Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengantar bisnis
Dosen Pengampuh

Citra, S.E. M.M

DISUSUN OLEH:

GITA PUSPITASARI ( 3012231051 )

MUHAMMAD DIMAS RAHAYU S. ( 3012231097 )


BALQIS ISMA ( 3012231248 )
RENO HUTAGALUNG ( 3012231149 )
ARYA PRIMAREZA ( 3012231012 )
MUHAMMAD BILAL ( 3012231095 )

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MH THAMRIN

NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala


limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberkan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, November 2023

Penyusun,
Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................... ii


DAFTAR ISI ........................................................................ iii
BAB I ..................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................... 6
C. TUJUAN MASALAH ......................................................... 6
BAB II ................................................................................... 7

PEMBAHASAN ................................................................... 7
A. PENGERTIAN PERUSAHAAN ....................................... 7
B. TEMPAT KEDUDUKAN DAN LETAK
PERUSAHAAN ................................................................... 8
C. PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL ................... 9
D. BERBAGAI MACAM LINGKUNGAN
PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA
TERHADAP PERUSAHAAN ........................................... 12
E. PENDEKATAN DALAM BISNIS DAN
LINGKUNGAN ................................................................... 14

BAB III ................................................................................... 16

PENUTUP ............................................................................. 16
A. KESIMPULAN .................................................................... 16
B. SARAN .................................................................................. 16
DATAR PUSTAKA .............................................................. 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perusahaan adalah sebuah elemen yang menjadi
bagian dari masyarakat serta lingkungan sekitarnya.
Dalam hal ini perusahaan dalam hal
mengembangkan bisnisnya harus selalu
memperhatikan dampak bisnisnya terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar.
Corporate Social Responsibility atau yang
sering dikenal dengan sebutan CSR merupakan
program atau rencana yang disusun oleh perusahaan
sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan atas
segala aktivitasnya yang menyebabkan dampak baik
positif maupun negatif kepada masyarakat dan
lingkungan sekitar. Ulasan mengenai CSR saat ini
sedang ramai diperbincangkan pada dunia bisnis
multinasional.
Daniri (2008) dalam Putra Eka (2011)
menyatakan Corporate Social Responsibility (CSR)
adalah gagasan dimana perusahaan tidak lagi
dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak
pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan
(corporate value) yang di refleksikan dalam kondisi
keuangannya (financial) saja. Namun tanggung
jawab perusahaan berpijak pada triple bottom lines
yaitu juga memperhatikan masalah sosial dan
lingkungan.
Dahulu pengungkapan Corporate Social
Responsibility hanyalah dianggap sebagai formalitas

1
belaka agar perusahaan tetap memiliki image dan
reputasi yang baik dimata masyarakat. Namun saat
ini semakin berkembangnya zaman pengungkapan
Corporate Social Responsibility menjadi sebuah
motivasi tersendiri bagi perusahaan-perusahaan di
Indonesia, selain itu pengungkapan Corporate
Social Responsibility menjadi sebuah ajang promosi
bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menaikkan
pamor atas produknya atau meningkatkan image
yang dimiliki perusahaan. Beberapa program
Corporate Social Responsibilty yang paling sering
di gunakan oleh perusahaan-perusahaan di
Indonesia antara lain pemberian beasiswa,
pemberian bantuan bagi fasilitas-fasilitas umum
ataupun tempat ibadah serta pemberian lapangan
pekerjaan juga termasuk program yang sedang
hangat di kalangan perusahaan-perusahaan d
Indonesia.
Pemerintah menyadari bahwa Corporate Social
Responsibility Disclosure kepada publik semakin
menjadi tuntutan utama bagi perusahaan sehingga
pemerintah mengesahkan undang-undang No. 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Peraturan
tersebut menyatakan bahwa setiap perusahaan yang
ada untuk melakukan dan mengungkapkan
tanggung jawab sosial dan lingkungan yang telah
tertuang di dalam Bab V Pasal 74 dan Pasal 66 ayat
(2) bagian C. Program-program CSR yang dimiliki
oleh setiap perusahaan dapat berbeda-beda hal ini
dikarenakan perbedaan dampak lingkungan dan
sosial sebagai akibat dari aktivitas perusahaan
tersebut. Corporate Social Responsibility Disclosure
oleh perusahaan juga berdasar pada karakteristik

2
yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Veronica
(2009) dalam Sari Rizkia (2012) mengatakan
semakin kuat karakteristik suatu perusahaan dalam
menghasilkan dampak sosial bagi publik tentunya
akan semakin kuat pula pemenuhan tanggung jawab
sosialnya kepada publik.
Perusahaan mewujudkan pengungkapan
Corporate Social Responsibility dengan melaporkan
laporan tahunan perusahaan tersebut yang di
dalamnya menyajikan laporan keuangan dan non-
keuangan terkait dengan kegiatan perusahaan serta
interaksinya kepada lingkungan dan masyarakat di
sekitar lingkungan perusahaan. Dengan adanya
transparansi dari perusahaan terhadap publik
diharapkan dapat mengurangi permasalahan-
permasalahan yang timbul akibat aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan. Di Indonesia banyak
terdapat permasalahan-permasalahan sosial yang
melibatkan perusahaan dengan lingkungan sosial di
sekitarnya. Selain karena lemahnya akan tanggung
jawab sosial yang dimiliki oleh perusahaan tersebut,
hal ini I juga terjadi karena lemahnya penegakan
peraturan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan
pernyataan yang termuat dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. I paragraf 9
sebagai berikut: "Perusahaan dapat pula menyajikan
laporan tambahan seperti laporan mengenai
lingkungan ludup dan laporan nilai tambah tvalue
added statement). khususnya bagi industri dimana
faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan
penting dan bagi industri yang menganggap
pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang
memegang peranan penting."

3
Secara jelas pernyataan di atas mengandung
unsur pemberitahuan bagi seluruh perusahaan di
Indonesia agar secara sukarela dapat melaporkan
kegiatan corporate social responsibility yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut kepada publik.
Sifat sukarela inilah yang membuat tingkat
kesadaran akan tanggung jawab sosial yang dimiliki
perusahaan di Indonesia cenderung rendah.
Perusahaan akan cenderung untuk
mempertimbangkan terlebih dahulu akan dampak
positif dan negatif serta biaya yang dibutuhkan
dalam mewujudnya tanggung jawab sosial
tersebut.Secara jelas pernyataan di atas mengandung
unsur pemberitahuan bagi seluruh perusahaan di
Indonesia agar secara sukarela dapat melaporkan
kegiatan corporate social responsibility yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut kepada publik.
Sifat sukarela inilah yang membuat tingkat
kesadaran akan tanggung jawab sosial yang dimiliki
perusahaan di Indonesia cenderung rendah.
Perusahaan akan cenderung untuk
mempertimbangkan terlebih dahulu akan dampak
positif dan negatif serta biaya yang dibutuhkan
dalam mewujudnya tanggung jawab sosial tersebut.
Hadi Nor (2009) menyebutkan bahwa social
responsibility yang dimiliki oleh perusahaan
mengandung motif, baik sosial maupun ekonomi.
social responsibility memiliki manfaat
(konsekuensi) baik secara sosial (social
consequences) maupun konsekuensi ekonomi
(economic consequences). Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Hadi Nor (2009) menampilkan
bahwa biaya sosial yang dikeluarkan perusahaan

4
memiliki manfaat meningkatkna kinerja sosial, yaitu
meningkatkan legitimasi dan mengurangi komplain
stakeholder.
Penelitian Sembiring (2005) dalam Putra Eka
(2011) tentang karakteristik perusahaan dan
pengungkapan tanggung jawab sosial dengan studi
empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Jakarta menyebutkan faktor-faktor yang
diindikasikan mempengaruhi pengungkapan CSR,
antara lain: ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe
industri, ukuran dewan komisaris, dan leverage.
Selanjutnya dalam penelitian Widyanto Arif
(2011) menggunakan ukuran dewan komisaris,
likuiditas, leverage, ukuran perusahaan (size) dan
profitabilitas sebagai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pengungkapan CSR. Pada penelitian
Sari Rizkia (2012) faktor pertumbuhan perusahaan
(growth) juga digunakan sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi pengungkapan corporate
social responsibility disclosure Selain faktor-faktor
yang telah disebutkan diatas, kepemilikan
manajemen juga digunakan sebagai faktor yang
dapat mempengaruhi corporate social responsibility
disclosure dalam penelitian Nugroho Indra (2012).
Berdasar pada beberapa faktor yang telah
digunakan dalam penelitian terdahulu maka penulis
tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai
adanya pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan
(size), leverage, dan tipe industri terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility oleh
perusahaan. Selanjutnya penulis menentukan judul
"PENGARUH KARAKTERISTIK
PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE

5
SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE
PADA PERUSAHAAN FOOD AND
BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA".

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Perusahaan?
2. Bagaimana tempat kedudukan dan letak Perusahaan
yang baik?
3. Apa saja Perusahaan dan Lembaga sosialnya?
4. Apa saja macam – macam lingkungan Perusahaan
dan pengaruhnya terhadap Perusahaan?
5. Bagaimana pendekatan dalam bisnis dan
lingkungan?

C. TUJUAN MASALAH
1. Memberi tahu mengenai pengertian dari
Perusahaan.
2. Untuk menginformasikan mengenai tempat
kedudukan dan letak Perusahaan yang baik.
3. Untuk mengetahui Perusahaan beserta Lembaga
sosialnya.
4. Memberi informasi mengenai macam – macam
lingkungan Perusahaan dan pengaruhnya terhadap
Perusahaan.
5. Memberi informasi tentang pendekatan dalam bisnis
dan lingkungan.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERUSAHAAN
Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu
tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi
barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena
kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara
langsung dan harus melewati sebuah proses di suatu
tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah 'tempat
melakukan proses sampai bisa langsung digunakan
oleh manusia.
Untuk menghasilkan barang siap konsumsi,
perusahaan memerlukan bahan bahan dan faktor
pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan
pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk
memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta
tenaga kerja dikeluarkan sejumlah biaya yang
disebut biaya produksi.
Hasil dari kegiatan produksi adalah barang atau
jasa, barang atau jasa inilah yang akan dijual untuk
memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika
hasil penjualan barangatau jasa lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut
memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil
jumlah hasil penjualan barang atau jasa lebih kecil
dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka
perusaahaan tersebut akan mengalami kerugian.
Dengan demikian dalam menghasilkan barang
perusahaan menggabungkan beberapa faktor
produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan.

7
Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang
bertujuan menghasilkan barang atau jasa.
Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya
proses produksi yang menggabungkan faktor-faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk
mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang
atau lembaga yang melakukan usaha pada
perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha
berusaha dibidang usaha yang beragam.

B. TEMPAT KEDUDUKAN DAN LETAK


PERUSAHAAN
1. Pengertian / Arti Definisi Lokasi Perusahaan
Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana
perusahaan itu malakukan kegiatan fisik.
Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi
perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah
kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh
bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat
memproduksi barang.
2. Faktor – Faktor Pokok Penentu Pemilihan
Lokasi Industri
 Letak dari sumber bahan mentah untuk produksi
 Letak dari pasar konsumen
 Ketersediaan tenaga kerja
 Ketersediaan pengangkutan atau transportasi
 Ketersediaan energy
3. Jenis – Jenis Lokasi Perusahaan
1. Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah
Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa
seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi
yang telah ditentukan. Contohnya adalah seperti

8
kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan lain
sebagainya.
2. Lokasi perusahaan yang mengikuti Sejarah
Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki
nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan
pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti
membangun perusahaan udang di cirebon yang
merupakan kota udang atau membangun usaha
pendidikan di yogyakarta yang telah terkenal
sebagai kota pelajar.
3. Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih
karena sudah dipilihkan oleh alam. Contoh:
Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton,
tambang gas alam di bontang kaltim, dan lain
sebagainya.
4. Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor
ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya
dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti
faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan
dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan lain-
lain.

C. PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL


Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi
yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat
jadi bukan untuk mencapai keuntungan maximal
tapi juga mempunyai tujuan membuka kesempatan
kerja, pertimbangan politik dan upaya pengabdian
kepada masyarakat.

9
1. Tujuan pendirian perusahaan, dibedakan menjadi
dua yaitu:
a. Tujuan ekonomis
Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk
mempertahankan eksistensinya. Contoh:
Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen,
tenaga produk, kualitas, harga, kuantitas, pelanggan
(inovatif).
b. Tujuan sosial
Perusahaan memperhatikan keinginan investor,
karyawan, penyedia, faktor-faktor produksi, maupun
masyarakat luas. Kedua tujuan tersebut saling
mendukung untuk mencapai tujuan utama
perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada
keinginan konsumen ataupun pelanggan.

2. Perusahaan sebagai suatu system


Sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang
saling berinteraksi baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem karena
merupakan kombinasi dari berbagai sumber
ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi proses produksi serta distribusi
barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain
keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,
maupun tanggung jawab sosial.
a. Kepada pemilik modal: pengelolaan keuangan dan
kemajuan perusahaan.
b. Kepada lembaga peneliti: membantu pendanaan.
c. Kepada pekerja: membayar gaji dan memenuhi
fasilitas kerja.
d. Kepada konsumen: menyediakan barang dan jasa
yang bagus.

10
e. Kepada pemerintah: membayar pajak.

3. Sifat sistem Perusahaan


a. Kompleks
b. Sebagai suatu kesatuan / unit.
c. Sifatnya beragam.
d. Saling tergantung.
e. Dinamis

4. Fungsi-fungsi perusahaan
Ada dua fungsi perusahaan apabila kedua fungsi
tersebut dijalankan dengan lancar. terkoordinir,
terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan.:

a. Fungsi Operasi
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan,
personalia, fungsi operasi utama perusahaan,
akuntansi, administrasi, teknologi informasi,
transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan
uu, fungsi operasi penunjang.
b. Fungsi Manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah,
pengendalian. Bila keduanya berjalan dengan baik
perusahaan akan menjalankan operasinya dengan
lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka
mencapai tujuan.

5. Ciri-ciri Perusahaan
Mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan
bersangkutan mudah dikendali. Ciri-ciri umumnya:

11
 Operatif: adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan
dengan kegiatan produksi. penyedia/distribusi
barang dan jasa.
 Koordinatif: diperlukan koordinasi semua pihak
agar saling mendukung satu sama lain untuk
mencapai tujuan.
 Regular: untuk mencapai kesinambungan
perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat
mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak
maju.
 Dinamis: lingkungan selalu berubah oleh karena itu
mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap
perubahan.
 Formal: tunduk kepada peraturan yang berlaku
setelah memenuhi persyaratan pendirian,
 Lokasi: perusahaan didirikan pada suatu tempat
tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis
jelas.
 Pelayanan Bersyarar: keberhasilan perusahaan
tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan
yang secara geografis jelas.

D. BERBAGAI MACAM LINGKUNGAN


PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA
TERHADAP PERUSAHAAN
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh
tidak langsung terhadap kegiatan perusaan.
Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di
luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum
dan tren di dalam lingkungan societal ataupun
faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam
lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-

12
variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis,
yaitu ancaman dan peluang. Lingkungan eksternal
perusahaan dapat dibedakan menjadi:
a. Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan
eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap
kegiatan usaha.
Contoh:
- Keadaan alam: SDA, lingkungan.
- Politik dan hankam: kehidupan operasional
perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan
hankam negara dimana perusahaan berada
menciptakan.
- Hukum
- Perekonomian
- Pendidikan dan kebudayaan
- Sosial dan budaya
- Kependudukan
- Hubungan internasional.

b. Lingkungan eksternal mikro, adalah lingkungan


eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan
usaha. Contoh:
- Pemasok / supplier: yang menunjang kelangsungan
operasi perusahaan.
- Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang
berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi
ke konsumen.
- Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan
proses kerja, peralatan metode, dll.
- Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan
perusahaan.
2. Lingkungan Internal

13
Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada
dalam kegiatan produksi dan langsung
mempengaruhi hasil produksi. Contoh:
- Tenaga kerja
- Peralatan dan mesin
- Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
- Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
- Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan
pengambilan keputusan.
E. PENDEKATAN DALAM BISNIS DAN
LINGKUNGAN
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu
dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis
dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang
tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis.
Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan
kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada
mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu
mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang
merupakan hal yang terpenting atau yang
menduduki titik sentral sedangkan lingkungan
merupakan hal sekunder yang mengelilingi
bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering
disebut dengan yang berorientasi produsen atau
"Producer Oriented Aproach". Pandangan itu
memang cocok dengan kondisi saat itu, dimana
pada saat itu keadaannya disebut sebagai "seller's
market", yang artinya produsen masih langka
sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu
terjual. Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana
pengusaha menjadi bertambah banyak dan
masyarakat menjadi lebih selektif sehingga

14
timbulah persaingan yang ketat diantara para
pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu
menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah
yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut "buyer's
market" atau "pasar pembeli" yaitu keadaan dimana
pembeli yang akan menentukan semuanya dan
bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu
ungkapan "pembeli adalah raja".
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati
konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah
persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah
pengusaha harus pandai melihat faktor lingkungan.
Jadi dalam hal ini yang merupakan faktor yang
sentral adalah masyarakat atau konsumen
sedangkan pengusaha atau bisnisman
mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara
lebih baik sesuai dengan selera. konsumen.
Pandangan ini disebut "Consumer Oriented
Approach" atau "pendekatan yang berorientasi
konsumen".

15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian perusahaan adalah tempat untuk
melakukan kegiatan proses produksi barang atau
jasa. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia
tidak bisa digunakan secara langsung dan harus
melewati sebuah proses di suatu tempat, sehingga
inti dari perusahaan ialah 'tempat melakukan proses
sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.
Hasil dari kegiatan produksi adalah barang atau
jasa, barang atau jasa inilah yang akan dijual untuk
memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika
hasil penjualan barang atau jasa lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut
memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil
penjualan barang atau jasa lebih kecil dari jumlah
biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut
akan mengalami kerugian.
Lokasi Perusahaan adalah tempat di mana
perusahaan itu malakukan kegiatan fisik.
Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi
perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah
kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan.Lokasi
perusahaan yang ditetapkan dan tidak bisa
seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi
telah ditentukan. Lokasi perusahaan yang mengikuti
sejarah yang dapat memberikan pengaruh pada
kegiatan bisnis. Lokasi perusahaan yang mengikuti
kondisi alam dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor
ekonomi.
Perusahaan adalah unit kegiatan produksi yang
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat,
yaitu mencapai keuntungan maximal, mempunyai
tujuan membuka kesempatan kerja, pertimbangan
politik dan upaya pengabdian kepada masyarakat.

B. SARAN
Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka
penulisan mengharap kepada pembaca sekiranya
menemukkan kesalahan pada makalah ini untuk
memperbaikinya. Sebab penulis bukanlah orang

16
sempurna yang tidak lepas dari sifat kekelituan,
sehingga penulis juga bisa melakukan kesalahan.
Dan jika ada sesuatu yang biasa dijadikan bahan
kajian oleh pembaca maka penulis akan merasa
termotivasi. Saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun semangat penulis akan selalu
ditunggu oleh penulis.

17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-
muslim-indonesia/manajemen/makalah-lingkungan-
perusahaan/45664549
https://eprints.ums.ac.id/36564/2/BAB%20I.pdf
http://wurips.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files
/51515/pertemuan-02-perusahaan-dan-lingkungan-
perusahaan.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai