(Ditunjukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian)
Disusun oleh :
Siti Muamanah
20416287205045
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................10
2.4 Hipotesis.........................................................................................................................21
BAB III.....................................................................................................................................22
METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan dimana penilaian kualitasnya ditentukan pada
saat terjadinya pelayanan publik tersebut.”
5
Penilaian terhadap kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Kantor Kecamatan
Cikampek Kabupaten Karawang ditentukan oleh tingkat kepuasan masyarakat.
Salah satu cara untuk mengetahui pelayanan publik adalah dengan mengukur
kepuasan masyarakat.
6
datang dari masyarakat sebagai pengguna jasa dalam kaitannya dengan pelayanan
umum yang ditanganinya. Selain itu, pegawai juga harus memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis seberapa besar Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap
Kepuasan Masyarakat di Kantor Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang,
serta memberikan rekomendasi tindakan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
7
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-
masalah yang muncul dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
8
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian spesifik dan fokus serta untuk membatasi permasalahan
yang diteliti, penulis membuat batasan variabel yang diteliti yaitu sebagai berikut:
1. Wilayah Fokus
3. Kepuasan Masyarakat
Fokus penelitian ini adalah pada persepsi dan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik yang diberikan oleh Kantor Kecamatan Cikampek.
Kepuasan masyarakat diukur berdasarkan harapan dan pengalaman mereka
dalam berinteraksi dengan pelayanan publik di kantor kecamatan tersebut.
9
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
1. Manfaat Praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan yang
bersangkutan dalam hubungannya dengan jasa pelayanan.
b. Memberikan masukan bagi ekonomi jasa dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat.
c. Sebagai pengembangan kemampuan peneliti dalam melakukan
penelitian.
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai sumbangan bagi ilmu pengetahuan.
b. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnnya.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pelayanan Publik
2.1.1.1 Pengertian Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk aktivitas atau layanan yang
disediakan oleh pemerintah atau lembaga publik untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Pelayanan publik bertujuan
untuk memberikan manfaat, melindungi hak-hak masyarakat, dan
memfasilitasi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
kepentingan umum.
Pelayanan publik dapat berupa layanan administratif, sosial,
kesehatan, pendidikan, transportasi, keamanan, lingkungan, perizinan,
dan masih banyak lagi. Layanan ini dapat disediakan oleh berbagai
instansi pemerintah di tingkat pusat, daerah, maupun lembaga Badan
Usaha Milik Negara/Daerah.
Pelayanan publik harus dijalankan secara profesional, transparan,
efisien, dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsip pelayanan publik yang
penting meliputi kesetaraan, keadilan, keterbukaan informasi,
partisipasi masyarakat, dan respon yang cepat terhadap kebutuhan
masyarakat.
Pelayanan publik memiliki peran penting dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, menciptakan
keadilan sosial, dan memperkuat hubungan antara pemerintah dan
masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi fokus
utama dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan
mendapatkan kepercayaan serta kepuasan masyarakat.
11
Selanjutnya dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 63 Tahun 2003 telah dijelaskan bahwa pengertian
pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan kebutuhan
peraturan perundang-undangan. Sedangkan penyelenggara pelayanan
publik dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.
63 tahun 2003 diuraikan bahwa Instansi Pemerintah sebagai sebutan
kolektif yang meliputi Satuan Kerja/ satuan organisasi Kementerian,
Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Kesekretariatan
Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, dan Instansi Pemerintah
lainnya, baik pusat maupun Daerah termasuk Badan Usaha Milik
Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Menjadi penyelenggara palayanan
publik. Sedangkan pengguna jasa pelayanan publik adalah orang,
masyarakat, instansi pemerintah dan badan hukum yang menerima
layanan dari instansi pemerintah.
Dari beberapa pengertian pelayanan publik yang diuraikan
tersebut, dalam konteks pemerintah daerah, pelayanan publik dapat
disimpulkan sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang
atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan
pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang
ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada
penerima pelayanan.
2.1.1.2 Prinsi-Prinsip Penyelenggaraan Publik
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan oleh berbagai entitas,
seperti penyelenggara Negara/pemerintah, penyelenggara sektor
ekonomi dan pembangunan, lembaga independen yang dibentuk oleh
pemerintah, badan usaha/badan hukum yang memiliki wewenang
untuk melaksanakan sebagian tugas pelayanan publik, badan
usaha/badan hukum yang bekerja sama atau dikontrak untuk
melaksanakan sebagian tugas pelayanan publik, serta masyarakat
12
umum atau sektor swasta yang mengelola tugas dan fungsi pelayanan
publik yang tidak dapat ditangani oleh pemerintah/pemerintah daerah.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:
1. Organisasi pemberi (penyelenggara) pelayanan, seperti
Pemerintah Daerah.
2. Penerima layanan (pelanggan), yang dapat berupa individu,
masyarakat, atau organisasi yang memiliki kepentingan.
3. Kepuasan yang diberikan dan diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
13
untuk mendapatkan saran, masukan, dan membangun kepedulian dan
komitmen.
Secara teoritis, tujuan pelayanan publik adalah memuaskan
masyarakat. Untuk mencapai kepuasan tersebut, diperlukan kualitas
pelayanan yang prima, yang tercermin dalam:
a. Transparansi: Pelayanan yang terbuka, mudah diakses oleh semua
pihak yang membutuhkan, disediakan secara memadai, dan mudah
dipahami.
b. Akuntabilitas: Pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Kondisional: Pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan
kemampuan penyelenggara dan penerima layanan, dengan tetap
menjaga efisiensi dan efektivitas.
d. Partisipatif: Pelayanan yang mendorong peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan publik, dengan memperhatikan
aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.
e. Kesamaan Hak: Pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi
berdasarkan suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lainnya.
f. Keseimbangan Hak dan Kewajiban: Pelayanan yang
mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima
pelayanan publik.
Di Indonesia, Standar Pelayanan Publik telah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003.
Standar tersebut mencakup beberapa hal, minimal meliputi:
a. Prosedur pelayanan;
b. Waktu penyelesaian;
c. Biaya pelayanan;
d. Produk pelayanan;
e. Sarana dan prasarana;
f. Kompetensi petugas pelayanan.
Penyusunan standar pelayanan publik harus memperhatikan
kemampuan, kelembagaan, dan aparat penyelenggara pelayanan, serta
14
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat. Diharapkan agar
standar pelayanan publik yang ditetapkan dapat dilaksanakan dengan
baik, terutama oleh para pelaksana operasional pelayanan yang
berinteraksi langsung dengan masyarakat, dan dipahami serta diterima
oleh masyarakat dan stakeholder terkait.
2.1.2 Kualitas Pelayanan
2.1.2.1 Pengertian Kualitas Layanan Publik
Pelayanan publik sering dianggap sebagai representasi dari
keberadaan birokrasi pemerintah, karena langsung berhubungan
dengan kebutuhan faktual masyarakat terhadap peran pemerintah.
Dasar pelayanan publik menempatkan masyarakat sebagai subjek
dalam penyelenggaraan pemerintahan. Menilai kualitas pelayanan
publik tidaklah mudah, terutama dalam pemberian layanan yang
bersifat jasa maupun administratif, karena kualitas pelayanan publik
saat ini menjadi indikator kegagalan atau keberhasilan suatu negara.
Untuk mengukur kualitas pelayanan publik, peneliti mengemukakan
pengertian kualitas pelayanan dari berbagai ahli.
Layanan publik atau layanan umum dapat didefinisikan sebagai
berbagai bentuk jasa pelayanan baik berupa barang publik maupun jasa
publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di tingkat pusat, daerah, dan
lembaga Badan Usaha Milik Negara/Daerah, dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat serta mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan (Ratminto, 2017).2
Menurut Tjiptono (2004)3 mengemukakan bahwa kualitas layanan
adalah upaya pemenuhan kebutuhan yang dibarengi dengan keinginan
konsumen serta ketepatan cara penyampaiannya agar dapat memenuhi
harapan dan kepuasan pelanggan tersebut.
Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa masyarakat dalam
memberikan penilaian terhadap kualitas pelayanan berdasarkan
perbandingan pengalaman yang pernah dirasakan dengan apa yang
diharapkan atas pelayanan tersebut. Seperti yang dijelaskan
15
sebelumnya bahwa di dalam suatu organisasi, konsep kualitas
pelayanan menjadi ukuran keberhasilan organisasi, keberhasilan
organisasi yang dimakud baik itu pada organisasi bisnis maupun juga
pada organisasi yang bertugas untuk menyediakan pelayanan publik.
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas
layanan publik merupakan suatu kondisi dinamis yang
membandingkan antara kenyataan atas pelayanan pemanfaatan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan dengan harapan atas pelayanan
yang ingin diterima, dimana penilaian kualitasnya ditentukan pada saat
terjadinya pelayanan publik tersebut.
2.1.2.2. Prosedur Pelayanan Publik
16
pelayanan umum harus diinformasikan secara terbuka agar mudah
diketahui dan dipahami, baik diminta maupun tidak diminta.
e. Efisiensi: Persyaratan pelayanan umum dibatasi hanya pada hal-hal
yang terkait langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan,
dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan
dengan produk pelayanan umum yang diberikan. Pengulangan
pemenuhan persyaratan harus dicegah, dengan memanfaatkan
perlengkapan persyaratan dari satuan kerja/instansi pemerintah
terkait.
f. Ekonomis: Biaya pelayanan umum ditetapkan secara wajar, dengan
memperhatikan nilai barang atau jasa pelayanan umum, kondisi
dan kemampuan masyarakat untuk membayar secara umum, dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
g. Keadilan yang merata: Pelayanan umum harus diusahakan seluas
mungkin dengan distribusi yang merata dan diperlakukan secara
adil.
h. Ketetapan waktu: Pelaksanaan pelayanan umum harus diselesaikan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
2.1.2.3. Standar Kualitas Pelayanan Publik
Menurut Keputusan MenPAN Nomor 63 Tahun 2004 yang dikutip
dalam Afrial (2009)4, standar layanan minimal meliputi hal-hal berikut:
a. Prosedur pelayanan yang berlaku bagi pemberi dan penerima
layanan, termasuk pengaduan.
b. Waktu penyelesaian yang ditetapkan, mulai dari pengajuan
permohonan hingga penyelesaian layanan, termasuk pengaduan.
c. Biaya pelayanan beserta rincian yang ditetapkan dalam proses
pemberian layanan.
d. Produk layanan dan hasil yang akan diterima sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
e. Sarana dan prasarana yang memadai untuk penyelenggaraan
pelayanan publik.
17
f. Kompetensi petugas pemberi layanan yang ditetapkan dengan tepat
berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan
perilaku yang diperlukan.
18
akan merasa puas apabila pelayanan servis yang diperolehnya sama
atau melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan
kecewa masyarakat akan muncul apabila pelayanan layanan servis yang
diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya. Dengan demikian,
kepuasan memang menjadi variabel yang sangat penting untuk
mengukur pemasaran pelayanan servis yang berkaitan dengan hasil
akhir dari pelayanan yang telah diberikan apakah sesuai dengan harapan
atau keinginan masyarakat.
Berdasarkan Permenpan No. 16 Tahun 2014, survei kepuasan
masyarakat adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas
pendapat masyarakat. Melalui survei ini diharapkan mendorong
partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai
pelayanan penyelenggara kepuasan publik untuk meningkatkan kualitas
kepuasan dan melakukan pengembangan melalui inovasi-inovasi
kepuasan publik.
19
4. Elemen-elemen interaksi dengan pelanggan, level ini mengacu
pada interaksi penyedia jasa dengan pelanggan melalui tatap muka
langsung atau melalui kontak berbasis teknologi.
5. Elemen emosional-dimensi afektif pelayanan inti dari level kelima
ini adalah bagaimana kita menumbuhkan perasaan positif dalam
diri pelanggan. Kelima level pemicu kepuasan pelanggan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Perasaan dan emosi yang dikomunikasikan: Pada intinya
perasaanapa yang kita timbulkan dalam diri mereka.
b. Tingkat pelayanan pribadi, perhatian, kecepatan pelayanan,
kualitas umum dari kontak; bagaimana orang diperlakukan dan
dilayani.
c. Mengikuti standar yang ada, penghantaran tepat waktu,
menepatijanji, sedikit kesalahan pada produk dan jasa.
d. Sistem penghantaran, rekening, penetapan harga, jaminan, jadwal
penanganan keluhan dan keistimewaan lain yang meningkatkan
dan mendukung produk atau jasa inti.
e. Produk atau jasa inti: inti dari yang kita tawarkan.
2.2 Penelitian Yang Relevan
20
dilakukan. Analisis induktif, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji berganda analisis regresi. Pengujian hipotesis
menggunakan uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi (R2).
Pengaruh
Kualitas Pelayanan Kepuasan Masyarakat
(X) (Y)
21
2.4 Hipotesis
Dari kerangka berpikir yang telah sampaikan di atas maka hipotesis yang
dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.
2.
3.
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan
Masyarakat di Kantor Kecamatan Cikampek ini dilakukan di Kantor Kecamatan
Cikampek Kabupaten Karawang. Adapun waktu pelaksanaan penelitian
dilakukan pada bulan Januari-April 2024.
3.2 Desain dan Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.
Cresweel (2010, hlm. 24)9 menyatakan bahwa, “pendekatan kuantitatif
adalah pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui
perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang
diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survey untuk
menentukan frekuensi dan prosentase tanggapan mereka”.
Menurut Cresweel (2010)9 dalam pendekatan kuantitatif ini penelitian
akan bersifat pre-determinded, analisis data statistik serta interpretasi data
statistik. Peneliti yang menggunakan pendekatan kuantitatif akan menguji
suatu teori dengan cara merinci suatu hipotesis-hipotesis yang spesifik,
lalu mengumpulkan data untuk mendukung atau membantah hipotesis-
hipotesis tersebut. Pendekatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah pendekatan analisis kuantitatif berdasarkan informasi statistika.
Selain itu, penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2018)10 adalah
sebagai berikut: Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
kuantitatif merupakan suatu pendekatan di dalam penelitian untuk
menguji hipotesis dengan menggunakan uji data statistik yang akurat.
23
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan,
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur
pengaruh kualitas pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat di
Kantor Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang.
3.2.2 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk
menjelaskan serta meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai
variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu
berdasarkan apa yang terjadi. Peneliti menggunakan metode deskriptif
untuk melihat sebab-akibat antara variabel bebas (kualitas pelayanan)
dengan variabel terikat (kepuasan masyarakat).
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah semua objek yang memnuhi syarat-syarat kualitas
dan karakteristik yang sesuai dengan penelitian Sugiyono (2018)10, dan
populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
berdomisili di Kantor Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang
yang berjumlah 5.000 orang.
3.3.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik Non Probability Sample dimana setiap anggota populasi tidak
memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. Jenis
Non Probability Sampling yang digunakan adalah jenis Purpose
Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Penelitian Pustaka, yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara mencari
barbagai buku literatur dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan
masalah yang di bahas.
2. Penelitian Lapangan, yaitu pengumpulan data lapangan dengan cara
sebagai berikut:
a. Observasi, yaitu mengadakan kunjungan langsung pada objek
penelitian dan mengumpulkan data yang diperlukan.
b. Koesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada setiap responden untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga penelitian dapat
lebih berstruktur, dengan menggunakan skala likert (Sugiyono 2013 :
132).
1. Sangat Setuju (SS)
2. Setuju (S)
3. Kurang Setuju (KS)
4. Tidak Setuju (TS)
24
5. Sangat Tidak Setuju (STS)
3.5 Teknik Analisis Data
Teknis analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji
validitas, uji reliabilitas, dan uji regresi linier sederhana. Peneliti menganalisis
data dengan menggunakan SPSS.
DAFTAR PUSTAKA
Hardiansyah. Kualitas Pelayanan Publik. (Gava Media, ed.).; 2011.
Ratminto. Dan Winarsih, A. (2013). Manajemen Pelayanan (Pustaka Belajar
(ed.)).Ratminto. Dan Winarsih A. Manajemen Pelayanan. (Pustaka Belajar,
ed.).; 2013.
Tjiptono FGC. Service, Quality Statisfaction. 3rd ed.; 2004.
Afrial RJ. Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan setelah Perubahan Kedudukan
dan Fungsi Camat sebagai Perangkat Daerah (Studi Perbandingan
Kecamatan Ketapang Kabupaten Bandung dan Kecamatan Darmaga
Kabupaten Bogor). Published online 2008.
Ramadhan N, Sembiring J. Pengaruh employee engagement terhadap kinerja
karyawan di human capital center pt. telekomunikasi indonesia, tbk. J
Manaj Indones. 2014;14(1):47-58.
Barnes JG. Secret of Customer Relationship Management (Rahasia. Manajemen
Hubungan Pelanggan). (Andi, ed.).; 2003.
Seles M, Armiati A. Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Penerima Layanan
Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Agam. J Ecogen.
2021;4(4):496-511.
Suandi S. Analisis Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan
Indeks Kepuasan Masyarakat di Kantor Kecamatan Belitang Kabupaten
OKU Timur. J Ilmu Adm dan Stud Kebijak. 2019;1(2):13-22.
Creswell JW. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed.
PT Pustaka Belajar; 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatig, Dan R&D. Alfabeta; 2018.
Creswell, J. W. (2010). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
mixed. Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar.
Undang- Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang
pengertian pelayanan publik.
25