Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERANAN INVESTOR INSTITUSIONAL,


INVESTOR ASING, DAN KREDITUR

Dosen Pengampu: Denny Utama, ST., M.Ak

Dibuat dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

TATA KELOLA ENTITAS SYARIAH

KELOMPOK 8 :

EVA SULISTIYA 2051030204

MUHAMMAD AKMAL QURRAHIM 2051030304

RIANA 2051030255

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGEREI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia- Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Akuntansi Sektor Publik tepat waktu.

Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman terang benderang ini dan yang syafa’atnya
kita nantikan kelak.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen pengampu mata kuliah yang
telah membimbing penulisan makalah berjudul “Corporate Social Responsibility Peranan
investor Institusional, Investor Asing, dan kreditur” dapat diselesaikan. Selain itu, kami juga
berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian
isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, 22 November 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………….……………………………………………….I

DAFTAR ISI…………………………………..………………………………………………….II

BAB I PENDAHULUAN……………...………………………………………………………….1

A. LATAR BELAKANG…………........……………………………………….....................1

B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….1

C. TUJUAN……………………….………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………….........………………………………………3

A. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)……………….....……………………3

B. Manfaat CSR…………………...………………………………………………………….5

C. Peran investor institusional, investor asing, dan kreditur…………………........…………6

D. Studi Kasus…………………………………………………………….............................9

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………...10

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………..10

B. SARAN………………………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...............………………….11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan
manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan
mempertimbangan pula faktor lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi hanya
memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah
meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan biasa disebut triple bottom line.
Sinergi dari tiga elemen ini merupakan kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan
(sustainable development).

Namun saat ini – saat perubahan sedang melanda dunia – kalangan usaha juga tengah
dihimpit oleh berbagai tekanan, mulai dari kepentingan untuk meningkatkan daya saing, tuntutan
untuk menerapkan corporate governance, hingga masalah kepentingan stakeholder yang makin
meningkat. Oleh karena itu, dunia usaha perlu mencari pola-pola kemitraan (partnership) dengan
seluruh stakeholder agar dapat berperan dalam pembangunan, sekaligus meningkatkan
kinerjanya agar tetap dapat bertahan dan bahkan berkembang menjadi perusa haan yang mampu
bersaing.

Upaya tersebut secara umum dapat disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR)
atau corporate citizenship dan dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis dalam
menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada masyarakat dan
lingkungan hidupnya, sehingga pada akhirnya dunia usaha akan dapat bertahan secara
berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia
usaha.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)?

2. Apa Manfaat CSR?

3. Apasaja Peran investor institusional, investor asing, dan kreditur?

4. Bagaimana Studi Kasusnya?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Apa Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR),

2. Untuk mengetahui Apa Manfaat CSR,

3. Untuk mengetahui Apasaja Peran investor institusional, investor asing, dan kreditur,

4. Untuk mengetahui Bagaimana Studi Kasusnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)


Corporate social responsibility atau tangggung jawab sosial perusahaan merupakan
komitmen perusahaan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama
dengan para pihak yang terkait, utamanya masyarakat disekeliling-nya dan lingkungan
sosial di mana perusahaan tersebut berada, yang dilakukan terpadu dengan kegiatan
usahanya secara berkelanjutan.
Dalam hal menyeimbangkan peran dan hubungan antara stakeholder, maka
perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial atau yang biasa dikenal dengan istilah
CSR (Corporate Social Responsibility) kepada para stakeholdernya jika menginginkan
perusahaannya terus beroperasi dalam jangka panjang, terlebih lagi dalam hal
memaksimalkan keuntungan. Beberapa contoh tanggung jawab sosial ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Dalam melakukan pekerjaan di perusahaan / organisasi para pemilik perusahaan harus
memiliki tanggung jawab sosial pada karyawan seperti memberikan fasilitas yang
nyaman dan sesuai bagi karyawan mereka, memberikan gaji sesuai dengan perjanjian
kerja yang tertulis, dan tidak melakukan diskriminasi dalam hal apapun pada
karyawan.
2. Tanggung jawab sosial kepada konsumen
Jika dahulu kita sering mendengar pernyataan “konsumen adalah Raja”, sekarang
pernyataan tersebut berubah menjadi “konsumen adalah mitra”. Seperti pernyataan
bahwa konsumen adalah mitra berarti perusahaan harus bisa menjadi rekan baik bagi
para konsumen mereka. Lewat pendekatan CRM (Customers Relation Management),
perusahaan berusaha memberikan manfaat yang baik dengan menjual produk / jasa
kepada para konsumennya dengan harapan adanya Repeat Order dari mereka.
3. Tanggung jawab sosial kepada supplier
Kerja sama antara perusahaan dengan para supplier harus dijaga dengan adanya
tindakan kejujuran dalam penetapan harga dan hak untuk menjual, mengedepankan
rasa toleransi agar tercipta hubungan jangka panjang dalam bisnis, selalu bertukar
informasi dengan supplier, dan melakukan pembayaran secara tepat waktu pada para
supplier.
4. Tanggung jawab sosial pemegang saham
Perusahaan harus melibatkan pemegang saham (investor) dalam pembuatan sebuah
keputusan di perusahaan. Karena perusahaan memiliki tanggung jawab berkaitan
dengan kepuasan investor dan semua keputusan yang diambil oleh perusahaan adalah
3
demi kepentingan investor. Hubungan timbal balik yang sangat menguntungkan ini
harus tetap terjaga agar tujuan obyektif perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.
5. Tanggung jawab sosial kepada lingkungan
Tanggung jawab sosial di sini berkaitan dengan hal kelestarian lingkungan. Beberapa
hal yang biasanya dilakukan perusahaan adalah memberikan manfaat kepada
masyarakat sekitar seperti di bidang pendidikan, kesehatan, fasilitas umum, dan
bantuan sosial1

Konsep Corporate Social Responsibility melibatkan tanggung jawab kemitraan


antara pemerintah, lembaga sumber daya masyarakat, serta komunitas setempat.
Kemitraan inimerupakan tanggung jawab bersama secara sosial antar stakeholders.
Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan didalam laporan keberlanjutan
(Sustainability Reporting). Sustainability Reportingadalah pelaporan mengenai kebijakan
ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam
konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Sustainability Reporting
meliputi pelaporan mengenai ekonomi, lingkungan dan pengaruh sosial terhadap kinerja
organisasi. Di Indonesia, masih sedikit perusahaan yang menerbitkan laporan
keberlanjutan (sustainability reporting) karena perusahaan-perusahaan lokal melampirkan
kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan (annual report).

Hubungan Corporate Sosial Responsibility dengan Good Corporate Governance

Corporate Governance (GCG) ialah suatu sistem, dan perangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan (stakeholders).
Terdapat lima prinsi GCG yaitu:

1. Transparency (Keterbukaan Informasi)


2. Accountability (Akuntabilitas)
3. Responsibility (Tanggung Jawab)
4. Independency (Kemandirian)
5. Fairness (Kesetaraan dan kewajaran)
Prinsip Responsibility mempunyai hubungan yang paling dekat dengan CSR. Prinsip
ini memberikan penekanan yang lebih terhadap stakeholders perusahaan
(stakeholders-driven concept). Prinsip yang lain lebih fokus ke shareholders-driven
concept. 2

1https://binus.ac.id/malang/2018/10/stakeholder-dan-tanggung-jawab-sosial-perusahaan/ diakses 16.47, tanggal 16


November

2https://andrihelmi.files.wordpress.com/2018/01/peran-stakeholder-kreditor-dan-csr.pptx diakses 16.37 , tanggal 16


November

4
Secara konseptual ada tiga prinsip dasar yang mendasari corporate social responsibility.
Ketiga konsep yang dijadikan sebagai acuan dalam aktivitas sosial suatu perusahaan,
adalah sebagai berikut:
1. Profit.
Perusahaan perlu berupaya untuk memperoleh keuntungan yang tinggi untuk dapat
terus menjalankan kegiatan operasional dan mengembangan bisnisnya.
2. People. Perusahaan yang ingin menjaga kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang
harus menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat agar memperoleh legitimasi
atas segala kegiatan bisnis yang dilakukan. Legitimasi diperlukan agar terwujud suatu
perusahaan yang sustainable dan acceptable.
3. Planet.
Perusahaan merupakan bagian dari lingkungan di mana perusahaan berada. Bentuk
tanggung jawab perusahaan atas kepeduliannya dengan lingkungan, yaitu dengan
menjaga kelestarian dan keberlanjutan hayati.3

B. MANFAAT CSR
Manfaat CSR bagi masyarakat itu ialah
1. Masyarakat jadi lebih mudah dalam mendapatkan haknya sesuai dengan sila ke-4
Pancasila,
2. Dapat membantu masyarakat apabila ingin melakukan kegiataan perekonomian,
3. Meningkatkan tingkat kesehatan,
4. Mengurangi tingkat penggangguran dan,
5. Mengurangi tingkat putus sekolah masyarakat.

Kemudian manfaat bagi perusahaan adalah

1. Brand differentiation.
Dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif, CSR bisa memberikan citra
perusahaan yang khas, baik dan etis di mata publik yang pada gilirannya menciptakan
customer loyalty. The Body Shop dan BP (dengan bendera “Beyond Petroleum”-nya),
seiring dianggap sebagai memiliki image unik terkait isu lingkungan.
2. Human resources.
Program CSR dapat membantu dalam perekrutan karyawan baru, terutama yang
memiliki kualifikasi tinggi. Saat interview, calon karyawan yang memiliki pendidikan

3Elphan, Mahesha Durima, "Pengaruh good corporate governance (GCG) dan pengungkapan corporate social responsibility
(CSR) terhadap nilai perusahaan" volume 6, Nomor 1, Juni 2019. Hlm. 5-6

5
dan pengalaman tinggi sering bertanya tentang CSR dan etika bisnis perusahaan,
sebelum mereka memutuskan menerima tawaran. Bagi staf lama CSR juga dapat
meningkatkan persepsi, reputasi dan dedikasi dalam bekerja.
3. License to operate.
Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong pemerintah dan publik
memberi ”izin” atau ”restu” bisnis, karena dianggap telah memenuhi standar operasi
dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas.
4. Risk management.
Manajemen resiko merupakan isu sentral bagi setiap perusahaan. Reputasi perusahaan
yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh dalam sekejap oleh skandal korupsi,
kecelakaan karyawan atau kerusakan lingkungan. Membangun budaya ”doing the
right thing” berguna bagi perusahaan dalam mengelola resiko-resiko bisnis.4

C. PERAN INVESTOR INSTITUSIONAL, INVESTOR ASING, DAN KREDITUR


1. Peran investor institusional
G20/OECD principless of corporate governance, investor institusional yang
bertindak dalam kapasitas fidusia harus mengungkapkan kebijakan tata kelola
perusahaan dan pemungutan suara mereka secara keseluruhan sehubungan dengan
investasi mereka, termasuk prosedur yang mereka miliki untuk memutuskan
penggunaan hak suara mereka. Pada perusahaan yang sahamnya banyak dimiliki oleh
investor institusional efektivitas dan kredibilitas sistem tata kelola serta pengawasan
perusahaan akan bergantung pada investor institusional yang melaksanakan hak-hak
kepemilikannya. Untuk itu, penting dilakukan pengungkapan kebijakan mengenai
bagaimana investor institusional melaksanakan hak-hak kepemilikannya.
Investor institusional memiliki peranan sebagai berikut
• investor institusional berperan terrhadap peningkatan insentif bagi perusahaan
untuk berperan aktif dalam corporated governance termasuk dalam hal
pengungkapan. Artinya perusahaan yang memiliki tingkat kepemilikan
institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar
yang dilakukan oleh investor institusional kepada manajemen sehingga dapat
menghalangi perilaku oportunistik manajer, dan menuntut perusahaan untuk
melakukan pengungkapan yang lebih luas.
• investor institusional merupakan pihak yang memberi sumber informasi mengenai
perusahaan, serta pihak yang memberi kontrol terhadap manajemen dalam
kebijakan keuangan perusahaan. Dengan adanya investor institusional maka
semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan dengan pengawasan efektif

4 http://fekool.blogspot.com/2016/05/corporate-governance-corporate-social.html?m=1 diakses 15.58, tanggal 16 November

6
yang dilakukan investor institusional terhadap perusahaan, diharapkan dapat
bertindak sebagai pencegahan dengan meminimalkan biaya-biaya yang
dikeluarkan manager untuk kepentingan pribadi yang dapat merugikan pemegang
saham
• adanya investor institusional dapat mengurangi biaya hutang perusahaan. Hal ini
dikarenakan adanya monitoring yang efektif oleh pihak konstitusional dan dapat
mendorong manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan
meningkatkan meningkatnya kinerja perusahaan membuat risiko perusahaan
menjadi lebih kecil sehingga biaya utang yang dapat diterima perusahaan pun
akan lebih rendah.5
2. Peran investor asing
Sesuai dengan teori stakeholder, semakin banyak dan kuat posisi stakeholder,
semakin besar kecenderungan perusahaan untuk mengadaptasi diri terhadap
keinginan stakeholdernya. Hal tersebut diwujudkan dengan cara melakukan aktivitas
pertanggungjaawaban terhadap sosial dan lingkungan atas aktivitas yang dilakukan
perusahaan tersebut. Perusahaan yang berbasis asing kemungkinan memiliki
stakeholder yang lebih banyak dibanding perusahaan berbasis nasional sehingga
permintaan informasi juga lebih besar dan dituntut untuk melakukan pengungkapan
yang lebih besar juga. Sehingga peran investor asing yaitu sebagai berikut:
• Investasi asing akan menciptakan perusahaan-perusahaan baru, memperluas pasar
atau merangsang penelitian dan pengembangan teknologi lokal yang baru.
• Investasi asing akan meningkatkan daya saing industri ekspor, dan merangsang
ekonomi lokal melalui pasar kedua (sektor keuangan) dan ketiga (sektor
jasa/pelayanan).
• Investasi asing akan meningkatkan pajak pendapatan dan menambah pendapatan
lokal/nasional, serta memperkuat nilai mata uang lokal untuk pembiayaan impor.
• Pembayaran utang adalah esensial untuk melindungi keberadaan barang-barang
finansial di pasar internasional dan mengelola integritas sistem keuangan. Kedua
hal ini, sangat krusial untuk kelangsungan pembangunan.
• Sebagian besar negara-negara Dunia Ketia tergantung pada investasi asing untuk
menyediakan kebutuhan modal bagi pembangunan karena sumberdaya-
sumberdaya lokal tidak tersedia atau tidak mencukupi.
• Para penganjur investasi asing berargumen bahwa sekali investasi asing masuk,
maka hal itu akan menjadi batu alas bagi masuknya investasi lebih banyak lagi,

5https://id.scribd.com/document/458706410/SAP-7-Investor-Institusional-Investor-Asing-Kreditor-dan-Debtholder-salinan
diakses 16.20, tanggal 16 November

7
yang selanjutnya menjadi tiang yang kokoh bagi pembangunan ekonomi
keseluruhan.6
3. Peran Kreditur
Perusahaan yang mempunyai leverage tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk
memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang. Dengan semakin tinggi
leverage, yang mana akan menambah beban untuk program corporate social
responsibility menjadi terbatas atau semakin tinggi leverage, maka semakin rendah
program CSR.
Peran kreditur bukan terbatas bagi debitur saja, melainkan juga masyarakat luas dan
negara. Selengkapnya tentang peran kreditur adalah sebagai berikut.
• Menyediakan Dana Sesuai Permintaan Debitur
Peran pertama kreditur adalah menyediakan dana sesuai pengajuan debitur.
Berapapun nominal pengajuan debitur, kreditur bertugas memenuhi kebutuhan
tersebut. Akan tetapi, sebelum menyetujui sebuah pengajuan, kreditur akan terlebih
dulu mengecek riwayat kredit debitur melalui BI checking dan standar 5 C’s of Credit,
yang meliputi character (karakter), capacity (kemampuan membayar), capital (jumlah
kekayaan), collateral (agunan), dan condition (kondisi ekonomi saat itu).
• Meningkatkan Jumlah Pendanaan Produktif
Salah satu peran paling krusial dari seorang kreditur adalah menyediakan utang
produktif bagi para pelaku usaha dan terus meningkatkannya sesuai kebutuhan
ekonomi saat itu. Peningkatan utang produktif dari kreditur akan membantu lebih
banyak usaha berkembang, sehingga lapangan kerja pun ikut bertambah banyak.
• Menyediakan Jalur Kredit Cadangan
Kreditur adalah jalur kredit cadangan paling ampuh, terutama bagi badan usaha yang
likuiditasnya bermasalah. Dengan adanya kreditur, badan usaha bisa lebih tenang saat
arus kasnya kurang lancar, karena ada kreditur sebagai jalur kredit cadangan
memperlancar Perputaran Ekonomi Sebuah Negara
Tak dapat dipungkiri, kreditur adalah salah satu mitra bank sentral dalam
memperlancar perputaran uang dalam masyarakat. Dari sisi konsumsi, kreditur
berperan membantu menopang kehidupan masyarakat. Sedangkan dari sisi produktif,
keberadaan kreditur membantu meningkatkan taraf kesejahteraan, melalui penyediaan
dana bantuan usaha dan modal kerja.

6https://pdfcoffee.com/peran-investor-institusional-investor-asing-dan-kreditur-pdf-free.html, diakses 15.50 tanggal 16


November

8
D. Studi Kasus

Regulasi pemerintah mengenai CSR mulai terbentuk karena kurangnya


komitmen perusahaan yang beroperasi di Indonesia untuk melakukan tanggung jawab
sosial serta pengelolaan lingkungan. Terdapat beberapa contoh kasus yang
disebabkan karena kurangnya komitmen perusahaan akan program CSR yaitu
Lumpur panas di Porong, Sidoarjo yang belum diselesaikan oleh PT Lapindo Brantas
Inc, dan kasus PT Dong Woo Environmental Indonesia yang menyebabkan warga
Bekasi mengalami keracunan akibat pencemaran polusi. Bahkan baru- baru ini terjadi
kesepakatan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia di Papua, sedangkan PT
Freeport Indonesia masih belum menuntaskan konflik yang terjadi tentang masalah
penggunaan lahan, perusakan dan penghancuran ekonomi dan lingkungan hidup.7
Perusahaan manufaktur juga banyak memiliki kontroversi dan protes dari
berbagai pihak yang berkepentingan karena perusahaan manufaktur memiliki peran
besar dalam masalah lingkungan, keamanan produk, dan tenaga kerja. Dalam
operasionalnya perusahaan manufaktur lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat
dan berhubungan langsung dengan sumber daya alam dan lingkungan dibandingkan
perusahaan sektor lain. Salah satu contoh kasus yang berhubungan dengan tanggung
jawab sosial perusahaan manufaktur ialah yang terjadi pada PT. Indah Kiat Pulp and
Paper di Serang, Banten yang membuang limbah ke Sungai Ciujung sehingga
kualitas kesehatan sungai menurun. Berdasarkan konsep CSR, manajemen
perusahaan diwajibkan untuk memperhatikan kepentingan seluruh pihak, baik
stakeholder maupun shareholder sehingga akan menciptakan tata kelola perusahaan
yang baik.

7 https://sg.docworkspace.com/l/sIF7C_aZV5OjumwY. Diakses pada pukul 21.56, tanggal 21 November 2022.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Corporate social responsibility atau tangggung jawab sosial perusahaan merupakan


komitmen perusahaan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama
dengan para pihak yang terkait, utamanya masyarakat disekeliling-nya dan lingkungan
sosial di mana perusahaan tersebut berada, yang dilakukan terpadu dengan kegiatan
usahanya secara berkelanjutan.

Investor institusional berperan terrhadap peningkatan insentif bagi perusahaan untuk


berperan aktif dalam corporated governance termasuk dalam hal pengungkapan. Investor
institusional merupakan pihak yang memberi sumber informasi mengenai perusahaan, serta
pihak yang memberi kontrol terhadap manajemen dalam kebijakan keuangan perusahaan,
adanya investor institusional dapat mengurangi biaya hutang perusahaan.

Investasi asing akan menciptakan perusahaan-perusahaan baru, memperluas pasar atau


merangsang penelitian dan pengembangan teknologi lokal yang baru. Investasi asing akan
meningkatkan daya saing industri ekspor, dan merangsang ekonomi lokal melalui pasar
kedua (sektor keuangan) dan ketiga (sektor jasa/pelayanan). Perusahaan yang mempunyai
leverage tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur
jangka panjang.

B. Saran

Dengan adanya penulisan makalah ini, Penulis berharap bahwa pelaku usaha
hendaknya dapat menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) atau corporate
citizenship dengan baik dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis dalam
menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada masyarakat
dan lingkungan hidupnya, dan makalah dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://binus.ac.id/malang/2018/10/stakeholder-dan-tanggung-jawab-sosial-perusahaan/ diakses
16.47 tgl 16 November

https://andrihelmi.files.wordpress.com/2018/01/peran-stakeholder-kreditor-dan-csr.pptx diakses
16.37 tgl. 16 November

Mahesha Elpan Durima, "Pengaruh good corporate governance (GCG) dan pengungkapan
corporate social responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan" volume 6, Nomor 1, Juni 2019.

http://fekool.blogspot.com/2016/05/corporate-governance-corporate-social.html?m=1 diakses
15.58 tanggal 16 November

https://id.scribd.com/document/458706410/SAP-7-Investor-Institusional-Investor-Asing-
Kreditor-dan-Debtholder-salinan diakses 16.20 tgl 16 November

https://pdfcoffee.com/peran-investor-institusional-investor-asing-dan-kreditur-pdf-free.html,
diakses 15.50 tanggal 16 November

https://sg.docworkspace.com/l/sIF7C_aZV5OjumwY. Diakses pada pukul 21.56, tanggal 21


November 2022.

Mahesha Elpan Durima, "Pengaruh good corporate governance (GCG) dan pengungkapan
corporate social responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan" volume 6, Nomor 1, Juni 2019.

11

Anda mungkin juga menyukai