Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI PUBLIK

KEBAKARAN DEPO PERTAMINA PLUMPANG

DOSEN PENGAMPU :
I NYOMAN BUDA ASRAMA PUTRA, M. IKOM

NAMA KELOMPOK:
1. LUH PUTU ANGGRENY (2112061001)
2. KADEK LIBRAWAN AUDRY (2112061003)
3. KADEK NOVA PRAMANA PUTRA 2112061005)
4. PUTU MITA DAMAYANTI (2112061006)

KELAS 4A
ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN DHARMA DUTA
STAHN MPU KUTURAN SINGARAJA

i
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kebakaran Depo Pertamina Plumpang” dengan tepat waktu.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, baik pada
teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat diharapkan oleh penulis demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Semoga dengan disusunnya makalah ini, dapat membantu
menambah pengetahuan para mahasiswa dalam proses pembelajaran.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Singaraja, 08 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Manfaat.................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN..............................................................................................3
2.1 Pengertian isu publik............................................................................................3
2.2 Isu Publik terkait dengan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang........................4
2.3 Tanggapan Pertamina terkait Kebakaran Depo Plumpang...................................5
BAB III. PENUTUP.......................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................9
3.2 Kritik dan Saran....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Komunikasi publik menunjukkan proses komunikasi kepada khalayak luas. Salah satu
ciri komunikasi publik adalah isi pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi ini sudah
direncanakan terlebih dahulu. Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa komunikasi
publik termasuk komunikasi massa, jika dilihat dari sifat pesannya yang terbuka. Namun
dalam beberapa hal, komunikasi publik sering digolongkan dalam komunikasi kelompok,
karena pesannya hanya ditujukan ke beberapa pihak tertentu. Misalnya acara pengarahan,
diskusi panel, seminar, serta rapat anggota.
Dikutip dari buku Etika Komunikasi Organisasi: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi (2018)
karya Rusdiana, komunikasi publik adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan
oleh komunikator kepada khalayak yang lebih besar atau masyarakat dalam situasi tatap
muka. Komunikasi publik juga bisa diartikan sebagai proses pertukaran pesan secara tatap
muka atau lewat media, seperti radio, televisi, media daring, media luar ruang, dan
sebagainya.
Komunikasi Publik dapat didefinisikan sebagai komunikasi strategis untuk
menyampaikan ide, program, meskipun, presentasi, data, propaganda, dll, kepada massa,
publik, mahasiswa, atau khalayak khusus. Di setiap negara, komunikasi publik memegang
tempat penting dalam berbagi pandangan dan pesan kepada khalayak. Misalnya, motivator
atau pembicara publik menggunakan jenis komunikasi ini untuk menjangkau publik.
Kebanyakan organisasi telah menyadari pentingnya komunikasi public ini dan telah
mempunyai program-program khusus untuk itu. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya
sekarang kita jumpai berbagai media yang digunakan untuk itu seperti brosur, majalah, surat-
surat edaran CCTV dan poster. kemudahan media dan masyarakat dalam menyampaikan dan
menerima informasi akan membangun berbagai macam isu dan ragam kepentingan publik.
Selain itu, sifat media massa yang cenderung kritis terhadap kebijakan pemerintah, membuat
pemerintah provinsi.
Pengelolaan / manajemen isu merupakan bagian dari tugas seorang public relations di
sebuah instansi, yang menjadi sangat penting untuk sebuah keberlangsungan instansi.
Manajemen isu sebagai sebuah alat yang dapat digunakan oleh instansi untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai isu yang muncul ke permukaan serta
bereaksi terhadap berbagai isu yang muncul di publik.

1
Isu publik yang booming sejak 3 Maret 2023 ialah terkait dengan Kebakaran Depo
Pertamina Plumpang, Jakarta yang diisukan terjadi karena adanya kebocoran pipa. Diluar isu
tersebut, ternyata banyak muncul statement lain terhadap itu. Oleh sebab itulah penulis
membuat makalah ini untuk pembahasan lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah pengertian dari isu publik?
1.2.2 Bagaimana Isu Publik terkait dengan kebakaran depo pertamina plumpang?
1.2.3 Bagaimana Humas Perusahaan terkait dalam menangani isu publik terkait dengan
kebakaran depo pertamina plumpanng?

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dalam pembuatan makalah ini ialah:
1.3.1. Mengetahui pengertian isu publik
1.3.2 Mengetahui bagaimanakah isu publik terkait dengan kebakaran depo pertamina
plumpang
1.3.3 Mengetahui bagaimana humas perusahaan terkait menangani isu publik tentang
kebakaran depo pertamina plumpang

2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian isu publik
Terjadinya masalah dalam perusahaan dan organisasi tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Karena itu, bisnis dan organisasi harus selalu siap menghadapi masalah yang dapat
membahayakan mereka. Perusahaan dan organisasi akan merespons isu secara berbeda, tetapi
ini terkait erat dengan sejauh mana suatu isu dapat mempengaruhi perusahaan atau
organisasi.
Isu merupakaan perbedaan pendapat yang diperdebatkan, masalah fakta, evaluasi, atau
kebijakan yang penting bagi pihak-pihak
yang berhubungan. Lalu yang terakhir didefinisikan bahwa isu merupakan sebuah
konsekuensi dari tindakan yang diusulkan seseorang atau pihak lain yang dapat membawa
dampak dalam negosiasi pribadi dan penyesuaian, sipil dan criminal litigasi, atau hal yang
dapat menjadi sebuah masalah dari kebijakan public melalui legislativ aturan tindakan.
Definisi sederhana lainnya menurut Regester dan Larkin bahwa sebuah isu
mempresentasikan suatu kesenjangan antara praktek koorporat dengan harapan-harapan para
stakeholdernya. Dengan kata lain, sebuah isu yang timbul ke permukaan adalah suatu kondisi
atau peristiwa, baik didalam maupun diluar organisasi, yang jika dibiarkan akan menjadi efek
yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada target-trget organisasi
tersebut dimasa mendatang.
Isu merupakan sesuatu yang bersifat bertentangan atau yang menimbulkan polemik
tentang seseorang (individu) atau sebuah organisasi. Isu bisa muncul dalam bentuk opini,
yaitu pernyataan yang bisa dikemukakan melalui kata-kata, isyarat, atau cara-cara lain yang
mengandung arti tertentu. Misalnya, isu berkaitan dengan pemberlakuan suatu UU baru
seperti: UU ketenagakerjaan, UU penanaman modal asing. Atau Isu mengenai kebijakan
pemerintah terkait kesepakatan regional seperti ASEAN Community. Isu bisa muncul,
misalkan berkisar pada nasib tenaga professional lokal sebagai dampak dari kebijakan
ekonomi regional itu. Cara menangani isu tersebut, memunculkan kajian tentang manajemen
isu.
Manajemen isu adalah proses manajemen yang bertujuan membantu melindungi pasar,
mengurangi resiko, menciptakan kesempatan-kesempatan serta mengelola image, sebagai
sebuah aset organisasi, baik untuk kepentingan organisasi itu sendiri maupun kepentingan
stakeholders. Manajemen isu meliputi serangkaian aktivitas yang berkesinambungan. Pada
tahap awal, sebuah issue muncul kepermukaan ketika sebuah organisasi atau kelompok

3
merasa berkepentingan terhadap suatu masalah (atau kesempatan). contoh: terjadi
perkembangan tren politik, perubahan undang-undang, ekonomi dan sosial, perubahan
teknologi, dan sebagainya. Dari sudut pandang manajemen, tren harus diidentifikasi sebagai
asal kemunculan isu.
Kedua, menganalisis isu. Yang perlu dicermati, sumber isu bisa dari seorang individu,
bisa pula dari organisasi. Kegiatan pada tahap ini bertujuan, menentukan asal isu tersebut
yang seringkali sulit karena biasanya isu tidak muncul hanya dari satu sumber saja. Disini,
kemampuan riset, kualitatif maupun kuantitatif menjadi sangat penting. Tahap riset dan
analisa awal ini akan membantu mengidentifikasi apa yang dikatakan oleh individu dan
kelompok berpengaruh tentang isu-isu dan memberikan ide yang jelas pada manajemen.
Ketiga, pilihan strategi perubahan isu (Issue Change Strategy Options)meliputi tiga cara.
Pertama, organisasi tetap berfokus pada sikap lama dan tidak ingin melakukan perubahan
(strategi perubahan reaktif) atau organisasi melakukan strategi perubahan adaptif, yang
berlandaskan pada perencanaan untuk mengantisipasi perubahan serta menawarkan dialog
konstruktif untuk menemukan sebuah bentuk kompromi atau akomodasi. Terakhir berkaitan
dengan pilihan-pilihan strategi adalah menjadikan organisasi sebagai pelopor pendukung
perubahan. Ini yang disebut dengan strategi dinamis.
Keempat, pemrograman tindakan terhadap isu setelah memilih salah satu dari ketiga
pendekatan di atas sebagai respon terhadap setiap isu, organisasi harus memutuskan
kebijakan yang mendukung perubahan yang diinginkan. Kelima, yang tidak kalah penting
adalah evaluasi. Dibutuhkan riset untuk mengevaluasi hasil program yang didapat (actual)
dibandingkan dengan hasil program yang diinginkan.
Humas dapat memberikan Kontribusi terutama dalam memantau opini publik yang
berkembang, sehingga bisa menjadi referensi bagi manajemen untuk melakukan kegiatan
tahap pertama, mengidentifikasi isu. Selain itu, Humas pun dapat memperkirakan, apa reaksi
publik atas keputusan manajemen terkait dengan tindakan/langkah-langkah yang akan
diambil. Hal lain, Humas pun bisa memberikan kontribusi untuk menyampaikan informasi
kepada manajemen berdasarkan masukan dari berbagai stakeholders untuk nantinya menjadi
data penting manajemen. Terakhir yang tidakkah penting dalam kaitan dengan manajemen
issue, Humas mengkomunikasikan keputusan manajemen kepada stakeholder terkait
penanganan isu tersebut.

2.2 Isu Publik terkait dengan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang


Berdasarkan infromasi dariwebsite resmi CNBC, Peneliti minyak dan gas (migas)
mengungkapkan sejumlah kemungkinan alasan dibalik meledaknya depo atau Terminal

4
Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Ledakan terjadi
pada Jumat (3/3/2023) malam, yang mana sampai saat ini masih dilakukan investigasi kasus
tersebut. Peneliti Utama Puslitbangtek Migas 1985-2015, Oberlin Sidjabat beberkan
kemungkinan sebab dari meledaknya Depo Plumpang. Oberlin mengatakan beberapa faktor
yang bisa menyulut ledakan di TBBM Plumpang. Salah satu faktor yang bisa menyebabkan
ledakan adalah karakteristik bahan bakar minyak (BBM) yang mudah menguap. Diikuti
dengan oksigen yang bercampur bisa menimbulkan api.
Memang, sebelumnya ada isu bahwa saat kejadian, warga sekitar mendengar adanya
suara seperti petir. Diikuti sebelum terjadinya ledakan, yang pada saat itu cuaca di wilayah
tersebut memang sedang hujan. Pada saat bersamaan, sekitar 30 menit atau 20 menit sebelum
ledakan terjadi tercium bau bensin yang menyengat. Dengan begitu, Oberlin mengungkapkan
bahwa kemungkinan dengan adanya pengisian BBM dan adanya petir bisa menyebabkan
ledakan hingga kebakaran. Selain itu, oberlin juga mengungkapkan bahwa adanya kabel
listrik yang terbuka juga menjadi jalan untuk menyulut api sehingga terjadi kebakaran.
Sehingga menurutnya, monitoring pada alat termasuk pipa dan kabel listrik di sana harus
selalu dilakukan.
Adapun, dia juga menyinggung soal pemukiman warga yang jaraknya terhitung sangat
dekat dari TBBM Plumpang bisa memicu masalah juga. Yang mana Oberlin sebutkan dalam
kegiatan warga sehari-hari mengandalkan api untuk memasak, merokok, dan kegiatan
lainnya. Sehingga, dia menilai, jika ada kebocoran pipa saat itu, maka bisa tersulut dari
kegiatan warga yang melibatkan api di pemukiman tersebut.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyatakan
bahwa Depo Plumpang yang sempat mengalami kebakaran sudah beroperasi 100% sejak
Sabtu pagi (4/3/2023). Fadjar juga belum bisa menjelaskan kenapa Depo Plumpang,
Pertamina bisa mengalami kebakaran. Yang jelas, pihaknya mendukung langkah Polri RI
untuk melakukan investigasi. Sebelumnya, Pasca terjadinya kebakaran hebat Depo atau
Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), Plumpang, Koja, Jakarta Utara milik PT Pertamina
(Persero), pemerintah khususnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan opsi-opsi
berkenaan dengan itu.
Setidaknya, Presiden Jokowi memberi dua opsi solusi bagi permasalahan kebakaran
Depo Pertamina Plumpang. Hal itu diungkapkan Presiden saat kunjungannya ke Posko
Pengungsian di Ruang Publik Terpadu Rumah Anak (RPTRA) Plumpang, Jakarta Utara,
Minggu, (5/3/2023). Adapun dua opsi solusi yang disebut Jokowi antara lain relokasi warga

5
di sekitar Depo Pertamina Plumpang atau memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak
(TBBM) Pertamina Plumpang.

2.3 Tanggapan Pertamina terkait Kebakaran Depo Plumpang


Merujuk pada Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019,
Objek Vital Nasional (Obvitnas) merupakan kawasan/lokasi, bangunan/instalasi dan/atau
usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negara dan/atau sumber
pendapatan negara yang bersifat strategis. Maka, ancaman dan gangguan keamanan pada
obyak vital nasional baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti kebakaran Depo
Pertamina Plumpang itu akan berdampak terhadap sistem perekonomian nasional dan
berdampak terhadap stabilitas politik, sistem penyelenggaraan negara serta keamanan
nasional. Depo Plumpang menjadi depot terbesar milik Pertamina yang melayani 645 SPBU
yang memasok sekitar 25 persen kebutuhan BBM secara nasional. Suplai utama Depo
Plumpang berasal dari Kilang Balongan.
Sudah selayaknya pemerintah dan Pertamina mengevalusi total sebagai bentuk
pencegahan segala bentuk kecelakaan yang bisa terjadi akibat kelalaian dan lemahnya sistem
keamanan di masa depan. Sebagai bahan perbandingan dan evalusasi, faktor penyebab
kecelakaan di kilang dan depot minyak di beberapa negara, salah satunya disebabkan karena
masalah teknis dan kelalaian. Dalam sebuah studi, dari 50 kebakaran tangki penyimpanan
yang terjadi selama 50 tahun terakhir di China, 27 persennya disebabkan kesalahan manusia,
termasuk operasi dan pemeliharaan. Masalah operasi, pemeliharaan, dan manajemen utama
yang mengakibatkan kecelakaan tangki penyimpanan (American Institute of Chemical
Engineers Process, 2011).

Beberapa hal yang dilakukan oleh humas atau public relation dari pertamina pumpang
diantaranya:
1. Menggunakan satu juru bicara. Dimana fungsinya untuk tetap mensentralissasi
informasi yang akan disampaikan ke media, agar tidak terjadi misleading atau kesalah
pahaman.
2. Melakukan konferensi pers. Untuk menyampaikan infromasi-informasi dan menjawap
pertanyaan seputar tentang isu penyebab kebakaran.
3. Memberikan informasi kegiatan yang telah dilakukan dalap upaya investigasi
kebakaran.

6
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan
strategi komunikasi. Disisi lain jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses
komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan
pengaruh negatif, sedangkan untuk menilai proses komunikasi dapat ditelaah dengan
menggunakan model-model komunikasi. Dalam proses kegiatan komunikasi yang sedang
berlangsung atau sudah selesai prosesnya maka untuk menilai keberhasilan proses
komunikasi tersebut terutama efek dari proses komunikasi tersebut digunakan telaah model
komunikasi.

Menurut Anwar Arifin untuk dapat membuat rencana dengan baik maka ada beberapa
langkah yang harus diikuti untuk menyusun strategi komunikasi, yaitu:
1) Mengenal Khalayak, dengan mengenal khalayak diharapkan komunikasi dapat
berjalan dengan efektif.
2) Menyusun Pesan, setelah khlayak dan situasinya jelas diketahui, maka langkah
selanjutnya adalah menyusun pesan yang mampu menarik perhatian para khalayak.
Pesan dapat terbentuk dengan menentukan tema atau materi. Syarat utama dalam
mempengaruhi khalayak dari komponen pesan adalah mampu membangkitkan
perhatian khalayak. Perhatian merupakan pengamatan yang terpusat. Awal dari suatu
efektivitas dalam komunikasi adalah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap
pesanpesan yang disampaikan.
3) Menetapkan Metode, di dalam dunia komunikasi, metode penyampaian dapat dilihat
dari 2 aspek:
a. Menurut cara pelaksanaannya, yaitu semata-mata melihat komunikasi dari segi
pelaksanaannya dengan melepaskan perhatian dari isi pesannya.
b. Menurut bentuk isi yaitu melihat komunikasi dari segi pernyataan atau bentuk
pesan dan maksud yang dikandung.
4) Seleksi dan Penggunaan Media, penggunaan media merupakan alat penyalur ide
dalam rangka memberikan informasi kepada khalayak. Dalam penyampaian pesan
penerapan metode komunikasi harus didukung dengan pemilihan media secara selektif
artinya pemilihan media menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi khalayak, secara
teknik dan metode yang diterapkan.
5) Tahap Evaluasi, perencanaan strategi komunikasi merupakan bagian dari manajemen
secara umum manajemen harus memahami arah organisasi yang diinginkan sebelum
mulai melangkah ke arah tersebut. Masih menurut Onong Uchyana Effendy,beliau

7
mengemukakan bahwa strategi komunikasi memiliki fungsi ganda, yaitu: Pertama,
menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,persuasif, dan instruktif
secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal.

Apabila strategi komunikasi tersebut berhasil dilakukan dan tujuan yang dicapai maka
komunikasi yang terjadi sudah efektif karena terjadi saling pengertian antara komunikator
dan komunikan dimana apa yang diharapkan dan diinginkan oleh komunikator dapat
mengubah sikap komunikannya. Bila strategi komunikasi yang dilancarkan berjalan sesuai
dengan yang diharapkan, maka keadaan yang harmonis dapat muncul seperti rasa saling
menghargai antara perusahaan dan karyawan atau sebaliknya sebagai pendorong kinerja
perusahaan untuk bekerja dengan keadaan yang kondusif. Seorang humas yang baik harus
selalu berhubungan baik dengan masyarakatnya.
Komunikasi yang baik adalah dasar dari hubungan baik tersebut. Dengan terciptanya
komunikasi yang baik antara perusahaan dengan publiknya maka hubungan baik pun pasti
akan tercipta. Seorang humas harus dapat mengemas setiap pesan komunikasi dengan baik,
rapih, dan terencana. Berbagai cara diciptakan untuk menjaga setiap hubungan tersebut itulah
yang juga bisa dinamakan strategi. Strategi komunikasi merupakan suatu proses kegiatan
yang berjalan secara terus-menerus dalam kegiatan komunikasi. Strategi komunikasi menjadi
sebuah alat untuk menentukan arah dari bentuk komunikasi yang dilakukan, karena berhasil
tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif tidak dapat dipungkiri banyak ditentukan oleh
strategi komunikasi.

8
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi yang baik adalah dasar dari hubungan baik tersebut. Dengan terciptanya
komunikasi yang baik antara perusahaan dengan publiknya maka hubungan baik pun pasti
akan tercipta. Seorang humas harus dapat mengemas setiap pesan komunikasi dengan baik,
rapih, dan terencana. Berbagai cara diciptakan untuk menjaga setiap hubungan tersebut itulah
yang juga bisa dinamakan strategi. Strategi komunikasi merupakan suatu proses kegiatan
yang berjalan secara terus-menerus dalam kegiatan komunikasi. Strategi komunikasi menjadi
sebuah alat untuk menentukan arah dari bentuk komunikasi yang dilakukan, karena berhasil
tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif tidak dapat dipungkiri banyak ditentukan oleh
strategi komunikasi.

3.2 Kritik dan Saran


a. Semoga makalah yang dibuat bagi penulis dan pembaca
b. Hasil dalam makalah masih kurang, sehingga penulis harap pembaca dapat memberi
masukan yang membangun

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/28/080000569/komunikasi-publik--pengertian-
dan-cirinya
https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BA_Teknik%20Komunikasi%20Publik_Dr.
%20Ahmadriswan%20Nasution,%20S.Si,%20MT._2171.pdf
https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2021/07/19/komunikasi-publik/
https://sdgs.bappenas.go.id/komunikasi-publik/
https://eprints.umm.ac.id/87429/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.umpo.ac.id/4235/3/BAB%20II.pdf
https://dailysocial.id/post/isu-adalah
https://www.lspr.edu/pritakemalgani/mengelola-isu/
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230306123517-4-419189/dugaan-ahli-ini-yang-
jadi-pemicu-kebakaran-depo-bbm-plumpang
https://www.bbc.com/indonesia/articles/cgljkzk13p8o
https://money.kompas.com/read/2023/03/06/060000826/kebakaran-depo-pertamina-
plumpang-dan-rapuhnya-proteksi-obyek-vital-nasional?page=all
https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BA_2307.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai