Disusun oleh :
Nama : Fuji Setiawati anjani
NIM : 1138010109
Kelas : Administrasi Negara/IV-C
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Kualitas Pelayanan Publik Dalam
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia.
Makalah ini dibuat dengan berbagai buku sumber untuk membantu menyelesaikan
makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu pelayanan publik.
2. Mengetahui pengertian Sistem administrasi Negara Republik Indonesia.
3. Mengetahui masalah kualitas pelayanan publik.
4. Mengetahui solusi dari masalah kualitas pelayanan publik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pelayanan Publik
Pemerintahan Negara pada hakikatnya menyelenggarakan dua jenis fungsi utama, yaitu
fungsi pengaturan dan fungsi pelayanan. Fungsi pengaturan biasanya dikaitkan dengan
hakikat Negara modern sebagai suatu Negara hukum (legal state), sedangkan fungsi
pelayanan dikaitkan dengan hakikat Negara sebagai suatu Negara kesejahteraan (welfare
state). Kedua fungsi ini menyangkut semua segi kehidupan dan penghidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, dan pelaksanaanya dipercayakan kepada aparatur pemerintah
tertentu yang secara fungsional bertanggungjawab atas bidang-bidang tertentu kedua fungsi
tersebut.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, pelayanan memiliki tiga makna, yaitu
1. Perihal atau cara melayani.
2. Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan.
3. Kemudahan yang diberikan sehubungan jual beli barang atau jasa.
Pelayanan pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok
dan/atau organisasi baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan.
Monir (2013:16), Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang
lain secara langsung. Sedangkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993),
mengemukakan bahwa pelayanan adalah sebagai bentuk kegiatan pelayanan dalam bentuk
barang atau jasa dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Istilah lain yang sejenis dengan pelayanan adalah pengabdian dan pengayoman. Dari
seorang administrator diharapkan akan tercermin sifat-sifat memberikan pelayanan publik,
pengabdian kepada kepentingan umum dan memberikan pengayoman kepada masyarakat
lemah dan kecil. Administrator lebih menekankan pada mendahulukan kepentingan
masyarakat/umum dan memberikan servis kepada masyarakat dibandingakan lebih
mendahulukan kepentingan sendiri.
Pelayanan publik menurut Sinambela (2005:5) adalah sebagai setiap kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang
menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun
hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.
Agung Kurniawan (2005:6) bahwa pelayanan publik adalah pemberian pelayanan
(melayani) keperluan orang lain atau masyarakat yang memeliki kepentingan pada organisasi
itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
Pelayanan publik menurut kepmen PAN Nomor 25 Tahun 2004 adalah segala kegiatan
pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima layanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Sedangkan kepmen PAN Nomor 58 Tahun 2002
mengelompokan tiga jenis pelayanan dari instansi pemerintah serta BUMN/BUMD, yaitu :
1. Pelayanan Administratif
Jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa pencatatan, penelitian,
pengambilan keputusan, dokumentasi dan kegiatan tata usaha yang secara keselurahan
menghasilkan produk akhir berupa dokumen, misalnya jenis pelayanan sertifikat tanah,
pelayanan, IMB, pelayanan administrasi kependudukan.
2. Pelayanan Barang
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan yang berupa penyediaan dan atau pengolahan
bahan berwujud fisik termasuk distribusi dan penyampaiannya kepada konsumen langsung
dalam suatu sistem. Misalnya jenis pelayanan listrik, pelayanan air bersih, pelayanan telepon.
3. Pelayanan Jasa
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa sarana dan prasarana seta
penunjangnya. Misalnya pelayanan angkutan darat, laut, udara, pelayanan kesehatan,
pelayanan perbankan, pelayanan pos.
Dari beberapa pengertian pelayanan dan pelayanan publik yang telah diuraikan, pelayanan
publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau
masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk member kepuasan
kepada penerima pelayanan.
Pelayanan publik yang harus diberikan oleh pemerintah dapat diklasifikasikan ke dalam
dua kategori utama, yaitu: pelayanan kebutuhan dasar dan pelayanan umum. Mahmudi
(2005:205-210)
1. Pelayanan kebutuhan dasar
Pelayanan kebutuhan dasar yang harus diberikan oleh pemerintah meliputi:kesehatan,
pendidikan dasar dan bahan kebutuhan pokok masyarakat.
a. Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat, maka kesehatan adalah
hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh UUD. Setiap Negara mengakui
bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu,
perbaikan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu investasi sumber daya
manusia untuk mencapai masyarakat yang sejahtera.
b. Pendidikan Dasar
Pendidikan merupakan suatu bentuk investasi sumber daya manusia. Masa depan suatu
bangsa akan sangat di tentukan oleh seberapa besar pengertian pemerintah terhadap
pendidikan masyarakatnya. Tingkat pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap tingkat
kemiskinan karena pendidikan merupakan salah satu komponen utama kemiskinan.
c. Bahan Kebutuhan Pokok
Dalam penyediaan kebutuhan pokok, pemerintah perlu menjamin stabilitas harga
kebutuhan pokok masyarakat dan menjaga ketersediaannya di pasar maupun di gudang dalam
bentuk cadangan atau persediaan.
2. Pelayanan Umum
Selain pelayanan kebutuhan dasar pemerintah sebagai instansi penyedia pelayanan publik
juga harus memberikan pelayanan umum kepada masyarakatnya. Pelayanan umum yang
harus diberikan kepada masyarakat terbagi menjadi tiga, yaitu :
a. Pelayanan Administratif
Pelayanan administrative adalah pelayanan berupa penyediaan berbagai bentuk dokumen
yang dibutuhkan oleh publik, misalnya: pembuatan KTP, sertifikat tanah, akta kelahiran, akta
kematian, buku pemilik kendaraan bermotor, surat tanda nomor kendaraan bermotor,ijin
mendirikan bangunan, dan sebagainya.
b. Pelayanan Barang
Pelayanan barang adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk atau jenis
barang yang menjadi kebutuhan publik, misalnya : jaringan telepon, penyediaan tenaga
listrik, penyediaan air bersih.
c. Pelayanan Jasa
Pelayanan jasa adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai brntuk jasa yang
dibutuhkan publik, misalnya: pendidikan tinggi dan menengah, pemeliharaan kesehatan,
penyelenggaraan transportasi, sanitasi lingkungan , persampahan, dan sebagainya.
Kualitas pada dasarnya merupakan kata yang menyandang arti relative karena bersifat
abstrak, kualitas dapat digunakan untuk menilai atau menentukan tingkat penyesuaian suatu
hal terhadap persyaratan atau spesifikasinya. Bila persyaratan atau spesifikasi itu terpenuhi
berarti kualitas sesuatu hal yang dimaksud dapat dikatakan baik, sebaliknya jika persyaratan
tidak terpenuhi maka dapat dikatakan tidak baik. Untuk menetukan kualitas diperlukan
indikator. Karena spesifikasi yang merupakan indikator harus dirancang berarti kualitas
secara tidak langsung merupkan hasil rancangan yang tidak tertutup kemungkinan untuk
diperbaiki atau di tingkatkan.
Pelayanan yang berkualitas menurut Osborne dan Gebler (1995), serta Bloom (1981),
antara lain memiliki cirri-ciri seperti : tidak prosedural (birokratis), terdistribusi dan
terdesentralisasi, serta berorientasi kepada pelanggan.
Kasmir (2005:31), mengataan bahwa pelayanan yang baik adalah kemampuan seseorang
dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan keputusan kepada pelanggan dengan
standar yang telah ditentukan.
Gerson (2002:55), menyatakan pengukuran kualitas internal memang penting. Tetapi
semua itu tidak ada artinya jika pelanggan tidak puas dengan apa yang telah diberikan. Untuk
membuat pengukuran kualitas lebih berarti dan sesuai.
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa kedua sudut pandang tentang pelayanan itu
penting, karena bagaimanapun pelayanan internal adalah langkah awal dilakukannya suatu
pelayanan. Akan tetapi pelayanan tersebut harus sesuai dengan keinginan pelanggan yang
dilayani. Artinya bagaimana upaya untuk memeperbaiki kinerja internal harus mengarah atau
merujuk pada apa yang diinginkan pelanggan (eksternal). Kalau tidak dengan demikian
bagaimana pun performa suatu organisasi tetapi kalau tidak sesuai dengan keinginan
pelanggan atau tidak memuaskan, citra kinerja organisasi tersebut akan dinilai tetap tidak
bagus, oleh karena pertama-tama penting untuk mengetahui kualitas pelayanan dari
perspektif pelayanan, selain agar organisasi tersebut “ survive” juga agar kinerjanya dapat
lebih ditingkatkan lagi.
2.2 Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Pengertian Sistem
Sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan
suatu maksud, apabila bagian suatu rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya maka
maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak-tidaknya sistem yang sudah
terwujud akan mendapatkan gangguan, (Sumantri).
Menurut Musanef, sistem adalah suatu saran yang menguasai keadaan dan pekerjaan agar
dalam menjalankan tugas dapat teratur.
Robert Dahl, a political system is any persistent pattern of human relationships that
involves the significant extent, power, rules or authority.
Menurut Robert Dahl system politik mencakup dua hal yaitu pola yang tetap dari
hubungan anatar manusia, kemudian melibatkan sesuatu yang luas tentang kekuasaan, aturan
dan kesewenangan.
Gabriel Almond, the political system Is that system of interactions to be found in hall
independent societies, which performs the functions of integration and adaptation.
Menurut Gabriel almond sistem politik antara lain adalah merupakan sistem interaksi yang
ditemui dalam masyarakat merdeka, yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.
Pengertian Administrasi
Menurut Prajuri Atmosudirjo, administrasi merupakan suatu fenomena sosial, yaitu suatu
perwujudan tertentu didalam masyarakat modern. Eksistensi administrasi ini berkaitan
dengan organisasi. Jadi, barang siapa yang hendak mengetahui adanya administrasi dalam
masyarakat ia harus mencari terlebih dahulu suatu organisasi yang masih hidup, di situ
terdapat administrasi.
Menurut Lurher Gulick, administration has to do with getting things done, with the
accomplistment of defined objectives.
Jadi menurut Gulick administrasi berkenaan dengan penyelesaian hal apa yang hendak
dikerjakan, dengan tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Sondang P.Siagian, administarsi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari
keputusan-keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilaksanakan
oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada prinsipnya administrasi mempunyai pengertian yang sama yaitu:
a. Kerja sama,
b. Banyak orang, dan
c. Untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian Negara
Negara sebagai objek material administrasi engara juga akan bertumpang tindih dengan
ilmu politik dan ilmu pemerintaha, yaitu sebagi berikut:
Menurut Herman Finer, Negara adalah organisasi kewilayaha yang bergerak di bidang
kemasyarakatan dan kepentingan perseorangan dari segenap kehidupan yang
multidimensional untuk pengawasan pemerintahan dengan legalitas kekuasaan tertinggi.
Menurut Robert Mac Iver, Negara adalah gabungan antara suatu system kelembagaan
dengan organisasinya sendiri sehingga bila membahas tentang Negara, kita cenderung selalu
mengartikan lembaga dari suatu organisasi penyelenggaraan.
Menurut Kranenburg, Negara adalah suatu system dari tugas-tugas umum dan organisasi-
orgaisasi yang telah di atur dalam usaha untuk mencapai tujuan yang juga menjadi tujuan
rakyat yang diliputinya, sehingga harus ada pemerintah yang berdaulat.
Jadi, nengara adalah suatu kelompok persekutuan, alat organisasi kedaerahan dan
kewilayahan, yang memiliki system politik yang melembaga dari rakyat, keluarga, desa, dan
pemerintah yang tinggi; terdiri dari orang-orang yang kuat memiliki monopoli,
kewibawaan ,daulat, hokum dan kepemimpinan yang bersifat memaksa sehingga pada
akhirnya memperoleh keabsahan dari luar dan dalam negeri; selanjutnya organisasi ini
memiliki kewenangan untuk membuat rakyatnya tenteram, aman, teratur, terkendali di satu
pihak dan di lain pihak melayani kesejahteraan dalam rangka mewujudkan cita-cita bersama.
Jadi, system adalah kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian, yang kait-mengait satu sama
lainnya.
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI)
Sistem administrasi Negara republik indonesia secara luas memiliki arti Sistem
Penyelenggaraan Negara Indonesia menurut UUD 1945, yang merupakan sistem
penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya, sedangkan dalam arti
sempit, SANRI adalah idiil Pancasila, Konstitusional – UUD 1945, operasional RPMJ
Nasional serta kebijakan-kebijakan lainnya. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
secara simultan berinteraksi dengan faktor-faktor fisik, geografis, demografi, kekayaan alam,
idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.
Dalam rangka pencapaian tujuan negara dan pelaksanaan tugas negara diselenggarakan
fungsi-fungsi negara yang masing-masing dilaksanakan oleh Lembaga Negara yang telah
ditetapkan dalam UUD 1945 dengan amandemennya.
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara merupakan bagian integral dari sistem
Penyelenggaraan negara. Operasionalisasi dari semua ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945
merupakan bagian yang sangat dominan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
Agar pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan maupun dalam rangka menggerakkan
dan memperlancar pelaksanaan pembangunan, kegiatan aparatur pemerintah perlu dipadukan,
diserasikan dan diselaraskan untuk mencegah timbulnya tumpang tindih, pembentukan,
kesimpangsiuran dan atau kekacauan, oleh karena itu koordinasi antar kegiatan aparatur
pemerintah harus dilakukan mulai dari proses perumusan kebijakan, perencanaan,
pelaksanaan sampai kepada pengawasan, dan pengendaliannya.
Sistem administrasi negara pada dasarnya mengandung unsur-unsur tertentu seperti
lazimnya suatu sistem, yaitu: Pertama, Nilai, yang mencakup landasan, falsafah, cita-cita dan
tujuan negara; Kedua, Struktur, yang menggambarkan keberhasilan lembaga-lembaga negara
dan lembaga-lembaga pemerintah dengan kewenangan masing-masing. Ketiga, Proses, yang
berupa kegiatan dan saling hubungan antara lembaga – lembaga yang ada dalam negara
dalam mewujudkan tujuan berbangsa yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan organisasi
dan tuntutan seluruh rakyat sebagai pemilik keseluruhan negara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. pelayanan publik adalah sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau
masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk member kepuasan
kepada penerima pelayanan.
b. Sistem administrasi Negara republik indonesia secara luas memiliki arti Sistem
Penyelenggaraan Negara Indonesia menurut UUD 1945, yang merupakan sistem
penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya, sedangkan dalam arti
sempit, SANRI adalah idiil Pancasila, Konstitusional – UUD 1945, operasional RPMJ
Nasional serta kebijakan-kebijakan lainnya.
c. Masalah kualitas pelayanan publik antara lain, yaitu :
Paradigma pelayanan publik dan mentalitas aparat.
Kualitas pelayanan yang tidak memadai dan masih diskriminatif.
Belum adanya regulasi yang memadai.
d. Solusi dari masalah kualitas pelayanan publik.
Menghapus mentalitas pelayanan publik yang mementingkan diri sendiri.
Menerapkan aturan yang tegas dalam pelaksanaan pelayanan publik.
Revisi perundang-undangan.
DAFTAR PUSTAKA
.
Kencana, Inu (2013), Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI), Jakarta:
Bumi Aksara.
Pasolong, Harbani (2013), Teori Administrasi publik, Bandung: Alfabeta.
Almond G.S.A., & Sidney Verba (1963), Civic Culture, New Jersey: The Princeton
University.
Hardiyansyah (2011), Kualitas Pelayanan Publik, Yogyakarta: Gava Media.
Napitupulu, Paimin (2012), Pelayanan Publik & Customer Satisfaction, Bandung:
PT.Alumni.
Puspitosari, Hesti (2011), Filosofi Pelayanan Publik, Malang: Setara