Anda di halaman 1dari 51

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas berkat dan

perlindungannya penyusunan proposal kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

berjudul “AKTIVITAS HUMAS KOMISI PEMILIHAN UMUM ( KPU )

KOTA MALANG”. Dalam Proposal ini, penulis mencoba memaparkan materi

dengan seefektif mungkin, agar tidak menyulitkan para pembaca dalam memahami

isi materi. Penulis sangat berharap, agar proposal ini dapat memberikan manfaat

bagi para pembaca, terlebih bagi penulis sendiri.

Namun demikian, penulis juga sangat menyadari bahwa proposal ini, masih

begitu jauh dari kata sempurna, Oleh sebab itu, penulis sangat terbuka dan sangat

menghargai bagi para pembaca yang berkenan memberikan kritik maupun saran

yang membangun, guna penyempurnaan proposal ini kedepannya.

Pada kesempatan ini juga, rasa terimakasih diucapkan kepada semua pihak yang

telah banyak membantu dalam menyelesaikan proposal praktik kerja lapangan ini

diantaranya sebagai berikut:

1. Dr. Willy Tri Hardianto, S.Sos,.MM,.MAP, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik.

2. Bpk Fathul Qorib, S.I.Kom, M.I.Kom selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi.

i
3. Bpk Herru Prasetya Widodo, S.AP, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang

meluangkan waktu kepada penulis dalam rangka menyelsaikan lapaoran

PKL ini.

4. Kepala kantor KPU Kota Malang bersama jajarannya dengan staf-stafnya

yang memberikan kami kesempatan untuk melakukan Praktek Kerja

Lapangan di kantor KPU Kota Malang.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata

kesempurnaan dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis

mengaharapkan adanya kritikan dan saran daris semua pihak demi

kesempurnaan dari laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Ahkir penulis

berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan

mahasiswa/i dan pembaca sekaligus demi menambambah pengetahuaan

tentang Praktek Kerja Lapangan.

Malang, 18 Mei 2018

Penulis

TITUS KURRA

NIM : 2015230125

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan.........................................................................2

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan......................................................................3

1.1.1 Bagi Mahasiswa. .............................................................................................3

1.1.2 Bagi Universitas ..............................................................................................3

1.1.3 Bagi Instansi ....................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5

2.1 KOMUNIKASI ..................................................................................................5

2.1.1 Pengertian Komunikasi ..................................................................................5

2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi ...............................................................................6

2.1.3 Konteks Komunikasi .......................................................................................7

2.2 Humas (public Relations)................................................................................12

2.2.1 Pengertian HUMAS/Public Relations ..........................................................12

2.2.2 Tugas dan fungsi Public Relations ................................................................15

2.2.3 Bagian-Bagian dari fungsi Public Relations ................................................16

2.2.4 Tujuan Kegiatan Public Relations.................................................................24

BAB III METODE PELAKSANAAN PKL .........................................................25

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ...................25

3.2 METODE PENGUMPULAN DATA ..............................................................25

iii
3.3 MATRIKULASI KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) .....26

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PKL ......................................................27

1.1 Gambar Umum Instansi ...................................................................................27

2.1 PROFIL INSTANSI .........................................................................................29

3.1 Visi Dan Misi Instansi......................................................................................29

4.1 Struktur Organisasi Komsi Pemilihan Umum (Kpu) Kota Malang .................30

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................31

5.1 Uraian Pelaksanaan PKL..................................................................................31

5.2 Rekapitulasi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ...............................................32

5.3 Aktivitas Humas KPU Kota Malang ................................................................38

BAB VI PENUTUP ...............................................................................................43

6.1 Kesimpulan ......................................................................................................43

6.2 Saran .................................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................46

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi zaman sekarang PR merupakan profesi yang

menghubungkan antara lembaga atau organisasi dan publik yang ikut menentukan

kelangsungan hidup lembaga tersebut. Oleh karna itu, public relations berlangsung

menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberikan pengertian,

menumbuhkan motivasi, dan partisipasi. PR pada dasarnya menciptakan kerja sama

berdasarkan hubungan baik dengan publik.

Dalam public relations dibedakan dua macam publik yang menjadi sasaran,

yaitu publik internal dan eksternal. Menurut Dozier (1992), peranan praktisi humas

dalam organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman fungsi

public relations dan komunikasi organisasi, disamping sebagai sarana

pengembangan pencapaian profesionalitas dari praktisi humas. Secara sederhana,

tugas praktisi kehumasan adalah penghubung antara lembaga publik dan

masyarakat luas agar tercapai saling pengertian, kerja sama dan sinergi yang positif

antara berbagai pihak yang ada.

Dalam konteks lembaga-lembaga publik seperti pemerintah, peran melayani

dan mengembangkan dukungan publik untuk mencapai tujuan, organisasilah yang

sangat penting dimainkan oleh praktisi kehumasan. Pada konteks ini praktisi humas

harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman, sikap, sampai perilaku dari publik

agar sejalan dengan kebutuhan organisasi.

1
2

Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih berisi tentang

apa dan siapa serta manfaat keberadaan organisasi, pesan-pesan ini dapat

dikomunikasikan melalui media massa atau media lain yang di pilih sesuai dengan

sasaran.

Sharpe dalam Kasali, (2005) menyebut lima prinsip hubungan harmonis, yaitu

komunikasi yang jujur untuk memperoleh kreadibilitas keterbukaan dan konsistensi

terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain,

langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal balik, dan goodwill

komunikasi dua arah yang terus menerus unuk mencegah ketersaingan dan

membangun hubungan evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan

langkah atau penyesuaian yang dibutuhkan masyarakat.

Salah satu lembaga yang bergerak di dunia pemerintahan adalah kantor KPU

kota malang yang juga memiliki public relations atau petugas humas yang harus

mampu mensosialisasikan pilkada kota malang 2018 pada masyarakat, terutama

dalam menangani berbagai fonomena yang berkembang baik menyangkut isu-isu

yang positif ataupun isu negatif tentang kantor KPU sebagai salah satu lembaga

pemerintahan yang sangat di kenal luas khususnya dikalangan masyarakat kota

malang.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1. Praktek kerja lapangan bertujuan untuk mengetahui “Aktivitas Humas Komisi

Pemilihan Umum ( KPU ) Dalam Mensosialisasikan Pilkada Kota Malang Tahun


3

2018”. Dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengindentifikasi

masalah yang terjadi dilapangan.

2. Menemukan fonomena dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan

menganalisanya secara mendalam.

3. Dapat meningkatkan keahlian sehingga bisa memacahkan masalah / menganalisa

masalah yang terjadi dalam pilkada kota malang.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Manfaat yang dapat diambil dari Praktek Kerja Lapangan adalah baik untuk

mahasiswa maupun lembaga pendidikan dan instansi pemerintahan.

1.1.1 Bagi Mahasiswa

1. Untuk memperluas wawasan, pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa secara

teknis dan nyata tentang proses kinerja HUMAS.

2. Memperoleh pengetahuan yang nyata tentang kondisi suatu lembaga dengan

melakukan PKL di salah satu instansi (KANTOR KPU) di dunia kerja.

1.1.2 Bagi Universitas

1. Dapat membangun relasi di eksternal untuk menjalin hubungan yang baik dengan

lembaga pemerintahan .

2. Mahasiswa dapat melakukan PKL di lembaga pemerintahan guna untuk menamba

wawasan yang luas.

3. Dapat mempublikasikan universitas di eksternal lewat PKL di kantor KPU kota

Malang.
4

1.1.3 Bagi Instansi

1. Dapat membantu proses mensosialisasikan pilkada kota Malang 2018

2. Instansi Dapat menambah tenaga kerja dalam proses mensosialisasikan pilkada kota

malang di masyarakat tanpa di biaya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KOMUNIKASI

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa

Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama

yang dimaksud adalah sama makna.

Kata komunikasi menurut Effendi (1992: 3), yaitu berasal dari perkataan

bahasa latin: comunication yang berarti “pemberitahuan’’ atau “pertukaran

pemikiran’’. Dengan demikian secara garis besar dalam suatu proses komunikasi

harus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran

atau pengertian, antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima

pesan).

Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk

percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan

makna mengenai apa di percakapan. Kesamaan bahasa yang digunakan dalam

percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan,

mengerti bahasanya sajaa belum tentu mengerti makna yang di bawakan oleh

bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat di katakan komunikatif

apa bila kedua-keduanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga makna

yang dari bahan yang dipercakapkan.

5
6

Menurut Ross (1977: 15), bahwa komunikasi merupakan alat yang penting

dalam fungsi public relations.

Komunikasi, dalam konteks apapun, adalah bentuk dasar adaptasi terhadap

lingkungan. Menurut Rene Spitz, komunikasi adalah (ujaran) adalah jembatan

antara bagian luar dan bagaian dalam kepribadian seseorang.

2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi

Ada beberapa unsur dalam komunikasi menurut Fajar, (2009:58) yaitu:

1. Komunikator (Communicator)

Komunikator merupakan orang yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau

sejumlah orang. Komunikator akan menjadi (encode) pesan yang akan disampaikan

kepada komunikan, ini berarti ia memformulasikan pikiran dan perasaannya

kedalam (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.

Komunikator yang baik adalah orang yang selalu memperhatikan umpan balik

sehingga ia dapat segera mengubah gaya komunikasinya dikala ia mengetahui

bahwa umpan balik dari komunikan bersifat negatif.

2. Pesan (Message)

Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh

komunikator. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara verbal yakni dengan

menggunakan bahasa dan secara nonverbal yakni dengan menggunakan alat,

isyarat, gambar, atau warna untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dari

komunikan.
7

3. Media (Channel)

Media merupakan saluran yang digunakan dalam komunikasi. Lambang sebagai

media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna

dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan

perasaan komunikator kepada komunikan.

4. Komunikan (Communicate)

Komunikan merupakan orang yang menerima pesan dari komunikator. Komunikan

akan memberikan umpan balik (feed back)terhadap pesan yang disampaikan oleh

komunikator. Umpan balik memainkan perananyang amat penting dalam

komunikasi sebab ia menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya

komunikasi yang diutarakan oleh komunikator. Oleh karena itu, umpan balik bisa

bersifat positif atau negatif.

5. Efek (Effect)

Efek merupakan tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah menerima

pesan dari komunikator. Tanggapan komunikan apa bila tersampaikan atau

disampaikan terhadap isi pesan, yang dapat menimbulkan reaksi dari kedua bela

pihak.

2.1.3 Konteks Komunikasi

Dalam komunikasi terdapat bebrapa bagian yag terpisahkan berdasarkan

pada lingkungan dan lingkup komunikasinya, komunikasi bersifat situasional

tergantung dari kebutuhan individu dalam interaksi yang dilakukannya. West dan

Tuner (2008:34) menjelaskan beberapa konteks komunikasi diantaranya:


8

a. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri. Merupakan

dialog internal dan bahkan dapat terjadi saat bersama dengan orang lain. Seperti apa

yang sedang kita pikirkan saat kita bersama dengan orang. Komunikasi

b. Intrapersonal

Berhubungan dengan kognisi dan perilaku individu, biasanya terjadi dalam proses

menilai perlakuan atau perilaku orang lain, menilai atau mengevaluasi diri sendiri.

Virgina Satir berpendapat bahwa dialog-dialog internal ini dapat membantu

individu untuk memperkuat penghargaan diri sendiri. Dalam prakteknya

Komunikasi intrapersonal dirasa sulit, dalam komunikasi ini mengharuskan

seseorang menerima prestasi dan menghadapi ketakutan dan kekhawatiran yang

dimiliki. Komunikasi ini memfokuskan seseorang pada peranan diri sendiri dalam

proses komunikasi, proses tersebut dapat disengaja atau tidak sengaja. Komunikasi

intrapersonal menjadi jantung dari komunikasi seseorang, tanpa memahami diri

sendiri akan sulit untuk memahami orang lain.

c. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang.

Konsep Interpersonal membahas tentang bagaimana suatu hubungan dimulai,

bagaimana mempertahankan hubungan, dan keretakan suatu hubungan. Dalam hal

ini yang menjadi objek adalah relasi, dimana relasi menjadi hal yang kompleks dan

beragam seperti dalam hubungan pasien dan dokter, atasan dengan karyawan, orang

tua dengan anak dan lain sebagainya. Dalam interaksi ini komunikator dapat
9

memaksimalkan fungsi dari berbagai dari berbagai saluran (penglihatan,

penciuman, pendengaran dan sentuhan) untuk digunakan dalam proses interaksi,

saluran ini berfungsi sebagai simultan bagi kedua partisipan interaksi.

d. Komunikasi Kelompok

Komunikasi Kelompok merupakan komunikasi yang terdiri dari beberapa orang,

minimal tiga orang yang bekerja sama untk mencapai tujuan bersama. Dalam

komunikasi kelompok, seseorang dipengaruhi oleh keberadaan orang lain dimana

tingkat kebersamaan dan ikatan yang kuat tergantung dari orang-orng dalam

kelompok yang saling mempengaruhi. Konteks komunikasi kelompok memberikan

kesempatan individual untuk mendapatkan berbagai perspektif terhadap suatu

persoalan. Banyak orang yang memiliki potensi untuk berkontribusi untuk

mencapai tujuan kelompok. Pembentukan jaringan dan perilaku peran merupakan

komponen penting dari perilaku kelompok. Jaringan adalah pola komunikasi yang

dimana informasi disalurkan dan jaringan dalam kelompok yang menanggapinya,

siapa yang berbicara kepada siapa dengan urutan bagaiamana, pola interaksi

kelompok sangat bervariasi. Konteks kelompok terdiri atas individu-individu yang

memiliki peran dan posisi yang berbeda seperti pemimpin, pengamat, pendengar,

dan lain sebagainya.


10

e. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi merupakan komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup

organisasi yang terdiri atas kelompok yang diarahkan oleh ujuan akhir yang sama.

Komunikasi dalam organisasi bersifat terstruktur dan pembagian peran sering kali

terspesialisasi dan dapat diprediksi. Seperti atasan dan bawahan yang terlihat jelas

dalam hal perintah. Cara berkomunikasi dalam ini dapat berupa komunikasi tidak

langsung, seperti menggunakan e-mail, memo, konferensi jarak jauh, dan

sebagainya. Beberapa peneliti pernah meneliti mengenai komunikasi organisasi

yang dikenal dengan eksperimen hawthorne yaitu peneliti yang menemukan bahwa

produktivitas dilingkungan kerja bertambh ketika terjadi perubahan dalam

lingkungan, keadaan lingkungan mempengaruhi hasil kerja karyawan bahkan

hubungan interpersonal antara karyawan dengan atasan. Untuk meningkatkan

produksi para atasan harus mempertimbangkan sikap dan perasaan karyawannya.

f. Komunikasi Publik

Komunikasi publik merupakan penyebaran informasi dari satu orang kepada

banyak orang. Komunikasi publik biasanya dilakukan oleh seorang speaker

didepan khalayak ramai secara langsung maupun melalui media dengan tujuan

memberi informasi, menghibur dan membujuk. Mempengaruhi khalayak adalah

inti dari komunikasi publik dengan prinsip persuasi seperti analisis khalayak,

kredibilitas pembicara, dan penyampaian pesan. Konteks komunikasi publik

berfokus pada ketrampilan pembawa pesan dalam penyampaiannya kepada

khalayak, dimana pembicara harus memiliki kemampuan retorika yaitu


11

kemampuan yang dimiliki seorang pembicara untuk dapat mempengaruhi orang

lain.

g. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan

salura-saluran media massa seperti surat kabar, video, televisi, radio, majalah, new

media (online), dan lain sebagainya. Konteks komunikasi massa mencakup media

yang dipakai dan khalayaknya atau pengguna media. Dalam kmunikasi massa

pengirim maupun penerima informasi dapat melakukan kontrol. Pembuatan berita

di media dapat mengambil keputusan mengenai informasi apa yang akan dikirim

atau dipublikasikan, dan penerima pesan memiliki kendali terhadap apa yang

mereka baca, dengarkan, tonton, atau bahas. Konnteks komunikasi massa biasanya

terkendali dan terbatas, karena dipengaruhi oleh biaya, politik, dan kepentingan-

kepentingan lain. Pembuatan keputusan akan menggunakan batas untung-rugi

untuk menentukan apakah pesan tersebut akan disampaikan atau tidak. Komunikasi

massa mengalami perubahan yang sangat pesat dan apa yang dianggap sebagai

kemajuan hari ini dapat dianggap kuno keesokan harinya. Media massa telah

menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat. Beberapa peneliti (seperti Turkle,

1998) menyatakan bahwa komputer mungkin akan mengubah pemahaman kita

terhadap diri sendiri, dan hal ini dapat mempengaruhi proses kmunikasi.

h. Komunikasi Lintas Budaya


12

Komunikasi lintas budaya merujuk pada komunikasi antara individu-individu yang

latar belakang budayanya berbeda. Dalam komunikasi lintas budaya, budaya tidak

dianggap sebagai permasalahan inti, melainkan dilihat pengaruhnya terhadap

konteks komunikasi. Budaya merupakan dasar perilaku manusia, budaya

menentukan bagaiamana kita bertindak.

2.2 Humas (public Relations)

2.2.1 Pengertian HUMAS/Public Relations

Menurut Abdurrahman (1993), PR mempunyai dua pengertian, yaitu public

relations dalam arti teknik komunikasi dan public relations sebagai metode

komunikasi. Penggunaan teori dan metode public relations seperti, jusnalistik,

propoganda, periklanan, dan publisitas bertujuan memunculkan dan membentuk

pengertian (good will), dukungan, dan citra positif dari publicnya, baik internal

maupun eksternal.

PR adalah seni menciptakan pengertian pubik yang lebih baik sehingga

dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi.

Menurut Oemi, public relations, biasa ditulis dengan singkat menjadi PR, dan lazim

disebut purel atau hubungan masyarakat.

PR adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk

menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensinya, manasahati para

pemimpin organisasi, dan melaksanakan program yang terencana mengenai

kegiatan-kegiatan yang melayani, baik kepentingan organisasi maupun kepentingan

public atau umum.


13

Menurut public relations News (Frazier, 2004), humas adalah fungsi

manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan

prosedur seorang invidu atau organisasi berdasarkankepentingan publik, dan

menjalanlkan program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.

Humas adalah filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam

kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka

mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan komunikasi dua arah dengan publiknya,

berusaha untuk memperoleh saling pengertian iktikad baik.

Public Relation (PR) memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah

organisasi atau instansi, terutama jika organisasi tersebut sering berinteraksi dengan

masyarakat luas. Hal tersebut dikarenakan pulic relations merupakan salah satu

fron liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Public relations

menentukan kesan positif sebuah organisasi di mata masyarakat, dan hubungan

dengan masyarakat akan menentukan cara organisasi tersebut bersosialisasi di

tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain, public relations juga berperan dalam

membangun hubungan, khususnya hubungan komunikasi antara organisasi dan

masyarakat luas. PR menggunakan komunikasi untuk memberi tahu,

mempengaruhi, dan mengubah pengetahuan, sikap, dan perilaku publik sasarannya.

Kegiatan public relations tersebut berkaitan sangat erat dengan pembentukan opini

publik dan perubahan sikap dari masyarakat.

Aktivitas public relations sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi

timbal balik (two way trafic communications) antara lembaga dan pihak publik yang
14

bertujuan menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya tujuan

tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif

lembaga bersangkutan.

Menurut Frank Jefkins menjelaskan bahwa public relations adalah sesuatu

yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun

keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai

tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

Menurut Morissan (2008:6-7) ada beberapa definisi Public Relations (PR)

atau Humas menurut para ahli. Edward L. Berney dalam bukunya The Engineering

Of Consent (1995) mendefinisikan humas sebagai kegiatan membujuk publik untuk

memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik. Webester’s Third

New International Dictionary mendefinisikan humas sebagai seni pengetahuan

untuk mengembangkan pengertian timbal balik dan niat baik.

Culip, Center dan Broom (2007:6) mendefinisikan Public Relations (PR)

atau humas sebagai sebuah fungsi manajemn yang membangun dan

mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan

publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hal ini

berarti bahwa manajemen disemua organisasi harus memperhatikan PR atau humas.

2.2.2 Tugas dan fungsi Public Relations

Nova (2009:38-40) fungsi utama seorang Public Relations (PR) atau humas

adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau

organisisi dengan publiknya, internal maupun eksternal, dalam rangkan


15

menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam

upaya menciptakan opini publik yang menguntungkan bagi lembaga organisasi.

Aktivitas humas adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two

ways traffic communications) antara lembaga dengan publik yang bertujuan

menciptakan saling pengertian demi kemajuan lembaga atau citra positif untuk

lembaga. Tugas seorang humas berkaitan dengan kode etik Asosiasi Public

Relations internasional. Kode etik tersebut menegaskan, bahwa seorang humas

tidak dibenarkan untuk mengangkat konflik yang terjadi kepada publik tanpa izin

dari pihak yang bersangkutan. Di lain sisi, seorang humas juga tidak dibenarkan

menutupi masalah yang sedang terjadi untuk mengelubuhi publik.

Ketika menghadapi masalah atau krisis seorang humas harus

menyampaikannya dengan jujur dan terbuka. Karena humas bertindak sebagai

perantara dan juga memiliki tanggung jawab sosial. Seperti yang diungkapkan

dalam penelitian oleh International Public Relations association (IPRA) pada tahun

1981, dalam penelitian tersebut dikemukakan fungsi umum Public Relations

meliputi 15 pokok berikut.

A. Memberikan konseling yang didasari pemahaman masalah perilaku manusia.

B. Membuat analisis “trend” masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya institusi.

C. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi dan

memberikan saran tindakan yang diperlukan institusi.


16

D. Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan kebenaran dan

informasi yang utuh.

E. Mencegah konflik dan salah pengertian.

F. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.

G. Melakukan penyerasian kepentin gan institusi terhadap kepentingan umum.

H. Meningkatkan itikad baik institusi terhadap anggota, pemasuk dan konsumen.

I. Memperbaiki hubungan industrial.

J. Menarik tenaga kerja yang agar menjadi anggota dan mengurangi keinginan

anggota untuk keluar dari institusi.

K. Memasyarakatkan produk atau layanan.

L. Mengusahakan perolehan laba maksimal.

M. Menciptakan jati diri institusi.

N. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun internasional.

O. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.

2.2.3 Bagian-Bagian dari fungsi Public Relations

Cutlip, Center dan Broom (2007:11-28) menjelaskan makna dan praktik PR

mencakup beberapa aktvitas dibawah ini :

1. Hubungan Internal

Sebelum ada hubungan denganpihak luar dari perusahaan, manajemen

harus terlebih dahulu memperhatikan orang-orang yang bekerja pada mereka yaitu

karyawan. CEO perusahaanseringkali menganggap karyawan adalah publik nomor


17

satu, dan mereka berusaha menciptakan budaya organisasi yang bisa menarik dan

mempertahankan karyawan yang produktif.

Hubungan internal merupakan bagian khusus dari PR yang membangun dan

mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan

karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. PR merancang dan

mengimplementasikan program komunikasi internal dengan tujuan agar karyawan

mendapatkan informasi baru dan tetap termotivasi serta menciptakan budaya

organisasi. PR bekerja sama dengan departemen SDM untuk mengkomunikasi

berbagai berita, pelatihan, dan topik penting lainnya kepada karyawan yang

berkaitan dengan ketenaga kerjaan sealama negosiasi kontrak kerja dan pemutusan

hubungan kerja. Staf hubungan internal bekerja sama dengan staf hubungan

eksternal untuk mengkoordinasikan pesan-pesan sehingga perusahaan bisa

mengemukakan pernyataan dalam “satu suara”

2. Publisitas

Sumber PR menyediakan informasi yang mereka anggap pantas untuk

diberitakan dengan harapan editor atau reporter akan menggunakan informasi

tersebut. Publisitas merupakan informasi yang disediakan oleh sumber luar yang

digunakan oleh media karena informasi tersebut mengandung nilai berita. Metode

penempatan pesan dimedia adalah metode yang tidak bisa dikontrol karena sumber

informasi tidak memberi bayaran kepada untuk pembuatan informasi tersebut.

Contoh publisitas antara lain berita rubrik finansial tentang peningkatan pendapat

sebuah perusahaan,sebuah foto dan caption. Tentang pengunguman bisnis baru atau
18

peluncuran produk baru,tulisan seorang komunis tentang kemajuan kampanye,

berita feature dimajalah, dan sebagainya. Media cetak biasanya menerima sebuah

press release, berita dengan foto, atau berita pers dengan diberi informasi latar

belakang berita. Untuk menciptakan publisitas sumber harus tahu informasi apa

yang bisa menarik perhatian media, mengidentifikasi sudut pandang berita yang

layak, mengemas berita agar sesuai dengan mediumnya. Akan lebih membantu lagi

apabila seorang PR dapat meyakinkan wartawan bahwa ia adalah sumber yang

dapat dipercaya. Peristiwa ataupun event yang layak diberitakan juga menciptakan

publisitas dengan menarik perhatian media. Acara publisitas yang sukses

mengandung nilai berita riil, menarik media massa, memberikan foto, video,

rekaman suara, dan mengkomunikasikan, pesan yang dimaksud oleh sumber berita.

3. Advertising

Advertising adalah informai yang di tempatkan dimedia oleh sponsor

tertentu yang jelas indetitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan

informasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol dalam penempatkan pesan dimedia.

Berbeda dengan publisitas, advertising, mengontrol isi, penempatan, dan timing

dengan membayar media untuk mendapatakan waktu dan ruangan penempatan

iklannya. PR menggunakan advertising untuk menjangkau audience lebih luas.

Iklan tidak hanya digunakan untuk tujuan marketing tetapi nonmarketing juga,

seperti penempatan lowongan pekerjaan, penarikan produk cacat, penjualan saham

dan lain sebagainya. Organisasi menggunakan advertising untuk tujuan PR ketika

mereka ingin menanggapi kritik dimedia yang tidak bisa kontrol sepenuhnya, ketika

organisasi menganggap bahwa sudut pandang mereka tidak dimuat secara


19

seimbang, ketika organisasi menganggap publik mereka tidak memahami isu

dengan benar dan bersikap apatis, atau ketika organisasi ingin mengemukakan

pandangan terhadap suatu khasus. Dengan anggaran yang cukup organisasi bisa

menggunakan advertising untuk mengontrol isi, penempatan, dan timing dalam

menempatkan pesan PR dimedia.

4. Press Agentry

Press Agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita

untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik. Agen

pers menarik perhatian publik lebih dari sekedar membangun pemahaman publik.

Pendekatan berdasarkan pada penentuan agenda yang menyatakan bahwa

banyaknya liputan media massa akan menentukan persepsi publik terhadap arti

penting relatif dari topik dan orang, beberapa berita yang disampaikan tidak harus

positif. Agen pers mempublikasikan kliennya dengan berita yang besar entah itu

yang sebenarnya maupun kebohongan dengan tujuan untuk mengenalkan kliennya

kemasyarakat luas dan diterima dengan baik.

5. Public Affairs

Dalam perusahaan public affairs mengacu pada usaha PR yang berkaitan

dengan kebijakan publik dan corporate citizensip, public affairs diperusahaan

berfungsi sebagai perantara antara perusahaan dengan unit pemerintah

mengimplementasikan program bantuan masyarakat, aktiviesme politik,


20

mengampanyekan kontribusi, voting dan turut dalam organisasi pembangunan

masyarakat. Public affairs adalah bagian khusus dari PR yang membangunan dan

mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka

mempengaruhi kebijakan publik. Tanggung jawab seorang public affairs antara lain

urusan pemerintah federal, urusan pemerintah negara bagian, urusan pemerintah

lokal, relasi komunitas, komite aksi politik, kontribusi, dukungan akar rumput, dan

manajemen isu.

6. Lobbying

Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan

memilihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan mempengaruhi

penyusunan undang-undang dan regulasi. Dalam praktiknya, lobbying harus

bekerja sama dengan kegiatan PR lainnya yang ditujukan pada publik pemerintah.

Pelobi yang canggi memobilisasi konstituen yang berpandangan sama sehingga

suara mereka dapat didengar oleh pembuatan hukum dan pejabat pemerintah.

Menggerakan massa untuk mempengaruhi suatu kasus disebut lobi akar ruput dan

merupakan bagian dari upaya PR yang dikoordinasikan untuk mempengaruhi

kebijakan publik, tetapi dalam beberapa kasus, respon sesunggunya datang dari

front yang dibentuk untuk menipu atau menyesatkan persepsi pembuat kebijakan

tentang persaan publik terhadap sebuah isu, kegagalan atau kesuksesan lobbying

dipengaruhi oleh keahlian dasar PR dalam menyelidiki pandangan legislator

terhadap suatu isu dan meriset kebutuhan informasi, dan mengkomunikasikan

informasi yang persuasif kepada pejabat pemerintah dan klien mereka. Para pelobi

juga membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang pemerintahan proses


21

legislatif, kebijakan politik dan opini publik. Lobbying yang baik tergantung kepada

basis informasi yang kuat.

7. Manajemen Isu

Manajemen isu proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi,

mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi

hubungan organisasi dengan publik mereka. Manajemen isu meliputi identifikasi

dini atas isu yang berpotensi mempengaruhi organisasi dan respon strategis yang

dirancang untuk mempengruhi atau memperbesar konseskuensi dari isu tersebut.

Manajemen isu pertama kali dikemukakan oleh konsultan PR, W. Howard Chase

pada 1976, menurutnya manajemen isu mencakup idenifikasi isu, menentukan

prioritas, memilih program strategis, mengimplementasikan program aksi dan

komunikasi, serta mengevaluasinya. Chase mendefinisikan manajemen isu sebagai

proses menutup kesenjangan antara tindakan korporat dengan ekspektasi

stakeholder. Definisi dari beberapa ahli manajemen merupakan tindakan

mengantisipasi, meriset dan memprioritaskan isu, menilai dampak isu terhadap

organisasi, merekomendasikan kebijakan dan strategi untuk meminimalkan resiko

dan meraih peluang, bertisipasi dan mengimplementasikan strategi, mengevaluasi

dampak program.

8. Hubungan Investor

Hubungan investor adalah bagian dari PR dalam perusahaan korporat yang

membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan

dengan shareholder dan pihak lain didalam komunitas keuangan dalam rangka
22

memaksimalkan nilai pasar. Hubungan investor bertugas menambah nilai stok

(saham) perusahaan. Spesialis hubungan investor selalu memberi informasi kepada

pemegang saham dan loyal kepada perusahaan dalam rangka mempertahankan nilai

saham yang layak. Pekerjaan mereka antara lain meneliti trent pasar, meyediakan

informasi kepada publik finansial, memberi saran manjemen, dan merespon

permintaan informasi keuangan. Ahli hubungan investor harus banyak tahu

mengenai keuangan korporat,akutansi, wall street, bursa saham internasional,

trend bisnis internasional, jurnalisme bisnis, dan lainnya Tetapi paling tidak mereka

harus mengetahui Komisinya Sekuritas, perdagangan dan pesyaratan pelaporan

keuangan dalam bursa saham. Praktisi PR yang tidak pernah mendapat pelatihan

yang baik dan tidak memiliki banyak pengalaman di dunia bisnis, manajemen dan

hukum kemungkinan besar tidak akan mampu mengisi posisi di bidang hubungan

investor. Dalam bidang hubungan investor seseorang harus mengkombinasikan

studi PR dengan studi keuangan dan hukum bisnis. Mereka juga perlu bepergian

dan mempelajari situasi politik Internasional yang senantiasa berubah dengan cepat.

9. Pengembangan

Pengembangan merupakan bagian khusus dari PR dalam organisasi nirlaba

yang bertugas membangun dan memilihara hubungan dengan donor dan anggota

dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela. Organisasi non profit

biasanya memiliki direktur pengembangan, dimana organisasi hanya

mengendalikan iuaran keanggotaan untuk pendapatan mereka. Aktivitas

pengumpulan dana dan pelayanan keanggotaan merupakan bagian terbesar dari

program ini.
23

2.2.4 Tujuan Kegiatan Public Relations

Menurut Nova (2009:40-41) tujuan utama kegiatan humas adalah

membangun kredibilitas dan membangkitkan motivasi stakeholders perusahaan

untuk meminimalkan biaya pengeluaran proses tranfer komunikasi. Tujuan tersebut

di kelompokkan sebagai berikut;

a. Performance objective

Humas merupakan kegiatan komunikasi yang mempresentasikan citra perusahaan

kepada stakeholders, melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan

memperkaya identitas, serta citra perusahaan di mata stakeholders.

b. Support of Consumer Market Objektive

Kegiatan humas digunakan untuk menganalisis permasalahan yang timbul dari

kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan berpusat pada

indentifikasi tingkat kesadaran kinsumen, sikap, dan persepsi konsumen terhadap

produk atau layanan yang di tawarkan perusahaan. Hasil indentifikasi kemudian

dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan srategi yan

sesuai. Tujuan utama yang ingin di capai seorang humas adalah komunikasi internal

dan eksternal.

1. Komunikasi Internal (anggota institusi)

2. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.

3. Menciptakan kesadaran anggota mengenai peran institusi dalam masyarakat.

4. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan baik dari anggotanya.


24

5. Komunikasi eksternal (masyarakat)

6.Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.

7. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya.

8. Motivasi untuk menyampaikan citra baik.


BAB III

METODE PELAKSANAAN PKL

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, akan di laksanakan di instansi

kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang atau lebih tepatnya terletak

di Jalan Bantaran No. 6 Purwantoro malang, Jawa Timur, Indonesia. PKL ini akan

berlangsung selama 1 bulan, terhitung mulai tanggal 25 Juni- 30 Juli 2018.

3.2 METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini menggunakan beberapa

metode antara lain:

1. Berperan serta

Dalam pengumpulan informasi dan data-data yang di perlukan maka penulis

langsung berperan serta dalam aktivitas yang di lakukan humas dilapangan

(instansi).

2. Teknik wawancara

Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab secara

langsung. Hal ini dilakukan memperoleh suatu informasi yang tepat dan jelas.

Dalam pengumpulan data ini penulis akan melakukan wawancara kepada pihak-

pihak yang bersangkutan dalam bidang kehumasan di instansi kantor Komisi

Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang.

25
26

3. Teknik Dokumentasi

Dukumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, tau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen

yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life historis),

ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya

foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya,

karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.

3.3 MATRIKULASI KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini akan dilaksanakan pada bulan Juni-Juli

dengan beberapa tahapan seperti tabel berikut ini.

NO KEGIATAN Waktu pelaksanaan

Minggu Minggu Minggu Minggu

I II III IV

1 Pengenalan Instansi

dan Humas

2 Terjun langsung

mengikuti humas

dalam kegiatannya

3 Pengelolaan data dan

penyusunan laporan

Tabel matrikulasi kegiatan PKL


BAB IV

KEADAAN UMUM TEMPAT PKL

1.1 Gambaran Umum Instansi

Gambar 1. Kantor KPU Kota Malang

Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang adalah

lembaga pemerintah yang menyelenggarakan pemilihan umum di Kota

Malang, yakni meliputi Pemilihan Umum Anggota DPR/DPD/DPRD,

Pemilihan Umum Wali kota dan Wakil Wali kota, serta Komisi Pemilihan

Umum tidak dapat disejajarkan kedudukannya dengan lembaga -lembaga

negara yang lain yang kewenangannya ditentukan dan diberikan oleh UUD

1945.

27
28

Dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang

Pemilihan Umum dan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999

tentang Pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan Penetapan Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum, dijelaskan

bahwa untuk melaksanakan Pemilihan Umum, KPU mempunyai tugas

kewenangan merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan

Umum, menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik yang berhak

sebagai peserta Pemilihan Umum, membentuk Panitia Pemilihan Indonesia

yang selanjutnya disebut PPI dan mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan

Umum mulai dari tingkat pusat sampai di Tempat Pemungutan Suara yang

selanjutnya disebut TPS, menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I

dan DPRD II untuk setiap daerah pemilihan, menetapkan keseluruhan hasil

Pemilihan Umum di semua daerah pemilihan untuk DPR, DPRD I dan DPRD

II, mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil

Pemilihan Umum, memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.

Jadi Dapat disimpulkan Bahwa Komisi Pemilihan Umum adalah

lembaga negara yang menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia yang

bersifat nasional, tetap dan mandiri (independen).


29

2.1 Profil Instansi

Nama instansi : Komisi Pemelihan Umum (KPU) Kota

Malang

Alamat : Jl. Bantaran No.6, Purwantoro, Blimbing,

Kota Malang, Jawa Timur 653122

Telepon : (0341) 408898

Website : kpud_malangkota.go.id

Email : kpudmalangkota@gmail.com

3.1 Visi dan Misi Instansi

a. Visi

Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai

penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional,

mandiri, transparan dan akuntabel, demi terciptanya demokrasi Indonesia

yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

b. Misi

 Membangun lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki

kompetensi, kredibilitas dan kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilihan

Umum;

 Menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk memilih Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala
30

Daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, akuntabel, edukatif

dan beradab;

 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilihan Umum yang bersih,

efisien dan efektif;

 Melayani dan memperlakukan setiap peserta Pemilihan Umum secara adil

dan setara, serta menegakkan peraturan Pemilihan Umum secara konsisten

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

 Meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam

Pemilihan Umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang

demokratis.

4.1 Struktur Organisasi Komsi Pemilihan Umum (Kpu) Kota Malang


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Uraian Pelaksanaan PKL

Dalam pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian

Humas Komisi Pemilihan Umum, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, kami

bekerja di dalam divisi teknis pemilu, untuk mensosialisasikan di masyarakat

pemilihan wali Kota Malang. Dalam tugas ini kami dibutuhkan untuk bertanggung

jawab dalam mensosialisasikan PILKADA Kota Malang melalui media internal dan

pembuatan berita mengenai kegiatan Komisi pemilihan Umum tahun 2018. Dalam

kaitan mengelola media eksternal Humas Komisi Pemilihan Umum Kota Malang

menjalin kerjasama dengan beberapa media luar dengan untuk membantu

mempublikasikan dan mensosialisasikan tujuan untuk mendukung pemilihan wali

Kota Malang tahun 2018.

Selain itu juga kami membantu Humas Komisi Pemilihan Umum Kota

Malang dalam melakukan sosialisai diberbagai tempat demi melancarkan Pilkada

tahun 2018. Humas KPU Kota Malang memiliki tanggung jawab yang besar untuk

menjaga nama baik instansi baik di internal maupun eksternal serta menyukseskan

Pemilihan wali Kota Malang tahun 2018. Oleh karena itu bagian Teknis Pemilu dan

Humas KPU Kota Malang memiliki tugas yang banyak dan cukup berat untuk

diselesaikan, maka kami disini sebagai tenaga praktek dengan kemampuan yang

kami memiliki bisa membantu atau meringankan tugas dari

31
32

Humas KPU Kota Malang yang diberikan kepada kami agar mencapai hasil yang

maksimal dengan satu tujuan yaitu melancarkan dan mensukseskan Pemilihan wali

Kota Malang tahun 2018.

Dari uraian pelaksanaan PKL ini kami mengetahui sangat pentingnya

bagian Humas dalam melancarkan dan menyukseskan Pemilihan wali Kota Malang

tahun 2018.

5.2 Rekapitulasi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

No. Hari/Tanggal Kegiatan Tempat

1 Senin, 25 Juni 2018 1. Upacara dan perkenalan perserta Halaman Depan Kantor

KPU Kota Malang

2. KPU Kota Malang Sosialisasikan di Lapas Wanita

Tata Cara Pencoblosan

2 Selasa, 26 juni 2018 Rapat Koordinasi KPU dan Aula Kantor KPU Kota

Panwaslu Kota Malang Mengenai Malang

Persiapan Pemungutan Suara


33

3 Rabu, 27 juni 2018 Warga Disabilitas Memperoleh Di setiap TPS

Fasilitas Khusus Saat Hari

Pemilihan

4 Kamis, 28 Juni 2018 KPU Kota Malang Gelar Rapat Ruangan Teknis Pemilu

Koordinasi Terakhir Sebelum Hari dan Humas KPU Kota

Pemilihan Malang

5 Jumat, 29 juni 2018 PPS Serahkan Form C1 dari KPPS Ruangan Teknis Pemilu

ke KPU kota Malang dan Humas KPU Kota

Malang

6 Sabtu, 30 Juni 2018 Membantu melaksanakan kegiatan Di Ruanga kantor KPU

Rapat Daftar Pemilu 2019 Kota Malang

7 Senin, 2 Juli 2018 Membantu melakukan scan data Aula Kantor KPU Kota

bakal calon dari tiap Partai Politik Malang Dan Ruangan

serta membuat berita tentang Teknis Pemilu dan Humas

kegiatan Rapat daftra Pemilu 2019. KPU Kota Malang

8 Selasa, 3 Juli 2018 Rapat Koordinasi Persiapan Aula Kantor KPU Kota

Pemeriksaan Kesehatan Calon Malang

Anggota Legislatif
34

9 Rabu , 4 Juli 2018 Membantu melakukan scan data Aula Kantor KPU Kota

bakal calon dari tiap Partai Politik Malang

10 Kamis , 5 Juli 2018 Berita Acara Rekapitulasi Hasil Aula Kantor KPU Kota

Penghitungan Suara Tingkat Malang

Kecamatan Dalam Pemilihan wali

kota dan Wakil kota Malang Tahun

2018.

11 Jumat , 6 Juli 2018 Pengiriman Kotak Suara Pilgub ke Aula Kantor KPU Kota

KPU Provinsi Jawa Timur. Malang

12 Sabtu, 7 Juli 2018 Melayani konsultasi dari Partai Hotel Singahsari Batu

politik dan membuat berita tentang

konsultasi parpol dan juga berita

tentang rapat KPU Sejawa Timur.

13 Senin, 9 Juli 2018 Melayani konsultasi dari Partai Aula Kantor KPU Kota

politik dan membuat berita tentang malang

konsultasi parpol
35

14 Selasa , 10 Juli 2018 Melakukan verifikasi dan perbaikan Aula Kantor KPU Kota

calon dan syarat calon DPRD Kota Malang

Malang dalam pemilu 2019

15. Rabu , 11 Juli 2018 Rapat Koordinasi Penyusunan Aula Kantor KPU Kota

Pertanggungjawaban Keuangan Malang

16. Kamis, 12 Juli 2018 Pengumuman Hasil Audit Laporan Aula Kantor KPU Kota

Penerimaan dan Pengeluaran Dana Malang

Kampanye (LPPDK) Paslon Pilkada

Kota Malang 2018

17. Jumat, 13 Juli 2018 Mengikuti Apel Pagi dan Aula Kantor KPU Kota

Melakukan verifikasi calon dan Malang

syarat calon DPRD Kota Malang

dalam pemilu 2019

18. Sabtu, 14 Juli 2018 Mengikuti sosialisasi tahapan Di Hotel Kartika Malang

pemuktahiran data pemilih dan

penyususnan daftar pemilih pemilu

2019

19 Senin, 16 Juli 2018 Membuat berita tentang rapat Ruang Kasubag Teknis

tahapan pendaftaran dan verifikasi Pemilu dan Humas KPU

Kota Malang
36

bacaleg menuju penyusunan dan

penetapan DCS dalam pemilu 2019

20 Selasa, 17 Juli 2018 Membuat Banner kegiatan Ruang Kasubag Teknis

Pendampingan Sinkronisasi Data Pemilu dan Humas KPU

Bacaleg Kota Malang Pemilu 2019 Kota Malang

Dalam Silon

21 Rabu, 18 Juli 2018 Hasil Verifikasi Kelengkapan dan Aula Kantor KPU Kota

Keabsahan Dokumen Bakal Calon Malang

Anggota DPRD Kota Malang dalam

Pemilihan Umum Tahun 2019

22 Kamis, 19 Juli 2018 Mengikuti Rakor Permintaan Aula Kantor KPU Kota

persetujuan rancangan DCS dan Malang

penetapan DCS Dprd Kota Malang

dalam Pemilu 2019

23 Jumat, 20 Juli 2018 Membuat surat undungan untuk Di ruanagan teknis pemilu

rapat daftar pemilu 2019 kepada Kantor KPU Kota Malang

Banwaslu dan Partai Politik

24 Sabtu, 21 Juli 2018 Izin sakit

25 Senin, 22 Juli 2018 Melayani konsultasi dari Partai Kantor KPU Kota Malang

politik dan membuat berita tentang

konsultasi parpol
37

26 Selasa, 23 Juli 2018 Membuat berita Rapat Paripurna Aula Kantor KPU Kota

Istimewa DPRD Kota Malang Malang

Pancasila Pemersatu bangsa

Indonesia yang Berbhineka Tunggal

Ika

27 Rabu, 24 Juli 2018 Penerimaan pencalonan anggota Di Aula Kantor KPU Kota

Legislatif kota Batu dari partai PDIP Malang

dan PAN

28 Kamis, 25 Juli 2018 Rapat persiapan penetapan wali Di Aula Kantor KPU Kota

Kota Malang Malang

29 Jumat, 26 Juli 2018 KPU Kota Malang Tetapkan Sutiaji- Di Hotel Kartika Malang

Edy Sebagai Walikota dan Wakil

Walikota Malang.

SK Penetapan Pasangan Calon

Walikota dan Wakil Walikota

Malang Terpilih 2018.


38

5.3 Aktivitas Humas KPU Kota Malang

Dari hasil pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang di peroleh,

aktivitas yang dilakukan Humas Komisi Pemilihan Umum Kota Malang dalam

menjaga citra positif instansi salah satunya yaitu menggandeng pihak-pihak yang

terkait untuk menyukseskan pemilihan wali Kota Malang tahun 2018. Pihak-pihak

terkait yang dimaksud adalah media, masyrakat dan juga pemerintahan setempat.

Dalam melakukan tugasnya untuk menjaga citra baik Instansi di mata

masyarakat, Humas Komisi Pemilihan Umum melakukan beberapa kegiatan.

Adapun kegiatan yang dilakukan Humas yaitu memberikan infomasi terbaru terkait

Komisi Pemilihan Umum agar masyarakat atau khalayak dapat mengetahui dengan

cepat akan kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan yang akan dilakukan serta

kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota

Malang.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan Humas Komisi Pemilihan

Umum Kota Malang dalam menjaga citra positif menjelang Pemilihan wali Kota

Malang tahun 2018 adalah sebagai berikut :

1.Membuat Press Release

Press Release adalah salah satu kegiatan penulisan berita yang dilakukan

oleh Humas Komisi Pemilihan Umum Kota Malang secara rutin dalam setiap
39

kegiatan. Selain itu Juga Humas KPU kota Malang menggandeng beberapa media

untuk mempublikasikan kegiatan yang ada, media yang digandeng oleh Humas

KPU Kota Malang adalah ATV dan JTV serta semua media lokal Kota Malang

maupun media nasional. Tujuannya adalah untuk memberi informasi kepada publik

yang sifatnya menjaga citra positif KPU Kota Malang tahun 2018. Melalui Press

Release ini Humas KPU Kota Malang berupaya untuk menjaga dan meningkatkan

citra positif dengan bantuan media yang ada. Adanya kerjasama yang baik dengan

pelaku media, maka pencitraan akan lebih baik dan mudah untuk didapat.

2. Melakukan Dokumentasi

Kegiatan dokumentasi adalah kegiatan khusus yang dilakukan Humas

Komisi Pemilihan Umum Kota Malang berupa pengumpulan, pengelolaan,

penyimpanan serta penyebaran informasi atau dokumen yang dipublikasikan

melalui media yang tersedia. Kegiatan ini dilakukan untuk mempertajam bukti

kongkrit dari kegiatan yang dilakukan untuk mensosialisasikan atau menjaga citra

yang baik KPU Kota Malang. Dalam Aktivitas menjaga citra positif Komisi

Pemilihan Umum Kota Malang, Penulis juga melakukan dokumentasi berupa

gambar dan video. Dokumentasi gambar yang diambil berupa photo-photo kegitan

yang dilakukan oleh KPU Kota Malang maupun kegiatan yang berkaitan dan

memiliki hubungan dengan KPU Kota Malang Berikut beberapa dokumentasi yang

penulis lakukan dalam masa Praktik Kerja Lapangan (PKL) :

1. Mendokumentasi sosialisasi cara pencoblosan


40

2. Mendokumentasi rekapitulasi daftar pemilih hasil perbaikan ( DPSHP)

pemilu 2018 di setiap PPK.

3. Mendokumentasi rapat koordinasi jajaran KPU Kota Malang

4. sosialisasi tahapan pemuktahiran data pemilih dan penyususnan daftar

pemilih pemilu 2018.

5. Membantu mendokumentasi rapat evaluasi setelah pemilhan wali Kota

Malang tahun 2018.

3. Mengelola Website Komisi Pemilihan Umum Kota Malang

Citra Positif Komisi Pemilihan Umum Kota Malang dapat dilihat dari

kegiatan-kegiatan terbaru yang dilakukan dan diinformasikan kepada pihak internal

dan juga eksternal serta seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kota Malang.

Peran media online juga menunjang dan memliki manfaat yang sangat besar dalam

meningkatkan citra positif Komisi Pemilihan Umum Kota Malang.

kpud-kotamalang.go.id merupakan website resmi yang dikelola untuk

sumber informasi terkait kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan maupun berisi

tentang profil KPU Kota Malang dan lainnya. Dengan mengelola media online dan

website ini diharapkan dapat menjangkau publik dengan skala yang luas. Segala

informasi baru yang diunggah dalam website tersebut menjadi modal untuk

menjaga dan meningkatkan citra positif instansi dipandangan publik. Dalam

pengelolan website Komisi Pemilihan Umum Kota Malang ini penulis juga diberi

kesempatan untuk melakukan pembuatan berita mengenai kegiatan yang dilakukan


41

oleh KPU Kota Malang, namun penulis tidak dilepas sendiri dalam membuat berita

tapi juga mendapat bimbangan dari tim pengelola website KPU Kota Malang.

Aktivitas yang dilakukan Humas Komisi Pemilihan Umum Kota Malang di

atas merupakan sebagian dari proses menjaga dan meningkatkan citra positif

instansi. Keberadaan Humas di sebuah lembaga atau instansi khususnya di KPU

Kota Malang merupakan suatu keharusan secara fungsional dan operasional dalam

upaya mempublikasikan dan menyebarkan informasi tentang suatau kegiatan atau

aktivitas dengan nama baik lembaga dalam menjaga citra positif dalam Pilkada

tahun 2018.

Humas KPU Kota Malang merupakan penyalur informasi yang tepat kepada

masyarakat melalui media cetak maupun online. Hal tersebut dilakukan untuk

menjaga dan meningkatkan citra positif Komisi Pemilhan Umum Kota Malang

tahun 2018 di mata publik. Dalam proses pencitraan tidak terlepas dengan peran

serta dari media kerena Humas dengan media tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Keduanya baik Humas maupun media saling membutuhkan satu sama lain dan

membentuk sinergi yang positif. Humas menjadi sumber berita bagi media,

begitupun media menjadi publisitas bagi Humas sebagai wakil lembaga untuk lebih

di kenal oleh masyarakat.


42

4. Media relations

Media merupakan suatu alat penunjang dalam menyukseskan pilkada Kota

Malang tahun 2018, terutama dalam hal menjaga reputasi maupun citra yang baik

di mata masyarakat agar mereka tetap percaya pada lembaga penyelenggara pemilu

ini. Hubungan media merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan Humas

karena pentingnya peran hubungan media tidak sekedar memeberikaan informasi

semata tapi menciptakan citra positif bagi sebuah lembaga yang bersangkut. Oleh

karena itu humas Komisi Pemilihan Umum juga menjalin hubungan yang baik

dengan media agar bisa melibatkan media-media lokal maupun nasional untuk

membantu menyukseskan pilkada tahun 2018. Untuk menjalin hubungan yang baik

media yang dilakukan humas Komisi Pemilihan Umum Kota Malang adalah

mengadakan silahturahmi baik itu secara formal maupun non formal dan juga sering

mengundang para media dan awak medianya untuk menghadiri acara-acara ku baik

itu acara resmi KPU maupun acara nonformal seperti ramah tamah dan syukuran

atas keberhasilan dalam suatu kegiatan.

5. Menjalin hubungan dengan partai politik dan instansi terkait.

Dalam menyelenggarakan pilkada tahun 2018 tidak lepas dari partai politik

yang menjadi pihak yang penting. Maka dari itu seorang humas Komisi Pemilihan

Umum Kota Malang harus pintar dan lihai dalam menjaga hubungan yang baik

dengan para partai politik agar tidak terjadi miskomunikasi dan menimbulkan

kesalahpaham antar pihak KPU denga partai politik maupun sesama partai politik
43

yang akan berdampak pada kelancaran pilkada tahun 2018 dan juga citra positif

lembaga Komisi Pemilihan Umum.

Begitupun dengan pihak instansi terkait yaitu seperti Badan Pengawas

Pemilu (Bawaslu) Kota Malang sebagai salah satu tim penyelenggara komisi

pemilihan yang membantu KPU dalam melaksanakan dan menyukseskan pilkada

tahun 2018.
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan bab sebelumnya dapat disimpulkan

bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Humas Komisi Pemilihan Umum Kota

Malang sangat baik dan padat. Hal tersebut dapat kita lihat mulai dari melakukan

dokumentasi kegiatan-kegiatan KPU Kota Malang, menjalin dan menggandeng

beberapa media lokal, mengelola media website sampai pada pemberitaan kegiatan-

kegiatan yang sudah dilakukan oleh KPU sehinggah dapat diketahui oleh

masyarakat. Selain itu juga Humas KPU Kota Malang aktif dalam acara-acara

resmi, rapat dan juga kunjungan ke luar di berbagai lembaga atau instansi

pemerintahan yang di ada di dalam kota maupun di luar kota. Dalam Menjaga Citra

yang baik Humas Komisi Pemilihan Umum melakukan tindakan seperti menjalin

hubungan dengan pijak internal dengan cara terbuka akan informasi maupun pihak

eksternal dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik.

Kegiatan menjaga citra instansi yang baik, menjadi tugas dan tanggung

jawab yang besar oleh Humas KPU Kota Malang yang sangat penting Kapanpun

dan dimanapun. Dalam hal ini menjadi suatu kewajiban pokok yang harus di

lakukan oleh Humas KPU Kota Malang yaitu membina Media Relation atau

menjalin hubungan yang baik dengan media maupun para wartawan. Selain itu juga

seorang Humas KPU Kota Malang harus dengan baik dan bijak dalam

43
44

menjalin hubungan yang baik dengan para Partai politik. Hal tersebut merupakan

hal yang penting dan tepat dalam rangka menjaga citra positif KPU Kota Malang

dalam pilkada tahun 2018. Karena Wartawan dan media merupakan penghubung

dan pemberi informasi antara pihak KPU dengan Publiknya. Dalam hal ini KPU

Kota Malang dengan masyarakat maupun dengan para partai politik. Oleh karena

itu harus kita ketahui bahwa segala bentuk informasi yang berkaitan dengan KPU

Kota Malang harus di jaga dan di cover dengan baik seorang Humas.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran yang

membangun, yaitu :

1. Ketika akan menyelenggarakan suatu kegiatan atau acra yang sifatnya

berhubungan dengan nama baik Komisi Pemilihan Umum Kota Malang

pilkada tahun 2018, sebaiknya lebih berkoordinasi agar tidak terjadi salah

paham dan pastikan seluruh pihak dan pastikan pihak internal bersedia

membantu dan bekerja sama untuk berlangsungnya kegiatan yang akan

diadakan.

2. Lebih meningkatkankan lagi kerjasama dengan media lokal maupun

nasional dengan cara membina wartawan atau awak media karena

aktivitas media relations selama ini lebih memfokuskan pada publikasi

berita.

3. Harus menjaga dan meningkatkan hubungan yang baik dengan partai-

partai politik agar tidak terjadi miskomunikasi dan juga masalah yang
45

timbul antara pihak KPU dengan partai politik maupun menimbulkan

kericuhan atau masalah dianatar sesama partai politik demi melancarkan

Pilkada tahun 2018.

4. Lebih siap dalam menjalankan fungsi koreksi, dimana Humas harus

mampu menetralisir setiap masalah maupun opini negatif yang

berkembang di pihak internal maupun pihak eksternal.


46

DAFTAR PUSTAKA

Cutlip, Scott M., Center, Allen H., Broom, M.2007.Effective Public

Relations.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ruslan, Rosady, 1998.Manajemen public Relations dan Media Komunikasi.

Jakarta: PT Raja Grafindo persada.

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu komunikasi, Teori dan praktik. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Mukarom, Zainal, & laksana, Muhibudin, 2015.Manajemen public relations (

panduan efektif pengelolaan hubungan masyarakat) Bandung: Pustaka Setia.

Gassing, Syarifuddin & Suryanto. 2016. Public relatios. Yogyakarta: Andi offset.

Nova, Firsan.2009.Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis

Perusahaan. Jakarta: Grasindo

West, Ricard, Turner, Lyan H. 2008. Pengatar Teori Komunikasi. Analisis dan

Aplikasi.Jakarta: Salemba humanika.

Morisan. 2008. Manajemen Public Relations: Strategi menjadi Humas

profesional.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai