BAHAN KAJIAN II
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Tanggung Jawab Sosial Bisnis” untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
Makalah ini penulis buat sebagai salah satu sarana yang bisa membantu pembaca dalam
mengidentifikasi dan memahami tanggung jawab sosial bisnis. Dengan metode penulisan
yang sederhana menjadikan makalah ini sangat relevan bagi pembaca.
Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis memohon maaf
apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan. Penulis juga terbuka akan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Di era globalisasi saat ini kegiatan bisnis berkembang sangat cepat dan memiliki
pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Dengan adanya suatu bisnis maka
tercipta suatu produk atau jasa yang berguna dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
serta dapat menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Semakin canggihnya suatu peradaban
teknologi maka mampu menciptakan berbagai inovasi bisnis yang beraneka ragam.
Namun, dibalik berkembangnya suatu bisnis mengandung beberapa risiko yang besar
terutama memberikan dampak yang tidak hanya dirasakan oleh manusia sebagai individu
dan kelompok, tetapi juga terhadap lingkungan alam. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
tanggung jawab sosial bisnis yang mampu mengendalikan risiko besar tersebut.
Tanggung jawab sosial bisnis merupakan upaya yang dilakukan suatu perusahaan
untuk menyeimbangkan komitmen terhadap kelompok yang relevan dan individu dalam
lingkungan sosialnya. Kelompok atau individu yang dimaksud dalam hal ini ialah para
pemangku kepentingan perusahaan, seperti pelanggan, karyawan, investor, pemasok, dan
komunitas lokal. Tanggung jawab sosial menunjukkan kepedulian suatu perusahaan
terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekadar kepentingan
internal perusahaan saja. Bertanggung jawab secara sosial mampu memberikan dampak
bagi peran ekonomi dalam masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan juga meliputi
berbagai hal, seperti etika bisnis, tata kelola perusahaan dan lingkungan, dan kewargaan
perusahaan atau bisnis sebagai bagian dari masyarakat. Dengan demikian, sudah menjadi
kewajiban bagi pelaku bisnis untuk menerapkan tanggung jawab sosial bisnis sehingga
dapat mewujudkan keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
3. Etika bisnis
1.3 Tujuan
1
1. Benturan dengan kepentingan masyarakat
3. Etika bisnis
1.4 Manfaat
3. Etika bisnis
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan perubahan tujuan suatu bisnis di era ini dapat dilihat dari pendapat
ahli yang beragam mengenai pengertian bisnis itu sendiri. Menurut Prof. L. R. Dicksee,
“Bisnis adalah suatu bentuk kegiatan yang utamanya bertujuan untuk meraih keuntungan
bagi pihak yang menjalankan bisnis maupun pihak yang berkepentingan dengan bisnis
tersebut.” Sedangkan pendapat Musselman dan Jackson (1992) menyebutkan bahwa
bisnis merupakan suatu aktivitas yang dapat mencapai kebutuhan masyarakat dan
perekonomian dengan mengorganisir perusahaan agar tujuan yang disebutkan dapat
tercapai. Maka dari itu, kami menarik kesimpulan bahwa tujuan bisnis tak selalu hanya
untuk memperoleh laba, melainkan tujuan lainnya juga yang ditargetkan oleh pemilik
bisnis. Tujuan tersebut dapat beragam, bisa berupa membangun image bisnis yang baik,
keberlanjutan usaha, maupun melaksanakan pertanggungjawaban sosial.
Isu Lingkungan
Tak jarang bahwa suatu bisnis kurang memperhatikan dampak yang dibawa oleh
limbah hasil produksi ke lingkungan maupun masyarakat sekitarnya. Kepentingan
bisnis untuk menekan cost demi menghasilkan output yang lebih besar dan meraup
3
keuntungan lebih banyak sering kali pelaksanaannya membawa berbenturan dengan
kepentingan masyarakat sekitar. Beberapa diantaranya adalah:
- Kurangnya pengolahan limbah yang dihasilkan dapat mencemari air maupun udara
pada lingkungan sekitar. Masyarakat berkepentingan dan berhak untuk mendapatkan
air bersih dan menghirup udara yang sehat. Namun, dengan kurang pedulinya suatu
bisnis akan hal tersebut tak hanya merugikan masyarakat sekitar, tetapi juga akan
berefek untuk lingkungan dalam jangka panjang.
- Pemakaian bahan yang kurang ramah lingkungan. Hal ini sering kali menuai kritik
dari masyarakat sekitar maupun stakeholder sebab dapat membawa dampak bagi
lingkungan untuk kedepannya.
Jaminan Kerja
Dalam suatu usaha, pekerja memiliki kepentingan-kepentingan yang ditanggung
melalui pekerjaannya tersebut. Dalam pelaksanaan kegiatan usaha, pihak perusahaan
untuk dapat melakukan pengurangan karyawan pun memiliki hal-hal yang harus
dipertimbangkan. Namun terkadang dalam pelaksanaannya, pihak perusahaan kurang
memperhatikan hal ini. Ini dapat dibuktikan dengan munculnya aksi-aksi unjuk rasa
oleh para buruh karena masalah ini.
Standar Usaha
Dalam mengembangkan suatu bisnis, ada standar-standar usaha yang harus
dipenuhi. Salah satu diantaranya adalah pemenuhan fasilitas-fasilitas untuk
kepentingan para pekerjanya seperti penyediaan ruang karyawan yang bersih dan
terawat, toilet dengan sirkulasi udara yang baik, peraturan kepegawaian yang dapat
menjamin tidak terjadinya tindakan semena-mena,dan yang lainnya. Apabila suatu
bisnis kurang memperhatikan hal ini, kebutuhan karyawan pun akan tidak terpenuhi.
Jaminan Kesehatan
Pekerja dengan segala risiko-risiko dan jam kerja yang harus ditanggungnya
sudah sepatutnya mendapat jaminan Kesehatan yang layak dari pihak perusahaan.
Akan sangat disayangkan apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan para
pekerjanya akan hal ini.
Tanggung jawab sosial didorong oleh strategi bisnis yang berkaitan dengan
keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Tanggung jawab sosial adalah kewajiban
perusahaan untuk melindungi lingkungan dan masyarakat di mana bisinis itu berada.
Oleh sebab itu, tanggung jawab sosial perusahaan dapat diilustrasikan dalam konsep
Triple Bottom Line yang dikemukakan Elkington, yaitu ekonomi (profit), sosial (people),
dan lingkungan (planet). Tanggung jawab sosial bisnis bukan didasarkan atas paksaan
ataupun ancaman, melainkan sebuah tanggung jawab yang didasari oleh kehendak,
komitmen, dan etika moral dunia bisnis itu sendiri. Dalam pelaksanaannya tanggung
jawab sosial tidak hanya dilakukan di ruang eksternal perusahaan saja, tetapi juga di
4
ruang internal perusahaan. Adapun beberapa lingkup tanggung jawab sosial bisnis,
diantaranya:
Untuk menjamin tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan, ada tiga langkah
penting yang dapat dilakukan. Pertama, menyusun kod etik, yaitu etika bisnis yang
meliputi beberapa prinsip yang harus dipatuhi dalam menjalankan bisnis. Etika bisnis
tersebut berisi petunjuk tentang bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik
mendapatkan perlakuan. Kedua, memonitor complain dari pelanggan. Perusahaan
harus memastikan bahwa pelanggan memiliki nomor kontak perusahaan untuk dapat
menyampaikan keluhan atau ketidakpuasan terhadap kualitas produk atau layanan
yang didapat. Ketiga, mendapatkan umpan balik pelanggan. Perusahaan dapat
menanyakan penilaian pelanggan terhadap produk atau layanan yang diterima,
contohnya dalam bentuk kuesioner.
Etika bisnis dibagi dari 2 kata yaitu etika dan bisnis. Etika berasal dari bahasa
Yunani yaitu “ethos”. Dalam bentuk tunggal dapat berarti tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, perasaan, cara berpikir. Dalam bentuk
jamak “ta etha” berarti adat kebiasaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika
adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak). Etika ini berkaitan dengan dengan nilai-nilai, tata cara, aturan dan
kebiasaan hidup di masyarakat. Sedangkan bisnis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang. Bisnis
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk menjual barang atau jasa oleh perorangan,
kelompok atau organisasi kepada masyarakat yang tujuan utamanya untuk mendapatkan
keuntungan.
6
Etika bisnis adalah tata cara untuk melakukan bisnis yang merujuk pada perilaku
etis atau tidak etis dalam berbisnis yang mencakup seluruh aspek, baik itu individu,
perusahaan, industry dan masyarakat. Etika bisnis sering kali juga disebut sebagai etika
organisasional dengan memperhatikan individu yang bekerja di dalamnya dan
lingkungan pasar yang kompetitif. Etika bisnis diperlukan dalam suatu perusahaan untuk
membuat perusahaan menjadi kokoh, mempunyai daya saing dan nilai yang tinggi.
Sonny Keraf (1998) menjelaskan prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :
a. Prinsip Otonomi
Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya mengenai apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
b. Prinsip Kejujuran
Kegiatan bisnis tanpa adanya kejujuran tidak akan bertahan lama.
c. Prinsip Keadilan
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dalam sistem bisnis
d. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle)
Bisnis yang baik harus dijalankan sedemikian rupa agar dapat menguntungkan semua
pihak
e. Prinsip integritas moral
Tuntutan internal dalam diri agar menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
perusahaan dan orang-orang di dalamnya.
7
atau penghargaan lain dan etika dalam bekerja di tempat kerja, serta privasi karyawan dan
tanggap terhadap karyawan. Dalam perekrutan karyawan haruslah dilakukan secara jujur
dan sesuai dengan seleksi yang telah dilakukan. Dalam pemberian upah/ peenghargaan
serta pemutusan hubungan kerja harus didasarkan pada kemampuan karyawan tersebut
dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu konfik kepentingan juga sering terjadi dalam
suatu perusahaan yang terjadi akibat kepentingan pribadi berbenturan dengan kepentengan
perusahaan yang menyebabkan dirugikannya salah satu pihak. Dalam hal ini organisasi
harus memiliki peraturan dan kebijakan yang digunakan untuk mengatur organisasi
tersebut beserta individu-individu yang ada di dalamnya.
3. Hubungan dengan pelaku antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan dengan pelaku antara perusahaan yang satu dengan
yang lainnya. Seperti perusahaan dengan distributornya, perusahan dengan investor dan
lain-lain. Etika dengan pelaku antar bisnis harus dijaga dengan baik agar tidak
menimbulkan masalah yang dapat merugikan perusahaan nantinya.
8
BAB III
KESIMPULAN
Tanggung jawab sosial bisnis merupakan upaya yang dilakukan suatu perusahaan untuk
menyeimbangkan komitmen terhadap kelompok yang relevan dan individu dalam lingkungan
sosialnya. Dengan berkembangnya bisnis yang semakin kompleks dan bervariasi maka mulai
banyak bisnis yang tidak hanya terfokus pada pengejaran keuntungan saja, melainkan mulai
muncul bisnis yang menetapkan tujuan tersendiri dengan memperhatikan kondisi sosial
sekitar. Oleh sebab itu, tujuan bisnis tak selalu hanya untuk memperoleh laba, melainkan
tujuan lainnya juga yang ditargetkan oleh pemilik bisnis. Tujuan tersebut dapat beragam, bisa
berupa membangun image bisnis yang baik, keberlanjutan usaha, maupun melaksanakan
pertanggungjawaban sosial.
Tanggung jawab sosial didorong oleh strategi bisnis yang berkaitan dengan
keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Perusahaan bertanggung jawab untuk
melindungi lingkungan dan masyarakat di mana bisinis itu berada. Oleh sebab itu, tanggung
jawab sosial perusahaan dapat diilustrasikan dalam konsep Triple Bottom Line yang
dikemukakan Elkington, yaitu ekonomi (profit), sosial (people), dan lingkungan (planet).
Dalam pelaksanaannya ruang lingkup tanggung jawab sosial bisnis terdiri dari ruang lingkup
internal dan eksternal, yaitu tanggung jawab sosial pada pelanggan, tanggung jawab sosial
pada karyawan, tanggung jawab sosial pada investor dan kreditur, serta tanggung jawab
sosial pada lingkungan.
Etika bisnis adalah tata cara untuk melakukan bisnis yang merujuk pada perilaku etis
atau tidak etis dalam berbisnis yang mencakup seluruh aspek, baik itu individu, perusahaan,
industry dan masyarakat. Terdapat prinsip-prinsip ekonomi, yaitu prinsip otonomi, prinsip
kejujuran, prinsip keadilan, prinsip saling menguntungkan, dan prinsip integritas moral. Etika
bisnis meliputi hubungan dengan konsumen, hubungan dengan karyawan dan
organisasi/perusahaan, dan hubungan dengan pelaku antar bisnis.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, D.W. 2015. Pengantar Bisnis. Edisi ke-2. Universitas Terbuka, Tangerang Selatan,
Indonesia.
Baxi, C.V. and Ray, R.S., 2012. Corporate Social Responsibility. Vikas Publishing House.
Darmansyah, M., Margie, L.A., Triputra, D.R., Yulianto, 2020. Pengantar Bisnis. Unpam
Press, Banten.
Ebert, J.R. and Griffin, R.W. 2012. Business Essentials. Pearson Education, United States of
America.
Triastity, R. 2010. Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan.
10(1):32-35.
10