Disusun oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Esa, karena berkat rahmat dan
karuniaNya semata sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan Makalah praktikum
dengan judul “CORPORATE SOCIAL RESPONSBILITY PADA PT GARUDA
INDONESIA Tbk.”
Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis di Politeknik
Negeri Malang. Makalah ini menyajikan pembahasan corporate social responbility dan
penerapannya pada PT Garuda Indonesia Tbk.
Penyusunan Makalah ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Lilies selaku dosen pembimbing mata kuliah Etika Bisnis
2. Pihak – pihak yang mendukung dalam pembuatan Makalah.
Sebagai seorang manusia yang selalu diliputi kekurangan, saya sebagai penyusun menyadari
bahwa Makalah ini terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karenanya, kami
dengan sangat senang hati menerima masukan dari setiap pihak agar hasil data ini semakin
baik kedepannya.
saya berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya dan dapat
memenuhi tugas mata kuliah Komputer untuk Analisis Basis Data. Akhir kata, saya
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam pembuatan
Makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................3
1.3. Tujuan...........................................................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM..................................................................................................4
2.1. Gambaran umum CSR.................................................................................................4
2.2. Gambaran umum perusahaan.......................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................................9
3.1. Pengertian CSR............................................................................................................9
3.2. Bentuk dan Implementasi CSR..................................................................................10
3.3. Manfaat CSR..............................................................................................................11
3.4. Fungsi CSR................................................................................................................12
3.5. Program CSR pada PT. Garuda Indonesia Tbk..........................................................14
BAB IV ANALISIS MASALAH.............................................................................................20
5.1. Studi Kasus.................................................................................................................20
5.3. Analisa Masalah.........................................................................................................21
5.4. Penyelesaian...............................................................................................................21
BAB V KESIMPULAN............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................23
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) tidak terlepas dari waktu dan telah
menjadi pemikiran para pembuat kebijakan sejak lama. Bahkan dalam Kode Hammurabi
(1700-an SM) yang berisi 282 hukum telah memuat sanksi bagi para pengusaha yang
lalai dalam menjaga kenyamanan warga atau menyebabkan kematian bagi pelanggannya.
Dalam Kode Hammurabi disebutkan bahwa hukuman mati diberikan kepada orang-orang
yang menyalahgunakan izin penjualan minuman, pelayanan yang buruk dan melakukan
pembangunan gedung di bawah standar sehingga menyebabkan kematian orang lain.
Perhatian para pembuat kebijakan terhadap CSR menunjukkan telah adanya kesadaran
bahwa terdapat potensi timbulnya dampak buruk dari kegiatan usaha. Dampak buruk
tersebut tentunya harus direduksi sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan
masyarakat sekaligus tetap ramah terhadap iklim usaha Latar belakang lahirnya CSR
dapat dibagi atas 3 periode penting yaitu :
1. Perkembangan awal konsep CSR di era tahun 1950-1960-an.
2. Perkembangan konsep CSR di era tahun 1970-1980-an.
3. Perkembangan konsep CSR di era tahun 1990-an sampai dengan saat ini.
2
manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang dalam
memenuhi kebutuhan mereka.
1.3. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dan gambaran
umum perihal CSR yang belum terlalu diketahui banyak orang. Pentingnya CSR di
sebuah perusahaan membuat pengetahuan tentang CSR ini sendiri sangat penting dan
sungguh harus diketahui banyak orang.
Bukan hanya dari internal perusahaan itu sendiri, pihak eksternal pun harus mengetahui
dan paham betul tentang CSR sebuah perusahaan agar mengetahui tujuan dan dampak
dari SCR itu sendiri.
3
BAB II GAMBARAN UMUM
8
BAB III PEMBAHASAN
9
3.2. Bentuk dan Implementasi CSR
Ada2 pondasi yang dasar dari CSR, yaitu Charity Prinsiple dan stewardship
Prinsiple. Charity principle adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memberikan bantuan sukarela kepada seseorang atau kelompok yang membutuhkan.
Kegiatan ini biasanya dalam bentuk kegiatan kedermawanan, sebagai contoh dengan
mendirikan suatu yayasan untuk mengatasi masalah tertentu, bisa juga melakukan
pendampingan maupun kerjasama pada kelompok tertentu yang membutuhkan, contoh
kelompok miskin.
Stewardship Prinsiple adalah tindakan perusahaan untuk mempertimbangkan
kepentingan setiap pihak yang dipengaruhi oleh keputusan maupun kebijakan
perusahaan. Hal ini dilakukan karena ada kesadaran bahwa ada ketergantungan antara
perusahaan dengan masyarakat, kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan
stakeholder.sehingga mampu menyeimbangkan kepentingan dan kebutuhan setiap
kelompok yang bermacam-macam di masyarakat.
Berdasarkan dua pondasi dasar CSR tersebut, pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh
Perusahaan. memiliki banyak bentuk, tetapi dari keseluruhan bentuk, hanya ada dua
pelaksanaan CSR yang dominan, yaitu meletakkan CSR sebagai kegiatan yang menyatu
dengan inti bisnis (core bisnis / inline) dan melakukan CSR diluar dari inti bisnis atau
yang sering disebut charity , karikatif , philanthropy dan lain-lain .
Pelaksanaan CSR, diluar inti bisnis memiliki banyak bentuk dan biasanya dilakukan
dengan melakukan kegiatan amal / charity, tetapi dalam melakukan kegiatan amal ada
macam jenisnya yaitu :
1. Corporate philanthropy: pemberian sumbangan sebagai kegiatan amal (charity)
seringkali dalam bentuk hibah tunai, donasi dan/atau dalam bentuk barang, inisiatif ini
merupakan inisiatif paling tradisional diantara inisiatif-inisiatif lain dan di era 1980 an
konsep ini berkembang kearah pemberdayaan masyarakat (Community development)
semisal pengembangan kerjasama, memberikan ketrampilan, pembukaan akses pasar
dan sebagainya
2. Cause promotions: Pengalokasian dana atau bantuan dalam bentuk barang dan sumber
daya lain oleh perusahaan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian tentang
masalah sosial atau dalam rangka rekruitmen sukarelawan. Sebagai contoh the body
shop mempromosikan larangan penggunaan hewan untuk uji coba kosmetik.
10
3. Cause-related marketing: komitmen perusahaan untuk mendonasikan sejumlah
presentase tertentu dari pendapatan untuk hal tertentu yang terkait dengan penjualan
produk
4. Corporate social marketing yaitu upaya perusahaan memberi dukungan pada
pembangunan dan/atau pelaksanaan kegiatan yang ditujukan untuk mengubah sikap
dan perilaku dalam rangka memperbaiki kesehatan masyarakat, pelestarian lingkungan
dan lain-lain.
5. Community volunteering, dukungan dan dorongan perusahaan pada para karyawan,
mitra pemasaran dan / atau anggota franchise untuk menyediakan dan mengabdikan
waktu dan tenaga mereka untuk membantu kegiatan organisasi tertentu.
6. Social Responsible business practice yaitu pengadopsian dan pelaksanaan praktek-
praktek bisnis dan investasi yang memberikan dukungan pada permasalahan sosial
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk melindungi lingkungan.
Perusahaan dapat melakukannya sendiri atau bermitra dengan organisasi lain seperti
yang dilakukan oleh starbuck untuk mendukung para petani kopi meminimalkan
dampak lingkungan yang berasal dari pola kerja yang mereka lakukan.
11
3.4. Fungsi CSR
Secara umum Fungsi CSR (Corporate Social Responsibility) ialah sebagai bentuk
tanggung jawab perusahaan terhadap berbagai pihak yang terlibat maupun terdampak
baik secara langsung maupun tidak langsung atas aktivitas perusahaan. Dengan memberi
perhatian yang lebih kepada pihak-pihak tersebut. Sementara jika dibiarkan lebih lanjut,
CSR memiliki fungsi bagi perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Social Licence To Operate (Izin Sosial Beroperasi)
Bagi suatu perusahaan, masyarakat ialah salah satu faktor yang membuat perusahaan
bergerak atau malah sebaliknya. Dengan CSR, masyarakat sekitar akan mendapatkan
banyak manfaat dari adanya perusahaan dilingkungan mereka. Maka dengan
sendirinya masyarakat akan dapat merasa diuntungkan dan lama kelamaan akan
merasa memiliki perusahaan. Jika telah seperti itu perusahaan akan lebih leluasa untuk
dapat menjalankan kegiatan usahanya di daerah tersebut.
2. Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan
CSR akan membuat hubungan antara perusahaan dengan pihak-pihak yang terlibat
menjadi semakin baik, sehingga resiko-resiko bisnis seperti adanya kerusuhan
menentang berdirinya perusahaan dapat berkurang. Jika seperti itu maka biaya-biaya
pengalihan resiko dapat digunakan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi perusahaan
maupun masyarakat.
3. Melebarnya Akses Sumber Daya
Corporate Social Responsibility (CSR) jika dikelola dengan benar dan baik akan
menjadi sebuah keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan
yang nantinya dapat membantu perusahaan dalam memuluskan jalan untuk
mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan.
4. Melebarkan Akses Menuju Market
Seluruh investasi dan biaya yang dikeluarkan untuk suatu program CSR sebenarnya
dapat menjadi sebuah peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan market yang lebih
besar. Termasuk juga di dalamnya dapat segera membangun loyalitas konsumen serta
menembus pangsa pasar yang baru. Hal ini dikarenakan program CSR dapat membuat
nama perusahaan menjadi lebih terkenal dan dikagumi oleh masyarakat.
5. Mereduksi Biaya
Program CSR juga bisa menghemat biaya perusahaan seperti misalnya melakukan
program CSR yang berkaitan dengan lingkungan dengan menerapkan konsep daur
12
ulang dalam perusahaan, sehingga limbah perusahaan akan berkurang dan biaya untuk
produksi juga akan lebih berkurang.
6. Memperbaiki Hubungan Dengan Stakeholders
Pelaksanaan program corporate social responsibility (CSR) dapat membantu
komunitas dengan stakeholders menjadi lebih sering dan erat, dimana hal tersebut
akan menambah kepercayaan stakeholders kepada perusahaan.
7. Memperbaiki Hubungan Dengan Regulator
Perusahaan yang melakukan corporate social responsibility pada umumnya akan turut
bisa meringankan beban pemerintah sebagai regulator.
Dimana pemerintahlah yang sebenarnya mempunyai bertanggung jawab yang besar
terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakatnya.
8. Meningkatkan Semangat dan Produktivitas Karyawan
Reputasi perusahaan yang baik dan kontribusi besar yang diberikan perusahaan kepada
stakeholders, masyarakat dan lingkungan, akan menambah kebanggaan tersendiri bagi
karyawan yang bekerja di perusahaan dimana hal tersebut dapat berdampak pada
peningkatan motivasi dan produktivitas kerja karyawan.
9. Peluang Mendapatkan Penghargaan
Perusahaan yang memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dan lingkungan
melalui program corporate social responsibility akan berpeluang untuk bisa
kesempatan mendapatkan penghargaan.
Tentu sebuah penghargaan akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi suatu
perusahaan.
Unsur, bentuk
13
3.5. Program CSR pada PT. Garuda Indonesia Tbk.
Program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR)
telah menjadi pendekatan yang tepat bagi entitas bisnis untuk mengakar dan tumbuh
kembang bersama masyarakat. CSR menjadi sarana pengikat antara perusahaan dengan
konsumen atau pelanggan, sebagai upaya menumbuhkan rasa memiliki masyarakat
terhadap perusahaan sekaligus menjadi alat untuk menyelaraskan dinamika bisnis dengan
kelestarian lingkungan.
Garuda Indonesia menyadari bahwa setiap kemajuan yang diraih perusahaan sudah
selayaknya dinikmati pula oleh masyarakat, antara lain melalui berbagai program kerja
sama yang dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. Melalui
program-program CSR yang disebut Garuda Indonesia Cares (Garuda Indonesia
Peduli), upaya memberdayakan masyarakat dan menjaga lingkungan itu akan terus
menjadi bagian dari kerja keras untuk memajukan perusahaan.
Melalui Garuda Indonesia Peduli, Garuda Indonesia telah menjalankan program
CSR yang dirancang untuk mendukung perkembangan masyarakat dan pembangunan
berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Program-program yang dijalankan juga
kerap disinergikan dengan upaya Pemerintah, dan institusi lainnya baik domestik maupun
internasional yang menyentuh 3 aspek CSR yakni Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
secara konsisten dan berkesinambungan. Berikut merupakan penjelasan dari masing-
masing aspek CSR tersebut ;
1. Garuda Indonesia peduli perekonomian
Kemajuan perekonomian masyarakat menjadi salah satu indikator keberhasilan sebuah
program CSR. Melalui Program Pinjaman dan Program Pembinaan Kemitraan,
Garuda Indonesia menyalurkan pinjaman modal untuk Usaha Kecil Menengah (UKM)
yang tersebar di seluruh Indonesia. Bantuan permodalan itu diberikan kepada UKM
mitra binaan untuk mendukung potensi berkembang dan mengelola usaha mereka
dengan baik. Penyaluran dana bisa diberikan melalui sinergi antar BUMN, Non
Govermental Organization dan Lembaga Penyalur lain.
a. 4,985 Mitra Binaan
Memasuki 2019, Program Pinjaman Kemitraan Garuda Indonesia telah merangkul
4.985 mitra binaan yang terdiri dari 634 mitra binaan Garuda Indonesia dan 4.351
mitra binaan hasil sinergi dengan BUMN/Lembaga Penyalur lain yang tersebar di
16 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah dan sebaran UKM mitra binaan itu akan
terus bertambah seiring tumbuh kembangnya sektor usaha informal di masyarakat.
14
b. Ketahanan Pangan
Sampai akhir 2018, para petani dan pelaku UKM sektor pertanian mendapat porsi
terbesar, mencapai 52,7% dalam penyaluran pinjaman kemitraan. Diikuti dengan
bidang industri (27,4%), perdagangan (7.2%), perkebunan (5,1%), perikanan
(3.3%), jasa (3,1%), dan peternakan (1.2%). Hal tersebut sejalan dengan komitmen
Garuda Indonesia untuk turut mensukseskan program pemerintah, khususnya
ketahanan pangan nasional.
c. Promosi Produk UKM
Tidak sekadar membantu permodalan, upaya pemberdayaan UKM itu juga diiringi
dengan program pendidikan dan pelatihan hingga kegiatan promosi demi
mengoptimalkan hasil karya dan meningkatkan pangsa pasar produk mitra binaan.
Selain keikutsertaan dalam pameran-pameran di tingkat nasional maupun
internasional, lebih jauh Garuda Indonesia mempromosikan produk mitra binaan
pada katalog Sales On Board Garuda (Arcade) dari tahun 2013 sampai dengan
2015. Bahkan, salah satu produk mitra binaan di industri kerajinan perak Utami
Silver, terpilih menjadi pemasok aksesoris berupa bros yang disematkan pada
seragam awak kabin Garuda Indonesia.
2. Program pembinaan masyarakat
Program Pembinaan Masyarakat (Community Development) Garuda Indonesia adalah
wujud kepedulian dan komitmen perusahaan untuk membantu memperbaiki kondisi
dan membina masyarakat melalui bantuan pada sektor-sektor berikut:
a. Pendidikan, Pelatihan dan Olahraga
1) Program profesi Airline Business, Airport Passenger Service & Flight Operation
Officer
Bekerjasama dengan Garuda Indonesia Training Center, Garuda Indonesia
memberikan pelatihan bagi lulusan SMA/SMK berprestasi yang berasal dari
kalangan masyarakat tidak mampu khususnya di daerah Jakarta, Tangerang,
Bekasi, dan Indonesia Timur. Siswa-siswi yang telah menyelesaikan program ini
akan siap memasuki dunia kerja dan beberapa di antara lulusan program bekerja
di Garuda Indonesia.
2) Mendorong Pemberdayaan Masyarakat Penyandang Down Syndrome Melalui
Program Kerja Magang
Bekerjasa sama dengan Garuda Indonesia Training Center dan Yayasan
Persatuan Orangtua Anak Down Syndrome (POTADS), Garuda Indonesia
15
memberikan kesempatan kerja magang bagi 4 (empat) penyandang Down
Syndrome.
3) Program Menjadi Indonesia
Melalui kerjasama dengan Tempo dan General Electric (GE), Garuda Indonesia
menggelar pelatihan metode penulisan serta kompetisi essai bagi mahasiswa.
Tujuan program ini adalah menanamkan nasionalisme pada diri mahasiswa
melalui media tulisan.
4) Program Guru Terbang Bersama Garuda Indonesia dan Program Bantuan
Peningkatan Kualitas Guru
Bertujuan menambah wawasan dan membekali ilmu para guru yang berasal dari
Aceh, Nusa Tenggara Timur dan Papua. Salah satunya adalah program
Kerjasama Pelatihan Untuk Guru Wilayah Surabaya dan Aceh dengan materi
"Active Learning: Metode Pembelajaran Aktif yang Berpusat pada Murid" untuk
meningkatkan kompetensi guru terutama dalam melaksanakan pembelajaran
efektif untuk memaksimalkan daya serap para murid.
5) Program Renovasi Sekolah dan Bantuan Fasilitas Belajar Mengajar
Garuda Indonesia turut merenovasi Sekolah Dasar (SD) yang tidak layak
digunakan di berbagai wilayah Indonesia, di antaranya di Nusa Tenggara Barat,
Bali, dan Papua (Biak). Demikian halnya dengan penyaluran 574.120 buku tulis
daur ulang untuk murid SD di Manokwari, Biak, Pacitan, Bali, Pontianak dan
Jakarta. Garuda Indonesia juga memberi bantuan alat peraga pendidikan, olah
raga dan kesenian.
6) Komitmen Garuda Indonesia terhadap Olahraga Tenis melalui “Garuda
Indonesia Tennis Open”
Melalui “Garuda Indonesia Tennis Open”, Garuda Indonesia membuka
kesempatan bagi pemain internasional untuk berpartisipasi. Peserta “Garuda
Indonesia Tennis Open” terdiri dari 32 petenis putra dan 16 petenis putri yang
didasarkan pada ranking “International Tennis Federation” (ITF) dan Peringkat
Nasional PELTI (PNP) – berbeda dari turnamen tahun-tahun sebelumnya
dimana peserta turnamen terdiri dari delapan petenis terbaik unggulan nasional
berdasarkan peringkat dari ITF dan PNP.
b. Kesehatan
1) Kepedulian terhadap Anak-anak Penderita Kanker
16
Garuda Indonesia turut peduli terhadap anak-anak penderita kanker. Melalui
kerjasama dengan Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAKI),
2) Program Garuda Indonesia Peduli Kesehatan Masyarakat
Garuda Indonesia menjalankan program pengobatan gratis kepada masyarakat di
berbagai wilayah Indonesia, seperti di Padang, Biak (Papua), Manokwari (Papua
Barat) dan KapukMuara (Jakarta).
3) Penyaluran bantuan alat bantu penyandang cacat
Garuda membantu pengadaan alat kesehatan bagi penyandang tuna netra berupa
jam tangan braile, untuk penyandang tuna daksa berupa kursi roda,penyandang
tuna rungu berupa hearing aid, dan electric talking bookuntuk penyandangtuna
grahita di Jakarta. Garuda Indonesia juga menyumbangkan kaki palsu bagi
penderita kanker tulang (osteo sarcoma) pada tempurung kaki.
4) Program Penanggulangan Kanker Serviks dan HIV/AIDS
Dalam rangka mewujudkan kepedulian Perseroan terhadap terhadap tingginya
angka kejadian Kanker Serviks & HIV-AIDS di Indonesia, maka Perseroan
bersinergi dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dalam Program Garuda
Indonesia Peduli Kanker Serviks dan HIV-AIDS melaksanakan Program
Penanggulangan Kanker Serviks, HIV & AIDS di Tanjung Pinang, Kepulauan
Riau dan Tarakan, Kalimantan Utara.
c. Prasarana dan Sarana Umum serta Sarana Ibadah
Untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana umum di bawah kondisi layak
pakai, Garuda Indonesia memberikan bantuan perbaikan maupun pembangunan.
Garuda Indonesia juga telah membantu perbaikan sarana ibadah di beberapa
wilayah di Indonesia seperti di NTB, Bali, Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat dan
DKI Jakarta.
d. Bencana Alam
Garuda Indonesia menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat yang menjadi
korban bencana alam di seluruh Indonesia melalu pemberian bantuan yang biasanya
berupa sandang, pangan dan kesehatan (medis).
Selain itu, Garuda Indonesia juga turut membantu korban bencana di luar negeri,
salah satunya para korban gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada tahun
2011 silam. Garuda Indonesia membantu mengangkut bantuan kebutuhan sehari-
hari seperti paket lauk pauk, makanan bergizi, selimut dan air kemasan melalui
penerbangan kargo secara cuma-cuma. Tidak hanya itu, Garuda juga membantu
17
pengangkutan batu baterai dari Panasonic ke Jepang untuk korban gempa yang
mengalami krisis listrik.
3. Lingkungan
Aspek lingkungan sebagai pilar CSR menjadi bagian komitmen Garuda Indonesia
untuk mejadi Green Airline yang mampu menghindari atau setidaknya meminimalkan
dampak terhadap kelestarian lingkungan hidup. Komitmen operasional perusahaan
yang ramah lingkungan itu telah terwujud melalui program-program Garuda Indonesia
Peduli Lingkungan diantaranya:
a. Buku daur ulang
Garuda Indonesia melalui program tersebut telah menghasilkan 177 ton kertas daur
ulang yang kemudian diproduksi menjadi 1.500.000 buku tulis dan 40.000 memo
pad yang dimanfaatkan untuk kebutuhan perusahaan dan disumbangkan kepada
berbagai sekolah dan lembaga pendidikan di Indonesia.
b. Program “more passengers more trees”
Menurut data Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA), industri
transportasi udara menyumbang 2% dari emisi karbon di seluruh dunia dan
memberikan total dampak terhadap perubahan iklim sebesar 3%. Dalam upaya
mengurangi dampak bisnis perusahaan terhadap perubahan iklim itu, Garuda
Indonesia sudah melakukan berbagai upaya dari aspek teknologi, operasi dan
infrastruktur (Lihat Garuda Green Efforts). Program more passengers more
trees menjadi bagian komitmen Garuda Indonesia untuk mengiringi laju kenaikan
penumpang dengan jumlah pohon sebagai langkah nyata untuk mengurangi emisi
karbon
c. Bank halon
Kegiatan utama Bank Halon adalah mengumpulkan halon yang sudah tidak
digunakan, melakukan pemulihan kualitas Halon sesuai dengan standar kualitas
yang berlaku, serta menyalurkan Halon hasil pemulihan kualitas kepada pengguna
kritis. Pada tahun 2010, atas kontribusi tersebut GMF meraih “Montreal Protocol
Award” dari “United State Environmental Protection Agency” (USEPA).
d. Konservasi Penyu
Garuda Indonesia membantu pembangunan konservasi penyu di pinggir pantai desa
Gili Indah, pulau Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat dan membangun
konservasi penyu diBangka Belitung.
e. Konsevasi jalak Bali
18
Garuda Indonesia bekerja sama dengan Bali Safari and Marine Park juga
membangun kubah kandang burung jenis Jalak Bali di Bali Safari and Marine Park
yang terletak di Kabupaten Gianyar, Bali. Program ini sudah menghasilkan lebih
dari 15 ekor Jalak Bali, yang nantinya akan dikembalikan ke alam liar.
f. Kerjasama IATA danGaruda Indonesia dalam mengurangi carbon Offset
Dalam rangka kampanye pengurangan emisi karbon, Garuda Indonesia dan IATA
(International Air Transport Association) menandatangani Memorandum of
Understanding (MOU) Carbon Offset pada tahun 2010 di Singapura.
Program carbon offset IATA adalah perangkat siap pakai yang dapat
ditawarkan airline kepada penumpang sebagai kompensasi atas pengurangan emisi
yang berkontribusi bagi proyek-proyek pengurangan karbon di negara berkembang.
19
BAB IV ANALISIS MASALAH
5.1. Studi Kasus
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang berbasis di
Indonesia yang utamanya bergerak dalam bisnis penerbangan komersial. Bisnisnya
diklasifikasikan ke dalam tiga segmen: pengoperasian penerbangan, layanan
pemeliharaan pesawat terbang, dan pengoperasian lainnya. Perusahaan ini
mengoperasikan pesawat angkutan layanan-penuh dengan nama merek Garuda Indonesia.
PT Garuda Indonesia merupakan perusahaan yang aktif dalam menjalankan program
tanggung jawab social perusahaan atau CSR (Corporate Sosial Responbility). PT Garuda
Indonesia berfokus pada 3 aspek yaitu perekonomian, social, dan lingkungan. Namun
sebuah kasus muncul pada tahun 2019, BUMN mendapatkan laporan bahwa PT Garuda
Indonesia telah menyalahgunakan dana CSR yang seharusnya digunakan untuk dana
kegiatan eksternal, perusahaan diduga menggunakan dana tersebut untuk melaksanakan
kegiatan internal perusahaan,
Dana yang disalahgunakan merupakan Dana Corporate Social Responsibility (CSR)
atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Garuda Indones. Dugaan tersebut
didapat dari bukti transfer. Transfer terjadi dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
kepada Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) sebesar Rp50 juta. Dana itu
diatasnamakan sebagai bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Garuda
Indonesia. Dana itu dikirimkan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI
ke rekening PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) pada 17 September 2019.
Dalam bukti transaksi tertulis tujuan pengiriman dana untuk pemilihan umum 2019 Ikagi.
Staff khusus kementerian BUMN engecek bukti transfer itu kepada manajemen Garuda
Indonesia. Masalahnya, dana PKBL atau CSR seharusnya digunakan untuk kegiatan
eksternal, bukan internal seperti pemilihan umum 2019 Ikagi.
pihak Garuda Indonesia berjanji akan meneliti secepatnya dan melaporkannya ke
Kementerian BUMN. Menurutnya, maskapai itu belum memberikan pernyataan banyak
terkait pengiriman dana kepada Ikagi. Pihak Garuda Indonesia juga tidak menyaggah hal
kasus ini. Kementerian BUMN juga memerintahkan komisaris Garuda Indonesia untuk
mengaudit penggunaan dana PKBL atau CSR yang selama ini digunakan perusahaan,
untuk meninjau ulang apakah ada penyalahgunaan dana lainnya. Jika terbukti ada
penyalahgunaan dana, maka ada sanksi administratif yang siap diberikan kepada Garuda
Indonesia.
5.2.
20
5.3. Analisa Masalah
PT Garuda Indonesia diduga menyalahgunakan dana CSR sebesar 50 juta. Dana yang
seharusnya disalurkan untuk program tanggung jawab social perusahaan dengan kata lain
merupakan kegiatan ekternal, justru digunakan untuk mendanai kegiatan internal yaitu
kegiatan pemilihan ketua IKAGI.
Dengan demikian Garuda Indonesia mendapatkan peringatan dari kementerian
BUMN. Pihak BUMN meminta Garuda Indonesia untuk mengaudit seluruh penggunaan
dana CSR perusahaan, apabila ditemukan penyalahgunaan dana, Garuda Indonesia akan
dikenanan sanksi administrative.
5.4. Penyelesaian
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani kasus penyalahgunaan dana
CSR adalah sebagai berikut ;
1. Periksaan ulang penyaluran dana sebesar 50 juta. Apabila terbukti terdapat
penyalahgunaan dana maka kementerian BUMN berhak memberikan sanksi kepada
Garuda Indonesia
2. Audit seluruh data penggunan dana CSR PT. Garuda Indonesia. Hal ini diperlukan
untuk mengetahui bagaimana aliran dana yang digunakan selama ini, untuk
mendeteksi apakah ada penyalahgunaan dana lain dan untuk menghindari hal serupa
terjadi di masa mendatang.
21
BAB V KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
23