Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL SKRIPSI

IMPLEMENTASI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN


PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU (PATEN) DI
KECAMATAN SIPISPIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Pada


Fakultas Ushuluddin Dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Disusun Oleh:

PUTRI DEVIANA

0404181018

PROGRAM STUDI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji dan Syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan karunia dan kenikmatan yang luar biasa, salah satunya adalah
keberhasilan penulis dalam mengerjakan proposal skipsi ini yang berjudul
“Impelementasi Efektivitas pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu
(PATEN) Dikecamatan Sipispis”. sebagai syarat untuk memperoleh Gelar
Akademik Sarjana Sosial pada Program Studi Pemikiran Politik Islam, Fakultas
Ushuluddin dan Studi Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara(UINSU).

Sholawat dan Salam penulis sanjungkan kepada Nabi Besar Muhammad


SAW semoga syafaat nya senantiasa tercurah kepada umatnya yang senantiasa
selalu mengikuti jejak ajaran nya.

Proposal Skipsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
berharap kritik dan saran yang konstuktif untuk menjadi bahan pembelajaran
berkesinambungan penulis dimasa depan, semoga Proposal Skripsi ini dapat
memenuhi syarat untuk penulis memperoleh gelar sarjana.

Medan, 22 Oktober 2021

penulis

PUTRI DEVIANA

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................................................................
1

1. Latar Belakang...............................................................................................
1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................
9
3. Batasan Istilah................................................................................................
9
4. Tujuan Penelitian............................................................................................
11
5. Manfaat Penelitian..........................................................................................
11
6. Kajian Terdahulu............................................................................................
12
7. Metode Penelitian...........................................................................................
13
8. Analisi Data ...................................................................................................
15
9. Sistematika Penulisan.....................................................................................
16

DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................
18

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sistem pemerintahan di Indonesia dikenal dengan istilah Pelayanan Publik.


Pelayanan Publik merupakan salah satu alternatif yang digunakan masyarakat
untuk meringankan segala keperluan yang berkaitan dengan Administrasi sebagai
warga Negara, Pelayanan Publik yang berkualitas menjadi salah satu wujud dari
ciri tata pemerintahan yang baik (Good Governance) kinerja pelayanan publik
sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas kehidupan masyarakat. Dengan
bekembang pesatnya pertumbuhan masyarakat di Indonesia dan pergerakan
manusia, serta ruang lingkup kehidupan yang ditunjukan dengan bertambahnya
populasi penduduk disetiap daerah.

Sistem pemerintahan daerah di Indonesia, memiliki banyak program


pemerintahan serta kebijakan publik yang merupakan salah satu dimensi pokok
dalam ilmu dan praktik Administrasi publik. Sebagai salah satu unsur penting
dalam efektivitas kehidupan bermasyarakat, Administrasi memiliki fungsi yang
sama dengan otak manusia yang mengatur birokrasi kehidupan bernegara. 1
Bahkan didalam kehidupan bernegara masyarakat sejatinya adalah pemegang
kedaulatan tertinggi, partisipasi masyarakat telah berada dalam posisi yang sangat
penting, dalam hal ini masyarakat menjadi lebih kritis dan terbuka dalam
mengkaji serta mengkritisi kebijakan serta pelayanan yang dilakukan pemerintah.

Menurut Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik


adalah suatu kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan
hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang dan jasa,dan
pelayanan Administrasi yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik. 2
1
Dedy mulyadi, Studi Kebijakan Publik Dan Pelayanan Publik, cet 3 (Bandung: Alfabeta,
2018), hlm. 1.
2
Agustriani susanti manurung, Heri Kusmanto dan Usman Tarigan, ”Implementasi
Kebijakan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)Terhadap Kualitas Pelayanan Publik
diKecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi”, dalam jurnal ilmu administrasi publik, Vol. VI, hlm.
48.

1
Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa negara wajib melayani setiap
warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.3

Pelayanan adalah salah satu aktivitas seseorang atau kelompok bahkan


organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi suatu
kebutuhan yang ada di kehidupan bermasyarakat, Masyarakat selaku penyumbang
anggaran terbesar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak dan
Retribusi yang akan digunakan untuk pembangunan serta kebutuhan lainnya
sehingga masyarakat memliki peran penting dalam memajukan kebijakan publik.
Menurut Peraturan Pemerintah No 68 Tahun 1999 peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Penyelenggaraan negara yang bersih
dilaksanakan dalam bentuk hak mencari, memperoleh dan memberikan informasi
mengenai penyelenggaraan negara, hak memperoleh pelayanan yang sama dan
adil, hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab terhadap
kebijakan Pelayanan Negara.4

Menurut kemenpan Nomor 63 Tahun 2003 setiap penyelenggaraan pelayanan


publik harus memiliki standart pelayanan dan publikasi sebagai jaminan adanya
kepastian bagi penerima pelayanan. Standart pelayanan merupakan ukuran yang
dilakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh
pemberi atau penerima pelayanan. Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus
ditetapkan dengan tepat berdasarkan dengan pengetahuan, keahlian, keterampilan,
sikap dan perilaku yang dibutuhkan.5

Pada kebijakan publik segala proses penyelenggaraan negara, Pembangunan


dan Pelayanan Publik akan mulai berjalan dengan baik, kebijakan publik sebagai

3
Hanny purnamasari dan Bayu aditya pradana, ”Implementasi Kebijakan Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Mustikajaya kota Bekasi” dalam Jurnal
Politikom Indonesiana , vol, II, hlm. 62.
4
Dedy mulyadi, Studi Kebijakan Publik Dalam Pelayanan Publik, cet 3 (Bandung:
Alfabeta, 2018), hlm. 185.
5
Rahman Al padil, ”Implementasi Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) di Kecamatan Lumbis Induk Kabupaten Nunukan”, dalam ejournal Ilmu Pemerintahan,
Vol IV, hlm. 445.

2
titik awal (starting point) pengoprasian program-program atau kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan pihak swasta.

Pemerintahan pada hakekatnya menurut widodo adalah : “ Pelayanan kepada


masyarakat. Ia tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi melayani
masyarakat, serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota
masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai
tujuan bersama. Paradigma pelayanan pemerintahan telah terjadi pergeseran dari
pradigma rule goverment menjadi good governance.6

Pada tatanan negara kebijakan publik dapat dipandang sebagai suatu proses
yang berkesinambungan dengan masyarakat, pelayanan yang ada di kecamatan
merupakan salah satu inovasi baru untuk mencapai kesejahteraan masyarakat,
peningkatan pelayanan publik yang ada di setiap daerah dapat dilakukan pada unit
layanan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau pada pelayanan yang
langsung berhadapan dengan masyarakat di kecamatan. Optimalisasi peran
kecamatan sangat perlu untuk meningkatkan efektivitas pelayanan terhadap
masyarakat, Kewenangan kecamatan tertuang pada Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, menyebutkan bahwa camat dalam
pelaksanaan tugasnya memperoleh sebagian pelimpahan wewenang
Bupati/Walikota untuk menangani sebagian otonomi. 7 Untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat pemerintah harus mewujudkan pelayanan yang
berkualitas dan efektiv.

Menurut Soekanto “naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain
disebut gregariousnes dan karena itu manusia disebut Social Animal, hewan yang
mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama”. 8 Islam juga mengajarkan
bahwa dalam memberi layanan dari usaha yang dijalan kan baik berupa barang

6
Rahyunir Rauf dan Yusri Munaf, Lembaga kemasyarakatan di Indonesia, (Yogyakarta:
Nusa media, 2020), hlm. 30-31.
7
Rahyunir Rauf dan Yusri Munaf, Lembaga Kemasyarakatan di Indonesia, (Yogyakarta:
Nusa media, 2020), hlm. 62.
8
Rauf dan Munaf, Lembaga kemasyarakatan di Indonesia, hlm. 47.

3
atau jasa jangan memberikan yang buruk atau tidak berkualitas, melaikan harus
memberikan yang berkualitas kepada orang lain. 9 Dijelaskan dalam Al-Qur’an
Surah Al-Baqarah ayat 267 :

‫ٰا‬ ‫ٰٓي‬
‫َاُّيَها اَّلِذ ْيَن َم ُنْٓو ا َاْنِفُقْو ا ِم ْن َطِّيٰب ِت َم ا َك َس ْبُتْم َو ِمَّم ٓا َاْخ َر ْج َنا َلُك ْم ِّم َن اَاْلْر ِض‬
ۗ‫ۗ َو اَل َتَيَّمُم وا اْلَخ ِبْيَث ِم ْنُه ُتْنِفُقْو َن َو َلْس ُتْم ِبٰا ِخ ِذ ْيِه ِآاَّل َاْن ُتْغ ِم ُضْو ا ِفْيِه‬
‫َو اْع َلُم ْٓو ا َاَّن َهّٰللا َغ ِنٌّي َح ِم ْيٌد‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian


dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan dari padanya,padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan
mata terhadapnya, Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji”. (Q.S Al-Baqarah:267)10
Penjelasan dari ayat diatas hendaknya para penyelenggara pelayanan publik
harus memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, terlihat bahwa manusia
merupakan mahluk sosial yang membutukan pelayanan serta bantuan dari pihak
lain, pentingnya pelayanan sangatlah berpengaruh bagi setiap masyarakat.
Administrasi terpadu yang ada di setiap kecamatan juga dapat membantu
masyarakat untuk mengatur dan mengelolah serta menyelesaikan berbagai urusan
publik yang tidak dapat diselesaikan sendiri.

Allah memberikan kesempatan kepada setiap manusia yang hidup di dunia ini
untuk berbuat kebaikan dengan modal dan fasilitas yang sudah di berikan, berbuat
kebaikan dapat dilakukan dengan banyak cara seperti membantu dan menolong
orang lain menurut kemampuan dan kekuatan masing-masing, dijelaskan dalam
Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 7 :

‫ِاْن َاْح َس ْنُتْم َاْح َس ْنُتْم َاِلْنُفِس ُك ْم ۗ َو ِاْن َاَس ْأُتْم َفَلَهۗا ا‬
9
Vinny Putri Utami, “Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(paten)di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis”, (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
UIN SULTHAN SYARIF KASIM RIAU, 2020), hlm. 45.
10
Departemen Agama RI, Al-jamatul ali Al Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung, CV
penerbit J-Art, 2004), hlm. 45.

4
Artinya : “jika kamu berbuat baik (berarti) maka kamu berbuat baik untuk dirimu
sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu
untuk dirimu sendiri ( Q.S Al-isra : 7).11

Ayat diatas menjelaskan bahwa kita sebagai makhuk yang lemah sangat
membutuhkan pertolongan orang lain, seperti penyelenggaraan pelayanan yang
disediakan pemerintah untuk membantu serta memudahkan masyarakat daerah.
Administrasi Publik merupakan kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang
atau lembaga dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan untuk memenuhi
kebutuhan publik secara terstruktur. Pemerintahan daerah sebagai daerah yang
otonom mempunyai kebebasan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakatnya untuk mendapatkan Pelayanan Administrasi yang berkualitas,
seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mendapatakan pelayanan yang
baik dari pemerintah.

Etika Administrasi Publik merupakan cara bagaimana mewujudkan sesuatu


baik dan menghindari yang buruk dalam melaksanakan tugas yang berkaitan
dengan kebijakan serta pelayanan publik. Administrasi juga merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan publik melalui pelayanan publik
dengan membuat kebijakan-kebijakan yang di implementasikan melalui
manejemen publik dengan didasari birokrasi, kepemimpinan, etika dan kinerja
yang baik.12

Keberhasilan dari administrasi publik dapat di nilai dari tahapan implementasi


dan evaluasi kebijakan sehingga mencapai tujuan dan sasaran secara optimal bagi
kepentingan masyarakat, hal ini bertujuan bahwa setiap kebijakan publik yang
dihasilkan harus bisa di implementasikan dalam kehidupan bernegara.
Implementasi mengacu pada tindakan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan serta implementasi merupakan langkah yang penting dalam proses
pelayanan administrasi.

11
Departemen Agama RI, Al-jamatul ali Al Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung, CV
penerbit J-Art, 2004), hlm. 282.
12
Mulyadi, Studi Kebijakan Publik dan pelayanan Publik, hlm. 32-33.

5
Fokus utama kebijakan publik adalah pelayanan publik, yang merupakan
segala bentuk jasa ataupun barang yang diciptakan pemerintah untuk setiap warga
negara, berbicara pelayanan publik salah satu pelayanan yang disediakan
pemerintahan daerah khususnya untuk pemerintahan di kecamatan adalah
Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN). Dian utomo juga Mengemukakan
PATEN diselenggarakan dengan maksud untuk mewujudkan kecamatan sebagai
pusat pelayanan masyarakat dan menjadi sampul pelayanan bagi badan/kantor
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di kabupaten/kota bagi kecamatan yang
secara kondisi geografis daerah akan lebih efektiv dan efisien dilayani melalui
kecamatan sehingga kecamatan harus mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara profesional berdasarkan kreteria dan skala kecamatan di bidang
perizinan dan nonperizinan.13

Untuk provinsi Sumatera Utara (SUMUT), kabupaten Serdang Bedagai


menjadi yang pertama sekali menjalankan ini dimana program PATEN telah diuji
coba dikecamatan Sipispis. Program PATEN yang dilaksanan telah merubah
pelayanan dari sistem Konvensional menjadi sistem yang lebih baik dengan
harapan dapat mengoptimalkan peran pemerintahan kecamatan dalam fungsi
pelayanan guna meningkatkan kemajuan serta kesejahteraan masyarakat
khususnya di kecamatan Sipispis serta dapat mendekatkan jarak antara pemerintah
sebagai penyedia layanan dengan masyarakat sebagai penerima layanan.

Menurut Undang-Undang Dasar Nomor 23 Tahun 2004 tentang pemerintah


daerah. Wilayah kekuasaan menunjukan wilayah Yurisdiksi kewenangan
didalamnya, sedangkan wilayah kerja merupakan wilayah pelayanan kepada
masyarakat.14 Sipispis sebagai suatu kecamatan yang ada di Kabupaten Serdang
Bedagai tidak terlepas dari permasalahan pelayan publik berdasarkan reformasi

13
Rahman Al padil, ”Implementasi Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) di Kecamatan Lumbis Induk Kabupaten Nunukan”, dalam ejournal Ilmu Pemerintahan,
Vol IV, hlm. 446.
14
Rahman Al padil, ”Implementasi Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) di Kecamatan Lumis Induk Kabupaten Nunukan”, dalam ejournal Ilmu Pemerintahan,
Vol IV, hlm. 444.

6
administrasi untuk menyempurnakan administrasi yang belum lengkap mulai dari
pemerintahan desa sampai kepada pemerintahan kecamatan.

Program PATEN di kecamatan Sipispis diharapakan mempermudah


pelaksanaan pelayananan administrasi bagi masyarakat sehingga menciptakan
pelayanan yang baik dan optimal, dengan itu dalam pelaksanaan yang berskala
kecil masyarakat tidak perlu pergi jauh ke Pemerintahan Kabupaten/Kota
sehingga dapat menghemat waktu dan biaya setiap warga yang ingin memperoleh
pelayanan dari pemerintah. Hal tersebut menjadi bagian penting dalam melakukan
prosedur pelayanan sehingga terciptanya efektivitas pelaksanaan pelayanan
administrasi yang baik di Kecamatanan. 15 Penyelenggaraan sistem PATEN di
kecamatan Sipispis dalam melayani masyarakat harus didukung dengan adanya
fasilitas yang memadai serta sarana dan prasarana yang dapat mendukung
sekaligus memajukan kinerja pegawai yang dapat membantu masyarakat dalam
pelayanan.

Implementasi Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN) di


Kecamatan Sipispis masih terdapat keluhan dan permasalahan yang menghambat
efektivitas pelaksanaan pelayanan, pegawai yang tidak optimal dalam
menjalankan tugas dan kurangnya respon untuk menyampaikan informasi terkait
pelayanan yang ada di kecamatan, serta tidak jelasnya waktu dan biaya yang
diperlukan untuk mendapatkan pelayanan tersebut. Akibatnya masyarakat yang
ingin melakukan pelayanan tidak merasa nyaman dengan adanya pelayanan di
kecamatan, serta kurang nya informasi yang jelas kepada masyarakat menghambat
pelaksanaaan pelayanan yang diharapkan dapat efektiv dan optimal bagi
masyarakat yang berada di daerah terpencil khususnya, sehingga masyarakat
harus bolak balik dari pemerintahan desa ke pemerintahan kecamatan, padahal
Al-Qur’an sudah menjelaskan pada surah At-Taubah ayat 105 :

15
Rahman Al padil, ”Implementasi Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) di Kecamatan Lumbis Induk Kabupaten Nunukan”, dalam ejournal Ilmu Pemerintahan,
Vol IV, hlm. 446.

7
‫َو ُقِل ٱْع َم ُلو۟ا َفَسَيَر ى ٱُهَّلل َع َم َلُك ْم َو َر ُسوُل ۥُه َو ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن ۖ َو َس ُتَر ُّد وَن ِإَلٰى‬
‫َٰع ِلِم ٱْلَغْيِب َو ٱلَّش َٰه َد ِة َفُيَنِّبُئُك م ِبَم ا ُك نُتْم َتْع َم ُلوَن‬
Artinya : “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat
pekerjaanmu, begitu juga Rasul nya dan orang-orang mukmin, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui yang goib
dan yang nyata, lalu diberikan nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan.” (Q.S At Taubah:105)16
Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan dengan baik
maka kebaikan nya akan kembali kepada diri sendiri, permasalah yang muncul di
setiap daerah sunguuh akan membawa dampak kurang baik dan mengganggu
efektivitas kualitas pelayanan yang dirasakan masyarakat yang datang dan
masyarakat yang ingin mendapatakan pelayanan yang baik, Berdasarkan Uraian
Latar Belakang diatas maka saya tertarik melakukan penelitian yang berjudul:
“Implementasi Efektivitas Pelaksanaan Administrasi Terpadu (PATEN) di
Kecamatan Sipispis”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Pelayanan Publik yang ada di Kecamatan Sipispis?

2. Bagaimana Implementasi Efektivitas Pelaksanaan Pelayanan Administrasi


Terpadu (PATEN) di Kecamatan Sipispis?

3. Batasan Istilah

Untuk mengetahui puncak dari permasalahan dalam penelitian ini, saya


membuat batasan istilah terhadap judul penelitian saya : “Implementasi
Efektivitas Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN) di
Kecamatan Sipispis” antaranya :
16
Departemen Agama RI, Al-jamatul ali Al Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung, CV
penerbit J-Art, 2004), hlm. 203.

8
1. Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN)

Menurut Dian Utomo (2010 :23) Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN)


adalah Penyelenggaraan pelayanan publik di Kecamatan yang proses
pengelolaannya, mulai dengan permohonan sampai ketahap terbitnya dokumen
dilakukan dalam satu tempat. Satu tempat maksudnya melalui satu meja atau loket
pelayanan, sistem ini memposisiskan masyarakat hanya berhubungan dengan
petugas meja/loket pelayanan di kecamatan.

2. Kecamatan sipispis

Kecamatan Sipis-pis adalah suatu daerah yang terletak di provinsi Sumatera


Utara dan berada di kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki 20 desa, Daerah
ini mayoritas dihuni oleh etnis simalungun, jawa, dan batak toba.

Dapat ditarik maksud dari “Implementasi Efektivitas Pelaksanaan Pelayanan


Administrasi terpadu (PATEN) di Kecamatan Sipispis” adalah Suatu upaya untuk
mencapai tujuan dalam penerapan pelayanan Administrasi atau kerjasama yang
terjadi di dalam pemerintahan Kecamatan Sipispis.

4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk Mengetahui dan mengevaluasi Pelayanan yang ada di


Kecamatan sipispis
2. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi bagaimana Implementasi
Efektivitas Pelaksanaan Pelayanan administrasi Terpadu (PATEN) di
Kecamatan Sipis-pis.
3. Untuk menambah khasanah keilmuan dalam bidang pemerintahan
khususnya bagi pembaca
5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari Penelitian ini adalah :

1. Secara Ilmiah

9
Penelitian ini bermanfaat untuk melatih dan mengembangkan kemampuan
berfikir secara ilmiah dan kemampuan untuk mendeskripsikannya dalam bentuk
karya ilmiah berdasarkan kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari ilmu
Pemikiran Politik Islam.

2. Secara Praktik

Penelitian ini berfungsi sebagai bahan masukan dan saran bagi kantor
Camat Sipis-pis dalam mengevaluasi Pelayanan dan Pengawasan yang efektiv
untuk diterapkan dalam Program Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu
(PATEN)

3. Secara Akademis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan teoritis dan


mengembangkan pendapat baru dalam penelitian Implementasi Efektivitas
Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN).

6. Kajian Terdahulu

Ada beberapa kajian terdahulu yang berkaitan dengan judul saya


Implementasi Efektivitas Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN),
diantaranya :

1.) Skipsi oleh Dicky Noupal Ridho (130903171) Mahasiswa Ilmu


Administrasi Negara (Universitas Sumatera Utara) dengan judul
“ Evaluasi Program Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN) Dalam
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dikantor Camat Perbaungan
Kabupaten Serdang Bedagai” beliau menjelaskan bahwa kualitas
pelayanan yang ada di kantor camat tersebut telah berjalan dengan baik
karena telah menerapkan nilai-nilai dari indikator-indiktor evaluasi
kebijakan.17

17
Dicky Noupal Ridho, “Evaluasi Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan diKantor Camat Perbaungan Kabupaten
Serdang Bedagai”, (Skripsi : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU, 2017)

10
2.) Skipsi oleh Vinny Putri Utami (116752200487) Mahasiswa Ilmu
Administrasi Negara (UIN SUSKA RIAU) dengan judul “Pelaksanaan
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan
Mandau Kabupaten Bengkalis” beliau menjelaskan bahwa dalam
pelayanan di kantor camat masih terdapat kendala terutama penjelasan
informasi yang disampaikan namun diketahui dalam memberikan
pelayanan para staf menerapkan sistem RAPI (Ramah, Adil,
Profesional, dan Ikhlas).18
3.) Tesis oleh Retno Andriani Aryanti (161203194) Mahasiswa Program
Magister manajemen (STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA)
dengan judul “Evaluasi Implementasi Pelayanan Administrasi Terpadu
(PATEN) Kecamatan Magelang Utara Dalam Mencapai Tujuannya”
beliau menjelaskan bahwa meskipun program PATEN telah mengikuti
prosedur yang sesuai dengan keputusan Menteri Dalam Negeri masih
terdapat masalah-masalah secara empiris yang dihadapi pihak
kecamatan.19
4.) Jurnal oleh Rahman Al Padli dengan judul “Implementasi Sistem
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan
Lumbis Induk Kabupaten Nunukan” beliau menjelaskan bahwa
dilaksanakan program PATEN di Kecamatan Lumbis Induk sebagai
inovasi pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik khususnya
pelayanan administrasi.20
7. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dan
tujuan tertentu, dapat diartikan sebagai strategi atau proses yang digunakan

18
Vinny Putri Utami, “Pelaksanaaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) diKecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis”, (Skripsi : Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial UIN SUSKA RIAU, 2020)
19
Retno Andriani Aryani, “Evaluasi Implementasi Pelayanan Administrasi Terpadu
(PATEN) Kecamatan Magelang Utara Dalam Mencapai Tujuannya”, (Tesis : Program Magister
Manajemen STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA, 2018)
20
Rahman Al Padli, “Implementasi Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) di Kecamatan Lumbis Induk Kabupaten Nunukan “, dalam e jurnal Ilmu Pemerintahan ,
Vol IV.

11
dalam kegiatan penelitian yang berdasarkan pada keilmuan (rasional,
sistematis, dan empiris).
1.) Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini saya menggunakan metode Komparatif dengan


pendekatan Kualitatif. Pendekatan Kualitatif merupakan sebuah metode yang
menekankan pada aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu masalah
dari pada melihat sebuah permasalahan.21 Artinya data yang dikumpulkan
untuk penelitian bukan berupa angka-angka melaikan hasil dari wawancara
terhadap narasumber, serta dokumen pribadi, atau dokumen resmi dan catatan
lapanagan.

2.) Subjek Penelitian dan Objek Penelitian


Subjek penelitian adalah orang, tempat, atau benda yang diamati
sebagai sasaran penelitian. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah Camat,
Sekertaris Camat, Kepala Seksi Pemerintahan, Pegawai yang bertugas di
Kantor Kecamatan Sipispis.
Objek Penelitian adalah pokok persoalan yang menjadi sasaran dalam
penelitian. Adapun objek dalam penelitian ini adalah Pelayanan Publik dan
Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN).
3.) Informan Penelitian
Informan dalam penelitian adalah orang atau pelaku yang memahami
dan mengetahui masalah, serta terlibat langsung dalam permasalahan
penelitian. Adapun Informan dalam Penelitian ini adalah :
a. Camat di Kantor Kecamatan sipispis
b. Sekretaris di kantor Kecamatan Sipispis
c. Kasubbag Umum di Kecamatan Sipispis
d. Staf dan Pegawai di Kecamatan Sipispis
4.) Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang berkaitan dengan masalah penelitian, yang
menjadi salah satu sumber data yang berguna dalam penelitian, lokasi yang

21
Amaruddin, “Metode penelitian sosial” , (Yogyakarta : Prana Ilmu, 2016), hal. 98.

12
dimaksud adalah Kantor Kecamatan Sipispis yang terletak di desa Sipispis
Kecamatan Sipispis Kabupaten serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan


mendeskripsikan Implementasi Efektivitas Pelaksanaan Pelayanan
Administrasi Terpadu (PATEN) di Kecamatan Sipispis.

5.) Sumber Data

Sumber data menurut Arikunto (2008:102) sumber data penelitian adalah


“subyek dari mana data diperoleh”. Dengan demikian sumber data Penelitian ini
dikelompokkan sebagai berikut:

a. Sumber Primer

Data primer disebut juga sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.22 Data yang akan diperoleh secara langsung melalaui
wawancara dan observasi.

b. Sumber Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan atau


pengelolaan data yang bersifat studi dokumentasi atau data yang berbentuk sudah
jadi.23 Data ini berupa dokumen dan data-data yang merupakan hasil kerja berupa
buku-buku, skripsi, jurnal serta laporan dari pegawai Kecamatan sipispis.

6.) Pengumpulan Data

Dalam pengumpulakan data dan informasi yang diperlukan dalam


penelitian ini, penulis menggunakan teknik :

a. Wawancara

Wawancara adalah cara mengumpulkan bahan-bahan keterangan yang


dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan
22
Djaman Satori , “ Metode Penelitian Kualitatif”, (Bandung : Alfabeta, 2011), hlm. 42.
23
Iskandar, “Metodologi penelitian pendidikan dan sosial kuantitatif dan kualitatif ”,
(Jakarta: Gp Press, 2008), hlm. 253.

13
muka. Melaksanakan teknik wawancara berarti melakukan interaksi komunikasi
atau percakapan antara pewawancara (Interviewer) dan terwawancara
(Interviewee) dengan maksud menghimpun informasi dari Interviewee.
Interviewee dalam penelitian kulalitatif adalah informan yang dari pada nya
pengetahuan dan pemahaman diperoleh.24 Untuk mendapatkan data dan informasi
yang mendalam, peneliti melakukan wawancara kepada narasumber yang dapat
memberikan informasi terkait dengan sesuatu yang saya teliti, sedangkan
narasumber yang saya wawancarai terpilih berdasarkan kompetensinya.

b. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada obyek yang


akan diteliti, baik dalam pelaksanaan program maupun masyarakat yang
menerima pelayanan.

c. Dokumentasi

Menurut Hamidi (2004 : 72) Metode Dokumentasi adalah informasi yang


berdasarkan cacatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari
perorangan. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah pengambilan gambar untuk
memperkuat hasil penelitian.

8. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistemasis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan
cara memasukan data kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, serta memilih mana yang penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.

Ada beberapa langkah dalam proses analisis data kualitatif, yaitu :25
24
Djamaan Satori & Aan K., “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 65.
25
Mohammad Ali, “Strategi Penelitian Pendidikan”, (Bandung: Angkasa, 1985), hlm.
151.

14
1. Penyusunan Data
2. Klasifikasi Data
3. Pengolaan Data
4. Penyimpulan Data
9. Sistematika Penulisan

Semua yang berhubungan dengan penelitian yang saya lakukan akan di


rangka dalam lima BAB, dimana setiap bagian akan saya jelaskan secara lengkap
namun sederhana agar saya sebagai peneliti juga penulis serta pembaca dapat
memahami nya dengan lebih mudah.

Bagian-bagian dari kelima BAB tersebut meliputi :

Bagian pertama :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada BAB ini saya memaparkan, antaranya: Latar Belakang, Rumusan


Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian, Metode Penelitian, Kajian
Terdahulu.

Bagian kedua :

BAB II : Kajian Pustaka

BAB ini berisi tentang Kajian Teori yang meliputi gambaran umum
kecamatan Sipispis, Letak dan keadaan Geografis, Kependududkan sosial,
kecamatan Sipispis (Sejarah, Pemerintahan, Birokrasi, Tugas dan Fungsi).

Bagian ketiga :

BAB III : Landasan penelitian

Dalam BAB ini saya menjelaskan : Konsep Pelayanan dan Konsep


Kebijakan Publik.

Bagian keempat :

15
BAB IV : Hasil dan Pembahasan Penelitian

Dalam BAB ini saya menjelaskan : Implementasi Efektivitas Pelaksanaan


Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN) di Kecamatan Sipispis (Produktivitas
pelayanan, Kualitas Pelayanan, Tingkat Responsibilitas Pegawai dalam
memberikan pelayanan, Tingkat Responsivitas dalam melayani kebutuhan
masyarakat, Tingkat Akuntabilitas di kecamatan Sipispis.

Bagian kelima :

BAB V : Penutup

Dalam bagian terakhir ini saya menjelaskan rangkuman dari bagian-bagian


terdahulu di BAB sebelumnya sehingga menjadi Kesimpulan yang meliputi
pokok-pokok pembahasan, serta pada bagian ini saya memberikan Saran yang
sekiranya dapat memberikan evaluasi dan motivasi untuk penulis dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-Jamanatul Al-Qur’an dan Terjemahnya”. Bandung: CV


Penerbitan J-Art, 2004.

Rauf, Yusri Munaf. “Lembaga Kemasyarakatan Di Indonesia”. Yogyakarta : Nusa Media,


2020.

Purwanto, Ratih Sulistyastuti. “Implementasi Kebijakan Publik”: konsep dan aplikasinya


di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media, 2020.

Mulayadi, dedy. “Studi Kebijakan Publik dan Pealayanan Publik”: konsep dan aplikasi
proses kebijakan publik berbasis analisis bukti untuk pelayanan publik. Bandung, Alfabeta, 2018.

Ammaruddin, “Metode Penelitian Sosial” : Yogyakarta: Prana Ilmu, 2016.

Iskandar, “Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif”,


Jakarta: Gp Press, 2008.

16
Satori Djaman, ”Metodologi Penelitian Kualitatif’, Bandung: Alfabeta, 2011.

Ali Mohammad, “Strategi Penelitian Pendidikan”,Bandung:Angkasa,1985.

Satori, Aan K, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Bandung: Alfabeta, 2009.

Jurnal dan skripsi :

Agustriani susanti manurung, Heri Kusmanto dan Usman Tarigan, ”Implementasi


Kebijakan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)Terhadap Kualitas Pelayanan Publik di
Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi”, dalam jurnal ilmu administrasi publik, Vol. VI.

Hanny purnamasari dan Bayu aditya pradana, ”Implementasi Kebijakan Pelayanan


Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Mustikajaya kota Bekasi”dalam Jurnal
Politikom Indonesiana , vol, II.

Rahman Al padil, ”Implementasi Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan


(PATEN) di Kecamatan Lumbis Induk Kabupaten Nunukan”, dalam ejournal Ilmu Pemerintahan,
Vol, IV.

Vinny Putri Utami, “Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (paten)di


Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis”, Skripsi : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN
SULTHAN SYARIF KASIM RIAU, 2020.

Dicky Noupal Ridho, “Evaluasi Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan


(PATEN) dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan diKantor Camat Perbaungan Kabupaten
Serdang Bedagai”, Skripsi :Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU, 2017.

Retno Andriani Aryanti, “Evaluasi Implementasi Pelayanan Administrasi Terpadu


(PATEN) Kecamatan Magelang Utara Dalam Mencapai Tujuannya”, Tesis : Program Magister
Manajemen STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA, 2018.

Eva Cahayana, “Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Terhadap


Pelayanan Administrasi di Kantor Camat Jelutung Kota Jambi”. Skripsi : Fakultas Syariah UIN
SULTHAN THAHTA SAIFUDDIN JAMBI, 2020.

Peraturan Perundang-Undangan :

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

Peraturan Pemerintah No 68 Tahun 1999.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

PEMENDAGRI Nomor 04 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu


Kecamatan (PATEN) .

17

Anda mungkin juga menyukai