DISUSUN OLEH :
KELAS : A Reguler
PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan tugas mini riset ini
dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih terbatas dan jauh dari kata
sempurna. Namun demikian, penulis telah berusaha dan bekerja keras demi terselesainya
tugas ini, dan supaya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.
Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian tugas ini dibuat, semoga tugas ini bisa menjadi referensi bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................1
1. Metodologi Penelitian.................................................................................................5
BAB IV
PEMBAHASAN………………………………………………………………………….9
A. Profil Perusahaan.........................................................................................................9
B. Bentuk CSR dari Perusahaan Aqua.............................................................................9
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap
insan manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas
hidup masyarakat. Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat
dengan mempertimbangan pula faktor lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi hanya
memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah
meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan biasa disebut triple bottom line.
Sinergi dari tiga elemen ini merupakan kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan
(sustainable development).
Namun saat ini – saat perubahan sedang melanda dunia – kalangan usaha juga tengah
dihimpit oleh berbagai tekanan, mulai dari kepentingan untuk meningkatkan daya saing,
tuntutan untuk menerapkan corporate governance, hingga masalah kepentingan stakeholder
yang makin meningkat. Oleh karena itu, dunia usaha perlu mencari pola-pola kemitraan
(partnership) dengan seluruh stakeholder agar dapat berperan dalam pembangunan, sekaligus
meningkatkan kinerjanya agar tetap dapat bertahan dan bahkan berkembang menjadi perusa
haan yang mampu bersaing.
Upaya tersebut secara umum dapat disebut sebagai Corporate Social Responsibility
(CSR) atau corporate citizenship dan dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis
dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada
masyarakat dan lingkungan hidupnya, sehingga pada akhirnya dunia usaha akan dapat
bertahan secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang menjadi tujuan
dibentuknya dunia usaha.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan :
1. Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah aspek hukum dan etika
bisnis
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR
3. Untuk mengetahui bentuk CSR yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Pengertian CSR
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun
lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan
beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas
umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah fenomena dan
strategi yang digunakan perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan
stakeholder-nya. CSR dimulai sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan
jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability perusahaan.
B.Sejarah CSR
Istilah CSR pertama kali menyeruak dalam tulisan Social Responsibility of the
Businessman tahun 1953. Konsep yang digagas Howard Rothmann Browen ini menjawab
keresahan dunia bisnis. Belakangan CSR segera diadopsi, karena bisa jadi penawar kesan
buruk perusahaan yang terlanjur dalam pikiran masyarakat dan lebih dari itu pengusaha di
cap sebagai pemburu uang yang tidak peduli pada dampak kemiskinan dan kerusakan
lingkungan. Kendati sederhana, istilah CSR amat marketable melalu CSR pengusaha tidak
perlu diganggu perasaan bersalah.CSR merupakan tanggung jawab aktivitas sosial
kemasyarakatan yang tidak berorientasi profit.
Ayat (2) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan & diperhitungkan sebagai biaya
perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan &
kewajaran.
Ayat(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1) dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial & lingkungan diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
2) UU No.25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Pasal 15,17 & 34) berisi :
Pasal 15
Pasal 17
Penanam modal yang mengusahakan sumber daya alam yang tidak terbarukan wajib
mengalokasikan dana secara bertahap untuk pemulihan lokasi yang memenuhi standar
kelayakan lingkungan hidup, yang pelaksanaannya diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 34
1. Badan usaha atau usaha perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang
tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 dapat dikenai sanksi
administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
2. Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh instansi
atau lembaga yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
3. Selain dikenai sanksi administratif, badan usaha atau usaha perseorangan dapat
dikenai sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
D.Manfaat CSR
A.Bagi Masyarakat
1. Keterlibatan langsung.
Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau grupnya. Model ini
merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara
maju. Biasanya perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin, atau dana abadi yang dapat
digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan
di antaranya adalah Yayasan Coca-cola Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan
pertambangan).
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota, atau mendukung suatu lembaga sosial
yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini
lebih berorientasi pada pihak pemberian hibah perusahaan yang bersifat ‘hibah
pembangunan’. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh
perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara proaktif mencari mitra kerjasama dari
kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati
bersama.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
PEMBAHASAN
A.Profil Perusahaan
Aqua didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994), warga asli Wonosobo yang setelah
keluar bekerja dari Pertamina, dan bekerja di Petronas, mendirikan usaha air minum dalam
kemasan (AMDK).Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan
menamai pabrik itu PT Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per
tahun. Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama Puritas (nama lain dari Pure Artesian
Water), yang berlogo daun semanggi.
Ia mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua pada bulan Oktober 1974,
karena kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua
diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp. 75,
hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46/liter
Pada tahun 1984, pabrik Aqua kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya
mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi
pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini
membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem
produksi in-line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan Aqua
dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat
segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih
higienis.
Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru,
Lisa Tirto sebagai pemilik PT Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo,
menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap
tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari
ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan
menempatkan Aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di
Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan
produk berlabel Danone-Aqua.
B.Bentuk Kegiatan CSR Perusahaan AQUA
AQUA telah berdiri selama bertahun-tahun dan selama itu pula AQUA sangat
bergantung pada sumber daya air sebagai bahan baku utamanya. Ketersediaan air untuk
kelangsungan usaha AQUA sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sumber air yang
tidak terlepas dari keberadaan masyarakat yang tinggal dalam radius tertentu di sekitarnya
yang merupakan bagian dari lingkungan itu sendiri. AQUA menyadari pentingnya
keseimbangan antara sumber air, AQUA dan masyarakat di lingkungan sekitar sebagai salah
satu syarat terciptanya pertumbuhan berkelanjutan. AQUA berkomitmen menjalankan
berbagai kegiatan atau program dalam rangka menciptakan keseimbangan serta wujud
Tanggungjawab Sosial AQUA.
AQUA sudah menerapkan pendekatan berbasis masyarakat dalam menjalankan
program-program sosialnya dengan melakukan kemitraan dengan masyarakat, pemerintah
daerah dan para pemangku kepentingan yanglain. Pertumbuhan Berkelanjutan dan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan (Sustainable Development and Corporate Social Responsibility –
SD&CSR) telah menjadi bagian dari kebijakan strategis AQUA di bawah payung “AQUA
Lestari”, yaitu perkembangan berkelanjutan berbasis masyarakat. Kegiatan-kegiatan atau
program yang telah dilaksanakan AQUA di lingkungan pabriknya antara lain:
2. Pendidikan
Sejak akhir tahun 2007 Perseroan berpartisipasi dalam mengembangkan program
pendidikan di sekitar lokasi Pabrik Perseroan. Program pendidikan yang telah dikembangkan,
mengutamakan pola transparansi dan kemitraan, baik melalui capacity building (perencanaan,
pelaksananaan, pelaporan) dan pendanaan. Dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, baik
dari sisi kebijakan pemerintah maupun Perseroan maka disusunlah Program Bantuan Sekolah
(Supporting School Program). Program ini bertujuan untuk memperkaya dalam bentuk
dukungan pendidikan dari Perseroan. Secara rutin, Perseroan mulai memberikan kontribusi
tersebut kepada 25 SD/MI sekitar lokasi pabrik berupa pengembangan infrastruktur maupun
kelengkapan lain yang terkait dengan aktivitas belajar-mengajar di sekolah-sekolah tersebut.
Di samping itu, Perseroan juga turut mengembangkan kampanye lingkungan hidup bagi
murid-murid sekolah melalui RAMSAR Game. Pendidikan tentang lingkungan hidup yang
disampaikan melalui permainan ini, dapat dimainkan di dalam kelas. Diharapkan dapat
menumbuhkan kesadaran dan kecintaan anak-anak sebagai generasi penerus akan arti
pentingnya pelestarian lingkungan.
3. Bantuan Sosial
Selain program tersebut, kepedulian Perseroan kepada masyarakat juga ditunjukkan dengan
melakukan bantuan-bantuan sosial, antara lain:
- Khitanan masal dan pembagian hewan kurban setiap tahun di sekitar pabrik.
- Pengobatan gratis di Desa Mekarsari dan Babakan Pari bekerja sama dengan Bulan Sabit
Merah Indonesia Cabang Sukabumi.
- Perbaikan saluran air untuk penanggulangan banjir di sekitar Pabrik Citeureup.
Selain melakukan program CSR disekitar lingkungan pabrik, PT Aqua juga turut
melakukan program CSR di sebagian besar wilayah Indonesia. Berikut diantaranya beberapa
kutipan berita program-program CSR yang dilakukan di beberapa wilayah Indonesia yaitu :
Jika ditinjau berdasarkan salah satu prinsip CSR yaitu “Triple Bottom Lines”, dimana
perusahaan harus memperhatikan tiga unsur penting diantaranya:
1. Profit (Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang
memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang).
2. People (Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia).
3. Planet (Perusahaan peduli terhadap lingkungan hayati. Beberapa program CSR yang berpijak
pada prinsip ini biasanya berupa penghijauan hidup lingkungan hidup).
Tentu jika kita memperhatikan pemaparan pada contoh-contoh kasus didalam
makalah ini, tentu kita akan sepakat bahwa Aqua telah memenuhi ketiga unsur didalam
prinsip Triple Bottom Lines CSR karya Carrol tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun
lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan
beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas
umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada.
B. Saran
Berdasarkan definisi CSR sesuai yang diterapkan AQUA diatas, maka ada baiknya
program ini terus dikembangkan. Karena selain menguntungkan bagi negara dan masyarakat,
program ini bermanfaat juga untuk perusahaan.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Arijanto Agus. 2012. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis. Jakarta : RajaGrafindo Persada
Fahmi Irham. 2014. Etika Bisnis (Teori, Kasus dan Solusi). Bandung : Alfabeta
https://aqua.co.id/perusahaan
https://id.wikipedia.org/wiki/Aqua_(air_mineral)
Sari Ela Kartika dan Advendi Simangunsong, SH, MM. 2008, Hukum dalam Ekonomi,
Jakarta, Grasindo