- Belum lagi terjadinya konflik antar elite pemerintah, elite politik ataupun
komponen lain yang selalu mewarnai pemeritaan yang menambah
hiruk-pikuknya kondisi bangsa pada saat ini.
- Hal ini sangat mengkhawatirkan terjadi disintegrasi bangsa, pecahnya
kesatuan dan persatuan bangsa, solidaritas bangsa dan melunturnya
rasa nasionalisme akibat memudarnya wawasana kebangsaan kita.
- Memang mengelola sebauh bangsa yang besar dan plural penuh
dengan tantangan karena selalu berhadapan dengan berbagai
problematika baik dari hukum maupun luar negeri.
- Masalah sosial ini menjadi kondisi komplek dengan kondisi sosial lain
yang makin bertambah seperti banyak gelandangan, pengemis, korban
narkoba, penderita HIV/AIDS, anak jalanan, jompo, terlantar dan lain-
lain.
- Hal ini makin bertambah dengan maraknya korupsi, pelanggaran
hukum, meningkatnya angka kejahatan dan terorisme dimana
masyarakat merasa keamanan untuk diperlukan memperkuat
perekonomia nasioanl.
- Kondisi yang demikian ini perlu segera diatasi karena bilaman terus
berkembang meinimbulkan masalah yang serius yang berkaitan dengan
kehidupan bangsa yang dapat menganggu pelaksanaan pembangunan.
- Untuk ini perlu adanya solusi secara nasional dimana salah satunya
adalah sosial sosialisasi 4 (empat) pilar kehidupan berbangsa dan
bernegara yang meliputi :
UUD
Negara
Pancasila Republik Bhineka
NKRI Tunggal Ika
Indonesia
1945
KRITIK TERHADAP 4 KONSENSUS
BERNEGARA
• Pilar diartikan sebagai tiang-tiang yang berfungsi
sebagai penyangga bangunan
• PANCASILA bukan salah satu PILAR, karena bila
pilar itu tiang-tiang, maka berada dimana tiang-
tiang itu berada (Pondasi)
• Itu berarti pondasi adalah PANCASILA
• DASAR HUKUM; 4 pilar telah dibatalkan oleh
Mahkamah Konstitusi Nomor:100/PUU-XI/2013
HUKUM
(dasar Hukum)
Istilah PILAR sebenarnya tidak
dikenal oleh pendiri Negara ini
pada saat rapat BPUPKI 1945.
Pancasila itu dasar, diungkapkan
Ir.Soekarno. Pancasila itu ibarat
istana, maka Pancasila itu
pondasi atau dasar, Bhineka
Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945
adalah napasnya sehingga ada
penyangga bangunan istana itu.
PONDASI : PANCASILA
34
Penciptaan nasionalisme melalui
pengamalan Pancasila sebagai dasar
falsafah bangsa
SOSIO KULTURAL
SISTIM NILAI
(CARA HIDUP &
(BENAR, BAIK,
KEHIDUPAN)
INDAH, RELIGIUS)
IDEOLOGI
KRISTALISASI
PANDANGAN DOKTRIN
HIDUP
PROGRAM
LAO ZHE
IDEOLOGI, EKONOMI, MILITER
Memahami NATION DAN CHARACTER BUILDING
DALAM WAWASAN KEBANGSAAN
Kedua, DEMOKRASI (democracy), atau kedaulatan rakyat sebagai ganti sistem kolonialis.
Masyarakat demokratis yang ingin dicapai adalah sebagai pengganti dari
masyarakat warisan yang feodalistik.
Ketiga, PERSATUAN NASIONAL (national unity). Dalam kontek ini diwujudkan dengan
kebutuhan untuk melakukan rekonsiliasi nasional antar berbagai kelompok.
Tumbuh
dari
Sistem budaya
WAWASAN
(ideologi, falsafah)
Latent Pattern Maintenance KEBANGSAAN
Kontrol Energi
TUJUAN NEGARA
(GOOD-LIFE)
FUNGSI NEGARA
(Pendekatan Kesejahteraan dan
Pendekatan Keamanan)
FUNGSI PEMERINTAHAN
(Regulasi Publik, Fasilitasi Publik, dan
Pelayanan Publik)
GOOD - GEVERNANCE
CLEAN - GEVERNANCE
AKUNTABILITAS PUBLIK
KONTROL PUBLIK
DEMOKRASI - NASIONALISME
(Demokrasi ber Wawasan Kebangsaan )
NKRI MASALAH SAAT INI
NILAI-NILAI
P Masalah Kemiskinan, ekonomi,
Nilai tepa selera dan tuntutan hidup
A
N
Masalah Pengangguran dan
C tenaga kerja
Nilai gotong royong
A
S
I Pendidikan dan Pergaulan bebas
Nilai luhur dari adat
istiadat L
A Ilmu pengetahuan dan
? teknologi
Nasionalisme,
BHENIKA
TUNGGAL
IKA
45
45
B A G I M U N E G E R I, J I W A R A G A K A M I
45 45