Oleh:
Dosen Pengampu:
Dr. Undang Rosidin, M. Pd.
Dr. Haninda Bharata, M. Pd.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena
atas rahmat-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya dengan judul: “Pengertian Pengukuran, Evaluasi, dan Assesment
Beserta Contoh-contohnya”.
KATA PENGANTAR.....................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................. . . . 5
D. Manfaat………………………………………………………………5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6
A. Pengertian Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi...........................6
1. Pengertian Pengukuran Beserta Contohnya.............................6
2. Pengertian Asesmen Beserta Contohnya........................................7
3. Pengertian Evaluasi Beserta Contohnya.......................................12
A. Latar Belakang
Dari pemaparan diatas, penulis menyimpulkan bahwa sangat penting sekali bagi
kita sebagai pendidik akan pentingnya memahami apa itu pengertian pengukuran,
evaluasi, dan assessment. Serta dapat menunjukkan contoh contoh nya dalam
kegiatan pembelajaran nantinya. Dengan demikian kita akan dapat memahami
serta menerapkannya dengan baik untuk kemajuan pendidikan di tanah air yang
kita cintai ini.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian serta makna
dari sebuah pengukuran, assesment atau penilaian, serta evaluasi. Selain itu,
untuk mengetahui contoh-contoh dari pengukuran, assessment atau penilaian,
serta evaluasi.
D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini agar dapat memberikan pengetahuan tentang apa
itu pengukuran, assessment, serta evaluasi supaya dapat digunakan oleh
mahasiswa dalam menunjang kegiatan perkuliahannya dan juga berguna bagi
pembaca lainnya agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
6
BAB II
PEMBAHASAN
Pemberian skor atau penentuan angka ini merupakan suatu upaya untuk
menggambarkan karakteristik suatu objek. Untuk dapat menghasilkan angka
(yang merupakan hasil pengukuran) maka diperlukan alat ukur.Dalam melakukan
pengukuran kita harus berupaya agar kesalahan pengukurannya sekecil mungkin.
Untuk itu diperlukan alat ukur yang dapat menghasilkan hasil pengukuran yang
valid dan reliabel. Jika dalam melakukan pengukuran kita banyak melakukan
kesalahan maka hasil pengukurannya tidak dapat menggambarkan skor yang
sebenarnya dari objek yang kita ukur.
Yang pada dasarnya, assessment yaitu istilah lain dari penilaian. Istilah
Assessment sangat berkaitan dengan istilah evaluasi yaitu metode untuk
mendapatkan hasil belajar siswa. Sehingga proses assessment ini dilaksanakan
bertujuan untuk mengetahui sejauh apa presatasi belajar dari para peserta didik.
Pengertian lain dari assesment yaitu proses untuk memperoleh data atau informasi
dari proses pembelajaran dan juga memberikan umpan biak terhadap guru ataupun
kepada peserta didik.
Asesmen adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang
diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk
menilai hasil belajar siswa dan perkembangan belajar siswa. Dengan kata lain
asesmen adalah kegiatan lanjutan dari pengukuran.
Berikut beberapa pengertian asesmen menurut para ahli:
1) Angelo T.A.(1991): Classroom Assessment is a simple method faculty can
use to collect feedback, early and often, on how well their students are
learning what they are being taught. (Artinya: asesmen Kelas adalah suatu
metode yang sederhana dapat digunakan untuk mengumpulkan umpan balik,
baik di awal maupun setelah pembelajaran tentang seberapa baik siswa
mempelajari apa yang telah diajarkan kepada mereka.)
2) Kizlik, Bob (2009): Assessment is a process by which information is obtained
relative to some known objective or goal. Assessment is a broad term that
includes testing. A test is a special form of assessment. Tests are assessments
made under contrived circumstances especially so that they may be
9
administered. In other words, all tests are assessments, but not all
assessments are tests. (Artinya : asesmen adalah suatu proses dimana
informasi diperoleh berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Asesmen adalah
istilah yang luas yang mencakup tes (pengujian). Tes adalah bentuk khusus
dari asesmen. Tes adalah salah satu bentuk asesmen. Dengan kata lain, semua
tes merupakan asesmen, namun tidak semua asesmen berupa tes)
3) Overton, Terry (2008): Assesment is a process of gathering information to
monitor progress and make educational decisions if necessary. As noted in
my definition of test, an assesment may include a test, but also include
methods such as observations, interview, behavior monitoring, etc. (Artinya:
sesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi untuk memonitor
kemajuan dan bila diperlukan pengambilan keputusan dalam bidang
pendidikan. Sebagaimana disebutkan dalam definisi saya tentang tes, suatu
asesmen bisa saja terdiri dari tes, atau bisa juga terdiri dari berbagai metode
seperti observasi, wawancara, monitoring tingkah laku, dan sebagainya).
4) Palomba and Banta(1999), Assessment is the systematic collection , review ,
and use of information about educational programs undertaken for the
purpose of improving student learning and development (Artinya: asesmen
adalah pengumpulan, reviu, dan penggunaan informasi secara sistematik
tentang program pendidikan dengan tujuan meningkatkan belajar dan
perkembangan siswa).
5) McTighe (1995) menjelaskan asesmen otentik mencari dan mengumpulkan
serta mensintesis informasi kemampuan siswa (mahasiswa) dalam memahami
dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan proses dalam situasi nyata.
Ada yang mengatakan, bahwa asesmen otentik sebagai metode asesmen
alternatif atau asesmen lembar kerja yang merupakan upaya untuk
mendeskripsikan bentuk-bentuk asesmen yang lebih bermakna.
6) Duncan dan Dunn (1992) dalam M. Ainin (2006) mengemukakan pengertian
penilaian sebagai proses mengumpulkan informasi oleh guru tentang murid,
oleh guru tentang pengajarannya, atau oleh siswa tentang kegiatan belajarnya.
Dalam kurikulum 2004, istilah asesmen populer dalam frasa asesmen otentik
yang mengecu pada berbagai bentuk asesmen yang merefleksikan hasil
10
belajar siswa, motivasi, dan sikap mereka terhadap aktivitas kelas. Asesmen
otentik bisa berbentuk (a) asesmen performansi yang menuntut siswa
memberikan respon secara lisan atau tertulis; (b) portofolio, yaitu kumpulan
sistematik tentang karya siswa, misalnya karya tulis/artikel siswa mulai dari
berbentuk konsep, revisi 1, revisi 2, sampai berbentuk artikel yang dapat
dianalisis untuk menunjukkan kemajuan belajar siswa dalam rentang waktu
tertentu; (c) asesmen diri, yaitu asesmen atau penilaian yang dilakukan oleh
siswa sendiri.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses
atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan
informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat
keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Keputusan
yang dimaksud adalah keputusan tentang peserta didik, seperti nilai yang akan
diberikan atau juga keputusan tentang kenaikan kelas dan kelulusan.
Penilaian harus dipandang sebagai salah satu faktor penting yang menentukan
keberhasilan proses dan hasil belajar. Kegiatan penilaian harus dapat memberikan
informasi kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnyadan
membantu peserta didik mencapai perkembangan belajarnya secara optimal.
Implikasinya adalah kegiatan penilaian harus digunakan sebagai cara atau teknik
untuk mendidik sesuai dengan prinsip pedagogis.
Agar memudahkan pemahaman kita, mari kita cermati ilustrasi berikut ini. Pak
Tono adalah seorang guru SD, pada suatu hari pak Tono memberikan tes kepada
para siswanya. Setelah selesai tes, Pak Tono pun memeriksa hasil tes nya.
Skornya bervariasi, ada yang mendapat 100, 85, 75, bahkan ada yang
mendapatkan 40. Nah angka-angka tersebut adalah skor hasil tes siswa Pak Tono,
tapi baru berupa angka belum memberikan makna apapun. Untuk dapat makna
dari hasil tes tersebut Pak Tono harus melakukan asesmen. Setelah melakukan
asesmen Pak Tono mengetahui bahwa siswa yang berada di atas KKM baru
separuh dari jumlah seluruh siswanya.
Dari kedua contoh diatas maka dapat kita simpulkan bahwa kita selalu melakukan
penilaian sebelum menentukan pilihan untuk memilih suatu objek/benda. Pada
contoh pertama kita akan memilih pensil yang lebih panjang dari pada pensil yang
pendek karena pensil yang lebih panjang dapat kita gunakan lebih lama.
Sedangkan pada contoh yang kedua kita akan menentukan durian mana yang akan
kita beli berdasarkan bau, bentuk, jenis, ataupun tampak tangkai dari durian yang
dijual tersebut. Sehingga kita dapat memperkirakan mana durian yang manis.
Dalam contoh yang ke 2, kita memilih durian yang terbaik lewat bau, tampak
tangkai, maupun jenisnya. Hal itu juga diawali dengan proses pengukuran dimana
kita membanding-bandingkan beberapa durian yang ada sekalipun tidak
menggunakan alat ukur yang paten tetapi berdasarkan pengalaman. Barulah kita
melakukan penilaian mana durian yang terbaik berdasarkan ukuran yang kita
tetapkan yang akan dibeli.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap
kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi
merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa
(Purwanto, 2002).
Evaluasi berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian yang pada umumnya
diartikan tidak berbeda (indifferent), walaupun pada hakekatnya berbeda satu
14
Contoh Evaluasi
Supaya lebih mudah dalam memahami arti evaluasi, berikut ini merupakan contoh
evaluasi serta penjelasan lengkapnya.
1. Tes Subjektif
Tes ini biasa disebut dengan essay atau essay examination, merupakan tes yang
berbentuk pertanyaan tulisan, jawabannya berupa karangan atau kalimat yang
panjang. Tes jenis ini merupakan bentuk penilaian yang paling dikenal dan
banyak dipakai oleh guru di seklolah dari dulu sampai saat ini.
Dari sejarahnya, bentuk dari contoh evaluasi pembelajaran ini berbentuk tes
subjektif, namun dikarenakan banyak kelemahan yang dimiliki, para ahli
pendidikan berusaha untuk menyusun tes ke dalam bentuk yang lain seperti tes
objektif. Meski demikian, bukan berarti tes bentuk esai ditinggalkan begitu saja.
2. Tes Objektif
Contoh evaluasi pembelajaran juga disebut dengan dikotomi, hal ini dikarenakan
jawabannya antara benar atau salah dan penilaian skornya antara 1 atau 0. Tes
jenis ini disebut objektif karena penilaiannya juga objektif, siapapun yang
mengoreksi jawaban pada tes ini maka hasinya akan sama karena kunci jawaban
yang dimiliki sudah jelas dan pasti benar.
Tes jenis ini memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah sebagai berikut ini,
yakni benar-salah, pilihan ganda, mencocokan atau menjodohkan hingga
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi merupakan tiga istilah yang berbeda namun
saling berhubungan. Banyak orang tidak mengetahui secara jelas perbedaan dan
hubungan di antara ketiganya, sehingga istilah tersebut sering tidak tepat
penggunaannya. Evaluasi, Kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu
program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak,
dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi
berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement). Pengukuran
(measurement), Proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi
numerik dari suatu tingkatan dimana seorang siswa telah mencapai karakteristik
tertentu.
penilaian proses belajar siswa. Namun, meskipun proses belajar siswa merupakan
hal penting yang dinilai dalam asesmen, faktor hasil belajar juga tetap tidak
dikesampingkan. Oleh karena itu, asesmen tidak hanya dapat menilai hasil dan
proses belajar siswa saja akan tetapi juga kemajuan belajar siswa.
B. Saran
Dengan ada nya pembuatan makalah ini penulis mengharapkan pembaca dapat
memahami makna pengukuran, asesmen, dan dapat membedakan ketiga hal
tersebut serta dapat menunjukkan contoh-contoh dari pengukuran, asesmen serta
evaluasi tesebut yang kemudian dapat diterapkan pada kegiatan belajar mengajar
di lingkungan pendidikan agar bermanfaat bagi kemajuan pendidikan di
Indonesia.
18
DAFTAR PUSTAKA
Kang Ferdi. Perbedaan antara tes, pengukuran, assesmen dan evaluasi. Tersedia
di: https://www.kangferdi.com/2017/10/perbedaan-antara-tes-pengukuran-
asesmen-dan-evaluasi/. Diakses pada 14 Februari 2020.