Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

ANALISIS VALUE CHAIN


(STUDI KASUS PT ASTRA INTERNASIONAL)

Dosen Pengampu : R. Septian Armel, SE., M.Ak.Ak

Disusun Oleh:
Helmalia 190301136

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat, anugrah dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
yang akan memberikan informasi penjelasan mengenai penerapan Value Chain pada
PT Astra Internasional.
Isi dari makalah ini diharapkan dapat berguna dan dapat memberikan
informasi bagi para pembaca. Namun,saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saya
menerima saran dan kritik untuk penyempurnaan makalah ini.
Dalam kesempatan ini, saya juga tidak lupa menyampaikan terima kasih
sebesar-besanya kepada pihak-pihak yang telah memberi bantuan kepada saya untuk
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Bpk. R. Septian Armel, SE., M.Ak.Ak
selaku dosen mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

Pekanbaru, Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Pengertian Corporate Social Responsibility...................................................4
B. Ulasan Materi.................................................................................................4
C. Contoh Program Penerapan CSR ...................................................................7
D. Analisis Penerapan CSR.................................................................................8
E. Kontribusi Terkait Penerapan CSR.................................................................8
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................10
B. Saran .............................................................................................................10
LEMBAR PERTANYAAN ..................................................................................11
LEMBAR JAWABAN .........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Corporate Social Responsibility yang diterjemahkan sebagai tanggung jawab
sosial diperlukan untuk menciptakan keseimbangan, keberlanjutan hidup serta
hubungan kemitraan yang saling timbal balik antara perusahaan dan rekannya dalam
rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Peningkatan kualitas disini merupakan
kemampuan perusahaan untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat
menikmati serta memanfaatkan lingkungan termasuk perubahan – perubahan yang ada
sekaligus memelihara. Peran perusahaan disini adalah mengatur usaha untuk
memproduksi dampak positif pada masyarakat yang ada di sekitarnya.

Arti lain dari CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan
atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut)
sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar perusahaan
berada.

Kegiatan-kegiatan CSR merupakan suatu keputusan strategis yang melibatkan


semua sumber daya perusahaan atau suatu keputusan strategis yang menyeluruh.
Kegiatan-kegiatan CSR dalam bentuk community development, charity, ataupun
philanthropy yang saat ini berkembang di Indonesia masih merupakan kegiatan yang
bersifat pengabdian kepada masyarakat ataupun lingkungan yang berada tidak jauh
dari lokasi tempat dunia usaha malakukan kegiatannya. Sering kali kegiatan CSR
belum dikaitkan dengan tiga elemen yang menjadi kunci dari pembangunan
berkelanjutan, yaitu aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan yang biasa
disebut triple bottom line. Sinergi dari tiga elemen tersebut merupakan kunci dari
konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

PT. Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN besar di


Indonesia yang menerapkan program CSR sejak tahun 1993. Dibentuknya seksi CSR
pada bagian Hubungan Masyarakat (Humas) secara terstruktur menunjukkan
keseriusan PT. Pertamina dalam menjalankan program CSR. Pertamina menetapkan
beberapa inisiatif strategis sebagai wujud komitmennya:

1. Pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan (melalui pendidikan


perubahan perilaku, pola pikir, serta pelatihan keterampilan dan kesehatan);
2. Berwawasan pelestarian lingkungan;
3. Terkait strategi bisnis;

1
4. Dilaksanakan secara tuntas (termasuk penyediaan prasarana, perubahan pola
pikir, perilaku, tata nilai, dan membekali dengan pengetahuan/ keterampilan).

B. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Pada perinsipnya CSR merupakan komitmen perusahaan terhadap kepentingan


para stakeholders dalam arti luas daripada sekedar kepentingan perusahaan belaka.
Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan mengejar keuntungann, bukan
berarti perusahaan dibenarkan mencapai keuntungan tersebut dengan mengorbankan
kepentingan-kepentingan pihak lain yang terkait. Oleh karena itu, setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan dan usahanya yang mempunyai
dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap stakeholders-nya dan
lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas usahanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, John Elkingston’s berdasarkan pengertian CSR
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, mengelompokkan CSR atas tiga aspek
yang lebih dikenal dengan “Triple Botton Line” (3BL)”. Ketiga aspek itu meliputi
kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi (economic prosperity), peningkatan kualitas
lingkungan (environmental quality), dan keadilan sosial (social justice). Ia juga
menegaskan bahwa suatu perusahaan yang ingin menerapkan konsep pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development) harus memperhatikan “Triple P”, yaitu
Profit, Planet, and People. Bila dikaitkan antara 3BL dengan “triple P” maka dapat
disimpulkan bahwa “Profit” sebagai wujud aspek ekonomi, “Planet” sebagai wujud
aspek lingkungan dan “People” sebagai aspek sosial.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut.
1. Pengertian corporate social responcibility (CSR)
2. Konsep corporate social responcibility (CSR)
3. Prinsip-prinsip corporate social responcibility (CSR)
4. Tujuan corporate social responcibility (CSR)
5. Manfaat dan Faktor corporate social responcibility (CSR)
6. Contoh Kasus Pelanggaran corporate social responcibility (CSR)
D. TUJUAN
1. Mengetahui Pengertian corporate social responcibility (CSR)
2. Mengetahui Konsep corporate social responcibility (CSR)
3. Mengetahui Prinsip-prinsip corporate social responcibility (CSR)

2
4. Mengetahui Tujuan corporate social responcibility (CSR)
5. Mengetahui Manfaat dan Faktor corporate social responcibility (CSR)
6. Mengetahui contoh kasus pelanggaran dari corporate social responcibility
(CSR)

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY


Adapun definisi CSR Menurut Kotler dan Nancy dalam Gassing (2016:163)
mengemukakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai
komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik
bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan.
Corporate Social Responsibility atau yang kita kenal dengan tanggung jawab
sosial dan lingkungan perusahaan, sekarang menjadi bagian yang bersifat keharusan
dalam Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam. Selain itu, Guidance on Social Responsibility juga
memberikan defenisi CSR yaitu tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-
dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatankegiatannya pada masyarakat dan
lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan
dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,
mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang
ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional, serta terintegrasi dengan
organisasi secara menyeluruh. Walaupun tidak ada defenisi yang universal bagi
seluruh kalangan pebisnis dan pemerintahan, tetapi dari defenisi di atas dapat kita
tarik kesimpulan bahwa tanggung jawab dan kepedulian sosial harus dilakukan oleh
kalangan pebisnis agar tercipta suatu kesinambungan yang tidak hanya mementingkan
keuntungan semata, melainkan juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan
hidup dan komunitas local.
Menurut Pasal 1 butir 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas, CSR disebut dengan Tanggung Jawab Sosial
Korporasi dan Lingkungan yang memiliki pengertian yaitu : Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya.
B. ULASAN MATERI
1. MODEL CSR
Konsep piramida CSR yang dikembangkan oleh Archie B. Carrol
(1991) memberi justifikasi teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan perlu

4
menerapkan CSR bagi masyarakat sekitarnya. Menurut Carrol, CSR adalah
puncak piramida yang erat terkait, dan bahkan identik dengan tanggung jawab,
filantropis. Setidaknya terdapat empat model CSR yang akan diuraikan sebagai
berikut:
1. Tanggung jawab sosial ekonomi Perusahaan harus dioperasikan dengan
berbasis laba serta dengan misi tunggal untuk meningkatkan keuntungan
selama berada dalam batas-batas peraturan pemerintah.
2. Tanggung jawab legal Kegiatan bisnis yang dilakukan diharapkan dapat
memenuhi tujuan ekonomi para pelaku dengan berlandaskan kerangka
kerja legal maupun nilai-nilai yang berkembang di masyarakat secara
bertanggung jawab.
3. Tanggung jawab etika Kebijakan dan keputusan perusahaan didasarkan
pada keadilan, bebas dan tidak memihak, menghormati hak-hak individu,
serta memberikan perlakuan yang sama untuk mencapai tujuan
perusahaan.
4. Tanggung jawab sukarela atau diskresioner Kebijakan perusahaan dalam
tindakan sosial murni sukarela, didasarkan pada keinginan perusahaan
untuk memberikan kontribusi sosial yang tidak memiliki kepentingan
timbal balik secara langsung.
Ada empat pola yang umumnya diterapkan oleh perusahaan dalam
melaksanakan CSR, antara lain yaitu:
a. Keterlibatan langsung.
b. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan.
c. Bermitra dengan pihak lain.
d. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.
Pelaksanaan CSR dapat dilaksanakan menurut prioritas yang
didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Seperti dijelaskan Anne et.al (2005), bahwa ada dua pondasi yang menjadi
dasar dari CSR, yaitu Charity Principle dan Stewardship Principle.
1. Charity Principle : Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
memberikan bantuan sukarela kepada seseorang atau kelompok yang
membutuhkan.
2. Stewardship Principle : Tindakan perusahaan untuk mempertimbangkan
kepentingan setiap pihak yang dipengaruhi oleh keputusan maupun
kebijakan perusahaan (Rusdianto, 2013:15-16).

5
2. PRINSIP-PRINSIP CSR
Menurut ISO 26000 tentang petunjuk pelaksanaan CSR menetapkan 7 (tujuh)
prinsip CSR sebagai perilaku perusahaan yang didasarkan atas standard dan panduan
berperilaku dalam konteks situasi tertentu. Ketujuh prinsip tersebut adalah :
a. Akuntabilitas ; hal ini terlihat dari perilaku organisasi yang berkaitan
dengan masyarakat dan lingkungan
b. Transparansi ; hal ini terlihat dari pengambilan keputusan dan aktivitas
yang berdampak terhadap pihak lain (stakeholders).
c. Perilaku Etis ; hal ini berkaitan dengan perilaku etis perusahaan sepanjang
waktu.
d. Stakeholders ; hal ini berkaitan dengan penghargaan dan
mempertimbangkan kepentingan stakeholders-nya.
e. Aturan Hukum ; berkaitan dengan penghormatan dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
f. Norma Internasional ; berkaitan dengan penghormatan dan penghargaan
terhadap norma internasional, terutama berkaitan dengan norma yang
lebih mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan
masyarakat, dan
g. Hak Asasi Manusia ; berkaitan dengan pemahaman yang berkaitan dengan
arti penting Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai konsep universal.

3. TUJUAN CSR
Pada pelaaksanannya tujuan program CSR ini ditunjukkan oleh kepentingan
pelaku bisnis, program CSR ditujukan agar para pelaku bisnis, baik sektor industri dan
korporasi, dapat turut berperan dalam perutumbuhan ekonomi yang sehat, dengan
memperhatikan faktor lingkungan hidup. Selain untuk kepentingan bisnis CSR juga
ditunjukkan untuk kepentingan masyarakat sekitar. Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah sebuah komitmen perusahaan atau dunia bisnis dalam memberikan
kontribusi terhadap pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, dan menitikberatkan
pada perhatian aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (Ardianto, 2011)
4. MANFAAT PELAKSANAAN CSR
Aktivitas CSR memiliki fungsi strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian
dari manajemen risiko khususnya dalam membentuk katup pengamanan sosial
(socialsecurity). Dengan menjalankan CSR, perusahaan diharapkan tidak hanya
mengejar kuntungan jangka pendeknya saja, namun juga harus turut berkontribusi

6
bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan jangka
panjang. Adapun manfaat CSR bagi perusahaan yang menerapkannya, yaitu:
 Membangun dan menjaga reputasi perusahaan.
 Meningkatkan citra perusahaan.
 Mengurangi risiko bisnis perusahaan.
 Melebarkan cakupan bisnis perusahaan.
 Mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas.
 Kemudahan memperoleh akses terhadap modal (capital).
 Meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis.
 Mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk management).
Bila CSR mampu dijalankan secara efektif, maka dapat memberikan manfaat tidak
hanya bagi perusahaan, melainkan juga bagi masyarakat, pemerintah dan lingkungan
(Rusdianto, 2013:13)

C. CONTOH PROGRAM PENERAPAN CSR (STUDI KASUS PT


PERTAMINA (PERSERO)
Implementasi CSR PT. Pertamina (Persero) diwujudkan dalam beberapa
program, seperti program pendidikan melalui Pertamina Cerdas yang sudah
menyalurkan dana sosial kepada penerima Beasiswa Sobat Bumi sebanyak 1.157
orang di tahun 2018, program kesehatan melalui Pertamina Sehat yang menyediakan
dan memberikan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya bagi mereka yang membutuhkan,
khususnya mereka yang berada pada remote area dan wilayah 3T (Terluar,Terdepan,
dan Tertinggal) sehingga mereka dapat meningkatkan akses kesehatan yang selama ini
sulit didapatkan dengan mudah. Sebagai perusahaan yang bergerak di industri
ekstraktif, PT. Pertamina (Persero) juga memiliki program yang bertujuan untuk
memberi manfaat kembali kepada alam. Program besar yang diusung PT. Pertamina
(Persero) dalam kerangka memberikan kembali kepada alam adalah program
Penanaman Mangrove dan Keanekaragaman Hayati dengan melakukan penanaman
mangrove sebanyak 52.000 pohon di tahun 2018, konservasi elang laut di Kepulauan
Seribu, konservasi tuntong laut di Aceh Tamiang, konservasi yaki hitam di Bitung,
dan lainnya. Selain itu, melalui CSR PT. Pertamina (Persero) telah banyak
menciptakan program-program yang mendukung terwujudnya ekonomi masyarakat
lokal yang mandiri dengan membina lebih dari 100 Desa Binaan dan Kawasan
Ekonomi Masyarakat di tahun 2018.

7
D. ANALISIS PENERAPAN CSR
Pemberdayaan masyarakat (community empowerment) menjadi isu utama
dalam program dan orientasi pembangunan nasional pada saat ini. Kegiatan
peningkatan sarana jalan diupayakan melibatkan masyarakat secara aktif melalui
pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah komitmen dalam
memberdayakan masyarakat lapis bawah sehingga mereka memiliki berbagai pilihan
nyata yang menyangkut masa depannya. Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan untuk
menyelenggarakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan tujuan
menciptakan hubungan yang serasi antara korporasi dengan masyarakat. Sehingga
kebradaan perusahaan dalam suatu wilayah memberikan kontribusi bagi kemajuan
ekonomi dan sosial masyarakat di sekitar perusahaan. Perusahaan yang mengelola
sumber daya alam berpotensi menimbulkan kerusakan yang tidak mudah dipulihkan,
maka kegiatan yang memberikan penggantian atas kerusakan merupakan hal yang
harus dilakukan oleh perusahaan tersebut. Program dan kegiatan yang merupakan
implementasi tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut harapannya tidak akan
menempatkan masyarakat dalam penderitaan sebagai akibat tetap tergantungnya
masyarakat terhadap alam yang sudah rusak karena terkurasnya sumber daya alam
oleh perusahaan. Kegiatan CSR dapat berjalan bersamaan untuk mencapai
pertumbuhan yang berkesinambungan. Sejalan dengan visi untuk memberi kehidupan
yang nyaman, PT PERTAMINA senantiasa berkontribusi positif bagi kehidupan Anda
dan lingkungan sekitar. Serta CSR merupakan bagian dari pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (GCG), merupakan kesadaran global terhadap pentingnya
menerapkan praktik CSR yang baik, meningkatnya perhatian masyarakat luas
terhadap etika dan akuntabilitas bisnis, serta ekspektasi yang terus berkembang
terhadap perusahaan untuk turut membangun sinergi dan kolaborasi positif dengan
masyarakat dalam rangka mencapai pertumbuhan bersama.

E. KONTRIBUSI TERKAIT PENERAPAN CSR


 Kontribusi PT Pertamina (Persero) dalam bidang ekonomi salah satu adalah
dengan cara mendirikan Koperasi untuk warga masyarakat disekitar wilayah
operasi perusahaan.
 Kontribusi PT Pertamina (Persero) dalam bidang social adalah dengan cara
memberikan bantuan, sumbangan dan kegiatan yang bermanfaat bagi
masyarakat antara lain program kitanan masal, operasi kanker serviks, dan

8
memberikan bantuan berupa beasiswa bagi siswa yang tidak mampu, serta
memperhatikan wilayah berdasarkan jarak dan luas wilayah dengan lokasi
aktifitas perusahaan

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Corporate Social Responsibility
(CSR) yang dijalankan oleh PT. Pertamina (Persero) sudah berjalan dengan baik dan
berperan aktif dalam membentuk persepsi positif masyarakat. Jika strategi CSR yang
diwujudkan ke dalam beberapa program tersebut dapat diterapkan dengan baik dan
tepat sasaran sesuai dengan tujuan program tersebut dibuat, melainkan juga akan
berimbas kepada reputasi serta kredibilitas perusahaan yang akan meningkat pula. Hal
inilah yang terjadi pada PT. Pertamina (Persero), selain berhasil meningkatkan citra
perusahaan mereka melalui penerapan CSR yang baik, mereka juga dapat memenuhi
komitmen mereka untuk terus menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan secara berkelanjutan.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis yang kami lakukan, dapat kami berikan beberapa
saran terhadap implementasi program CSR pada PT Pertamina (Persero), sebagai
berikut:
• Mengevaluasi penerapan CSR PT Pertamina secara objektif
• Menjadi bahan referensi untuk kepentingan akademik, khususnya untuk
Program Studi Kesejahteraan Sosial
• Menjadi referensi untuk perusahaan lainnya yang hendak melaksanakan
program CSR sejenis

10
LEMBAR PERTANYAAN

11
LEMBAR JAWABAN

12
DAFTAR PUSTAKA

Sakina, Ade Irma, Nur Aftina, Salwa Azaria, Santoso Tri Raharjo, Risna Resnawaty.
2019. Pelakasanaan program pengembangan masyarakat oleh PT Pertamina di Desa
Pangkalan Babat. Universitas Padjajaran. Jurnal Prosiding Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat. (Vol. 6 No.3)
Fitrah, Muhammad. 2015. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility di PT
Pertamina (Persero) Cabang Bima. Universitas Mataram. Jurnal IUS (Vol 3 No.8)
Oktina, Dina Anggresa, Eka Septiana Sari, Intan Angelina Sunardi, Laili Nurul
Hanifah, Vicky F Sanjaya. 2020. Pengaruh Penerapan Strategi CSR (Corparate
Social Responsibility) dalam meningkatkan citra perusahaan pada PT Pertamina
(Persero). Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Competense Journal of
Management Studies. (Vol. 14 No.2)
Naufal, Faris Multi, Lorentino Togar Laut, Gentur Jalunggono. 2019. Analisis
Pengaruh Program CSR PT Pertamina (Persero) Terhadap Peningkatan Pendapatan
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kalidonan. Universitas Tidar Magelang.
Directory Journal of Economic. (Vol.1 No.1)
Ristiawan, Muhammad Ibnu, Dra Hesti Lestari. 2019. Efektifitas Program CSR PT
Pertamina di Tambakrejo. Universitas Diponegoro. Journal of Public Policy and
Management Review. (Vol.8 No.3)
Hutabarat, Swandi. 2018. Skipsi. Tinjauan Yuridis Tentang Penerapan CSR Pada PT
Pertamina (Persero) Region 1 Medan. Universitas Sumatera Utara.

13

Anda mungkin juga menyukai