Anda di halaman 1dari 13

*

ETOS KERJA PROFESIONAL MUSLIM DALAM INSTITUSI PERGURUAN TINGGI ISLAM

PENGANTAR
Produktifitas suatu organisasi atau suatu institusi sangat erat hubungannya dengan Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam organisasi atau institusi tersebut. Etos kerja professional, disamping beberapa faktor lain, sangat dominan menentukan kualitas produktifitas organisasi atau insititusi. Untuk keberhasilan misi dan tujuan suatu organisasi atau suatu istitusi, orgainsasi atau institusi tersebut haruslah dikelola dengan manajemen yang efektif, efisien dan profesional. Pengelolaan organisasi atau institusi yang profesional akan membentuk budaya organisasi yang profesional. Di ndonesia, saat ini ada ratusan nstitusi Perguruan !inggi slam. "isi, Misi, dan !ujuan nstitusi Perguruan !inggi slam tersebut sangat kental ruh slamnya. Pertanyaannya adalah, apakah ruh slam tersebut sudah melekat dan menji#ai etos kerja profesional SDM dalam nstitusi Perguruan !inggi slam tersebut$ !ulisan ini membahas ruh slam yang seharusnya melekat pada setiap SDM yang ada di nstitusi Perguruan !inggi slam tersebut.

PEMBAHASAN
Membahas etos kerja profesional di ndonesia, rujukan yang bisa diba%a adalah &E!'(S)*+ DE,-P-. E!(S /E01- P0(2ES (.-,3 hasil karya 1ansen 'ulman Sinamo, dari nstitut Darma Mahardika, 1akarta. Menurut 1ansen 'ulman Sinamo, dari suatu studi sosiologi dan manajemen telah menunjukkan bah#a tingkat fundamental,

) keberhasilan institusi ditentukan oleh etos kerja SDM yang tampil dalam bentuk perilaku dan budaya kerja mereka yang khas. Ethos)* merupakan seperangkat etos kerja atau perilaku kerja positif yang lahir dari keyakinan dan komitmen total terhadap paradigma kerja tertentu. Ethos)* memperkenalkan delapan paradigma kerja yang menjadi a%uan untuk membangun etos kerja profesional. /e dalam, ia menguatkan ruh positif dan membangun karakter sebagai manusia produktif. Sedang keluar, ia tampil dalam bentuk kinerja profesional seperti kualitas, efektifitas, efisiensi maupun profitabilitas. Delapan Etos /erja Profesional tersebut adalah4 (*) kerja adalah rahmat, ()) kerja adalah amanah, (5) kerja dalah panggilan, (6) kerja adalah aktualisasi, (7) kerja adalah ibadah, (8) kerja dalah seni, (9) kerja adalah kehormatan, dan (:) kerja adalah pelayanan. Menurut 1ansen, kedelapan etos kerja yang ia gagas bersumber pada ke%erdasan emosional spiritual. a menjamin semua konsep itu bisa diterapkan di semua pekerjaan. .amun pernyataan ini belum tentu sempurna, oleh karena slam lebih a#al telah menetapkan konsep;konsep dasar etos kerja profesional muslim /embali kepada pertanyaan yang mendasari pembahasan ini, yaitu apakah ruh slam tersebut sudah melekat dan menji#ai etos kerja profesional SDM dalam nstitusi Perguruan !inggi slam$ Sebelum membahas hal tersebut ada baiknya merujuk ke sumber yang fundamental, yaitu Sosok Pribadi Muslim. Sosok Pribadi Muslim adalah karakter yang mendasari Etos /erja Profesional Muslim. -l;<ur=an dan Sunnah merupakan pusaka 0asullullah S-> yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang mat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki oleh oleh -l;<ur=an dan Sunnah adalah pribadi yang

5 berakhlakul karimah. Membahas tentang akhlakul karimah, tidak boleh tidak harus merujuk ke sumber utama, yaitu akhlak 0asulullah, panutan utama setiap muslim dalam menjalani kehidupan sehari;hari. Seorang sahabat bertanya kepada -isyah r.a., tentang akhlak 0asulullah, maka ia menja#ab. &-khlak 0asulullah tidak lain adalah -l;<ur=an?3 Dengan kata lain, 0asullullah adalah the walking and the living Quran, %ontoh nyata nyata aktualisasi -l; <ur=an, seperti yang dikatakan oleh /' !oto !asmara. @udaya kerja seorang muslim bertumpu kepada akhlakul karimah. -khlak 0asullullah yang utama yaitu shiddiq, istiqamah, fathanah, amanah dan tablig. !entu saja akhlak beliau tidak dibatasi pada lima kata tersbut, karena beliau adalah bentuk hidup dan aktualisasi -l;<ur=an yang sangat multi dimensi dan sangat luas batasannya. Dalam menjalankan organisasi atau institusi, /' !oto !asmara telah mengetengahkan konsep &Pedoman @ersikap dan @ertingkah ,aku;Code of Conduct3 berdasarkan akhlak mulia 0asulullah tersebut. Shiddiq Setiap muslim dalam menjalankan tugas dalam organisasi dalam bentuk jabatan apapun haruslah senantiasa melakukan hal;hal berikut4 *. @ersikap dan beertindak berdasarkan nilai;nilai kejujuran. 1uga menghayati sepenuhnya bah#a kejujuran merupakan jati diri yang akan mengantarkan kepada kedudukan yang terpuji (maqamam mahmuda). Meyakini sepenuhnya bah#a kejujuran hanya tumbuh berkembang dan terpilihara selama dirinya memenuhi komitmennya sebagai hamba -llah.

6 ). Meyakini sepenuhnya bah#a setiap kebohongan, pemalsuan, dan penipuan merupakan bentuk pengkhianatan yang merendahkan martabat dirinya sebagai hamba -llah dan merusak reputasi institusi. 5. Melaksanakan tugas;tuganya dengan integritas yang tinggi dan karenanya tidak pernah mengenal kompromi terhadap segala bentuk kebatilan 6. Menetapkan komitmennya bah#a kejujuran melandasi sikap dan tindakannya dalam menata hubungannya dengan mitra kerja. 7. Sangat menghargai nilai;nilai kemanusiaan dalam semua hubungan dengan mitra kerja maupun dengan teman seja#at atas dasar kejujuran dan saling menghormati. 8. @erusaha meningkatkan kualitas dirinya untuk menjadi anggota institusi yang baik, yang jujur, dan bertanggung ja#ab, dan professional. 9. Sangat menghargai kerja bersama;sama, berjamaah (team #ork), sehingga persaudaraan dan persahabatan di antara anggota institusi lebih dominant dari pada kepentingan dirinya. :. Memiliki keyakinan yang sangat kuat bah#a kejujuran mendorong dirinya untuk berfikir dan bertindak dengan rasa urgensi yang tinggi. A. Sangat bersungguh;sungguh dalam setiap pelaksanaan tugas dan senantiasa menampakkan penampilan yang simpatik dan impresif.

Istiqomah Setiap muslim dalam bekerja, senantiasa melakukan hal;hal berikut4 *. @ekerja dengan sikap yang teguh dan pantang menyerah terhadap segala bentuk tekanan yang akan mempengaruhi pelaksanaan tugas;tugasnya.

7 ). Memiliki daya adaptasi yang tinggi dalam %ara menangani berbagai perubahan dan memandang setiap tantangan sebagai kesempatan untuk menjadikan dirinya lebih berkualitas dan professional. 5. @ekerja berdasarkan komitmen yang sangat kuat untuk menghasilkan kualitas kerja yang terbaik dan bedaya saing. 6. @erusaha dengan tekun untuk me#ujudkan hubungan dan pelayanannya kepada setiap indiBidu, baik di dalam institusi maupun di luar institusi, berdasarkan kesungguhan, kesinambungan, dan kesabaran. 7. @erteguh hati untuk melaksanakan Bisi dan misi institusi dengan berorientasi pada prestasi kerja. 8. @ersikap dan bertindak bijaksana dalam mengambil keputusan. 9. Memiliki semangat pengorbanan dan senantiasa men%intai serta mendahulukan kepentingan institusi dia atas kepentingan dirinya sendiri. :. @ekerja dengan tujuan yang jelas dan dengan konsisten dan konsekuen berusaha dengan sungguh;sungguh untuk men%apai dan melampaui target yang ditetapkan. A. Menunjukkan sikap bijaksana dan memiliki kepedulian yang tinggi untuk memberikan sumbangan pemikiran dan hasil kerja optimal untuk kemajuan institusi.

Fathonah Setiap muslim senantiasa melakukan hal;hal berikut4 *. Melaksanakan tugas;tugasnya dengan standard kualitas tinggi sesuai dengan Bisi, msi dan tujuan institusi.

8 ). Menyadari sepenuhnya bah#a berdisplin tinggi dan mematuhi peraturan institusi merupakan bagian hakiki dari sikap dan %ara kerja yang prfesional. 5. @ekerja se%ara inoBatif dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan; perubahan untuk men%apai peningkatan kualitas dirinya. 6. @erusaha untuk menempatkan diri sebagai bagian dari khairu ummah, bekerja se%ara kreatif dan inoBatif untuk menemukan dan mengembangkan berbagai bentuk hasil kerja dan pelayanan unggul. 7. !erbuka terhadap gagasan baru dan memiliki kemampuan untuk meme%ahkan berbagai persoalan se%ara %epat, tepat dan akurat. 8. Melaksanakan tugas;tugasnya dengan motiBasi tinggi, bekerja keras, %erdas, dan tangkas untuk men%apai prestasi optimal. 9. Menyadari sepenuhnya bah#a untuk memenuhi misi institusi dibutuhkan sikap yang proaktif dan kreatif dalam memajukan institusi. :. Meningkatkan kualitas akhlak, ke%erdasan dan kemampuannya se%ara menyeluruh sebagai upaya untuk menempatkan diri sebagai pekerja yang profesioanl. A. @ekerja berdasarkan prinsip;prinsip etika, moral, kejujuran, dan kesungguhan.

Amanah Setiap muslim senantiasa melakukan hal;hal berikut+ *. Menyadari sepenuhnya bah#a bekerja itu adalah amanah, sehingga senantiasa bekerja dan berusaha untuk meningkatkan kualitas hasil pekerjaannya dengan penuh kesungguhan dan rasa tanggung ja#ab.

9 ). Memiliki etika yang tinggi, mengahargai semangat kerja kelompok, sehingga merasa bertanggung ja#ab dan ikut aktif dalam membina kualitas kelompoknya. 5. @ekerja saling menghormati, partisipatif, dan kooperatif untuk men%apai hasil kerja kelompok yang optimal dan bekualitas. 6. Menjadikan semangat musya#arah merupakan %irri kepribadian dirinya dalam meme%ahkan persoalan;persoalan pekerjaaan. 7. Menyatakan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan tugas;tugas pekerjaaan dan senantiasa meningkatkan mutu pekerjaan dan pelayanan di segala bidang se%ara tepat, %epat dan akurat. 8. Memelihara semangat dan ghirah yang sangat tinggi untuk memberikan pelayanan prima. 9. !idak pernah mengkomersialkan jabatannya dan atau memanipulasi dan memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi, karena hal tersebut merupakan pengkhianatan terhadap amanah -llah. :. Memelihara kualitas lingkungan kerja yang kondusif, menghindari segala bentuk pergunjingan, situasi konflik, serta perbuatan lain yang akan mengganggu institusi dan ke#iba#aan institusi. A. @erteguh hati dan penuh rasa tanggung ja#ab memelihara harta dan kepentingan institusi yang merupakan amanah pada dirinya.

: Tab i! Setiap muslim senantiasa melakukan hal;hal berikut4 *. Mempunyai ji#a kepemimpinan yang unggul, menunjukkan keteldanan (uswatun hasanah), sehingga dirinya menjadi panutan, baik di lingkungan kerja maupun dalam pergaulannya dalam masyarakat. ). Menyadari bah#a dirinya adalah khalifah fil ardhi &pemimpin di muka bumi3 yang senantiasa harus menunjukkan sikap tingkah laku sesuai prinsip akhlakul kharimah. 5. Proaktif dan harmonis ikut serta memberikan kostribusinya untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani, baik se%ara indiBidual maupun kolektif. 6. Saling menolong dan saling membina satu dengan lainnya karena disadari bah#a keberadaanya dalam institusi adalah hasil kerja bersama. 7. Menghargai pendapat orang lain dan berkomunikasi empati atas dasar kasih sayang dan etika yang luhur. 8. Memiliki pengandalian diri yang tinggi dalam menghadapi kondisi kerja yang menekan. 9. menampilkan dirinya sebagai komunikator yang efektif dan motiBator yang produktif dalam upaya membangun kualitas kerja kelompok serta pelayanan kepada publi% dan mitra usaha. :. Menjadikan proses belajar dan mengajar sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan.

A A. Merasakan misi dirinya sebagai duta institusi di tengah;tengah pergaulan masyarakat, sehingga dengan misinya tersebut tumbuhlah %itra positif masyarakat terhadap institusi.

Etos K"#$a P#o%"siona M&s im 0ujukan yang sangat berharga yang ditulis oleh /' !oto !asmara. Diuraikan panjang lebar )7 %iri etos kerja muslim, yang merupakan budaya kerja yang bertumpu pada akhlakul karimah. Umat slam akan menjadikan akhlak sbagai energi batin yang terus menyala dan mendorong setiap langkah kehidupannya dalam koridor jalan yang lurus. Semangat dirinya adalah minallah, fi sabillillah, illalah (dari -llah, di jalan -llah dan untuk -llah). Ciri;%iri orang yang mempunyai dan mengahayati etos kerja akan tampak dalam sikap dan tingkah lakunya yang dilandasi pada suatu keyakinan yang sangat mendalam bah#a bekerja itu ibadah dan berprestasi itu indah. -da sema%am panggilan dari hatinya untuk terus menerus memperbaiki diri, men%ari prestasi, bukan prestise, dan tampil sebagai bagian umat yang terbaik (khairu ummah). Dua puluh lima %irri etos kerja professional muslim yang diajukan oleh /' !oto !asmara tersebut, mereka adalah4 (*) sangat menghargai #aktu (menghayati, memahami dan merasakan betapa berharganya #aktu), ()) memiliki moralitas yang bersih (ikhlas), (5) mempunyai perilaku jujur, (6) memiliki komitmen (aqidah, aqad, itiqad), (7) memiliki pendirian yang kuat (istiqomah), (8) memiliki disiplin diri yang tinggi, (9) konsekuen dan berani menghadapi tantangan, (:) memiliki sikap per%aya diri, (A) memiliki perilaku kreatif, (*D) tipe orang yang bertanggung ja#ab, (**) bahagia karena

*D melayani, (*)) memiliki harga diri, (*5) memiliki ji#a kepemimpinan, (*6) berorientasi ke masa depan, (*7) hidup berhemat dan efisien, (*8) memiliki ji#a #iras#asta, (*9) memiliki insting bertanding, (*:) memiliki keinginan untuk mandiri, (*A) memiliki semangat belajar dan haus men%ari ilmu, ()D) memiliki semnagat perantauan, ()*) memperhatikan kesehatan dan giEi, ())) tanggung dan pantang menyerah, ()5) berorientasi pada produktifitas, ()6) memperkaya jaringan silaturahmi, dan ()7) memliki semangat perubahan. Tarbiyah mengatakan dalam ,entera /ehidupan bah#a bekerja adalah kodrat hidup, baik kehidupan spiritual, intelektual, fisik biologis, maupun kehidupan indiBidual dan so%ial dalam berbagai bidang (al;Mulk+)). Seseorang layak untuk mendapatkan predikat yang terpuji seperti potensial, aktif, dinamis, produktif atau professional, semata; mata karena prestasi kerjanya. /arena itu, agar seorang muslim benar;benar hidup, dalam kehidupan ini ia memerlukan ruh (spirit). Untuk ini, -l;<ur=an diturunkan sebagai &ruhan min amrina3, yakni spirit hidup %iptaan -llah, sekali gus sebagai &nur3 (%ahaya) yang tak kunjung padam, agar aktifitas hidup manusia tidak tersesat (asy;Syura+7)). Pekerjaan yang di%intai -llah S>! adalah yang berkualitas. Untuk menjelaskannya, -l;<ur=an sebagai pedoman kerja kebaikan, kerja ibadah, kerja taF#a atau amal shaleh, memandang kerja sebagai kodrat hidup. -l;<ur=an menegaskan bah#a hidup ini untuk ibadah (adE;DEariat+78). Maka kerja dengan sendirinya adalah ibadah, dan ibadah hanya dapat direalisasikan dengan kerja dalam segala manifestasinya (al; 'ajj+99;9:4 al;@aFarah+*99). Syarat pokok agar setiap aktiBitas bernilai ibadah adalah sebagai berikut4 (*)ikhlas dan ()) sha#ab (benar). khlas mempunyai motiBasi yang benar, untuk berbuat yang baik

** dan berguna bagi kehidupan an dibenarkan oleh agama. !ujuan akhirnya adalah meraih mardhatillah (al;@aFarah+)D9 dan )87). Sha#ab (benar), yaitu sepenuhnya sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh agama melalui 0asulullah S-> untuk pekerjaan ubudiyah (ibadah khusus), dan tidak bertentangan dengan suatu ketentuan agama dalam hal muamalat (ibadah umum). /etentuan ini sesuai dengan pesan -l;<ur=an (-li mran+5*, al;'asyir+*D). -l;<ur=an menanamkan kesadaran bah#a dengan bekerja seorang muslim merealisasikan fungsi kehambaan kepada -llah, dan menempuh jalan menuju ridha -llah, mengangkat harga diri, meningkatkan taraf hidup, dan memberi manfaat kepada sesame, bahkan kepada makhluk lain. Dengan tertanamnya kesadaran ini, seorang muslim atau muslimah akan berusaha mengisi setiap ruang dan #aktunya hanya dengan aktiBitas yang berguna. Semboyannya adalah &tiada waktu tanpa kerja, tiada waktu tanpa amal3. Tarbiyah mengajukan beberapa kualitas etos kerja moral muslim yang penting untuk dihayati, yaitu+ (* ash!"halah (baik dan bermanfaat), ()) al!#tqan (sempurna), (5) al!#hsan (melakukan yang terbaik atau lebih baik lagi), (6) al!$ujahadah (kerja keras dan optimal), (7) Tanafus dan taawun (berkompetisi dan tolong menolong), dan (8) sangat menghargai #aktu. -pa yang diajukan oleh Tarbiyah ini sebenarnya juga bersumber pada akhlakul karimah, seperti yang diajukan )7 %iri etos kerja professional muslim.

SIMPULAN

*) Se%ara teoritis, kaum muslimin mempunyai etos kerja yang demikian kuat, sempurna dan mendasas, karena ia bermuara pada iman, berhubungan langsung dengan kekuatan -llah. -kan tetapi, tidak dapat dingkari kalau kenyataannya masih &jauh panggang dari api3. Sebaliknya kaum muslimin belum mengetahui bah#a mereka mempunayi kekuatan etos kerja professional yang sangat dahsyat. /etika mereka melihat prestasi suatu bangsa atau umat lain, sebagian kaum muslimin salut dan terpana dengan etos kerja mereka, dan kadang sambil bertanya dengan agak sinis+ adakah etos kerja dalam slam$ Maka, di sinilah kaum muslimin harus kembali kepada slam se%ara benar dan mengambil semangat atau &apinya3. /arena, sebagaimana sabda 0asulullah S->, &#slam adalah pangkal segala urusan hidup, tiang pancangnya adalah shalat dan ujung tombaknya dalah jihad3 ('0. !habrani). Dengan ruh jihad, setiap muslim akan mampu mengukir prestasi dengan penuh kegairahan, kemudian se%ara pasti akan mengembalikan &i%%ah3 atau harga dirinya, sehingga disegani oleh umat lain. Sebab, kemuliaan dan gengsi itu adalah milik -llah, rasul;.ya, serta orang;orang beriman (al;MunafiFun+:). !anpa semangat jihat, mereka takkan lebih dari sekedar umat ritual yang nampak sholeh, tetapi tanpa gensi, bahkan boleh jadi inferior terhadap umat atau bangsa lain. >allahu alam bisa#ab.

0E2E0E.S *. !oto !asmara. /e%erdasan 0uhaniyah (!rans%edental ntelligen%e). Membentuk /epribadian yang @ertanggung 1a#ab, Profesional, dan @erkhlak. Gema nsani Press, 1akarta )DD*.

*5 ). !oto !asmara. Membudayakan Etos /erja slami. Gema nsani Press, 1akarta )DD). 5. !arbiyah, ,entera /ehidupan. Etos kerja dalam slam. http+HHberanda, blogsome %omH)DD8HD6Hetos kerja;dalam;islam 6. 1ansen 'ulman Sinamo. !raining of the 'eart. Ethos)*+Delapan Etos /erja Profesional. ###.institutmahadika.%omHportofolioHethos.php.

Anda mungkin juga menyukai