Disusun Oleh :
Anderiansyah
NIM. 500633177
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2017
PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN
......................................,.........................
Peneliti
Anderiansyah
NIM. 500633177
Pembimbing II Pembimbing I
Halaman
Lembar Pengesahan......................................................................................... ii
Daftar Isi ...................................................................................................... iii
ii
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
pemerintahan pada saat ini telah menjadi isu yang strategis, karena kinerja
Aparatur Sipil Negara akan berdampak pada baik buruknya pelayanan yang
Tahun 2014), Oleh karena itu kinerja Aparatur Sipil Negara dalam
1
perwujudan dan fungsi pemerintah sebagai pelayan masyarakat. Dalam
tersebut. Pada kondisi ini Aparatur Sipil Negara dituntut untuk lebih mampu
memperbaiki kinerjanya.
Kinerja secara umum dapat dipahami sebagai besarnya kontribusi yang
yang lebih intensif dan optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi
karena dengan adanya kinerja maka tingkat pencapaian hasil akan terlihat
sehingga akan dapat diketahui seberapa jauh pula tugas yang telah dipikul
melalui tugas dan wewenang yang diberikan dapat dilaksanakan secara nyata
2
Kualitas pelayanan di Pengadilan Negeri Lubuklinggau masih belum seperti
yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat antara lain dari banyaknya pengaduan
pelayanan, sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu, dan biaya) serta
sesuai apa yang diharapkan oleh masyarakat. Untuk itu penulis sangat tertarik
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis merumuskan
berikut :
1. Bagaimana kinerja Aparatur Sipil Negara dalam memberikan
3
a) Mendeskripsikan dan menganalisis kinerja Aparatur
Lubuk Linggau
2. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :
a) Memberikan sumbangan ilmu bagi pengembangan Administrasi
4
BAB II
PENDAHULUANTINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Konsep Aparatur
5
Keberhasilan pencapaian tujuan dari setiap pelaksanaan kegiatan yang
pemerintah., Dengan demikian oleh sebab itu maka faktor sumber daya
Hasil kerja aparatur tidak lepas dari apa yang dinamakan dengan sumber
daya manusia.
baik dan terarah. Sumber daya aparatur menurut bBadudu dan satuan Sutan
6
(1996: 1372) dalam kamus Umum Bahasa Indonesia, adalah terdiri dari
kata sumber yaitu, tempat asal dari mana sesuatu datang, dan daya yaitu
7
pemerintah khususnya pada Pengadilan Negeri Lubuklinggau dapat
masyarakat.
2. Konsep Kinerja
1999).
8
digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
(skill) yang tinggi, bersedia bekerja karena digaji atau upah sesuai dengan
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini,
penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu sistem formal dan terstruktur
pelayanan, anggaran, tujuan, serta target kinerja yang jelas dan terukur.
aktif sebagai pelaku dalam upaya mecapai tujuan lembaga atau organisasi
9
dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat pada organisasi
tersebut.
10
Artinya antara pimpinan dan pegawai harus menjadi pendengar
organisasi.
pelayanan publik, oleh sebab itu, informasi mengenai kinerja tentu sangat
berguna untuk menilai seberapa jauh pelayanan yang diberikan oleh sebuah
kinerja bisa dilakukan secara lebih terarah dan sistematis. Disamping itu,
dalam menilai kinerja aparatur publik muncul karena tujuan dan misi
aparatur publik seringkali bukan hanya sangat kabur, tetapi juga bersifat
11
Ada beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur
1. Produktivitas
Konsep tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga
3. Responsivitas
Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali
12
Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan
organisasi.
5. Akuntabilitas
Konsep akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat
sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh rakyat dan
13
itu yang perlu dapat perhatian adalah sikap dan perilaku birokrat yang
14
sebagai pihak yang memberikan mandat kepada pemerintah
mempunyai unit memperoleh pelayanan dari pemerintah
barang dan jasa serta meliputi seluruh aspek masyarakat baik individu
15
oleh Pengadilan Negeri Lubuklinggau dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat.
berikut :.
a. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik
dan kerusakan.
Pendapat lain dikemukakan oleh sSalusu (2004: 469) yang
16
dalam arti optimal pemenuhan atas tuntutan atau persyaratan
pelanggan/masyarakat.
pelanggan.
Pada prinsipnya pengertian-pengertian tersebut diatas dapat
lain adalah :
(1).Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu
seperti komputer;
(5).Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan
17
(6).Atribut pendukung pelayanan lainnya seperti ruang
lain.
Untuk dapat menilai sejauh mana kualitas pelayanan publik yang
menyatakan bahwa :
Bagi pegawai, peranan standar pelayanan adalah : pertama,
sebagai tolak ukur kinerja, dan kedua, merupakan instrument bagi
upaya perbaikan kualitas pelayanan umum. Sebaliknya bagi
masyarakat, dengan adanya standar mereka menjadi jelas apa yang
menjadi hak-hak dan kewajiban dan sekaligus ada kepastian
tentang prosedur dan lamanya waktu yang diperlukan mengurus
jasa pelayanan.
18
pengendalian yang melibatkan masyarakat dan pengawasan
melekat.
Dalam konteks kinerja aparatur pelayanan publik di Indonesia,
mudah dimengerti.
b. Akuntabilitas
Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c. Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima
dan efektivitas.
d. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
19
inginkan. Untuk itu pemerintah, melalui Keputusan Menteri
berikut :.
1. Prosedur Pelayanan,
2. Yyaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan pada
pelayanan.
5. Kejelasan petugas yang memberikan pelayanan.,
6. yaitu keberadaan dan kapasitas petugas yang memberikan
jawabnya).
7. Kedisiplinan petugas pelayanan,
8. Yyaitu kesungguhan petugas yang memberikan pelayanan
berlaku.
9. Tangung jawab petugas pelayanan,
10. Yyaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugas
masyarakat.
13. Kecepatan pelayanan,
20
14. Yyaitu target waktu pelayanan dapat disesuaikan dalam
pelayanan.
15. Keadilan mendapatkan pelyanan,
16. Yyaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan
saling menghargai.
19. Kewajiban biaya pelayanan,
20. Yyaitu keterangan masyarakat terhadap saudara biaya yang
pelaksanaan pelayanan.
Dari beberapa uraian diatastersebut, dapat dilihat bahwa pada
21
Apa yang dilakukan pemerintahpun sesuai dengan pendekatan teoritis.
terhadap masyarakat dan aparat itu sendiri. Selain itu disampaikan juga
dimensi:
1. Motivasi kinerja
2. Kemampuan Kerja
3. Perlengkapan dan Fasilitas
4. Lingkungan Eksternal
5. Leadership
6. Misi Strategi
7. Budaya Organisasi
8. Kinerja Individu
9. Praktik Manajemen
10. Struktur
11. Iklim Kerja
Motivasi Kkerja dan kemampuan kerja merupakan dimensi yang cukup
diri pegawai akan menentukan kinerja yang dihasilkan. Begitu juga dengan
22
Semakin tingi kemampuan yang dimiliki pegawai semakin menentukan
pekerjaan. Semakin kuat motivasi yang melekat pada diri karyawan, semakin
memberikan arah kerja yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan organisasi
23
2. Motivasi
3. Dukungan yang diterima
4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan
5. Hubungan mereka dengan organisasi
Menurut mMangkunegara (2000:67) menyatakan bahwa faktor yang
kerja.
Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya agar mampu
penghargaan.
Faktor budaya dalam birokrasi juga sangat berpengaruh dalam kinerja
24
kulutur birokrasi pemerintahan yang seharusnya lebih menekankan pada
dari sistem politik orde baru yang telah menempatkan birokrasi lebih sebagai
Kondisi inilah yang membawa corak birokrasi kita sangat kental dengan
adalah suatu budaya yang menempatkan pimpinan sebagai pihak yang paling
mempunyai sistem nilai, norma, dan adat kebiasaan yang selalu menjunjung
menilai kinerja instansi dan pegawai. LAKIP adalah sebuah laporan yang
25
berisikan akuntabilitas dan kinerja dari suatu instansi pemerintah. Sementara
itu SKP adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menilai kinerja pegawai
dalam satu tahun. Namun apakah keberadaan LAKIP dan SKP ini sudah
dengan pasti. Apakah penilaian yang dilakukan rutin setiap tahun itu dapat
menjadi acuan yang tepat atau hanya menjadi formalitas administrasi belaka.
Berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja yang telah di
dapat digolongkan menjadi 4 yaitu : (1). Faktor perilaku, (2). Faktor sistem,
C. Standar Pelayanan
Dalam setiap pelaksanaan pelayanan perlu adanya ketentuan yang
dijelaskan bahwa standar pelayanan adalah dasar dari tiap-tiap satuan kerja
satuan kerja tidak terlepas dari aturan, norma, dan standar yang harus dipenuhi
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan
26
Sekretariat Kota padang panjang kurang disiplin dalam
Padang Panjang melakukan tugasnya, antara lain :
(Universitas (1).Penempatan yang tidak sesuai
Andalas, 2011) sasaran dan kemampuan.
(2).Rendahnya kepercayaan pemimpin
dalam memberikan suatu tanggung
jawab/kegiatan kepada bawahannya.
(3).Penerapan disiplin dari seorang
pemimpin tidak didasarkan azas
keadilan pemerataan sanksi.
Potensi SDM yang dimiliki oleh suatu
organisasi atau instansi pemerintah
manapun haruslah memaksimalkan
keahlian pegawai yang dimilikinya.
Perlakuan yang adil dan kesempatan
yang sama dalam mengemban tanggung
jawab, serta motivasi dan kepercayaan
dari pemimpin menjadi hal pendukung
peningkatan kinerja aparat pemerintah.
2. Analisis Kinerja La Kinerja pegawai pada kecamatan GU
Pegawai Dalam Kongkou kabupaten Buton belum maksimal,
Pelayanan Tongkala karena nilai-nilai kinerja belum
Publik terinternalisasi sampai pada tingkat
Dikecamatan pendirian, tetapi baru sampai pada
GU Kabupaten tingkat komunikasi dan sebatas teori.
Buton
(Universitas
Terbuka, 2011)
3. Pengaruh Joni Pengaruh kinerja aparatur dinas pertanian
Kinerja Karno dan kehutanan terhadap pelayanan publik
Aparatur pada sektor kehutanan yang dikaji dalam
Terhadap beberapa dimensi. Terdapat kelebihan
Pelayanan pada aspek keamanan pada saat
Publik Pada memberikan pelayanan penerbitan
Sektor dokumen dan permohonan penampungan
Kehutanan Di dan penjualan kayu kepada
Kota Bau-Bau masyarakat/pengusaha, hal ini
(Universitas disebabkan karena aparatur dan
Terbuka, 2009) masyarakat takut melanggar hukum.
Dalam menjalankan fungsi pelayanan
jika dilihat dari aspek teknis administrasi
dan manajemen, kinerja dinas pertanian
dan kehutanan khususnya bidang
kehutanan tidak menunjukan kinerj yang
baik.
E. Kerangka Berpikir
27
Agar terwujud kualitas pelayanan publik yang lebih baik, maka pemerintah
publik.
publik berjalan kurang efektif dan efisien. Beberapa faktor tersebut antara
lain: faktor perilaku, faktor sistem, faktor budaya dan faktor pengawasan.
Terbatasnya informasi mengenai kinerja birokrasi umumnya terjadi karena
kinerja belum dianggap sebagai suatu hal yang penting bagi pemerintah. Tidak
publik sebagai agenda kebijakan yang penting. Kinerja para pejabat birokrasi
28
Selain menggunakan sasaran kinerja pegawai (SKP), instansi pemerintah
alat untuk menilai kinerja suatu instansi. Penyusunan lakip berdasarkan siklus
anggaran yang berjalan yaitu 1 tahun. LAKIP secara lengkap memuat laporan
kegiatan belanja, dibuat suatu masukan yaitu besaran dana yang dibutuhkan,
hasil yaitu suatu bentuk nyata yang didapat dari dana yang dikeluarkan.
merupakan laporan evaluasi kinerja suatu instansi yang dilihat dari segi
teori ahli yang biasanya digunakan sebagai indikator untuk mengukur kinerja
tersebut.
Faktor lain yang menyebabkan terbatasnya informasi mengenai kinerja
sering sekali sangat kompleks. Hal ini terjadi karena birokrasi publik memiliki
beda pula. Akibatnya penilaian kinerja tidak cukup hanya dilakukan dengan
efektifitas, tetapi harus dilihat juga dari sudut lainnya yang melekat pada
29
pengguna jasa, seperti kepuasan pengguna jasa, akuntabilitas dan
responsibilitas.
Sebagai salah satu pelaksana kekuasaan keahakiman, pelayanan yang
dituntut untuk memiliki pegawai dengan kinerja yang baik, sehingga tujuan
yang termaktub dalam visi dan misi Pengadilan Negeri Lubuklinggau dapat
pada birokrasi tapi juga indikator-indikator yang melekat pada pengguna jasa
30
Untuk mengukur bagaimana kinerja aparatur dalam melaksanakan
Lubuklinggau.
Dengan semakin berkembangnya masyarakat kota Lubuklinggau, maka
juga harus ditingkatkan. Hal ini sangat berguna untuk menjauhkan penilaian
Negeri Lubuklinggau.
31
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Dari bagan kerangka pemikiran diatas dapat dilihat bagaimana pengaruh
penilaian rutin kinerja yang dilaporkan setiap tahun itu tidak bisa dijadikan
seharusnya dapat menjadi tolak ukur kinerja aparatur pemerintah tersebut saat
mengukur kinerja aparatur secara lebih jelas dan signifikan. Salah satu
32
dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh para ahli, dalam hal ini
beberapa faktor lapangan yang sangat berpengaruh pada kinerja aparatur yaitu
faktor perilaku, faktor sistem, faktor budaya dan faktor pengawasan. Faktor-
faktor tersebut juga secara langsung berpengaruh pada fungsi pelayanan yang
F. Definisi Operasional
1. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau
organisasi.
2.
3. Pelayanan masyarakat adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang
perundang-undangan.
4.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini berfokus pada bidang pelayanan pemerintahan, yakni
34
menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang,
menyatakan bahwa :
Penelitian deskriptif dapat juga bekerja hanya pada satu variabel, sama
halnya dengan penelitian eksploratif dan kasus. Perbedaanya ialah
penelitian deskriptif bermaksud meneliti dan menemukan informasi seluas-
luasnya tentang variabel yang bersangkutan, sedangkan sasaran penelitian
eksploratif dan kasus diarahkan pada penemuan masalah penelitian.
Penelitian deskriptif tidak bermaksud mengidentifikasi hubungan antar
variabel.
yang nampak, atau tentang suatu proses yang sedang berlangsung, pengaruh
bahwa dengan desain deskriptif dalam penelitian ini, akan diperoleh gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
dapat tercapai. Kaitannya dengan hal ini, menurut winarno sSurachmat (1978:
35
2. Data-data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian
dianalisis.
Hal ini berarti bahwa penelitian yang menggunakan desain deskriptif
penelitian ini, yang akan menguraikan berbagai hal berkaitan dengan kinerja
keseluruhan atau totalitas dari unit yang akan diteliti karakteristiknya. Unit
analisis pada penelitian ini adalah seluruh Apratur Sipil Negara dan
2. SampelInforman
Hadar Nawawi (2001: 144) menyatakan bahwa sampel adalah
sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Menurut
36
sebagian dari populasi., Kkarena populasi terlalu besar, homogen,
atas strata random atau suatu daerah. Tetapi didasarkan atas adanya
maksud dan tujuan tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhadjir,
dalam penelitian ini adalah aparat Pengadilan dan instansi terkait yang
C. Sumber Data
Menurut Ari Kkunto (2006: 129) sumber data dalam penelitian
adalah subjek dari mana data diperoleh. Jenis data pada penelitian ini
37
Data primer tersebut adalah fakta yang diperoleh secara
38
Wawancara dalam penelitian yang berlangsung secara lisan
39
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:231) metode dokumentasi
penelitian kualitatif.
yaitu melakukan analisis sepanjang penelitian dari awal sampai dengan akhir
pemahaman dan pendalaman secara menyeluruh dan utuh dari obyek yang
40
Pengadilan Negeri Lubuklinggau. Konsep tersebut antara lain produktivitas,
wawancara.
beberapa langkah atau tahapan analisis data yang akan dilakukan, anatara lain:
1. Reduksi data
Dari data lapangan kemudian ditulis dalam bentuk laporan
2. Display data
41
Display data merupakan upaya menyajikan data untuk melihat
42
data bertambah selanjutnya dilakukan verifikasi. Kegiatan
yang mantap.
Agar penelitian tersebut terarah dan tertata dengan rapi maka peneliti
mMaretAgustus 2017.
Catatan:
- Dalam 1 paragraf tidak boleh hanya 1 kalimat. Ingat definisi paragraph !
- Cek kembali mengenai penulisan nama sumber yang diacu, tidak perlu
ditulis lengkap namanya, tapi hanya nama belakangnya saja
- Kata-kata yang berasal dari bahsa asing, misalnya bahasa Inggris,
dituliskan dalam huruf miring (italic)
- Perhatikan penggunaan huruf besar dan kecil, misalnya jika nama orang,
kota harus huruf besar
43
- Kata sedangkan tidak boleh di awal kalimat.
44
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Badudu, J.S dan Sutan, M.Z. (1996). Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan.
Mathis. L.R dan Jackson. H.J.. (2001). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta:
Salemba.
45
Moloeng, J. Lexy. (2006). Metode Ppenelitian kualitatif. Jakarta Bandung : Ghalia
IndonesiaPT. Remaja Rosdakarya.
Ndraha. T. (1987). Desain riset, dan tehnik penyusunan karya tulis ilmiah.
Jakarta: Bina Aksara.
Rue. L.W. & Byars. L.L. (1981). Dasar-dasar manajemen, Jakarta : Gahlia
46
Sugiyono, (2005). Memahami Ppenelitian Kkualitatif. Bandung : Alfabeta.
B. Peraturan Perundang-Undangan
47
PEDOMAN WAWANCARA
1. Dimensi Produktifitas
a) Apakah saudara pernah meminta pelayanan pada Pengadilan Negeri
Lubuklinggau?
b) Sudah berapa kali saudara menggunakan pelayanan dari Pengadilan Negeri
Lubuklinggau?
c) Pelayanan apa saja yang pernah anda terima?
3. Dimensi responsivitas
a) Apakah para petugas merespon dengan baik ketika saudara meminta
pelayanan?
b) Apakah ketika sudara datang langsung dilayani atau ditangguhkan?
c) Apakah petugas memberikan pelayanan dengan tepat dan cermat?
d) Apakah pelayanan yang diberikan selesai tepat waktu?
e) Apakah petugas menerima keluhan atau komplain yang saudara ajukan bila
terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam pelayanan?
48
f) Ketika saudara menyampaikan keluhan, apakah ada perbaikan yang
dilakukan petugas pada pelayanan berikutnya?
4. Dimensi responsibilitas
a) Apakah ada persyaratan tertentu yang diajukan oleh petugas sebelum
saudara mengajukan permohonan pelayanan?
b) Apakah pelayanan yang diberikan oleh petugas sudah sesuai
prosedur/persyaratan yang berlaku?
c) Apakah saudara akan tetap dilayani apabila tidak melengkapi persyaratan
administrasi yang dibutuhkan untuk memperoleh pelayanan?
d) Apakah untuk memperoleh pelayanan tersebut saudara diharuskan untuk
membayar/memberi uang pelincin kepada petugas?
5. Dimensi akuntabilitas
a) Tindakan apa yang dilakukan oleh aparat pelayanan bila saudara tidak
memenuhi persyaratan yang diajukan untuk mendapat pelayanan?
b) Apakah petugas memberikan keterangan yang jelas kepada saudara tentang
jalannya proses pelayanan?
c) Menurut saudara, apakah pelayanan yang diberikan sudah berpihak pada
kepentingan pengguna jasa seperti saudara?
49