Anda di halaman 1dari 8

STATISTIKA PENDIDIKAN

BAB 13
PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF
(DUA SAMPEL BERPASANGAN)

Oleh:

Yayu Nurhayati Rahayu, S.Si., M.Stat.


NIP: 198009102011012008

TAHUN 2020
BAB XIII

PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF


(DUA SAMPEL BERPASANGAN)

A. PENGANTAR

Pengujian hipotesis komparatif berarti menguji ukuran populasi


(parameter) yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel (statistik) yang
juga berbentuk perbandingan. Pengujian hipotesis komparatif ada dalam statistika
parametrik maupun statistika nonparametrik. Penentuan penggunaan statistika
parametrik ataupun statistika nonparametrik tergantung dari pemenuhan asumsi-
asumsi dan juga berdasarkan dari skala pengukuran datanya. Berikut ini
merupakan gambar prinsip dasar dari pengujian hipotesis komparatif.

GAMBAR 13.1
PRINSIP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF

Reduksi
Parameter
µ1: µ2: µ3

Statistik
IJ 2 ∶ IJ3 ∶ IJ4

Membuat Generalisasi

B. UJI-T BERPASANGAN (PAIRED)

Uji-t dua sampel berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode
pengujian hipotesis dimana data yang digunakan berpasangan tujuannya adalah
membandingkan dua kelompok yang berpasangan atau membandingkan nilai
rata-rata dua kelompok berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal.
Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah objek
penelitian dikenai dua buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan
individu yang sama, peneliti tetap memperoleh dua macam data sampel, yaitu data
dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Perlakuan pertama
mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali

YAYU NURHAYATI RAHAYU 64


terhadap objek penelitian. Selain itu juga terdapat ciri-ciri penggunaan kata
“sebelum” dan “sesudah”, “pretest” dan “posttest”, “lama” dan “baru”.
Ilustrasi di bawah ini adalah ingin melihat antara nilai sebelum dan sesudah
pada kelompok subjek yang sama. Apakah terdapat perbedaan kemampuan
mahasiswa terhadap penggunaan Software Microsoft Excel sebelum dan sesudah
Pelatihan.

SEBELUM SESUDAH

NILAI Pelatihan NILAI


Ali : 50 Ali : 50
Ahmad : 70 Ahmad : 60
Mona : 40 Mona : 75

Dalam pengujian hipotesis, ukuran yang digunakan adalah parameter dari


populasinya. Ukuran yang digunakan dalam melihat perbedaan antara perlakuan
pertama dengan perlakuan kedua adalah nilai rata-rata. Dalam Uji-t berpasangan
parameter populasinya disimbolkan dengan µ (dibaca : myu).
Misalkan populasi kesatu mempunyai variabel acak X dan populasi kedua
dengan variabel acak Y. Rata-ratanya masing-masing µx dan µy. Diambil dua sampel
acak masing-masing sebuah dari tiap populasi, yang berukuran sama, jadi n1 = n2 =
n. Didapat data sampel : (x1 , x2 , . . . , xn) dan (y1 , y2 , . . . , yn). Kedua data hasil
observasi ini dimisalkan berpasangan sebagai berikut :
x1 berpasangan dengan y1
x2 berpasangan dengan y2
...........................
...........................
xn berpasangan dengan yn
Berdasarkan data berpasangan di atas, bisa ditentukan selisih atau beda
rata-rata µB = µx - µy , juga dapat ditentukan selisih atau beda tiap pasangan : B1 = x1
– y1 , B2 = x2 – y2 , . . . , Bn = xn – yn .

Dari sampel berukuran n yang datanya terdiri dari B1 , B2, . . . , Bn dapat


dihitung rata-rata 0J dan simpangan baku )5 dan varians )5# dengan menggunakan
rumus :

∑ 0&
0J =
,

YAYU NURHAYATI RAHAYU 65


, ∑ 0&# − (∑ 0& )#
)5 = K
,(, − 1)

, ∑ 0&# − (∑ 0& )#
)5# =
,( , − 1 )

C. PROSEDUR PENGUJIAN UJI-T BERPASANGAN (PAIRED)

1. Merumuskan Formula Hipotesis

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara sebelum perlakuan dengan sesudah


perlakuan
H1 : Terdapat perbedaan antara sebelum perlakuan dengan sesudah
perlakuan

Atau : L! ∶ M" = M# L" ∶ M" ≠ M#

2. Menentukan Nilai Statistik Uji

Keterangan :
7
6 P
B = Rata-rata dari Beda
N=
8! /√;
SB = Simpangan baku dari Beda
n = Banyaknya data

3. Menentukan Tingkat Signifikansi (a)

Q'()*+ = Q (-)(/%) Dimana :


Q'()*+ = Q (-)(=0") a = 1 % atau 5 %
dk = derajat kebebasan (n - 1)

4. Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesis

L! RSQTUVW XSWV ∶ Q>&'?=@ VQVY Z−Q>&'?=@ Z ≥ Q'()*+


L! RSQ\]S^V XSWV ∶ Q>&'?=@ VQVY Z−Q>&'?=@ Z < Q'()*+

5. Memberikan Kesimpulan

YAYU NURHAYATI RAHAYU 66


CONTOH KASUS :

Seorang guru ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan antarahasil


belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan metode audio visual. Berikut
adalah datanya (diasumsikan data berdistibusi normal dan variansnya homogen) :

SKOR PENGGUNAAN METODE


BEDA (B)
n AUDIO VISUAL B2
B =Y-X
SEBELUM (X) SESUDAH (Y)
1 75 85 10 100
2 80 90 10 100
3 65 75 10 100
4 70 75 5 25
5 75 75 0 0
6 80 90 10 100
7 65 70 5 25
8 80 85 5 25
9 90 95 5 25
10 75 70 -5 25
11 60 65 5 25
12 70 75 5 25
13 75 85 10 100
14 70 65 -5 25
15 80 95 15 225
16 65 65 0 0
17 75 80 5 25
18 70 80 10 100
19 80 90 10 100
20 65 60 -5 25
21 75 75 0 0
22 80 85 5 25
23 70 80 10 100
24 90 95 5 25
25 70 75 5 25

S B = 130 S B2 = 1350
Jumlah

a. Rumusan Hipotesis

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa sebelum dan


sesudah penggunaan metode audio visual

YAYU NURHAYATI RAHAYU 67


H1 : Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
penggunaan metode audio visual

Atau : L! ∶ M" = M#
L" ∶ M" ≠ M#

b. Menentukan Nilai Rata – Rata Beda

∑ BA 130
P=
B = = 5,2
n 25

c. Menentukan Nilai Simpangan Baku Beda

n ∑ BA# − (∑ BA )#
sB = K
n(n − 1)

25(1350) − (130)# 33750 − 16900


sB = K =K
25(24) 600

16850
)5 = K = a28,08 = 5,299
600

d. Menentukan Nilai t hitung

P
B
t=
sB /√n

5,2 5,2
t= = = 4,91
5,299/√25 1,06

e. Menentukan Nilai t tabel

t CDEFG = t (H)(IJ)
t CDEFG = t (!,!L) (#L0") = t !,!L (#1) = 2,06

f. Kesimpulan

Nilai t hitung (4,91) > t tabel (2,06) à H0 ditolak.


Artinya dengan a = 5 % , terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan metode audio visual.
YAYU NURHAYATI RAHAYU 68
SOAL LATIHAN 13
1. Seorang peneliti menguji pengaruh penggunaan media gambar animasi
komputer dalam pelajaran Fisika di SMA. Sampel acak berjumlah 20 siswa
diambil dari populasi yang berdistribusi normal dan bervarians homogen.
Sebelum pembelajaran siswa diberi pretest dan setelah proses pembelajaran
menggunakan media gambar animasi komputer dilakukan pascatest, diperoleh
data sebagai berikut :

n PRETEST PASCATEST

1 5 7

2 7 8

3 5 7

4 6 8

5 4 7

6 5 7

7 6 7
8 5 6

9 7 7

10 3 4

11 6 7
12 4 6

13 8 7

14 6 7

15 5 8
16 7 8

17 8 8

18 3 5

19 6 7

20 6 7

Dengan a = 5% :
a. Diasumsikan data berdistribusi normal, berdasarkan data di atas lakukan
Uji - "t" Dua Sampel Berpasangan (Paired) !

YAYU NURHAYATI RAHAYU 69


TABEL DISTRIBUSI T

α α
DK DK
1% 5% 1% 5%
1 63,66 12,71 26 2,78 2,06
2 9,92 4,30 27 2,77 2,05
3 5,84 3,18 28 2,76 2,05
4 4,60 2,78 29 2,76 2,04
5 4,03 2,57 30 2,75 2,04
6 3,71 2,45 31 2,74 2,04
7 3,50 2,36 32 2,74 2,04
8 3,36 2,31 33 2,73 2,03
9 3,25 2,26 34 2,73 2,03
10 3,17 2,23 35 2,72 2,03
11 3,11 2,20 36 2,72 2,03
12 3,06 2,18 37 2,71 2,03
13 3,01 2,16 38 2,71 2,02
14 2,98 2,14 39 2,71 2,02
15 2,95 2,13 40 2,70 2,02
16 2,92 2,12 41 2,70 2,02
17 2,90 2,11 42 2,70 2,02
18 2,88 2,10 43 2,69 2,02
19 2,86 2,09 44 2,69 2,01
20 2,84 2,09 45 2,69 2,01
21 2,83 2,08 46 2,69 2,01
22 2,82 2,07 47 2,68 2,01
23 2,81 2,07 48 2,68 2,01
24 2,80 2,06 49 2,68 2,01
25 2,79 2,06 50 2,68 2,01

YAYU NURHAYATI RAHAYU 70

Anda mungkin juga menyukai