METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya
(Faenkel dan Wallen, 2008: 328). Adanya hubungan dan tingkat variabel ini
penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat
Millan dan Schumacher dalam (Syamsuddin dan Vismaia, 2009: 25). Penelitian
70
71
tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat
dikuantitatifkan.
salah satu bagian penelitian ex–post facto karena biasanya peneliti tidak
korelasi.
1) Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
Khairawati dkk (2018: 47) variabel adalah suatu hal yang berbentuk apa saja
tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Ada dua variabel yang
akan diteliti:
a. Variabel Pertama
PAI siswa, yang diperoleh siswa dari hasil tes tulis yang mencakup ruang
b. Variabel kedua
Dalam penelitian ini variabel kedua (X2) adalah sikap sosial siswa
yang diperoleh siswa dari observasi dan angket yang mencakup aspek-
aspek sikap sosial (Peduli, Santun, Jujur, Tanggung Jawab, dan Disiplin).
72
2) Definisi Operasional
pengertian yang sangat spesifik dan terukur. Oleh karena itu, pendefinisian
sesuka hati peneliti, tetapi harus didasarkan pada apa tujuan penelitian dan
ini adalah:
a. Prestasi Belajar PAI, Prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu
Zina
b. Sikap Sosial, sikap sosial adalah kesadaran individu untuk bertindak secara
menunjukkan perilaku:
diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.
Hal tersebut yang dimaksud dalam peduli sosial yang merupakan sikap
empati serta toleran terhadap orang lain peduli, mencakup sikap gotong
(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan. Maka bahwa tanggung
karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya
tanpa adanya paksaan dari pihak luar, atau perilaku yang diperoleh dari
1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Kuala
Gambar 8
Lokasi penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan selama tujuh bulan diawali dari bulan
Tabel 3
Waktu Penelitian
atau objek yang menjadi bahan pembicaraan atau bahan studi oleh peneliti.
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
Tabel 4
Populasi Kelas X SMA 1 Kuala Mandor B
No Kelas L P Jumlah
1 X IPS 1 5 4 9
2 X IPS 2 7 6 13
3 X IPA 6 12 18
Jumlah 40
3. Duduk di kelas X
4. Beragama Islam
orang siswa. Dikarenakan jumlah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kuala Mandor
B kabupaten Kubu Raya relatif kecil maka penelitian ini menggunakan seluruh
78
siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kuala Mandor B kabupaten Kubu Raya yang
beragama Islam. Sehingga penelitian ini dari sisi sumber datanya merupakan
sensus.
penelitian karena tujuan utama dari peelitian adalah mendapatkan data. Iskandar
(2008: 76) teknik pengumpulan data sangat erat hubungannya dengan pendekatan
apa yang digunakan oleh peneliti terhadap masalah yang ingin dikaji. Dalam
angket sebagai alat untuk pengumpulan data dikarenakan sikap sosial siswa
2. Pengukuran
tes tulis kepada sempel, sebagai penentu prestasi belajara PAI siswa kelas X
SMAN 1 Kuala Mandor B, Kubu Raya. Tes tulis yang di berikan terkait
79
3. Studi Dokumen
merupakan salah satu cara untuk mendapat gambaran dari sudut pandang
F. Instrumen Penelitian
adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
1. Angket (Kuesioner)
tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapar
skala likert dengan bobot skor untuk kuesioner bersifat posistif dan
2. Tes
235). Teknik penilaian tes yang di gunakan adalah tes tulis dengan bentuk tes
pilihan ganda (PG). Untuk menentukan prestasi belajar PAI kelas X melalui
2019/2020.
Gambar 9
Penentu Instrumen Tes Tertulis
Tes tulis yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan kisi-
kisi dengan bentuk tes pilihan ganda dan esai. Adapun kisi-kisi instrumen
dilaporkan oleh orang yang mengalaminya dan ditulis oleh orang lain.
Contohnya biografi.
1. Analisis Instrumen
a. Validitas
arikunto (2014: 211). Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan
1) Validitas Isi
terhadap kelayakan atau kesesuaian isi tes melalui analisis rasional oleh
Lawshe (Ali Hasmy dan Khairawati, 2013: 94). Uji validitas Isi sendiri
keseluruhan butir.
83
N
n e−
2
Conten Validity Ratio (CVR )=
N
2
Keterangan:
Ne : Banyak pakar yang sepakat
N : Bamnyaknya pakar yang memvalidasi
berikut:
D
Content validity index CVI =
A +B +C+ D
Keterangan
pasangan penelaah.
relevan.
84
pasangan penelaah.
2) Validitas Konstruk
lain.
lain dikatakan sebagai skala yang tidak sahih atau tidak valid.
dengan alat pengukur yang berbasis pada teori itu sudah dipandang
X =µ+ L f +ε
Keterangan:
µ : Suatu vektor konstanta
L : Muatan-muatan faktor
𝑓 : Suatu vektor random yang disebut faktor-faktor bersama
ε : Faktor-faktor spesifik
b. Reliabilitas
yakni:
s2
r 11 = [ ][
n
n−1
1− r2
st ]
Keterangan:
n : Banyaknya butir soal.
2 :
Sr Jumlah varian skor tiapitem.
2
St : Jumlah skor total.
dengan nilai tabel kategori reliabilitas, Asep Jihad (2013: 18) sebagai
berikut:
Tabel 5
Kriteria Reliabilitas
Dengan ketentuan Jika r hitung > r tabel berarti soal reliabel. Namun
3) Indeks Kesulitan
dalam bentuk indeks. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak
Np
P=
N
Keterangan:
P : indeks kesukaran/tingkat kesukaran
N p : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
N : jumlah seluruh siswa peserta tes
besar indeks yang diperoleh, semakin mudah soalnya. Soal yang baik
4) Daya Pembeda
persamaan 1) atau 2)
A B BB
1) D = −
A B
2) D = P A −PB
Keterangan:
D = Indeks diskriminasi
A = Jumlah peserta kelompok Atas
A B = Peserta kelompok Atas yang menjawab benar
B = Jumlah peserta kelompok Bawah
BB = Peserta kelompok Bawah yang menjawab benar
P A = Tingkat kesukaran kelompok Atas
PB = Tingkat kesukaran kelompok Bawah
Tabel 6
Klasifikasi Daya Pembeda
baik jika mempunyai indeks daya pembeda diatas 0,40. Butir soal yang
mempunya indeks daya pembeda negatif tidak baik dan sebaiknya tidak
digunakan.
kunci jawaban yang tersedia. Pada soal bentuk pilihan ganda ada
89
beberapa jawaban salah atau pengecoh (distractor). Butir soal yang baik,
akan dipilih secara tidak merata oleh peserta didik yang menjawab salah.
yang tidak memilih apapun. Dari pola sebaran jawaban dapat ditentukan
apakah pengecoh dapat berfungsi atau tidak. Suatu butir soal dapat
dapat berfungsi dengan baik. Pengecoh yang baik ditandai dengan dipilih
P
X 100 %
IP= ( N −B )
( n−1 )
Keterangan:
P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh
N = jumlah peserta didik yang ikut tes
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n = jumlah alternatif jawaban (soal)
1 = bilangan tetap
Tabel 7
Kriteria Efektifitas Pengecoh
2. Analisis Deskriptif
a. Mean
Σ xi
Me=
n
Keterangan:
Me = Mean (rata-rata)
Σ = Epsilon (baca jumlah)
91
xi = Nilai x ke i sampai ke n
N = Jumlah individu
b. Persentasi
P = (F/N) X 100%
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekwensi dari setiap jawaban yang telah menjadi pilihan responden
N : Jumlah responden
3. Analisis Hubungan
a. Uji Asumsi
Pada penelitian ini, uji asumsi terdiri dari dua macam, yaitu:
1) Normalitas
angka Sig. lebih besar atau sama dengan 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal akan tetapi apabila kurang dari 0,05 maka data
Dimana:
x 2 = Chi Kuadrat
f o = frekuensi observasi
f h = frekuensi harapan
adalah jika x 2hitung > x 2tabel maka dapat dikatakan distribusi data tidak
normal, dan jika x 2hitung < x 2tabel maka data dapat dikatakan berdistribusi
2) Uji Linearitas
dan X2, pada populasi, yang linear. (Budiyono, 2009: 261). Pengujian
b. Korelasi
korelasi antara dua variable yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi ini
Tabel 8
Interpretasi Koefisiean Korelasi (r)
r √ n−2
t hitung =
√1−r
Dimana:
t hitung = Nilai t
r = Nilai koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel
d. Indeks Determinansi
KD = r² x 100 %
Di mana:
KD = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi