MANAJEMEN STRATEGIS
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “TANGGUNG
waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik. Kami
berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga dengan
seluruh kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
Penulis
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 3
1.2 Perumusan Masalah ................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................. 5
2.1 Tanggung Jawab Sosial Para Pengambil Keputusan Strategis. 5
2.2 Etika Pengambil Keputusan...................................................... 15
2.3 Pengaruh Etika/Norma Moral Atas Manajer............................ 22
2.4 Studi Kasus PT Gold Coin Specialities ................................... 23
BAB III SIMPULAN......................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ……………………….................................... 28
2
BAB I
PENDAHULUAN
pribadi di lingkungan kerja atau suatu usaha bisnis untuk menyeimbangi komitmennya
jawab terhadap investor, untuk memaksimalkan profit, karyawan, konsumen, dan bisnis
lainnya. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan,
norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial
lainnya.
Selain definisi diatas masih ada definisi lain mengenai CSR yakni Komitmen
karyawan beserta keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya,
CSR sebagai aktifitas yang berhubungan dengan kebijakan- kebijakan perusahaan untuk
mengintegrasikan penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka
Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi tuntutan tak terelakan seiring dengan
keberhasilannya dalam mencapai tujuan bukan hanya dipengaruhi oleh faktor internal
melainkan juga oleh komuniats yang berada di sekelilingnya. Ini artinya, telah terjadi
pergeseran hubungan antara korporat dan komunitas (stakeholders). Korporat yang semula
3
memposisikan diri sebagai pemberi donasi melalui kegiatan charity dan phylantrophy, kini
memposisikan komunitas sebagai mitra yang turut andil dalam kelangsungan eksistensi
korporat.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh korporat untuk menjalin hubungan
kemitraan yang baik dengan komunitas adalah melalui program Community Relations (CR).
melalui berbagai upaya untuk kemashlahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CR
juga merupakan cara berinteraksi dengan berbagai publik yang saling terkait dengan operasi
organisasi. Selain CR, juga dikenal adanya program Community Development (CD). CD
terencana, dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial,
3. Bagaiamana hubungan interaktif dalam tanggung jawab sosial dan etika dalam
manajemen stategis?
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
3. Menjelaskan hubungan interaktif dalam tanggung jawab sosial dan etika dalam
manajemen stategis.
4
BAB II
PEMBAHASAN
digunakan untuk mengatasi masalah yang rumit maupun yang sepele. Bila suatu masalah
terjadi lagi dan jika unsur komponennya dapat ditentukan, diramalkan atau dianalisis,
memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah istimewa. Jika suatu masalah jarang
sekali muncul sehingga tidak tercakup oleh suatu kebijakan atau sedemikian penting
sehingga memerlukan perlakuan khusus, maka masalah tersebut harus ditangani dengan
suatu keputusan tidak terprogram. Kalau seseorang berada pada posisi yang lebih tinggi
menjadi lebih penting karena secara progresif lebih banyak keputusan tidak terprogram
5
b. Tanggung Jawab Perusahaan Bisnis
tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat di mana bisnis menjadi bagiannya. Sejarah bisnis
dan masyarakat secara jelas menunjukkan bahwa ketika bisnis mengabaikan tanggung
membatasi otonomi bisnis. Organisasi bisnis harus mengenali semua tanggung jawab sosial
mereka jika mereka ingin mempunyai otonomi yang sangat penting pengaruhnya bagi
perbedaan nilai antara manajemen puncak dan stakeholder kunci dalam lingkungan kerja.
Beberapa pelaku bisnis percaya bahwa maksimimasi keuntungan adalah tujuan utama
penting lainnya, seperti merektut kelompok minoritas dan perempuan, atau keamanan dalam
lingkungan mereka.
faire dengan sedikit aturan pemerintah, menolak konsep tanggung jawab sosial perusahaan.
Jika pelaku bisnis bertindak bertanggung jawab dengan memotong harga produk perusahaan
untuk mencegah inflasi, menyediakan biaya untuk menanggulangi polusi, atau merekrut
pengangguran, maka orang itu, menurut Friedman, menghabiskan uang pemegang saham
bagi kepentingan masyarakat umum. Bahkan dengan ijin dari para pemegang saham atau
dukungan untuk melakukan hal tersebut, pelaku bisnis masih bertindak berdasarkan motif-
motif lain selain motif ekonomi, dan pada jangka panjang, akan merusak masyarakat yang
hendak ditolong oleh perusahaan. Dengan mengambil beban biaya sosial, bisnis menjadi
kurang efisien; baik harga meningkat untuk membayar kenaikan biaya, atau melakukan
6
investasi pada aktiftas-aktifitas baru, usaha penelitian, pabrik dan peralatan menjadi tertunda.
bisnis. Friedmen menganggap tanggung jawab sosial suatu bisnis sebagai "doktrin untuk
menggulingkan pemerintahan secara mendasar" dan menyatakan bahwa "hanya ada satu
tanggung jawab sosial bisnis- menggunakan sumber daya dan terlibat dalam aktifitas yang
dirancang untuk meningkatkan keuntungan bisnis sepanjang hal tersebut berada dalam aturan
main, yang dapat dikatakan, terlibat dalam persaingan terbuka dan bebas tanpa kejahatan
penipuan".
Friedman yang mendukung perusahaan bebas di puji dan sekaligus di kritik. Pelaku
bisnis cenderung setuju dengan Friedman karena pandangannya sesuai tidak hanya dengan
kepentingan pelaku bisnis , tetapi juga dengan hirarki nilai-nilai mereka. Hal tersebut jelas
sesuai dengan alasan yang di berikan oleh CEO Stride Rite untuk memindahkan produksi ke
luar kota.
stakeholder, tetapi membatasi tanggung jawab sosial mereka pada hal-hal yang secara jelas
terhadap masyarakat perupakan akibat konflik antara korporasi bisnis dan stakeholder
7
Keempat tanggung jawab menurut Carroll adalah sebagai berikut :
Manajemen organisasi bisnis adalah memproduksi barang dan jasa yang bernilai bagi
hukum.
bagaimana orang harus bertindak dalam suatu masyarakat. Sebagai contoh, masyarakat pada
membuat rencana pemecatan, bahkan sekalipun tidak ada hukum yang menuntut hal tersebut.
Orang-orang yang terpengaruh akan sangat putus asa jika manajemen organisasi tidak dapat
Sebaiknya kewajiban yang oleh perusahaan diasumsikan murni bersifat suka rela.
Sebagai contoh cinta sesama, kontribusi, pelatihan orang-orang yang tidak punya pekerjaan,
dan yang menyediakan pusat-pusat pemeliharaan. Perbedaan antara etika dan tanggung jawab
8
kebebasan memilih adalah beberapa orang berharap organisasi memenuhi tanggung jawab
Dari keempat tanggung jawab tersebut, tanggung jawab ekonomi dan hukum dinilai
sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki perusahaan. Setelah tanggung jawab dasar
terpenuhi maka perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab sosialnya yakni dalam hal etika
Agar dapat terus bertahan, perusahaan harus memenuhi hukum, dengan demikian ia
memenuhi tanggung jawab hukumnya. Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi, perusahaan
harus berusaha memenuhi tanggung jawab sosialnya. Perusahaan kemudian dapat memenuhi
tanggung jawab etika dengan melakukan hal-hal yang bernilai tetapi tidak ada dalam hukum.
Setelah memenuhi tanggung jawab etika, perusahaan dapat menfokuskan diri pada tanggung
jawab kebebasan memilih -tindakan sukarela yang tidak dianggap penting oleh masyarakat.
Contoh tanggung jawab kebebasan memilih adalah proyek pilot Volkswagen untuk
berkepentingan terutama terkait dengan nilai-nilai moral dan keagamaan yang dianggap
baik oleh masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas jasa.
9
dihargai karena tindakan tanggung jawab mereka baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
Sebagai suatu istilah, sustainabililty dapat mencakup lebih dari sekedar keprihatinan
manusia dan alam lingkunganya banyak dipengaruhui oleh proses produksi. Sebagai contoh
maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industry perkayuan. Perburuan kulit ular
yang diperuntukan industri kerajinan kulit. Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan
yang negatif. Dalam berbagai proses produksi dihasilkan gas polutan atau limbah bentuk
padat dan cair. Dampak dari pelimbahan yakni merosotnya mutu lingkungan yang secara
langsung menyebabkan merosot pula mutu hidup masyarakat sekitarnya. Udara yang dihirup
menjadi tercemar. Selain itu, limbah banyak berupa racun yang dapat mengancam
Jika kasus pelimbahan dan polutan sudah tak terkendalikan lagi, maka sudah
menunjukkan terjadinya penyimpangan etika bisnis dan degredasi tanggungjawab sosial dari
pelaku-pelaku bisnis. Padahal biaya kompensasi untuk merehabilitasi lingkungan yang rusak
jauh lebih mahal, juga biaya itu hanya sebagian kecil saja yang ditanggung pelaku bisnis,
10
sebagian besar lainnya justru ditanggung oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, atau
Ternyata, berbagai aktivitas bisnis memerlukan filosofi bisnis, yakni etika bisnis dan
tanggungjawab sosial, yang harus benar-benar di realisasikan, antara lain untuk meredam
terjadinya dampak internal atau eksternal yang negatif. Dengan diterapkannya etika bisnis
yang disertai tanggungjawab sosial, bisnis akan tumbuh dan berkembang karena terciptanya
iklim dan lingkungan yang kondusif. Bisnis dalam kondisi yang demikian diharapkan bisa
Organisasi seperti Comptronix hidup dalam sosial dan etika. Mereka hidup karena
masyarakat atau karena segmennya membutuhkan produk atau jasa tertentu, dan mereka
dapat terus hidup secara relatif tidak terjadi pemeriksaan sepanjang mereka bertanggung
jawab terhadap tindakan mereka dan menyatakan perannya terhadap masyarakat yang lebih
luas. Oleh karena itu, manajemen harus terus-menerus peduli terhadap variabel-variabel dan
kekuatan-kekuatan dalam lingkungan kerja perusahaan dan lingkungan sosial yang lebih
besar.
d. Perusahaan Stakeholders
Konsep bahwa bisnis harus bertanggung jawab secara sosial merupakan seruan dengan
dalam aktivitas organisasi bisnis. Kelompok itu disebut stakeholder karena mereka
kepada kelompok tersebut, atau apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab yang sama
11
Sebagaimana ditunjukkan dalam contoh Strike Rite, kecenderungan perusahaan bisnis di
upah rendah, telah menciptakan kebencian, tidak hanya diantara anggota serikat tetapi juga
diantara karyawan dan stake holder bukan karyawan. Untuk memuaskan satu kelompok
orang katakanlah pemegam saham, manajemen akan menciptakan masalah dengan kelompok
kepentingan yang lain. Reaksi negatif akan semakin hebat khususnya jika ada operasi
perusahaan asing atau kontraktor yang menyalahgunaan pekerja, dan memberi upah yang
sebagai tujuan utama aktivitas bisnis. Dalam bukunya Tyranny of Bottom Line: Holding
banyak pihak yang melakukan investasi besar dalam suatu bisnis. Para investor tersebut
adalah pekerja, pelanggan, dan para pembayar pajak komunitas yang mendukung perusahaan.
Estes mengatakan "investor yang terlupakan itu disebut stakeholder, dan mereka memiliki
memberikan sumber daya yang bernilai, yang tidak hanya berupa uang, tetapi juga pekerjaan
Analisis Stakeholder
perusahaan stakeholder, ini dapat dilakukan dalam proses tiga langkah yaitu :
stakeholder utama, mereka yang memiliki hubungan langsung dengan perusahaan dan
yang memiliki daya tawar yang cukup untuk secara langsung mempengaruhi kegiatan
perusahaan. Stakeholder utama secara langsung dipengaruhi oleh korporasi dan biasanya
12
tanggung jawab sosial ini terkait dengan stakeholder korporat yaitu pemerintah, NGO
dan organisasi sejenis, konsumen beserta keluarga, karyawan dan keluarga, investor,
bertindak penuh tanggung jawab (membawa keuntungan bagi mereka) dan masyarakat
luas pada umumnya. Jika harapan tersebut tidak terwujud, dapat saja stakeholders
operasi/bisnisnya.
sekunder - mereka yang hanya memiliki saham tidak langsung pada perusahaan tetapi
juga dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan. Ini biasanya termasuk lembaga swadaya
biasanya tidak termasuk dalam setiap perjanjian tertulis atau lisan, ada ruang untuk
kesalahpahaman. Seperti dalam kasus LSM dan aktivis, sebenarnya bisa ada hubungan
untuk memenuhi responsibilitas ekonomi atau hukum. Selain dari pesaing, stakeholder
sekunder biasanya tidak dipantau oleh perusahaan dalam mode sistematis. Sebagai
tindakan mereka bisa menentukan reputasi sebuah perusahaan dan dengan demikian
Langkah ketiga, dalam analisis stakeholder adalah untuk memperkirakan efek pada
setiap kelompok stakeholder dari setiap keputusan strategis tertentu. Karena kriteria
13
keputusan utama biasanya ekonomi, ini titik di mana pemangku kepentingan sekunder
mungkin diabaikan atau diabaikan sebagai tidak penting. Untuk sebuah perusahaan untuk
strategis. Sebagai contoh, berapa banyak kelompok stakeholder tertentu akan kehilangan
atau mendapatkan? apa alternatif lain yang mereka miliki untuk menggantikan apa yang
mungkin hilang.
tersebut tidak hanya mulus dan tanpa adanya masalah dalam keseharian berjalannya
perusahaan. Terkadang timbul tekanan-tekanan baik dari luar perusahaan ataupun dari dalam
perusahaan. Tekanan ini sifatnya tidak selalu buruk, terkadang tekanan justru memberikan
shareholder bisa jadi benar, asalkan definisi dari stakeholder juga jelas. Sebenarnya
pemegang saham adalah bagian dari stakeholder, bukan sesuatu yang terpisah. Namun
shareholder adalah pemangku kepentingan utama. Karena apa? Karena pemegang saham
melihat organisasi terutama sebagai koalisi untuk melayani semua pihak yang terlibat.
Pendukung Stakeholder Value percaya bahwa sukses suatu organisasi seharusnya diukur
dengan kepuasan diantara seluruh stakeholder dan melihat manajemen stakeholder sebagai
14
alat dan tujuan. Mereka percaya bahwa tanggungjawab sosial (social responsibility) adalah
urusan perusahaan dan klaim masyarakat paling baik dilayani dengan mengejar kepentingan
bersama dengan intensi meningkatkan kekayaan bersama. Pendukung perspektif ini menolak
memberi pemegang saham klaim moral yang lebih tinggi pada organisasi daripada pemberi
sumberdaya lainnya. Mengakui klaim moral oleh stakeholder lainnya (selain pemegang
saham) berarti memasukkan nilai selain nilai keuangan ke dalam spektrum apa yang harus
pemegang saham, namun normatif. Karena memiliki karyawan yang bermotivasi tinggi dan
membina kepercayaan tinggi dari seluruh pihak yang berhubungan dengan perusahaan,
mengejar kepentingan bersama dari seluruh stakeholder tidak hanya lebih adil, namun juga
perusahaan dan membentuk keputusan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial yang
Hampir semua dilema etika melibatkan suatu konflik antara kebutuhan sebagian dan
karyawan yang dapat memberikan manfaat bagi organisasi, tetapi mengurangi kebebesan
individu karyawan.
15
Mengembangkan kode etik merupakan cara yang bermanfaat untuk mempromosikan
perilaku etis. Sekitar separuh dari perusahaan di AS sekarang menggunakan kode etik.
Sebagian besar manajer setuju bahwa kode etik perusahaan dan pelatihan mengenai etika
akan membantu mereka memahami isu-isu etika dan mengarahkan aktivitas keseharian
mereka.
tidak etis atau tidak legal. Mereka menyatakan sisi gelap pembuatan keputusan perusahaan
menghargai otonomi bisnis. Tanpa ragu, manajemen puncak dari beberapa perusahaan
membuat keputusan yang lebih menekankan pada keuntungan jangka pendek atau
keuntungan pribadi, daripada usaha untuk menjalin hubungan jangka panjang pemerintah,
masyarakat lokal, pemasok, pelanggang dan pekerja. Selama tahun 1980, 11 persen
Praktik-praktik yang dipertanyakan itu diteliti dalam masa-masa sekarang salah satunya:
Kejahatan penipuan, suap, atau dalam hal penetapan harga di perusahaan-perusahaan pada
semua ukuran dan lokasi (sebagai contoh , perusahaanpesawat terbang menjual komponen-
komponen rusak dan dengan harga yang berlebihan, PharMor's mengubah laporan
keuangannya untuk meningkatkan pendapatan; Fiat menyuap para politikus Italia; dan Drexel
Burnham Lamberts terlibat dalam mail, wire, dan kejahatan penipuan keamanan).
Relativisme Moral
Tantangan serius bagi penelitian mengenai etika dan perilaku-perilaku etis merupakan
doktrin relativisme moral. Secara singkat, relativisme moral mengatakan bahwa moral
16
bersifat relatif pada beberapa pribadi, sosial atau standar budaya, dan tidak ada standar yang
Pada waktu tertentu, sebagian besar manajer mungkin menggunakan satu dari empat tipe
1. Naive Relativism, yakni keyakinan bahwa semua keputusan moral adalah sangat pribadi
2. Role Relativism, yakni melakukan peran sosial disertai dengan kewajiban hanya pada
peran tersebut,
3. Social Group Relativism, yakni kepercayaan bahwa moralitas adalah suatu hal yang
4. Cultural Relativism, yakni bahwa moralitas tergantng pada budaya tertentu dalam
masyarakat tertentu.
Selain faktor-faktor situasional seperti pekerjaan itu sendiri, supervisi, dan budaya
organisasi, perilaku etis seseorang dipengaruhi oleh tahap perkembangan moral dan ciri-ciri
kepribadian lainnya. sama seperti hirarki kebutuhan Maslow, perkembangan moral terbentuk
norma masyarakat.
17
Carroll menyatakan bahwa jika perusahaan bisnis gagal menyatakan tanggung jawab
kebebasan memilih atau tanggung jawab etika, masyarakat (melalui pemerintah) akan
bertindak, yaitu dengan membuat tanggung jawab tersebut menjadi tanggung jawab hukum.
Akibatnya perusahaan mungkin akan semakin sulit memperoleh kuntungan dibanding jika
perusahaan dengan suka rela menerima tanggung jawab etika dan tanggung jawab kebebasan
memilih.
Kode Etik
Mengembangkan kode etik merupakan cara yang bermanfaat untuk mempromosikan
perilaku etis. Sekitar separuh mulai dari perusahaan di AS sekarang menggunakan kode etik.
Sebagian besar manajer setuju bahwa kode etik perusahaan dan pelatihan mengenai etika
akan membantu mereka memahami isu-isu etika dan mengarahkan aktivitas keseharian
mereka.
Menurut laporan dari The Business Rountable, asosiasi CEO dari 200 perusahaan besar
di AS, kode etik merupakan hal yang penting karena kode tersebut :
perilaku personal berdasarkan agama atau filosofi. Hukum adalah perundang-undangan resmi
yang mengijinkan atau melarang perilaku tertentu dan mungkin dapat atau tidak dapat
Titik awal untuk paraturan etika adalah dengan mempertimbangkan tiga pendekatan
18
1. Pendekatan manfaat (utilitarian approach)
kebaikan terbesar bagi kelompok mayoritas. Dengan pendekatan ini, seorang pengambil
keputusan diharapkan untuk mempertimbangkan akibat dari setiap alternatif yang diambil
Konsep etika yang menyatakan suatu tindakan adalah normal jika mendukung
kepentingan jangka panjang individu yang akhirnya mengarah kepada kebaikan yang lebih
besar.Para individu menghitung manfaat jangka panjang terbaik yang mereka peroleh sebagai
bahwa manusia memiliki hak-hak dasar yang harus dihormati dalam semua keputusan.
Pendekatan Peradilan : pemahaman bahwa pembuatan keputusan harus wajar, adil dan
tidak bias dalam mendistribusikan keuntungan dan kerugian bagi individual dan bagi
Beberapa bidang yang biasanya berada di bawah payung CSR adalah masalah
berkelanjutan. Pemilihan terhadap isu apa yang akan diangkat dalam program CSR tentunya
disesuaikan dengan karakter dan positioning korporat. Pemilihan isu yang relevan akan
memperkuat reputasi, sebaliknya pemilihan isu yang tidak relevan akan membuang-buang
dana. Selain itu, faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan isu CSR adalah
aspirasi dari komunitas yang diketahui melalui needs assesment. Pengetahuan akan
19
kebutuhan komunitas, menjadi dasar dalam penyusunandan pemilihan isu yang akan
CSR dan pembangunan keberlanjutan menjadi sangat penting, jika dikaitkan dengan isu
lingkungan. Tuntutan untuk melakukan CSR menjadi tak terelakkan, ketika fakta
menunjukkan bahwa konsumsi korporat terhadap penggunaan SDA mencapai lebih dari 30
Dunia kini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, hutan tropis semakin menipis,
kepunahan binatang langka, polusi udara, dan perubahan iklim. Penghematan dalam
penggunaan SDA dan pemakaian bahan daur ulang, sangat berperan penting dalam
daerah bersangkutan tetap dapat berlanjut. Tujuan dari kegiatan CSR terkait pada
pengurangan dampak buruk korporasi, dan penggunaan SDA sesuai dengan kapasitas alam.
Berikut adalah sejumlah fokus isu yang dapat dijadikan pilihan dalam penyusunan
program CSR :
Global Warming
atmosfir bumi. Kondisi ini berakibat pada meningkatnya suhu permukaan bumi yang
berekses pada sejumlah hal, seperti mencairnya lapisan es di kutub hingga perubahan iklim.
Lembaga bisnis, sebagai salah satu penyumbang terjadinya global warming, wajib turut andil
dalam menangani masalah ini. Misalnya seperti program Green and Clean yang dipelopori
oleh Unilever. Program ini dikemas dalam bentuk festival yang bertujuan untuk mengedukasi
semua lapisan masyarakat tentang cara mengurangi dampak pemanasan global dan
Kesehatan
20
Kondisi perekonomian yang lemah ditandai dengan masih banyaknya rakyat miskin,
menjadikan isu kesehatan sebagai pusat perhatian yang tak boleh terlewatkan. Kegiatan
edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan mutlak
dilakukan. Aktivitas CSR seperti yang dilakukan Lifebouy dengan kampanye cuci tangan
menghantui dunia perhutanan Indonesia. Indonesia yang sempat dijuluki zamrud khatulistiwa
kini menjadi negara pengekspor asap ke negara tetangganya. Sejumlah pengamat kehutanan
memprediksi, jika kebakaran dan pembalakan liar ini terjadi terus-menerus tanpa penanganan
yang serius bisa dalam 30 tahun ke depan hutan Indonesia akan ludes.
Penghematan air
Air disejumlah negara di Amerika, Eropa, dan Australia kian susut. Gerakan pembatasan
penghematan air melalui regulasi yang tegas dipraktikan oleh pemerintah di negara-negara
tersebut bahkan sampai pada pembatasan waktu untuk konsumsi keseharian seperti mandi,
cuci mobil, dan menyiram tanaman. Meskipun kondisi semacam itu belum terjadi di
Indonesia, bukan tidak mungkin suatu saat hal yang sama akan terjadi apabila kebiasaan
Program CSR juga dapat ditujukan untuk aktivitas edukasi terhadap perempuan.
Edukasi terhadap perempuan ini dimulai dari sejumlah program yang berbasis pada
kesetaraan gender dalam perilaku organisasi dan produk kebijakan perusahaan. Sejumlah
dari potensi pelecehan seksual di tempat kerja, serta menjamin keselamatan pekerja lembur
21
sosial di masyarakat. Selain itu, isu sosial tentang penyadaran tentang potensi, gejala, dampak
dan solusi masalah kekerasan dalam rumah tangga juga mendorong perempuan untuk dapat
lebih asertif dalam mengutarakan pemikiran, ide, dan harapannya dalam relasi antara laki-laki
dan perempuan baik dalam ranah privat (keluarga) maupun publik (di tempat kerja).
Kemudian, tingginya angka kematian ibu hamil dan anak di Indonesia akibat kurang asupan
gizi dan perilaku hidup serta standar kesehatan yang rendah dapat dijadikan sebagai sebuah
isu dalam program CSR. Selain hal tersebut doatas, perhatian pada usaha-usaha pelestarian
budaya lokal juga dapat dijadikan alternatif dalam pemilihan isu program CSR.
Terdapat dua hal di mana CSR ikut berpengaruh dalam perekonomian, yaitu
korporat melalui sejumlah aset yang dimilikinya. Ada yang mengatakan bahwa seseorang
Korporasi tidak akan berjalan baik tanpa didukung kekuatan manajemen yang baik.
Salah satunya, adalah dengan meminimalisasi terjadinya penyimpangan dan korupsi. Tak
hanya itu, korporat juga mesti keluar dari mindset pribadinya untuk dapat menjalankan
Putusan dan tindakan para manajer dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma-norma buruk
baik yang dianutnya. Norma etika manajer itu berpengaruh terhadap tindakan dan putusan
organisasi, walaupun harus diakui keadaan tertentu yang sedang dihadapinya sangat besar
22
Robert J. Mockler mengutarakan lima faktor yang mempengaruhi keputusan yang
1. Undang-undang yang memberi batasan standar etis yang minim sesuatu soal tanpa
menghiraukan adanya hal-hal yang tercakup oleh undang-undang yang masih merupakan
daerah kelabu.
yang boleh dan apa yang tidak boleh, maupun masih terlalu mudah untuk dilanggar.
3. Kode etik organisasi dan usaha yang juga nampak menyaderhanakan faktor-faktor mana
yang secara etis hanya dipedomankan oleh para manajer. Namun sayangnya di banyak
organisasi, standar etis ini sering tidak jelas secara tertulis sehingga sukar diikuti
prosedur pelaksanaannya. Bahkan yang tertulis pun masih dituntut sikap jujur dan hati
4. Desakan sosial malah membuat ruwetnya masalah etik ini karena nilai dan norma satu
5. Ketegangan antara norma pribadi dengan kebutuhan organisasi juga membuat rumitnya
tugas manajer. Norma pribadi sebagai warga masyarakat sering bentrok dengan
kepentingan organisasi.
PT Gold Coin Specialities (PT GCS) yang terletak di Bekasi adalah anak perusahaan dari
PT Gold Coin yang berkantor pusat di Singapore. PT GCS merupakan perusahaan yang
memproduksi makanan ternak selama lebih dari 50 tahun. PT GCS terletak di tengah
permukiman masyarakat. Oleh karena itu, PT GCS hendaknya selalu menjaga hubungan baik
dengan masyarakat sekitar dan diwujudkan dalam program CSR, terutama yang berdampak
23
limbah, yang jika tidak dikelola dengan baik dapat merusak lingkungan. Seperti yang saat ini
terjadi, PT GCS kerap kali menghasilkan debu dan bau tidak sedap dari proses produksinya.
Hal tersebut mengakibatkan polusi udara. Debu dan bau tidak sedap tersebut merugikan
masyarakat yang tinggal di dekat perusahaan. Kerugian masyarakat akibat polusi udara
tersebut mungkin bukan berupa kerugian harta, tetapi dalam jangka panjang polusi udara
tersebut dapat menjadi masalah kesehatan. Jika dikaitkan dengan citra perusahaan,
kemungkinan besar masyarakat sekitar akan memberikan citra yang negatif kepada PT GCS,
GCS melupakan satu hal, yaitu, dalam kegiatan produksinya perusahaan menghasilkan polusi
udara berupa bau tak sedap dan debu sisa produksi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar
perusahaan. Masyarakat menganggap polusi ini sangat mengganggu terutama bagi mereka
yang memiliki bayi dan balita. Polusi ini dianggap sebagai penyebab beberapa penyakit yang
diderita bayi dan balita, misalnya flek paru-paru dan batuk karena alergi debu. Perusahaan
tidak memiliki perencanaan khusus untuk Program CSR-nya serta tidak memiliki prioritas
3. Polusi udara yang dihasilkan perusahaan dianggap bukanlah masalah serius bagi
perusahaan. Karena polusi udara yang muncul berasal dari kebocoran tempat
penyimpanan pada proses produksi, dan hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan
perbaikan.
24
4. Pemberian uang kepada FBR (Forum Betawi Rembug) setempat tidak diakui sebagai
1. Melanjutkan program pemberian bantuan dana untuk kegiatan sosial dan keagamaan
masyarakat. Tetapi ada baiknya juga perusahaan bukan hanya memberikan bantuan
proses produksinya, dan lakukan pengelolaan limbah dengan baik. Evaluasi kembali
proses produksi secara berkala harus dilakukan agar debu dan bau tidak sedap tidak
lagi mengganggu masyarakat. Pengelolaan limbah juga perlu dilakukan agar limbah
yang dihasilkan tidak akan pernah mengganggu masyarakat. Selain itu, aktif dalam
perusahaan meningkat.
3. Melakukan kerja sama dengan yayasan atau lembaga sosial sekitar perusahaan. Kerja
sama yang dilakukan dapat berupa perusahaan memberikan dana rutin atau dana
manusia sehingga kualitas kehidupan masyarakat secara umum dapat menjadi lebih
25
baik, masyarakat dapat mandiri dan pada akhirnya mampu meningkatkan
menyumbangkan tanaman hias dan apotek hidup kepada masyarakat sekitar sekaligus
26
BAB III
SIMPULAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan memiliki
antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
inisiatif dalam hal tanggung jawab sosial. Pada dasarnya tanggung jawab sosial akan
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan
konsensus mengenai suatu standar perilaku yang diterima untuk suatu pekerjaan dan
27
DAFTAR PUSTAKA
Hunger, J.D. dan Wheelen, T.L. (2012). Strategic Management and Bussiness Policy:
Toward Global Sustainability (13th Edition). New York: Pearson
Risma, Nurma, dkk. 2011. Corporate Social Responsibility Perusahaan Kepada Masyarakat
Studi Kasus Pada PT Gold Coin Specialities. JRAK Vol.2, No.2 Agustus 2011.
Halaman 73—83
28