KELOMPOK 8 :
RIANA 2051030255
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia- Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Akuntansi Sektor Publik tepat waktu.
Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman terang benderang ini dan yang syafa’atnya
kita nantikan kelak.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen pengampu mata kuliah yang
telah membimbing penulisan makalah berjudul “Corporate Social Responsibility Peranan
investor Institusional, Investor Asing, dan kreditur” dapat diselesaikan. Selain itu, kami juga
berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian
isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………….……………………………………………….I
DAFTAR ISI…………………………………..………………………………………………….II
BAB I PENDAHULUAN……………...………………………………………………………….1
A. LATAR BELAKANG…………........……………………………………….....................1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….1
C. TUJUAN……………………….………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN…………………………….........………………………………………3
B. Manfaat CSR…………………...………………………………………………………….5
D. Studi Kasus…………………………………………………………….............................9
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………..10
B. SARAN………………………………………………………………………………….10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan
manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan
mempertimbangan pula faktor lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi hanya
memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah
meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan biasa disebut triple bottom line.
Sinergi dari tiga elemen ini merupakan kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan
(sustainable development).
Namun saat ini – saat perubahan sedang melanda dunia – kalangan usaha juga tengah
dihimpit oleh berbagai tekanan, mulai dari kepentingan untuk meningkatkan daya saing, tuntutan
untuk menerapkan corporate governance, hingga masalah kepentingan stakeholder yang makin
meningkat. Oleh karena itu, dunia usaha perlu mencari pola-pola kemitraan (partnership) dengan
seluruh stakeholder agar dapat berperan dalam pembangunan, sekaligus meningkatkan
kinerjanya agar tetap dapat bertahan dan bahkan berkembang menjadi perusa haan yang mampu
bersaing.
Upaya tersebut secara umum dapat disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR)
atau corporate citizenship dan dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis dalam
menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada masyarakat dan
lingkungan hidupnya, sehingga pada akhirnya dunia usaha akan dapat bertahan secara
berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia
usaha.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui Apasaja Peran investor institusional, investor asing, dan kreditur,
2
BAB II
PEMBAHASAN
Corporate Governance (GCG) ialah suatu sistem, dan perangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan (stakeholders).
Terdapat lima prinsi GCG yaitu:
4
Secara konseptual ada tiga prinsip dasar yang mendasari corporate social responsibility.
Ketiga konsep yang dijadikan sebagai acuan dalam aktivitas sosial suatu perusahaan,
adalah sebagai berikut:
1. Profit.
Perusahaan perlu berupaya untuk memperoleh keuntungan yang tinggi untuk dapat
terus menjalankan kegiatan operasional dan mengembangan bisnisnya.
2. People. Perusahaan yang ingin menjaga kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang
harus menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat agar memperoleh legitimasi
atas segala kegiatan bisnis yang dilakukan. Legitimasi diperlukan agar terwujud suatu
perusahaan yang sustainable dan acceptable.
3. Planet.
Perusahaan merupakan bagian dari lingkungan di mana perusahaan berada. Bentuk
tanggung jawab perusahaan atas kepeduliannya dengan lingkungan, yaitu dengan
menjaga kelestarian dan keberlanjutan hayati.3
B. MANFAAT CSR
Manfaat CSR bagi masyarakat itu ialah
1. Masyarakat jadi lebih mudah dalam mendapatkan haknya sesuai dengan sila ke-4
Pancasila,
2. Dapat membantu masyarakat apabila ingin melakukan kegiataan perekonomian,
3. Meningkatkan tingkat kesehatan,
4. Mengurangi tingkat penggangguran dan,
5. Mengurangi tingkat putus sekolah masyarakat.
1. Brand differentiation.
Dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif, CSR bisa memberikan citra
perusahaan yang khas, baik dan etis di mata publik yang pada gilirannya menciptakan
customer loyalty. The Body Shop dan BP (dengan bendera “Beyond Petroleum”-nya),
seiring dianggap sebagai memiliki image unik terkait isu lingkungan.
2. Human resources.
Program CSR dapat membantu dalam perekrutan karyawan baru, terutama yang
memiliki kualifikasi tinggi. Saat interview, calon karyawan yang memiliki pendidikan
3Elphan, Mahesha Durima, "Pengaruh good corporate governance (GCG) dan pengungkapan corporate social responsibility
(CSR) terhadap nilai perusahaan" volume 6, Nomor 1, Juni 2019. Hlm. 5-6
5
dan pengalaman tinggi sering bertanya tentang CSR dan etika bisnis perusahaan,
sebelum mereka memutuskan menerima tawaran. Bagi staf lama CSR juga dapat
meningkatkan persepsi, reputasi dan dedikasi dalam bekerja.
3. License to operate.
Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong pemerintah dan publik
memberi ”izin” atau ”restu” bisnis, karena dianggap telah memenuhi standar operasi
dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas.
4. Risk management.
Manajemen resiko merupakan isu sentral bagi setiap perusahaan. Reputasi perusahaan
yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh dalam sekejap oleh skandal korupsi,
kecelakaan karyawan atau kerusakan lingkungan. Membangun budaya ”doing the
right thing” berguna bagi perusahaan dalam mengelola resiko-resiko bisnis.4
6
yang dilakukan investor institusional terhadap perusahaan, diharapkan dapat
bertindak sebagai pencegahan dengan meminimalkan biaya-biaya yang
dikeluarkan manager untuk kepentingan pribadi yang dapat merugikan pemegang
saham
• adanya investor institusional dapat mengurangi biaya hutang perusahaan. Hal ini
dikarenakan adanya monitoring yang efektif oleh pihak konstitusional dan dapat
mendorong manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan
meningkatkan meningkatnya kinerja perusahaan membuat risiko perusahaan
menjadi lebih kecil sehingga biaya utang yang dapat diterima perusahaan pun
akan lebih rendah.5
2. Peran investor asing
Sesuai dengan teori stakeholder, semakin banyak dan kuat posisi stakeholder,
semakin besar kecenderungan perusahaan untuk mengadaptasi diri terhadap
keinginan stakeholdernya. Hal tersebut diwujudkan dengan cara melakukan aktivitas
pertanggungjaawaban terhadap sosial dan lingkungan atas aktivitas yang dilakukan
perusahaan tersebut. Perusahaan yang berbasis asing kemungkinan memiliki
stakeholder yang lebih banyak dibanding perusahaan berbasis nasional sehingga
permintaan informasi juga lebih besar dan dituntut untuk melakukan pengungkapan
yang lebih besar juga. Sehingga peran investor asing yaitu sebagai berikut:
• Investasi asing akan menciptakan perusahaan-perusahaan baru, memperluas pasar
atau merangsang penelitian dan pengembangan teknologi lokal yang baru.
• Investasi asing akan meningkatkan daya saing industri ekspor, dan merangsang
ekonomi lokal melalui pasar kedua (sektor keuangan) dan ketiga (sektor
jasa/pelayanan).
• Investasi asing akan meningkatkan pajak pendapatan dan menambah pendapatan
lokal/nasional, serta memperkuat nilai mata uang lokal untuk pembiayaan impor.
• Pembayaran utang adalah esensial untuk melindungi keberadaan barang-barang
finansial di pasar internasional dan mengelola integritas sistem keuangan. Kedua
hal ini, sangat krusial untuk kelangsungan pembangunan.
• Sebagian besar negara-negara Dunia Ketia tergantung pada investasi asing untuk
menyediakan kebutuhan modal bagi pembangunan karena sumberdaya-
sumberdaya lokal tidak tersedia atau tidak mencukupi.
• Para penganjur investasi asing berargumen bahwa sekali investasi asing masuk,
maka hal itu akan menjadi batu alas bagi masuknya investasi lebih banyak lagi,
5https://id.scribd.com/document/458706410/SAP-7-Investor-Institusional-Investor-Asing-Kreditor-dan-Debtholder-salinan
diakses 16.20, tanggal 16 November
7
yang selanjutnya menjadi tiang yang kokoh bagi pembangunan ekonomi
keseluruhan.6
3. Peran Kreditur
Perusahaan yang mempunyai leverage tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk
memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang. Dengan semakin tinggi
leverage, yang mana akan menambah beban untuk program corporate social
responsibility menjadi terbatas atau semakin tinggi leverage, maka semakin rendah
program CSR.
Peran kreditur bukan terbatas bagi debitur saja, melainkan juga masyarakat luas dan
negara. Selengkapnya tentang peran kreditur adalah sebagai berikut.
• Menyediakan Dana Sesuai Permintaan Debitur
Peran pertama kreditur adalah menyediakan dana sesuai pengajuan debitur.
Berapapun nominal pengajuan debitur, kreditur bertugas memenuhi kebutuhan
tersebut. Akan tetapi, sebelum menyetujui sebuah pengajuan, kreditur akan terlebih
dulu mengecek riwayat kredit debitur melalui BI checking dan standar 5 C’s of Credit,
yang meliputi character (karakter), capacity (kemampuan membayar), capital (jumlah
kekayaan), collateral (agunan), dan condition (kondisi ekonomi saat itu).
• Meningkatkan Jumlah Pendanaan Produktif
Salah satu peran paling krusial dari seorang kreditur adalah menyediakan utang
produktif bagi para pelaku usaha dan terus meningkatkannya sesuai kebutuhan
ekonomi saat itu. Peningkatan utang produktif dari kreditur akan membantu lebih
banyak usaha berkembang, sehingga lapangan kerja pun ikut bertambah banyak.
• Menyediakan Jalur Kredit Cadangan
Kreditur adalah jalur kredit cadangan paling ampuh, terutama bagi badan usaha yang
likuiditasnya bermasalah. Dengan adanya kreditur, badan usaha bisa lebih tenang saat
arus kasnya kurang lancar, karena ada kreditur sebagai jalur kredit cadangan
memperlancar Perputaran Ekonomi Sebuah Negara
Tak dapat dipungkiri, kreditur adalah salah satu mitra bank sentral dalam
memperlancar perputaran uang dalam masyarakat. Dari sisi konsumsi, kreditur
berperan membantu menopang kehidupan masyarakat. Sedangkan dari sisi produktif,
keberadaan kreditur membantu meningkatkan taraf kesejahteraan, melalui penyediaan
dana bantuan usaha dan modal kerja.
8
D. Studi Kasus
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini, Penulis berharap bahwa pelaku usaha
hendaknya dapat menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) atau corporate
citizenship dengan baik dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis dalam
menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada masyarakat
dan lingkungan hidupnya, dan makalah dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://binus.ac.id/malang/2018/10/stakeholder-dan-tanggung-jawab-sosial-perusahaan/ diakses
16.47 tgl 16 November
https://andrihelmi.files.wordpress.com/2018/01/peran-stakeholder-kreditor-dan-csr.pptx diakses
16.37 tgl. 16 November
Mahesha Elpan Durima, "Pengaruh good corporate governance (GCG) dan pengungkapan
corporate social responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan" volume 6, Nomor 1, Juni 2019.
http://fekool.blogspot.com/2016/05/corporate-governance-corporate-social.html?m=1 diakses
15.58 tanggal 16 November
https://id.scribd.com/document/458706410/SAP-7-Investor-Institusional-Investor-Asing-
Kreditor-dan-Debtholder-salinan diakses 16.20 tgl 16 November
https://pdfcoffee.com/peran-investor-institusional-investor-asing-dan-kreditur-pdf-free.html,
diakses 15.50 tanggal 16 November
Mahesha Elpan Durima, "Pengaruh good corporate governance (GCG) dan pengungkapan
corporate social responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan" volume 6, Nomor 1, Juni 2019.
11