Anda di halaman 1dari 21

ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

MAKALAH

Sebagai Tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik


Pada Jurusan Akuntansi
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

Oleh :

ADE PUTRI ANDRIYANI NASUTION 2018520081


RISA FADILLAH LIMARWAN 2018520010
RIRIN NURMALASARI 2018520042
CAROLINA MH 2018520086
M. HUSAEN HIDAYAHTULLAH 2018520043

JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG
2020

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah “ Organisasi Sektor Publik ’’
dengan tepat waktu. Tujuan pembuatan makalah ini untuk pemenuhan tugas mata
kuliah Akuntansi Sektor Publik oleh Ibu Reny Aziatul Pebriani.
Dalam penyusunan tugas ini, penyusun mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun, penyusun
menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palembang , 15 Februari 2020


Penyusun

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
1.3 Manfaat.................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
2.1 Pengertian Organisasi Sektor Publik ..................................................... 4
2.2 Tujuan Pendirian Organisasi Sektor Publik ......................................... 5
2.3 Tipe Organisasi Sektor Publik............................................................... 5
2.4 Ciri – ciri Organisasi Sektor Publik ...................................................... 6
2.5 Lingkup Organisasi Sektor Publik ........................................................ 6
2.6 Karakteristik Organisasi Sektor Publik ................................................. 8
2.7 Lingkungan dalam Organisasi Sektor Publik ........................................ 9
2.8 Perbedaan Organisasi Sektor Publik dan Organisasi Sektor Swasta..... 9
2.9 Contoh Kasus Organisasi Sektor Publik ...............................................13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................15
3.1 Kesimpulan............................................................................................15
3.2 Saran ......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan
publik. Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini tidak
berorientasi pada laba sebagai tujuan utamanya. Organisasi sektor publik
merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri. Disebut
sebagai entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil
bahkan bisa dikatakan cukup besar. Arti kata entitas itu sendiri merupakan
“satuan”, yang juga dapat diartikan sebagai satuan organisasi.
Istilah “sektor publik” tertuju pada sektor negara, usaha-usaha negara, dan
organisasi nirlaba negara (Joedono, 2000). Abdullah (1996) menyebutkan bahwa
yang dimaksudkandengan sektor publik adalah pemerintah dan unit-unit
organisasinya, yaitu unit-unit yang dikelola pemerintah dan berkaitan dengan
hajat hidup orang banyak atau pelayanan kepada masyarakat, seperti kesehatan,
pendidikan, dan keamanan. Dengan demikian,cukup beralasan bahwa istilah
sektor publik dapat berkonotasi perpajakan, birokrasi, atau pemerintah.
Pada dasarnya organisasi sektor publik bertanggung jawab penuh kepada
masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor publik dalam
rangka pemberian pelayanan berasal dari masyarakat (public funds). Oleh karena
itu, pertanggungjawaban yang dibebankan kepada sektor publik tidak hanya
bersifat vertikal umum, namun bersifat horizontal pula. Vertikal yaitu memiliki
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi,
sedangkan horizontal berarti pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka organisasi sector public sangat
diperlukan dan bermanfaat untuk masyarat. Oleh karena itu dalam kesempatan
kali ini, penulis ingin membahas lebih lanjut tentang organisasi sector publik.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan organisasi sektor publik?
1.2.2 Apa tujuan pendirian organisasi sektor publik?
1.2.3 Apa saja tipe organisasi sektor publik?
1.2.4 Apa saja ciri - ciri organisasi sektor publik?
1.2.5 Apa saja yang termasuk dalam lingkup organisasi sektor publik?
1.2.6 Apa saja karakteristik organisasi sektor publik?
1.2.7 Apa saja yang termasuk lingkungan dalam organisasi sektor publik?
1.2.8 Apa Perbedaan organisasi sektor publik dan organisasi sektor swasta?
1.2.9 Apa contoh kasus dalam organisasi sektor publik?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan pengerjian organisasi sektor
publik.
1.3.2 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan tujuan pendirian organisasi
sektor publik.
1.3.3 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan tipe organisasi sektor publik.
1.3.4 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan ciri - ciri organisasi sektor
publik.
1.3.5 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan lingkup organisasi sektor
publik.
1.3.6 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik organisasi
sektor publik.
1.3.7 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan lingkungan dalam organisasi
sektor publik.
1.3.8 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan Perbedaan organisasi sector
publik dan organisasi sektor swasta.

2
1.3.9 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan contoh kasus dalam
organisasi
sektor publik.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.4.1. Untuk bidang teoretis dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan
terutama pada kajian Organisasi Sektor Publik.
1.4.2 Untuk bidang penelitian makalah ini dapat dijadikan sumber acuan
tambahan ketika meniliti Organisasi Sektor Publik.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi Sektor Publik


Sektor publik seringkali dipahami sebagai segala sesuatu yang berhubungan
dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang
dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan hukum. Di
setiap negara, cakupan organisasi sektor publik sering tidak sama. Tidak ada
definisi yang secara komprehensif dan lengkap bisa digunakan untuk semua
sistem pemerintahan. Di Indonesia, berbagai organisasi termasuk dalam cakupan
sektor publik antara lain pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, sejumlah
perusahaan dimana pemerintah mempunyai saham (BUMN dan BUMD),
organisasi bidang pendidikan, organisasi bidang kesehatan dan organisasi-
organisasi massa (Mahsun, Firma dan Andre 2007: 4-5)
Organisasi sektor publik bukan semata-mata organisasi sosial yang non-
profit oriented. Banyak yang menganggap organisasi sektor publik pasti non-
profit. Anggapan ini kurang tepat, karena organisasi sektor publik ada yang
bertipe quasi nonprofit. Quasi nonprofit bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dengan motif surplus (laba) agar terjadi keberlangsungan organisasi
dan memberikan kontribusi pendapatan negara atau daerah. Perlu ditegaskan
bahwa organisasi sektor publik bukan hanya organisasi sosial, bukan hanya
organisasi nonprofit dan juga bukan hanya organisasi pemerintahan (Mahsun,
Firma dan Andre 2007: 11)
Menurut Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha Organisasi publik adalah organisasi
yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan
layanan civil. Organisasi Publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi
seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai
kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi
pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban

4
melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula
memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi
penegakan peraturan.

2.2 Tujuan Pendirian Organisasi Sektor Publik


Pendirian organisasi publik merupakan upaya untuk mempertegas hak dan
kewajiban setiap warga negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab
negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pendirian
organisasi publik bertujuan secara optimal bagi peningkatan :
1. Kesejahteraan rakyat, karena pada hakekatnya pelayanan publik
merupakan infrastruktur bagi setiap warga negara untuk mencapai suatu
kesejahteraan.
2. Budaya dan kualitas aparat pemerintah untuk menjadi abdi bagi negara
dan masyarakatnya, bukan sebagai penguasa terhadap negara dan
masyarakatnya.
3. Kualitas pelayanan umum atau publik diberbagai bidang pemerintahan
umum dan pembangunan terutama pada unit-unit kerja pemerintah pusat
dan daerah, sehingga masyarakat diharapkan akan mendapatkan perilaku
pelayanan yang lebih cepat, tepat, murah, dan memuaskan. Selain itu, era
reformasi menuntut pelayanan umum harus transparan dan tidak
diskriminatif dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas dan
pertimbangan efisiensi.

2.3 Tipe Organisasi Sektor Publik


Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan spesifik dan unik yang hendak
dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada tipe
organisasi. Pada dasarnya terdapat 4 (empat) jenis tipe organisasi, yaitu (1) pure-
profit organization, (2) quasi-profit organization, (3) quasi-nonprofit
organization dan (4) pure-nonprofit organization. Perbedaan empat tipe
organisasi tersebut terutama dilihat dari tujuan operasi dan sumber pendanaannya.

5
1. Pure-Profit Organization, tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau
menjual barang dan/atau jasa dengan maksud utama untuk memperoleh
laba sebanyak-banyaknya sehingga bisa dinikmati oleh para pemilik.
Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari para investor swasta dan
kreditor. Contohnya pasar swalayan, salon kecantikan dan distro.
2. Quasi-Profit Organization, tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau
menjual barang dan/atau jasa dengan maksud utama untuk memperoleh
laba dan mencapai sasaran atau tujuan lainnya sebagaimana yang
dikehendaki para pemilik. Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari
investor swasta, investor pemerintah, kreditor dan para anggota.
Contohnya PT PLN Persero, PT KAI, PT. Telkom, dan BUMD.
3. Quasi-Nonprofit Organization, menyediakan atau menjual barang dan/atau
jasa dengan maksud utama untuk melayani masyarakat dan memperoleh
keuntungan (surplus). Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari
investor pemerintah, investor swasta dan kreditor. Contohnya rumah sakit
dan institusi pendidikan.
4. Pure-Nonprofit Organization, menyediakan atau menjual barang dan/atau
jasa dengan maksud utama untuk melayani dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari
pajak, retribusi, utang, obligasi, laba BUMN/BUMD, hibah dan
sumbangan. Contohnya panti asuhan, lembaga swadaya masyarakat, dan
organisasi pemerintahan.

2.4 Ciri – ciri Organisasi Sektor Publik


Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :
1. Tidak mencari keuntungan finansial
2. Dimiliki secara kolektif oleh publik
3. Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham
4. Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus

2.5 Lingkup Organisasi Sektor Publik

6
Ruang lingkup organisasi sektor publik, antara lain :
1.   Bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan variatif
2.   Sektor publik menyerap banyak tenaga kerja
3.   Faktor Lingkungan yang mempengaruhi, yaitu :
  Faktor ekonomi, yang meliputi :
   Pertumbuhan ekonomi
   Tingkat inflasi
   Tenaga kerja
   Nilai tukar mata uang
   Infrastruktur
   Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
  Faktor politik, yang meliputi :
   Hubungan negara dan masyarakat
   Legitimasi pemerintah
   Tipe rezim yang berkuasa
   Ideologi negara
   Elit politik dan massa
   Jaringan Internasional
   Kelembagaan
   Faktor kultural, yang meliputi :
   Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
   Sistem nilai di masyarakat
   Historis
   Sosiologi masyarakat
   Karakteristik masyarakat
   Tingkat pendidikan
  Faktor demografi meliputi antara lain :
   Pertumbuhan penduduk
   Struktur usia penduduk
   Migrasi

7
   Tingkat kesehatan

2.6 Karakteristik Organisasi Sektor Publik


Organisasi sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Tujuan
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan
dasar dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani.
2. Aktivitas
Pelayanan publik ( publik services ) seperti dalam bidang pendidikan,
kesehatan, keamanan, penegakan hukum, transportasi publik dan
penyediaan pangan.
3. Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba
perusahaan negara, peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain – lain
yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku.
4. Pola Pertanggungjawaban
Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan
masyarakat seperti Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ), Dewan Perwakilan
Daerah ( DPD ), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ).
5. Kultur Organisasi
Bersifat birokratis, formal dan berjenjang.
6. Penyusunan Anggaran
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan
program publik dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan
didiskusikan oleh masyarakat dan akhirnya disahkan oleh wakil dari
masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD.
7. Stakeholder
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para
kreditor, para investor, lembaga – lembaga internasional termasuk lembaga
donor internasional seperti Bank Dunia, IMF (International Monetary

8
Fund), ADP (Asian Development Bank), PBB (Perserikatan Bangsa –
Bangsa), UNDP (United Nation Depelopment Program), USAID, dan
Pemerintah luar negeri.
2.7 Lingkungan dalam Organisasi Sektor Publik
Didalam organisasi publik terdapat beberapa lingkungan yang mencerminkan
organisasi publik, yaitu:
1. Lingkungan otorisasi, artinya untuk melakukan sesuatu, organisasi publik
terlebih dahulu harus mendapat izin atau legalitas.
2. Sumber pendanaan dan wewenang diperoleh melalui lingkungan otorisasi
tersebut. Misalnya dalam pengajuan anggaran kepada DPR, untuk
mendapat pengabsahan atas suatu rencana kegiatan pemerintah. Ini
merupakan dasar bagi organisasi publik untuk membangun kapasitas
organisasi dan kemampuan operasionalnya.
3. Proses penciptaan nilai dalam organisasi publik, bukan didasarkan pada
hukum penawaran dan permintaan pasar, melainkan melalui proses
birokratis, yaitu izin dari lingkungan otorisasi.

2.8 Perbedaan Organisasi Sektor Publik dan Organisasi Sektor Swasta


Organisasi sektor publik memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks
dibandingkan dengan sektor swasta. Luasnya wilayah public bukan hanya karena
luasnya jenis dan bentuk organisasi publik, tapi juga karena kompleksnya
lingkungan yang mempengaruhi lembaga - lembaga publik tersebut. Secara
kelembagaan, organisasi sektor publik meliputi badan-badan pemerintahan
(pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik
Negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan organisasi massa,
lembaga swadaya masyarakat, universitas, dan organisasi nirlaba lainnya.
Istilah “sektor publik” memiliki pengertian yang bermacam-macam. Dari
sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas
yang berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan
public dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik (Mardiasmo 2009).
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh

9
sektor swasta, misalnya tugas untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan
publik, seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi
publik, dlsb. Namun, untuk tugas tertentu, keberadaan sector swasta tidak dapat
menggantikan sektor publik, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan.
Perbedaan mendasar antara organisasi bisnis dan organisasi publik adalah
organisasi bisnis berorientasi profit sedangkan organisasi public berorientasi
nonprofit. Selain itu perbedaan lainnya adalah dari segi tujuan strategis, tujuan
finansial, stakeholders, dan outcome, sumber pendanaan, pertanggungjawaban,
struktur organisasi, karakteristik anggaran, dan system akuntansinya.

Tabel 1.
Perbedaan Tujuan-Tujuan Organisasi Publik
Dengan Swasta

Feature Private Sector Public Sector


General Strategic Competitiveness; Mission success; best
Goals uniqueness practices
Financial Goals Profit; growth; market Productivity;
share efficiency; value
Stakeholders Stakeholders; buyers; Taxpayers; recipients;
managers legislators

Desired Outcome Customer satisfaction Customer satisfaction

Meskipun organisasi publik tidak bertujuan untuk mencari profit, organisasi


ini terdiri dari unit-unit yang saling terkait yang mempunyai misi yang sama yaitu
melayani masyarakat. Untuk itu organisasi publik harus dapat menterjemahkan
misinya kedalam strategi, tujuan, ukuran serta target yang ingin dicapai. Yang
kemudian dikomunikasikan kepada unit-unit yang ada untuk dapat dilaksanakan
sehingga semua unit mempunyai tujuan yang sama yaitu pencapaian misi
organisasi. Untuk itu organisasi publik dapat menggunakan Balanced Scorecard
dalam menterjemahkan misi organisasi kedalam serangkaian tindakan untuk
melayani masyarakat. Perbedaan sifat dan karakteristik sector publik dengan
sektor swasta adalah sbb:

10
Tabel 2.
Perbedaan Sektor publik Sektor swasta

Perbedaan Sektor publik Sektor swasta

Tujuan organisasi Non profit motif profit motif


Pembiayaan
internal :
modal sendiri,
Pajak, retribusi, utang, laba ditahan,
obligasi pemerintah, laba Penjualan aktiva
Sumber Pendanaan
BUMN / BUMD, penjualan Pembiayaan
aset negara, dsb. eksternal : Utang
bank, obligasi,
penerbitan saham
Pertanggung
Peranggung jawaban kepada
Pertanggung jawaban kepada
masyarakat (publik) dan
Jawaban pemegang saham
parlemen (DPR/DPRD)
dan kreditor
Fleksibel : datar,
Birokratis, kaku, dan piramid, lintas
Struktur organisasi
hierarkis fungsional,
dsb.
Karakteristik Tertutup untuk
anggaran Terbuka untuk publik publik
Acctual
Sistem akuntansi Cash accounting
accounting

Dilihat dari tujuannya, organisasi sector publik berbeda dengan sektor


swasta. Pada sector swasta, tujuan utama adalah memaksimalkan laba, sedangkan
pada sektor publik, tujuan utama organisasinya adalah pemberian pelayanan
(public service), misalnya : pendidikan, kesehatan masyarakat, keamanan,
penegakan hukum, transportasi publik, dan penyediaan barang kebutuhan publik.
Meskipun tujuan utamanya adalah pelayanan publik, organisasi sektor public tetap
memiliki tujuan finansial, contohnya usaha pemerintah meningkatkan penerimaan

11
negara, peningkatan laba BUMN/BUMD, dan peningkatan PAD. Tujuan
finansial diorientasikan pada maksimisasi pelayanan publik, karena pelayanan
publik membutuhkan dana.
Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Kebijakan
pemilihan struktur modal pada sektor swasta lebih banyak dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, seperti tingkat suku bunga, nilai tukar dan tingkat inflasi. Pada sektor
publik, keputusan pemilihan struktur pembiayaan tidak hanya dipengaruhi oleh
pertimbangan ekonomi semata, namun juga pertimbangan politik dan sosial.
Pada sektor publik, manajemen bertanggungjawab kepada masyarakat karena
sumber dana yang digunakan berasal dari masyarakat (public funds). Pola
pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal (pertanggungjawaban
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya, pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat) dan horizontal (pertanggungjawaban kepada masyarakat
luas).
Struktur organisasi berhubungan erat dengan fungsi, strategi, dan tujuan
organisasi. Organisasi sektor publik sangat dipengaruhi oleh kondisi politik. Tipe
pemimpin, pilihan dan orientasi kebijakan politik, sangat berpengaruh terhadap
pilihan struktur birokrasi pada sector publik.
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
Namun, pada sektor swasta, anggaran bersifat tertutup bagi publik karena
anggaran merupakan rahasia perusahaan. Sistem akuntansi yang digunakan sector
swasta dan sektor publik juga berbeda.
Sistem akuntansi yang digunakan sektor swasta adalah akuntansi akrual,
sedangkan sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi kas.
Pengertian “publik” berkaitan dengan stakeholder organisasi. Sektor publik
memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan sector swasta, sehingga
stakeholder pada sektor public lebih beragam dibandingkan dengan sector swasta.
Perbedaan stakeholder sektor public dengan sektor swasta dapat dilihat pada tabel
3.

12
Tabel 3.
Perbedaan Stakeholder Sektor Publik dengan
Sektor Swasta

Stakeholder sector publik Stakeholder sector swasta

stakeholder eksternal : stakeholder eksternal :

• Masyarakat pengguna jasa • Bank sebagai kreditor


public • Serikat buruh
• Masyarakat pembayar pajak • Pemerintah
• Perusahaan dan organisasi • Pemasok
social ekonomi yang • Distributor
menggunakan pelayanan • Pelanggan
public sebagai input atas • Masyarakat
aktivitas organisasi • Serikat dagang
• Bank sebagai kreditor • Pasar modal
pemerintah
• Badan-badan internasional,
misalnya Bank Dunia, IMF, stakeholder internal :
ADB, PBB, dsb
• Investor asing dan country • Manajemen
analyst • Karyawan
• Generasi yang akan datang • Pemegang saham

stakeholder internal :

• Lembaga Negara (Kabinet,


MPR, DPR/DPRD, dsb)
• Partai politik
• Manajer public (Gubernur,
Bupati, Direktur
BUMN/BUMD)
• Pegawai pemerintah

2.9 Contoh Kasus dalam Organisasi Sektor Publik


Organisasi sektor publik yaitu organisasi yang bertujuan untuk
mensejahterahkan masyarakat. Namun masih banyak yang melanggar tujuan

13
tersebut dengan mensejahterahkan kehidupan pribadi. Salah satu kasusnya yaitu
kepala desa yang menghabiskan dana desa untuk keperluan pribadi.
Dilansir dari Kompas.com terdapat mantan Kepala Desa Gedung Agung,
Kecamatan kota Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan bernama Sarudin
(45), harus meringkuk di jeruji besi, lantaran telah menghabiskan dana desa tahun
2017 sebesar Rp 500.000.000 untuk berfoya-foya serta membayar utang. Kapolres
Lahat AKBP Irwansyah mengatakan, kasus tersebut terbongkar dari hasil audit
yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setempat. Saat itu,
tersangka Sarudin diketahui menjabat sebagai kepala Desa Gedung Agung periode
2013-2018.
Dari adanya kasus tersebut sangat disayangkan karena masyarakat desa harus
menjadi korban dari kerakusan kepala desa yang tidak bertanggungjawab.
Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tindakan korupsi yaitu :
1. Pendekatan diri secara religious
Hal ini dapat dijalankan dengan menambahkan pelajaran agama sejak dini dan
menjadi penilaian penting dalam setiap sekolah dan universitas.
2. Penyampaian nilai moral
Penyampaian nilai moral dapat dijalankan dengan menerapkan prinsip dari
Pancasila sebagai dasar negara. Salah satu caranya yaitu dengan menambahkan
pelajaran pendidikan kewarganegaraan sejak dini dan menjadi penilaian
penting dalam setiap sekolah dan universitas.
3. Penyuluhan anti korupsi
Penyuluhan anti korupsi sangat penting terutama kepada generasi penerus
bangsa ini. Dengan adanya penyuluhan tersebut dapat membuka pemikiran
generasi penerus bangsa tentang tidak baiknya perilaku korupsi.
4. Hukum yang kuat dan sanksi yang berat
Hukum adalah aturan yang seharusnya kokoh dan kuat untuk mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara. Penegakan hukum dan sanksi yang berat
sangat diperlukan untuk membuat para koruptor jera dan membuat masyarakat
takut untuk melakukan tindakan korupsi karena tidak ada sedikit pun dampak
positif dari tindakan korupsi.

14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut.
3.1.1 Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan untuk memenuhi
kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan civil.
3.1.2 Organisasi publik bertujuan untuk kesejahteraan rakyat, budaya dan
kualitas aparat pemerintah untuk menjadi abdi bagi negara dan
masyarakat, dan meningkatkan pelayanan umum.
3.1.3 Pada dasarnya terdapat 4 (empat) jenis tipe organisasi, yaitu (1) pure-
profit organization, (2) quasi-profit organization, (3) quasi-nonprofit
organization dan (4) pure-nonprofit organization.
3.1.4 Organisasi sektor publik memiliki ciri utama yaitu tidak mencari
keuntungan financial.
3.1.5 Lingkup organisasi publik yaitu bergerak dalam lingkungan yang
kompleks dan variatif, menyerap banyak tenaga kerja, faktor
lingkungan yang mempengaruhi.
3.1.6 Organisasi sektor publik memiliki karakteristik mensejahterahkan
masyarakat, pelayanan publik, dana berasal dari pajak dan retribusi
serta pendapatan lain yang sah, bertanggung jawab pada masyarakat,
kultur organisasi formal dan berjenjang, penyusunan anggaran
dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program,
stakeholder dapat dirinci sebagai masyarakat, pegawai, kreditor,
investor, dll.

15
3.1.7 lingkungan dalam organisasi sektor publik yaitu lingkungan otoritas,
sumber pendanaan dan wewenang, proses penciptaan nilai dalam
organisasi publik.
3.1.8 Perbedaan organisasi sektor publik dengan organisasi sektor swasta
terletak pada tujuan organisasi, sumber pendanaan, pertanggun
jawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, sistem akuntansi,
dan stakeholder.
3.1.9 solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi korupsi yaitu
pendekatan diri secara religious, penyampaian nilai moral, penyuluhan
anti korupsi, serta hukum yang kuat dan sanksi yang berat.

3.2 Saran
Adapun saran pada makalah ini adalah sebagai berikut.
3.2.1 Bagi pembaca sebaiknya mengetahui dan memahami perbedaan
organisasi sektor publik dan sector swasta dengan baik.
3.2.2 Bagi penyusun baiknya lebih menyusun makalah dengan baik.
3.2.3 Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunaka makalah ini sebagai salah
satu sumber informasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://mudaandikameiza.blogspot.com/.(diakses pada Sabtu, 15 Februari 2020,


pukul 13:43 WIB).

http://universityofmanagers.wordpress.com/2013/11/17/manajemen-strategi-
sektor-publik-rumusan-teori-dan-model/.(diakses pada Sabtu, 15 Februari 2020,
pukul 14:01 WIB).

http://trane03bm.blogspot.com/2013/07/organisasi-publik.html.(diakses pada
Sabtu, 15 Februari 2020, pukul 19:31 WIB).

http://dewidewma.blogspot.com/2012/03/makalah-asp.html.(diakses pada
Minggu, 16 Februari 2020, pukul 10:32)

https://regional.kompas.com/read/2020/01/24/16372391/habiskan-dana-desa-
untuk-foya-foya-dan-bayar-utang-mantan-kades-di-sumsel.(diakses pada Minggu,
16 Februari 2020, pukul 19:08)

17

Anda mungkin juga menyukai