Di susun oleh :
Miftahul Jannah (2222012)
LHOKSEUMAWE
2023
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kewajiban dasarnya dalam kerangka
pelayanan publik yang merupakan amanat UUD RI 1945.” Dijelaskan pula dalam
publik.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Responsivitas
mengukur daya tanggap birokrasi terhadap harapan, keinginan dan aspirasi, serta
pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat (Dilulio dalam
Dwiyanto, 2008: 63). Menurut Osborne & Plastrik (dalam Dwiyanto, 2008: 62)
dijabarkan menjadi beberapa indikator, yaitu: (1) terdapat tidaknya keluhan dan
pengguna jasa selama satu tahun terakhir; (2) sikap aparat birokrasi dalam
merespons keluhan dari pengguna jasa; (3) penggunaan keluhan dari pengguna jasa
5
pemerintahan terhadap berbagai kebutuhan dan permasalahan yang terjadi dalam
masyarakat. Pelayanan perizinan yang berkualitas tidak akan dapat terwujud jika
Tanggung jawab yang dimaksud adalah pelaksanaan tugas seorang birokrat dalam
pelayanan sehari- hari, yang dijalaninya sesuai dengan aturan, tepat waktu, dan dapat
menyelesaikan tugas pelayanan perizinan dengan baik dan benar serta dapat
ukuran nilai atau norma eksternal yang ada di masyarakat atau yang dimiliki oleh
para stakeholders.
6
Jarang dipraktekkan oleh aparat pemerintahan disemua instansi
pemerintahan. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan informan Thomas, yang
mengatakan bahwa tanggung jawab yang dilakukan oleh aparat pelayanan sudah
dilakukan, tetapi masih terbatas pada tanggung jawab sebagai accountability saja,
karena petugas pelayanan Cuma bertanggung jawab atas apa yang dilakukan secara
administrasi pada hari itu, tetapi untuk seterusnya petugas layanan Cuma membuat
janji dalam penyelesaian surat ijin tersebut, sehingga kondisi ini menurut hemat
dimiliki, walaupun masih sebatas pada tanggung jawab dari dimensi acountabiliy,
tetapi belum menyentuh secara penuh tanggung jawab pada dimensi obligation dan
dilakukan bukan hanya sekedar melaporkan hasil kerja administrasi belaka tetapi
pemerintahan kepada masyarakat atas segala akibat yang ditimbulkan oleh keputusan
hatinya yang bersifat free choice sehingga ia bertindak dan membawa akibat tertentu
langsung dan tidak langsung dari kebijakan yang diambil atas dasar free-choice,
jawab ini lebih bersifat etis-moral dari pemerintah terhadap rakyatnya. Dengan
7
memenuhi bukannya masyarakat didiamkan saja tanpa adanya reaksi sedikitpun dari
Djohan dan Milwan (2007: 27) berpendapat bahwa tanggung jawab adalah
norma yang menuntut kesediaan moral setiap penyelenggara negara untuk:
demikian tanggung jawab timbul karena adanya hubungan antara atasan dan bawahan
segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugasnya, baik yang akan dilakukan
8
maupun yang sudah dilakukan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, baik
diminta maupun tidak diminta kepada seluruh masyarakat. Selanjutnya makna cause
rakyat atas segala akibat yang ditimbulkan oleh keputusan batinnya yang bersifat free
choice sehingga ia bertindak dan membawa akibat tertentu kepada masyarakat dan
lingkungannya.
baik dapat menjadi kenyataan dan berjalan sebagai mana mestinya memerlukan
komitmen dan keterlibatan semua pihak, yaitu pemerintah dan masyarakat. Good
government yang efektif menunutut adanya aligment (koordinasi) yang baik dan
integritas, professional serta etos kerja dan moral yang tinggi. Prinsip pemerintahan
yang baik meliputi : azas kepastian hukum, azas proporsionalitas, azas profesionalitas
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa serta
dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab
serta bebas KKN. Untuk itu harus ada keterkaitannya pada mekanisme regulasi
akkuntabilitas pada setiap instansi pemerintah dan upaya memperkuat peran dan
9
kapasitas parlemen, serta tersedeiannya akses yang sama pada informasi bagi
masyarakat luas.
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media
behorlijk bestuur atau the general of good administration merupakan usulan dari
Panitia de Monchy. Dalam kamus bahasa Indonesia, pengertian baik identik dengan
patut atau layak. Baik berarti tidak ada celanya. Pemerintahan yang baik berarti suatu
pemerintahan yang teratur, tiada celanya. Asas-asas umum pemerintahan yang baik itu
merupakan asas-asas hukum kebiasaan yang secara umum dapat diterima menurut
rasa keadilan kita yang tidak dirumuskan secara tegas dalam peraturan-peraturan
10
Parameter pemerintahan Daerah yang baik (good Local government) adalah
berupa pelayanan kepada masyarakat dan pemberdayaan warga masyarakat dalam
setiap pembangunan. Agar pemerintahan daerah yang baik dapat menjadi kenyataan
dan berjalan sebagai mana mestinya diperlukan komitmen dan keterlibatan pihak
pemerintah daerah dan masyarakat secara aktif. Dengan demikian, maka roda
pemerintahan daerah yang dijalankan dengan prinsip otonomi yang seluas-luanya itu
mampu menciptakan pemerintahan daerah yang baik dan akuntabel.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13