Anda di halaman 1dari 13

HUKUM DAN ETIKA BISNIS KOPERASI

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr. Ir. H. Indra Fahmi, M.Si

Disusun Oleh :

KELAS : II/A MANAJEMEN


KELOMPOK : 09
ANGGOTA : 1. Silva Adisty Oktavia 1C1220014
2. Amanda Febrianti 1C1220032
3. Aurellia Rachel Angelina C. 1C1220034
4. Muhammad Nur Fadillah 1C1220125
5. Hadinata 1C1220214

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS KOPERASI INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang "Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Jatinangor, 18 Juni 2023

Kelompok 09

2|TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
1.2 TUJUAN...............................................................................................................................4
1.3 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN..................................5
2.2 JENIS-JENIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN....................................5
2.3 FAKTOR PENTING TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN........................7
2.4 TUJUAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN............................................7
2.5 PRINSIP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN............................................8
2.6 ARGUMEN YANG MENENTANG PERLUNYA KETERLIBATAN SOSIAL
PERUSAHAAN...............................................................................................................................9
2.7 ARGUMEN YANG MENDUKUNG PERLUNYA KETERLIBATAN SOSIAL
PERUSAHAAN...............................................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................10
3.2 SARAN...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

3|TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mencapai laba atau keuntungan yang
sebesar-besarnya. Untuk itu dalam rangka untuk mendatangkan laba, perusahaan selalu
berusaha mencari peluang dan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang dapat
memberikan nilai tambah. Jika hal itu tidak dapat dikendalikan, kemungkinan dapat
muncul dampak negatif yang dapat merugikan lingkungan dan masyarakat. Hal tersebut
dapat terjadi, karena pada umumnya perusahaan masih menjalankan prinsip kapitalis,
dalam menjalankan aktivitasnya. Dampak-dampak negatif yang merugikan lingkungan
yang sukar dikendalikan, seperti: polusi udara, polusi suara, polusi tanah, polusi air,
keracunan, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam, diskriminasi,
kesewenang-wenangan, produk makanan haram sampai penipuan-penipuan terhadap
konsumen dan lain sebagainya.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan upaya perusahaan untuk
meningkatkan kualitas hidup dari stakeholder. Stakeholder meliputi pemilik, karyawan,
pemasok/ distributor, konsumen, pemerintah, media dan masyarakat luas. Selain itu,
perusahaan juga turut bertanggung jawab pada masyarakat luas yang mungkin tidak atau
belum berkontribusi secara ekonomis pada perusahaan. Tanggungjawab itu meliputi
aspek-aspek kemanusiaan sosial masyarakat yang meliputi aspek hidup hajat orang
banyak, yang menyangkut: kesehatan, kebersihan, etika, estetika dan moral masyarakat.
Bermacam-macam cara perusahaan mewujudkan tanggungjawab sosial pada
lingkungan, antara lain: berinvestasi pada sektor ramah lingkungan, pengolahan limbah
maupun meningkatkan pengeluaran-pengeluaran sosial (social cost) yang tujuannya untuk
menjaga keseimbangan eksistensi antara perusahaan dengan lingkungan sosialnya.

1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dari beberapa kasus
pelanggaran Tanggung Jawab yang terjadi di perusahaan Indonesia, serta dapat
menambah wawasan bagi para pembaca mengenai Tanggung Jawab Sosial.

1.3 RUMUSAN MASALAH


1. Mengapa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sangat penting?
2. Apa saja Tanggung Jawab Sosial Perusahaan?
3. Apa saja faktor penting adanya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan?
4. Apa yang terjadi jika Perusahaan tidak memiliki Tanggung Jawab Sosial?
5. Apa aja prinsip dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan?
6.

4|TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Perusahaan merupakan badan usaha yang menjalankan kegiatan di bidang
perekonomian secara terus-menerus, bersifat tetap, dan terang-terangan dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan atau laba yang dibuktikan dengan pembukuan.
Tanggungjawab sosial merupakan suatu pemikiran bahwa bisnis memiliki tanggungjawab
tertentu kepada masyarakat selain mencari keuntungan.
Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) adalah suatu
konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab
terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan seperti terhadap masalah-masalah yang berdampak
pada lingkungan seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja.
Pengertian CSR dapat dilihat dalam Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (UUPT) pasal 1 ayat 3 yang menyatakan sebagai berikut.

“Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas
setempat, maupun masyarakat pada umumnya.”

Konsep CSR yang diterapkan dengan baik dan benar dapat membawa banyak
keuntungan kompetitif. Keuntungan itu antara lain peningkatan akses modal, peningkatan
penjualan yang akhirnya meningkatkan keuntungan, penghematan biaya operasional
perusahaan, peningkatan produktivitas dan kualitas, peningkatan citra brand yang positif,
pengambilan keputusan yang baik dan proses manajemen risiko.

2.2 JENIS-JENIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Ada empat jenis Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterapkan oleh
perusahaan, yaitu pelestarian lingkungan, praktik keragaman dan ketenagakerjaan, upaya
filantropi, dan kegiatan amal. Untuk lebih lengkapnya terkait penjelasan kegiatan
perusahaan sebagai tanggung jawab sosialnya dijabarkan sebagai berikut:
 Pelestarian Lingkungan

Pelestarian lingkungan atau konservasi lingkungan adalah kegiatan menjaga lingkungan


alam tetap lestari, terjaga, dan tetap nyaman ditinggali. Masalah lingkungan (perubahan
iklim) telah menjadi fokus dunia. Selain masalah global tersebut, masalah limbah dan
tumpahan bahan kimia juga menjadi masalah dalam skala lokal.

Perusahaan yang menyesuaikan diri dalam upaya membantu meminimalkan dampak


lingkungan ini turut serta dalam langkah-langkah yang dapat mengurangi kerusakan

5|TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


lingkungan, misalnya dengan mengurangi dampak karbon yang dihasilkan secara
keseluruhan.

Perusahaan dan industri besar telah turut serta mengambil peran yang besar. Tapi
perusahaan-perusahaan lokal dan menengah juga bisa berperan serta, misalnya dengan
menggunakan energi ramah lingkungan untuk usahanya, atau juga dengan tata kelola ruang
yang hemat energi sehingga turut serta mengurangi dampak lingkungan dari karbon.

Dapat juga dalam upaya penghijauan dan reboisasi lingkungan yang terkena dampak
usahanya. Misalnya dengan melibatkan masyarakat dalam penanaman kembali lingkungan
tandus dan gersang.

 Praktik Keragaman dan Praktik Ketenagakerjaan dalam Perusahaan

Para pemimpin perusahaan menyadari bahwasanya keragaman di tempat kerja


menjadi hal penting dan bermanfaat, terlebih ketika semua pihak bergaul dan dapat bekerja
sebagai tim yang solid. Maka dari itu, perlu adanya kebijakan ketenagakerjaan yang berlaku
bagi semua karyawan di semua level.

Protokol dan aturan keragmaan ketenagakerjaan ini harus ditangani dan diawasi
secara ketat agar produktivitas perusahaan tetap positif dan citra perusahaan tetap baik/positif
sembari tetap meningkatkan kualitas kerja dan hasil kerja para karyawannya.

Hal ini dapat berupa perekrutran tenaga kerja disabilitas, untuk bidang kerja yang
memungkinkan untuk mereka lakukan. Ini adalah salah satu upaya dalam keragaman tenaga
kerja di lingkungan kerja.

 Upaya Filantropis

Upaya filantropis yang dapat memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat
bisa dilakukan oleh perusahaan di semua level. Baik perusahaan yang besar maupun bisnis-
bisnis lokal. Misalnya perusahaan raksasa teknologi Microsoft dengan bekerja sama dengan
Bill an Melinda Gates Foundation telah memberikan sumbangan kepada seluruh komunitas
dunia kemanfaatan teknologi.

Perusahaan kecil, misalnya rumah makan memberikan makan gratis selama Ramadan dan
memberikan makanan Cuma-Cuma untuk masyarakat miskin. Tempat cuci mobil
memberikan pelatihan bagi lingkungan sekitarnya yang ingin membuka usaha cuci motor.

Hal ini dilakukan agar teknis pemasaran yang saling memberikan manfaat. Dengan
memberikan manfaat kepada lingkungan sekitarnya, perusahaan akan dibandang sebagai
perusahaan dengan citra positif.

 Menggalang Kegiatan Amal dan Kerelawanan

Sebuah bisnis, bisa bekerja sama dengan badan amal dan kerelawanan dalam
menyalurkan bantuan. Misalnya ketika ada bencana alam, perusahaan yang memiliki alat
berat bisa meminjamkan alat tersebut untuk evakuasi dan pembukaan jalur.

6|TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Perusahaan juga bisa menyediakan dana CSR untuk memberikan bantuan kepada relawan
baik yang dikoordinasikan oleh negara seperti PMI maupun badan amal yang berbasis
organisasi kemasyarakatan.

Dengan kegiatan amal ini, perusahaan dan pelaku bisnis turut serta membantu
meringankan beban masyarakat, sekaligus ambil bagian dalam menyelesaikan masalah
dengan menyisihkan sebagaian keuntungan perusahaan.

2.3 FAKTOR PENTING TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Sulistyaningtyas dalam penelitian yang terbit pada tahun 2006 mengungkapkan
bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan CSR atau tanggung jawab sosial
dari sebuah perusahaan menjadi sangat penting untuk dilaksanakan dengan sesuai.
Berikut ini adalah beberapa faktor pentingnya CSR, di antaranya yaitu:
1. Adanya arus globalisasi, yang memberikan gambaran tentang hilangnya garis pembatas
diantara berbagai wilayah di dunia sehingga menghadirkan universalitas. Dengan
demikian menjadi sangat mungkin perusahaan multinasional dapat berkembang dimana
saja sebagai mata rantai globalisasi.
2. Konsumen dan investor sebagai public primer organisasi profit membutuhkan
gambaran mengenai tanggung jawab organisasi terhadap isu sosial dan lingkungannya.
3. Sebagai bagian dalam etika berorganisasi, maka dibutuhkan tanggung jawab organisasi
untuk dapat mengelola organisasi dengan baik (lebih layak dikenal dengan good
corporate governance).
4. Masyarakat pada beberapa negara menganggap bahwa organisasi sudah memenuhi
standar etika berorganisasi, ketika organisasi tersebut peduli pada lingkungan dan
masalah sosial.
5. Tanggung jawab sosial setidaknya dapat mereduksi krisis yang berpotensi terjadi pada
organisasi.
6. Tanggung jawab sosial dianggap dapat meningkatkan reputasi organisasi.
2.4 TUJUAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Berdasarkan Harvard Business Review, CSR yang dilakukan oleh perusahaan memiliki
tujuan utama untuk melakukan penyelarasan sebuah kegiatan sosial dan lingkungan
perusahaan dengan tujuan dan nilai bisnisnya.

Selain itu, sebuah perusahaan yang melakukan CSR harus diarahkan kepada upaya untuk
meningkatkan triple bottom line (TBL) perusahaan, yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Tujuan CSR adalah agar perusahaan dapat melakukan pembangunan dan peningkatan pada

7|TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


tiga dimensi tersebut. Tiga dimensi kinerja CSR sering juga disebut dengan istilah three
pillars di antaranya yaitu:

1. People atau Sosial

People atau masyarakat mengacu kepada beragam inisiatif sosial yang membentuk
strategi CSR dari perusahaan. Sebagai contoh, pemberian yang dilakukan perusahaan,
keterlibatan masyarakat, dan berbagai upaya perusahaan untuk melakukan peningkatan
kualitas hidup pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal.

2. Planet atau Lingkungan

Planet mengacu kepada dampak ekologis atau lingkungan dan praktik lingkungan dari
sebuah perusahaan. Sebagai contoh, melakukan upaya reboisasi di daerah perusahaan
beroperasi, menutup lubang-lubang bekas galian tambang, hingga pengembalian fungsi
tanah bekas tambang.

3. Profit atau Keuntungan

Profit memuat tidak hanya keuntungan yang didapatkan oleh sebuah perusahaan.untuk
pemegang sahamnya, namun, keuntungan yang juga dirasakan oleh masyarakat secara
lebih umum. Sebagai contoh, perusahaan dan masyarakat sama-sama mendapatkan
keuntungan dari keberhasilan perusahaan, masyarakat sekitar bisa membuka usaha di
sekitar perusahaan, dan lain sebagainya.

Sanksi tidak melaksanakan CSR hanya diatur tegas dalam Pasal 34 UU Pasar Modal.
Sanksi tersebut menyangkut sanksi administratif yang harus dipatuhi apabila tidak
melaksanakan CSR. Dari sini terlihat bahwa kurang jelasnya regulasi di Indonesia
mengenai CSR. Padahal pelaksanaan CSR penting sebagai komitmen perusahaan untuk
mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

8|TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


2.5 PRINSIP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Berikut ini adalah beberapa prinsip dari CSR atau Corporate Social Responsibility
yang dapat bermanfaat untuk lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat menurut Pearce
II dan Robinson, di antaranya yaitu:
1. Mengidentifikasi misi jangka panjang yang tahan lama
Perusahaan memberikan kontribusi sosial terbesar jika mengidentifikasi tantangan
kebijakan yang penting dan berlangsung lama serta berpartisipasi pada solusinya dalam
jangka panjang.

2. Mengontribusikan yang telah dilakukan


Perusahaan memaksimalkan manfaat dan kontribusi perusahaannya jika perusahaan
itu dapat meningkatkan kemampuan inti serta mengontribusikan produk dan jasa yang
didasarkan pada keahlian yang digunakan dalam atau yang dihasilkan dari operasi
normalnya.
3. Mengontribusikan jasa khusus skala besar
Perusahaan memiliki dampak sosial terbesar ketika perusahaan memberikan
kontribusi khusus kepada usaha kooperasi berskala besar.
4. Menimbang pengaruh pemerintah
Dukungan pemerintah bagi partisipasi perusahaan dalam CSR atau paling tidak
kerelaannya untuk menghilangkan hambatan sehingga dapat memberikan pengaruh
positif yang penting.
5. Menyusun dan menilai total paket manfaat
Perusahaan memperoleh manfaat terbesar dari kontribusi sosialnya jika memberikan
harga pada total paket manfaat. Penilaian ini sebaiknya mencakup kontribusi sosial yang
diberikan maupun dampak reputasi yang memperkuat atau memperkaya posisi
perusahaan di mata para konstituennya.

2.6 ARGUMEN YANG MENENTANG PERLUNYA KETERLIBATAN SOSIAL


PERUSAHAAN
Pada bagian berikut akan kita paparkan juga beberapa argumen yang justru sebaliknya
mendukung perlunya keterlibatan sosial tersebut. Pada akhirnya, kita akan bisa melihat
sendiri sejauh mana keterlibatan sosial ini, relevan dan masuk akal dijalankan oleh
perusahaan, paling kurang dengan mempertimbangkan argumen-argumen yang menentang
maupun yang mendukung ini.
A. Tujuan Utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya
Argumen paling keras yang menentang keterliban perusahaan dalam berbagai
kegiatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan adalah paham dasar
bahwa tujuan utama, bahkan satu-satunya, dari kegiatan bisnis adalah mengejar

9|TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


keuntungan sebesar-besarnya. Yang menjadi perhatian utama perusahaan adalah
bagaimana mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya seefisien mungkin. Maka,
konsep mengenai Maka, konsep mengenai keterlibatan perusahaan dalam berbagai
kegiatan sosial harus ditentang karena justru akan menimbulkan ketidakefisienan. Itu
berarti tanggung jawab sosial dalam bentuk keterlibatan sosial adalah hal yang tidak
relevan dengan kegiatan dan hakikat bisnis itu sendiri.
B. Tujuan yang Terbagi-bagi dan Harapan yang Membingungkan
Yang mau dikatakan di sini adalah bahwa keterlibatan sosial sebagai wujud
tanggung jawab sosial perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian yang
bermacam ragam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan mengacaukan
perhatian para pimpinan perusahaan. Ini pada gilirannya akan membingungkan
mereka dalam menjalankan perusahaan tersebut. Perhatian yang terbagi-bagi dan
membingungkan itu pada akhirnya merugikan perusahaan karena akan menurunkan
kinerja keseluruhan dari perusahaan tersebut.
C. Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
Argumen ini menegaskan kembali mitos bisnis amoral yang telah kita lihat di
depan. Dengan argumen ini mau dikatakan bahwa para pimpinan perusahaan tidak
profesional dalam membuat pilihan dan keputusan moral. Mereka hanya profesional
dalam bidang bisnis dan ekonomi. Karena itu, perusahaan tidak punya tenaga terampil
yang siap untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial tertentu.

2.7 ARGUMEN YANG MENDUKUNG PERLUNYA KETERLIBATAN SOSIAL


PERUSAHAAN
Setelah kita melihat beberapa argumen di atas yang menentang relevansi dari
keterlibatan sosial perusahaan, mari kita lihat beberapa argumen yang menuntut perlu adanya
keterlibatan sosial perusahaan sebagai perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan.
Argumen-argumen ini sekaligus juga di sana sini menanggapi argumen-argumen yang
menentang diatas.
A. Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan. Ini
tidak bisa disangkal. Namun dalam masyarakat yang semakin berubah, kebutuhan dan
harapan masyarakat terhadap bisnis pun ikut berubah. Karena itu, untuk bisa bertahan
dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang ketat ini, para pelaku bisnis
semakin menyadari bahwa mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian
pada upaya mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya. Mereka sadar sekali bahwa
justru untuk mendatangkan keuntungan tersebut, mereka harus peka dan tanggap
terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah itu.
B. Terbatasnya Sumber Daya Alam
Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa bumi kita ini mempunyai
sumber daya alam yang terbatas. Bisnis justru berlangsung dalam kenyataan ini,
dengan berupaya memanfaatkan secara bertanggung jawab dan bijaksana sumber

10 | T A N G G U N G J A W A B S O S I A L P E R U S A H A A N
daya alam yang terbatas itu demi memenuhi kebutuhan manusia. Maka, bisnis
diharapkan untuk tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas itu
demi keuntungan ekonomis, melainkan juga ikut melakukan kegiatan sosial tertentu
yang terutama bertujuan untuk memelihara sumber daya alam. Ini juga pada akhirnya
akan berguna bagi perusahaan tersebut karena perusahaan tentu akan sulit bertahan
kalau sumber daya alam yang terbatas itu habis dieksploitasi tanpa dijaga
kelestariannya.
C.Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Semakin baiknya lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki
iklim bisnis y yang ada. Dengan semakin baiknya kondisi lapangan kerja, kekerasan
sosial akibat pengangguran bisa dikurangi atau diatasi. Dengan memperhatikan
prasarana sosial di sekitarnya, kondisi bisnis nikut diperbaiki. Dengan membantu
memperbaiki keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, jurang kaya miskin
akan sedikit diperkecil dan dengan demikian pun masyarakat sekitar akan lebih
menerima kehadiran perusahaan tersebut.
D. Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Keterlibatan sosial khususnya, maupun tanggung jawab sosial perusahaan
secara keseluruhan, juga dilihat sebagai suatu pengimbang bagi kekuasaan bisnis
modern yang semakin raksasa dewasa ini. Alasannya, bisnis mempunyai kekuasaan
sosial yang sangat besar. Bisnis mempengaruhi lingkungan, konsumen, kondisi
masyarakat, bahkan kehidupan budaya dan moral masyarakat, serta banyak bidang
kehidupan lainnya.
E. Bisnis Mempunyai Sumber-Sumber Daya yang Berguna
Argumen ini mau mengatakan bahwa bisnis atau perusahaan sesungguhnya
punyai sumber daya yang sangat potensial dan berguna bagi masyarakat. Perusahaan
tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga profesional dalam segala bidang yang
dapat dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat.
F. Keuntungan Jangka Panjang
Argumen ini mau menunjukkan bahwa bagi perusahaan, tanggung jawab
sosial secara keseluruhan, termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan
sosial merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan
kelangsungan perusahaan itu dalam jangka panjang. Dengan tanggung jawab dan
keterlibatan sosial tercipta suatu citra yang sangat positif di mata masyarakat
mengenai perusahaan itu Dengan peduli pada kepentingan masyarakat dan semua
pihak terkait, yang mungkin dalam jangka pendek merugikan secara finansial, dalam
jangka panjang akan sangat menguntungkan bagi perusahaan tersebut.

11 | T A N G G U N G J A W A B S O S I A L P E R U S A H A A N
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu keharusan oleh perusahaan
dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat CSR hendaknya dilakukan secara
holistic, artinya, pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan tidak dalam bisnis semata,
melainkan juga bergerak dari sifatnya derma (charity) menuju ke arah CSR yang lebih
menekankan pada keberlanjutan pengembangan masyarakat (community development).
Intinya, bagaimana dengan CSR tersebut masyarakat menjadi berdaya baik secara
ekonomi, sosial, dan budaya secara berkelanjutan (sustainability) sehingga perusahaan
juga dapat terus berkembang secara berkelanjutan. Dalam konteks ini dimaknai sebagai
investasi jangka panjang bagi perusaahaan yang melakukannya.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Lingkungan merupakan salah satu bentuk
kewajiban dari konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance).
Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas ataupun kualitas tidak merata, sedangkan
kegiatan pembangunan membutuhkan sumber daya alam yang semakin meningkat.
Kegiatan pembangunan juga mengandung risiko terjadinya pencemaran dan kerusakan
lingkungan. Kondisi ini dapat mengakibatkan daya dukung, daya tampung, dan
produktivitas lingkungan hidup menurun yang pada akhirnya menjadi beban sosial.
Pemanfaatan sumberdaya alam (natural resources) diartikan sebagai segala sesuatu yang
diperoleh dari lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan umat manusia.
Atau dengan kata lain sumberdaya alam adalah sumbangan bumi berupa benda hidup
maupun benda mati (living and non living andowments) yang bisa dieksploitasi oleh
manusia sebagai sumber makanan, bahan mentah, dan energi.

3.2 SARAN
 Diperlukan adanya peraturan yang lebih khusus yang mengatur tentang Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan dan Lingkungan dengan menjunjung tinggi pelestarian
fungsi hidup lingkungan dan berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam. Hal
ini dimaksudkan supaya adanya dasar atau acuan bagi peraturan perundang-undangan
sektoral dalam merumuskan konsep keselarasan antara pelstarian fungsi lingkungan
hidup serta tanggung jawab social perusahaan dan lingkungan dalam pemanfaatan
sumber daya alam.
 Upaya pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Lingkungan harus
didasarkan pada pengaturan yang dapat menjamin azas kepastian hokum bagi semua
pemangku kepentingan tanpa kecuali. Dalam membuat program tanggung jawab
social perusahaan senantiasa melibatkan masyarakat sebagai kelompok penerima
bantuan sehingga program CSR dapattepat sasaran. Keterlibatan aparatur pemerintah
daerah hanya sebagai fasilitator saja sehingga penggunaan dan pemanfaatan dana
CSR sesuai dengan peruntukanya . Pemanfaatan sumber daya alam harus dusesuaikan
dengan kondisi tata ruang daerah setempat, sehingga pemanfaatan sumber daya alam
akan semakin jelas peruntukanya.
12 | T A N G G U N G J A W A B S O S I A L P E R U S A H A A N
DAFTAR PUSTAKA

Buku Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Dr. A. Sonny Keraf, 1998

https://smartpresence.id/blog/hr/pengertian-tangung-jawab-sosial-perusahaan-csr

http://csr.jabarprov.go.id/page/tentang-csr#:~:text=Tanggung%20jawab%20sosial%20atau
%20corporate,terhadap%20masalah%2Dmasalah%20yang%20berdampak

http://csr.jabarprov.go.id/page/tentang-csr#:~:text=Tanggung%20jawab%20sosial%20atau
%20corporate,terhadap%20masalah%2Dmasalah%20yang%20berdampak

13 | T A N G G U N G J A W A B S O S I A L P E R U S A H A A N

Anda mungkin juga menyukai