MAKALAH
CORPORATE CITIZENSHIP
Mata Kuliah : Manajemen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dosen Pengampu : Azizah Mursyidah S.H.I, M.E.I
Disusun Oleh :
Muhamad Misbahul Munir Mubarok : 1920.02.047
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
pembimbing Azizah Mursyidah S.H.I, M.E.I yang telah membimbing kami dalam menulis
makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Corporate Citizenship adalah basis teori tentang perlunya sebuah perusahaan
membangun hubungan harmonis dengan masyarakat dan lingkungan tempat beroperasi.
Secara teori, Corporate Citizenship adalah bagian dari CSR daan dapat didefinisikan sebagai
tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para stakeholder terutama komunitas atau
masyarakat disekitar wilayah kerja dan operasinya. Sebuah perusahaan harus menjunjung
tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam sudut pandang CSR adalah
mengedepankan prinsip moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan
kelompok masyarakat lainnya
(Febrina dan Suaryana, 2011). Peraturan yang mengatur tentang tanggung jawab
sosial diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2007 pasal 74
tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan menjelaskan “Perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Tanggung jawab sosial dan
lingkungan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan meperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Persoalannya sekarang adalah tidak sedikit perusahaan yang katanya mempraktekkan
CSR (Corporate Social Responsibility) malah merusak lingkungan dan banyak juga yang
melanggar HAM. Pembangunan masyarakat (community development) dan perbaikan
lingkungan hanya dijadikan kedok untuk ‘mengelabui’ publik. Pun, sejauh ini kebijakan
pemerintah dalam mewajibkan korporasi untuk menjalankan CSR ini tidak jelas kemana
arahnya. Pada akhirnya semuanya bermuara pada keuntungan korporasi. Hanya laba yang
bersemayam di benak para perusahaan swasta itu.
Apalagi, peran pemerintah sekarang di tengah modernisasi dan globalisasi, semakin
berkurang. Hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak pun diserahkan ke tangan
swasta. Pemerintah yang seharusnya berada di tengah rakyat dengan pelayanan terhadap
publik malah terkesan angkat tangan. Publik lagi-lagi harus membayar mahal ketika
semuanya sudah di tangan perusahaan swasta.
Pada saat ini hanya 20% penduduk dunia yang menikmati begitu banyak manfaat atas
kekayaan alam dan hasil bumi (The World Bank Institute, 2005). Sisanya, 80% masuk ke
dalam kantong korporasi. Rakyat yang menanam korporasi lah yang memanennya.
3
Bung Karno pernah bilang, “Biarkan kekayaan alam itu di dalam tanah, tunggu sampai anak
bangsa mampu mengolah sendiri”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan yang telah dikemukakan di atas maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa itu Corporate Citizenship
2. Apa Pentingnya Mengimplementasikan Tanggung Jawab Sosial & Etika Bisnis
3. Apa Hubungan Tanggung Jawab Sosial Bisnis dengan Etika Bisnis
4. Bagaimana cara Mengaplikasikan Tanggung Jawab Sosial Bisnis dengan Etika Bisnis
Secara Bersamaan
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Corporate Citizenship
2. Untuk mempelajari Dasar-dasar dan Tahap Tingkatan corporate citizenship
3. Untuk mempelajari Hubungan Tanggung Jawab Sosial Bisnis dengan Etika Bisnis dan
Bagaimana cara Mengaplikasikan Tanggung Jawab Sosial Bisnis dengan Etika Bisnis
Secara Bersamaan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Corporate Citizenship
Corporate citizenship adalah cara perusahaan dalam bersikap atau memperlihatkan
perilaku ketika berhadapan dengan para pihak lain sebagai salah satu cara untuk memperbaiki
reputasi dan meningkatkan keunggulan kompetitif.
Corporate citizenship sangat berkaitan erat dengan masalah pembangunan sosial
(social development) dan juga diterapkan dalam konteks kerjasama (partnership) dan tata
kelola (governance). Ajaran-ajarannya antara lain, pembangunan masyarakat, pelestarian
lingkungan untuk keberlangsungan ekosistem, serta memperbaiki kualitas hidup manusia.
Tujuan Corporate Citizenship adalah sebagai salah satu cara untuk memperbaiki
reputasi perusahaan meningkatkan keunggulan kompetiti serta membantu memperbaiki
kualitas hidup manusia.Carroll (1991) menjelaskan bahwa pada dasarnya corporate
citizenship merupakan pelaksanaan CSR yang disesuaikan dengan konteks hak dan kewajiban
tempat perusahaan beroperasi di mana dasar dari pelaksanaan corporate citizenship tetaplah
merupakan bagian dari CSR yang dijalankan secara bersamaan dengan kepatuhan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan tempat perusahaan beroperasi dengan
menjalankan legal responsibilities serta kegiatan-kegiatan perusahaan dijalankan secara etis
yaitu dengan memenuhi kewajiban ethical responsibilities.
corporate citizenship mulai dikenal secara luas pada tahun 1990, corporate citizenship
merupakan bentuk dari pelaksanaan CSR dalam prakteknya. Tidakan ini membutuhkan
hubungan yang proaktif dari stakeholder, penemuan peluang-peluang bisnis dalam pelayanan
sosial, dan mentransformasikan keadaan. Roberto Chivita ketua dan CEO dari Brazillian
Abril group mendefinisikan corporate citizenship sebagai” capitalism with social
conscience”. Menurut banyak pemimpin perusahaan penggunaan corporate citizenship
sebelumnya sangat sederhana dan hanya berupa pilihan. Sekarang di pertengahan 2000an kini
semakin rumit dan wajib. Ini disebabkan karean pasar global, akses informasi yang semakin
cepat dan harapan stake holder yang tinggi menjadikannya semakin memaksa semua
perusahaan untuk mendirikan “ strategy corporate citizenship yang semakin berintegrasi”
sebagai salah satu bagian dari perencanaan bisnis menyeluruh.
Coorporate citizenship dalam konsep CSR perusahaan dengan cara dibandingkan
dengan individu umum pada suatu masyarakat, dan bahwa perusahaan memiliki
tanggungjawab dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka. Seperti individu pada umumnya
5
perusahaan diharapkan untuk memberikan sumbangan secara sukarela untuk menjaga
kesejahteraan dari masyarakat yang menompang mereka.
6
• Integrated
• Transforming
Pada tahap dasar, kegiatan corporate citizenship adalah dasar dan tidak terdefinisi
karena ada sedikit kesadaran perusahaan dan sedikit atau tidak ada keterlibatan manajemen
senior. Usaha kecil, khususnya, cenderung berlama-lama di tahap ini. Mereka mampu
mematuhi hukum kesehatan, keselamatan, dan lingkungan standar, tetapi mereka tidak punya
waktu atau sumber daya untuk sepenuhnya mengembangkan keterlibatan masyarakat yang
lebih besar.
Pada tahap keterlibatan, perusahaan akan sering mengembangkan kebijakan yang
mempromosikan keterlibatan karyawan dan manajer dalam kegiatan yang melebihi
kepatuhan terhadap hukum dasar. Kebijakan ini menjadi lebih komprehensif dalam tahap
inovatif, dengan peningkatan pertemuan dan konsultasi dengan pemegang saham dan melalui
partisipasi dalam forum dan outlet lain yang mempromosikan kebijakan corporate citizenship
yang inovatif.
Pada tahap terintegrasi, kegiatan corporate citizenship diformalkan dan berbaur
dengan lancar dengan operasi reguler perusahaan. Kinerja dalam kegiatan masyarakat
dipantau, dan kegiatan ini didorong ke dalam lini bisnis. Begitu perusahaan mencapai tahap
transformasi, mereka memahami bahwa corporate citizenship memainkan peran strategis
dalam mendorong pertumbuhan penjualan dan ekspansi ke pasar baru. Keterlibatan ekonomi
dan sosial adalah bagian rutin dari operasi harian perusahaan dalam tahap ini.
7
E. Pentingnya Mengimplementasikan Tanggung Jawab Sosial & Etika Bisnis
Pentingnya Mengimplementasikan Tanggung Jawab Sosial & Etika Bisnis
Dalam berbisnis, ada berbagai etika yang wajib diterapkan dalam pengelolaan dan eksekusi
dari sebuah bisnis. Etika yang baik akan membuat binsis lebih mudah berkembang dengan
sehat sekaligus menumbuhkan citra yang baik dari bisnis tersebut.
Etika bisnis adalah metode-metode kegiatan bisnis yang merangkul keseluruhan aspek
yang berkaitan dengan bisnis tersebut, termasuk individu, perusahaan, dan masyarakat
sekitar. Penerapan etika bisnis dalam perusahaan dapat mewadahi pembentukan perilaku
karyawan dalam sebuah perusahaan. Setiap perusahaan wajib menjadikan prinsip beretika
sebagai pondasi dari bisnis mereka. Karena itulah, etika bisnis merupakan standar atau
pedoman yang tepat bagi semua karyawan untuk dijadikan pedoman dalam bekerja.
Etika Bisnis tidak hanya mempertimbangkan tanggung jawab di dalam lingkungan
kerja. Akan tetapi juga bertanggung jawab terhadap ekosistem alam, budaya, dan sosial
masyarakat. Perusahaan atau bisnis juga diharapkan bisa menangani berbagai program
eksternal terkait tanggung jawab di luar aktivitas bisnis mereka. Program tersebut seperti
penelitian ilmiah, perlindungan konsumen, dan program lain terkait tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat. Tanggung Jawab Sosial suatu perusahaan biasanya tertuang
pada program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Tanggung Jawab Sosial bisa dibilang termasuk dalam Teori Etika. Di mana individu
atau kelompok bisnis bertanggung jawab untuk memenuhi tugas kewarganegaraan mereka.
Setiap aktivitas individu atau kelompok bisnis harus menguntungkan seluruh masyarakat.
Dengan cara ini, harus ada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat dan lingkungan sekitar. Jika keseimbangan ini dipertahankan, maka Tanggung
Jawab Sosial bisa dibilang telah tercapai.
F. Mengaplikasikan Tanggung Jawab Sosial Bisnis dengan Etika Bisnis Secara Bersamaan
Suatu bisnis diharapkan bisa mengembangkan sistem Tanggung Jawab Sosial yang
disesuaikan dengan lingkungan bisnis mereka. Jika Tanggung Jawab Sosial berhasil diatur
oleh suatu perusahaan, maka hal tersebut bisa juga termasuk bagian dari aktivitas ekonomi
perusahaan. Mempertahankan Tanggung Jawab Sosial pada perusahaan akan memastikan
integritas antara masyarakat dan lingkungan sekitar terlindungi.
Menyeimbangkan tuntutan dari pemegang saham dan kebutuhan untuk meningkatkan
laba dengan kesejahteraan karyawan dan lingkungan sekitar merupakan tantangan bagi
8
perusahaan. Misalnya, banyak perusahaan obat atau bahan kimia yang menghasilkan
pestisida atau obat-obatan memberikan dampak lanjutan kepada lingkungan sekitar. Dampak
tersebut dapat berupa polusi, limbah yang merusak lingkungan sekitar, dan dampak lain yang
menimbulkan bahaya potensial bagi karyawan dan bahkan penduduk sekitar. Menemukan
jalan tengah dalam situasi seperti itu tidaklah mudah, dan sayangnya masih ada bisnis yang
lebih mementingkan kondisi keuangan mereka daripada keselamatan atau kesehatan manusia
atau lingkungan sekitar.
Hal tersebut dapat dianggap sebagai masalah Etika Bisnis karena melibatkan
tanggung jawab dan kewajiban tidak hanya untuk pemegang saham, tetapi juga untuk
masyarakat dan lingkungan sekitar. Semua pihak, dari pelanggan hingga eksekutif
perusahaan, akan terkena dampak dari masalah pelanggaran Tanggung Jawab Sosial dan
Etika Bisnis.
Tidak ada industri atau perusahaan yang tidak – setidaknya sekali – berurusan dengan
masalah Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis. Konflik kepentingan, keamanan produk,
periklanan, pemegang saham, dan masyarakat memainkan peran dalam bagaimana
perusahaan bisa diterima oleh masyarakat dan lingkungan sekitar
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Corporate citizenship adalah cara perusahaan dalam bersikap atau memperlihatkan
perilaku ketika berhadapan dengan para pihak lain sebagai salah satu cara untuk memperbaiki
reputasi dan meningkatkan keunggulan kompetitif.
Corporate citizenship sangat berkaitan erat dengan masalah pembangunan sosial
(social development) dan juga diterapkan dalam konteks kerjasama (partnership) dan tata
kelola (governance). Ajaran-ajarannya antara lain, pembangunan masyarakat, pelestarian
lingkungan untuk keberlangsungan ekosistem, serta memperbaiki kualitas hidup manusia.
Tujuan Corporate Citizenship adalah sebagai salah satu cara untuk memperbaiki
reputasi perusahaan meningkatkan keunggulan kompetiti serta membantu memperbaiki
kualitas hidup manusia.
corporate citizenship tetaplah merupakan bagian dari CSR yang dijalankan secara
bersamaan dengan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan tempat
perusahaan beroperasi dengan menjalankan legal responsibilities serta kegiatan-kegiatan
perusahaan dijalankan secara etis yaitu dengan memenuhi kewajiban ethical responsibilities.
Saran
Demikianlah makalah yang Kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca.Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
Kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena
Kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.Jazakillah Khairan
Katsir.
10
DAFTAR PUSTAKA
webilioan. 2020. VCSR: Pengertian, Manfaat, Pilar, Etika Bisnis Dan Corporate Citizenship.
Tersedia di : https://www.webillian.com/2019/03/csr-etika-bisnis-kelangsungan-hidup-
dan.html .Diakses Pada 17 Desember 2020
Aisyahramadhani. 2019. Apa yang dimaksud dengan teori Corporate Citizenship?. Tersedia
di: https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teori-corporate-citizenship/121231
Diakses pada 17 Desember 2020
11