Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kami
kemudahan untuk menyelesaikan makalah “Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis
Perusahaan” ini dengan tepat waktu. Tak lupa pula sholawat serta salam tetap terlimpah
curahkan kepada sanjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang telah mengubah zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan
saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan penelitian lebih lanjut.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
ii
BAB I. PENDAHULUAN
2
BAB II. PEMBAHASAN
Penelitian ini juga menemukan bahwa urutan pemangku kepentingan, dari yang paling
penting adalah pelanggan dan pemerintah, pemegang saham, karyawan serta masyarakat. Hasil
ini dengan jelas memperlihatkan bahwa dewan direksi tidak lagi berpendapat bahwa pemegang
saham bukan merupakan satu-satunya pihak yang kepadanya dewan direksi bertanggung jawab.
Namun, ketika suatu perusahaan mencoba untuk menggabungkan kepentingan dari kelompok-
kelompok tersebut dalam pernyataan misi generalisasi yang bersifat luas tidaklah memadai.
Langkah-langkah berikut perlu diambil.
3
Identifikasi (identification) Kolom sebelah kiri pada Tampilan 3.1 menyajikan daftar
kelompok pemangku kepentingan yang umum ditemui, dan sering kali juga ditambahkan dengan
kelompok eksekutif puncak. Namun, tentu saja, setiap perusahaan memiliki kelompok pemangku
kepentingan yang sedikit berbeda, yang bervariasi dalam hal jumlah, ukuran, pengaruh, dan
tingka kepentingan. Dalam mendefinisikan perusahaan, manajer strategis harus
mengidentifikasikan seluruh kelompok pemangku kepentingan dan mengukur hak serta
kemampuan relatif mereka dalam memengaruhi keberhasilan perusahaan.
Kreditor Proporsi legal dari pembayaran bunga yang jatuh tempo serta imbal hasil pokok
investasi. Keamanan dari aset yang dijaminkan; prioritas relatif saat likuidasi,
Prerogatif manajemen dan pemilik jika terdapat kondisi tertentu pada
perusahaan (seperti gagal membayar bunga).
Karyawan Kepuasan ekonomi, sosial, dan psikologis di tempat kerjaAman dari perilaku
arbitrer dan tidak terduga dari para eksekutif perusahaan. Pemberian tunjangan,
kebebasan untuk menjadi anggota serikat pekerja dan berpartisipasi dalam
tawar-menawar kolektif, kebebasan individu untuk menawarkan layanan
melalui kontrak. Kondisi kerja yang layak.
Pelanggan Layanan yang menyertai produk; data teknik mengenai cara menggunakan
produk; garansi yang sesuai; ketersediaan suku cadang selama penggunaan
produk; perbaikan produk melalui penelitian dan pengembangan; fasilitas
kredit.
4
Pemasok Keberlangsungan sumber bisnis, pemenuhan kewajiban kredit secara tepat
waktu; hubungan profesional dalam kontrak pembelian dan penerimaan barang
serta jasa.
Pemerintah Pajak (pajak penghasilan, PBB, dan sebagainya); ketaatan terhadap peraturan
kebijakan publik berkaitan dengan keharusan untuk bersaing secara bebas dan
adil; pembayaran kewajiban hukum dari para pelaksana bisnis (serta
perusahaan); ketaatan terhadap undang-undang antimonopoly.
Serikat Kerja Pengakuan sebagai agen negosiasi bagi karyawanPeluang untuk menjadikan
serikat pekerja sebagai partisipan dalam organisasi perusahaan.
Komunitas Memberikan lapangan kerja yang produktif dan sehat bagi komunitas.
Lokal Partisipasi eksekutif perusahaan dalam masalah komunitas, penyediaan
lapangan kerja regular, permainan yang adil, proporsi pembelian yang layak
atas produk komunitas lokal, keterikatan dalam dan dukungan untuk
pemerintah lokal, dukungan untuk proyek dan budaya sosial.
Rekonsiliasi dan Prioritas (reconciliation and priorities) Sayangnya, klaim dari berbagai
kelompok pemangku kepentingan sering kali bertentangan. Misalnya, klaim pemerintah dan
masyarakat umum cenderung membatasi profitabilitas, yang merupakan klaim utama dari
kebanyakan kreditor dan pemegang saham. Dengan demikian, klaim-klaim tersebut harus
dikonsilidasi dalam pernyataan misi untuk menyelesaikan persaingan, pertentangan, dan
kontradiksi dari klaim-klaim pemangku kepentingan tersebut. Agar tujuan serta strategi bersifat
konsisten secara internal dan terfokus, pernyataan tersebut harus memperlihatkan pendekatan
tunggal, yang multidimensi terhadap sasaran perusahaan.
5
yang diterimaPertanyaan utamanya adalah: Bagaimana perusahaan dapat memenuhi tuntutannya
dan pada waktu yang sama mengoptimalkan keberhasilan ekonominya di pasar.
Mungkin, masalah terberat dalam pendefinisian misi perusahaan adalah masalah yang
terkait dengan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah gagasan bahwa
suatu perusahaan memiliki tugas untuk melayani masyarakat sekaligus kepentingan keuangan
pemegang sahamnya. Pendekatan pemangku kepentingan memberikan sudut pandang yang
paling jelas mengenai masalah tersebut. Pada umumnya, pihak luar sering kali menuntut agar
klaim pihak dalam diletakkan di bawah kepentingan masyarakat; atau dengan kata lain,
kepentingan pihak luar harus lebih diutamakan. Mereka berpendapat bahwa masalah, seperti
polusi, pembuangan limbah padat dan cair, dan pelestarian sumber daya alam harus menjadi
pertimbangan utama dalam mengambil keputusan strategis. Selain itu, pada umumnya juga,
pihak dalam cenderung berpendapat bahwa klaim pihak luar yang saling bersaing harus
diseimbangkan dengan cara sedemikian rupa sehingga melindungi misi perusahaan. Misalnya,
mereka berpendapat bahwa kebutuhan pelanggan akan suatu produk harus diseimbangkan
dengan polusi air yang dihasilkan dari proses produksi produk tersebut jika polusi tidak dapat
dihilangkan sepenuhnya dan tetap memperoleh keuntungan. Beberapa pihak dalam juga
berpendapat bahwa tuntutan masyarakat, sebagaimana tercermin dalam aturan akan
menghasilkan dana pajak yang dapat digunakan untuk membersihkan polusi air dan pemerintah,
lainnya jika masyarakat umum menginginkannya.
Masalah-masalah yang ada sangat banyak, rumit, dan bergantung pada situasi tertentu.
Dengan demikian, aturan kode bisnis yang ketat tidak dapat mengatasi masalah tersebut. Setiap
perusahaan tanpa memperhatikan ukurannya, harus menentukan bagaimana mereka akan
memenuhi tanggung jawab sosial yang diminta. Sementara perusahaan besar dengan modal besar
memiliki akses yang mudah ke konsultan lingkungan, ini bukanlah strategi yang dapat dijalankan
oleh perusahaan-perusahaan yang lebih kecil. Namun, dari banyak bisnis kecil memperlihatkan
adanya kemungkinan untuk mencapai pencegahan polusi yang signifikan dan pengurangan
limbah tanpa biaya besar dan tanpa menggunakan jasa konsultan. Jika suatu bidang masalah
6
sudah diidentifikasi, pegawai perusahaan dapat menemukan suatu solusi secara rutin. Salah satu
strategi pencegahan polusi yang penting mencakup perubahan bahan baku yang digunakan atau
mendesain ulang bagaimana operasi dilakukanMembuat pencegahan polusi menjadi tanggung
jawab sosial dapat menguntungkan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil. Perusahaan publik
juga dapat memperoleh manfaat langsung dari strategi tanggung jawab sosial.
Meskipun terdapat perbedaan pendekatan, sebagian besar perusahaan Amerika saat ini
mencoba meyakinkan pihak luar bahwa mereka berupaya melakukan bisnis dengan bertanggung
jawab secara sosial. Beberapa perusahaan, seperti Abt Associates, Dow Chemical, Eastern Gas
and Fuel Associates, ExxonMobil, dan Bank of America, melakukan dan memublikasikan audit
sosial tahunan. Audit tersebut ditujuan untuk mengevaluasi suatu perusahaan dari sudut pandang
tanggung jawab sosial. Konsultan swasta sering kali melakukan audit ini untuk perusahaan dan
menyajikan evaluasi dengan bias yang minimal mengenai masalah yang sangat subjektif ini.
7
perusahaan adalah menyediakan barang dan jasa kepada masyarakat dengan biaya layak. Dalam
menjalankan tanggung jawab ekonomi, perusahaan juga dapat bertanggung jawab secara sosial
dengan menyediakan pekerjaan yang produktif bagi angkatan kerja, membayar pajak untuk
pemerintah lokal, negara bagian, dan federal.
2. Tanggung jawab hukum (legal responsibilities)
Tanggung jawab hukum mencerminkan kewajiban perusahaan untuk mematuhi undang-undang
yang mengatur aktivitas bisnis. Gerakan konsumen serta lingkungan hidup mengarahkan
perhatian publik yang semakin besar pada tanggung jawab sosial perusahaan dengan melakukan
lobi untuk diberlakukannya undang-undang yang mengatur bisnis dalam hal pengendalian polusi
dan keselamatan konsumen. Tujuan dari undang-undang konsumen adalah memperbaiki
"keseimbangan kekuasaan" antara pembeli dan penjual di pasar. Beberapa undang- undang
penting adalah Undang-Undang Pengepakan dan Pelabelan (Federal Fair Packaging and
Labeling Act) yang mewajibkan pemberian label oleh perusahaan, Undang-Undang Peminjaman
(Truth in Lending Act) yang mengatur pemberian kredit untuk individu, dan Undang-Undang
Keselamatan Konsumen (Consumer Product Safety Act) yang melindungi konsumen dari risiko
terluka saat menggunakan produk tertentu.
3. Tanggung jawab etis (ethical responsibilities)
Tanggung jawab etis mencerminkan gagasan perusahaan mengenai perilaku bisnis yang benar
dan layak. Tanggung jawab etis merupakan kewajiban yang melampaui kewajiban hukum.
Perusahaan diharapkan, namun tidak diwajibkan, untuk berperilaku secara etis. Beberapa
tindakan yang tidak melanggar hukum dapat dianggap tidak etisMisalnyamemproduksi dan
mengedarkan rokok memang tidak melanggar hukum. Namun, jika melihat konsekuensi
merokok yang sering kali menyebabkan kematian, beberapa pihak menganggap penjualan rokok
sebagai hal yang tidak etis.
4. Tanggung jawab diskresi (discretionary responsibilities)
Tanggung jawab diskresi merupakan tanggung jawab yang secara sukarela dilakukan oleh suatu
organisasi bisnis. Tanggung jawab ini mencakup aktivitas hubungan masyarakatkewargaan yang
baik, dan tanggung jawab sosial perusahaan secara penuhMelalui aktivitas hubungan masyarakat,
manajer berusaha memperkuat citra perusahaan, produk serta jasa mereka dengan mendukung
gerakan yang bermanfaat. Bentuk tanggung jawab diskresi ini memiliki dimensi layanan
mandiriPerusahaan yang menggunakan pendekatan warga negara yang baik secara aktif
mendukung kegiatan amal yang tengah berlangsung, kampanye iklan layanan masyarakat, atau
masalah-masalah yang dihadapi masyarakatKomitmen terhadap tanggung jawab sosial penuh
menyebabkan manajer strategis untuk mengatasi masalah sosial dengan semangat yang sama,
seperti ketika merek mengatasi masalah bisnis.
5. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Laba
Tujuan setiap perusahaan adalah mempertahankan kelangsungan usaha melalui profitabilitas
jangka Panjang. Namun, sebelum semua biaya dan manfaat dipertanggungjawabkan, laba tidak
dapat diklaim. Dalam kasus tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibilities-
mempunyai tugas untuk CSR), manfaat dan biaya bersifat ekonomi dan sosial. Meskipun biaya
8
dan manfaat ekonomi mudah dihitung, manfaat dan biaya sosial tidak demikian. Oleh karena itu,
manajer menghadapi risiko mendahulukan hasil kinerja lain yang dapat diukur secara langsung
dibandingkan konsekuensi sosial.
Dinamika antara CSR dan keberhasilan (laba) adalah rumit. Meskipun kedua konsep ini tidak
dapat terpisahkan, hal tersebut jelas bahwa salah satu konsep bukan merupakan prasyarat dari
konsep lainnya. Daripada memandang kedua konsep ini sebagai sesuatu yang saling bersaing,
adalah lebih baik untuk memandang CSR sebagai salah satu komponen dalam proses
pengambilan keputusan bisnis yang harus menentukan, diantara berbagai tujuan lainnya
bagaimana cara untuk memaksimalkan laba.
Upaya melakukan analisis biaya-manfaat CSR belum sepenuhnya berhasil. Proses ini diperumit
oleh beberapa faktor yaitu:
1. Beberapa aktivitas CSR tidak membutuhkan biaya sama sekali. Misalnya, Second Harvest,
lembaga swadaya masyarakat yang melakukan distribusi atas sumbangan makanan di AS,
menerima sumbangan dari produsen dan perusahaan ritel makanan berupa kelebihan makanan
yang sekiranya akan dibuang karena berlebihan, rusak dalam penyimpanan, atau salah diberi
label.
2. Kedua, perilaku bertanggung jawab secara sosial tidak memerlukan biaya yang sangat
tinggiSeseorang hanya perlu melihat masalah A.HRobbins Company (Dalkon Shield), Beech
Nut Corporation (jus apel), Drexel Burnham (insider trading), dan Exxon (Valdez) untuk
melihat jawaban yang jelas mengenai "biaya" dari tanggung jawab sosial (atau tidak adanya
tanggung jawab sosial) dalam lingkungan bisnis
3. Ketiga, praktik yang bertanggung jawab secara sosial dapat menghasilkan penghematandan
sebagai akibatnya menghasilkan laba. SET Laboratories menggunakan berondong jagung dan
butiran polystyrene untuk mengirimkan perangkat lunak. Berondong jagung lebih aman bagi
lingkungan hidup dengan biaya 60 persen lebih rendah.
A. CSR Saat Ini
CSR telah menjadi prioritas bisnis di Amerika. Selain keyakinan umum bahwa perusahaan
seharusnya dapat "berhasil dengan berbuat baik", paling tidak terdapat tiga tren umum yang
mendorong perusahaan untuk mengadopsi kerangka CSR: kebangkitan para pecinta lingkungan
hidup, meningkatnya kekuasaan pembeli, dan globalisasi bisnis
Kebangkitan para Pecinta Lingkungan Hidup Pada Maret 1989, kapal Valdez milik Exxon
tenggelam di Selat Prince William, menumpahkan 11 juta galon minyak, mencemari bermil-mil
laut dan pantai serta meningkatkan keprihatinan dunia mengenai lingkungan ekologi. Enam
bulan setelah kecelakaan Valdez, Koalisi Ekonomi yang Bertanggung Jawab terhadap
Lingkungan (Coalition for Enviromentally Responsible Economies-CERES) dibentuk untuk
menetapkan sasaran baru bagi perilaku perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan
hidup. Kelompok ini menyusun Prinsip-prinsip CERES untuk "menetapkan etika lingkungan
9
hidup yang memiliki kriteria dengan mana investor dan pihak lain dapat menilai kinerja
lingkungan hidup dari perusahaanPerusahaan-perusahaan yang menandatangani prinsip ini
berjanji akan secara sukarela melakukan lebih dari sekadar mematuhi aturan yang berlaku."
Bentuk upaya pelestarian lingkungan yang paling banyak ditemukan adalah upaya menjaga
kelestarian sumber daya alam dan mengeliminasi pencemaran lingkungantindakan undakan
semacam ini sering disebut dengan kepedulian untuk "menghijaukan"Heinz Corporation
merupakan perusahaan yang dipuji tindakan penghijauan yang dilakukannyaUntuk program
keberlangsungan yang agresif.
Investor merupakan jenis yang kedua dari konsumen yang berpengaruhTerdapat
peningkatan yang dramatis dalam jumlah orang yang tertarik untuk mendukung perusahaan yang
bertanggung jawab secara sosial melalui investasi mereka. Para anggota Forum Investasi Sosial
(Social Investment Forum), yaitu asosiasi perdagangan yang melayani profesional yang
berinvestasi secara sosialtelah tumbuh pada tingkat sekitar 50 persen per tahunKetika generasi
baby boomer mencapai keberhasilan keuangan mereka sendiri, gerakan investasi secara sosial
terus meningkat pesat.
Investor sosial terdiri atas individu ataupun lembaga. Sebagian besar dorongan bagi
investasi sosial berasal dari organisasi-organisasi keagamaan yang menginginkan agar
investasinya mencerminkan keyakinan merekaSaat ini, peringkat investor sosial telah meluas
hingga mencakup lembaga pendidikan dan yayasan dana pensiun besar.
Investasi sosial berskala besar dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu investasi
portofolio terarah dan aktivisme pemegang saham. Investasi portofolio terarah merupakan
segmen investasi sosial yang paling besar dan bertumbuh paling cepatPara investor individu dan
lembaga dari portofolio terarah menggunakan pedoman etika sebagai saringan untuk
mengidentifikasikan kemungkinan investasi dalam saham, obligasidan reksa danaInstrumen
investasi yang lolos dari saringan sosial kemudian disaring menggunakan kriteria keuangan
investor guna menciptakan seluruh kemungkinan investasi yang tersedia bagi investor tersebut.
Berlawanan dengan investor portofolio terarah, yang secara pasif memberikan atau
ketidaksetujuan mengenai perilaku sosial suatu perusahaan hanya dengan memasukkan atau
mengeluarkan perusahaan tersebut dari portofolio mereka, aktivis pemegang saham berupaya
untuk memengaruhi perilaku sosial perusahaan secara langsung.
10
perusahaan merupakan representasi yang wajar dari kondisi keuangan tanpa ada
pernyataan yang salah atau yang tidak dicantumkan.
b. CEO dan CFO harus mengembalikan bonus atau insentif yang berbasis ekuitas yang
diterima selama 12 bulan terakhir kepada perusahaan jika perusahaan tersebut
diharuskan menyajikan kembali laporan keuangannya karena terdapat ketidakpatuhan
yang material terhadap persyaratan pelaporan keuangan yang diakibatkan oleh
penyelewengan.
c. Direksi dan eksekutif dilarang memperdagangkan rencana perusahaan 401 (k), rencana
pembagian laba, atau rencana pensiun selama periode penghentian (blackout
period)Administrator dari rencana-rencana tersebut diwajibkan menginformasikan
kepada seluruh peserta dan penerima manfaat dari rencana tersebut mengenai semua
periode penghentian, alasan terjadinya periode penghentian, dan pernyataan bahwa
peserta atau penerima manfaat sebaiknya mengevaluasi investasi mereka meskipun
tidak dapat mengarahkan atau melakukan diversifikasi terhadap investasi mereka
selama periode penghentian.
d. Tidak ada perusahaan yang dapat memberikan, memperpanjangmemodifikasi, atau
memperbarui pinjaman pribadi kepada eksekutif atau direksinyaPengecualian terbatas
diberikan kepada pinjaman yang diberikan dalam aktivitas bisnis perusahaan, sesuai
kondisi pasar, untuk pinjaman perbaikan atau pembelian rumah, kredit konsumen, atau
perpanjangan kredit.
2. Peningkatan Pengungkapan
a. Setiap laporan keuangan tahunan dan kuartalan yang diserahkan kepada SEC harus
mengungkapkan seluruh transaksi, pengaturan, dan kewajiban di luar neraca (off-
balance-sheet) yang dapat memengaruhi kondisi keuangan atau aktivitas operasinya
pada saat ini atau masa depan.
b. Perusahaan harus menyajikan informasi keuangan proforma kepada SEC dengan cara
yang tidak menyesatkan dan harus direkonsiliasi dengan kondisi keuangan perusahaan
dan prinsip akuntansi berlaku umum (generally accepted accounting principles-GAAP).
c. Setiap perusahaan diwajibkan mengungkapkan apakah perusahaan tersebut telah
mengadopsi kode etik bagi para pejabat keuangan seniornya. Jika tidak, perusahaan itu
11
harus menjelaskan alasannya. Perubahan atau pengecualian terhadap kode etik harus
diungkapkan.
d. Setiap laporan tahunan harus memiliki pernyataan mengenai tanggung jawab
manajemen untuk menetapkan dan mempertahankan struktur pengendalian internal dan
prosedur pelaporan keuangan. Laporan tersebut juga harus mencakup penilaian
mengenai efektivitas dari prosedur pengendalian internal.
e. Formulir 4 akan disediakan dalam jangka waktu dua hari kerja setelah tanggal eksekusi
perdagangan efek perusahaan oleh direksi dan para pejabat eksekutif. SEC dapat
memperpanjang tenggat waktu ini jika jangka dua haru dianggap tidak memungkinkan.
f. Perusahaan harus mengungkapkan informasi mengenai perubahan-perubahan dalam
kondisi keuangan atas aktivitas operasi "secara cepat dan terkini, dalam bahasa Inggris
yang sederhana. SEC harus menelaah laporan keuangan setiap perusahaan paling tidak
satu kali selama tiga tahun.
3. Komite Audit
a. Komite audit harus sepenuhnya terdiri atas direksi independen. Anggota komite tidak
boleh menerima imbalan dari perusahaan, tidak boleh mengendalikan atau memiliki hak
suara sebesar 5 persen atau lebih, dan tidak boleh menjabat sebagai eksekutif,
direksirekanan, atau karyawan perusahaan.
b. Komite audit harus memiliki wewenang untuk mempekerjakan kantor akuntan publik
luar.
c. Komite audit harus menetapkan prosedur untuk perlakuan terhadap keluhan terkait
pengendalian akuntansi atau masalah audit. Mereka bertanggung jawab atas keluhan
karyawan terkait akuntansi dan pengauditan yang dipertanyakan.
d. Komite audit harus mengungkapkan apakah paling tidak salah satu anggotanya
merupakan "pakar keuangan"Jika tidak, komite tersebut harus menjelaskan alasannya.
4. Kejahatan Baru dan Meningkatkan Hukum Kriminal
a. Merusak catatan dengan niat untuk menghilangkan atau memengaruhi investigasi
federal atau kepailitan diancam denda dan/atau hukuman penjara sampai dengan 20
tahun.
b. Kegagalan akuntan untuk menyimpan seluruh kertas kerja audit lima tahun setelah akhir
periode fiskal diancam denda dan/atau penjara sampai dengan 10 tahun.
12
c. Secara sengaja melakukan, atau berusaha melakukan, suatu rancangan untuk menipu
investor diancam denda dan/atau hukuman penjara sampai dengan 25 tahun.
d. Dengan sengaja menyertifikasi laporan yang tidak sesuai dengan undang-undang
diancam denda maksimal $5.000.000 dan/atau hukuman penjara sampal dengan 20
tahun.
5. Tuntunan Sipil Baru dan Meningkatkan Upaya Penegakan
a. Perlindungan akan diberikan kepada individu yang memberikan informasi atau
membantu investigasi oleh penegak hukum, komite kongres, atau atasan karyawan
tersebut.
b. Kepailitan tidak dapat digunakan untuk menghindari tanggung jawab atas pelanggaran
undang-undang efek/sekuritas.
c. Investor dapat mengajukan tuntutan perdata atas penipuan sampai dua tahun setelah
penemuan fakta dan lima tahun setelah penipuan terjadi.
d. SEC dapat menerima perintah penangguhan yang melarang dilakukannya pembayaran
kepada pihak dalam selama investigasi.
e. SEC dapat mencegah individu dari menjabat sebagai eksekutif atau direksi di
perusahaan publik sebagai akibat dari pelanggaran terhadap undang-undang efek.
6. Independensi Auditor
a. Seluruh jasa audit harus disetujui sebelumnya oleh komite audit dan harus diungkapkan
kepada investor.
b. Partner yang memimpin audit atau menelaah hasil audit dari kantor akuntan publik
harus diganti paling tidak satu kall dalam lima tahun.
c. Kantor akuntan publik harus melaporkan kepada komite audit mengenai seluruh
kebijakan dan praktik akuntansi yang digunakan, penggunaan alternatif dari informasi
keuangan dalam GAAP yang telah dibahas dengan manajemen, dan komunikasi tertulis
antara kantor akuntan dengan manajemen.
d. Kantor akuntan dilarang mengaudit suatu perusahaan jika CEO atau CFO dari
perusahaan tersebut pernah bekerja di kantor akuntan tersebut selama tahun lalu.
Badan Pengawas Akuntansi dari Perusahaan Publik (Public Company Accounting
Oversight Board) didirikan oleh SEC untuk mengawasi audit yang dilakukan terhadap
perusahaan publik. Badan ini akan mendaftar kantor akuntan publik, membuat standar
13
audit, melakukan inspeksi terhadap kantor akuntan publik. yang terdaftar, dan
mendisiplinkan setiap pelanggaran terhadap peraturan. Tidak ada individu yang dapat
ikut serta dalam audit jika tidak dipekerjakan oleh kantor akuntan publik yang terdaftar.
A. Struktur Tata Kelola Perusahaan yang Baru
Konsekuensi utama dari skandal akuntansi yang terjadi selama periode 2000-2002 adalah
ditetapkannya Undang-Undang Sarbanes-Oxley tahun 2002, dan konsekuensi utama dari
undang-undang tersebut adalah restrukturisasi atas struktur tata kelola perusahaan-perusahaan
Amerika. Perubahan yang paling signifikan dalam restrukturisasi adalah semakin pentingnya
peran auditor internal perusahaan, sebagaimana digambarkan pada Fakta Strategi, Auditor
sebelumnya dianggap melakukan fungsi yang diperlukan, namun tidak sungguh sungguh
penting, yaitu mencari kesalahan dalam penyajian, baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja, dalam catatan keuangan perusahaan. Meskipun sebagian besar perusahaan AS
memiliki tradisi untuk melaporkan bahwa auditor mereka bekerja secara independen dan tidak
bergantung pada persetujuan CFO serta memiliki akses langsung ke dewan direksipada
praktiknya, pekerjaan auditor biasanya melalul rantai komando sesuai hierarki perusahaanPada
masa lalu, auditor internal menelaah laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntan lain dalam
perusahaanAuditor mempertimbangkan praktik akuntansi dan keuangan profesional serta aspek-
aspek relevan lainnya dari undang-undang korporasi, kemudian menyajikan temuan mereka
kepada CFO, Dahulu, CFO menelaah audit serta menentukan data dan informasi keuangan yang
akan disajikan kepada manajer puncak, direksi, dan investor Perusahaan. Namun demikian,
karena Undang-Undang Sarbanes-Oxley tahun 2002 mengharuskan bahwa CEO dan komite
audit menandatangani hasil keuangan, auditor saat ini secara rutin berhubungan langsung dengan
manajemen puncak perusahaan, sebagaimana ditunjukkan oleh struktur baru pada Tampilan 3.8,
Fakta StrategiSekitar 75 persen auditor senior perusahaan saat ini melapor langsung kepada
komite audit Dewan Direksi. Selain itu untuk menghilangkan masalah akuntansi yang potensial,
perusahaan menciptakan jalur komunikasi langsung antara manajer puncak serta dewan direksi
dan auditor yang memberikan informasi kepada CFO, tetapi tidak bergantung pada persetujuan
atau otorisasi CFO.
Struktur baru ini juga memungkinkan CEO untuk memperoleh informasi yang disediakan
langsung oleh direktur kepatuhan (chief compliance officer) dan direktur akuntansi (chief
accounting officer). Konsekuensinya, CFO, yang bertanggung jawab memberikan persetujuan
14
akhir atas seluruh pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan, tidak diberdayakan sebagai satu-
satunya penyedia data bagi CEO dan dewan direksi untuk melakukan evaluasi keuangan.
B. Privatisasi sebagai Tanggapan Sarbanes-Oxley
Beberapa privatisasi disebabkan oleh tersedianya dana yang besar dari perusahaan ekuitas
pribadi, yakni lebih dri $280 miliar pada 2006, yang memungkinkan premium dibayarkan atas
harga saham saat ini. Namun, motivasi utama terjadinya privatisasi adalah bahwa perusahaan
pribadi tidak menanggung biaya kepatuhan atas peraturan Sarbanes-Oxley. Sarbane-Oxley
mewajibkan perusahaan luar harus mengaudit pengendalian internal suatu perusahaan. Biaya
untuk mempekerjakan perusahaan luar, memelihara sistem guna mematuhi standar, dan
membentuk dewan direksi untuk memastikan bahawa aktivitas-aktivitas tersebut diawasi, rata-
rata diperkirakan mencapai $500.000 untuk 16.000 perusahaan yang menerbitkan laporannya
kepada publik.
D. Audit Sosial
Audit sosial (social audit) mencoba mengukur kinerja sosial aktual perusahaan
dibandingkan dengan tujuan sosial yang ditetapkan oleh perusahaan itu untuk dirinya
sendiriAudit sosial dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut. Namun, audit sosial yang
dilakukan oleh konsultan luar yang memiliki bias yang minimal akan lebih bermanfaat bagi
perusahaan ituSebagaimana halnya dengan audit keuangan, auditor luar membawa kredibilitas ke
dalam evaluasi tersebutKredibilitas merupakan hal penting jika manajemen menganggap penting
hasil audit tersebut dan jika masyarakat umum akan diyakinkan terhadap publikasi dari humas
Perusahaan.
Pemantauan dan evaluasi yang berhati-hati dan akurat atas aktivtas penting tidak hanya
karena perusahaan ingin memastikan bahwa kebijakan CSR dilakukan sesuai CSR perusahaan
16
adalah dengan yang direncanakan, tetapi juga karena aktivitas CSR pada dasarnya bersifat
terbuka bagi publik untuk dicermati. Untuk memastikan bahwa perusahaan menepati janji-janji
CSR yang dibuatnya, suatu perusahaan dapat melakukan audit sosial atas kinerjanya.
17
B. Keuntungan Bersama dari Inisiatif Sosial Kolaboratif
Istilah inisiatif sosial (social initiative) menggambarkan inisiatif yang menggunakan
pendekatan kolaboratif. Penelitian terhadap aliansi dan jaringan antarperusahaan dalam
lingkungan komersial yang kompetitif menunjukkan kepada kita bahwa setiap pihak akan
memperoleh manfaat ketika pihak lain membawa sumber daya, kapabilitas, atau aset lain yang
sulit untuk diperoleh perusahaan itu sendiri. Kapabilitas gabungan (combinative capabilities) ini
memungkinkan perusahaan untuk memperoleh dan menyatakan sumber daya serta
mengembangkan aplikasi baru dari sumber daya tersebut, menghasilkan tanggapan yang inovatif
terhadap lingkungan yang cepat berubah.
Terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa aktivitas CSR semakin memberikan
manfaat melampaui peningkatan reputasi. Untuk beberapa partisipan, aktivitas CSR dapat
menjadi sarana untuk menarik, mempertahankan, dan mengembangkan bakat manajerial. Proyek
Ulysses dari PricewaterhouseCooper (PwC) merupakan program pengembangan kepemimpinan
yang mengirim kelompok-kelompok kecil dari partner PwC ke negara-negara berkembang untuk
menggunakan keahlian mereka dalam mengatasi tantangan sosial dan ekonomi yang rumit.
C. Lima Prinsip Inisiatif Sosial Kolaboratif yang Berhasil
Terdapat lima prinsip penting CSI yang berhasil, antara lain:
1. Mengidentifikasi Misi Jangka Panjang yang Tahan Lama
Perusahaan memberikan kontribusi sosial terbesar jika mengidentifikasikan tantangan
kebijakan yang penting dan berlangsung lama serta berpartisipesi pada solusinya dalam
jangka panjang, Reporter veteran Wall Street Journal dan penulis Ron Alsop berpendapat
bahwa perusahaan yang tertarik untuk berkontribusi terhadap tanggung jawab perusahaan
dan demikian mencemerlangkan reputasinya harus "mengetahui masalahnya".
Perusahaan yang bersedia menangani masalah yang penting bagi kesejahteraan masyarakat
dan yang memerlukan sumber daya yang substansial akan memberikan sinyal kepada
konstituen eksternal dan internal bahwa inisiatif tersebut pantas memperoleh
investasi perusahaan.
21
dimiliki orang lain. Prinsip perbedaan menyatakan bahwa ketidaksetaraan sosial dan ekonomi
harus diatasi untuk mencapai distribusi barang dan jasa yang lebih adil.
22
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan begitu banyaknya waktu yang dihabiskan individu untuk bekerja, adalah wajar jika
mereka sebaiknya mencoba untuk membentuk organisasi di mana mereka bekerja. Organisasi
yang bukanlah makhluk hidup sering kali disalahkan karena menentukan perilaku hukum, etika,
dan moral di tempat kerja ketika, pada kenyataannya, manusialah yang menentukan bagaimana
manusia berperilaku. Sebagaimana berupaya untuk membentuk lingkungan tempat tinggal,
sekolah, organisasi politik dan sosial serta institusi keagamaan mereka, individu juga perlu
membantu menentukan masalah-masalah utama dari tanggung jawab sosial dan
etika perusahaan.
Keputusan strategis, dari semua keputusan yang ada, melibatkan pertukaran. Kita memilih
sesuatu hal dibandingkan dengan hal yang lain. Kita mengejar suatu sasaran dengan
mengalahkan sasaran yang lain. Dalam topik mengenai tanggung jawab sosial perusahaan, setiap
karyawan individual harus bekerja untuk mencapai hasil yang mereka inginkan. Dengan menjadi
sukarelawan untuk kesejahteraan suatu komunitas, mereka memilih untuk memperbaiki
komunitas tersebut. Etika bisnis menyajikan peluang yang setara. Dengan memilih perilaku yang
layak, karyawan membantu membangun organisasi yang dapat dihormati dan dapat bertahan
secara ekonomis dalam jangka panjang.
Sering kali, terdapat keprihatinan bahwa aktivitas bisnis cenderung ilegal atau tidak etis
dan bahwa kegagalan individual untuk mengikuti pola tersebut akan membuat perusahaan
menderita kerugian kompetitif. Klaim tersebut, yang sering kali dipicu oleh contoh-contoh yang
berprofil tinggi, adalah absurd. Jarang sekali bahwa aktivitas kriminal yang banyak
dipublikasikan dapat menyembunyikan kenyataan penting bahwa aktivitas bisnis adalah sama
jujur dan terhormatnya seperti aktivitas lain dalam hidup kita. Orang-orang yang terlibat adalah
individu yang sama, dengan nilai, cita-cita, dan aspirasi yang sama.
Pada bab ini, telah dibahas mengenai tanggung jawab sosial perusahaan untuk dipahami
dan dipelajari bagaimana perusahaan kadang kala dapat menggunakan sebagian dari sumber
dayanya untuk memberikan dampak positif yang berbeda terhadap masyarakat. Selain itu, etika
bisnis juga dibahas guna menciptakan apresiasi mengenai pentingnya mempertahankan dan
mempromosikan nilai-nilai sosial di tempat kerja.
23
DAFTAR PUSTAKA
24