Disusun oleh :
Kelompok 1
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sejarah Matematika Mesir
Kuno” tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan
kita nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut – pengikutnya sampai
akhir zaman.
Tak lupa kami mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, dengan
penuh kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk memberikan
dan mencapai hasil yang maksimal serta sesuai dengan yang diharapkan, walaupun di dalam
pembuatan kami menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang kami miliki. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kami ingin
mengucapkan terima kasih khususnya kepada Ibu dosen pengampu mata Filsafat dan Sejarah
Matematika.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................... i
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
A. Sejarah Matematika .................................................................................................................... 3
B. Sejarah Matematika Mesir Kuno ................................................................................................ 4
C. Papirus......................................................................................................................................... 4
D. Sistem Bilangan Hierograf .......................................................................................................... 5
E. Sistem Penjumlahan Bangsa Mesir Kuno ................................................................................... 6
F. Perkalian Awal Bangsa Mesir ..................................................................................................... 7
G. Tabel Pecahan Satuan.................................................................................................................. 8
H. Bilangan Rasional ....................................................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ......................................................................................................................................... 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Matematika
3
B. Sejarah Matematika Mesir Kuno
C. Papirus
Papirus adalah bahan yang menyerupai kertas tebal yang digunakan pada zaman
dahulu sebagai tempat menulis. Bahan ini dibuat dari empulur tumbuhan papirus,
Cyperus papyrus, yang tumbuh di lahan basah. Bangsa Mesir Kuno membuat tulisan
berbentuk gambar-gambar dengan menggunakan sejenis pena dengan tinta berwarna
hitam atau merah. Tulisan Mesir Kuno sering disebut tulisan Hieroglif, dan tulisan ini
ditemukan dalam bentuk gambar pada papirus ataupun guratan pada batu atau potongan
kayu. Tulisan Mesir Kuno diperkirakan berkembang pada tahun 3400 S.M. Tulisan
4
pada zaman Mesir ini ditulis dari kata ‘papu’ yaitu semacam tanaman. Sistem Numerasi
Mesir Kuno bersifat aditif, dimana nilai suatu bilangan merupakan hasil penjumlahan
nilai-nilai lambang-lambangnya.
Orang Mesir memiliki sistem penulisan yang didasarkan pada hieroglif dari
sekitar 3000 SM. Hieroglif adalah gambar kecil yang mewakili kata-kata. Sangat
mudah untuk melihat bagaimana mereka akan menunjukkan kata “burung” oleh gambar
burung kecil tetapi tanpa pengembangan lebih lanjut, sistem tulisan ini tidak bisa
mewakili banyak kata. Masalah ini diadopsi oleh orang Mesir Kuno adalah dengan
berbicara menggunakan kata-kata. Misalnya, untuk menggambarkan dengan kalimat
“Aku mendengar anjing menggonggong” mungkin diwakili oleh: “mata”, “telinga”,
“kulitpohon” + “kepalamahkota”, “anjing”. Simbol yang sama mungkin berarti sesuatu
yang berbeda dalam konteks yang berbeda, jadi “mata” mungkin berarti “melihat”
sementara “telinga” mungkin berarti “suara”. “suara”. Orang Mesir memiliki sistem
bilangan basis 10 hieroglif. Dengan ini berarti bahwa mereka memiliki simbol terpisah
untuk satuan, puluhan, ratusan, ribuan, pulu hribuan, ratus ribuan, dan jutaan.
Berikut ini adalah angka hieroglif:
Misalnya untuk membuat bilangan 276, ada lima belas simbol yang diperlukan: dua
simbol “ratusan”, tujuh simbol “puluhan”, dan enam simbol “satuan”. Bilangan tersebut
di perlihatkan sebagai berikut:
276 dalam hieroglyphs
Contoh tulisan bilangan 276 dalam hieroglif terlihat pada batu ukiran dari
Karnak, berasal dari sekitar 1500 SM, dan sekarang berada dipamerkan di Louvre, Paris.
5
Dapat dilihat bahwa menambahkan angka hieroglif itu mudah. Salah satunya adalah
menggantikan sepuluh simbol oleh simbol tunggal yang nilainya lebih tinggi diatasnya.
Pecahan untuk orang Mesir Kuno terbatas pada pecahan tunggal (dengan pengecualian
dari yang sering kali digunakan 2/3 dan kurang sering digunakan digunakan 3/4).
Sebuah pecahan tunggal adalah bentuk 1/n dimana n adalah bilangan bulat dan ini
diwakili dalam angka hieroglif dengan menempatkan simbol yang mewakili sebuah
“mulut”, yang berarti “bagian”, di atas nomor tersebut. Berikut adalah beberapa contoh:
Perhatikan bahwa ketika bilangan yang mengandung terlalu banyak simbol “bagian”,
ditempatkan di atas bilangan bulat, seperti dalam 1/249, maka simbol “bagian”
ditempatkan di atas “bagian pertama” bilangan. Symbol diletakkan di atas bagian
pertama karena bilangan ini dibaca dari kanan ke kiri.
Dalam menuliskan bilangan, susunan desimal terbesar ditulis lebih dahulu. Bilangan
ditulis dari kanan ke kiri: Misal 46.206
6
F. Perkalian Awal Bangsa Mesir
7
Sekarang cari angka di kolom kiri yang kalau ditambahkan akan menghasilkan
angka pertama yang ingin dikalikan (dalam soal ini, 13). Angka 1 + 4 + 8 = 13, lalu
garisbawahi nomor di kolom kanan diseberang nomor ini. Tambahkan angka ini (12 +
48 + 96) dan kamu dapat mendapatkan 156, yang adalah jawaban tepat dari 13 𝑥 12.
Bangsa Mesir Kuno telah lama mengenal bilangan pecahan, Namun, mereka
menggunakan system bilangan berdasarkan pecahan satuan, yaitu pecahan yang
1 1 1 1
memiliki pembilang 1 seperti , , , , dan seterusnya. Bilangan lain yang tidak
3 4 5 7
berbentuk pecahan satuan akan dinyatakan dengan penjumlahan dari pecahan satuan
yang memiliki jumlah sesuai dengan pecahan yang diinginkan.
2 2 1 1
Contoh : pecahan , pecahan ini akan dinyatakan dalam bentuk = +
5 5 3 15
1 1
kenapa pecahan ini tidak ditulis dengan bentuk 5 + 5 ? Karena bilangan yang sama
2 1 1
= +
3(8) 2(8) 6(8)
2 1 1
= +
24 16 48
2
Berikut ini adalah tabel pecahan 𝑛 :
8
H. Bilangan Rasional
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan dalam memperluas pecahan yang
pembikangnya lebih dari dua sebagai jumlah dari pecahan satuan. Misalnya kita akan
9
memperluas pecahan 13. Karena pembilang terdiri dari 9 = 1 + 4.2, maka salahsatu
9
caranya yaitu mengubah 13 menjadi :
9 1 2
= + 4( )
13 13 13
2 2
Karena pecahan 13 dapat diuraikan menggunakan tabel 𝑛 dan hasil yang dikumpulkan
9
Jadi, jawaban akhirnya yaitu :
9 1 1 1 1 1
= + + + +
13 2 8 26 52 104
Ada 2 langkah sistematis untuk melengkapi penguraian ini yaitu metode splitting dan
metode Fibonacci. Metode pemisahan didasarkan pada apa yang disebut identitas
𝑚
pemisah yang secara umum metodenya sebagai berikut. Mulailah denggan pecahan 𝑛
dan tulis :
Lanjutkan dengana cara ini dan pada selanjutnya idenyitas pemisah digunakan pada
Sehingga menghasilkan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, masih terdapat kekurangan. Maka dari itu,
penulis mengharapkan masukan dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya.
11
Daftar Pustaka