Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN


Dosen Pengampu : Muhammad Erfan S.E M.M

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Nama : 1. DENI SAPUTRA L (202102127)

2 . SISKA (202102048)

3. ARMIS (202102019)

4. NURAENAL YASIR (202102010)

5. DIMAS (202102007)

Kelas : MANAJEMEN E

Mata Kuliah : Pengantar Manajemen

i
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tentang “Tanggung Jawab Sosial dan Etika
Manajemen”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Tanggung Jawab
Sosial dan Etika Manajemen” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Makassar, 09 Maret 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………..…… i

Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………….

A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………….…… 2

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………………………… 2

Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………………………..………..

1. Tanggung Jawab Sosial………………………………………………………………...………… 3 - 5

2. Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi……………………………………………….… 6 - 8

3. Konsep Dasar Etika Manajemen…………………………………………………………… 8 - 11

4. Mengukur Etika Manajemen………………………………………………………………......... 12

5. Mendorong Pelaksanaan Etika Manajemen…………………………….....……… 13 - 14

6. Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial…………………………….……… 14 - 15

Bab III Penutup………………………………………………………………………………….………………………….

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………..……… 15

B. Saran………………………………………………………………………………………………….………… 15-16

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………..…. 17

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar pula tuntutan
masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis yang
menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, diharapkan
manajer dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis manajerial, baik
secara moral maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga diharapkan
dapat memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Ide mengenai Tanggung jawab Sosial atau yang dikenal dengan Corporate Social
Responbility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Kelompok yang mendukung wacana
tanggung jawab sosial berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para
individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka tidak boleh
hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus memiliki kepekaan dan
kepedulian terhadap publik.

Dengan penerapan CSR sebagai sebuah program yang wajib sebagai bentuk rasa terima kasih
perusahaan kepada masyarakat dan juga sebagai bentuk perhatian perusahaan terhadap
lingkungan sekitarnya. Di samping itu CSR juga memiliki peranan penting bagi perusahaan yang
menjalankannya,dan juga manfaat yang dapat dirasakan perusahaan bila menjalankan CSR
yaitu diantaranya : Meningkatkan Citra Perusahaan, Mengembangkan Kerja Sama dengan Para
Pemangku Kepentingan, dan Membuka Akses untuk Investasi. Dari sisi masyarakat, CSR akan
sangat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebaikan untuk masyarakat yang
membutuhkan bantuan.

Di dalam makalah ini, kami akan menyampaikan mengenai definisi tanggung jawab sosial dan
etika manajemen disertai dengan sedikit penjabarannya.

i
B. Rumusan Masalah

1. Apakah tanggung jawab sosial itu ?

2 tanggung jawab sosial dari organisasi ?

3. konsep dasar etika manajemen ?

4.bagaimana mengukur etika manajemen ?

5. mendorong pelaksanaan etika dalam manajemen ?

6. mengelola etika dan tanggung jawab sosial perusahaan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami pengertian tanggung jawab sosial dan


pengertian dari beberapa para ahli

2. Untuk memahami tanggung jawab sosial dari organisasi serta


pro kontra tanggung jawab sosial

3. Untuk memahami konsep dasar dan teori etika, nilai-nilai


didalam etika manajemen, konflik nilai, dan isu seputar etika

4.Untuk memahami criteria menilai atau mengukur etika

5. Untuk memahami cara perusahaan mendorong pelaksanaan


etika didalam manajemen

6. Untuk memahami kode etik, struktur etis, pelatihan etika,


whistle-blowing, dan kasus bisnis tentang etika dan tanggung
jawab sosial

i
BAB II

PEMBAHASAN

1. Tanggung jawab sosial


Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah suatu konsep organisasi perusahaan memiliki berbagai bentuk
tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di
antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan
erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu organisasi,
terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam
aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga
harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari
keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang
lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan
dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan
maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.

Untuk keperdulian terhadap lingkungan eksternal perusahaan atau


pemerintahan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka
penjagaan, lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan sosial
lainnya.

CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk


bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi
dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan
peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya.

Secara keseluruhan tanggung jawab sosial mencerminkan etika perorangan


yang diterapkan oleh perusahaan terutama manajemen puncaknya walau

i
tidak menutup kemungkinan tanggung jawab sosial dapat didorong oleh
lembaga pemerintahan, konsumen, investor, dan oleh perilaku perusahaan
lain/pesaing. Namun demikian, banyak perusahaan yang bersungguh-
sungguh dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap
stakeholder-nya (individu atau kelompok sangat terkait langsung terhadap
kinerja perusahaan).

· Konsumen. Bisnis bertanggung jawab pada konsumennya dengan


menjaga kejujuran dan keterbukaannya. Mereka juga mencoba
menetapkan harga yang wajar, garansi, memenuhi komitmen, dan menjaga
kualitas produk yang mereka jual.

· Karyawan. Bisnis bertanggung jawab sosial di dalam kesepakatan


mereka dengan mempekerjakan karyawan dengan wajar, membuat
karyawan menjadi bagian dari tim, dan menghargai martabat dan
kebutuhan manusiawinya.

· Investor. Untuk menjaga tanggung jawab sosial terhadap investor,


manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang benar, menyediakan
informasi yang tepat pada pemegang saham mengenai kinerja keuangan,
dan mengelola organisasi untuk melindungi hak pemegang saham dan
investasi.

· Pemasok. Hubungan dengan pemasok harus dikelola dengan baik.


Banyak perusahaan kini menyadari pentingnya kerja sama saling
menguntungkan dengan pemasok sehingga mereka melakukan kontrak
pembelian dengan negosiasi harga, jadwal.

· Komunitas lokal. Hampir semua bisnis mencoba bertanggung jawab


sosial terhadap komunitas lokalnya. Mereka mungkin berkontribusi dalam
program lokal, seperti bakti sosial, beasiswa serta pengobatan gratis.

Adapula beberapa pendapat dari para ahli mengenai Tanggung jawab sosial
atau Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu :

i
· Konsep awal Corporate Social Responsibility (CSR) berawal dari HOWARD
R. BOWEN pada tahun 1953 dengan definisi yaitu suatu kewajiban atau
tanggung jawab sosial dari perusahaan berdasarkan kepada keselarasan
dengan tujuan objektif dan nilai-nilai velue dari suatu masyarakat.

· FRADERICK ET AL mempunyai pemahaman Corporate Social


Responsibility (CSR) dapat diartikan sebagai prinsip yang menerangkan
perusahaan harus dapat bertanggung jawab terhadap efek dari setiap
tindakan di dalam masyarakat maupun lingkungan

· ISMAIL SOLOHIN menganggap jika Corporate Social Responsibility (CSR)


adalah “salah satu dari bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap
pemangku kepentingan (stakeholder).

· MERRICK DODD menganggap bahwa adalah “suatu pengertian terhadap


buruh, konsumen, dan masyarakat pada umumnya di hormatio sebagai
sikap yang pantas untuk di adopsi oleh pelaku bisnis”.

· SALEM SHEIKH berkata bahwa “Corporate Social Responsibility (CSR)


merupakan tanggung jawab perusahaan, apakah bersifat sukarela atau
berdasarkan undang-undang, dalam pelaksanaan kewajiban sosial ekonomi
dimasyarakat”.

2. Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi


Organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan organisasinya,
baik lingkungan yang secara langsung memengaruhi dan dipengaruhi oleh
kegiatan organisasi bisnis, maupun lingkungan yang secara tak langsung

i
terkait dengan organisasi bisnis. Pada intinya, setiap organisasi atau
perusahaan pada akhirnya perlu menyadari bahwa apa pun yang
dilakukannya merupakan reaksi atas tuntutan dari lingkungan atau juga
sebaliknya merupakan upaya untuk memengartihi lingkungannya.

Sebagai bagian dari lingkungan masyarakat, maka organisasi bisnis


perlu.memiliki tanggung jawab bahwa kegiatan yang dilakukannya
membawa ke arah perbaikan lingkungan masyarakat pada umumnya, dan
bukan sebaliknya. Sebagai contoh, perusahaan yang membuang limbah
seenaknya pada dasarnya kurang 'bertanggung jawab terhadap lingkungan
masyarakat. Dengan demikian, sudah semestinya organisasi bisnis atau
perusahaan perlu menyadari bahwa dirinya memiliki apa yang dinamakan
dengan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility). Tanggung
jawab sosial ini dapat berupa tanggung jawab terhadap kebersihan dan
kesehatan lingkungan, keadaan ekonomi masyarakat pada umumnya,
partisipasi perusahaan dalam pembangtm,ln lingkungannya, dan lain
sebagainya.

Pro dan Kontra Mengenai Tanggung Jawab Sosial Beberapa Pandangan


tentang Tanggung Jawab Sosial Organisasi.

Pandangan Kelompok yang Pro Pandangan Kelompok yang Kontra


Terhadap Tanggung Jawab Sosial Terhadap Tanggung Jawab Sosial
dari Organisasi Bisnis
dari Organisasi Bisnis
Kegiatan bisnis sering kali menimbulkan Perusahaan tidak memilki ahli yang
masalah, oleh karena itu sudah semestinya mengkhususkan dalam bidang sosial
perusahaan bertanggung jawab atas apa dan kemasyarakatan, oleh karena itu
yang dilakukannya. sulit bagi perusahaan bertanggung
jawab.

i
Perusahaan adalah begian dari lingkungan Perusahaan yang ikut berpartisipasi
sosial masyarakat, oleh karena itu sudah dan bertanggung jawab dalam
semestinya ikut berpartisipasi dan lingkungan sosial masyarakat justru
bertanggung jawab atas apa yang terjadi di akan memiliki kekuatan untuk
masyarakat. mengontrol masyarakat dan itu
indikasi yang kurang baik seara
sosial.

Perusahaan biasanya memiliki sumber Akan banyak terdapat konflik


daya untuk menyelesaikan masalah di kepentingan di masyarakat jika
lingkungan sosial masyarakat. perusahaan terlibat dalam aktivitas
sosial.

Perusahaan adalah partner dari lingkungan Tujuan perusahaan bukan untuk


sosial kemasyarakatan, sebagaimana motif sosial, akan tetapi untuk
halnya juga pemerintah dan masyarakat memperoleh profit dan mencapai
lain pada umumnya. tujuan yang diharapkan oleh para
pemilik perusahaan.

Terlepas dari pro dan kontra tersebut selayaknya suatu perusahaan memiliki
tanggung jawab sosial sebagai konsekuensi logis keberadaanya dalam lingkungan
dan masyarakat. Hanya saja tanggung jawab sosial yang harus dipikul perusahaan
ini semestinya diatur dengan lebih baik oleh pemerintah sehingga porsinya tidak
terlalu menjadi kekuatan yang dominan di masyarakat, namun bersama-sama
dengan pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan ke arah yang
lebih baik.

3. Konsep Dasar Etika Manajemen

i
Pengertian Etika Dalam bukunya Sonny Keraf “Etika Bisnis” dijelaskan mengenai
asal kata etika. Terdapat dua

pengertian etika:

1. Etika : Yunani “ethos”, berarti adat istiadat/kebiasaaan.

2. Etika : ilmu yang membahas nilai dan norma yang diberikan oleh
moralitas dan etika dalam pengertian pertama di atas mengenai adat istiadat atau
kebiasaan tersebut.

Pengertian Etika = Moralitas

“Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai
tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah
diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud
dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama
sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan” (Bertens,2000)

Etika merupakan suatu prinsip, nilai dan kepercayaan yang mendefinisikan


keputusan dan tindakan yang benar dan yang salah. Beretika berarti bertindak
terbuka dan jujur untuk menjaga keyakinan dan kepercayaan publik terhadap
perusahaan kita.

konsep dasar etika manajemen dapat dibagi menjadi beberapa kelompok


diantaranya:

1. Dimensi Etika dalam Manajemen

Menurut Kreitner, Etika pada dasarnya adalah studi mengenai tanggung jawab
moral yang terkait dengan apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah.
Griffin secara ringkas menyatakan bahwa etika adalah keyakinan akan sesuatu
yang dianggap baik dan buruk. Namun Kreitner mengingatkan bahwa etika
manajemen lebih jauh lagi berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh
organisasi sehubungan dengankegiatan bisnis yang dijalankannya.

i
2. Nilai Personal sebagai Standar Etika

Nilai dan norma dalam personal merupakan suatu hal yang penting dalam
manajemen sebab hal itu memiliki peranan penting dalam hal pengambilan
keputusan dan etika manajemen. Hal ini memunculkan perlunya pengkajian
seputar nilai personal sebagai standart etika.

Nilai sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang mempengaruhi cara
pandang, cara berfikir, dan perilaku dari seseorang. Nilai personal pada dasarnya
merupakan cara pandang, cara berfikir dan keyakinan yang dipegang oleh
seseorang sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya.

3. Nilai Terminal dan Nilai Instrumental

Menurut Kreitner nilai personal dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

a) Nilai Terminal

Merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud melalui


perilakunya, yang di dorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu.

b) Nilai Instrumental

Adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala keadaan
dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus diperhatikan
dan dijalankan.

Pandangan Empiris mengenai Nilai Personal

a. Nilai Terminal

Nilai-nilai yang perlu dimiliki oleh personal adalah kejujuran, tanggung jawab,
kapabilitas, ambisi, dan independensi.

b. Nilai Instrumental

Nilai-nilai yang mendominasi para pekerja antara lain adalah penghargaan


terhadap pribadi, keamanan dan kesejahteraan keluarga pekerja, kebebasan dan
kemerdekaan, dorongan untuh meraih sesuatu, dan kebahagiaan.

i
Konflik Nilai

Terdapat 3 jenis konflik nilai yang terdapat dalam perusahaan, yaitu :

a. Konflik Intrapersonal

Pada umumnya terjdi pada individu dengan individu lainnya karena memiliki
pandangan dan cara berfikir yang berbeda.

b. Konflik Individu-Organisasi

Merupakan konflik yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh individu
berbenturan dengan nilai yang harus ditanamkan oleh perusahaan. Individu yang
cenderung menginginkan kebebasan akan berbenturan dengan nilai yang dianut
organisasi yang menuntutnya untuk patuh berdasarkan aturan main yang
mungkin dirasakan sebagai sesuatu yang formal dan mengikat.

c. Konflik antar budaya

Merupakan konflik antar individu maupun antar individu dengan organisasi yang
disebabkan oleh adanya perbedaan budaya di antara individu yang bersangkutan
atau juga organisasi yang bersangkutan.

Beberapa Isu Seputar Etika

Kreitner mengemukakan beberapa uraian tentang isu seputar etika di masa kini
yang sering kali dihadapi oleh perusahaan, antara lain adalah :

1. Penggunaan obat-obatan terlarang

2. Pencurian oleh para pekerja atau korupsi

3. Konflik kepentingan

4. Pengawasan kualitas atau quality control

5. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia

i
6. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan

7. Penyalahgunaan penggunaan ase perusahaan

8. Pemecatan tenaga kerja

9. Polusi lingkungan

10. Cara bersaing dari perusahaan yang dianggap tidak etis

11. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur

12. Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan


pemegang kebijakan, dll.

4. Mengukur Etika Manajemen


Ada 4 (empat) kriteria etika untuk menilai suatu etika menurut Griffin, yaitu :

1) Dari sisi manfaat (benefits)

Semua pihak bisa merasakan manfaat dari prestasi yang dilakukan pegawai.
Perusahaan memperoleh manfaat dari hasil kerja karas pegawainya yang
berprestasi demikian juga bagi pegawainya. Insentif memberikan manfaat psikis
berupa penghargaan terhadap kerja kerasnya sekaligus manfaat fisik berupa
balasan yang seimbang dengan apa yang telah dilakukannya.

2) Pemenuhan hak-hak (rights)

Memberikan insentif kepada pegawai yang berprestasi-jika memang telah


ditetapkan aturannya-memenuhi kriteria pemenuhan hak-hak dari seluruh pihak.

i
Bagi pegawai yang menerima insentif maka ia terpenuhi haknya setelah
memberikan prestasi kepada organisasi, bagi yang tidak berprestasi maka dia
tidak memiliki hak untuk mendapatkan insentif hingga dia dapat menunjukkan
prestasinya.

3) Prinsip keadilan (justice)

Tindakan pemberian insentif bagi pegawai yang berprestasi memenuhi prinsip


keadilan yaitu dengan memberikan perlakuan yang seimbang dengan apa yang
telah ditunjukkan pegawai dalam pekerjaanya.

4) Pemeliharaan (caring)

Pemberian insentif akan mampu menjaga konsistensi produktivitas kegiatan


organisasi, dikarenakan jenis pemberian insentif dapat memacu pegawai untuk
bekerja lebih baik bagi organisasinya. Disisi lain juga tetap memeliara motivasi
pegawai yang telah menunjukkan prestasi yang baik melalui penghargaan dengan
pemberian insentif.

5. Mendorong Pelaksanaan Etika dalam Manajemen

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa etika manajemen sebagai bagian dari tanggung
jawab sosial perusahaan perlu diwujudkan di masa-masa mendatang. Ada
beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan oleh perusahaan sehubungan
dengan dorongan untuk melaksanakan etika dalam manajemen. Beberapa hal
yang mungkin dapat dilakukan, diantaranya adalah :

v Pelatihan Etika

Manusia pada dasarnya membutuhkan pembiasaan dalam melakukan sesuatu.


Sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan pada kenyataannya memerlukan
waktu dalam mewujudkannya. Dengan demikian etika dalam bisnis maupun etika
dalam manajemen perlu adanya pembiasaan-pembiasaan yang diberlakukan
kepada pelaku organisasi, dari mulai level tertinggi hingga terendah.

i
v Advokasi Etika

Adalah upaya perusahaan untuk menjalankan etika dalam kegiatannya dengan


cara menempatkan orang atau tim khusus dalam tim manajemen perusahaan
yang bertugas untuk mengontrol dan mengawasi segala kegiatan perusahaan agar
tetap memenuhi standar etika.

v Standar aturan mengenai etika perusahaan

Implementasi dari hal ini akan efektif jika memenuhi dua syarat yaitu :

1. Perusahaan perlu menyatakan secara spesifik kepada publik mengenai


code of ethics yang mereka jalankan

2. Agar code of ethics ini bisa berjalan secara efektif perlu adanya dukungan
dari tim manajemen puncak melalui sistem pengawasan tertentu seperti reward
atau punishment system.

v Keterlibatan masyarakat dalam mengontrol etika bisnis

Upaya untuk menjamin perusahaan akan menjalankan kegiatannya secara lebih


beretika adalah dengan melibatkan publik dalam setiap kegiatan perusahaan yang
dianggap tidak beretika. Upaya ini akan mendorong perusahaan agar benar-benar
memperhatikan kepentingan publik, dan mencoba mengingatkan perusahaan
bahwa jika kegiatan tidak etis dilakukan, maka perusahaan akan menghadapi
konsekuensi logis berupa penilaian buruk dari masyarakat

6. Mengelola etika dan tanggung jawab sosial


· Kode Etik

Kode etik adalah pernyataan resmi dari nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan
yang berkaitan dengan persoalan etika dan sosial.

· Struktur etis

i
Struktur etis mewakili beragam sistem posisi dan program yang dapat
dilaksanakan oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika. Komite etika
adalah kelompok eksekutif yang ditunjuk untuk mengawasi perusahaan. Kepala
pegawai etika adalah eksekutif perusahaan yang mengawasi etika dan kepatuhan
hukum.

· Pelatihan Etika

Pelatihan etika adalah program pelatihan untuk membantu para pegawai dalam
menghadapi pegawai dalam menghadapi persoaln etika dan nilai-nilai

· Whistle-Blowing

Whistle-Blowing adalah penyingkapan yang dilakukan seorang pegawai atas


praktik-praktik ilegal,moral,atau tidak sah yang dilakukan organisasi.

· Kasus Bisnis Tentang Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Sebagian besar manajer sekarang menyadari bahwa memperhatikan etika dan


tanggung jawab sosial adalah sama pentingnya dengan memperhatikan
pengeluaran, keuntungan, dan pertumbuhan bisnis. Secara alami, hubungan
antara etika dan tanggung jawab sosial perusahaan dengan kinerja keuangannya
berkaitan dengan gelar manajer dan gelar sarjananya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Tanggung jawab
sosial dapat dikatakan sebagai kontribusi terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan dengan cara manajemen berdampak kepada seluruh pemangku
kepentingannya antara lain konsumen, karyawan, investor, pemasok dan lain

i
sebagainnya. Tanggung jawab dari organisasi harus membawa ke arah perbaikan
di lingkungan masyarakat organisasi tersebut sebagai konsekuensi logis
keberadaanya dalam lingkungan tersebut.

Konsep dasar etika menejemen lebih berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut
oleh organisasi sehubungan dengan bisnis yang dijalani organisasi tersebut. Etika
manajemen dapat di ukur melalui 4 (empat) cara yaitu : dari segi benefit
(manfaat), pemenuhan hak-hak dari pemangku organisasi tersebut, prinsip
keadilan dan pemeliharaan organisasi yang bersangkutan. Mendorong etika
dalam manajemen dapat diperlakukan diantaranya pelatihan etika agar
pembiasaan kepada pelaku organisasi, harus memiliki standart aturan etika di
suatu perusahaan untuk keterlibatan masyarakat dalam mengontrol etika itu
sendiri.

tanggung jawab sosial perusahaan serta etika manajemen adalah dua hal yang
berbeda namun saling berhubungan, perbedaannya tak hanya terdapat pada
kata, melainkan juga pada makna, Namun keduanya sangatlah berhubungan erat
dan merupakan pedoman bagi suatu perusahaan untuk perkembangannya

B. SARAN

Dari kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka dapat diberi saran antara
lain :

1. Alangkah baiknya apabila dipelajari maka diterapkan pula, demi


kebaikan internal maupun eksternal

2. Pengolahan kode etik pun harus ada standart resmi dari nilai-nilai
yang di muat perusahaan terkait yang harus berstruktur etis guna
mewakili berbagai sistem posisi dapat dilaksanakan oleh perusahaan
untuk menerapkan perilaku beretika

i
. Serta harus didukung juga pelatihan etika yang berguna untuk
membantu pegawai dalam menghadapi etika & nilai perusahaan /
organisai yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

https://widyaarirosita.wordpress.com/2014/11/03/etika-bisnis-dan-
tanggung-jawab-sosial/

https://www.scribd.com/doc/283155686/Modul-5-Etika-Manajemen-
Dan Tanggungjawab sosial

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan

http://febriantama96.blogspot.co.id/2016/03/mengelola-etika-dan-
tanggung-jawab.html#sthash.k9LaibCx.dpuf

Anda mungkin juga menyukai