Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EKONOMI SEKTOR PUBLIK

KELOMPOK 1

NAMA : INTAN SELVIANA

ABDULHAMID MAULUDY

ALI MASYKUR MUSA

ERIN DAMAYANTI

M. FAISAL RAHMAN

DA’IMATUL KHASANAH

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

2013/2014

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi ........................................................................................................... 2


Bab I : Pendahuluan ......................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3 Tujuan ........................................................................................... 3
Bab II : Pembahasan ......................................................................... 4
2.1 Konsep dan prinsip ekonomi sektor publik .................................. 4
2.2 Perbedaan sektor publik dengan sektor privat ............................. 4
2.3 Fungsi sektor publik ..................................................................... 7
2.4 Cangkupan sektor publik dan hubungan dengan BUMN/BUMD 7
Bab III : Penutup ................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................. 13
3.3 Daftar Pustaka .............................................................................. 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekonomi Publik merupakan cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah
ekonomi publik (publik dapat diartikan masyarakat, pemerintah atau negara) seperti kebijakan
subsidi atau perpajakan, regulasi atau deregulasi, nasionalisasi atau privatisasi, sistem jaminan
sosial, ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya. Ekonomi publik juga disebut dengan finansial publik. Wikipedia
menyebutkan bahwa financial publik mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan
kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya,
program asuransi sosial).Montesqieu, seorang ahli tata Negara, menyebutkan bahwa kekuasaan
negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Kekuasaan
eksekutif yang dipegang oleh pemerintah yaitu presiden dan para pembantunya, pada
umumnya paling berpengaruh terhadap suatu perekonomian.Hal ini karena eksekutif paling
banyak bersinggungan secara langsung dengan aktivitas ekonomi melalui pembelanjaan dan
kebijakan ekonominya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan prinsip ekonomi sektor publik ?
2. Apa perbedaan sektor publik dengan sektor privat ?
3. Apa saja fungsi ekonomi sektor publik ?
4. Bagaimana hubungan ekonomi sektor publik dengan BUMN/BUMD ?

C. Tujuan
1. Mampu merumuskan dengan bahasanya sendiri konsep dan prinsip ekonomi sektor publik.
2. Mampu menjelaskan perbedaan sektor publik dan sektror privat.
3. Mampu menjelaskan fungsi sektor publik.
4. Mampu menjelaskan cakupan sektor publik dan hubungannya dengan BUMN/BUMD.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dan Prinsip Ekonomi Sektor Publik


Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar
diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara
yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep
ekonomi dan data dalam bekerja.
Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut
merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu
memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ilmu
ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik (Mardiasmo, 2004:2).
Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-
masalah ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti
kebijakan subsidi/pajak, regulasi/ deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan
sosial, ketahan-an pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya.
Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat diambil sebuah kesimpulan:
ekonomi Masyarakat (atau ekonomi sektor publik) adalah studi tentang ekonomi isu
tentang sektor publik (termasuk pemerintah) dan antarmuka dengan sektor swasta
(termasuk rumah tangga, bisnis, dan pasar) dalam ekonomi campuran . Ini telah
digambarkan sebagai campuran dari dua bidang yang lebih tua, (diterapkan) keuangan
publik dan kesejahteraan ekonomi , masing-masing merayap ke arah keburukan, untuk
kepentingan keduanya. (Peter J. Hammond, 1990., 42(1), p, 6. [Pp. "Kemajuan Teoritis
Ekonomi Publik: Sebuah Penilaian provokatif," Oxford Makalah Ekonomi, 42 (1), p, 6.
[Pp. 6-33.].
Masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi, alokasi
konsumsi) dan masalah makro (pengangguran, inflasi, kapasitas produksi,
pertumbuhan). Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa (pemerintah atau bukan)
atau bagaimana keputusan ekonomi diambil (melalui perencanaan terpusat atau
mekanisme harga).

B. Perbedaan Sektor Publik dengan Sektor Privat


Perbedaan Sifat dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik dengan Sektor Privat

4
Perbedaan Sektor Publik Sektor Privat

Tujuan Organisasi Nonprofit motives Profit motives


Sumber Pendanaan Pajak, retribusi, utang, Pembiayaan internal : Modal
obligasi pemerintah, laba sendiri, laba ditahan,
BUMN/BUMD, penjualan penjualan aktiva
asset negara, dsb. Pembiayaan eksternal : Utang
bank, obligasi, penerbitan
saham.
Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada
kepada masyarakat (publik) pemegang saham dan kreditor.
dan parlemen
(DPR/DPRD).
Struktur Organisasi Birokratis, kaku dan Fleksibel: datar, piramid,
hierarkis. lintas fungsional, dsb.
Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik. Tertutup untuk publik.

Sistem Akuntansi Cash Accounting Accrual Accounting

1 Tujuan organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor public berbeda dengan sektor
privat.Perbedaan yang menonjol terletak pada tujuan untuk memperoleh laba.Pada
sektor swasta terdapat semangat untuk memaksimumkan laba, sedangkan pada
sektor public tujuan utama organisasi bukan untuki memaksimumkan laba tetapi
pemberian pelayanan publik, seperti pendidikan, kesehatan masyarakat,
keamanan, penegakan hokum transportasi publik, dan penyediaan barang
kebutuhan public.
Meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan public,
tidak berarti organisasi sektor publiksama sekali tidak memiliki tujuan yang
bersifat financial. Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan financial, akan
tetapi hal tersebut berbeda baik secara filosofi. Usaha pemerintah untuk
meningkatkan penerimaan Negara, peningkatan laba pada perusahaan-
perusahaanmilik Negara atau milik daerah, upaya pemerintahan daerah untuk

5
meningkatkan Pendapatan Asli Daerahnya (PAD) adalah contoh adanya tujuan
financial pada organisasi sektor publik.

2 Sumber-sumber pendanaan
Struktur pembiayaan sektor public berbeda dengan sektor privat dalam hal
bentuk, jenis, dan tingkat resiko.Pada sektor public sumber pendanaan berasal dari
pajak dan restribusi, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa utang
luar negri dengan obligasi pemerintah, dan lain-lain pendapatan yang sah yang tidak
berteentangan dengan peraturan perundangan yang telah ditetapan.Sumber
pembiayaan pada sektor privat lebih fleksibel ddan memiliki variasi yang lebih
banyak.Pada sektor privat sumber pembiayaan dipisahkan menjadi sumber pembiayaan
internal dan sumber pembiayaan eksternal.Sumber pembiayaan internal terdiri atas
bagian laba yang diinvestasikan kembali ke perusahaan dan modal pemilik. Sedangkan
sumber pembiayaan eksternal misalnya utag bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan
saham baru untuk mendapatkan dana dari public.
Kebijakan pemilihan strukrur modal pada sektor swasta lebih
banyakdipengaruhi oleh factor ekonomi, seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, dan
tingkat inflasi.Sedangkan pada sektor public, keputusan pemilihan struktur pembiayaan
tidak hanya dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi semata, tetapi juga pertimbangan
politik dan sosial.

3 Pola Pertanggung jawaban


Pertanggungjawaban manajemen sektor publik berbeda dengan sektor privat.
Manajemen pada sektor privat bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan krditor atas dana yang diberikan. Pada sektor public manajemen
bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi
sektor public dalam rangka pemberian pelayanan public berasal dari masyarakat (public
fund).
Pola pertanggungjawaban vertical (vertical accountability) adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya
pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah daerah atasan atau
kepada pemerintah pusat, dan pemerintah pusat kepada parlemen.

6
Pertanggungjawaban horizontal (horizontal accountability) adalah pertanggungjawaban
kepada masyarakat luas. Kedua jenis pertanggungjawaban sektor public tersebut
merupakan elemen penting dari proses akuntabilitas publik.

4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada sektor public bersifat birokratis, kaku, dan hierarkis,
sedangkan struktur organisasi pada sektor privat lebih fleksibel.Struktur organisasi pada
sektor privat dapat berbentuk datar, piramid, lintas fungsional (cross fungsional), dan
lainnya sesuai dengan pilihan organisasi.Salah satu faktor utama yang membedakan
sektor publik dengan sektor privat adalah adanya dengan pengaruh politik yang sangat
tinggi pada organisasi sektor publik.
Tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan sangat
berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada sektor publik. Sektor publik
memiliki fungsi yang lebih kompleks dibanding dengan sektor privat. Kompleksitas
organisasi akan berpengaruh terhadap struktur organisasi. Sebagai contoh pemerintah
memiliki fungsi yang beragam dibandingkan fungsi sektor privat.Fungsi sektor privat
adalah penyediaan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan permintaan konsumen.

5 Karakteristik Anggaran dan stokeholder


ika dilihat dari karateristik anggaran, pada sektor public rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan di
diskusikan.Anggaran bukan sebagai rahasian Negara.Sementara itu anggaran pada
sektor privat tertutup bagi public karena anggaran merupakan rahasia prusahaan.

C. Fungsi Sektor Publik


Fungsi dari ekonomi sector public antara lain :
1. Untuk melakukan kegiatan ekonomi strategis dan penting bagi pertumbuhan negara ini,
yang, jika dibiarkan inisiatif swasta, akan mendistorsi tujuan nasional,
2. Untuk melakukan lingkungan kegiatan Ekonomi yang strategis Dan penting * Bagi
pertumbuhan Suami Negara, yang, jika dibiarkan inisiatif Swasta, mendistorsi Akan
Menyelidiki pendidikan nasional.
3. Untuk mencapai pembangunan daerah yang seimbang dan penyebaran kegiatan ekonomi
melalui pertumbuhan dan diversifikasi kegiatan ekonomi di daerah kurang berkembang

7
dengan menyediakan infrastruktur yang memadai dan melakukan program konservasi dan
pengembangan sumber daya nasional
4. Untuk mencapai Pembangunan Daerah Yang seimbang Untuk mengurangi perbedaan
pendapatan
5. Untuk mengurangi permanent differences pendapatan;
6. Untuk menghindari konsentrasi bubuk ekonomi di beberapa tangan
7. Untuk melakukan kontrol sosial dan pengaturan pembiayaan jangka panjang melalui
lembaga keuangan publik,dll

D. Cangkupan Sektor Publik dan Hubungannya dengan BUMN/BUMD.


Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan
perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah
yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Secara
kelembagaan, domain publik antara lain : badan-badan pemerintahan (pusat dan
daerah), BUMN dan BUMD, yayasan, organisasi politik, LSM, Universitas dan
organisasi nirlaba lainnya.

Sifat dan karakteristik akuntansi sector public:

Akuntansi merupakan sutau aktivitas yang memilki tujuan untuk mencapai hasil tertentu
dan hasil tersebut harus memiliki manfaat.Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik berbeda
dengan akuntansi pada sektor swasta.Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut
disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Komponen lingkungan
yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi:
1. Faktor ekonomi meliputi antara lain :
• Pertumbuhan ekonomi
• Tingkat inflasi
• Tenaga kerja
• Nilai tukar mata uang
• Infrastruktur
• Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)

2. Faktor politik meliputi antara lain :


• Hubungan negara dan masyarakat
• Legitimasi pemerintah
• Tipe rezim yang berkuasa
• Ideologi negara
• Elit politik dan massa
• Jaringan Internasional
• Kelembagaan

8
3. Faktor kultural meliputi antara lain :
• Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
• Sistem nilai di masyarakat
• Historis
• Sosiologi masyarakat
• Karakteristik masyarakat
• Tingkat pendidikan

4. Faktor demografi meliputi antara lain :


• Pertumbuhan penduduk
• Struktur usia penduduk
• Migrasi
• Tingkat kesehatan

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value of money
dalam menjalankan aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep pengelolaan
organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
-Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.
-Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input
yang terendah untuk mencapai output tertentu.
-Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau
perbandingan outcome dengan ouput.

Ketiga hal tersebut merupakan pokok value of money, namun beberapa pihak
berpendapat perlu ditambah 2 elemen yaitu keadilan (equity) mengacu pada adanya
kesempatan sosial yang sama untuk mendapatkan pelayan publik yang berkualitas dan
kesejahteraan ekonomi. Pemerataan (equality) penggunaan uang publik tidak terkonsentrasi
pada kelompok tertentu melainkan secara merata.
Manfaat implementasi value of maoney :
- Meningkatkan pelyanan publik
-Meningkatkan efektifitas pelayan publik, pelayan tepat sasaran.
-Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam
penggunaan input.

Jika dilihat dari variabel lingkungan, sektor publik tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti politik, sosial, budaya, dan
historis, yang menimbulkan perbedaan dalam pengertian, cara pandang, dan definisi. Dari sudut
pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai entitas yang aktivitasnya
menghasilkan barang dan layanan publik dalam memenuhi kebutuhan dan hak publik.

American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa tujuan
akuntansi pada organisasi sektor publik adalah memberikan informasi yang diperlukan agar
dapat mengelola suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi
secara tepat, efisien, dan ekonomis, serta memberikan informasi untuk melaporkan
pertanggung-jawaban pelaksanaan pengelolaan tersebut serta melaporkan hasil operasi dan

9
penggunaan dana publik. Dengan demikian, akuntansi sektor publik terkait dengan penyediaan
informasi untuk pengendalian manajemen dan akuntabilitas.

Akuntansi sektor publik berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi yang
terjadi di instansi pemerintah pusat maupun daerah. Akuntansi sektor publik memiliki kaitan
erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik yang memiliki wilayah
lebih luas dan kompleks dibandingkan sektor swasta atau bisnis. Keluasan wilayah publik tidak
hanya disebabkan keluasan jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya, tetapi juga
kompleksitas lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut.

Tujuan akuntansi sektor publik, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien dan ekonomis
atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi.

2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan


tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang
menjadi wewenangnya, dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik
atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik.

Terdapat 3 bagian dalam Akuntansi Sektor Publik, yaitu :

1. Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian manajemen. Fungsi perencanaan meliputi perencanaan
strategik, pemberian informasi biaya, penilaian investasi, dan penganggaran, sedangkan
fungsi pengendalian meliputi pengukuran kinerja. Informasi yang diberikan meliputi biaya
investasi yang dibutuhkan serta identifikasinya, penilaian investasi dengan
memperhitungkan biaya dengan manfaat yang diperoleh (cost-benefit analysis), dan
penilaian efektivitas biaya (cost-effectiveness analysis), serta jumlah anggaran yang
dibutuhkan.
2. Akuntansi Keuangan Sektor Publik
Akuntansi keuangan sektor publik terkait dengan tujuan dihasilkannya laporan
keuangan eksternal. Tujuan penyajian laporan keuangan adalah memberikan informasi yang
digunakan dalam pengambilan keputusan, bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan, dan
evaluasi kinerja manajerial dan organisasional (IFAC, 2000; GASB, 1999).
Beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh sektor publik adalah
akuntansi anggaran, akuntansi komitmen, akuntansi dana, akuntansi kas, dan akuntansi
accrual. Pada dasarnya kelima teknik tersebut tidak bersifat mutually exclusive. Artinya,
penggunaan salah satu teknik akuntansi tersebut tidak menolak penggunaan teknik yang
lain. Dengan demikian, suatu organisasi dapat menggunakan teknik akuntansi yang berbeda-
beda, maupun menggunakan kelima teknik tersebut secara bersama-sama (Jones and
Pendlebury, 2000).
Laporan Keuangan yang dihasilkan organisasi publik, sebagai bentuk akuntabilitas
publik, seharusnya mengambarkan kondisi yang komprehensif tentang kegiatan operasional,
posisi keuangan, arus kas, dan penjelasan (disclosure) atas pos-pos yang ada di dalam
laporan keuangan tersebut. Laporan Keuangan memerlukan perangkat yang berupa standar

10
akuntansi pemerintahan dan sistem akuntansi yang menggunakan sistem pencatatan
berpasangan.

3. Auditing Sektor Publik


Selama ini sektor publik/pemerintah tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi,
kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara, padahal sektor publik
merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintahan yang sumber legitimasinya
berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat
kepada penyelenggara pemerintahan haruslah diimbangi dengan adanya pemerintahan
yang bersih.
Seiring dengan munculnya tuntutan dari masyarakat agar organisasi sektor publik
mempertahankan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas publik dalam menjalankan
aktivitasnya, diperlukan audit terhadap organisasi sektor publik tersebut.
Kemampuan mempertanggungjawabkan (akuntabilitas) dari sektor publik pemerintah
sangat tergantung pada kualitas audit sektor publik. Tanpa kualitas audit yang baik, maka
akan timbul permasalahan, seperti munculnya kecurangan, korupsi, kolusi dan berbagai
ketidakberesan di pemerintahan. Kualitas audit sektor publik dipengaruhi oleh kapabilitas
teknikal auditor serta independensi auditor baik secara pribadi maupun kelembagaan.
Untuk meningkatkan sikap independensi auditor sektor publik, maka kedudukan auditor
sektor publik harus terbebas dari pengaruh dan campur tangan serta terpisah dari
pemerintah, baik secara pribadi maupun kelembagaan.
Pemberian otonomi daerah berarti pemberian kewenangan dan keleluasaan kepada
daerah untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya daerah secara optimal. Agar tidak
terjadi penyimpangan dan penyelewengan, pemberian wewenang dan keleluasaan harus
diikuti dengan pengawasan dan pengendalian yang kuat, serta pemeriksaan yang efektif.
Pengawasan dilakukan oleh pihak luar eksekutif (dalam hal ini DPRD dan masyarakat);
pengendalian, yang berupa pengendalian internal dan pengendalian manajemen, berada di
bawah kendali eksekutif (pemerintah daerah) dan dilakukan untuk memastikan strategi
dijalankan dengan baik sehingga tujuan tercapai; sedangkan pemeriksaan (audit) dilakukan
oleh badan yang memiliki kompetensi dan independensi untuk mengukur apakah kinerja
eksekutif sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (Mardiasmo, 2001).
Penguatan fungsi pengawasan dapat dilakukan melalui optimalisasi peran DPRD sebagai
kekuatan penyeimbang antara eksekutif dengan masyarakat, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dan melalui LSM serta organisasi sosial kemasyarakatan di daerah. Perlu
dipahami oleh anggota DPRD bahwa pengawasan terhadap eksekutif adalah pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijakan yang telah digariskan, bukan pemeriksaan (audit).
Pemeriksaan tetap harus dilakukan oleh badan atau lembaga yang memiliki otoritas dan
keahlian profesional, seperti BPK, BPKP, atau Kantor Akuntan Publik (KAP) yang selama ini
menjalankan fungsinya lebih pada sektor swasta sehingga fungsinya pada sektor publik
perlu ditingkatkan.
Terdapat beberapa kelemahan dalam melakukan audit pemerintah di Indonesia.
Kelemahan pertama bersifat inherent, yaitu tidak tersedianya indikator kinerja yang
memadai sebagai dasar mengukur kinerja pemerintah. Sedangkan kelemahan kedua bersifat
struktural, yaitu masalah kelembagaan audit Pemerintah Pusat dan Daerah yang overlapping
satu dengan lainnya, sehingga pelaksanaan pengauditan tidak efisien dan tidak efektif.
Audit terhadap pertanggungjawaban pengelolaan keuangan seharusnya tidak terbatas
pada audit kepatuhan, tetapi juga audit keuangan (agar dapat memberikan pendapat atas
kewajaran Laporan Keuangan) dan diperluas lagi dengan audit kinerja.

11
Penerapan dan Perkembangan Akuntansi Sektor Publik;

Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi BUMN. Di
tahun 1959 pemerintahan orde lama mulai melakukan kebijakan-kebijakan berupa nasionalisasi
perusahaan asing yang ditransformasi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tetapi karena
tidak dikelola oleh manajer profesional dan terlalu banyaknya ‘politisasi’ atau campur tangan
pemerintah, mengakibatkan perusahaan tersebut hanya dijadikan ‘sapi perah’ oleh para birokrat.
Sehingga sejarah kehadirannya tidak memperlihatkan hasil yang baik dan tidak menggembirakan.

Kondisi ini terus berlangsung pada masa orde baru. Lebih bertolak belakang lagi pada saat
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang fungsi dari BUMN. Dengan
memperhatikan beberapa fungsi tersebut, konsekuensi yang harus ditanggung oleh BUMN sebagai
perusahaan publik adalah menonjolkan keberadaannya sebagai agent of development daripada
sebagai business entity. Terlepas dari itu semua, bahwa keberadaan praktik akuntansi sektor publik
di Indonesia dengan status hukum yang jelas telah ada sejak beberapa tahun bergulir dari
pemerintahan yang sah.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekonomi Publik merupakan cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-


masalah ekonomi publik (publik dapat diartikan masyarakat, pemerintah atau negara)
seperti kebijakan subsidi atau perpajakan, regulasi atau deregulasi, nasionalisasi atau
privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan
dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Sektor publik dan sekor privat mempunyai perbedaan yang menonjol yaitu pada
tujuan organisasi, sumber pendanaan, pertanggung jawaban, struktur organisasi,
karakteristik anggaran, dan system akutansi. Ekonomi sektor publik mempunyai
beberapa fungsi seperti mencapai pembangunan daerah, mengurangi perbedaan
pendapatan permanen dan melakukan control social. BUMN atau BUMD juga
mempunyai hubungan yang erat dengan ekonomi sektor publik.

B. Saran

Karena ekonomi sector public berada dalam jangkauan seperti mengambil


kebijakan, memberikan regulasi, pertahanan dan keamanan diharapkan para pelaku
ekonomi sector public memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan
tugasnya, serta pengawasan yang ketat juga perlu adanya dalam kinerja ekonomi
sector public, seperti dalam kinerja DPRD. Pengawasan harus terus dilakukan
dengan adanya pemeriksaan dari lembaga-lembaga yang memiliki otoritas dan
keahlian profesional, seperti BPK, BPKP, atau Kantor Akuntan Publik (KAP).

13
Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, Diakses 26 Februari 2011

http://massofa.wordpress.com/2008/12/21/materi-pokok-ekonomi-publik/Diakses 26 Februari
2011

Peter J. Hammond, 1990., 42(1), p, 6. [Pp. "Kemajuan Teoritis Ekonomi Publik: Sebuah Penilaian
provokatif," Oxford Makalah Ekonomi, 42 (1), p, 6. [Pp. 6-33.].

http://www.docstoc.com/docs/48088467/ekonomi-publick di akses 28 Februari 2011

14

Anda mungkin juga menyukai