Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Media Sosial”

Disusun Oleh :
Nama : Fenny Melinda
NIM : 211000415201095
Mata kuliah : Komunikasi Efektif
Dosen pengampu : Mira Susanti, S.ST, M.MKes

PRODI S1 KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


STIKES PRIMA NUSANTARA BUKIT TINGGI
TAHUN 2021/2022
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Adapun makalah ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan banyak terimah kasih kepada pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Tebo, 24 Januari 2022

Penyusun
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................1


KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................5
C. TUJUAN.....................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengetian media sosial.........................................................................6
2. Etika Bersosial Media..........................................................................7
3. Manfaat Media Sosial..........................................................................8
4. Dampak Negatif Media Sosial............................................. .............10
5. Pengaruh Media Sosial Pada Remaja..............................................11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN.........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
4

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran.
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi
berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated
content” (Kaplan & Haenlein, 2010).
Beberapa contoh media sosial yang sedang berkembang saat ini yaitu
Instragam, Twitter, Line, Facebook, Youtube, dan lain-lain. Seseorang pasti
memiliki berbagai motivasi dalam menggunakan media sosial. Sekedar untuk
berkomunikasi dengan orang lain, untuk mencari tahu perkembangan sesuatu,
untuk berbagi informasi maupun untuk mengikuti salah satu yang menjadi
trend saat ini yaitu menggunakan media sosial sebagai bentuk eksistensi diri.
Orang-orang yang hanya ingin menggunakan media sosial sebagai sarana
menjaga silaturahmi biasanya akan memilih media sosial yang bersifat private
saja seperti Line, Whatsapp, Path, Telegram, Blackberry Messenger atau yang
lainnya. Meskipun masuk ke media yang terbuka seperti Facebook dan
Twitter maka mereka hanya akan menjadi 2 penonton dan pembaca yang baik
dan melihat perkembangan terbaru yang ada di media sosial.
5

Sedangkan bagi orang-orang yang ingin diakui eksistensinya oleh


masyarakat luas melalui media sosial biasanya akan menggunakan media
sosial yang bersifat terbuka seperti Instagram, Facebook, Line, atau Twitter.
Karena disinilah tempat kita bisa secara bebas dan terbuka dalam berinteraksi.
Sehingga banyaknya update status serta posting-an yang kita miliki adalah
salah satu bentuk jika kita ingin dikenal secara luas. Kita dikenal sebagai apa
dan siapa itu kita yang memutuskan, karena apa yang kita posting melalui
media sosial akan menjadi gambaran diri kita bagaimana kita memposisikan
diri dimata masyarakat luas. Perkembangan penggunaan media sosial di
Indonesia sangat berkembang pesat. Menururt riset Nielsen menunjukkan
tingkat pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia mencapai 26%. Orang
Indonesia menghabiskan waktu 1,5 jam sehari untuk berinternet. Menurut
ICT Watch, saat ini pengguna ponsel di Indonesia mencapai 180 juta orang
dari sekitar 220 juta penduduk Indonesia. Pengguna Instagram di Indonesia
mencapai 22 juta pengguna aktif menurut dari siaran pers yang diterima CNN
Indonesia (Lesmana, 2012).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan media sosial ?
2. Bagaimana etika dalam bersosial media?
3. Apa saja manfaat sosial media?
4. Apa dampak negatif dari media sosial?
5. Apa pengaruh media sosial bagi remaja?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian media sosial
2. Untuk mengetahui etika dalam bersosial media
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dalam sosial media
4. Untuk mengetahui dampak negatif dari media sosial
6

5. Untuk mengetahui apa saja pengaruh media sosia bagi remaja

BAB II
LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Media Sosial

Boyd dalam Nasrullah (2015) media sosial sebagai kumpulan perangkat


lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul,
berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau
bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada usergenerated content (UGC)
dimana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di
instansi media massa. Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media
sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang
memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu media
social dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan
hubungan antar pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial. Pada intinya, dengan
sosial media dapat dilakukan berbagai aktifitas dua arah dalam berbagai bentuk
pertukaran, kolaborasi, dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan, visual
maupun audiovisual. Sosial media diawali dari tiga hal, yaitu Sharing,
Collaborating dan Connecting (Puntoadi, 2011).

Sosial media mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari tahun


ke tahun, Jika pada tahun 2002 Friendster merajai sosial media karena hanya
Friendster yang mendominasi sosial media di era tersebut, kini telah banyak
bermunculan sosial media dengan keunikan dan karakteristik masing-masing.
Sejarah sosial media diawali pada era 70-an, yaitu ditemukannya sistem papan
buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain
menggunakan surat elektronik ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat
7

lunak, semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang
terhubung dengaan modem.

Pada tahun 1995 lahirlah situs GeoCities, GeoCities melayani web hosting
(layanan penyewaan penyimpanan data-data website agar website dapat diakses
dari manapun). GeoCities merupakan tonggak awal berdirnya websitewebsite.
Pada tahun 1997 sampai tahun 1999 munculah sosial media pertama yaitu
Sixdegree.com dan Classmates.com. Tak hanya itu, di tahun tersebut muncul juga
situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan
penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. Sehingga pengguna
dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun. Pada tahun 2002 Friendster
menjadi sosial media yang sangat booming dan kehadirannya sempat menjadi
fenomenal. Setelah itu pada tahun 2003 sampai saat ini bermunculan berbagai
sosial media dengan berbagai karakter dan kelebihan masingmasing, seperti
LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter, Wiser, Google+ dan lain sebagainya.
Sosial media juga kini menjadi sarana atau aktivitas digital marketing, seperti
social media maintenance, social media endorsement dan social media activation.
2. Etika Bersosial Media
Komunikasi di media sosial sering dilakukan dengan menggunakan bahasa
tidak baku. Salah satu penyebabnya yakni di dunia maya sering tidak mengetahui
lawan komunikasi kita dan posisinya meskipun banyak yang sudah berinteraksi
dan bertemu di dunia nyata, dan berlanjut komunikasi ke dunia maya. Bahasa di
media sosial bukanlah Bahasa resmi seperti Bahasa baku di jurnal dan artikel.
Sangat sedikit di sosial media menggunakan Bahasa baku yang sesuai dengan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), penting dilakukan etika dalam berkomunikasi
menggunaan Bahasa baku di media sosial .
Media sosial saat ini masih di gunakan oleh hampir semua orang. Bermain
media sosial harus di dasari Etika. Etika merupakan aturan yang digunakan oleh
manusia dalam hidup yang membantu untuk menentukan apa yang benar dan
salah (Magnis-Suseno, 2016). Berkomunikasi di dalam media sosial juga di
8

landaskan Etika yang benar sehinnga orang-orang dalam bersosial media pun juga
menunjukan sikap etika kepada lawan bicara.

3. Manfaat Media Sosial


Media Sosial memiliki berbagai manfaat untuk manusia di era modern seperti
saat ini, media sosial meghapus batasan - batasan manusia untuk bersosialisasi,
batasan ruang maupun waktu, dengan media sosial manusia dimungkinkan untuk
berkomunikasi satu sama lain dimanapun mereka bereda dan kapanpun, tidak
peduli seberapa jauh jarak mereka dan mereka memiliki perasaan yang nyaman
menggunakan media sosial yang dapat kita bilang media baru (new media) ini.
1.Konektivitas
Salah satu manfaat dari media sosial yaitu konektivitas. Seseorang bisa
menemukan beragam macam orang dari mana saja. Hal ini tidak terbatas jarak
yang ada. Oleh karena itu, walaupun jauh, seseorang bisa tetap terhubung.

2.Pendidikan
Media sosial tidak hanya untuk berhubungan dengan orang lain, tetapi juga
pendidikan. Melalui media sosial, seseorang dapat memperoleh berbagai ilmu
baru. Ilmu yang ada juga terdiri dari berbagai bidang sehingga menambah
pengetahuan juga.

3.Bantuan
Media sosial dapat membantu ketika sedang membutuhkan bantuan. Melalui
sebaran informasi yang ada, seperti donasi, media sosial dapat menyebar ke
berbagai wilayah. Hal ini bisa mengundang empati orang lain untuk turut
membantu seseorang atau lembaga sosial yang membutuhkannya.

4.Informasi
Manfaat media sosial yang cukup terasa yaitu penyebaran informasi yang ada.
Walaupun tidak memperhatikan pemberitaan di televisi ataupun koran, dengan
media sosial informasi tersebut tetap didapatkan.
9

5.Promosi
Media sosial juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana informasi. Hal ini karena
media sosial dapat dilihat oleh siapa saja sehingga produk yang ditawarkan bisa
diketahui banyak orang. Selain itu, media sosial juga bisa digunakan untuk iklan
dan dihubungkan dengan target pasar yang dipilih.

6.Inovasi
Media sosial membuat seseorang untuk melakukan berbagai inovasi. Hal ini bisa
dihubungkan dengan profesi yang dimiliki. Melalui media sosial, seseorang dapat
memanfaatkannya untuk membantu hal-hal yang berhububungan dengan profesi.

7. Membantu Memerangi Kejahatan


Media sosial juga sangat bermanfaat untuk memerangi kejahatan yang ada.
Misalnya, terdapat buronan yang lari, dengan menyebarkan fotonya di media
sosial dapat membantu aparat untuk mencarinya. Ketika seseorang melihatnya
dapat melaporkannya.

8.Membantu Membangun Komunitas


Media sosial dapat membantu untuk membangun komunitas berdasarkan berbagai
hal. Biasanya komunitas ini terbentuk karena memiliki kesukaan, ideologi, agama,
atau hal lain yang sama. Dengan media sosial, semua orang tersebut dapat
terhubung satu sama lain.

4. Dampak Negatif Media Sosial


1. Penindasan Maya (cyberbullying)
Menurut laporan yang diterbitkan oleh PewCenter.org, sebagian besar anak telah
menjadi korban penindasan maya di masa lalu. Hal ini dapat berpengaruh kepada
perkembangan orang tersebut serta menimbulkan ketidaknyamanan. Biasanya
orang yang melakukan hal tersebut menggunakan akun palsu sehingga tidak
diketahui.
10

2. Peretasan (hacking) dan Penipuan


Melalui media sosial, seseorang dapat meretas data pribadi orang lain dan
disebarluaskan di internet. Hal ini juga bisa dijadikan sebagai pencurian
identitas yang menyebabkan kerugian terhadap orang lain. Media sosial juga
sering digunakan untuk menipu orang lain, terutama untuk bisnis.

3. Kecanduan

Media sosial bisa menyebabkan rasa candu kepada seseorang. Hal tersebut
terkadang membuatnya melupakan dunia nyata sehingga berbagai hal
terabaikan begitu saja. Oleh karena itu, seseorang yang kecanduan media
sosial akan sangat mengganggu kehidupan pribadi mereka juga.

4. Masalah Keamanan

Seseorang yang memiliki media sosial harus berisiko mengorbankan privasi


yang dimiliknya. Hal ini karena media sosial dapat dilihat oleh siapa saja,
bahkan seseorang yang mungkin tidak dikenal. Hal itu juga bisa dimanfaatkan
oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

5. Media Sosial Menyebabkan Kematian

Media sosial bisa sangat membahayakan nyawa seseorang. Misalnya, karena


konten yang dibuat membuatnya harus mempertaruhkan nyawanya. Selain itu,
karena adanya cyberbullying juga bisa membuat seseorang tertekan sehingga
memutuskan untuk bunuh diri.

6. Menggunakan Narkoba dan Alkohol


Dalam media sosial sulit untuk disaring apa saja yang ingin kita lihat.
Berbagai informasi dapat diketahui. Bagi beberapa orang suka membagikan
gaya hidup yang mewah atau menggunakan narkoba dan alkohol. Hal itu
membuat orang lain ingin melakukan hal yang sama sehingga menjadi
pecandu narkoba dan alkohol juga.
11

5. Pengaruh Media Sosial Bagia Remaja


Saat ini teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media
sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kaum remaja saat ini sangat
ketergantungan terhadap media sosial. Mereka begitu identik dengan
smartphone yang hampir 24 jam berada di tangan dan sangat sibuk berselancar
di dunia online yang seakan tidak pernah berhenti. Apalagi kini untuk
mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian
cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya
fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju,
tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak
menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-
berita.
Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering
memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya
hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman, sehingga
mereka dianggap lebih populer di lingkungannya. Namun apa yang mereka
posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social life
mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup
nya yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya
mereka merasa kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu
menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya.
Faktor penghambat interaksi

 Faktor Individual adalah Orientasi kultural(keterikatanbudaya) merupakan


faktor individual yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi.
Orientasi ini merupakan gabungan dari:

 Faktor Fisik: Kepekaan panca indra. Jika ada seorang klien dengan kebutuhan
khusus, maka seorang Bidan sebisa mungkin meminta bantuan kepada orang
terdekat klien yang bisa membantu anda berkomunikasi dengan klien
12

 Sudut pandang-Nilai-nilai:Seorang klien datang untuk mendapatkan bantuan


andadalam menyelesaikan masalah berasal dari keluarga atau masyarakat
denganmembawa nilai-nilai sendiri dari keluarga dan masyarakat. Sebagai
Bidan anda harusmenghormati nilai-nilai tersebut.

 Faktor Sosial:Seseorang dengan latar belakang sosial tinggi didalam


berkomunikasi akan berbeda dengan yang berasal dari latar belakang sosial
yang biasa karena mereka lebih mendapatkan kesempatan untuk bersosialisasi
atau berinteraksi dengan orang lain

Bahasa:Seorang Bidan ketika dia berasal dari daerah berbeda dengan tempat
kerjanya dimana daerah tersebut memiliki bahasa ibu tersendiri,maka akan
mendapatkan hambatan dalam melakukan konseling karena akan di Indonesia
sering kali terjadi perbedaan makna pada suatu kata.

faktor-faktor yang berkaitan dengan interaksi.

Faktor-faktor yang berkaitan dengan interaksi adalah: Tujuan dan harapan


terhadap komunikasi Jika konseli mempunyai perbedaan tujuan dan harapan
terhadap konseling dari konselor maka akan sulit tercapainya tujuan dan harapan
dari konseling tersebut,sehingga pada awal konseling harus dilakukanpenyamaan
persepsi tentang tujuan dan harapan konseli terhadap konseling. Sikap terhadap
interaksi alangkah harmonisnya suatu konseling ketika kedua pihak baik konselor
maupun konseli mempunyai sikap positif,terbuka dan sportif terhadap konseling
sehingga harapan dari konseling akan tercapai.

Seorang bidan yang mempunyai sikap mendukung akan menimbulkan rasa


nyaman dan aman bagi konseling karena ada rasa percaya dan konseli merasa
diperhatikan dan dihargai

Faktor Situasional, percakapan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan,situasi


percakapan kesehatan antara bidan dan klien akan berbeda dengan situasi
percakapan antara polisi dengan pelanggar lalu lintas.

hal-hal yang menyebabkan komunikasi terputus yaitu:

Kegagalan menyampaikan informasi penting:Kemampuan seorang sangat penting


sekali prannya disini, sehingga kita sebagai Bidan harus belajar
bagaimanaMmenyampaikan pesan dengan baik, baik secara susunan maupun
isinya. Perpindahan topik bicara yang tidak lancar: Bidan adalah manusia biasa
yang masing- masing memiliki karateristik dalam berkomunikasi. Ada tipe yang
berkomunikasi melompat dari ide satu ke ide lain. Hal ini harus dihindari karena
akan menyulitkan konseli dalam memahami informasi yang disampaikan
13

konselor. Kita harus selalu berusaha untuk mengasah kemampuan ini agar hasil
konseling optimum. Sering kali ketika berkomunikasi akan terjadi kesalahan
dalam mengerti makna dari pesan yang disampaikan. Bidan sebaiknya belajar
menyampaikan pesan dengan bahasa verbal dan non verbal serta dilakukan
klarifikasi sehingga konseli paham dengan informasi kita dan tidak salah dalam
mengartikan informasi dari kita

Beberapa hal yang harus diketahui pelaksanaan

Perhatian pada tanda verbal dan non verbal Banyak masyarakat Indonsia
yang,mempunyai kebiasaan yang tidak berterus terang dalam mengungkapkan
sesuatu.,Sering terjadi perbedaan antara bahasa verbal dan non verbal karena
faktor budaya yang,menganggap tidak sopan kalau kita terlalu berterus
terang.,Tanda verbal dan non verbal yang,ditunjukkan bidan mempunyai
efek,panjang terhadap yang ingin kita capai,Seorang Bidan harus menempatkan
diri sesuai perannya karena ketika dia marah,terhadap keluarganya dan tetap
membawa bahasa non verbal nya kepada kliennya, maka klien akan menganggap
bahwa Bidannya adalah galak. Mendapat kepercayaan dari klien, Ini adalah hal
yang sangat penting karena dengan mendapatkan kepercayaan dari klien maka
akan memberi kesempatan kita mendapatkan informasi yang jujur dari klien.

3 perilaku dalam komunikasi interpersonal yang harus dipahami oleh Bidan

1. Perilaku spontan

perilaku yang dilakukan berdasar desakan emosi dan dilakukan tanpa


sensor serta revisi secara kognisi.Ini sebisa mungkin dihindarkan ketika
menjadi seorang konselor,karena jika reaksi spontan anda adalah
mengagetkan klien maka akan membuat klien menjadi takut atau tidak
percaya pada anda.

2. Perilaku menurut kebiasaan

Perilaku berdasar kebiasaan kita. Perilaku itu khas dilakukan pada suatu
keadaan missal mengucapkan selamat pagi.

3. Perilaku sadar

Perilaku yang dipilih berdasar situasi yang ada, ini yang lebih disarankan
ketika anda sebagai konselor karena apapun perilaku yang anda tampilkan
selalu berdasarkan pemikiran yang matang.

Ciri-ciri konselor efektif


14

 Menimbulkan rasa saling percaya diantara klien konselor,hal ini sangat


penting karena kalau klien sudah tidak percaya lagi sama kita maka klien
tidak adan kembali lagi ke tempat kita.

 Mampu mengenali hambatan sosio-kultura setempat sehingga bias lebih


tepat dalam memilihkan alternative pemecahan masalah

 Mampu menciptakan suasana nyaman dan aman bagi klien sehingga klien
lebih terbuka dan mudah dalam mengeluhkan masalahnya.

 Mampu menyampaikan informasi objekti lengkap dan jelas dengan


menggunakan bahas yang mudah dimengerti

 Mampu mendengar aktif dan bertanya secara efektif dan sopan,


menghargai saat klien bercerita sehingga kita tidak adan kehilangan kata
kunci dalam konseling.

 Memahami dan mampu menjelaskan berbagai aspek kesehatan reproduksi

 Membuat klien bertanya berbicara dan mengeluarkan pendapat dalam


proses konseling sehingga proses konseling bisa berjalan lancar.

 Mampu mengenali keinginan klien dan keterbatasan penolong sehingga


lebih bias memahami kelebihan dan kekurangannya.

 Menghormati hak klien,membantu dan memperhatikan klien dalam


memecahkan masalahnya.
15

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Media sosial sangat berpengaruh bagi kehidupan seiring dengan berjalan
nya waktu dan memberikan dampak yang positif maupun negatif dalam
berbagai hal maupun dalam dunia kesehatan. Sebagai seorang bidan harus
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik serta menjadiakan media
sosial sebagai perantara ataupun pra sarana sebaik mungkin dalam
menjalankan tugas serta memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
16

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjP8MyquMr1AhVL
UWwGHfPGCKMQFnoECAUQAQ&url=http%3A%2F%2Feprints.ums.ac.id
%2F52762%2F3%2FBAB%2520I.pdf&usg=AOvVaw1L9Io-
3Gn_vvPG1NqKUwKJ

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjL
0bPewMr1AhWG8XMBHSxXAYkQFnoECAQQAQ&url=http%3A%2F
%2Fdigilib.uinsgd.ac.id%2F26215%2F4%2F4_bab1.pdf&usg=AOvVaw0xeAZ-
KLXBfCLnYtj2hwHV

http://digilib.uinsgd.ac.id/26215/4/4_bab1.pdf

https://mandhoteck.wordpress.com/2016/02/21/makalah-tugas-bahasa-indonesia-
pengaruh-media-sosial-di-kalangan-remaja/

Anda mungkin juga menyukai