NIM : 20614032
Kelas : 1A/D3 Petro dan Oleo Kimia
Absen :31
Matkul : Pancasila
Dosen : Muh Kasim.MM
Komunisme berasal dari Bahasa Latin yaitu communis dan Bahasa Inggris yaitu
common, universal. Komunisme merupakan ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik,
sosial dan ekonomi yang tujuan utamanya adalah terciptanya masyarakat komunis dengan
aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan Bersama alat produksi dan tidak adanya
kelas sosial, uang dan negara. Ideologi ini juga biasa disebut dengan Marxisme, yang
merupakan ideologi dasar seluruh partai komunis di dunia. Istilah komunisme sering
dicampur adukkan dengan Komunis Internasional yang merupakan racikan pemikiran Lenin,
sehingga dapat pula disebut “Marxisme – Leninisme”.
Dasar Ideologi komunisme, adalah Marxisme dan Leninisme, yang mana komunis
merupakan partai anti kapitalisme. Selain partai sebagai alat pengambilan alih kekuasaan,
juga sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. Semua
direpresentasikan sebagai milik rakyat, karenanya seluruh alat produksi harus dikuasai oleh
negara guna kemakmuran rakyat merata. Komunisme menggunakan sistem demokrasi
keterwakilan yang dilakukan oleh elit partai sehingga membatasi langsung demokrasi pada
rakyat yang bukan merupakan anggota partai, karena itu dalam paham komunis tidak
dikenal hak perorangan sebagaimana pada paham liberalisme.
Awal mula ideologi komunisme dicetuskan oleh Karl Marx. Dalam pendapatnya, Karl
Marx beranggapan bahwa ketidaksetaraan dan penderitaan diakibatkan oleh kapitalisme.
Ideologi komunisme merupakan kebalikan dari ideologi kapitalis yang
mengandalkan demokrasi dan produksi modal dalam membantu masyarakat.Dalam
ideologi kapitalisme, pelaku bisnis swasta dan perusahaan memiliki semua pabrik, peralatan,
dan sumber daya lainnya yang disebut sebagai alat produksi. Hal ini, menurut paham
komunis, merupakan bentuk eksploitasi pekerja yang dipaksa bekerja menjual tenaga kerja
mereka dengan imbalan upah.
Ciri ciri Ideologi Komunisme antara lain :
1. Mengajarkan teori kelas sosial yang mana tidak ada kesenjangan antara kaum
buruh dengan kalangan menengah atas.
2. Kurang menghargai kepemilikan yang dimiliki oleh individu karena ideologi ini
melakukan penghapusan property pribadi
3. Tidak ada kepemilikan kolektif atas alat produksi, semua alat produksi seperti
pabrik, pertanian, perdagangan, tanah, konstruksi, tambang sampai transportasi
dan komunikasi berada dibawah kepemilikan dan kontrol negara.
4. Individu tidak memiliki apapun kecuali kebutuhan hidup
5. Doktrin komunis selalu mengajak rakyat untuk selalu berevolusi
6. Menganut system satu paratai tanpa ada Namanya partai partai oposisi. Sangat
berlawanan dengan HAM.
7. Negara dan segala hukum yang diberlakukan dapat lenyap.
8. Setiap individu dibayar dengan kompensasi sesuai dengan kebutuhannya,
sehingga menghilangkan pendapatan yang tidak adil. Penghapusan pendapatan,
bunga, dan keuntungan pribadi menempatkan system distribusi kekeyaan secara
adil dan merata.
9. Negara bertanggung jawab menyediakan pekerjaan dan kompensasi sesuai
dengan kemampuan setiap individu dengan anggapan dapat memakmurkan
rakyatnya.
Perkembangan Komunis sekarang sejatinya tidak mati setelah revolusi 1989 yang
berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet. Terdapat beberapa negara yang masih dipimpin
dengan ideologi “Marxisme – Leninisme’ dengan partai tunggal. Diantaranya adalah Kuba,
Laos, Vietnam, Republik Rakyat Tiongkok dan Korea Utara. Walaupun Tiongkok, Laos, Kuba
dan Vietnam telah mengubah sistem ekonominya menjadi lebih terbuka. Di India komunis
memimpin pemerintahan di 3 negara bagian, sementara di Nepal, partai komunis menjadi
mayoritas di parlemen. Partai komunis lainnya juga mendapat kursi dalam parlemen
berbagai negara, walaupun tidak sampai memimpin pemerintahan. Diantaranya Jepang,
Rusia, Venezuela, dan Israel.
2.) Ideologi Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang
utama. Secara umum, liberalisme mencita citakan suatu masyarakat yang bebas dengan
dicirikannya kebebasan berpikir bagi para individu. Pemahaman ini tidak menolak adanya
Batasan dari pemerintahan maupun agama. Modern ini liberalisme dapat tumbuh dalam
system demokrasi, karena keduanya sama sama didasarkan pada kebebasan mayoritas.
Dasar Ideologi liberalisme adalah 3 hal, yaitu kehidupan, kebebasan dan hak milik.
Pokok pokok yang bersumber dari nilai tersebut antara lain :
1.) Manusia punya kesempatan (Hold the Basic Equality of All Human Being) yang sama
dalam segala bidang baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena
kemampuan yang berbeda beda, sehingga dalam menggunakan persamaan
kesempatan akan menghasilkan hasil yang berbeda beda pula. Terlepas dari itu,
persamaan kesempatan ini merupakan hal mutlak dari demokrasi.
2.) Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang
mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap
penyelesaian masalah masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial,
ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan
dengan persetujuan. Hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoism individu
(Treat the Other Reason Equally)
3.) Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah, tidak boleh bertindak
sesui kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat
(Government by the Consent of People or The Governed)
4.) Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi negara adalah untuk membela dan
mengabdi pada rakyat, dan hak asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana
seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah untuk melindungi dan
mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan
terhadap hukum tertinggi, persamaan di muka umum, dan persamaan sosial.
5.) Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu
6.) Negara hanya alat (The State is Instrument) yaitu negara sebagai suatu mekanisme
yang digunakan untuk tujuan tujuan yang lebih besar disbanding negara itu sendiri.
7.) Tidak menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogmatism) hal ini disebabkan oleh
pandangan filsafat dari John Locke yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu
didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini kebenaran adalah berubah.
Awal mula ideologi liberalisme adalah pemikiran dari John Locke dan Hobbes.
Kedua tokoh ini berangkat dari sebuah konsep sama. Yakni sebuah konsep yang
dinamakan konsep negara yaitu State of Nature. Namun dalam perkembangannya,
kedua pemikir ini memiliki pemikiran yang sama sekali bertolak belakang satu sama
lainnya. Jika ditinjau dari awal, konsepsi State of Nature yang mereka pahami itu
sesungguhnya berbeda. Hobbes (1588 – 1679) berpandangan bahwa dalam ‘’State of
Nature’’, individu itu pada dasarnya jelek (egois) – sesuai dengan fitrahnya. Namun,
manusia ingin hidup damai. Oleh karena itu mereka membentuk suatu masyarakat baru
– suatu masyarakat politik yang terkumpul untuk membuat perjanjian demi melindungi
hak-haknya dari individu lain di mana perjanjian ini memerlukan pihak ketiga
(penguasa). Sedangkan John Locke (1632 – 1704) berpendapat bahwa individu
pada State of Nature adalah baik, namun karena adanya kesenjangan akibat harta atau
kekayaan, maka khawatir jika hak individu akan diambil oleh orang lain sehingga mereka
membuat perjanjian yang diserahkan oleh penguasa sebagai pihak penengah namun
harus ada syarat bagi penguasa sehingga tidak seperti ‘membeli kucing dalam karung’.
Sehingga, mereka memiliki bentuk akhir dari sebuah penguasa/ pihak ketiga (Negara), di
mana Hobbes berpendapat akan timbul Negara Monarkhi Absolute sedangkan Locke,
Monarkhi Konstitusional. Bertolak dari kesemua hal tersebut, kedua pemikir ini sama-
sama menyumbangkan pemikiran mereka dalam konsepsi individualisme. Inti dari
terbentuknya Negara, menurut Hobbes adalah demi kepentingan umum (masing-masing
individu) meskipun baik atau tidaknya Negara itu kedepannya tergantung pemimpin
negara. Sedangkan Locke berpendapat, keberadaan Negara itu akan dibatasi oleh
individu sehingga kekuasaan Negara menjadi terbatas – hanya sebagai “penjaga malam”
atau hanya bertindak sebagai penetralisasi konflik.
Ideologi Pancasila adalah Ideologi Pancasila adalah ideologi yang digunakan oleh Negara
Republik Indonesia. Hal ini berarti bahwa semua nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia. Pengertiannya adalah kumpulan nilai dan
norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan dengan berdasar
kepada lima sila dalam pancasila”.
1.) Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita cita yng hendak dicapai menjadi
pedoman hidup dalam penyelenggaraan bernegara.
2.) Pancasila disepakati bersama dan digunakan sebagai prinsip yang dipegang teguh
menjadi srana pemersatu bangsa Indonesia
Sementara nilai nilai Pancasila yang bersifat subjektif yang berarti keberdaan nilai Pancasila
bergantung pada bangsa Indonesia sendiri, dikarenakan :
1. Nilai nilai Pancasila muncul dari bangsa Indonesia
2. Terdapat niali kerohanian yang terkandung di dalam Pancasila
3. Menjadi pandangan hidup nagsa Indonesia.
4. Nilai nilai Pancasila berasal dan tumbuh serta berkembang dari budaya bangsa Indonesia
Pembentukan Pancasila sendiri dirumuskan oleh Panitia Sembilan dan berdasar atas
pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Ideologi Pancasila menjadi sangat penting bagi
bangsa Indonesia karena Pancasila memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia.Kedudukan itu seperti Pancasila sebagai jiwa bangsa
Indonesia,Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia, Pancasila menjadi dasar negara,Pancasila sebagai sumber dari
segala hukum yang ada di Indonesia,Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
ketika mendirikan negara, dan Pancasila sebagai cita-cita bangsa. Kedudukan inilah yang
menjadikan Pancasila menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia. Kedudukan ini juga
dapat diartikan bahwasannya Pancasila merupakan suatu landasan bagi bangsa Indonesia
dalam melaksanakan segala aspek yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegera.