Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
proposal ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar penelitian ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
RIFQA AMALIYAH
230222170
ii
ABSTRAK
Pelayanan publik merupakan sebuah upaya yang diberikan oleh suatu instansi
pemerintah untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat dalam bentuk barang,
jasa, maupun administratif yang dilakukan sesuai dengan prinsip dan tanggung
jawabnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Implementasi Etika
dalam Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Sinjai. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan serta analisis
deskriptif dalam teknik analisis datanya. Adapun sumber data penelitian ini yakni
diperoleh dari penelitian terdahulu yaitu artikel jurnal yang relevan.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Keterlibatan Etika Aparatur Sipil Negara Pada Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sinjai.Dengan menerapkan
Efesiensi kinerja ASN dan Kesadaran Moral ASN Sebagai Administrator Publik
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sinjai
iii
ABSTRACT
Public service is an effort provided by a government agency to meet all the needs
of the community in the form of goods, services, and administrative carried out in
accordance with its principles and responsibilities. The purpose of this study is to
analyze the Implementation of Ethics in Public Services at the Population and Civil
Registration Office of Sinjai Regency. This research uses literature studies and
descriptive analysis in its data analysis techniques. The source of this research data
is obtained from previous research, namely relevant journal articles.The results of
the research show that the ethical involvement of state civil servants in the Sinjai
Regency Population and Civil Registration Service is by implementing ASN
performance efficiency and ASN Moral Awareness as Public Administrators of the
Sinjai Regency Population and Civil Registration Service
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………….……….………………...…….i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
ABSTRACT ........................................................................................................... iv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 4
BAB III................................................................................................................... 9
v
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian......................................................................... 9
BAB IV ................................................................................................................. 15
BAB V .................................................................................................................. 21
PENUTUP............................................................................................................ 21
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 21
B. SARAN ...................................................................................................... 21
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada kehidupan masyarakat modern saat ini, setiap individu atau anggota
mayarakat diharapkan untuk dapat bersosialisasi dengan anggota masyarakat
lainnya. Namun dalam kehidupan bermasyarakat tunduk pada kaidah-kaidah yang
terdapat dalam lingkungannya, baik itu norma hukum, kesopanan, kesusilaan, dan
agama yang disebut sebagai etika. Kondisi ini menimbulkan konsekuensi berupa
penghormatan terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
Pelayanan publik merupakan sebuah upaya yang diberikan oleh suatu instansi
pemerintah untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat dalam bentuk barang,
jasa, maupun administratif yang dilakukan sesuai dengan prinsip dan tanggung
jawabnya. Adapun demikian, arti dari pelayanan publik merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang
dan jasa atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara negara.
Negara di dirikan oleh masyarakat tentu saja dengan tujuan agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya dalam kebutuhan pelayanan
administrasi kependudukan.
1
ekonomi, sosial, budaya, dan politik masyarakat yang seharusnya terbuka,
professional, dan akuntabel.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di bahas oleh peneliti tersebut
maka peneliti tertarik untuk mengangkat masalah tersebut dengan judul
Implementasi Etika dalam Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Sinjai.
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka dalam
penelitian ini rumusan masalah adalah bagaimana implementasi etika dalam
pelayanan publik pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Sinjai?
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan yang dicapai dalam penelitian ini
yaitu untuk mengetahui implementasi etika dalam pelayanan publik pada Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sinjai.
2
disumbangkan sebagai bagian karya tulis penelitian ilmiah pada Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sinjai.
1.4.1 Secara Teknis
1. Bagi pemerintah hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
sumbangan pemikiran kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai
dalam pelaksanaan program-program inovasi pada pemerintahan di
Kabupaten Sinjai.
2. Bagi penulis, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan
kemampuan berfikir melalui penulisan karya ilmiah dan untuk
menerapkan teori-teori yang penulis peroleh selama perkuliahan di
Universitas Muhammadiyah Sinjai
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Implementasi
4
Tujuan dari konsep implementasi kebijakan adalah untuk menjelaskan
berbagai masalah yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan guna
mencapai tujuannya. Pada dasarnya, konsep implementasi kebijakan
berusaha menjelaskan secara rinci faktor-faktor pengaruh, sambil juga
menguraikan kondisi-kondisi yang diperlukan agar pelaksanaan kebijakan
dapat berjalan secara efektif dan efisien.
2. Etika
Menurut Kyohairwe (2015) Etika adalah konsep yang sering kita temui
dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali kita menilai tindakan orang lain
sebagai perilaku yang sesuai atau tidak sesuai dengan standar etika. Dengan
kata lain, etika dapat dijelaskan sebagai pedoman mengenai kebenaran dan
5
kesalahan, kebaikan dan keburukan, serta ketaatan terhadap norma moral.
(Santoso & Dewi, 2019).
Menurut Bertens (2001) sebagaimana dipaparkan oleh Ibrahim & Udin
(2016), terdapat tiga konsep yang dapat membantu kita memahami etika.
Pertama, etika dapat diinterpretasikan sebagai nilai dan norma moral yang
memberikan arahan bagi individu atau kelompok dalam mengatur
perilakunya. Kedua, etika dapat dilihat sebagai sekumpulan prinsip-prinsip
(nilai moral) dan kode etik. Ketiga, etika merujuk pada domain ilmiah, di
mana nilai-nilai moral dalam masyarakat dikaji secara reflektif melalui
penelitian yang sistematis dan metodis. Dengan demikian, dalam kerangka
pengertian ini, etika dapat diklasifikasikan sebagai salah satu cabang filsafat
yang memusatkan perhatiannya pada kajian moralitas (filsafat moral).
3. Etika Pelayanan Publik
Dalam konteks pelayanan publik, etika dapat dijelaskan sebagai filsafat
moral atau nilai, juga dikenal sebagai "standar profesional" (kode etik) atau
"aturan perilaku yang benar." Norma-norma ini seharusnya diikuti oleh para
penyedia layanan publik, sesuai dengan pandangan (Sakti et al., 2023)
Dalam kerangka pelayanan publik, Denhardt menyatakan bahwa etika
dapat diartikan sebagai filsafat, standar profesional (kode etik), moral, atau
aturan perilaku yang benar yang seharusnya diikuti oleh penyelenggara
pelayanan publik (Keban, 2008). Hal ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya berbagai kesalahan yang seharusnya dapat dihindari. Kode etik
ini berperan sebagai instrumen langsung untuk mengawasi perilaku para
pelayan publik selama bekerja. Pentingnya kode etik ini terletak pada
kemampuannya untuk diimplementasikan dan dinilai dalam praktek,
sehingga dapat direvisi sesuai dengan perkembangan zaman yang terus
berlangsung.
Etika pelayanan publik adalah sekelompok prinsip moral dan nilai-nilai
yang harus dipraktikkan oleh pihak yang terlibat dalam memberikan
layanan kepada masyarakat. Etika ini mencakup aspek-aspek seperti
integritas, transparansi, akuntabilitas, profesionalisme, dan tanggung jawab.
6
Dengan menerapkan etika ini, diharapkan layanan publik dapat berfungsi
dengan efektif dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
4. Pelayanan Publik
Menurut Hayat (2017:22), pelayanan dapat diartikan sebagai
penyediaan hak dasar kepada warga negara atau masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingan mereka, yang diatur oleh perundang-undangan.
Sementara itu, kata "publik" berasal dari bahasa Inggris yang merujuk
pada hal-hal yang bersifat umum, terkait dengan masyarakat dan negara.
Sebagaimana dikutip dalam Poltak Sinambela (2010:5), "publik" diartikan
sebagai sekelompok individu yang memiliki kesamaan pemikiran, perasaan,
harapan, sikap, dan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai norma, merasa
memiliki kebersamaan.
Menurut Poltak Sinambela (2010:5), pelayanan publik didefinisikan
sebagai segala tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
sekelompok individu, dengan setiap tindakan yang memberikan manfaat
dalam suatu kelompok atau satuan, serta menawarkan kepuasan meskipun
hasilnya tidak terkait dengan suatu produk secara fisik.
Pelayanan publik adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
organisasi publik atau lembaga pemerintah dengan tujuan memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa sesuai dengan standar serta
peraturan yang telah ditetapkan. Pemerintah, melalui lembaga dan seluruh
aparatur, memiliki tugas untuk menyediakan dan melaksanakan pelayanan
kepada masyarakat).
Indikator pelayanan publik adalah seperangkat ukuran yang digunakan
untuk mengevaluasi kualitas pelayanan publik. Menurut teori Dwiyanto,
terdapat lima indikator keberhasilan bagi lembaga publik, yaitu
produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas, dan
akuntabilitas. Oleh karena itu, kebijakan, responsibilitas, dan tanggung
jawab termasuk dalam indikator pelayanan public.
7
2.3 Kerangka Teori/Pikir
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian ini yaitu di Kantor Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sinjai yang beralamat di jalan
Bulu Kunyi, Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.
Sedangkan jangka waktu untuk melakukan penelitian ini yaitu selama 1 bulan
terhitung dari tanggal 22 Desember sampai dengan tanggal 4 Januari 2024.
3.3 Jenis Data
10
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Observasi
Purwanto dalam Basrowi dan Suwandi (2008), menyatakan bahwa
metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati
individu atau kelompok secara langsung. Metode ini digunakan untuk
melihat dan mengamati secara langsung keadaan di Kantor Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sinjai sebagai lapangan
penelitian, agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang
permasalahan yang diteliti. Dalam pengamatan ini, peneliti
merekam/mencatat baik dengan cara terstruktur maupun semistruktur
aktivitas-aktivitas dalam lokasi penelitian. Misalnya dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh peneliti.
3.4.2 Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang sering
digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara secara umum adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau
orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide) wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan
sosial (Moleong, 2007). Adapun teknik wawancara yang lain dapat
berupa wawancara mendalam. Tujuan dilakukannya wawancara
mendalam adalah memahami dasar motivasi, keyakinan, sikap dan
perasaan responden terhadap topik tertentu, dalam hal ini untuk
mengetahui secara lebih mendalam tentang implementasi etika dalam
pelayanan publik pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Sinjai
11
3.2.1 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu catatan peristiwa yang telah berlalu.
Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau
wawancara, akan lebih kredibel (dapatdipercaya) kalau didukung oleh
dokumen yang telah ada.
Letak urgensi dan kekuatan data dari dokumentasi adalah sebagai
alat validasi dan penguat data, khususnya yang tidak bisa ditampilkan
dengan deskriptif atau uraian kata-kata. Dalam penelitian ini
dokumentasi yang akan disajikan berupa pengambilan gambar (foto)
dari narasumber.
12
3.6.2. Pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sinjai
3.6.3. Masyarakat yang mendapatkan pelayanan.
3.7 Teknik Analisis Data
13
Laporan lapangan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok,
difokuskan pada hal-hal penting kemudian dicari tema atau polanya.
3.7.3. Display Data
Setelah direduksi data akan mengerucut dan lebih fokus ke inti
permasalahan sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas
mengenai objek penelitian penyajian Data (Data Display) setelah
dilakukan reduksi data, langkah selanjutnya adalah penyajian data.
3.7.4. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah
peneliti dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian
tertentu dari penelitian. Penyajian data dilakukan dengan cara
mendeskripsikan hasil wawancara yang dituangkan dalam bentuk
uraian dengan teks naratif, dan didukung oleh dokumen-dokumen, serta
foto-foto maupun gambar sejenisnya untuk diadakanya suatu
kesimpulan.
3.7.5. Kesimpulan (Concluting Drwaing)
Penarikan Kesimpulan yaitu melakukan verifikasi secara terus
menerus sepanjang proses penelitian berlangsung, yaitu selama proses
pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari
pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis
dan sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang tentatif.
Dalam penelitian ini, penarikan kesimpulan dilakukan dengan
pengambilan intisari dari rangkaian kategori hasil penelitian
berdasarkan observasi dan wawancara.
14
BAB IV
15
peraturan-peraturan, perintah-perintah guna menjamin tetap tegaknya/tetap
berlakunya ketentuan, peraturan tata tertib yang berlaku.
Tata nilai dan panduang prilaku pada Dinas Dukcapil memuat beberapa
indikator yang diberlakukan dan dipenuhi oleh seluruh ASN maupun pegawai.
Pertama cepat, yakni melakukan aktifitas pelayanan sesegera mungkin dengan
hasil yang maksimal tanpa mengurangi kualitas dan etika. Kedua efisien, yakni
kemauan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cermat, cepat, tepat dan
berdaya guna tanpa mengurangi tujuan utama. Ketiga responsive, kepekaan
dalam menyikapi berbagai hal yang dihadapi dalam pelayanan. Keempat
inovatif, yakni kemampuan mengeksplorasi diri untuk menghasilkan terobosan-
terobosan baru dalam pelayanan. Kelima akuntabel, yakni kemampuan untuk
melakukan aktifitas secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan Peraturan Perundangan-Undangan yang berlaku (Disdukcapil
Kabupaten Padang Pariaman, 2018).
Dinas Dukcapil Kabupaten Sinjai dalam hal ini telah berhasil
mengakomodir ketertiban para pegawainya (ASN) dengan semestinya. Hal ini
tidak lepas dari peran pemimpin yang mengepalai Dinas Dukcapil Kabupaten
Sinjai, yakni Andi Reza Amran R., S.STP. Dengan komitmen yang tinggi, dan
dikuatkan juga oleh dukungan Bupati TR Fahsul Falah dalam meningkatkan
kualitas pelayanan Dinas Dukcapil Kabupaten Sinjai itu sendiri. Menurut Andi
Reza Amran untuk menciptakan pelayanan yang prima haruslah dilandaskan
pada manajemen internal, yaitu mencakup pada sistem pelayanan,
pembangunan sumber daya manusia, dan organisasi. Dalam hal ini Andi Reza
Amran juga menekankan pada faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan
oleh ASN dalam memberikan pelayanan, seperti yang disampaikan Andi Reza
Amran dalam acara Dukcapil Belajar yang dilakukan secara daring
(Disdukcapil.Kemendagri, 2021).
“keberhasilan itu bukan hanya bagaimana kami melayani seluruh
dokumen kependudukan, tapi juga bagaimana menyelesaikan masalah-
masalah yang ada di belakangnya, seperti kekompakan tim,
profesionalisme, integritas, dan sebagainya.”
16
Ketertiban dalam setiap bentuk etika para ASN di Dinas Dukcapil juga tidak
lepas dari kontrol internal yang awasi langsung oleh Kepala Dinas Dukcapil
Kabupaten Sinjai. Setiap tindakan kerja yang dilakukan oleh setiap ASN akan
mendapatkan penilaian, yakni diberikan reward dan punishment berdasarkan
penilaian perilaku melalui sidang kode etik setiap bulannya. Reward diberikan
dalam bentuk penghargaan dan kesejahteraan dari APBD sebaliknya punisment
berupa sanksi baik lisan maupun tertulis, menonaktifkan pelayanan (El-Dairi &
House, 2019).
B. Efisiensi Kinerja ASN Dinas Dukcapil Kabupaten Sinjai
17
Hal ini dimaksudkan dengan adanya input yang didapat oleh ASN sehingga
menghasilkan output yang sesuai denga apa yang diharapkan. Dapat diketahui,
kepala Dinas Dukcapil dalam hal ini berupayah menciptakan pegawai (ASN)
dengan sumber daya manusia yang optimal dengan diberlakukannya berbagai
upaya pelatihan-pelatihan demi mengembangkan dan meningkatkan kualitas
kerja dari ASN itu sendiri.
Dapat dibuktikan oleh adanya beberapa pelatihan-pelatihan seperti
pelatihan pembuatan aplikasi desain grafis untuk peningkatan kompetensi
petugas desain grafis, pelatihan bagi tenaga pengelola pengaduan dan konsultasi
untuk meningkatkan kompetensi dalam mengelola pengaduan sosial media baik
Facebook, Twitter maupun kolom Chat online pada website ataupun pada
Google business (ElDairi & House, 2019). Upaya-upaya ini bertujuan untuk
menciptakan SDM yang berkualitas untuk publik, yang nantinya akan
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Demi meningkat SDM untuk menciptakan kualitasi pelayanan publik,
Dinas Dukcapil mempunyai tim penilai, yaitu Tim Komite etika yang bertugas
memberikan penilaian terhadap kinerja pelayanan setiap petugas pelayanan di
Dinas Dukcapil Sinjai. Adapun indikator penilaiannya yaitu produktivitas kerja
manual, hasil pengaduan dan survey masyarakat, absensi elektronik dan buku
panduan perilaku. Dan saat ini, indikator ini ditingkatkan dengan penilaian
produktivitas kerja secara realtime melalui aplikasi Dukcapil Ceria Mobile,
dimana aplikasi dapat menentukan jumlah produktivitas petugas secara
kuantitatif. Selain itu, indikator ini juga ditambah dengan penentuan dari sidang
Tim Komite Etika yang mencatat perilaku petugas setiap harinya apabila ada
pelanggaran atau nilai positif yang ada dalam diri setiap petugas pada tiap
bulannya (Ceria, 2021).
Hal ini jelaskan langsung oleh Andi Reza Amran Kepala Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sinjai,
“Nilai positif yang dimaksud dalam sidang tim Komite Etika adalah
petugas yang benar-benar memiliki dedikasi lebih dari yang lain. Extraordinary
person. Jadi, jika ada yang baik, kinerja bagus, kita mencari yang paling bagus
18
diantara mereka. Bisa dari cara mereka melayani, cara mereka memfaatkan jam
kerja, tidak sering permisi keluar ruangan kerja, tekun, responsif terhadap tugas,
mau membantu sesama petugas tanpa diminta dan sebagainya. Itu yang kita
cari.”
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh kepala Dinas Dukcapil,
tergambar bahwa kualitas kinerja ASN di Dinas Dukcapil Sinjai merupakan
hasil dari pelatihan-pelatihan yang terus diadakan oleh Dinas Dukcapil Sinjai
dan awasi langsung oleh Tim Komite Etika Dinas Dukcapil Kabupaten Sinjai.
C. Kesadaran Moral ASN Sebagai Administrator Publik
Kesadaran moral sebagai administrator publik memiliki nilai yang sangat tinggi
dalam menciptakan kualitas pelayanan yang baik. Diketahui bahwa Dinas
Dukcapil memiliki standar prilaku para ASN. Ini terdapat dalam berita yang
mengungkapkan bahwa Dinas Dukcapil memiliki sejenis pedoman perilaku
pegawai yang dibuat kedalam sebuah buku.Dalam pengantar buku itu, Kepala
Dinas, Andi Reza Amran mengatakan Buku Pedoman Perilaku tersebut adalah
pedoman bagi segenap pegawai dalam bertindak dan bertingkah laku, cerminan
mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh (Wahidi, 2020). Dapat
dikatakan bahwa standar-standar prilaku yang ada telah ditetapkan kedalam
bentuk buku pedoman ini yang menjadi acuan para pegawai untuk bertindak
sesuai dengan aturan.
Penjabat (Pj) Bupati Sinjai TR. Fahsul Falah, S.Sos, M.Si Melakukan
Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Sinjai, Rabu 29 Nopember 2023.Dalam kunjungannya, TR
Fahsul Falah memantau aktivitas pelayanan publik serta mengingatkan agar
Seluruh ASN maupun non ASN agar menjaga kebersihan terutama kebersihan
Toilet sehingga pelayanan publik dapat terlaksana dengan baik dan nyaman.
Selain Dukcapil, TR Fahsul Falah juga melakukan Sidak ke beberapa OPD
diantaranya Kantor Dinas Kominfo dan Persandian Sinjai, Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Sinjai, Dinas Pertanian, Dinas Perumahan dan
Permukiman yang didampingi sejumlah Kepala OPD.
19
Di samping itu, inovasi-inovasil kebijakan yang diciptakan oleh Kepala
Dinas Dukcapil Kabupaten Sinjai terwujudnya Dukcapil Digital Ceria
membuat prilaku-prilaku penyimpangan yang dilakukan oleh para ASN
umumnya tidak ada lagi. Inovasi Dukcapil Digital Cerita mendapatkan
penghargaan oleh Kementerian Kemenpan RB pada tahun 2019, bahkan untuk
kedua kalinya, pada tahun 2020 Dinas Dukcapil kembali meraih penghargaan
dalam kategori pelayanan prima tingkat nasional.
Efek dari diberlakukannya Dukcapil Digital Ceria ini yaitu hadirnya
pelayanan yang cepat dan terukur. Proses layanan seperti ini dianggap mampu
menghambat peluang bagi aksi calo dan penyelesaian permohonan yang
diskriminasi akibat kedekatan hubungan dengan petugas dapat dihindarkan
(Septiani, 2021). Secara tidak langsung, dengan adanya inovasi tersebut akan
meminimalisir tejadinya perbuatan-perbuatan yang sering mengatas namakan
kekeluargaan. Dampak positif yang ditimbulkan adalah masyarakat akan lebih
percaya dan memberikan kepuasaan terhadap sistem kerja yang diberikan oleh
para ASN.
20
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
21
b. Diharapkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Sinjai,lebih meningkatkan pengawasan kepada pegawai dalam
meningkatkan pelayanan secara gratis.
c. Diharapkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Sinjai, lebih memberikan komunikasi berupa sosialisasi ulang kembali
kepada masyarakat dengan jelas secara menyeluruh agar semua
masyarakat bisa mengetahui apa saja alur alur pelayanan dalam dukcapil
sinjai
22
DAFTAR PUSTAKA
23