Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR BISNIS

BAHAN KAJIAN II

“TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS”

DISUSUN OLEH:

Avanti Kalyanashrii 2107521132 2021

Yolanda Kristin Tamu Rambu Mora 2107521133 2021

I Gede Wahyu Pratama 2107521134 2021

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Tanggung Jawab Sosial Bisnis” untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.

Makalah ini penulis buat sebagai salah satu sarana yang bisa membantu pembaca dalam
mengidentifikasi dan memahami tanggung jawab sosial bisnis. Dengan metode penulisan
yang sederhana menjadikan makalah ini sangat relevan bagi pembaca.

Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis memohon maaf
apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan. Penulis juga terbuka akan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.

Denpasar, 17 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

2.1 Benturan Dengan Kepentingan Masyarakat .......................................................... 3


2.2 Dorongan Tanggung Jawab Sosial.......................................................................... 4
2.3 Etika Bisnis ............................................................................................................ 6

BAB III KESIMPULAN .................................................................................................... 9


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini kegiatan bisnis berkembang sangat cepat dan memiliki
pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Dengan adanya suatu bisnis maka
tercipta suatu produk atau jasa yang berguna dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
serta dapat menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Semakin canggihnya suatu peradaban
teknologi maka mampu menciptakan berbagai inovasi bisnis yang beraneka ragam.
Namun, dibalik berkembangnya suatu bisnis mengandung beberapa risiko yang besar
terutama memberikan dampak yang tidak hanya dirasakan oleh manusia sebagai individu
dan kelompok, tetapi juga terhadap lingkungan alam. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
tanggung jawab sosial bisnis yang mampu mengendalikan risiko besar tersebut.

Tanggung jawab sosial bisnis merupakan upaya yang dilakukan suatu perusahaan
untuk menyeimbangkan komitmen terhadap kelompok yang relevan dan individu dalam
lingkungan sosialnya. Kelompok atau individu yang dimaksud dalam hal ini ialah para
pemangku kepentingan perusahaan, seperti pelanggan, karyawan, investor, pemasok, dan
komunitas lokal. Tanggung jawab sosial menunjukkan kepedulian suatu perusahaan
terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekadar kepentingan
internal perusahaan saja. Bertanggung jawab secara sosial mampu memberikan dampak
bagi peran ekonomi dalam masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan juga meliputi
berbagai hal, seperti etika bisnis, tata kelola perusahaan dan lingkungan, dan kewargaan
perusahaan atau bisnis sebagai bagian dari masyarakat. Dengan demikian, sudah menjadi
kewajiban bagi pelaku bisnis untuk menerapkan tanggung jawab sosial bisnis sehingga
dapat mewujudkan keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara mengidentifikasi dan memahami tanggung jawab sosial bisnis


yang mencakup:

1. Benturan dengan kepentingan masyarakat

2. Dorongan tanggung jawab sosial

3. Etika bisnis

1.3 Tujuan

Untuk mengidentifikasi dan memahami tanggung jawab sosial bisnis yang


mencakup:

1
1. Benturan dengan kepentingan masyarakat

2. Dorongan tanggung jawab sosial

3. Etika bisnis

1.4 Manfaat

Mampu mengidentifikasi dan memahami tanggung jawab sosial bisnis yang


mencakup:

1. Benturan dengan kepentingan masyarakat

2. Dorongan tanggung jawab sosial

3. Etika bisnis

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Benturan Dengan Kepentingan Masyarakat

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas


Pasal 1 Nomor 3, “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan
untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.”

Seiring dengan berkembangnya kesadaran masyarakat terhadap masalah-masalah


yang muncul dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan ini, tujuan kegiatan bisnis
mulai bervariasi. Mulai banyak bisnis yang tidak hanya terfokus pada pengejaran
keuntungan saja, melainkan mulai muncul bisnis yang menetapkan tujuan tersendiri
dengan memperhatikan kondisi sosial sekitar.

Perkembangan perubahan tujuan suatu bisnis di era ini dapat dilihat dari pendapat
ahli yang beragam mengenai pengertian bisnis itu sendiri. Menurut Prof. L. R. Dicksee,
“Bisnis adalah suatu bentuk kegiatan yang utamanya bertujuan untuk meraih keuntungan
bagi pihak yang menjalankan bisnis maupun pihak yang berkepentingan dengan bisnis
tersebut.” Sedangkan pendapat Musselman dan Jackson (1992) menyebutkan bahwa
bisnis merupakan suatu aktivitas yang dapat mencapai kebutuhan masyarakat dan
perekonomian dengan mengorganisir perusahaan agar tujuan yang disebutkan dapat
tercapai. Maka dari itu, kami menarik kesimpulan bahwa tujuan bisnis tak selalu hanya
untuk memperoleh laba, melainkan tujuan lainnya juga yang ditargetkan oleh pemilik
bisnis. Tujuan tersebut dapat beragam, bisa berupa membangun image bisnis yang baik,
keberlanjutan usaha, maupun melaksanakan pertanggungjawaban sosial.

Kepentingan bisnis yang hanya mengutamakan pencapaian laba tanpa


memperhatikan kepentingan sosial di sekitarnya menjadi salah satu pendorong
munculnya konsep tanggung jawab sosial. Friedman (1970) meyakini bahwa pemakaian
modal guna mendukung proyek-proyek sosial tidak masuk akal karena akan mengurangi
modal untuk menjalankan bisnis demi meraih keuntungan. Ia menempatkan bahwa satu-
satunya tujuan bisnis adalah untuk meraih keuntungan yang besar. Dalam
pelaksanaannya, ini menjadi suatu kepentingan yang tak sepenuhnya sejalan dengan
kepentingan masyarakat maupun lingkungan yang sangat beragam.

 Isu Lingkungan
Tak jarang bahwa suatu bisnis kurang memperhatikan dampak yang dibawa oleh
limbah hasil produksi ke lingkungan maupun masyarakat sekitarnya. Kepentingan
bisnis untuk menekan cost demi menghasilkan output yang lebih besar dan meraup

3
keuntungan lebih banyak sering kali pelaksanaannya membawa berbenturan dengan
kepentingan masyarakat sekitar. Beberapa diantaranya adalah:

- Kurangnya pengolahan limbah yang dihasilkan dapat mencemari air maupun udara
pada lingkungan sekitar. Masyarakat berkepentingan dan berhak untuk mendapatkan
air bersih dan menghirup udara yang sehat. Namun, dengan kurang pedulinya suatu
bisnis akan hal tersebut tak hanya merugikan masyarakat sekitar, tetapi juga akan
berefek untuk lingkungan dalam jangka panjang.
- Pemakaian bahan yang kurang ramah lingkungan. Hal ini sering kali menuai kritik
dari masyarakat sekitar maupun stakeholder sebab dapat membawa dampak bagi
lingkungan untuk kedepannya.

 Jaminan Kerja
Dalam suatu usaha, pekerja memiliki kepentingan-kepentingan yang ditanggung
melalui pekerjaannya tersebut. Dalam pelaksanaan kegiatan usaha, pihak perusahaan
untuk dapat melakukan pengurangan karyawan pun memiliki hal-hal yang harus
dipertimbangkan. Namun terkadang dalam pelaksanaannya, pihak perusahaan kurang
memperhatikan hal ini. Ini dapat dibuktikan dengan munculnya aksi-aksi unjuk rasa
oleh para buruh karena masalah ini.

 Standar Usaha
Dalam mengembangkan suatu bisnis, ada standar-standar usaha yang harus
dipenuhi. Salah satu diantaranya adalah pemenuhan fasilitas-fasilitas untuk
kepentingan para pekerjanya seperti penyediaan ruang karyawan yang bersih dan
terawat, toilet dengan sirkulasi udara yang baik, peraturan kepegawaian yang dapat
menjamin tidak terjadinya tindakan semena-mena,dan yang lainnya. Apabila suatu
bisnis kurang memperhatikan hal ini, kebutuhan karyawan pun akan tidak terpenuhi.

 Jaminan Kesehatan
Pekerja dengan segala risiko-risiko dan jam kerja yang harus ditanggungnya
sudah sepatutnya mendapat jaminan Kesehatan yang layak dari pihak perusahaan.
Akan sangat disayangkan apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan para
pekerjanya akan hal ini.

2.2 Dorongan Tanggung Jawab Sosial

Tanggung jawab sosial didorong oleh strategi bisnis yang berkaitan dengan
keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Tanggung jawab sosial adalah kewajiban
perusahaan untuk melindungi lingkungan dan masyarakat di mana bisinis itu berada.
Oleh sebab itu, tanggung jawab sosial perusahaan dapat diilustrasikan dalam konsep
Triple Bottom Line yang dikemukakan Elkington, yaitu ekonomi (profit), sosial (people),
dan lingkungan (planet). Tanggung jawab sosial bisnis bukan didasarkan atas paksaan
ataupun ancaman, melainkan sebuah tanggung jawab yang didasari oleh kehendak,
komitmen, dan etika moral dunia bisnis itu sendiri. Dalam pelaksanaannya tanggung
jawab sosial tidak hanya dilakukan di ruang eksternal perusahaan saja, tetapi juga di

4
ruang internal perusahaan. Adapun beberapa lingkup tanggung jawab sosial bisnis,
diantaranya:

1. Tanggung Jawab Sosial pada Pelanggan

Tanggung jawab sosial pada pelanggan merupakan tanggung jawab perusahaan


dalam menghasilkan produk, baik barang atau jasa yang dilakukan ketika proses
produksi maupun proses penjualan produk tersebut. Tanggung jawab produksi adalah
suatu bentuk tanggung jawab untuk melakukan proses produksi atau memberikan
layanan yang aman bagi pelanggan, dapat digunakan, tidak kadaluwarsa, telah
mendapat izin dari pemerintah daerah setempat, dan dapat dikonsumsi sesuai dengan
ketentuan dan syarat umur. Perusahaan juga harus jujur mengenai produk yang
dihasilkan, seperti kandungan bahan atau zat yang ada di dalamnya, dampak atau efek
samping yang mungkin dapat ditimbulkan, sasaran konsumen, tanggal kadaluwarsa,
jaminan halal, dan sebagainya. Begitu pula dalam hal pemasaran atau penjualan.
perusahaan juga harus dapat bertanggungjawab mengenai harga dan pemberian
potongan harga kepada pelanggan.

Untuk menjamin tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan, ada tiga langkah
penting yang dapat dilakukan. Pertama, menyusun kod etik, yaitu etika bisnis yang
meliputi beberapa prinsip yang harus dipatuhi dalam menjalankan bisnis. Etika bisnis
tersebut berisi petunjuk tentang bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik
mendapatkan perlakuan. Kedua, memonitor complain dari pelanggan. Perusahaan
harus memastikan bahwa pelanggan memiliki nomor kontak perusahaan untuk dapat
menyampaikan keluhan atau ketidakpuasan terhadap kualitas produk atau layanan
yang didapat. Ketiga, mendapatkan umpan balik pelanggan. Perusahaan dapat
menanyakan penilaian pelanggan terhadap produk atau layanan yang diterima,
contohnya dalam bentuk kuesioner.

2. Tanggung Jawab Sosial pada Karyawan

Perusahaan memiliki tanggung jawab kepada karyawan untuk menjamin


keselamatan kerj karyawan dan keadilan bagi seluruh karyawan. Tanggung jawab
perusahaan kepada karyawan dapat ditunjukkan dengan memastikan keselamatan
kerja karyawan selama proses produksi, memastikan peralatan dan mesin berjalan
dengan baik sehingga dapat membantu karyawan bekerja, meminimalkan terjadinya
kecelakaan kerja karyawan, dan memperbaiki moralitas karyawan. Selain itu,
perusahaan juga harus menjamin tidak adanya perlakuan negatif, seperti pembedaan
dan kekerasan seksual. Seluruh karyawan harus mendapatkan perlakuan yang sama,
baik dalam hal upah atau gaji, pemberian tunjangan, pemberian sanksi dan
penghargaan, serta memberikan perlakuan.

Untuk menjamin tanggung jawab perusahaan kepada karyawan dapat dilakukan


dengan du acara. Pertama, menyusun tanggung jawab. Tanggung jawab perusahaan
kepada karyawan harus memiliki pedoman yang diwujudkan dalam bentuk perjanjian
5
atau kontrak kerja dan dalam peraturan kepegawaian. Kedua, kebijakan mengkritik.
Karyawan juga berhak mengajukan kritik atau complain pada perusahaan dan harus
mendapat perhatian untuk segera ditindaklanjuti.

3. Tanggung Jawab Sosial kepada Investor dan Kreditur

Tanggung jawab perusahaan kepada investor pada umumnya berupa tanggung


jawab penggunaan dana untuk dapat menghasilkan produk yang menguntungkan.
Manajer adalah pihak yang melakukan pengambilan keputusan yang berpengaruh
pada penggunaan dana dari investor untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,
sehingga manajer harus mampu memonitor keputusan yang dilakukan karyawan
untuk menjamin keputusan tersebut sesuai dengan pertimbangan pemilik atau
investor. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kewajibannya
dalam membayar hutang dan bunga. Apabila perusahaan mengalami kesulitan dalam
hal keuangan dan tidak mampu mebayar hutang dan bunga, maka perusahaan harus
mengomunikasikannya kepada kreditur.

4. Tanggung Jawab Sosial pada Lingkungan

Perusahaan juga harus memiliki tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.


Perusahaan harus mampu menciptakan suatu bisnis yang ramah lingkungan untuk
mengendalikan dampak negatif yang akan terjadi pada lingkungan. Segala aspek
kegiatan usaha harus memperhatikan dampak bagi lingkungan sekitar sebab
kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada lingkungan sekitar. Tidak hanya
perusahaan yang akan merasakan dampaknya, tetapi juga masyarakat yang berada di
lingkungan tersebut. Perusahaan harus mampu mencegah timbulnya polusi udara,
polusi air, dan polusi tanah agar tidak terjadinya kerusakan iklim global.

2.3 Etika Bisnis

Etika bisnis dibagi dari 2 kata yaitu etika dan bisnis. Etika berasal dari bahasa
Yunani yaitu “ethos”. Dalam bentuk tunggal dapat berarti tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, perasaan, cara berpikir. Dalam bentuk
jamak “ta etha” berarti adat kebiasaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika
adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak). Etika ini berkaitan dengan dengan nilai-nilai, tata cara, aturan dan
kebiasaan hidup di masyarakat. Sedangkan bisnis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang. Bisnis
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk menjual barang atau jasa oleh perorangan,
kelompok atau organisasi kepada masyarakat yang tujuan utamanya untuk mendapatkan
keuntungan.

6
Etika bisnis adalah tata cara untuk melakukan bisnis yang merujuk pada perilaku
etis atau tidak etis dalam berbisnis yang mencakup seluruh aspek, baik itu individu,
perusahaan, industry dan masyarakat. Etika bisnis sering kali juga disebut sebagai etika
organisasional dengan memperhatikan individu yang bekerja di dalamnya dan
lingkungan pasar yang kompetitif. Etika bisnis diperlukan dalam suatu perusahaan untuk
membuat perusahaan menjadi kokoh, mempunyai daya saing dan nilai yang tinggi.

Prinsip-prinsip dalam etika bisnis

Sonny Keraf (1998) menjelaskan prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :

a. Prinsip Otonomi
Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya mengenai apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
b. Prinsip Kejujuran
Kegiatan bisnis tanpa adanya kejujuran tidak akan bertahan lama.
c. Prinsip Keadilan
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dalam sistem bisnis
d. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle)
Bisnis yang baik harus dijalankan sedemikian rupa agar dapat menguntungkan semua
pihak
e. Prinsip integritas moral
Tuntutan internal dalam diri agar menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
perusahaan dan orang-orang di dalamnya.

Etika bisnis meliputi beberapa hal antara lain :

1. Hubungan dengan konsumen


Hubungan dengan konsumen dalam kegiatan bisnis merupakan hal yang sangat
sering dilakukan. Etika bisnis dapat mendorong konsumen untuk menjalin hubungan yang
kuat dengan perusahaan dan nantinya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Oleh karena itu etika dengan konsumen harus dijaga dengan baik.
2. Hubungan dengan karyawan dan organisasi/perusahaan
Hubungan dengan karyawan contohnya etika dalam merekrut karyawan dan
melakukan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan, etika dalam memberikan upah

7
atau penghargaan lain dan etika dalam bekerja di tempat kerja, serta privasi karyawan dan
tanggap terhadap karyawan. Dalam perekrutan karyawan haruslah dilakukan secara jujur
dan sesuai dengan seleksi yang telah dilakukan. Dalam pemberian upah/ peenghargaan
serta pemutusan hubungan kerja harus didasarkan pada kemampuan karyawan tersebut
dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu konfik kepentingan juga sering terjadi dalam
suatu perusahaan yang terjadi akibat kepentingan pribadi berbenturan dengan kepentengan
perusahaan yang menyebabkan dirugikannya salah satu pihak. Dalam hal ini organisasi
harus memiliki peraturan dan kebijakan yang digunakan untuk mengatur organisasi
tersebut beserta individu-individu yang ada di dalamnya.
3. Hubungan dengan pelaku antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan dengan pelaku antara perusahaan yang satu dengan
yang lainnya. Seperti perusahaan dengan distributornya, perusahan dengan investor dan
lain-lain. Etika dengan pelaku antar bisnis harus dijaga dengan baik agar tidak
menimbulkan masalah yang dapat merugikan perusahaan nantinya.

8
BAB III

KESIMPULAN

Tanggung jawab sosial bisnis merupakan upaya yang dilakukan suatu perusahaan untuk
menyeimbangkan komitmen terhadap kelompok yang relevan dan individu dalam lingkungan
sosialnya. Dengan berkembangnya bisnis yang semakin kompleks dan bervariasi maka mulai
banyak bisnis yang tidak hanya terfokus pada pengejaran keuntungan saja, melainkan mulai
muncul bisnis yang menetapkan tujuan tersendiri dengan memperhatikan kondisi sosial
sekitar. Oleh sebab itu, tujuan bisnis tak selalu hanya untuk memperoleh laba, melainkan
tujuan lainnya juga yang ditargetkan oleh pemilik bisnis. Tujuan tersebut dapat beragam, bisa
berupa membangun image bisnis yang baik, keberlanjutan usaha, maupun melaksanakan
pertanggungjawaban sosial.

Tanggung jawab sosial didorong oleh strategi bisnis yang berkaitan dengan
keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Perusahaan bertanggung jawab untuk
melindungi lingkungan dan masyarakat di mana bisinis itu berada. Oleh sebab itu, tanggung
jawab sosial perusahaan dapat diilustrasikan dalam konsep Triple Bottom Line yang
dikemukakan Elkington, yaitu ekonomi (profit), sosial (people), dan lingkungan (planet).
Dalam pelaksanaannya ruang lingkup tanggung jawab sosial bisnis terdiri dari ruang lingkup
internal dan eksternal, yaitu tanggung jawab sosial pada pelanggan, tanggung jawab sosial
pada karyawan, tanggung jawab sosial pada investor dan kreditur, serta tanggung jawab
sosial pada lingkungan.

Etika bisnis adalah tata cara untuk melakukan bisnis yang merujuk pada perilaku etis
atau tidak etis dalam berbisnis yang mencakup seluruh aspek, baik itu individu, perusahaan,
industry dan masyarakat. Terdapat prinsip-prinsip ekonomi, yaitu prinsip otonomi, prinsip
kejujuran, prinsip keadilan, prinsip saling menguntungkan, dan prinsip integritas moral. Etika
bisnis meliputi hubungan dengan konsumen, hubungan dengan karyawan dan
organisasi/perusahaan, dan hubungan dengan pelaku antar bisnis.

9
DAFTAR PUSTAKA

Advantage, C. 2020. Corporate Social Responsibility. CSR and Socially Responsible


Investing Strategies in Transitioning and Emerging Economies, 65.

Ariani, D.W. 2015. Pengantar Bisnis. Edisi ke-2. Universitas Terbuka, Tangerang Selatan,
Indonesia.

Baxi, C.V. and Ray, R.S., 2012. Corporate Social Responsibility. Vikas Publishing House.

Darmansyah, M., Margie, L.A., Triputra, D.R., Yulianto, 2020. Pengantar Bisnis. Unpam
Press, Banten.

Ebert, J.R. and Griffin, R.W. 2012. Business Essentials. Pearson Education, United States of
America.

Mufid, M. 2015. Etika dan Ilmu Komunikasi. Prenamedia Group, Jakarta.

Triastity, R. 2010. Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan.
10(1):32-35.

10

Anda mungkin juga menyukai