Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ETIKA BISNIS DAN PROFESI AKUNTAN

“CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY (CSR)”


Dosen Pengampu
Bapak Dr. La Ode Anto, SE., M.Si., Ak., QIA., CA., CTT., CRP., CRMP.,
GQIA., CIISA., ASEAN CPA.

Disusun Oleh:
Kelompok 6
Diki Ardian B1C120112
Laode Muh Fahrullah Osnawir B1C120136
Muhammad Rezky Alfath B1C120158
Naila Anggraini B1C120160
Rahmatillah B1C120169
Rinda Puji Lestari B1C120174
Siti Amanah B1C120180
Sitti Aminah B1C120181
Tri Amalia Susanti B1C120187
Waode Sri Ayu Ningsi B1C120193

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr. wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pemurah dan lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah, inayah dan
rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah Etika Bisnis dan
Profesi Akuntan dengan judul “Corporate Social Responbility (CSR)”. Yang bertujuan untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah yang bersangkutan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. La Ode Anto, SE., M.Si., Ak., QIA.,
CA., CTT., CRP., CRMP., GQIA., CIISA., ASEAN CPA. selaku dosen mata kuliah Etika
Bisnis dan Profesi Akuntan Kelas C. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik
moril maupun material. Dan semua pihak yang tidak dapat kami rinci satu per satu yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, masukkan
dan kritikan yang bersifat menyempurnakan penulisan makalah ini sangant kami harapkan.

Kendari, 26 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Sub Topik .................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Corporate Social Responbility .................................................................. 6
2.2 Dasar Hukum Corporate Social Responbility ............................................................. 6
2.3 Lima Pilar Aktivitas Corporate Social Responbility ................................................... 7
2.4 Tujuan Corporate Social Responbility ........................................................................ 8
2.5 Manfaat Corporate Social Responbility ...................................................................... 8
2.6 Prinsip Corporate Social Responbility ........................................................................ 9
2.7 Pentingnya Corporate Social Responbility ................................................................. 9
2.8 Komponen dan Unsur dalam Corporate Social Responbility ................................... 10
2.9 Bentuk Program Corporate Social Responbility ....................................................... 12
BAB III .................................................................................................................................... 14
PENUTUP................................................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Corporate Social Responsibility yang diterjemahkan sebagai tanggung jawab sosial


diperlukan untuk menciptakan keseimbangan, keberlanjutan hidup serta hubungan
kemitraan yang saling timbal balik antara perusahaan dan rekannya dalam rangka
meningkatkan kualitas kehidupan. Peningkatan kualitas disini merupakan kemampuan
perusahaan untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati serta
memanfaatkan lingkungan termasuk perubahan – perubahan yang ada sekaligus
memelihara. Peran perusahaan disini adalah mengatur usaha untuk memproduksi dampak
positif pada masyarakat yang ada di sekitarnya. Arti lain dari CSR (Corporate Social
Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai
kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap
sosial/lingkungan sekitar perusahaan berada.

Program CSR (Corporate Social Reponsibility) merupakan salah satu kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan
Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disyahkan dalam sidang paripurna DPR.
Dengan adanya Undang-undang ini, industri atau korporasi-korporasi wajib untuk
melaksanakannya, tetapi kewajiban ini bukan merupakan suatu beban yang memberatkan.
Perlu diingat pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan
industri saja, tetapi setiap insan manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial
dan pengelolaan kualitas hidup masyarakat. Industri dan korporasi berperan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor
lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan
perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah meliputi keuangan, sosial, dan
aspek lingkungan biasa disebut (Triple bottom line) sinergi tiga elemen ini merupakan
kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan.

1.2 Sub Topik

Adapun topik pembahasan yang akan di jelaskan pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Corporate Social Responbility


2. Dasar Hukum Corporate Social Responbility
3. Lima Pilar Aktivitas Corporate Social Responbility
4. Tujuan Corporate Social Responbility
5. Manfaat Corporate Social Responbility
6. Prinsip Corporate Social Responbility
7. Pentingnya Corporate Social Responbility
8. Komponen dan Unsur dalam Corporate Social Responbility
9. Bentuk Program Corporate Social Responbility

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Corporate
Social Responbility (CSR) atau yang lebih dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan yang berkaitan dengan etika bisnis dan profesi akuntan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Corporate Social Responbility

Corporate Social Responsibility (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana perusahaan


mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi
mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan kesukarelaan
(Nuryana, 2005). Menurut Zadek, Fostator, Rapnas, CSR adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari strategi bersaing jagka panjang yang berorientasi pada avokasi
pendampingan & kebijakan publik.

Program Corporate Social Reponsibility merupakan salah satu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan
Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disyahkan dalam sidang paripurna DPR.

Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR merupakan komitmen
perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholders dalam arti luas dari sekedar
kepentingan perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun secara moral adalah baik
bahwa perusahaan maupun penanam modal mengejar keuntungan, bukan berarti
perusahaan ataupun penanam modal dibenarkan mencapai keuntungan dengan
mengorbankan kepentingan-kepentngan pihak lain yang terkait.

2.2 Dasar Hukum Corporate Social Responbility

Dasar Hukum CSR yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”) serta peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2017 tentang Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (“PP 47/2012”)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) diatur dalam Pasal 74 UUPT dan
penjelasannya. Pengaturan ini berlaku untuk perseroan. Berdasarkan Pasal 1 angka 1
UUPT, Perseroan (Perseroan Terbatas) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar
yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
TJSL sendiri menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas didefinisikan sebagai komitmen Perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan
dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya.

Hal-hal yang diatur dalam Pasal 74 UUPT pada dasarnya mengenai hal-hal seperti:

• TJSL wajib untuk perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang


dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam.Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang sumber daya alam adalah perseroan yang kegiatan usahanya
mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam.

Sementara perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber
daya alam adalah perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber daya
alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam.

• TJSL merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan


sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran.
• Mengenai sanksi, dikatakan bahwa perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban
TJSL akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
terkait.

Dalam Pasal 4 PP 47/2012, dikatakan bahwa TJSL dilaksanakan oleh direksi


berdasarkan rencana kerja tahunan perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaeis atau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai dengan anggaran dasar
perseroan. Rencana kerja tahunan perseroan tersebut memuat rencana kegiatan dan
anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan TJSL. Pelaksanaan TJSL tersebut dimuat
dalam laporan tahunan perseroan dan dipertanggungjawabkan kepada RUPS (Pasal 6 PP
47/2012)

2.3 Lima Pilar Aktivitas Corporate Social Responbility

Lima Pilar Aktivitas Coprorate Social Responsibility Konsep Corporate Social


Responsibility akan diukur dengan menggunakan lima pilar aktivitas Corporate Social
Responsibility dari Prince of Wales International Bussiness Forum, yaitu (Wibisono,
2007,p.119) :
1. Building Human Capital. Secara internal, perusahaan dituntut untuk menciptakan
SDM yang andal. Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk melakukan
pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui community development.
2. Strengthening Economies. Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri
sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan
ekonomi sekitar.
3. Assessing Social Chesion. Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan
dengan masyarakat sekitarnya agar tidak menimbulkan konflik.
4. Encouraging Good Governence. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus
menjalankan tata kelola bisnis dengan baik.
5. Protecting The Environment. Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian
lingkungan.

2.4 Tujuan Corporate Social Responbility

Tujuan dari CSR adalah (Saputri, 2011):

a. Untuk meningkatkan citra perusahaan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa


perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik.
b. Untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak
sosial di antara organisasi dan masyarakat.
c. Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah
untuk memberikan informasi kepada investor.

Trevino dan Nelson mengkonsepkan CSR sebagai piramid yang terdiri dari Tiga
macam tanggung jawab yang harus dipertimbangkan secara berkesinambungan, yaitu,
hukum, etika dan berperikemanusian. (Accounting,2020)

2.5 Manfaat Corporate Social Responbility

Manfaat Corporate Social Responsibility, bagi perusahaan (Hendrik Budi Untung,


2007:7) adalah sebagai berikut:

1. Memperhatikan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan.


2. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara total.
3. Mereduksi resiko bisnis perusahaan.
4. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.
5. Membuka peluang pasar yang lebih luas.
6. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah.
7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.
8. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
9. Memperbaiki hubungan dengan regulator.
10. Peluang mendapatkan penghargaan.

2.6 Prinsip Corporate Social Responbility

Menurut ISO 26000 tentang petunjuk pelaksanaan CSR menetapkan 7 (tujuh) prinsip
CSR sebagai perilaku perusahaan yang didasarkan atas standard dan panduan berperilaku
dalam konteks situasi tertentu. Ketujuh prinsip tersebut adalah :

a. Akuntabilitas ; hal ini terlihat dari perilaku organisasi yang berkaitan dengan
masyarakat dan lingkungan
b. Transparansi ; hal ini terlihat dari pengambilan keputusan dan aktivitas yang
berdampak terhadap pihak lain (stakeholders).
c. Perilaku Etis ; hal ini berkaitan dengan perilaku etis perusahaan sepanjang waktu.
d. Stakeholders ; hal ini berkaitan dengan penghargaan dan mempertimbangkan
kepentingan stakeholders-nya.
e. Aturan Hukum ; berkaitan dengan penghormatan dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
f. Norma Internasional ; berkaitan dengan penghormatan dan penghargaan terhadap
norma internasional, terutama berkaitan dengan norma yang lebih mendukung
pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, dan
g. Hak Asasi Manusia ; berkaitan dengan pemahaman yang berkaitan dengan arti
penting Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai konsep universal.

2.7 Pentingnya Corporate Social Responbility

Memahami tanggung jawab pribadi adalah salah satu cara yang dapat kita coba untuk
mengerti apa artinya menjadi manusia dan bagaimana kita harus bertindak untuk menjadi
anggota masyarakat yang baik. Individu berusaha mendefinisikan tanggung jawab mereka
untuk diri mereka sendiri, namun bagaimana dengan organisasi?

Menurut Bhatt, (2002 : 6) terdapat tiga alasan mengapa perusahaan melakukan CSR yaitu:
1. Perusahaan setidaknya harus patuh (comply) terhadap peraturan nasional.
Demikian pula dengan multinasional yang harus mematuhi ketentuan hukum,
kesepakatan, konvensi ataupun standar internasional yang berlaku.
2. Risk minimisation. Lebih dari sekedar kepatuhan, perusahaan harus menyadari
impact nyata dan impact potensial secara sosio ekonimi, politik maupun
lingkungan. Berdasarkan pada kesadaran inilah, perusahaan harus mengembangkan
dan mengimplementasikan kebijakan serta prosedur untuk meminimalisasi
berbagai kerusakan atau kerugian yang mungkin dihasilkan dari operasi perusahaan
atau dari rekanan bisnisnya.
3. Value Creation. Lebih dari sekedar kepatuhan dan meminimalisasi kerusakan,
perusahaan dapat menciptakan “positive social value” dengan melibatkan
masyarakat di dalamnya (engage in), seperti inovasi investasi sosial (innovative
social investment), konsultasi dengan stakeholders, dialog kebijakan (policy
dialogue), dan membangun istitusi masyarakat (building civic institution), baik
secara mandiri ataupun bersama dengan perusahaan yang lain.

2.8 Komponen dan Unsur dalam Corporate Social Responbility

Komponen Corporate Social Responbility

Berdasarkan standar dari Bank Dunia maka CSR meliputi beberapa komponen utama
yakni :

1. perlindungan lingkungan
2. jaminan kerja
3. Hak Asasi Manusia
4. interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat
5. standar usaha
6. pasar
7. pengembangan ekonomi dan badan usaha
8. perlindungan kesehatan
9. kepemimpinan dan pendidikan
10. bantuan bencana kemanusiaan.

Bagi perusahaan yang berupaya untuk membangun citra positif perusahaannya,


maka kesepuluh komponen tersebut harus diupayakan pemenuhannya.

Unsur Penting Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


1. Triple Bottom Line

Triple bottom line memiliki tiga elemen penting People (manusia), Planet, dan
Profit (keuntungan). Ketiganya memiliki peranan penting dalam dunia bisnis. Manusia
sebagai satu-satunya mahluk di bumi yang melakukan dan mengerti konsep berbisnis.
Planet selain sebagai tempat tinggal manusia sebagai pelaku ekonomi, juga memiliki
peran dalam keberlanjutan ekonomi itu sendiri. Baik dalam cara memperoleh sumber
daya yang dibutuhkan, juga menjaga agar sumber daya tersebut agar terus ada. Terakhir
adalah profit, nilai ekonomi yang dihasilkan oleh perusahaan yang didapat dari
pengurangan biaya dari pendapatan yang telah diperoleh. Ketiga aspek yang telah
disebutkan diatas dapat dijadikan sebagai orientasi perusahaan dalam menjalankan dan
menjaga keberlangsungan bisnisnya.

2. Human Resource

Dengan adanya tanggung jawab sosial dari sebuah perusahaan dapat


memberikan keuntungan dari segi pengelolaan sumber daya manusia. Program sosial
yang dijalankan perusahaan berpengaruh besar terhadap kepuasan para pekerja tidak
hanya secara finansial tetapi juga secara sosial. Program ini berdampak pada
menurunya tingkat turnover atau pergantian karyawan.

3. Manajemen Risiko

Dibutuhkan waktu bertahun-tahun dalam membangun reputasi baik perusahaan,


tapi hanya dibutuhkan beberapa jam untuk merusaknya. Hal yang mungkin terjadi
adalah adanya kecelakaan yang dampaknya merusak lingkungan. Contoh nyata yang
bisa kamu ambil adalah bencana lumpur di Siduarjo. Perusahaan tidak menginginkan
atensi negatif baik dari konsumen ataupun pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan
regulator.

4. Unique Branding

Program sosial yang dijalankan bisa menciptakan konsumen yang loyal


terhadap perusahaan. Hal ini bisa didasari dari etika perusahaan dalam melakukan
operasinya. Keuntungan secara sosial ini dapat dimanfaatkan oleh tim pemasaran
perusahaan untuk membangun reputasi dan mencari konsumen baru.
5. Manajemen krisis

Tanggung Jawab Sosisla Perusahaan dapat digunakan dalam mengatasi krisis


yang timbul. Krisis yang dimaksud adalah apabila terjadi pemboykotan terhadap
produk atau timbul isu-isu lingkungan dan sosial, program sosial yang telah dijalankan
bisa menjadi alasan dan cara agar krisis yang sedang terjadi tidak semakin membesar
dan isu-isu yang beredar bisa dijawab berdasarkan kegiatan sosial yang sebelumnya
telah dilakukan perusahaan.

2.9 Bentuk Program Corporate Social Responbility

Bentuk ataupun karakteristik CSR yang baik adalah sebagai berikut:

a. CSR seharusna adalah kegiatan yang melebihi kepatuhan terhadap undang-


undang yang berlaku.
b. CSR seharunya dapat menghasilkan dampak semi permanen untuk perusahaan
dan masyarakat
c. CSR harus menghitung dan menimbang kepentingan pemegang kepentingan
(stakeholders) di dalam dan di luar perusahaan.
d. CSR harus berisikan sistem govermane yang sesuai, bersamaan dengan
transpotasi dan tangung jawab

CSR seharusnya mengikuti tips ISO 26000.

Contoh CSR

Program CSR bisa saja menjadi suatu program yang sangat membantu masyarakat
sekitar atau untuk perusahaan tersebut. Dimanapun dengan adanya program CSR ini
bisa mempermudah permasalahan atau kesulitan yang dialami perusahaan dan
masyarakat. Sedangkan untuk korporat, program CSR ini dapat memberikan citra
perusahaan yang layak di mata konsumen dan masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa perusahaan besar yang mengerti keadaan


lingkungan sekitar dan melakukan program CSR, antara lain yaitu:

1) Danone (Aqua Mineral Water)

Danone menjalankan program CSR yang dinamakan dengan program WASH


(Water, Acces, Sanitation, Hygiene Program) yang mempunyai arti Air, Akses,
Sanitasi, Kebersihan. Yang mempunyai tujuan untuk melakukan peningkatan
kesejahteraan lingkungan dan berkontribusi secara aktif dan berkelanjutan untuk
penyediaan solusi pada masalah yang berhubungan dengan sistem air di Hindia
Belanda. Program ini sangat baik dinamakan “1 Liter Aqua untuk 10 Liter Air Bersih”

2) PT. Pertamina

Pertamina memiliki komitme untuk menjalankan program CSR-nya dengan


membantuk pemerintah Indonesia dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) di dalam terra firma dengan cara pelaksanaan program yang aman difasilitasi
pencapaian target acara dan membangun hubungan yang sangat baik dan kontributif
dengan seluruh pemegangn kepentingan (stakeholders) untuk memberikan dukungan
tindakan tujuan perusahana, utamanya dalam membangun nama perusahaan.

3) PT. Sinde Budi Sentosa (Larutan Cap Badak)

PT. Sinde Budi Sentosa menjalankan program CSR dengan melakukan


pelestarian lingkungan mamalia perissodactyl di daerah Jawa di taman Ujung Kulon.
Program ini bekerja sama antara Sinde dan WWF Indoneis. Bahwa Sinde meberikan
dana dari peroleh penjualan untuk program konservasi mamalia perissodactyl Jawab di
Ujung Kulon. (Ganteng, S., 2020)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

CSR merupakan komitmen perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholders


dalam arti luas dari sekedar kepentingan perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun
secara moral adalah baik bahwa perusahaan maupun penanam modal mengejar
keuntungan, bukan berarti perusahaan ataupun penanam modal dibenarkan mencapai
keuntungan dengan mengorbankan kepentingan-kepentngan pihak lain yang terkait.
DAFTAR PUSTAKA

Permata Putri, Dian, dkk. 2021. Analisis Penerapan CSR (Studi kasus PT. Pertamina). Riau:
Universitas Muhammadiyah Riau.

Hakim, Lukman. “Etika Bisnis dalam Corporate Social Responbility untuk Penguatan
Promosi Sekolah Menengah Kejuruan Kota Malang”. Jurnal Ilmiah Kajian
Perencanaan Pembangunan. Vol 3 No.1 (2020): 71-79.

Fauzan. “Corporate Social Responbility dan Etika Bisnis Perspektif Etika Moral Immanuel
Kant”. Jurnal Modernisasi. Vol 7, No. 2 (2011): 115-130.

Nur’aini Ikawati, Anggi, dkk. 2019. Corporate Social Responbility and Accountability.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sebelas-maret/akuntansi-
manajemen/makalah-akuntansi-berkelanjutan-kelompok-4-csr-and-accountability/6408437
diakses 26 Februari 2023 pukul 20:08

https://alliyabenings.wordpress.com/2015/12/06/makalah-pengantar-bisnis-corporate-social-
responsibility/ diakses 26 Februari 2023 pukul 20:31

https://www.hukumonline.com/klinik/a/aturan-aturan-hukum-corporate-social-responsibility-
lt52716870e6a0f diakses 26 Februari 2023 pukul pukul 22:10

Anda mungkin juga menyukai