan pada umumnya adalah dengan menggunakan 2 kolom, buatlah garis
untuk memisahkan dua kolom. Isi kolom ke bawah di sebelah kiri, dimulai dengan
nomor 1. Gandakan dan tulis 2 dibawahnya, lalu gandakan 2 itu sehingga mendapatkan
angka 4, terus digandakan sampai angkanya tidak melebihi yang dikalikan. Isilah
kolom kanan, tuliskan angka yang ingin dikalikan. Dibawah angka yang ingin dikalikan,
gandakan angka tersebut dan tulis. Gandakan lagi hasil penggandaan angka sebelumnya
dan tulis, Terus sampai sebanyak kolom kiri.
Contoh : 13 𝑥 12 =
Pada selembar kertas, buatlah garis untuk memisahkan dua kolom. Isi kolom ke
bawah di sebelah kiri, dimulai dengan nomor 1.Gandakan dan tulis 2 dibawahnya, lalu
gandakan 2 itu sehingga mendapatkan angka 4, dan seterusnya.Isilah kolom di bawah
kanan, tulislah nomor yang ingin anda kalikan (dalam hal ini, adalah 12). Dibawah 12,
gandakan dan tulis 24. Gandakan lagi 24 dan tulis 48, dan seterusnya. Kolom Anda
akan terlihat seperti ini:

7
Sekarang cari angka di kolom kiri yang kalau ditambahkan akan menghasilkan
angka pertama yang ingin dikalikan (dalam soal ini, 13). Angka 1 + 4 + 8 = 13, lalu
garisbawahi nomor di kolom kanan diseberang nomor ini. Tambahkan angka ini (12 +
48 + 96) dan kamu dapat mendapatkan 156, yang adalah jawaban tepat dari 13 𝑥 12.

G. Tabel Pecahan Satuan

Bangsa Mesir Kuno telah lama mengenal bilangan pecahan, Namun, mereka
menggunakan system bilangan berdasarkan pecahan satuan, yaitu pecahan yang
1 1 1 1
memiliki pembilang 1 seperti , , , , dan seterusnya. Bilangan lain yang tidak
3 4 5 7

berbentuk pecahan satuan akan dinyatakan dengan penjumlahan dari pecahan satuan
yang memiliki jumlah sesuai dengan pecahan yang diinginkan.
2 2 1 1
Contoh : pecahan , pecahan ini akan dinyatakan dalam bentuk = +
5 5 3 15
1 1
kenapa pecahan ini tidak ditulis dengan bentuk 5 + 5 ? Karena bilangan yang sama

tidak boleh digunakan dua kali.


2
Pecahan 𝑛 dengan n yang habis dibagi 3 memiliki aturan umum yaitu :
2 1 1
= +
3𝑘 2𝑘 6𝑘
Contoh
2
(k adalah 8) maka
24

2 1 1
= +
3(8) 2(8) 6(8)
2 1 1
= +
24 16 48
2
Berikut ini adalah tabel pecahan 𝑛 :

8
H. Bilangan Rasional

Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan dalam memperluas pecahan yang
pembikangnya lebih dari dua sebagai jumlah dari pecahan satuan. Misalnya kita akan
9
memperluas pecahan 13. Karena pembilang terdiri dari 9 = 1 + 4.2, maka salahsatu
9
caranya yaitu mengubah 13 menjadi :
9 1 2
= + 4( )
13 13 13
2 2
Karena pecahan 13 dapat diuraikan menggunakan tabel 𝑛 dan hasil yang dikumpulkan

mennjadi bentuk pecahan satuan tanpa pengulangan :

9
Jadi, jawaban akhirnya yaitu :

9 1 1 1 1 1
= + + + +
13 2 8 26 52 104

Ada 2 langkah sistematis untuk melengkapi penguraian ini yaitu metode splitting dan
metode Fibonacci. Metode pemisahan didasarkan pada apa yang disebut identitas
𝑚
pemisah yang secara umum metodenya sebagai berikut. Mulailah denggan pecahan 𝑛

dan tulis :

Sekarang dengan menggunakan identitas pemisah untuk mengganti contoh 𝑚 − 1 dari


1
pecahan satuan 𝑛 dengan
Diperoleh

Lanjutkan dengana cara ini dan pada selanjutnya idenyitas pemisah digunakan pada

Sehingga menghasilkan

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah mengatakan bahwa matematika berasal dari Mesir adalah gagasan


Aristoteles dalam bukunya yang berjudul Metapysics yang menyebutkan bahwa
“sains-sains matematis berasal dari kawasan Mesir, karena di sana kaum yang
sekelas pendeta memiliki waktu luang yang cukup.”
Sistem penulisan yang dilakukan bangsa mesir yaitu menggunakan hierograf
yaitu gambar kecil yang mewakili kata-kata. Pada masa mesir kuno sudah terdapat
beberapa operasi matematika yaitu system penjumlahan, perkalian, pecahan satuan,
dan bilangan rasional.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini, masih terdapat kekurangan. Maka dari itu,
penulis mengharapkan masukan dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya.

11
Daftar Pustaka

Burton, D. M. (2011). The History of Mathematics. MC Graw Hill Companies.


Derek, D. F. (2020). Sejarah Matematika Mesir Kuno dan India. Sinjai.
Wahyudin. (2013). Hakikat, Sejarah dan Filsafat Matemattika. Bandung: Mandiru.
Wulandari, Indah Ayu;dkk. (2022). Sejarah Matematika pada Zaman Mesir dan Babilonia. SeNa-
MaGeStik.

Anda mungkin juga menyukai