PROPOSAL SKRIPSI
Telah diperiksa dan disetujui oleh para pembimbing dan diterima untuk diajukan
kepada Panitia Ujian Proposal Skripsi yang dibentuk oleh Dekan Fakultas Ilmu
syarat guna ujian seminar proposal skripsi pada program studi Ilmu Administrasi
Negara.
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
MENGETAHUI
DEKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ii
iii
KATA PENGANTAR
selama menyelesaikan studi dan tugas akhir ini. Oleh karena itu, sudah
Muhammadiyah Sorong.
2. Bapak ARIE PURNOMO, S.IP., M. Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Ibu ANA LESTARI, S.AN., M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu
perkuliahan.
iv
5. Ibu ROSNANI, S.AN., M.Si. selaku Pembimbing II yang telah banyak
6. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik yang telah
Muhammadiyah Sorong.
7. Kedua orang tua dan adik-adik yang senantiasa memberikan do’a dan kasih
sayang serta dukungan moril maupun materiil kepada penulis hingga saat
ini.
dapat penulis sebut satu persatu yang telah memberikan do’a dan dukungan
penyusunan proposal skripsi ini. Oleh karena itu, penulis meminta maaf yang
semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................vii
DAFTAR TABEL......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................6
C. Tujuan Penelitian............................................................................6
D. Manfaat Penelitian.........................................................................6
E. Sistematika Penulisan....................................................................7
A. Inovasi..............................................................................................9
1. Definisi Inovasi................................................................................9
2. Kategori Inovasi............................................................................12
Publik.............................................................................................12
B. Komunikasi...................................................................................13
1. Definisi Komunikasi.....................................................................13
2. Komunikasi Pemerintah..............................................................16
vi
C. Good Governance..........................................................................18
D. Pelayanan Publik..........................................................................23
E. Kerangka Pikir.............................................................................33
A. Jenis Penelitian..................................................................................34
C. Penentuan Informan.........................................................................35
F. Keabsahan Data.................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.....................................................................................35
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1................................................................................33
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pasti tidak luput dari sebuah pelayanan publik, di mana kita memiliki berbagai
kebutuhan yang harus dilayani dengan baik oleh para penyelenggara pelayanan
termasuk dalam hak dan kewajiban warga negara, yang mana keduanya memiliki
korelasi dan harus dihormati, dipenuhi haknya, serta dijunjung tinggi sebagaimana
kebijakan publik. Berbagai kebijakan itu sangat diharapkan agar tidak terlalu
memihak kepada para elit politik saja melainkan harus memihak pula pada
pelayanan yang terbaik dari siapa pun yang berkaitan dengan pemenuhan
jasa, ataupun lainnya. Salah satu faktor dari permasalahan pelayanan publik yang
dan jasa dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Bahkan
1
2
tindakan represif jika diperlukan agar pajak dan sumber pemasukan lainnya dapat
dan kota. Tiap daerah-daerah tersebut mempunyai hak dan kewajiban mengatur
kenegaraan, ditegaskan bahwa penempatan beban kepada rakyat, seperti pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa diatur dengan undang-undang (Solong, A.,
khususnya dalam hal pelayanan publik. Pesan yang disampaikan haruslah baik
dan saluran media komunikasi yang digunakan pun harus tepat agar komunikasi
dapat berjalan lancar, sebab hal itu berpengaruh terhadap kualitas pelayanan
yang dijalankan, misalnya dalam prosedur penerimaan dana bantuan sosial, dan
3
berkomunikasi pun menjadi hal yang perlu diperhatikan agar masyarakat merasa
kebijakan, padahal itu adalah hal penting yang harus dipahami masyarakat secara
luas.
Inovasi dalam bentuk komunikasi oleh pemerintah saat ini diperlukan sebab
bagi pemerintah agar setidaknya dapat bertahan dengan lebih baik di lingkungan
karena dalam proses perubahan sosial yang cepat, misalnya pembangunan, terjadi
terwujudnya suatu sistem sosial, budaya, politik, dan ekonomi yang lebih
Inovasi merupakan sesuatu yang baru dalam kehidupan seseorang atau suatu
sistem sosial. Inovasi juga dapat terjadi pada suatu kehidupan kelompok sosial,
organisasi sosial, kelembagaan sosial, organisasi bisnis, atau suatu sistem sosial
baru karena adanya ide atau gagasan dan cara baru untuk memenuhi kebutuhan
seseorang atau para warga suatu sistem sosial dalam kehidupannya. Wujud inovasi
baru, cara atau metode, dan teknik baru serta penggunaan teknologi, peralatan,
atau pengelolaan kehidupan baru yang berbeda dengan sebelumnya atau berbeda
dengan yang telah menjadi kebiasaan masyarakat (Roger dan Shoemaker 1981;
Sumardjo, 2014).
publik yang sesuai, baik dalam hal barang, jasa, atau pelayanan administratif
dana bantuan sosial, terkadang mereka tak jarang pula dipersulit dalam hal
5
good governance, sebab komponen tersebut erat kaitannya dengan publik Jika
pelayanan publik dapat dilakukan dengan baik, maka good governance akan
proses pengambilan keputusan Oleh karenanya, pelayanan publik yang baik perlu
komunikasi pemerintah.
Kabupaten Sorong.
6
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang harus dicapai dalam penelitian ini untuk menjawab
Kabupaten Sorong.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan didapatkan dari hasil penelitian ini adalah
1. Manfaat Akademis
7
2. Manfaat Praktis
E. Sistematika Penulisan
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan.
Keabsahan Data.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Inovasi
1. Definisi Inovasi
suatu organisasi pertama kali muncul dan diperkenalkan oleh Schumpter pada
baru”. Istilah kombinasi baru tersebut dapat merujuk pada produk, jasa, proses
kerja, pasar, kebijakan dan sistem baru. Dalam inovasi dapat diciptakan nilai
tambah, baik pada organisasi, pemegang saham, maupun masyarakat luas. Dalam
kamus Oxford dijelaskan bahwa innovate berarti make change, introduce new
things atau dengan kata lain bring changes. Dengan demikian inovasi merupakan
berubahnya suatu hal sehingga menjadi sesuatu yang baru. Oleh karena itu
sesuatu yang baru (dalam de Jong & den Hartog, 2003). Sedangkan istilah baru
dijelaskan Adair (1996) bukan berarti original tetapi lebih ke newness (kebaruan).
upaya untuk membawa hal-hal baru ataupun ide-ide baru dalam implementasi,
yang dicirikan dengan adanya perubahan langkah yang cukup besar, berlangsung
cukup lama dan berskala cukup umum sehingga dalam proses implementasinya
berdampak cukup besar terhadap organisasi dan tata hubungan organisasi. Inovasi
dalam pelayanan publik tidaklah hanya ditinjau dari produknya saja, tetapi bisa
dilihat dari hubungan pemberi layanan dan penerima layanan, selain itu juga bisa
lebih khusus, pengertian inovasi di dalam pelayanan publik bisa diartikan sebagai
metodologi, dan atau alat baru dalam pelayanan masyarakat (Prabowo, 2022:30)
Menurut West dan Far dalam Solong (2020: 79) yang menjabarkan bahwa
manajemen tradisional atau pergeseran dari bentuk organisasi yang lama dan
sebagai pengenalan dan penerapan dengan sengaja gagasan, proses, produk dan
prosedur yang baru pada unit yang menerapkannya, yang dirancang untuk
luas”.
Pendapat lain yang lebih merujuk pada pandangan bahwa inovasi berkaitan
organisasi. Pendapat ini sebagaiman disebutkan oleh Said dan Susanto yang
11
yang tidak hanya sebatas membangun dan memperbarui namun juga dapat
dan layanan.” Pendapat di atas menjelaskan bahwa Inovasi adalah perubahan yang
dahulu mengenai inovasi yang akan dilakukan. Inovasi dapat dilakukan dengan
baru yang diciptakan dalam suatu proses pelayanan. Dengan kata lain, inovasi
semakin meningkatnya desakan dari publik akan adanya peningkatan kinerja dari
langkah solutif dari organisasi sektor publik untuk mengatasi persoalan yang
terjadi di masyarakat dan upaya untuk mengikuti perkembangan zaman yang terus
Pada konteks yang spesifik, pada tataran pemerintah daerah, secara normatif
Pasal 386 disebutkan bahwa inovasi pemerintah daerah adalah semua bentuk
2. Kategori Inovasi
inovasi dilihat dari segi proses, inovasi juga dapat dibedakan dalam dua kategori
yaitu:
membawa perubahan baru namun dengan tetap mendasarkan diri pada kondisi
pelayanan dan sistem yang sedang berjalan atau produk yang sudah ada.
membawa perubahan yang sama sekali baru dan tidak lagi berdasar pada
sektor publik. Karakteristik dari sistem di sektor publik yang rigid, kaku
dipertahankan dan dikembangkan lebih baik lagi. Hal ini tidak terlepas
yang lebih baik akan haknya. Dengan demikian maka sektor publik dapat
B. Komunikasi
1. Definisi Komunikasi
dalam suatu kelompok baik secara vertical maupun horizontal dalam arti
kebersamaan antara dua orang atau lebih” (Effendi,2018:187). Hal yang senada
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Lebih lanjut
yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya, baik secara disengaja maupun
14
tidak. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, namun
umumnya berupa pikiran, ide atau gagasan, niat, maksud, perasaan, maupun
emosi dilakukan secara langsung dan kita kenal sebagai komunikasi. Komunikasi
adalah setiap tindakan di mana satu orang memberikan atau menerima informasi
dari orang lain tentang kebutuhan orang itu, keinginan, persepsi dan pengetahuan.
dan waktu ke waktu selama mereka melakukan aktivitasnya. Hal ini disebabkan
negara selain menggunakan Bahasa negara juga dipengaruhi oleh budaya yang
ada di dalam negara tersebut. Itu sebabnya dalam suatu peradaban sistem
komunikasi suatu negara mengalami perubahan sesuai peradaban atau zaman yang
dari pemerintah, kepada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan negara. Dalam
antar manusia baik dari beragam golongan, umur, kepentingan maupun jarak.
antarmanusia, tetapi dapat juga menimbulkan perang antar bangsa. Oleh karena
itu komunikasi tidak hanya dipandang sebagai seni yang dapat diaplikasikan,
namun juga sebagai ilmu yang dapat dipelajari, dan sebagai lapangan kerja yang
2. Komunikasi Pemerintah
ataupun non-verbal dari individu yang satu kepada individu lainnya guna
mencapai suatu tujuan. Pemerintah adalah kumpulan organ, badan atau organisasi,
perangkat negara atau aparatur negara yang melaksanakan berbagai kegiatan atau
kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan negara (Haryanto dalam Aprilia &
sebuah ide, strategi dan gagasan pemerintah pada kelompok masyarakat dengan
maksud agar suatu tujuan negara dapat tercapai (Hasan dalam Aprilia &
17
adalah masyarakat. Namun, hal tersebut bisa berbalik, masyarakat dapat menjadi
oleh masyarakat tersebut. Dalam hal itu, pemerintah tentunya harus memenuhi
jalannya pemerintahan.
bertanggung jawab;
a. Kendala bahasa
b. Kerangka acuan
Setiap orang memiliki kerangka acuan yang berbeda dan hal ini dapat
c. Kesenjangan status
d. Letak geografis
C. Good Governance
berkenaan dengan manajemen organisasi publik. Hal ini seiring dengan adanya
tentang kualitas pelayanan publik yang perlu ditingkatkan. Isu ini juga terkait
sering disebut juga dengan istilah dari pemerintah (government) menjadi tata
teknokrat, namun oleh siapa saja yang mempunyai kualifikasi profesional, yaitu
mereka yang mempunyai ilmu dan pengetahuan yang memadai dan kompeten di
prosedur kerja yang belum tertib, ASN yang belum profesional, tidak netral,
praktik korupsi yang masih terjadi, kolusi dan nepotisme masih mengakar,
koordinasi, integrasi yang kurang baik, sinkronisasi program belum terarah, dan
20
disiplin serta etos kerja aparatur negara masih rendah adalah sebagian dari
pembangunan.
Konsep good governance lahir dari pergolakan krisis yang terjadi di Afrika
tahun 1989 hingga 1990-an. Krisis tersebut dinilai oleh Bank Dunia (World Bank)
capacity building). Seiring dengan bantuan yang diberikan maka pada tahun 1990-
politik yang diarahkan pada pemerintahan yang baik. Rubrik tersebut kemudian
Good governance secara etimologis terdiri dari dua kata yaitu “good” dan
“governance”. “Good” berasal dari bahasa Inggris yang berarti baik, sedangkan
kata “Governance” berasal dari bahasa Perancis Kuno yang berarti pengendalian
(control) dan suatu keadaan yang berada dalam kondisi terkendali (the state of
being governed), yang kemudian dapat dipahami sebagai nakhoda sebuah kapal
governance dapat ditinjau dari dua segi yang berbeda, yaitu good government
orientasi ideal negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan bernegara; orientasi
penegakan hukum dan perlindungan HAM). Dengan demikian, tiga pilar utama
adalah:
kegiatan kenegaraan, tetapi lebih jauh dari itu melibatkan pula sektor
sektor informal.
Dari berbagai definisi yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa
sebagai suatu sistem dan mekanisme yang mengatur pola hubungan antara
pemerintahan yang bersih, demokratis, dan efektif, dan efisien sesuai dengan cita-
D. Pelayanan Publik
menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan
kehidupan manusia. Sementara itu, istilah publik berasal dari Bahasa Inggris
public yang berarti umum, masyarakat, negara. Kata publik sebenarnya sudah
diterima menjadi bahasa Indonesia baku menjadi publik yang berarti umum, orang
Tahun 2003 telah dijelaskan bahwa pengertian pelayanan publik adalah segala
2003 diuraikan bahwa Instansi Pemerintah sebagai sebutan kolektif yang meliputi
Instansi Pemerintah lainnya, baik pusat maupun Daerah termasuk Badan Usaha
Publik).
instansi pemerintah dan badan hukum yang menerima layanan dari instansi
dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk
dan tanggung jawab untuk memberikan pelayanan publik dengan baik dan dapat
masyarakat yang dikenal dengan pelayanan umum (public service) atau yang di
isu yang sangat strategis karena interaksi antara pemerintah dan masyarakat.
digunakan oleh banyak pihak, baik dari kalangan praktisi maupun ilmuwan,
diselenggarakan oleh pemerintah. Semua barang dan jasa yang diselenggakan oleh
Pendapat seperti itu dahulu dapat dimaklumi karena pemerintah pada saat itu
atau pelayanan yang menurut kesepakatan politik dan pertimbangan moral dinilai
penting bagi kehidupan warganya. Namun ketika telah terjadi perubahan peran
hajat hidup orang banyak dalam era sekarang ini maka definisi pelayanan publik
26
2015:14).
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang sama pada Bagian Ketiga Ruang Lingkup Pasal 5 menyatakan bahwa (1)
ruang lingkup pelayanan publik meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik
sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya. (Dikutip dari Undang
merupakan suatu produk dari birokrasi publik yang selalu diterima oleh warga
luas. Karena itu pelayanan publik dapat didefinisikan sebagai suatu serangkaian
aktivitas yang dilakukan oleh lembaga birokrasi publik untuk memenuhi segala
3. Menciptakan nilai baik berupa profit atau benefit bagi publik dan
pemerintah.
masyarakat citra dan marwah dari pemerintah tentu akan berada pada
kategori baik pula, dan seiring dengan itu maka kualitas dari output unsur
masyarakat.
dekat dan mengayomi masyarakat dan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dapat dilihat dengan terlaksananya pelayanan publik yang baik. Hal ini sesuai
dengan ruh kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang bertujuan untuk
Pelayanan publik merupakan pemberian jasa oleh pemerintah, pihak swasta atas
maupun gratis guna memenuhi kebutuhan atau kepentingan masyarakat. Ada tiga
Agar dapat mencapai target tersebut maka kualitas pelayanan yang sesuai
pemerintahan.
lingkup yang sangat luas, tidak hanya terbatas pada pelayanan dalam arti
sempit, yakni pada proses pelayanan tatap muka antara unsur yang
dari masyarakatnya (pelayanan dalam arti luas). Oleh karena itu, secara
bentuk yaitu pelayanan dalam arti luas dan pelayanan dalam arti sempit.
publik yang dilakukan secara tatap muka oleh seorang praktisi pelayanan
1. Kemampuan (Ability)
2. Sikap (Attitude)
3. Penampilan (Appearance)
mampu bersifat adil tanpa harus berpihak dan menguntungkan suatu elit
publik selalu terulang kembali. Selain itu, pemerintah juga harus bisa
sepihak yang menguntungkan salah satu golongan saja, hal ini tentu
Artinya, jika pelayanan publik belum bisa terlaksana dengan baik sesuai
dan tata kelola pemerintahan pun dapat berjalan dengan baik jika tidak ada
tuntutan dari kalangan masyarakat. Oleh karenanya, sudah sangat jelas jika
terlaksana dengan baik, maka sistem pelayanan publik pun akan berjalan
harapan.
Pengaduan Warga.
34
E. Kerangka Pikir
A. Jenis Penelitian
adalah metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
data di lakukan secara triangulasi (gabungan), Analisis data bersifat induktif, dan
disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih
metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
2013:7-8)
36
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam rentang waktu Maret-Mei 2024 dengan
No Bulan
Kegiatan
. Januari Februari Maret April Mei
6. Sidang Skripsi
C. Penentuan Informan
Sekretaris : 1 orang
Masyarakat : 3 orang
salah satu langkah yang sangat strategis dan sangat penting dalam penelitian
karena tanpa mengetahui atau melalui teknik pengolahan data yang baik maka
37
seorang peneliti tidak akan mendapatkan data yang akurat dan memenuhi standar
1. Teknik Observasi
ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara
dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, observasi tidak terbatas pada
orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Observasi yaitu dengan
sebagai berikut : 1) Peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam
keseluruhan data sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau
hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain, khususnya orang yang berada
dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan
bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. 5)
mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan–kesan pribadi, dan
2. Teknik Wawancara
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-
hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit kecil.
disusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data yang dicari.
ini adalah Pegawai Kantor Distrik Aimas Kabupaten Sorong dan juga masyarakat
3. Dokumentasi
informasi yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi
dengan cara dokumentasi merupakan suatu hal dilakukan oleh peneliti guna
narasumber yang akan diteliti. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, dan sebagainya.
Metode ini di gunakan pada saat penelusuran informasi yang bersumber dari
penelitian.
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data
kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta
yang biasanya di susun kedalam teks yang diperluas dan tidak menggunakan
menyatakan bahwa Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-
bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan
F. Keabsahan Data
merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang
ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data
Entah itu berasal dari diri peneliti atau dari pihak informan. Untuk mengurangi
kembali data tersebut sebelum diproses dalam bentuk laporan dengan harapan
dalam suatu penelitian lapangan khususnya pada penelitian kualitatif, adapun tiga
sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta
3) Triangulasi.
dan penelitian atau pengamat lain. Teknik triangulasi yang digunakan adalah
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
saling berkaitan.
Sumber Buku :
Undang Undang :
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.