Oleh :
Maya Suhera
71210611028
2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................................... 8
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan petunjuk yang
telah ditetapkan . Makalah ini berjudul “PENGARUH PELAKSAAN PELAYANAN
PUBLIK DALAM BADAN PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN”.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi dan penyajian makalah ini masih belum
sempurna, karena masih dalam tahap pembelajaran sebagai mahasiswa. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun atau dapat memperbaiki sangat diharapkan agar
dapat menjadi hasil yang lebih sempurna. Penyusun juga mengucapkan terima kepada semua
sehingga sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah
ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan sarannya guna perbaikan di
kemudian hari. Terimakasih.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
Penerimaan Asli Daerah (PAD) adalah sumber penerimaan daerah yang dikelola dan
dimanfaatkannya sepenuhnya oleh daerah. Pendapatan asli daerah merupakan sumber
keuangan daerah yang digali dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari
pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan sertalain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Oleh karena itu
perkembangannya berkaitan erat dengan upaya fiscal(fiscaleffort) yang dilakukan pemerintah
daerah dalam menggali dan mengembangkan potensi penerimaan yang dimiliki oleh daerah
lainnya.
Berdasarkan pengamatan awal di Badan Pengelola Pajak dan Retribusi daerah Kota
Medan terdapat keluhan masyarakat terhadap proses penyelenggaraanpelayanan publik.
Masyarakat yang membayar pajak tersebut harus menunggu pembuatan ketetapan pajak
sebelum membayar pajaknya. Keluhan terjadi saat banyak masyarakat yang mengajukan
slipsetoran pada saat yang bersamaan sedangkan petugas pelayanan tidak siap sehingga
masyarakat harus menunggu lama. Pada waktu tertentu petugas melakukan pelayanan di luar
kantor, yaitu melakukan penagihan retribusi kepada masyarakat, sehingga semakin
mengurangi jumlah petugas pelayanan di kantor. Keterlambatan pelayanan juga disebabkan
oleh surat ketetapan pajak daerah yang mengalami kekeliruan dalam pengetikan sehingga
petugas harus mengulang kembali proses dari awal. Selain itu, tidak semua petugas
memiliki kemampuan yang baik dalam mengoperasikan sistem komputer sehingga
menentukan kecepatan dan ketepatan produk pelayanan yang diberikan.
2
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian yang berjudul : “ Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Dalam Badan
Pendapatan Daerah Kota Medan ”.
B. Rumusan Masalah
1. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, untuk mempermudah arah dan proses
pembahasan, peneliti merumuskan masalah Bagaimana Kualitas Pelayanan Publik
Dalam Badan Pendapatan Daerah Kota Medan?
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
B. Pengertian Kualitas Pelayanan Publik
Pelayanan yang baik atau memuaskan merupakan salah satu upaya intansi
pemerintah untuk untuk menciptakan kepuasan bagi masyarakat. Jika masyarakat
merasa telah mendapatkan pelayanan yang baik berarti intansi pemerintah dalam
memberikan pelayanan mampu memberikan pelayanan yang baik pula, demikian pula
sebaliknya. Pelayanan sebagai salah satu fungsi dari pemerintah sudah seharusnya
pelayanan dapat diselenggarakan secara berkualitas oleh pemerintah.
Kualitas pelayanan publik dapat tercermin dengan adanya transparansi atau keterbukaan
dan mudah diakses oleh semua masyarakat. Masyarakat dapat merasakan akses pelayanan
yang memadai dan mudah dimengerti. Pelayanan yang prima juga pelayanan yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, peraturan tersebut dapat
melindungi masyarakat sebagai nilai kepercayaan yang didapat oleh masyarakat. Pelayanan
yang di berikan kepada masyarakat, pelayanan yang sesuai dengan kemampuan yang
memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan tersebut. Pelayanan yang di berikan
kepada masyarakat harus sesuai dengan keinginan atau aspirasi masyarakat dan sesuai
dengan harapan yang diinginkan oleh masyarakat. Pelayanan juga diberikan kepada semua
lapisan masyarakat, tanpa membedakan status atau jenis kelamin, sehingga akan tercipta
pelayanan yang adil yang di rasakan oleh penerima pelayanan.
Disini pemberi pelayanan dituntut untuk harus mengerti keinginan konsumen sebaik-
baiknya, atau bahkan ketika ada konsumen yang kurang mengerti dengan prosedur yang
diterapkan oleh pemberi pelayanan maka pihak yang memberikan pelayanan tersebut harus
5
memberikan pengertian sebaik mungkin sehingga konsumen dapat mengerti dan
memaklumi atas segala peraturan atau prosedur yang diterapkan perusahaan. Kualitas
pelayanan merupakan suatu pelayanan yang diberikan Badan Pendapatan Daerah Kota
Medan kepada masyarakat seperti pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor dengan
tujuan untuk memberikan kepuasaan kepada masyarakat.
6
Terwujudnya Kualitas Pelayanan Badan Pendapatan Daerah Kota
Medan
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung berpengaruh terhadap
kepuasan publik pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan. Hal
ini menjelaskan publik (masyarakat) merasa puas atas kinerja pelayanan Badan
Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan yang berhubungan dengan
keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung. Keandalan, daya tanggap,
jaminan, empati dan bukti langsung juga memberikan pengaruh terhadap Kepuasan
Publik pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan. Hal ini
menjelaskan sudah tepatnya penyusunan dan perwujudan variabel pelayanan yang terdiri
dari keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung dalam operasional
Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan khususnya dalam
membentuk Kepuasan Publik yang meminta pelayanan. Secara korelasi juga dapat dilihat
bahwa tingkat korelasi antara variabel variabel kualitas pelayanan.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
9
Sianipar, A. (2006),Manajemen PelayananMasyarakat,Jakarta: LAN-RepublikIndonesia
10