Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN INDIVIDU KKN TEMATIK

PENGEMBANGAN POTENSI DESA

“Identifikasi Masalah dan Analisis Permasalahan Potensi Desa Melalui Penyebaran Quisioner

Sampel Acak dengan Target Dusun Ketitang”

Disusun Oleh :

Shabrina Rizqi Hawadah 145090307111001

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Identifikasi Masalah dan Analisis Permasalahan Potensi Desa Melalui Quisioner

Sampel Acak dengan Target Dusun Ketitang

Lokasi : Desa Pajaran, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur

Periode : 4 Januari – 2 Februari 2018

Nama : Shabrina Rizqi Hawadah

NIM : 145090307111001

Jurusan : Fisika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

Malang, 1 Maret 2018


Mengesahkan Menyetujui
Pembantu Dekan I FMIPA Dosen Pembimbing

Dr. Serafinah Indriyani, M.Si Dr. Ir. Ary Mustofa Ahmad, MP.
NIP. 196309091988022000 NIP. 19600306 198601 1 001
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu implikasi dari Tri Dharma perguruan
tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Kegitan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
ditujukan untuk menumbuhkan rasa empati dan kepedulian mahasiswa terhadap
lingkungan sekitar. Mahasiwa merupakan subjek yang berperan aktif dalam
menuangkan ide dan kreativitasnya yang telah didapatkan selama di bangku
perkuliahan, sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN), mahasiswa dapat membantu mengembangkan potensi dalam dari suatu daerah
dan membantu pengembangan pemberdayaan masyarakat. berdasarkan ilmu yang
telah didapatkan selama bangku perkuliahan. Dalam hal ini, mahasiswa diperankan
sebagai problem solver, motivator, dan fasilitator dalam proses penyelesaian masalah
dan pengembangan masyarakat.namun tidak hanya menerapkan ilmunya saja namun
mahasiswa juga dapat belajar lebih banyak mengenai tuntutan hidup sebenarnya
dimana mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi akan menghadapi lingkungan
dengan karakter yang berbeda. Sehingga mahasiswa nantinya akan memiliki jiwa
sosial dan kepedulian tinggi terhadap lingkungannya. Lokasi yang menjadi tempat
pengabdian bagi mahasiswa Universitas Brawijaya yaitu Desa Pajaran, Kecamatan
Poncokusumo, Malang, Jawa Timur selama 30 hari yaitu tertanggal 4 Januari 2018
hingga 2 Februari 2018.
Desa Pajaran merupakan salah satu desa yang memiliki keanekaragaman yang
tinggi mulai dari mata pencaharian warganya mulai dari peternak, guru, kuli
bangunan, dan swasta; kehidupan sosialnya; hingga bentangan alam yang
dimilikinya. Desa Pajaran terdiri atas 3 dusun yaitu Dusun Ketitang, Dusun
TondoAsri, dan Dusun Krajan. Identifikasi masalah dan analisis potensi desa
difokuskan pada Dusun Ketitang sebab berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh
sebagian mahasiswa, dusun Ketitang merupakan salah satu dusun yang memiliki
cukup potensi alam yang tinggi dalam meningkatkan pengembangan ekonomi dan
sosial warga Pajaran. Sebagian besar warga yang bekerja pada dusun ini yaitu
orangtua yang berumur diatas 25 tahun sedangkan untuk anak mudanya lebih
memilihi melakukan urbanisasi atau memondok sehingga menimbulkan kesenjangan
ekonomi yang cukup signifikan. Dalam kehidupan tentu ada permasalahan yang dapat
dikaji, untuk Dusun Ketitang dikaji permasalahan dari segi ekonominya.
Permasalahan ekonomi yang terjadi yaitu pada bidang pertanian dan peternakan
adanya proses pemasaran yang tidak efektif sehingga output yang didapatkan tidak
sesuai dengan harapan selain itu bantuan pemerintah dan persoalan distribusi yang
tidak merata menyebabkan kesenjangan bagi warga desa ini. Permasalahan lainnya
yang timbul dari segi swasta yaitu kurang adanya dorongan secara materi maupun non
materi bagi para swasta, selain itu kurang berkembangnya agroindustri pada desa ini.
Sedangkan dari tingkatan social yang terjadi yaitu kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap perkembangan desa hal ini ditandai dengan adanya beberapa badan yang
tidak berjalan efektif seperti karangtaruna yang tidak dapat memberikan perannya
selain itu kurangnya badan kemanan yang terdapat di desa ini serta kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap masalah sampah yang dapat mengganggu aktivitas
warga seperti terganggunya proses irigasi sawah.
Oleh karena hal diatas maka dilakukanlah metode awal sebagai langkah
pengidentifikasian masalah yaitu dengan menggunakan data quisioner yang diberikan
secara acak atau disebut dengan teknik sampel acak kepada warga dengan sasaran
warga yang berbeda mata pencahariannya. Data yang telah didapatkan diolah
sehingga didapatkan hasil interpretasinya.
1.2 Tujuan
Secara garis besar tujuan dari KKN Tematik ini yaitu untuk mengembangkan
potensi ekonomi dan social masayakat Pajaran yang berfokuskan pada potensi
pertanian dan potensi peternakan. Tujuan KKN tematik ini dibagi menjadi dua yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus.
1.2.1 Tujuan Umum
 Mahasiswa mampu menganalisis dan mencari peyelesaian tentang masalah
aktual yang ada di masyarakat.
 Menjembatani pihak perguruan tinggi dengan kebutuhan masyarakat agar
perguruan tinggi dapat meningkatkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan
masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus

 Mengindentifikasi potensi ekonomi khususnya agroindustri yang ada di Dusun


Ketitang melalui survei menggunakan kuisioner.
 Menganalisa masalah pengembangkan potensi agroindustri di Dusun Ketitang.
 Mencari solusi untuk pengembangan potensi agroindustri di Dusun Ketitang.
BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Rumusan Kegiatan

a. Mencari informasi mata pencaharian penduduk


b. Melakukan identifikasi lingkungan dusun
c. Membuat Quisioner berdasarkan parameter yang mencakup keadaan dusun
d. Melakukan pengambilan data secara acak kepada warga Dusun dengan mata
pencaharian yang berbeda
e. Memplotting dan interpretasi data
2.2 Skema Kegiatan

IMAP Desa berfokus pada


Dusun Ketitang

Data Kuantitatif Data Kualitatif

Diagram data Survei dan Pemetaan data

Analisis data

IMAP (Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi) Desa Pajaran berfokus pada Dusun
Ketitang, dimana akan ada dua data yang dimunculkan yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kuantitatif merupakan persebaran angka atau persentase dari Dusun Ketitang
dengan parameter yang telah ditentukan melalui pengolahan dengan Ms. Excel. Data
Kualitatif merupakan data yang berasal dari analisis awal keadaan dusun yang kemudian
masuk kedalam pemetaan data. Kedua data yang didapatkan dianalisis sehingga masalah yang
terdapat di dusun diharapkan dapat teratasi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Data Kuisioner
Data kuisioner dibuat dengan beberapa parameter yang dapat menggambarkan keadaan
dusun baik itu secara kuantitatif atau kualitatif Beberapa parameter kuisioner yaitu jenis
pekerjaan, pendapatan, penghasilan, sumber energy yang digunakan, cara memperoleh
pinjaman, jenis komoditi yang terdapat di dusun, dan status penguasaan lahan yang terdapat
di dusun. Dari beberapa parameter diatas, sudah cukup untuk menggambarkan situasi sosial
dan ekonomi dari Dusun Ketitang.
3.2 Interpretasi Data

JENIS PEKERJAAN
0%
pns
20%
40% swasta
petani/peternak
40%
tidak bekerja

Berdasarkan diagram diatas, dari total 10 responden 40% warga Dusun Ketitang bekerja
sebagai swasta, 40% bekerja sebagai petani/peternak dan 20% tidak bekerja. Swasta yang
dimaksud adalah yang memiliki jenis usaha mandiri salah satunya adalah home industry yang
belum memiliki brand yaitu ada keripik singkong dan marning. Jenis industri ini dipilih
dikarenakan lahan dan kondisi tanah yang sangat mendukung. Namun, pendapatan yang
dihasilkan tidak sebanding dengan pengeluarannya hal ini disebabkan karena kurangnya
strategi pemasaran yang dilakukan oleh penjual sehingga harga jual cenderung lebih rendah,
selain itu kurangnya daya tarik pembeli terhadap makanan tersebut. Sebagian warga tidak
bekerja dikarenakan sasaran yang dipilih yaitu ibu rumah tangga dan pemuda yang masih
terikat dengan bangku sekolah. Selain itu untuk beberapa pemuda yang tidak bekerja
disebabkan karena tidak adanya lapangan pekerjaan yang layak bagi mereka. Oleh karena itu,
pemuda lebih memilih untuk melakukan urbanisasi.

PENDAPATAN
10%
<500,000
10%
20% 500,000 s/d 1,000,000
10% 1,000,000 s/d 3,000,000
50% 3,000,000 s/d 5,000,000
>5,000,000
Berdasarkan diagram diatas dari 10 responden, 10% diantaranya memiliki pendapatan lebih
dari Rp 5000.000, 10% memiliki pendapatan Rp 3.000.000-Rp 5.000.000, 10% memiliki
pendapatan Rp 1.0000.000 – Rp 3.000.000, 20% memiliki pendapatan kurang dari Rp
500.000 dan 50% diantaranya memiliki pendapatan Rp 500.000 - Rp 1.000.000. Pendpatan
yang dimiliki oleh warga bergantung pada pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan dari
beberapa responden yang sama dalam memenuhi taraf ekonominya. Salah satu responden
yang memiliki pendapatan diatas Rp 5.000.000 merupakan warga yang memiliki lahan
pertanian cukup luas dan ternama di Dusun Ketitang.

PENGELUARAN

0 <500,000
1
500,000 s/d 1,000,000
2
50% 1,000,000 s/d 3,000,000
3,000,000 s/d 5,000,000
2
>5,000,000

Berdasarkan diagram diatas dari 10 responden, 10% diantaranya memiliki pengeluaran lebih
dari Rp 5.000.000, 20% diantaranya memiliki pengeluaran Rp 500.000 – Rp 3.000.000 dan
50% diantaranya memiliki pengeluaran dibawah Rp 500.000. Pengeluaran warga berupa
pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti listrik, air, kebutuhan rumah tangga dan beberapa
kebutuhan pribadi lainnya.

Berdasarkan besar persentase antara pengeluaran dan pendapatan dapat kita lihat bahwa
warga Dusun Ketitang memiliki pendapatan dan pengeluaran yang hamper seimbang sehingga
kita dapat mengkategorikan tingkat perekonomian dusun dari 10 responden yang mewakili
adalah menengah kebawah.
JENIS KOMODITI

20% 20% padi


jagung

20% tebu

40% lain-lain

Berdasarkan diagram diatas dari informasi yang diperoleh dari 10 responden


menyebutkan bahwa sebesar 20% komoditi yang terdapat di Dusun Ketitang berupa padi,
jagung dan lain-lain. Sebesar 40% memiliki komoditi tanaman tebu. Dari hasil diatas dapat
disimpulkan bahwa jenis komoditi tanaman di Dusun Ketitang sangat beragam. Tanaman tebu
lebih dominan berada di lahan dusun Ketitang dikarenakan tanaman tebu memiliki perawatan
yang cukup mudah, ketika penanaman tebu diawal tidak sesuai harapan petani, maka tanaman
tebu ditebang dan yang dilakukan petani saat panen selanjutnya hanya difokuskan pada
perawatannya sehinga tidak memakan biaya yang banyak.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan Kuliah Kerja


Nyata Universitas Brawijaya yang bertempat di Pondok pesantren Nurul Huda, Desa
Pajaran, Kecamatan Poncokusumo,Malang. Setelah sebulan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
ini berlangsung maka berdasarkan potensi ekonomi dan sosialnya dapat disimpulkan
bahwa :

 Potensi ekonomi yang bergerak di bidang agroindustri sudah cukup baik dikarenakan
lahan pertanian sangat mendukung untuk ditanami berbagai jenis komoditi
 Agroindustri yang berjalan di Dusun Ketitang kurang berjalan baik dari segi
pemasaran dan sulitnya subsidi pupuk dari pemerintah yang masuk ke desa. Selain itu
strategi pemasaran yang tidak tepat sasaran dan sulitnya transportasi selain roda 4
memasuki wilayah Dusun Ketitang mengakibatkan nilai jual cenderung turun.
 Solusi dari permasalahan yang timbul di Dusun Ketitang dapat diatasi dengan
penyuluhan sebagai tahap awal. Penyuluhan yang diberikan berkaitan dengan kerja
mandiri warga seperti pengembangan tanaman dengan pupuk yang diolah secara
mandiri selain itu diberi penyuluhan mengenai proses dan strategi dalam pemasaran
agar nilai jual dapat meningkat.

4.2 Saran

 Perlu diadakannya pembuatan proposal untuk pengadaan alat serta kebutuhan lainnya
(pupuk, bibit dan lain sebaginya) kepada pemerintah, dikarenakan potensi alam
Dusun Ketitang dan Desa Pajaran sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai