Disusun Oleh:
Kelompok 6
Diki Ardian B1C120112
Laode Muh Fahrullah Osnawir B1C120136
Muhammad Rezky Alfath B1C120158
Naila Anggraini B1C120160
Rahmatillah B1C120169
Rinda Puji Lestari B1C120174
Siti Amanah B1C120180
Sitti Aminah B1C120181
Tri Amalia Susanti B1C120187
Waode Sri Ayu Ningsi B1C120193
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr. wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pemurah dan lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah, inayah dan
rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah Etika Bisnis dan
Profesi Akuntan dengan judul “Corporate Social Responbility (CSR)”. Yang bertujuan untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah yang bersangkutan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. La Ode Anto, SE., M.Si., Ak., QIA.,
CA., CTT., CRP., CRMP., GQIA., CIISA., ASEAN CPA. selaku dosen mata kuliah Etika
Bisnis dan Profesi Akuntan Kelas C. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik
moril maupun material. Dan semua pihak yang tidak dapat kami rinci satu per satu yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, masukkan
dan kritikan yang bersifat menyempurnakan penulisan makalah ini sangant kami harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Program CSR (Corporate Social Reponsibility) merupakan salah satu kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan
Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disyahkan dalam sidang paripurna DPR.
Dengan adanya Undang-undang ini, industri atau korporasi-korporasi wajib untuk
melaksanakannya, tetapi kewajiban ini bukan merupakan suatu beban yang memberatkan.
Perlu diingat pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan
industri saja, tetapi setiap insan manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial
dan pengelolaan kualitas hidup masyarakat. Industri dan korporasi berperan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor
lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan
perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah meliputi keuangan, sosial, dan
aspek lingkungan biasa disebut (Triple bottom line) sinergi tiga elemen ini merupakan
kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan.
Adapun topik pembahasan yang akan di jelaskan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Corporate
Social Responbility (CSR) atau yang lebih dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan yang berkaitan dengan etika bisnis dan profesi akuntan.
BAB II
PEMBAHASAN
Program Corporate Social Reponsibility merupakan salah satu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan
Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disyahkan dalam sidang paripurna DPR.
Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR merupakan komitmen
perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholders dalam arti luas dari sekedar
kepentingan perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun secara moral adalah baik
bahwa perusahaan maupun penanam modal mengejar keuntungan, bukan berarti
perusahaan ataupun penanam modal dibenarkan mencapai keuntungan dengan
mengorbankan kepentingan-kepentngan pihak lain yang terkait.
Dasar Hukum CSR yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”) serta peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2017 tentang Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (“PP 47/2012”)
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) diatur dalam Pasal 74 UUPT dan
penjelasannya. Pengaturan ini berlaku untuk perseroan. Berdasarkan Pasal 1 angka 1
UUPT, Perseroan (Perseroan Terbatas) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar
yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
TJSL sendiri menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas didefinisikan sebagai komitmen Perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan
dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya.
Hal-hal yang diatur dalam Pasal 74 UUPT pada dasarnya mengenai hal-hal seperti:
Sementara perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber
daya alam adalah perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber daya
alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam.
Trevino dan Nelson mengkonsepkan CSR sebagai piramid yang terdiri dari Tiga
macam tanggung jawab yang harus dipertimbangkan secara berkesinambungan, yaitu,
hukum, etika dan berperikemanusian. (Accounting,2020)
Menurut ISO 26000 tentang petunjuk pelaksanaan CSR menetapkan 7 (tujuh) prinsip
CSR sebagai perilaku perusahaan yang didasarkan atas standard dan panduan berperilaku
dalam konteks situasi tertentu. Ketujuh prinsip tersebut adalah :
a. Akuntabilitas ; hal ini terlihat dari perilaku organisasi yang berkaitan dengan
masyarakat dan lingkungan
b. Transparansi ; hal ini terlihat dari pengambilan keputusan dan aktivitas yang
berdampak terhadap pihak lain (stakeholders).
c. Perilaku Etis ; hal ini berkaitan dengan perilaku etis perusahaan sepanjang waktu.
d. Stakeholders ; hal ini berkaitan dengan penghargaan dan mempertimbangkan
kepentingan stakeholders-nya.
e. Aturan Hukum ; berkaitan dengan penghormatan dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
f. Norma Internasional ; berkaitan dengan penghormatan dan penghargaan terhadap
norma internasional, terutama berkaitan dengan norma yang lebih mendukung
pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, dan
g. Hak Asasi Manusia ; berkaitan dengan pemahaman yang berkaitan dengan arti
penting Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai konsep universal.
Memahami tanggung jawab pribadi adalah salah satu cara yang dapat kita coba untuk
mengerti apa artinya menjadi manusia dan bagaimana kita harus bertindak untuk menjadi
anggota masyarakat yang baik. Individu berusaha mendefinisikan tanggung jawab mereka
untuk diri mereka sendiri, namun bagaimana dengan organisasi?
Menurut Bhatt, (2002 : 6) terdapat tiga alasan mengapa perusahaan melakukan CSR yaitu:
1. Perusahaan setidaknya harus patuh (comply) terhadap peraturan nasional.
Demikian pula dengan multinasional yang harus mematuhi ketentuan hukum,
kesepakatan, konvensi ataupun standar internasional yang berlaku.
2. Risk minimisation. Lebih dari sekedar kepatuhan, perusahaan harus menyadari
impact nyata dan impact potensial secara sosio ekonimi, politik maupun
lingkungan. Berdasarkan pada kesadaran inilah, perusahaan harus mengembangkan
dan mengimplementasikan kebijakan serta prosedur untuk meminimalisasi
berbagai kerusakan atau kerugian yang mungkin dihasilkan dari operasi perusahaan
atau dari rekanan bisnisnya.
3. Value Creation. Lebih dari sekedar kepatuhan dan meminimalisasi kerusakan,
perusahaan dapat menciptakan “positive social value” dengan melibatkan
masyarakat di dalamnya (engage in), seperti inovasi investasi sosial (innovative
social investment), konsultasi dengan stakeholders, dialog kebijakan (policy
dialogue), dan membangun istitusi masyarakat (building civic institution), baik
secara mandiri ataupun bersama dengan perusahaan yang lain.
Berdasarkan standar dari Bank Dunia maka CSR meliputi beberapa komponen utama
yakni :
1. perlindungan lingkungan
2. jaminan kerja
3. Hak Asasi Manusia
4. interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat
5. standar usaha
6. pasar
7. pengembangan ekonomi dan badan usaha
8. perlindungan kesehatan
9. kepemimpinan dan pendidikan
10. bantuan bencana kemanusiaan.
Triple bottom line memiliki tiga elemen penting People (manusia), Planet, dan
Profit (keuntungan). Ketiganya memiliki peranan penting dalam dunia bisnis. Manusia
sebagai satu-satunya mahluk di bumi yang melakukan dan mengerti konsep berbisnis.
Planet selain sebagai tempat tinggal manusia sebagai pelaku ekonomi, juga memiliki
peran dalam keberlanjutan ekonomi itu sendiri. Baik dalam cara memperoleh sumber
daya yang dibutuhkan, juga menjaga agar sumber daya tersebut agar terus ada. Terakhir
adalah profit, nilai ekonomi yang dihasilkan oleh perusahaan yang didapat dari
pengurangan biaya dari pendapatan yang telah diperoleh. Ketiga aspek yang telah
disebutkan diatas dapat dijadikan sebagai orientasi perusahaan dalam menjalankan dan
menjaga keberlangsungan bisnisnya.
2. Human Resource
3. Manajemen Risiko
4. Unique Branding
Contoh CSR
Program CSR bisa saja menjadi suatu program yang sangat membantu masyarakat
sekitar atau untuk perusahaan tersebut. Dimanapun dengan adanya program CSR ini
bisa mempermudah permasalahan atau kesulitan yang dialami perusahaan dan
masyarakat. Sedangkan untuk korporat, program CSR ini dapat memberikan citra
perusahaan yang layak di mata konsumen dan masyarakat.
2) PT. Pertamina
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Permata Putri, Dian, dkk. 2021. Analisis Penerapan CSR (Studi kasus PT. Pertamina). Riau:
Universitas Muhammadiyah Riau.
Hakim, Lukman. “Etika Bisnis dalam Corporate Social Responbility untuk Penguatan
Promosi Sekolah Menengah Kejuruan Kota Malang”. Jurnal Ilmiah Kajian
Perencanaan Pembangunan. Vol 3 No.1 (2020): 71-79.
Fauzan. “Corporate Social Responbility dan Etika Bisnis Perspektif Etika Moral Immanuel
Kant”. Jurnal Modernisasi. Vol 7, No. 2 (2011): 115-130.
Nur’aini Ikawati, Anggi, dkk. 2019. Corporate Social Responbility and Accountability.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sebelas-maret/akuntansi-
manajemen/makalah-akuntansi-berkelanjutan-kelompok-4-csr-and-accountability/6408437
diakses 26 Februari 2023 pukul 20:08
https://alliyabenings.wordpress.com/2015/12/06/makalah-pengantar-bisnis-corporate-social-
responsibility/ diakses 26 Februari 2023 pukul 20:31
https://www.hukumonline.com/klinik/a/aturan-aturan-hukum-corporate-social-responsibility-
lt52716870e6a0f diakses 26 Februari 2023 pukul pukul 22:10