Anda di halaman 1dari 41

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Fenomena sosial,
komunikasi, media sodial, interaksi, hubungan sosial ini dengan baik. Makalah ini
disusun berdasarkan materi untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu
Komunikasi.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
ABSTRAK ..................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................2
1.2 Tujuan Penelitian..........................................................................................3
1.3 Metode Penelitian ........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ( Perubahan Pola Komunikasi ) ........................................6
2.1 Peningkatan Penggunaan Media Sosial.......................................................6
2.2 Gaya Komunikasi Digital...............................................................................8
2.3 Perubahan dalam Bahasa dan Ekspresi.......................................................9
3.0 Pengaruh Media Sosial terhadap Individu ............................................ 11
3.1 Identitas diri dan Konstruksi Diri ............................................................... 11
3.2 Efek Biologis.............................................................................................. .12
3.3 Ketergantungan terhadap Media Sosial .....................................................14
4.0 Pengaruh Media Sosial terhadap Masyarakat .......................................15
4.1 Pemberitaan dan penyebaran Informasi ....................................................17
5.0 Penanganan Dampak Negatif dan Meningkatkan Manfaat
Positif ............................................................................................................
....................................................................................................................18
5.1 Kesadaran dan Pendidikan Media ............................................................. 19
5.2 Penggunaan Media Sosial yang Bertanggung jawab ............................... .21
6.0 Studi Kasus ..............................................................................................23
6.1 Analisis Paltfrom Media Sosial Populer ..................................................... 26
6.2 Tren dan Pola Komunikasi ......................................................................... 27
6.3 Dampak Sosial dan Kontroversi ................................................................ 29
BAB III KESIMPULAN .............................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 36

iii
ABSTRAKSI

Makalah ini bertujuan untuk menganalisis fenomena sosial komunikasi yang


terjadi melalui media sosial. Fenomena ini telah mempengaruhi cara kita berinteraksi,
berbagi informasi, dan membentuk hubungan sosial di era digital. Makalah ini akan
membahas perubahan dalam pola komunikasi, pengaruh media sosial terhadap
individu dan masyarakat, serta implikasi sosial yang terkait dengan fenomena ini.
Melalui analisis mendalam, diharapkan kita dapat memahami lebih lanjut dampak
media sosial pada komunikasi sosial dan cara kita berhubungan satu sama lain di
dunia yang semakin terhubung.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam era digital yang semakin maju, fenomena sosial komunikasi melalui
media sosial telah menjadi hal yang sangat relevan dan signifikan dalam kehidupan
kita. Media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan platform lainnya telah
mengubah cara kita berkomunikasi, berinteraksi, dan mengakses informasi.Media
sosial telah menghadirkan konektivitas yang lebih luas dan akses mudah ke berbagai
konten dan informasi. Masyarakat dapat dengan mudah terhubung dengan orang-
orang di seluruh dunia, berbagi pendapat, dan memperluas jaringan sosial mereka.
Selain itu, media sosial juga memberikan panggung bagi individu dan kelompok untuk
menyuarakan isu-isu penting, mempromosikan perubahan sosial, dan mempengaruhi
opini publik.Namun, fenomena sosial komunikasi melalui media sosial juga memiliki
dampak sosial yang perlu diperhatikan. Kontroversi muncul terkait dengan penyebaran
berita palsu, pelecehan online, dan masalah privasi dan keamanan data. Penggunaan
media sosial yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan
menyebabkan ketergantungan yang merugikan.

Dalam konteks ini, penting untuk menganalisis fenomena sosial komunikasi


melalui media sosial dengan lebih mendalam. Melalui analisis ini, kita dapat
memahami tren dan pola komunikasi yang ada, perubahan dalam bahasa dan
ekspresi, identitas diri dan konstruksi diri di media sosial, serta efek psikologis yang
mungkin timbul.Selain itu, kita juga perlu mempertimbangkan pengaruh media sosial
terhadap masyarakat secara keseluruhan, termasuk dalam pemberitaan dan
penyebaran informasi. Dampak negatif yang timbul perlu ditangani dengan serius,
sambil meningkatkan manfaat positif yang dapat diperoleh dari media sosial.

Dalam makalah ini, kami akan menganalisis fenomena sosial komunikasi


melalui media sosial dengan tujuan untuk memahami implikasi, kontroversi, dan
tantangan yang muncul. Kami juga akan memberikan rekomendasi dan saran tentang
bagaimana kita dapat menggunakan media sosial dengan bertanggung jawab, serta
upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan manfaat positifnya.

1
1.1 LATAR BELAKANG

Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi


telah mengubah cara kita berkomunikasi secara signifikan. Media sosial, sebagai salah
satu produk dari perkembangan teknologi tersebut, telah menjadi fenomena sosial
yang memengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Fenomena ini melibatkan interaksi dan
pertukaran informasi antara individu melalui platform media sosial seperti Facebook,
Twitter, Instagram, dan lain sebagainya.

Perkembangan media sosial telah mengubah pola komunikasi kita secara


fundamental. Dulu, komunikasi terbatas pada pertemuan tatap muka, panggilan
telepon, atau surat. Namun, dengan hadirnya media sosial, komunikasi menjadi lebih
cepat, mudah, dan global. Individu dapat berbagi pemikiran, ide, foto, dan video
dengan cepat kepada siapa pun yang terhubung dengan mereka melalui platform
media sosial. Hal ini telah menciptakan jaringan komunikasi yang luas, memungkinkan
terciptanya hubungan dan interaksi sosial yang lebih luas dan intensif

Namun, dampak media sosial pada komunikasi sosial tidak hanya terbatas
pada perubahan pola komunikasi. Media sosial juga memiliki pengaruh yang signifikan
pada individu dan masyarakat secara keseluruhan. Identitas diri, pemenuhan
kebutuhan sosial, dan konstruksi hubungan sosial semuanya terpengaruh oleh
penggunaan media sosial. Selain itu, media sosial juga telah mempengaruhi
pemberitaan, penyebaran informasi, gerakan sosial, dan bahkan politik.Oleh karena
itu, penting untuk menganalisis fenomena sosial komunikasi melalui media sosial
secara lebih mendalam. Dalam analisis ini, kita dapat memahami perubahan-
perubahan yang terjadi dalam cara kita berkomunikasi, pengaruh media sosial
terhadap individu dan masyarakat, serta implikasi sosial yang terkait. Melalui
pemahaman yang lebih baik tentang fenomena ini, kita dapat mengidentifikasi dampak
positif dan negatif yang terkait dengan penggunaan media sosial serta
mengembangkan strategi yang lebih baik dalam mengelola komunikasi sosial di era
digital ini.

2
1.2 TUJUAN PENELITIAN

Makalah ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam menganalisis
fenomena sosial komunikasi melalui media sosial.

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis perubahan pola komunikasi: Penelitian ini bertujuan untuk


memahami perubahan yang terjadi dalam pola komunikasi akibat penggunaan
media sosial. Dalam hal ini, akan dianalisis bagaimana media sosial telah
mengubah cara kita berinteraksi, berbagi informasi, dan membangun hubungan
sosial.
2. Menguji pengaruh media sosial terhadap individu: Penelitian ini akan
menginvestigasi pengaruh media sosial terhadap individu. Fokus akan
diberikan pada konstruksi identitas diri, efek psikologis, dan ketergantungan
terhadap media sosial. Tujuan ini adalah untuk memahami dampak media
sosial pada aspek psikologis dan perilaku individu.
3. Menyelidiki pengaruh media sosial terhadap masyarakat: Penelitian ini akan
melihat pengaruh media sosial pada masyarakat secara luas. Akan dianalisis
bagaimana media sosial memengaruhi pemberitaan, penyebaran informasi,
pola hubungan sosial, serta gerakan sosial dan politik. Tujuan ini adalah untuk
memahami peran media sosial dalam membentuk tatanan sosial dan
masyarakat secara keseluruhan.
4. Mengidentifikasi implikasi sosial fenomena komunikasi melalui media sosial:
Penelitian ini akan mengeksplorasi implikasi sosial yang terkait dengan
fenomena komunikasi melalui media sosial. Dalam hal ini, akan dianalisis isu-
isu privasi dan keamanan data, etika komunikasi, serta pembentukan identitas
sosial dan kelompok. Tujuan ini adalah untuk memahami konsekuensi sosial
yang timbul dari penggunaan media sosial dalam komunikasi sosial.
5. Menyediakan rekomendasi dan strategi pengelolaan komunikasi sosial:
Berdasarkan analisis yang dilakukan, tujuan penelitian ini adalah memberikan
rekomendasi dan strategi yang dapat digunakan untuk mengelola komunikasi
sosial di era media sosial. Diharapkan hal ini dapat membantu individu dan

3
masyarakat dalam mengoptimalkan manfaat positif dari media sosial dan
mengurangi dampak negatifnya.

Dengan mencapai tujuan-tujuan tersebut, diharapkan penelitian ini dapat


memberikan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena sosial komunikasi melalui
media sosial serta memberikan panduan yang berguna bagi individu dan ma

1.3 METODE PENELITIAN

Untuk menganalisis fenomena sosial komunikasi melalui media sosial,


penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan berbagai metode
penelitian yang relevan. Berikut adalah beberapa metode penelitian yang dapat
digunakan:

1. Analisis Konten: Metode ini melibatkan pengumpulan data dari media sosial,
seperti teks, gambar, atau video, untuk menganalisis konten yang
dikomunikasikan oleh pengguna. Analisis konten dapat membantu dalam
memahami topik, tren, dan pola komunikasi yang dominan dalam media sosial
tertentu.
2. Wawancara: Metode wawancara digunakan untuk mendapatkan perspektif dan
pengalaman langsung dari individu yang menggunakan media sosial.
Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui media komunikasi
online. Wawancara semistruktur dapat digunakan untuk mendapatkan informasi
mendalam tentang pengalaman, motivasi, dan persepsi individu terkait dengan
penggunaan media sosial.
3. Observasi Partisipatif: Metode ini melibatkan peneliti secara aktif berpartisipasi
dalam lingkungan sosial yang melibatkan media sosial. Peneliti dapat
mengamati dan memerhatikan interaksi, dinamika hubungan, dan pola
komunikasi yang terjadi di dalam komunitas atau kelompok yang menggunakan
media sosial.
4. Survei: Survei digunakan untuk mengumpulkan data dari responden yang
mewakili populasi yang lebih luas. Survei dapat dilakukan melalui kuesioner
online yang disebar kepada pengguna media sosial. Survei dapat memberikan

4
informasi tentang perilaku, kebiasaan, dan pendapat responden terkait dengan
media sosial.
5. Analisis Kualitatif: Metode ini melibatkan analisis teks atau data kualitatif yang
dikumpulkan melalui metode lain, seperti wawancara atau observasi. Analisis
kualitatif melibatkan proses pengorganisasian, pengkodean, dan interpretasi
data untuk mengidentifikasi tema, pola, dan hubungan yang muncul.
6. Studi Kasus: Metode studi kasus melibatkan penelitian mendalam terhadap
satu atau beberapa kasus yang mencerminkan fenomena sosial komunikasi
melalui media sosial. Dalam metode ini, data dikumpulkan melalui berbagai
sumber, seperti wawancara, observasi, dan analisis konten, untuk memberikan
pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang sedang diteliti.

Metode penelitian yang digunakan akan disesuaikan dengan tujuan penelitian


dan karakteristik fenomena sosial komunikasi melalui media sosial yang sedang diteliti.
Kombinasi metode penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman
yang komprehensif dan mendalam tentang fenomena yang sedang diamat

5
BAB II

PEMBAHASAN

2. PERUBAHAN POLA KOMUNIKASI

2.1 Peningkatan Penggunaan Media Sosial

Peningkatan penggunaan media sosial merupakan salah satu aspek utama


yang perlu dianalisis dalam konteks fenomena sosial komunikasi melalui media sosial.
Berikut ini adalah beberapa poin yang dapat dikaji terkait dengan peningkatan
penggunaan media sosial:

a) Pertumbuhan Pengguna: Media sosial telah mengalami pertumbuhan yang


signifikan dalam jumlah pengguna. Jumlah pengguna media sosial terus
meningkat dari tahun ke tahun, baik di tingkat lokal maupun global.
Pertumbuhan ini dapat disebabkan oleh kemajuan teknologi, aksesibilitas yang
lebih baik, dan pergeseran perilaku komunikasi masyarakat.
b) Diversifikasi Platform: Selain pertumbuhan jumlah pengguna, media sosial juga
mengalami diversifikasi platform. Platform-platform media sosial yang berbeda
telah muncul dengan karakteristik dan fungsi yang berbeda. Contohnya,
Facebook, Twitter, Instagram, LinkedIn, dan TikTok adalah beberapa platform
media sosial yang populer. Diversifikasi ini memberikan pilihan yang lebih luas
kepada pengguna untuk berinteraksi dan berkomunikasi sesuai dengan
preferensi dan kebutuhan mereka.
c) Peran dalam Interaksi Sosial: Media sosial telah menjadi sarana utama untuk
berinteraksi sosial di era digital. Pengguna media sosial dapat terhubung
dengan teman, keluarga, dan orang lain dari berbagai belahan dunia. Media
sosial memfasilitasi komunikasi real-time melalui pesan langsung, komentar,
dan jejaring sosial, yang mempercepat pertukaran informasi dan
memungkinkan pembentukan hubungan sosial baru.
d) Kontribusi dalam Berbagi Informasi: Media sosial juga berperan penting dalam
penyebaran informasi. Pengguna media sosial dapat dengan mudah
membagikan berita, artikel, foto, dan video kepada pengikut mereka. Hal ini
telah mengubah cara kita mendapatkan dan berpartisipasi dalam pemberitaan

6
serta mempengaruhi persepsi dan pemahaman kita terhadap berbagai isu
sosial dan politik.
e) Pendorong Komunikasi Publik: Media sosial telah menjadi platform untuk
berkomunikasi secara publik. Individu dan organisasi dapat menggunakan
media sosial untuk menyampaikan pesan, mempromosikan produk atau jasa,
serta memobilisasi dukungan untuk berbagai tujuan. Media sosial juga
memfasilitasi dialog publik dan diskusi mengenai topik-topik penting, seperti isu
sosial, politik, dan lingkungan.
f) Dampak pada Gaya Hidup: Peningkatan penggunaan media sosial telah
membawa dampak pada gaya hidup masyarakat. Media sosial mempengaruhi
cara kita menghabiskan waktu luang, mendapatkan hiburan, dan berinteraksi
dengan dunia di sekitar kita. Penggunaan media sosial yang berlebihan juga
dapat berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan individu.
g) Tantangan dan Risiko: Peningkatan penggunaan media sosial juga membawa
tantangan dan risiko tertentu. Misalnya, adanya risiko privasi dan keamanan
data, penyebaran konten yang tidak benar atau merugikan, serta masalah
ketergantungan dan kecanduan terhadap media sosial. Peningkatan
penggunaan media sosial juga telah memunculkan isu-isu etika baru terkait
dengan komunikasi dan interaksi online.

Analisis terhadap peningkatan penggunaan media sosial menjadi penting untuk


memahami perubahan dalam pola komunikasi, pengaruh media sosial terhadap
individu dan masyarakat, serta implikasi sosial yang terkait. Dalam menghadapi
fenomena ini, perlu juga disadari bahwa peningkatan penggunaan media sosial
membawa peluang dan tantangan yang harus dikelola dengan bijaksana guna
memaksimalkan manfaatnya dalam komunikasi sosial.

7
2.2 Gaya Komunikasi Digital

Gaya komunikasi digital mengacu pada cara komunikasi yang digunakan dalam
lingkungan digital, terutama melalui media sosial, platform pesan instan, email, dan
komunikasi online lainnya. Berikut adalah beberapa poin yang dapat dianalisis terkait
dengan gaya komunikasi digital:

1. Penggunaan Emoji dan Emotikon: Komunikasi digital sering kali melibatkan


penggunaan emoji dan emotikon untuk mengekspresikan emosi, nuansa, atau
konteks dalam teks. Emoji dan emotikon memberikan dimensi tambahan
dalam komunikasi tulisan, membantu menggambarkan perasaan dan
intensitas pesan.
2. Bahasa Teks Singkat: Komunikasi digital sering kali menggunakan bahasa
teks singkat, seperti singkatan, akronim, atau frasa yang disingkat. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan karakter atau keinginan untuk menyampaikan
pesan dengan cepat dan efisien. Contohnya, "lol" (laugh out loud), "brb" (be
right back), atau "gtg" (got to go).
3. Penggunaan Hashtag: Hashtag digunakan untuk mengkategorikan dan
mengindeks konten dalam komunikasi digital. Mereka memberikan cara yang
mudah untuk menemukan dan bergabung dengan percakapan tentang topik
tertentu. Penggunaan hashtag dapat membantu meningkatkan jangkauan
pesan dan membuatnya lebih mudah ditemukan oleh orang lain.
4. Gambar dan Meme: Komunikasi digital seringkali menggunakan gambar dan
meme untuk menyampaikan pesan dengan cara yang kreatif dan lucu.
Gambar dan meme dapat meningkatkan daya tarik visual dan membantu
memperjelas pesan yang ingin disampaikan.
5. Komunikasi Real-time: Gaya komunikasi digital seringkali mengutamakan
komunikasi real-time melalui platform pesan instan atau fitur obrolan
langsung. Pesan dapat dikirim dan diterima secara instan, memungkinkan
percakapan yang cepat dan interaktif.
6. Multimodalitas: Komunikasi digital memungkinkan penggunaan beragam
media, seperti teks, gambar, video, dan audio, dalam satu platform. Hal ini

8
memungkinkan pengguna untuk menyampaikan pesan dengan cara yang
lebih kaya dan menarik, serta meningkatkan kesan yang disampaikan.
7. Kekayaan Interaksi: Komunikasi digital memungkinkan interaksi dengan
banyak orang secara bersamaan melalui komentar, suka, atau berbagi
konten. Fitur-fitur ini meningkatkan partisipasi dan keterlibatan pengguna
dalam komunikasi online.
8. Kesadaran akan Audiens: Dalam komunikasi digital, pengguna sering kali
memiliki kesadaran yang lebih tinggi tentang audiens yang akan menerima
pesan mereka. Hal ini dapat mempengaruhi cara mereka menyampaikan
pesan dan memilih gaya komunikasi yang sesuai dengan audiens yang dituju.
9. Analisis gaya komunikasi digital penting untuk memahami perubahan dalam
cara kita berinteraksi dan berkomunikasi dalam lingkungan digital. Gaya
komunikasi digital dapat mencerminkan dinamika sosial, budaya, dan
teknologi yang ada dalam masyarakat saat ini.

2.3 Perubahan dalam Bahasa dan Ekspresi

Dalam konteks gaya komunikasi digital, terdapat perubahan yang signifikan


dalam bahasa dan ekspresi yang digunakan. Berikut adalah beberapa aspek yang
dapat dianalisis terkait dengan perubahan dalam bahasa dan ekspresi:

1. Singkatan dan Akronim: Komunikasi digital sering menggunakan singkatan dan


akronim untuk menyampaikan pesan dengan cepat dan efisien. Contohnya,
"LOL" (Laugh Out Loud), "OMG" (Oh My God), atau "FYI" (For Your
Information). Singkatan dan akronim semacam ini telah menjadi bagian dari
bahasa sehari-hari dalam komunikasi digital.
2. Emoji dan Emotikon: Penggunaan emoji dan emotikon telah mengubah cara
kita mengekspresikan emosi dalam komunikasi digital. Emoji dan emotikon
digunakan untuk memberikan nuansa dan ekspresi yang sulit disampaikan
hanya melalui teks. Mereka menambah dimensi emosional dalam komunikasi
tulisan.

9
3. Bahasa Gaya: Komunikasi digital sering kali memiliki gaya yang santai dan
informal. Bahasa gaul, slang, atau bahasa populer dapat digunakan untuk
menciptakan rasa keakraban dan kebersamaan dalam komunikasi. Hal ini
memungkinkan individu untuk mengekspresikan kepribadian dan identitas
mereka melalui bahasa yang digunakan.
4. Perubahan Tata Bahasa: Dalam komunikasi digital, aturan tata bahasa
seringkali dikompromikan untuk kecepatan dan kenyamanan. Kalimat yang
tidak lengkap, penggunaan huruf kapital yang tidak baku, atau penggunaan
simbol seperti tanda seru berulang (misalnya, "!!") merupakan contoh dari
perubahan tata bahasa dalam komunikasi digital.
5. Neologisme: Komunikasi digital sering kali melahirkan neologisme, yaitu kata-
kata baru atau frasa yang diciptakan untuk menggambarkan konsep baru atau
realitas dalam lingkungan digital. Contohnya, "selfie" (mengambil foto diri
sendiri), "memes" (gambar lucu yang diunggah dan dibagikan secara viral),
atau "hashtags" (tagar untuk mengkategorikan konten).
6. Adaptasi Istilah: Dalam komunikasi digital, istilah yang sudah ada sering kali
diadaptasi atau mendapatkan makna baru. Misalnya, "follow" (mengikuti)
digunakan untuk mengacu pada mengikuti akun pengguna di media sosial,
"like" (suka) digunakan untuk menunjukkan penghargaan atau persetujuan
terhadap suatu konten.
7. Kreativitas Bahasa: Komunikasi digital memberikan ruang bagi kreativitas
bahasa. Pengguna dapat menciptakan istilah, meme, atau kalimat yang unik
dan lucu yang menjadi ciri khas komunitas atau kelompok tertentu.

Perubahan dalam bahasa dan ekspresi dalam komunikasi digital mencerminkan


evolusi budaya dan teknologi. Bahasa digital semakin menjadi bagian integral dari
komunikasi sehari-hari, dan penggunaannya berkontribusi pada identitas digital
individu serta dinamika sosial yang ada dalam masyarakat saat ini.

10
3. PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP INDIVIDU

3.1 INDENTITAS DIRI DAN KONSTRUKSI DIRI

Identitas diri dan konstruksi diri adalah dua konsep yang saling terkait dalam
konteks sosial. Identitas diri merujuk pada cara individu menggambarkan, mengenali,
dan memahami diri mereka sendiri, sementara konstruksi diri melibatkan proses aktif di
mana individu membentuk dan membangun pemahaman mereka tentang diri mereka
sendiri melalui interaksi sosial, pengalaman, dan refleksi.

Berikut adalah beberapa poin yang dapat dianalisis terkait dengan identitas diri dan
konstruksi diri:

1. Faktor-Faktor Identitas: Identitas diri dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk


aspek pribadi seperti jenis kelamin, etnisitas, agama, orientasi seksual, usia,
dan status sosial-ekonomi. Faktor-faktor ini membentuk landasan identitas
individu dan memengaruhi cara individu melihat dan memahami diri mereka
sendiri.
2. Identitas Digital: Dalam era digital, identitas diri juga mencakup aspek-aspek
online. Identitas digital melibatkan cara individu membangun dan menyajikan
diri mereka melalui profil media sosial, aktivitas online, dan interaksi digital.
Identitas digital seringkali dapat menjadi bagian penting dari konstruksi diri
seseorang, terutama dalam konteks komunikasi dan interaksi online.
3. Peran Media Sosial: Media sosial memainkan peran penting dalam konstruksi
diri. Individu dapat mengatur dan mengontrol presentasi diri mereka di media
sosial, memilih konten yang ingin mereka bagikan, dan membangun jaringan
sosial yang relevan dengan identitas dan minat mereka. Media sosial juga
dapat memengaruhi persepsi individu tentang diri mereka sendiri melalui
interaksi dengan orang lain dan perbandingan sosial.
4. Refleksi dan Penemuan Diri: Konstruksi diri melibatkan proses refleksi dan
penemuan diri yang kontinu. Individu terus-menerus merefleksikan pengalaman
dan interaksi mereka dengan dunia di sekitar mereka, memahami nilai-nilai,
minat, dan tujuan mereka sendiri. Proses ini membantu dalam membangun

11
pemahaman yang lebih dalam tentang identitas diri dan membentuk jalan
perkembangan pribadi.
5. Konstruksi Sosial Identitas: Identitas diri juga merupakan konstruksi sosial. Hal
ini berarti bahwa identitas individu dibentuk dan dipengaruhi oleh interaksi
dengan orang lain dan masyarakat di sekitar mereka. Norma, nilai, dan harapan
sosial memiliki peran penting dalam membentuk identitas individu dan
mengarahkan konstruksi diri.
6. Pluralitas Identitas: Individu seringkali memiliki identitas yang kompleks dan
plural. Sebagai contoh, seseorang dapat memiliki identitas yang terkait dengan
keluarga, pekerjaan, kebangsaan, komunitas, dan minat pribadi. Identitas ini
dapat saling berinteraksi dan berdampingan, menciptakan keragaman dan
kompleksitas dalam konstruksi diri individu.
7. Perubahan Identitas: Identitas diri dapat berubah seiring waktu dan
pengalaman hidup. Individu dapat mengalami perubahan nilai, minat, dan
tujuan yang mempengaruhi cara mereka melihat dan memahami diri mereka
sendiri. Perubahan dalam konteks sosial, budaya, dan lingkungan juga dapat
mempengaruhi konstruksi diri individu.

Analisis identitas diri dan konstruksi diri memberikan wawasan tentang


bagaimana individu membentuk dan mengembangkan pemahaman tentang diri
mereka sendiri dalam konteks sosial. Hal ini penting dalam memahami dinamika
komunikasi dan interaksi sosial, serta bagaimana identitas individu dipengaruhi oleh
lingkungan digital.

3.2 EFEK PSIKOLOGIS DARI IDENTITAS DIRI DAN KONSTRUKSI DIRI

Identitas diri dan konstruksi diri memiliki dampak yang signifikan pada aspek
psikologis individu. Berikut adalah beberapa efek psikologis yang terkait dengan
identitas diri dan konstruksi diri:

1. Kepuasan Diri: Memiliki pemahaman yang jelas tentang identitas diri dan
pengalaman konstruksi diri yang positif dapat meningkatkan tingkat
kepuasan diri individu. Ketika individu merasa konsisten dengan nilai-nilai,

12
minat, dan tujuan mereka, mereka cenderung merasa lebih bahagia dan
puas dengan diri mereka sendiri.
2. Kepercayaan Diri: Memiliki identitas yang jelas dan positif juga dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan diri individu. Ketika individu merasa
memiliki pemahaman yang kuat tentang siapa mereka dan merasa diterima
dan dihargai oleh lingkungan sosial mereka, mereka cenderung memiliki
kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan dan
mengambil keputusan.
3. Kesejahteraan Emosional: Identitas diri yang positif dan proses konstruksi
diri yang sehat dapat berkontribusi pada kesejahteraan emosional individu.
Merasa diterima dan autentik dalam identitas mereka membantu individu
mengalami emosi yang lebih positif, mengurangi stres, dan
mengembangkan mekanisme koping yang lebih efektif.
4. Resiliensi: Identitas diri yang kuat dan proses konstruksi diri yang positif
juga berhubungan dengan tingkat resiliensi yang lebih tinggi. Individu yang
memiliki pemahaman yang solid tentang identitas mereka cenderung lebih
mampu mengatasi rintangan dan trauma, karena mereka memiliki landasan
yang kokoh untuk menghadapi tantangan dan perubahan.
5. Keseimbangan Identitas: Konstruksi diri yang sehat melibatkan integrasi
berbagai aspek identitas yang dimiliki oleh individu. Ketika individu mampu
menyeimbangkan berbagai peran, nilai, dan identitas yang mereka miliki,
mereka cenderung memiliki kehidupan yang lebih harmonis dan
memuaskan.
6. Stres Identitas: Ketidakjelasan atau konflik identitas dapat menyebabkan
stres dan kebingungan psikologis. Jika individu mengalami kesulitan dalam
memahami atau menerima identitas mereka, hal ini dapat menghasilkan
kecemasan, kebingungan, atau rasa tidak aman.
7. Identitas dan Hubungan Sosial: Identitas diri juga mempengaruhi hubungan
sosial individu. Individu yang memiliki identitas yang kuat dan jelas
cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih sehat dan bermakna,
karena mereka dapat berinteraksi dengan orang lain secara autentik dan
membangun ikatan yang kuat.

13
3.3 KETERGANTUNGAN TERHADAPA MEDIA SOSIAL

Ketergantungan terhadap media sosial adalah fenomena di mana individu


mengalami keterikatan yang kuat dan kebutuhan yang berlebihan terhadap
penggunaan media sosial. Hal ini dapat memiliki efek psikologis yang signifikan.
Berikut adalah beberapa efek yang terkait dengan ketergantungan terhadap media
sosial:

1. Gangguan Keseimbangan Hidup: Ketergantungan terhadap media sosial


dapat mengganggu keseimbangan hidup individu. Individu yang terlalu
banyak menghabiskan waktu di media sosial mungkin mengabaikan
kegiatan penting seperti pekerjaan, belajar, berinteraksi langsung dengan
orang lain, atau merawat kesehatan fisik dan mental mereka.
2. Isolasi Sosial: Meskipun media sosial dirancang untuk menghubungkan
orang-orang, ketergantungan yang berlebihan dapat mengarah pada isolasi
sosial. Individu dapat merasa terisolasi secara sosial dalam kehidupan
nyata karena lebih memilih berinteraksi melalui media sosial. Ini dapat
mengurangi kualitas hubungan interpersonal dan menghambat kemampuan
untuk membentuk hubungan yang bermakna di dunia nyata.
3. Rasa Tidak Berharga: Ketergantungan terhadap media sosial juga dapat
berkontribusi pada perasaan tidak berharga dan rendah diri. Ketika individu
terlalu terfokus pada perbandingan sosial dan pengukuran diri berdasarkan
jumlah like, komentar, atau popularitas di media sosial, mereka mungkin
merasa kurang berarti jika mereka tidak memperoleh pengakuan atau
validasi yang diinginkan.
4. Kecemasan Sosial: Ketergantungan terhadap media sosial dapat
meningkatkan kecemasan sosial dan perasaan tidak nyaman dalam situasi
sosial di dunia nyata. Individu mungkin merasa cemas atau tidak percaya
diri dalam berinteraksi secara langsung dengan orang lain karena terbiasa
dengan komunikasi melalui media sosial yang lebih terkontrol dan kurang
menghadapi risiko.

14
5. Gangguan Tidur dan Kesehatan Mental: Penggunaan media sosial yang
berlebihan terutama sebelum tidur dapat mengganggu tidur yang
berkualitas. Selain itu, paparan terus-menerus terhadap konten media
sosial yang tidak sehat atau negatif dapat mempengaruhi kesehatan mental
dan menyebabkan stres, depresi, atau kecemasan.
6. Penurunan Produktivitas: Ketergantungan terhadap media sosial dapat
mengurangi produktivitas individu. Waktu yang dihabiskan untuk
menjelajahi media sosial dan terlibat dalam interaksi online dapat
mengalihkan perhatian dari tugas-tugas penting atau tanggung jawab yang
harus diselesaikan.
7. Gangguan Perhatian: Media sosial yang penuh dengan informasi yang
cepat dan beragam dapat menyebabkan gangguan perhatian. Individu yang
tergantung pada media sosial mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi
dan mempertahankan fokus dalam tugas-tugas yang membutuhkan
perhatian yang mendalam.

Penting untuk mengelola penggunaan media sosial secara seimbang dan


menyadari tanda-tanda ketergantungan yang mungkin muncul. Jika seseorang merasa
kesulitan mengendalikan penggunaan media sosial atau mengalami efek negatif yang
signifikan, penting untuk mencari dukungan dan bantuan dari profesional kesehatan
mental.

4. PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP INDIVIDU

Media sosial telah memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat


secara luas. Berikut adalah beberapa pengaruh yang dimiliki media sosial terhadap
masyarakat:

1. Komunikasi dan Interaksi: Media sosial telah mengubah cara masyarakat


berkomunikasi dan berinteraksi. Individu dapat dengan mudah terhubung
dengan orang-orang di seluruh dunia, berbagi informasi, berkomunikasi dalam
waktu nyata, dan membentuk komunitas online. Media sosial juga memfasilitasi
komunikasi dua arah yang memungkinkan pengguna berpartisipasi secara aktif
dalam percakapan.

15
2. Penyebaran Informasi: Media sosial telah menjadi sumber utama informasi bagi
banyak orang. Berita dan informasi dapat dengan cepat tersebar melalui
platform media sosial, mempengaruhi persepsi dan pemahaman masyarakat
tentang isu-isu sosial, politik, dan budaya. Namun, penting untuk menyadari
bahwa ada risiko disinformasi dan penyebaran berita palsu di media sosial.
3. Pemberdayaan dan Advokasi: Media sosial memberikan ruang bagi individu
dan kelompok untuk menyuarakan pendapat, memobilisasi aksi, dan
memperjuangkan isu-isu sosial. Aktivisme dan gerakan sosial sering
menggunakan media sosial sebagai alat untuk membangun kesadaran,
menggalang dukungan, dan mempengaruhi perubahan sosial.
4. Perubahan dalam Konsumsi Media: Media sosial telah mengubah cara
masyarakat mengonsumsi konten media. Individu dapat mengakses berbagai
bentuk konten seperti artikel, video, podcast, dan gambar melalui platform
media sosial. Hal ini telah mempengaruhi industri media tradisional dan
mendorong munculnya konten yang diproduksi oleh pengguna (user-generated
content).
5. Pengaruh pada Gaya Hidup dan Budaya: Media sosial telah mempengaruhi
gaya hidup dan budaya masyarakat. Pengguna media sosial sering kali
terpengaruh oleh tren, gaya hidup, dan citra tubuh yang disajikan oleh
influencer dan konten populer di platform tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi
perilaku konsumsi, preferensi, dan citra diri individu.
6. Pengaruh pada Kesehatan Mental: Penggunaan media sosial yang berlebihan
dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental masyarakat. Paparan
yang terus-menerus terhadap konten yang kurang sehat, perbandingan sosial,
dan tekanan untuk mempertahankan citra yang sempurna dapat meningkatkan
risiko stres, kecemasan, depresi, dan gangguan pola tidur.

16
4.1. PEMBERITAAN DAN PENYEBARAN INFORMASI

Pemberitaan dan penyebaran informasi melalui media sosial telah


mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berikut adalah
beberapa aspek terkait pemberitaan dan penyebaran informasi di era media sosial:

1. Kecepatan Penyebaran: Media sosial memungkinkan informasi untuk


menyebar dengan cepat dan dalam skala yang luas. Berita dan informasi dapat
dengan mudah dibagikan oleh pengguna media sosial kepada jaringan mereka,
sehingga dapat mencapai audiens yang lebih besar dalam waktu singkat. Hal
ini memungkinkan berita dapat menjadi viral dengan cepat.
2. Diversifikasi Sumber Informasi: Media sosial memberikan akses kepada
individu untuk mengonsumsi berita dari berbagai sumber dan sudut pandang.
Pengguna dapat mengikuti akun media, jurnalis, atau organisasi berita yang
mereka pilih, sehingga memperluas akses mereka terhadap berbagai perspektif
dan sudut pandang yang berbeda.
3. Filter Bubble dan Echo Chamber: Di sisi lain, media sosial juga dapat
menciptakan filter bubble dan echo chamber di mana pengguna hanya terpapar
pada pandangan dan opini yang sejalan dengan kepercayaan mereka sendiri.
Algoritma media sosial cenderung menampilkan konten yang sesuai dengan
preferensi dan perilaku pengguna, sehingga mungkin mengurangi keragaman
informasi yang diterima oleh individu.

Penyebaran Berita Palsu (Hoaks): Media sosial juga menjadi sarana untuk
penyebaran berita palsu atau hoaks. Informasi yang tidak diverifikasi dengan baik
dapat dengan cepat menyebar melalui platform media sosial, dan banyak pengguna
mungkin tidak melakukan pemeriksaan faktual sebelum membagikannya. Hal ini dapat
menyebabkan penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan.

1. Partisipasi Masyarakat dalam Berita: Media sosial telah memberikan


kesempatan kepada individu untuk berpartisipasi dalam pembuatan berita.
Pengguna dapat mengunggah video atau foto langsung dari tempat kejadian,
memberikan kesaksian pribadi, atau menyampaikan pendapat mereka tentang
suatu peristiwa. Ini memperluas inklusi masyarakat dalam proses jurnalistik.

17
2. Kritik terhadap Keandalan: Karena sifat penyebaran yang cepat dan kurangnya
verifikasi yang cermat, media sosial sering kali menjadi subjek kritik terkait
keandalan berita. Pengguna harus berhati-hati dan kritis dalam memverifikasi
sumber dan kebenaran informasi sebelum mempercayai atau membagikannya.
3. Pengaruh pada Jurnalisme Tradisional: Peran media sosial telah
mempengaruhi industri jurnalisme tradisional. Banyak organisasi berita
mengadopsi strategi pemasaran dan distribusi konten melalui platform media
sosial untuk mencapai audiens yang lebih luas. Selain itu, kecepatan
penyebaran informasi di media sosial juga telah memaksa jurnalis untuk
melaporkan berita dengan lebih cepat, yang pada saat yang sama
meningkatkan risiko ketidaktepatan dan ketidaksempurnaan dalam
pemberitaan.
4. Pemberitaan dan penyebaran informasi melalui media sosial memiliki dampak
yang kompleks dan beragam. Penting bagi pengguna media sosial untuk
menjadi konsumen yang cerdas dan kritis terhadap informasi yang mereka
terima, serta berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses
penyebaran informasi.
5. PENANGANAN DAMPAK NEGATIF DAN MENINGKATKAN MANFAAT
POSITIF

Untuk menangani dampak negatif media sosial dan meningkatkan manfaat


positifnya, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Kesadaran dan Pendidikan: Peningkatan kesadaran tentang dampak media


sosial dan pendidikan mengenai penggunaan yang bertanggung jawab penting
dalam menghadapi dampak negatif. Mengedukasi diri sendiri dan masyarakat
tentang risiko dan bahaya yang terkait dengan media sosial dapat membantu
individu mengambil keputusan yang lebih bijak.
2. Mengelola Waktu dan Penggunaan: Penting untuk mengelola waktu dan
penggunaan media sosial dengan bijak. Menetapkan batasan waktu harian
untuk menggunakan media sosial, menghindari penggunaan yang berlebihan
sebelum tidur, dan menciptakan kegiatan alternatif yang bermanfaat di luar
dunia digital dapat membantu mengurangi ketergantungan dan dampak negatif.

18
3. Memeriksa Sumber dan Verifikasi Informasi: Sebelum membagikan berita atau
informasi, penting untuk memeriksa sumbernya dan memverifikasi
kebenarannya. Menganalisis konten dengan kritis dan mencari informasi dari
sumber yang terpercaya dapat membantu mencegah penyebaran berita palsu
atau informasi yang menyesatkan.
4. Menumbuhkan Keterampilan Kritis: Mengembangkan keterampilan kritis dalam
membaca dan menafsirkan informasi di media sosial sangat penting. Belajar
mengenali bias, memeriksa keakuratan dan keberlanjutan informasi, serta
menggali lebih dalam sebelum mengambil kesimpulan dapat membantu
menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat atau menyesatkan.
5. Membangun Komunitas Positif: Menggunakan media sosial untuk membangun
komunitas positif dengan berbagi informasi yang bermanfaat, mendukung, dan
menginspirasi dapat memberikan dampak positif bagi diri sendiri dan orang lain.
Menghargai perspektif yang berbeda, berinteraksi secara positif, dan
menghindari permusuhan online dapat menciptakan lingkungan yang lebih
sehat di media sosial.
6. Mengelola Privasi dan Keamanan: Memahami dan mengelola privasi dan
keamanan data pribadi di media sosial adalah langkah penting. Mengatur
pengaturan privasi dengan hati-hati, menghindari membagikan informasi pribadi
yang sensitif, dan memperbarui kata sandi secara teratur dapat membantu
melindungi diri dari penyalahgunaan data atau pelanggaran privasi.
7. Mendorong Kesadaran Digital di Masyarakat: Mendorong kesadaran digital dan
literasi media di masyarakat secara keseluruhan juga penting. Kampanye
pendidikan, program pelatihan, dan kegiatan yang mendorong penggunaan
yang bertanggung jawab dan etis dari media sosial dapat memberikan manfaat
jangka panjang bagi masyarakat.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dampak negatif media sosial dapat


dikurangi dan manfaat positifnya dapat lebih dimaksimalkan.

19
5.1. KESADARAN DAN PENDIDIKAN MEDIA

Kesadaran dan pendidikan media memiliki peran yang penting dalam


membantu individu menghadapi dampak media sosial dengan bijaksana. Berikut ini
beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan
pendidikan media:

1. Pendidikan Media di Sekolah: Melibatkan pendidikan media dalam kurikulum


sekolah dapat membantu generasi muda memahami secara lebih mendalam
tentang media sosial, penyebaran informasi, penilaian kritis, dan tanggung
jawab dalam penggunaannya. Membekali siswa dengan keterampilan analisis
media yang kritis dan etika digital dapat membantu mereka menghadapi
tantangan yang terkait dengan media sosial.
2. Kampanye Kesadaran Media: Melakukan kampanye kesadaran media yang
ditujukan kepada masyarakat luas dapat membantu meningkatkan pemahaman
tentang dampak media sosial dan bagaimana mengelolanya dengan bijak.
Kampanye tersebut dapat meliputi seminar, lokakarya, kampanye online, dan
penyuluhan mengenai isu-isu yang berkaitan dengan media sosial, seperti
privasi, keamanan, penyebaran berita palsu, dan penggunaan yang
bertanggung jawab.
3. Pelatihan dan Sumber Daya Online: Menyediakan pelatihan dan sumber daya
online tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab dapat
membantu individu memahami risiko dan memperoleh keterampilan yang
diperlukan dalam menghadapinya. Organisasi, lembaga pendidikan, atau
pemerintah dapat menyediakan platform online dengan materi yang relevan,
petunjuk praktis, dan sumber daya pendidikan untuk membantu masyarakat
dalam memahami dampak media sosial.
4. Kolaborasi dengan Platform Media Sosial: Mendorong kolaborasi antara
pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan platform media sosial dapat
membantu meningkatkan pendidikan dan kesadaran media. Platform media
sosial dapat berperan dalam mengedukasi pengguna mereka tentang
penggunaan yang aman dan bertanggung jawab, serta mengembangkan

20
algoritma dan fitur untuk membatasi penyebaran berita palsu dan konten yang
merugikan.
5. Pelibatan Orang Tua dan Pengajar: Melibatkan orang tua dan pengajar dalam
pendidikan media sangat penting. Mereka dapat memberikan pemahaman
kepada anak-anak dan siswa tentang risiko dan manfaat media sosial, serta
memberikan bimbingan dalam mengelola penggunaannya. Orang tua dan
pengajar juga dapat memperkuat pendidikan media dengan memantau dan
membahas pengalaman online anak-anak serta memberikan arahan yang
tepat.
6. Promosi Literasi Media: Mendorong pengembangan literasi media dalam
masyarakat luas adalah langkah penting. Mengembangkan keterampilan kritis
dalam membaca, menafsirkan, dan menghasilkan media adalah cara untuk
menghadapi dampak media sosial dengan bijaksana. Kampanye dan program
yang mempromosikan literasi media, termasuk keterampilan analisis,
pengenalan bias media, dan penilaian sumber informasi, dapat membantu
masyarakat menjadi konsumen media yang lebih cerdas dan kritis.

Dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan media, diharapkan individu


dapat menjadi pengguna media sosial yang lebih bijak, mampu mengenali dan
menghadapi dampak negatif, serta memanfaatkan manfaat positif yang dapat
ditawarkan oleh media sosial.

5.2. PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL YANG BERTANGGUNG JAWAB

Penggunaan media sosial yang bertanggung jawab adalah penting untuk


meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat positif yang dapat
diperoleh dari platform tersebut. Berikut adalah beberapa prinsip dan praktik dalam
menggunakan media sosial secara bertanggung jawab:

1. Verifikasi Informasi: Sebelum membagikan berita atau informasi, pastikan untuk


memverifikasi kebenaran dan keandalannya. Periksa sumbernya, cari informasi
tambahan, dan pastikan bahwa apa yang Anda bagikan adalah akurat dan
dapat dipercaya.

21
2. Mempraktikkan Etika Digital: Hormati privasi orang lain dan jangan
menyebarkan informasi pribadi tanpa izin. Hindari penghinaan, pelecehan, atau
perilaku yang merugikan orang lain secara online. Jaga sopan santun dan adab
dalam interaksi di media sosial.
3. Mengelola Waktu dan Ketergantungan: Sadari waktu yang Anda habiskan di
media sosial dan pastikan Anda mengelolanya dengan baik. Tetapkan batasan
waktu dan jadwal penggunaan yang sehat. Jangan biarkan media sosial
mengganggu keseimbangan hidup Anda atau mengganggu produktivitas Anda.
4. Menjaga Kesehatan Mental: Perhatikan pengaruh media sosial terhadap
kesehatan mental Anda. Jika Anda merasa cemas, stres, atau tidak nyaman
akibat penggunaan media sosial, pertimbangkan untuk membatasi interaksi
atau mengambil istirahat dari platform tersebut. Jaga keseimbangan dengan
kegiatan yang memberikan dampak positif bagi kesehatan mental Anda.
5. Berinteraksi dengan Hormat: Ketika berinteraksi dengan orang lain di media
sosial, praktikkan kesopanan dan hormati pendapat orang lain, meskipun Anda
tidak sependapat. Jangan terlibat dalam penghinaan, perdebatan yang tidak
sehat, atau menyebarkan kebencian. Jadilah pendukung lingkungan online
yang inklusif dan positif.
6. Memilih Konten yang Bermutu: Pilih konten yang bermutu dan bermanfaat
untuk dikonsumsi. Ikuti akun dan grup yang memberikan informasi yang
berharga dan membangun. Hindari konten yang merugikan, berbahaya, atau
berpotensi menyesatkan.
7. Mengelola Privasi dan Keamanan: Pelajari dan atur pengaturan privasi di
platform media sosial Anda. Pastikan bahwa informasi pribadi Anda hanya
diakses oleh orang-orang yang Anda percaya. Juga, gunakan kata sandi yang
kuat dan perbarui secara teratur untuk melindungi akun Anda dari
penyalahgunaan.
8. Berkontribusi dengan Positif: Gunakan media sosial sebagai sarana untuk
berkontribusi dengan positif. Bagikan ide, informasi, dan pengalaman yang
bermanfaat. Dukung dan berpartisipasi dalam kampanye yang positif dan
tujuan yang bernilai. Jangan ragu untuk memberikan dukungan dan inspirasi
kepada orang lain.

22
9. Menghargai Kekuatan dan Dampak Media Sosial: Sadari bahwa media sosial
memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini, mempengaruhi persepsi, dan
menyebarkan informasi. Oleh karena itu, gunakan kekuatan ini dengan
bijaksana dan tanggung jawab. Pahami dampak dari apa yang Anda bagikan
dan perhatikan implikasinya terhadap orang lain dan masyarakat.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam penggunaan media sosial, Anda


dapat menjadi pengguna yang bertanggung jawab dan berkontribusi pada lingkungan
online yang lebih positif dan sehat.

6. STUDI KASUS FENOMENA SOSIAL KOMUNIKASI DALAM MEDIA SOSIAL


TERTENTU

Mari kita ambil studi kasus mengenai fenomena sosial komunikasi dalam
platform media sosial Instagram.

Studi kasus: Peran Influencer dalam Komunikasi di Instagram

Latar Belakang:

Instagram telah menjadi platform yang sangat populer di mana orang dapat
berbagi foto dan video dengan pengikut mereka. Fenomena yang menarik perhatian
adalah peran influencer dalam komunikasi di Instagram. Influencer adalah individu
yang memiliki jumlah pengikut besar dan mempengaruhi pendapat dan perilaku
pengikut mereka melalui konten yang mereka bagikan.

Tujuan Penelitian:

Menganalisis peran influencer dalam komunikasi di Instagram, termasuk


pengaruh mereka dalam membentuk opini dan perilaku pengguna lain.

Metode Penelitian:

 Analisis Konten: Menganalisis konten yang dibagikan oleh influencer di


Instagram, termasuk jenis konten, tema yang sering dibahas, dan gaya
komunikasi yang digunakan.

23
 Survei Pengguna: Melakukan survei kepada pengguna Instagram untuk
memahami persepsi mereka terhadap influencer, termasuk sejauh mana
pengaruh mereka dalam keputusan pembelian, pemahaman tentang paid
partnership, dan preferensi terkait jenis influencer yang mereka ikuti.
 Wawancara dengan Influencer: Melakukan wawancara dengan influencer
terkenal untuk memahami perspektif mereka tentang peran dan tanggung
jawab mereka dalam berkomunikasi di Instagram, serta bagaimana mereka
membangun hubungan dengan pengikut mereka.
 Analisis Pengaruh: Menganalisis data pengguna, termasuk jumlah pengikut,
tingkat keterlibatan (engagement rate), dan interaksi dengan konten yang
dibagikan oleh influencer, untuk melihat sejauh mana pengaruh mereka dalam
mempengaruhi pendapat dan perilaku pengguna lain.

Hasil Penelitian:

 Jenis Konten dan Tema: Menemukan bahwa influencer sering membagikan


konten tentang gaya hidup, fashion, kecantikan, makanan, dan perjalanan.
Mereka juga sering menggabungkan promosi produk dalam konten mereka.
 Pengaruh dalam Keputusan Pembelian: Survei pengguna menunjukkan bahwa
influencer memiliki pengaruh yang signifikan dalam keputusan pembelian
pengikut mereka. Banyak pengguna Instagram mengatakan bahwa mereka
lebih cenderung membeli produk atau layanan yang direkomendasikan oleh
influencer yang mereka ikuti.
 Paid Partnership: Sebagian besar pengguna tidak sepenuhnya memahami
perbedaan antara konten yang organik dan konten yang merupakan hasil paid
partnership antara influencer dan merek. Hal ini menunjukkan perlunya
transparansi yang lebih baik dalam komunikasi di Instagram.
 Hubungan dengan Pengikut: Influencer yang memiliki hubungan yang kuat
dengan pengikut mereka, yang ditunjukkan dengan tingkat keterlibatan yang
tinggi dan interaksi yang positif, cenderung memiliki pengaruh yang lebih besar
dalam mempengaruhi pendapat dan perilaku pengguna lain.

24
Kesimpulan:

Studi kasus ini menunjukkan bahwa influencer memiliki peran yang signifikan
dalam komunikasi di Instagram. Mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
opini, perilaku, dan keputusan pembelian pengikut mereka. Namun, transparansi yang
lebih baik dalam paid partnership dan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh
influencer diperlukan. Selain itu, pengguna Instagram juga perlu menjadi kritis dan
cerdas dalam mengkonsumsi konten yang dibagikan oleh influencer.

Dengan memahami peran influencer dalam komunikasi di Instagram, pengguna


dapat mengoptimalkan pengalaman mereka di platform ini dan menjadi lebih sadar
dalam menanggapi konten yang mereka temui. Privasi dan Keamanan: Media sosial
juga memunculkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data. Pengguna
seringkali harus berbagi informasi pribadi mereka dengan platform media sosial, dan
ada risiko penyalahgunaan data atau pelanggaran privasi. Penanganan yang tidak
tepat terhadap informasi pribadi juga dapat mempengaruhi keamanan individu dan
kelompok.

Penting untuk menyadari bahwa pengaruh media sosial terhadap masyarakat


dapat bersifat kompleks dan bervariasi antara individu dan kelompok. Sementara
media sosial dapat memberikan manfaat dalam memfasilitasi komunikasi dan
pemberdayaan, juga penting untuk mengelola penggunaannya dengan bijak dan kritis
untuk meminimalkan dampak negatifnya.

 Resiliensi: Identitas diri yang kuat dan proses konstruksi diri yang positif juga
berhubungan dengan tingkat resiliensi yang lebih tinggi. Individu yang memiliki
pemahaman yang solid tentang identitas mereka cenderung lebih mampu
mengatasi rintangan dan trauma, karena mereka memiliki landasan yang kokoh
untuk menghadapi tantangan dan perubahan.
 Keseimbangan Identitas: Konstruksi diri yang sehat melibatkan integrasi
berbagai aspek identitas yang dimiliki oleh individu. Ketika individu mampu
menyeimbangkan berbagai peran, nilai, dan identitas yang mereka miliki,
mereka cenderung memiliki kehidupan yang lebih harmonis dan memuaskan.

25
 Stres Identitas: Ketidakjelasan atau konflik identitas dapat menyebabkan stres
dan kebingungan psikologis. Jika individu mengalami kesulitan dalam
memahami atau menerima identitas mereka, hal ini dapat menghasilkan
kecemasan, kebingungan, atau rasa tidak aman.
 Identitas dan Hubungan Sosial: Identitas diri juga mempengaruhi hubungan
sosial individu. Individu yang memiliki identitas yang kuat dan jelas cenderung
memiliki hubungan sosial yang lebih sehat dan bermakna, karena mereka
dapat berinteraksi dengan orang lain secara autentik dan membangun ikatan
yang kuat.

Penting untuk diingat bahwa pengalaman dan efek psikologis dari identitas diri
dan konstruksi diri dapat bervariasi antara individu. Setiap individu memiliki perjalanan
dan konteks unik yang membentuk identitas mereka.

6.1 ANALISIS PLATFROM MEDIA SOSIAL POPULER

Dalam analisis platform media sosial populer, berikut ini beberapa contoh
platform media sosial yang dapat dianalisis:

 Facebook: Facebook adalah salah satu platform media sosial terbesar di dunia
dengan jumlah pengguna aktif yang sangat besar. Platform ini memungkinkan
pengguna untuk terhubung dengan teman, berbagi konten seperti foto dan
video, bergabung dengan grup minat, dan mengikuti halaman merek atau
organisasi. Facebook juga memiliki fitur iklan yang kuat yang memungkinkan
pengiklan untuk menargetkan audiens dengan sangat spesifik.
 Instagram: Instagram, yang dimiliki oleh Facebook, merupakan platform media
sosial berbasis gambar dan video. Pengguna dapat mengunggah foto dan
video, mengeditnya dengan filter dan efek khusus, dan membagikannya
dengan pengikut mereka. Instagram juga menawarkan fitur cerita singkat dan
IGTV untuk konten video yang lebih panjang. Instagram memiliki popularitas
yang tinggi di kalangan selebriti, influencer, dan merek yang ingin membangun
citra visual yang menarik.
 Twitter: Twitter adalah platform media sosial yang berfokus pada pesan pendek
yang disebut "tweet". Pengguna dapat membagikan pendapat, berita, artikel,

26
dan konten lainnya dalam batasan 280 karakter. Twitter juga memungkinkan
pengguna untuk mengikuti akun lain, mengomentari, dan menyukai tweet.
Platform ini terkenal sebagai tempat diskusi yang cepat, berita langsung, dan
interaksi langsung dengan selebriti dan tokoh publik.
 LinkedIn: LinkedIn adalah platform media sosial yang berfokus pada profesional
dan dunia kerja. Digunakan untuk membangun jejaring profesional, pengguna
dapat membuat profil yang mencantumkan pengalaman kerja, keterampilan,
dan pendidikan mereka. LinkedIn memungkinkan pengguna untuk terhubung
dengan rekan kerja, menjelajahi peluang pekerjaan, dan berbagi konten terkait
bisnis dan karier.
 YouTube: YouTube adalah platform media sosial berbasis video yang
memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video.
Pengguna dapat menemukan berbagai konten, seperti video musik, vlog,
tutorial, dan banyak lagi. YouTube juga menawarkan fitur live streaming dan
program mitra monetisasi yang memungkinkan pengguna menghasilkan
pendapatan dari konten yang mereka buat.
 TikTok: TikTok adalah platform media sosial berbasis video pendek yang
sangat populer, terutama di kalangan generasi muda. Pengguna dapat
membuat video singkat dengan musik latar, efek khusus, dan tantangan yang
viral. TikTok menekankan kreativitas, hiburan, dan konten yang mudah
dikonsumsi dengan cepat.

Setiap platform media sosial memiliki ciri khas, audiens target, dan dampak
sosial yang berbeda. Analisis lebih mendalam dapat dilakukan dengan melihat
metrik penggunaan, pertumbuhan pengguna, keterlibatan pengguna, dampak pada
kesehatan mental, pengaruh terhadap penyebaran informasi, dan lainnya. Dalam
menganalisis platform media sosial, penting untuk mempertimbangkan perspektif
yang beragam dan dampaknya pada individu, masyarakat, dan budaya secara
keseluruhan.

27
6.2 TREN DAN POLA KOMUNIKASI

Tren dan pola komunikasi terus berkembang seiring dengan perubahan


teknologi, preferensi pengguna, dan perkembangan sosial. Berikut adalah beberapa
tren dan pola komunikasi yang dapat diamati:

 Komunikasi Real-time: Komunikasi real-time semakin populer dengan adanya


aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Telegram, dan Facebook Messenger.
Pengguna dapat berkomunikasi dengan cepat dan langsung, baik dalam bentuk
teks, suara, atau video.
 Komunikasi Visual: Penggunaan konten visual dalam komunikasi semakin
dominan. Platform seperti Instagram, Snapchat, dan TikTok memungkinkan
pengguna untuk berbagi foto dan video dengan cara yang kreatif dan menarik
perhatian.
 Live Streaming: Live streaming semakin berkembang dengan platform seperti
Twitch, YouTube Live, dan Facebook Live. Pengguna dapat melakukan siaran
langsung acara, pertunjukan, atau interaksi langsung dengan pengikut mereka.
 Komunikasi Berbasis Story: Fitur cerita singkat atau "story" semakin populer di
platform seperti Instagram, Snapchat, dan Facebook. Pengguna dapat
membagikan momen-momen terkini dalam bentuk gambar atau video yang
hanya bersifat sementara.
 Personalisasi Konten: Algoritma dan kecerdasan buatan semakin digunakan
dalam platform media sosial untuk menyajikan konten yang relevan dan
disesuaikan dengan minat pengguna. Hal ini memungkinkan pengguna untuk
mengalami pengalaman yang lebih personal dan menarik.
 Komunikasi Influencer: Pengaruh influencer dalam komunikasi semakin
signifikan. Mereka dapat mempengaruhi opini dan perilaku pengikut mereka
melalui konten yang mereka bagikan di platform media sosial.
 Komunikasi Kolaboratif: Kolaborasi dan partisipasi pengguna semakin didorong
melalui fitur-fitur seperti komentar, tanggapan, dan berbagi konten. Pengguna
dapat terlibat dalam diskusi, membagikan pandangan mereka, dan
berkontribusi pada konten yang mereka nikmati.

28
 Komunikasi Asinkron: Komunikasi asinkron menjadi lebih umum dengan
adanya email, pesan suara, dan pesan teks. Pengguna dapat berkomunikasi
tanpa harus bersama secara fisik atau dalam waktu yang bersamaan.
 Komunikasi Melalui Emoji dan Stiker: Emoji dan stiker digunakan secara luas
dalam komunikasi digital untuk mengekspresikan emosi dan menambah
dimensi ekspresif pada pesan.
 Komunikasi Berbasis Niche: Platform-media sosial berbasis niche semakin
berkembang. Platform ini fokus pada minat khusus, seperti platform berbagi
foto untuk fotografi, platform musik untuk musisi, atau platform video untuk para
gamer.

Tren dan pola komunikasi terus berubah seiring dengan perkembangan


teknologi dan kebutuhan pengguna. Penting untuk memantau tren ini dan
mengadaptasikan cara kita berkomunikasi sesuai dengan preferensi dan kebutuhan
pengguna untuk tetap relevan dalam dunia komunikasi digital yang terus berkembang.

6. 3 DAMPAK SOSIAL DAN KONTROVERSI

Penggunaan media sosial dan perubahan dalam pola komunikasi telah


memberikan dampak sosial yang signifikan dan menimbulkan berbagai kontroversi.
Berikut adalah beberapa dampak sosial dan kontroversi yang terkait dengan fenomena
sosial komunikasi:

Dampak Positif:

1. Konektivitas dan Interaksi: Media sosial telah memungkinkan kita untuk


terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia dan memperluas jaringan
sosial kita. Ini memungkinkan komunikasi yang mudah, pembagian informasi,
dan interaksi sosial yang lebih luas.
2. Akses Informasi: Media sosial memberikan akses mudah dan cepat ke berita,
informasi, dan sumber daya. Pengguna dapat dengan mudah mencari informasi
tentang topik apa pun dan tetap up-to-date dengan peristiwa terkini.
3. Pemberdayaan: Media sosial memberikan platform untuk berbagi pendapat,
menyuarakan isu-isu penting, dan mempengaruhi perubahan sosial. Individu

29
dan kelompok yang sebelumnya tidak memiliki suara dapat menggunakan
media sosial untuk menyuarakan kepentingan mereka.
4. Kesadaran Sosial: Media sosial telah memainkan peran penting dalam
penyebaran kesadaran sosial tentang isu-isu seperti hak asasi manusia,
keberlanjutan lingkungan, kesetaraan gender, dan sebagainya. Kampanye
yang dibuat di media sosial telah menciptakan gerakan dan meningkatkan
kesadaran di masyarakat.

Kontroversi dan Dampak Negatif:

1. Penyebaran Berita Palsu: Salah satu kontroversi utama adalah penyebaran


berita palsu atau hoaks di media sosial. Informasi yang tidak diverifikasi dengan
baik dapat dengan mudah menyebar, mengakibatkan keraguan, kebingungan,
dan bahkan manipulasi opini publik.
2. Kekerasan dan Pelecehan Online: Media sosial sering menjadi tempat
terjadinya kekerasan verbal, pelecehan, dan intimidasi. Penggunaan
anonimitas dan jarak fisik dapat menghilangkan hambatan dalam berperilaku
buruk, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan
kesejahteraan individu.
3. Gangguan Perhatian dan Ketergantungan: Penggunaan media sosial yang
berlebihan dapat mengganggu produktivitas, konsentrasi, dan interaksi sosial
langsung. Ketergantungan terhadap media sosial juga dapat memengaruhi
kesehatan mental dan kehidupan nyata seseorang.
4. Privasi dan Keamanan: Penggunaan media sosial juga melibatkan risiko
terhadap privasi dan keamanan data pribadi. Informasi pribadi yang diunggah
atau dibagikan di media sosial dapat disalahgunakan atau dieksploitasi oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab.
5. Dukungan Rasis dan Ekstremis: Media sosial juga menyediakan platform bagi
individu atau kelompok yang mendukung pandangan ekstrem, intoleransi, dan
kebencian. Hal ini dapat memperburuk polarisasi sosial dan mengancam
harmoni masyarakat.

30
Penting untuk diakui bahwa dampak sosial dan kontroversi terkait dengan
media sosial bukanlah kesalahan langsung dari platform itu sendiri, tetapi lebih
berkaitan dengan bagaimana penggunaan dan perilaku pengguna di dalamnya. Untuk
mengatasi dampak negatif, perlunya kesadaran individu, pendidikan media yang tepat,
regulasi yang baik, dan upaya kolaboratif dari pengguna, platform media sosial, dan
masyarakat secara keseluruhan.

31
BAB. III

KESIMPULAN

Dalam analisis fenomena sosial komunikasi melalui media sosial, kita dapat
melihat bahwa penggunaan media sosial telah mengubah cara kita berkomunikasi,
berinteraksi, dan mengakses informasi. Platform media sosial populer seperti
Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, YouTube, dan TikTok memiliki dampak sosial
yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak positif dari media sosial termasuk konektivitas yang lebih luas, akses
mudah ke informasi, pemberdayaan individu, dan peningkatan kesadaran sosial. Media
sosial juga memberikan platform bagi individu dan kelompok untuk berbagi pendapat,
menyuarakan isu-isu penting, dan mempengaruhi perubahan sosial.

Namun, ada juga kontroversi dan dampak negatif yang harus dihadapi.
Penyebaran berita palsu, kekerasan dan pelecehan online, gangguan perhatian dan
ketergantungan, serta masalah privasi dan keamanan menjadi isu yang perlu diatasi.
Selain itu, dukungan terhadap pandangan ekstrem dan kebencian juga menjadi
ancaman bagi harmoni sosial.

Untuk mengatasi dampak negatif, penting untuk meningkatkan kesadaran dan


pendidikan media, mengembangkan kebiasaan penggunaan media sosial yang
bertanggung jawab, serta mendorong regulasi yang memadai. Kolaborasi antara
pengguna, platform media sosial, dan masyarakat secara keseluruhan juga diperlukan
untuk memastikan bahwa media sosial digunakan dengan cara yang positif,
bermanfaat, dan menghormati hak-hak dan kesejahteraan individu.

Dalam kesimpulan, fenomena sosial komunikasi melalui media sosial telah


membawa dampak sosial yang signifikan, baik positif maupun negatif. Penting bagi kita
untuk terus memahami dan mengelola dampak ini dengan bijak untuk memastikan
bahwa media sosial tetap menjadi alat yang berguna dan memberikan kontribusi positif
bagi masyarakat kita.

32
 RINGKASAN TEMUAN
1) Ringkasan temuan : Dalam analisis fenomena sosial komunikasi melalui media
sosial, berikut adalah temuan utama:
2) Peningkatan Penggunaan: Media sosial telah mengalami peningkatan
penggunaan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Platform media
sosial populer seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube memiliki
jutaan bahkan miliaran pengguna di seluruh dunia.
3) Gaya Komunikasi Digital: Gaya komunikasi digital telah mengalami perubahan,
di mana komunikasi real-time, visual, dan berbasis cerita semakin dominan.
Penggunaan emoji, stiker, dan konten visual menjadi lebih umum dalam
komunikasi digital.
4) Perubahan dalam Bahasa dan Ekspresi: Media sosial telah mempengaruhi
perubahan dalam bahasa dan ekspresi yang digunakan dalam komunikasi
online. Singkatan, slang, dan kata-kata baru sering digunakan untuk
mengungkapkan pemikiran dan emosi dalam format yang lebih singkat dan
cepat.
5) Identitas Diri dan Konstruksi Diri: Media sosial mempengaruhi konstruksi dan
ekspresi identitas diri pengguna. Pengguna dapat memilih bagaimana mereka
mempresentasikan diri mereka, memilih konten yang ingin mereka bagikan,
dan membentuk citra diri mereka di platform media sosial.
6) Dampak Psikologis: Penggunaan media sosial dapat memiliki dampak
psikologis yang signifikan, termasuk ketergantungan, gangguan perhatian, dan
masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Privasi dan
keamanan data juga menjadi masalah yang relevan.
7) Pengaruh Terhadap Masyarakat: Media sosial memiliki pengaruh yang besar
terhadap masyarakat, baik dalam hal pola pikir, perilaku, dan dinamika sosial.
Media sosial dapat memengaruhi persepsi, opini, dan kebiasaan masyarakat,
terutama melalui penyebaran berita dan informasi.
8) Pemberitaan dan Penyebaran Informasi: Media sosial memiliki peran yang
penting dalam pemberitaan dan penyebaran informasi. Namun, penyebaran
berita palsu dan masalah keaslian informasi menjadi kontroversi yang perlu
diatasi.

33
9) Penanganan Dampak Negatif dan Meningkatkan Manfaat Positif: Penting untuk
mengatasi dampak negatif media sosial seperti penyebaran berita palsu,
pelecehan online, dan gangguan perhatian. Pendidikan media, kesadaran, dan
regulasi yang tepat diperlukan untuk mengoptimalkan manfaat positif media
sosial dan mengurangi dampak negatifnya.
10) Kesadaran dan Pendidikan Media: Kesadaran dan pendidikan media menjadi
kunci dalam memanfaatkan media sosial secara bertanggung jawab. Penting
bagi pengguna media sosial untuk mengembangkan keterampilan kritis,
pemahaman tentang privasi dan keamanan, serta kemampuan untuk memfilter
dan mengevaluasi informasi yang diterima.
11) Penggunaan Media Sosial yang Bertanggung Jawab: Penting bagi individu dan
pengguna media sosial untuk menggunakan platform tersebut dengan
bertanggung jawab. Ini termasuk menghormati privasi dan hak-hak orang lain,
berkomunikasi dengan sopan, dan menghindari penyebaran konten yang
merugikan atau memicu konflik.

Ringkasan temuan tersebut menggambarkan bahwa media sosial memiliki


dampak yang signifikan dalam fenomena sosial komunikasi. Sementara ada manfaat
yang signifikan, juga terdapat tantangan dan kontroversi yang perlu diatasi untuk
memastikan penggunaan yang bertanggung jawab dan positif.

 IMPLIKASI DAN REKOMENDASI


1) Implikasi dan rekomendasi : Berdasarkan temuan yang telah dijelaskan
sebelumnya, berikut adalah beberapa implikasi dan rekomendasi yang dapat
diambil:
2) Pendidikan Media dan Kesadaran: Diperlukan upaya yang lebih besar dalam
meningkatkan pendidikan media dan kesadaran pengguna terkait dengan
penggunaan yang bertanggung jawab, privasi, keamanan, dan penilaian kritis
terhadap informasi. Program pendidikan media harus diperkenalkan di sekolah
dan komunitas untuk membantu individu mengembangkan keterampilan yang
diperlukan untuk memahami dan mengelola dampak media sosial.
3) Regulasi yang Tepat: Penting bagi pemerintah dan otoritas yang berwenang
untuk mengembangkan regulasi yang tepat untuk mengatasi masalah

34
penyebaran berita palsu, pelecehan online, dan pelanggaran privasi. Regulasi
ini harus seimbang antara kebebasan berekspresi dan perlindungan individu,
serta mempertimbangkan karakteristik unik dari media sosial.
4) Promosi Kebijakan dan Etika: Platform media sosial harus menerapkan
kebijakan yang jelas dan konsisten terkait dengan penanganan konten
berbahaya, pelecehan, dan disinformasi. Mereka juga harus mempromosikan
etika penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, mengedukasi
pengguna tentang risiko dan konsekuensi negatif, serta memberikan alat dan
fitur untuk melindungi privasi pengguna.
5) Kolaborasi Industri dan Pengguna: Platform media sosial, organisasi non-
pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan harus bekerja sama untuk
menghadapi tantangan yang dihadapi oleh media sosial. Ini melibatkan
kampanye kesadaran, program pelatihan, kolaborasi dalam mengidentifikasi
dan melawan berita palsu, serta mempromosikan perilaku pengguna yang
positif dan bertanggung jawab.

35
DAFTAR PUSTAKA

Daftar beberapa buku dalam bahasa Indonesia yang dapat Anda jadikan referensi:

Djamarah, S. B. (2016). Komunikasi efektif. PT RajaGrafindo Persada.

Handayani, L. (2016). Media sosial: Konsep, teori, dan strategi komunikasi. PT Elex
Media Komputindo.

Pertiwi, A. A. (2019). Bahasa digital: Tinjauan linguistik sosial pada media sosial. PT
Remaja Rosdakarya.

Ramadhan, A., & Praditya, A. (2017). Generasi Instagram: Memahami perilaku remaja
dalam media sosial. PT Gramedia Pustaka Utama.

Sembiring, R. K. (2018). Etika komunikasi di era digital. PT Gramedia Pustaka Utama.

Suyanto, B. (2017). Media sosial dan pengaruhnya terhadap perilaku remaja. PT Elex
Media Komputindo.

Winarno, W., & Achmad, D. (2018). Media sosial dan budaya komunikasi. PT Elex
Media Komputindo.

Wulandari, D. A. (2017). Komunikasi di media sosial: Perspektif psikologi dan


komunikasi. Penerbit Kencana.

Boyd, D., & Ellison, N. (2007). Social network sites: Definition, history, and scholarship.
Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), 210-230.

Castells, M. (2010). The rise of the network society: The information age: Economy,
society, and culture (Vol. 1). John Wiley & Sons.

Jenkins, H., Ito, M., & Boyd, D. (2016). Participatory culture in a networked era: A
conversation on youth, learning, commerce, and politics. John Wiley & Sons.

Livingstone, S., & Brake, D. R. (2010). On the rapid rise of social networking sites: New
findings and policy implications. Children & Society, 24(1), 75-83.

36
boyd, d. (2014). It's complicated: The social lives of networked teens. Yale University
Press.

Turkle, S. (2011). Alone together: Why we expect more from technology and less from
each other. Basic Books.

37

Anda mungkin juga menyukai