Anda di halaman 1dari 37

MINI RISET

Analisis Kebijakan Penggunaan E-dukcapil

Dalam Penyelenggaraan Pelayananan Publik di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang


Diajukan Untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah Analisa Kebijakan Publik

Dosen Pengampu:

Hanny Purnamasari, S.Sos., M.A.P

Disusun Oleh :

Kelompok 13/ IP VII-C

1. Mohammad Fadjar Indrawan 1910631180090

2. Nadira Irsalina 1910631180098

3. Ufaira Rasca H 1910631180126

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan ini dengan baik.
Laporan ini berisi tentang uraian hasil mini riset mengenai " Analisis Kebijakan Penggunaan
E-dukcapil Dalam Penyelenggaraan Pelayananan Publik di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang".

Laporan ini kami susun dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena
itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikiran kepada pihak pihak yang
berkontibusi dalam penyusunan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan mini riset ini
masih jauh dari kata sempurna, Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.

Karawang, 6 Desember 2021

Kelompok 13

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI...……………………………………………………………….. …….. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………… 5

1.2. Rumusan Masalah………………………………………….. 6

1.3. Tujuan ……………………………………………………… 7

1.4. Kerangka Berpikir Penelitian ……………………………… 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kebijakan Pelayanan E-government ………………………… 10

2.2. Analisis Kebijakan E-government…………………………… 10

2.3. Implementasi Kebijakan E-government ……………………... 11

2.4. Konsep Penerapan E-government ……………………………. 11

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian……………………………………………….. 13

3.2. Lokasi penelitian…………………………………………....... 13

3.3. Sumber Data…………………………………………….……. 13

3.4. Jenis Data……………………………………….……………. 14

3.5. Teknik Pengumpulan Data………………………….………... 14

3.6. Teknik Analisis Data ………………………………………… 15

3
BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Kebijakan Pelayanan E-Dukcapil …………………………… 16

4.2. Fakor Penghambat Keberhasilan Pelaksanaan Pelayanan E-Dukcapil… 23

4.3. Upaya Perbaikan Kualitas Pelayanan Publik&E-Dukcapil………………24

4.4. Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan Publik……………………. 25

4.5 Harapan Masyarakat Terkait Pe;ayanan E-Dukcapil…………………… 27

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan …………………………………………………. 29

5.2 Saran …………………………………………………. 29

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 30

Lampiran-Lampiran ………………………………………………………………. 31

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar
Belakang

Pelayanan publik pada dasarnya adalahupaya dari pemerintah untuk memberikan


pelayanan terkait dengan fasilitas publik yang ditawarkan kepada masyarakat. Pelayanan
merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok aparatur, sebagai abdi negara dan abdi
masyarakat. Tugas ini telah jelas digariskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat
dan diperjelas lagi dalam keputusan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 63 tahun
2003 yang menguraikan pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik. Pelayanan
sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung,
merupakan konsep yang senantiasa aktual dalam berbagai kelembagaan.

Salah satu bagian yang perlu dilaksanakan dalam rangka mewujudkan pelayanan
publik adalah penyelenggaraan tugas-tugas ditingkat kabupaten dimana tingkat keberhasilan
sangat ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sebagai pemerintah yang langsung berhadapan dengan masyarakat luas yang beraneka ragam
coraknya, maka dalam menjalankan tugasnya dari pemerintah atasan dia juga harus mampu
melihat keinginan- keinginan dari masyarakat sehingga sangat penting yang berhubungan
dengan peranannya sebagai penyelenggara serta penanggungjawab utama di bidang
pemerintah, pembangunan dan masyarakat mempunyai keterpaduan. Oleh karena itu, perlu
adanya kebijakan-kebijakan yang mendasar dalam pelayanan publik yang merupakan
paradigma, yaitu bagaimana para pelaku kebijakan melihat tantangan dan bagaimana
menyelesaikan persoalan. Cara pandang terhadap persoalan dan pemecahannya akan
memposisikan pemerintahan secara berbeda, sehingga peranannya dan jenis kebijakan yang
dihasilkan juga berbeda.

Pada dasarnya,pelayanan publik tidak terlepas dari kebijjakan kebijakan e-


government. Dalam prakteknya e-Government adalah penggunaan internet untuk
melaksanakan urusan pemerintah dan penyediaan pelayanan publik yang lebih baik dan cara
yang berorientasi pada pelayanan masyarakat.Beberapa contoh implementasi e- government

5
berupa pelayanan pendaftaran warga negara, antara lain pendaftaran kelahiran, pernikahan,
dan penggantian alamat, perhitungan pajak (pajak peng- hasilan, pajak perusahaan, dan
customduties), pendaftaran bisnis, perizinan kendaraan dan lain sebagainya.Melalui
implementasi e-Government, banyak keuntungan yang diperoleh untuk peningkatan efisiensi,
kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik sekaligus memberikan
keterpaduan antar instansi dalam pelaksanaan e-Government serta memaksimalkan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengolahan, pengelolaan,
penyaluran, dan pendistribusian informasi dalam pelayanan publik.

Di Indonesia, pelaksanaan e- Government didasarkan atas Instruksi Presiden (Inpres)


Nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.
Pelaksana- an e-government berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan yang diyakini akan
meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi serta akuntabilitas
penyelenggaraanpelayananpemerintahan.Namun dalm pelaksanaannya ternyata banyak
mengalami kendala-kendala sehingga proses implementasinya tidak masimal.

Dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang diperoleh 3 permasalahan yang terjadi yaitu terkait
SDM, yaitu kurangnya kompetensi Pegawai di dukcapil itu sendiri dan kurangnya pegawai,
hanya didominasi oleh pekerja PKL, masalah kedua yang terjadi di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang, adalah terkait kurang lengkapnya sarana dan prasarana
penunjang pelayanan publik seperti kurangnya tempat tunggu dan tempat parkir yang
mengacak. Permasalahan yang terakhir yang terjadi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil kabupaten karawang adalah kurangnya pemanfaatan layanan online e-dukcapil itu
sendiri, hal tersebut dikarenakan masyarakat yang belum memahami cara untuk mendaftar
dan cara menggunakan layanan itu sendiri, sehinggamasyarakat berharap adanya edukasi
lebih lanjut terkait layanan e-dukcapilkarawang itu sendiri. Dari ketiga permasalahan diatas
yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang Analisis Kebijakan Penggunaan E-
dukcapil Dalam Penyelenggaraan Pelayananan Publik di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang.

1.2. Rumusan Masalah

6
1. Apakah pelayanan publik melalui layanan e-dukcapil di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang sudah terimplementasi dengan maksimal?
2. Kendala apa saja yang dialami dalam pelaksanaan pelayanan public E-dukcapildi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang?
3. Bagaimana upaya memperbaiki kualitas pelayanan publik dan layanan e-dukcapil di
Dinas Kependudukan dan PencatatanSipilkabupatenKarawang?
4. Bagaimana fasilitassarana dan prasaranasebagaipenunjang pelayanan di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang?
5. Bagaimana pendapat masyarakat terkait pelayanan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang dan apa harapan kedepannya terkait dengan
pelayanan e-dukcapil yang ada?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejauh mana Implementasi kebijakan e-dukcapile-dukcapil di Dinas


Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang.
2. Untuk mengetahui Kendala apa saja yang dialami dalam pelaksanaan pelayanan publik di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang.
3. Untuk mengetahui upaya upayaapasaja yang dilakukandalammemperbaiki kualitas
pelayanan publik dan layanan e-dukcapil
4. Untuk mengetahui kelengkapan sarana dan prasarana penunjang pelayanan di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang
5. Untuk Mengetahui pendapat masyarakat terkait pelayanan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang dan apa harapan kedepannya terkait dengan
pelayanan e-dukcapiltersebut.

1.4. Kerangka Berpikir Penelitian

1.4.1 Pelayanan Publik

Mukaron dan Laksana, (2016: 41) berpendapat bahwa: “Pelayanan publik


didasarkan pada aturan dan prosedur dasar yang ditetapkan untuk memberikan layanan
(pelayanan) kepada kebutuhan orang atau komunitas yang berkepentingan dengan
organisasi”. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara
Nomor 25 Tahun 2004: “pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

7
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan”.
Dari beberapa pendapat di atas mengenai pengertian pelayanan publik, dapat disimpulkan
bahwa konsep pelayanan publik adalah suatu kegiatan pelayanan yang profesional dan
bermutu tinggi, yang mempunyai pelayanan aktif dan dapat membantu memenuhi
kebutuhan masyarakat. Masyarakat sudah sesuai dengan peraturan pemerintah.

Sinambela Dalam bukunya yang berjudul Reformasi Pelayanan Publik, Teori,


Kebijakan, dan Implementasi (2014:6), Sinambela menyatakan bahwa kualitas pelayanan
publik tercermin sebagai berikut:

1. Transparansi, ialah pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh
semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas, ialah pelayanan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.

3. Kondisional, ialah pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi
danpenerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisien dan efektivitas.

4. Partisipatif, ialah pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

5. Kesamaan hak, ialah pelayanan yang tidak melakukan diskriminatif dilihat dari aspek
apapun khususnya suku, ras, golongan, status sosial.

Gambar 1.4.1

Pelayanan Publik di Dinas


Kependudukan dan
CatatanSipil

Kualitas Pelayanan Publik


Feedback
Sinambela:

1. Transparansi
2. Akuntabilitas
3. Kondisional
8 4. Partisipatif
5. Kesamaan hak
6. Keseimbangan hak dan
kewajiban
1.4.2 E-government

Untuk Dapat memahami kerangka kerja e-government dapat menggunakan Pendekatan The
Value-Centric e-Government Service Framework. Atau kerangka layanan e-government yang
berpusat pada nilai. Menyamaratakan Layanan e-government tingkat aplikasi untuk
kelompok pengguna yang berbeda dari berbagai perspektif BM. Personalisasi dankolaborasi
yang dibahas dalam karya-karya ini, kami mengusulkan kerangka kerja EGLayanan nilai-
sentris seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Fitur dalam kerangka kerja ini, Layanan
elektronik umum termasuk manajemen profil, manajemen keamanan dan
kepercayaan,Navigasi dan pencarian informasi, transaksi dan pembayaran, partisipasi dan
kolaborasi,ersonalisasi dan penyesuaian, serta manajemen pembelajaran dan pengetahuan.

Gambar 1.4.2

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kebija
kan Pelayanan E-government

E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa


dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi. 
E-Government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan
kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses
kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi. Atau E-Goverment adalah penggunaan teknologi informasi
oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan
bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat
diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan
efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang
demokratis.

2.2.
Analisis Kebijakan E-government
Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya negara untuk memenuhi kebutuhan
dasar dan hak-hak sipil setiap warga negaranya atas barang, jasa dan pelayanan
administrasi. Penilaian secara obyektif terhadap pelayanan yang diberikan kepada
penyelenggara pelayanan publik, menunjukkan masih belum efektif, efisien, ekonomis
dan bahkan tidak melihat aspek keadilan sosial, sehingga berdampak secara dimensional
terhadap birokrasi, dengan munculnya praktek-praktek salah (patologi birokrasi).
Perubahan dari dampak globalisasi, yang mengakibatkan percepatan perubahan secara
dinamis, mengantarkan pesan kepada setiap organisasi modern untuk tanggap terhadap
kemajuan teknologi serta arus informasi yang cepat dapat ditangkap oleh masyarakat
luas. Karena perubahan ini merupakan solusi terbaik bagi organisasi terlebih pada
organisasi sektor publik dalam memenuhi aspek transparansi, akuntabilitas dan
partisipasi publik. Keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan
informasi yang terintegrasi secara online. hal ini perlu terus untuk dikembangkan,

10
terutama dalam penyelenggaraan pelayanan melalui aksesbilitas ketersediaan data dan
informasi pada instansi yang dapat di analisis dan dimanfaatkan secara cepat, akurat dan
aman.
2.3. Implem
entasi Kebijakan E-government
Implementasi e-Government yang telah umum dilaksanakan dan diatur pelaksanaannya
adalah pembuatan situs web pemerintahan, dimana situs web tersebut merupakan strategi
di dalam melaksanakan pengembangan konsep e-Government secara sistematik melalui
tahapan yang realistis dan terukur. Tujuan dari implementasi e-Government secara
umum adalah sebagai:1. Membuat lingkungan bisnis yang lebih baik; 2. Menciptakan
konsumen online yang lebih efektif dan efisien di dalam melayani maupun menerima
layanan; 3. Memperkuat untuk menjadi good governance dan memperluas partisipasi
publik; 4. Meningkatkan produktivitas pemerintahan; 5. Meningkatkan kualitas hidup
dan kepentingan umum. (Zulhakim, 2012: 60). Terselenggaranya pelayanan publik yang
baik, tergantung dari kondisi birokrasi di suatu negara. Kondisi birokrasi memberikan
iklim tersendiri bagi terselenggaranya pelayanan publik yang optimal. Upaya menjadikan
birokrasi yang baik dengan mengedepankan nilai yang efektif dan efisien, dapat dijawab
dengan konsep e-Government yang merupakan bagian dari inovasi di dalam merubah
mindset birokrasi yang selama ini kaku dan berbelit. E-Government dengan konsep yang
nyata dan membuat alur birokrasi menjadi mudah merupakan inovasi yang sangat
diperlukan dalam pengembangan pelayanan publik.

2.4.
Konsep penerapan E-governmet
Dalam penerapanannya e-Government memiliki tiga konsep :

A.       Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C)

Adalah penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke
masyarakat, Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat
dan pemerintah,

contohnya G2C : Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen
pribadi (Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah),
Layanan imigrasi,Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan bencana.

B.       Government-to-Business (G2B)

11
Adalah transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai
informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan
pemerintah. Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk
membantu pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan proses bisnis dan
manajemen data elektronik. Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G
adalah Sistem e-procurement.

Contoh : Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan


pemerintah (Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh
pemerintah, hak paten merk dagang, dll.

C.       Government-to-Government (G2G)

Adalah Memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen


atau lembaga pemerintahan melalui basis data terintegrasi.

12
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis
Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah penelitian ini adalah
dengan metode kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin (dalam Sujarweni, 2014:6), yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah sebuah jenis penelitian yang menghasilkan
suatu penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai atau diperoleh dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Sedangkan
menurut Penelitian kualitatif menurut Koentjaraningrat (1993: 89) mengartikan bahwa
penelitian kualitatif adalah desain penelitian yang memiliki tiga format. Ketiga format
tersebut meliputi penelitian deskriptif, verifikasi dan format Grounded research. Berbeda
dengan pendapat Sugiono (2005) yang mengartikan bahwa penelitian kualitatif lebih
cocok digunakan untuk jenis penelitian yang memahami tentang fenomena sosial dari
perspektif partisipan. Secara sederhana, dapat pula diartikan sebagai penelitian yang lebih
cocok digunakan untuk meneliti kondisi atau situasi si objek penelitian.

3.2. Lokasi
Penelitian

Lokasi penelitian yang kami lakukan adalah di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Ini dikarenakan Dinas tersebut adalah dinas yang secara langsung melayani masyarakat
secara online.

3.3. Sumbe
r Data

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh berasal dari sumber data primer
dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang
diperoleh secara langsung dari lapangan. Sumber data primer penelitian ini
meliputi wawancara dan observasi, dimana wawancara akan dilakukan kepada warga dan
juga pegawai dinas tersebut. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data

13
yang diperoleh secara tidak langsung dari informan di lapangan. Sumber data sekunder
ini berupa dokumen, meliputi arsip-arsip.

3.4. Jenis
Data
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah penelitian ini adalah
dengan metode kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin (dalam Sujarweni, 2014:6), yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah sebuah jenis penelitian yang menghasilkan
suatu penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai atau diperoleh dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Sedangkan
menurut Penelitian kualitatif menurut Koentjaraningrat (1993: 89) mengartikan bahwa
penelitian kualitatif adalah desain penelitian yang memiliki tiga format. Ketiga format
tersebut meliputi penelitian deskriptif, verifikasi dan format Grounded research. Berbeda
dengan pendapat Sugiono (2005) yang mengartikan bahwa penelitian kualitatif lebih
cocok digunakan untuk jenis penelitian yang memahami tentang fenomena sosial dari
perspektif partisipan. Secara sederhana, dapat pula diartikan sebagai penelitian yang lebih
cocok digunakan untuk meneliti kondisi atau situasi si objek penelitian.

3.5. Teknik
Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang utama adalah observasi
partisipatif dan wawancara mendalam, ditambah dengan kajian dokumen, yang bertujuan
tidak hanya untuk menggali data, tetapi juga untuk mengungkap makna yang terkandung
dalam latar penelitian itu sendiri. dalam penelitian kualitatif ini penulis menggunakan
teknik pengumpulan data yaitu : Observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1.Pengamatan(Observasi)
Observasi adalah suatu teknik pengamatan secara langsung terhadap objek
penelitian dengan sistematis terhadap gejala-gejala yang hendak diteliti di lokasi
penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari
sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan. Data hasil observasi akan
melengkapi data primer hasil wawancara.

14
2.Wawancara(interview)
Wawancara adalah kegiatan dialog atau tanya jawab yang dilakukan antara dua
orang atau lebih secara lisan, dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah
dipersiapkan sebelumnya. yang artinya pertanyaan diberikan dari pihak yang
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai. Metode wawancara
ini digunakan untuk memperoleh data primer yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.Dokumentasi,
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, dapat berupa foto/ rekaman

video yang diambil pada saat proses penelitian. Studi dokumentasi merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif. Dan juga untuk memperoleh data sekunder yaitu data yang telah terolah
atau tersedia di lokasi penelitian yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
kabupaten karawang.

3.6. Teknik
Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistemat is data yang
diperoleh menggunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti, wawancara,
kuesioner, observasi dan dokumentasi seperti rekaman video/audio dengan cara
mengorganisasikan data dan memilih mana yang penting dan dipelajari, serta
membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Adapun langkah-langkah dalam analisis data menurut Miles dan Huberman (dalam
sugiyono, 2010:247-253) sebagai berikut:

1.Reduksi data (data reduction)


Dalam penelitian kualitatif reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
2. Penyajian data (data display)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

15
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi data
Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap akhir dalam teknik
analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengacu pada
tujuan analisis hendak dicapai. Tahap ini bertujuan untuk mencari makna data yang
dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan untuk ditarik
kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada

16
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kebijakan Pelayanan E-Dukcapil Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil


Kabupaten Karawang

Untuk menghadapi tantangan era globalisasi pemerintah Republik Indonesia telah


berinisiatif membuat kebijakan untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun
electronicgovernmentfor e goodgovernance yang terintegrasi mulai dari tingkat pemerintahan
daerah hingga ke pusat tujuannya adalah infrastruktur ITC yang akan dibangun dapat
dimanfaatkan secara bersama untuk berkoordinasi oleh seluruh instansi, baik pusat maupun
daerah.Sesuai dengan Intruksi Presiden Republik Indonesia No 03 tahun 2003 tentang
kebijakan dan strategi Nasional pengembangan e-government dan keputusan menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13/Kep/M,PAN/1/2003 tentang pedoman umum
perkantoran eletronik internet di lingkungan industri Pemerintah dan UU No 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.Selain itu Langkah pemerintah untuk mencapai
tata pemerintahan yang baik adalah dengan menerapkan sistem pemerintahan elektronik.
Tata Kelola elektronik adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk
menyediakan informasi dan layanan kepada warga. Selaini tu, penggunaan teknologi
Informasi dan komunikasi telah berkembang pesat, mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan
tidak dapat dipisahkan, sehingga banyak digunakan di berbagai bidang kehidupan manusia,
termasuk kantor-kantor pemerintahan. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil merupakan
salah satu instansi pemerintah yang mengimplementasian E-government, yaitu dengan
menerapkan layanan online e-government.

4.1.1Wewenang dan Tanggung JawabDinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil


Kabupaten Karawang

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil merupakan salah satu instansi pemerintah yang
bertugas melayani masyarakat dalam hal pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan,
perceraian, pengesahan anak dan pengakuan anak, baikpelayanansecaralangsungatau online..
Seperti yang tertuang dalam PP Nomor 37 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan pasal 27 ayat (1) ”Dalam
menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan di kabupaten/kota, dibentuk Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai Instansi Pelaksana yang diatur dalam peraturan

17
daerah”. Seperti di kantor dinas kependudukan dan catatan sipil di kabupaten karawang,
banyak program-program pemerintah yang sudah dijalankan untuk membenahi kinerja
pegawai seperti dengan mengeluarkan slogan “Mudah,cepat dan akurat”. Bahkan Dinas
kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten karawang telah mengeluarkan SOP (Standar
Operasional Prosedur), yang diharapkan dapat memperbaiki sistem yang berbelit-belit yang
meresahkan masyarakat.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang dibentuk berdasarkan


Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Karawang dan Peraturan Bupati Karawang Nomor 52
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang. Berdasarkan Undang-Undang No.
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 33 tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan 11 kewenangan kepada
Daerah Kota/ Kabupaten untuk mengurus dan memajukan daerah sendiri. Hal ini diarahkan
untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang merupakan salah satu
Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Karawang yang memiliki kewenangan sebagai
Penyelenggara Administrasi Kependudukan, meliputi kegiatan pelayanan pendaftaran
penduduk dan pencatatan sipil. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan
penataan dan penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk,
pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, penyusunan profil
kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan
sektor lain. Sejalan dengan hal tersebut diatas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Karawang mempunyai tugas dan tanggungjawabmenyelengarakan secara
operasional sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten Karawang di Bidang
Kependudukan dan Catatan Sipil. Pelaksanaan kebijakan pembangunan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil perlu diketahui hasil akhir setiap bulannya, untuk dapat
memastikan kwantitas dan kwalitas penduduk, perkembangan penduduk di Kabupaten
Karawang dan juga mengukur Kinerja Aparatur pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Karawang. Dalam upaya mendukung tugas pokok kedinasan sesuai sekala

18
prioritas pembangunan dan alokasi anggaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Karawang.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang memiliki tugas DAN
tanggungjawabsebagai berikut:

1) Perumusan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan daerah dalam hal
penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

2) Penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah


bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan


yang menjadi kewenangan daerah bidang administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil; 4) Pelaksanaan administrasi Dinas sesuai tugasnya; dan
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.

4.1.2Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten


Karawang

Dinas kependudukan dan catatan sipil karawang memiliki visi dan misi, yaitu: Visi :
Mewujudkan tertib administrasi kependudukan berbasis teknologi informasi melalui
pelayanan prima. Misi : a. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil. b. Meningkatkan upaya tertib administrasi kependudukan. c. Meningkatkan
kualitas data dan informasi kependudukan. Dari visi dan misi tersebut tentunya sebagai upaya
dalam meningkatkan reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik di Dinas
kependudukan dan pencatatan sipil kab. Karawang, serta menghindari penyakit birokrasi
seperti, prosedur yang berbelit-belit, tidak 12 ada kepastian jangka waktu penyelesaian, biaya
yang harus dikeluarkan, persyaratan yang tidak transparan, sikap petugas yang kurang
responsif, sehingga semua pelayanan baik online maupun offline mudah diakses oleh
masyarakat.

Dari visi dan misi tersebut tentunya sebagai upaya dalam meningkatkan reformasi
birokrasi dan peningkatan pelayanan publik di Dinas kependudukan dan pencatatan sipil kab.
Karawang, serta menghindari penyakit birokrasi seperti, prosedur yang berbelit-belit, tidak 12

19
ada kepastian jangka waktu penyelesaian, biaya yang harus dikeluarkan, persyaratan yang
tidak transparan, sikap petugas yang kurang responsif, sehingga semua pelayanan baik online
maupun offline mudah diakses oleh masyarakat.

4.1.3 KebijakanPelayananBerbasis E-dukcapil

Sejak diluncurkan 2020 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil)


Kabupaten Karawang mencatat terjadi peningkatan yang signifikan dari data yang telah
mengakses aplikasi E-dukcapil tersebut. Aplikasi ini tentunya sangat mempermudah
masyarakat dalam layanan Kependudukan di kala pandemi seperti ini, apalagi layanan yang
sudah dibatasi sejak pandemiccovid 19. meski masih terkendala pada jaringan, namun sudah
banyak orang pembuat KK, KTP , Akta Kelahiran dan pindah datang di layanan itu. Bahkan
menurut pernyataan Pihak Plt Kepala Disdukcapil Karawang, Yudi Yudiawan sudah banyak
yang orang pembuat KK, KTP , Akta Kelahiran dan pindah datang di layanan itu. Untuk
persyaratan seperti biasa mengurus dengan offline kemudian dimasukan melalui aplikasi,
hingga Kemudian diproses sampai dua atau tiga hari. Nanti di aplikasi ada pemberitahuan
waktu dan hari untuk pengambilan. Yang membuatnya mudah adalah, Masyarakat cukup
dirumah saja mengisi persyaratan. Nanti ke Disdukcapil setelah jadi saja, dan ada
Pemberitahuan ada di aplikasi. Bagi yang belum mengerti, pihak disdukcapil akan
menyediakan tempat konsultasi dan informasi di Disdukcapil. Bahkan pihak
dukcapilkarawang juga menyediakan layanan bagi masyarakat yang tidak memiliki
Handphone bisa meminta bantuan ke perangkat desa atau kecamatan. Bagi yang belum
mengerti, sebenarnya bisa langsung ke tempat konsultasi dan informasi di Disdukcapil, tetapi
masih banyak masyarakat yang enggan untuk menanyakan terkait hal tersebut. Padahal jika
ada masyarakat yang belum mengetahui, atau perlu informasi akan di siapkan di Disdukcapil

4.1.3.1 Pengertian dan Tahapan Penggunaan

20
Gambar 4.1 Aplikasi E-Dukcapil

E-Dukcapilkarawang adalah layanan online yang diadakan dan dibuat oleh dinas
kependudukan dan pencatatn sipil karawang untuk keperluan mengurus dokumen seperti e-
KTP, Kartu Keluarga, Akta kelahiran, Akta Kematian dan lainya. Hal ini tentunya untuk
mempermudah masyarakat karawang untuk mengurus dokumen yang dibutuhkannya, tanpa
harus datang ke lokasi dukcapil. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses diakses
melalui:websiteedukcapil.karawangkab.go.id. Yang selanjutnya, masyarakat hanya perlu
mengikuti beberapa Langkah yang diperlukan, seperti:

1. Daftar.
2. Verifikasi Email.
3. Login.
4. Pilih Permohonan.
5. Upload Persyaratan.
6. Proses Permohonan.
7. QR Code Permohonan.
8. Jadwal kedatangan pengambilan berkas.

4.1.3.2 Fasilitas Layanan E-Dukcapil Karawang

Saat ini e-dukcapil melayani beberapa layanan:

1) AKTA KELAHIRAN BAGI WNI

Berikut Persyaratan yang dibutuhkan berdasarkan kategori dokumen:

A. AKTA KELAHIRAN BARU


1. Formulir (F-2.01), diisi dengan lengkap dan ditandatangani pelapor. Dokumen ASLI
harap DIBAWA saat PENGAMBILAN kutipan akta.

21
2. Surat Kelahiran dari Dokter/Bidan/Penolong Kelahiran (ASLI). Bagi yang tidak
memiliki dokumen asli tersebut dapat melampirkan Surat Pernyataan Tanggungjawab
Mutlak (SPTJM) Kebenaran Data Kelahiran. Dokumen ASLI SPTJM harap
DIBAWA saat PENGAMBILAN kutipan akta.
3. Surat Nikah orang tua (lembar yang memuat foto mempelai, untuk muslim) atau Akta
Perkawinan orang tua (non muslim). Bagi orang tua yang tidak memiliki surat nikah,
dapat melampirkan SPTJM Kebenaran Sebagai Pasangan Suami Istri.
4. Surat Nikah orang tua (lembar yang memuat nama mempelai laki-laki dan
perempuan, untuk muslim). Bagi non muslim atau yang tidak memiliki Surat Nikah/
Akta Perkawinan tidak perlu meng-upload ulang.
5. Surat Nikah orang tua (lembar yang memuat stempel dan tanda tangan KUA, untuk
muslim). Bagi non muslim atau yang tidak memiliki Surat Nikah/ Akta Perkawinan
tidak perlu meng-upload ulang.
6. Kartu Keluarga (KK) dimana penduduk terdaftar sebagai anggota keluarga.
7. KTP-el Ibu dan KTP-el Ayah, harap foto KTP-el kedua orang tua ada dalam satu foto
(disatukan).
B. AKTA KELAHIRAN RUSAK/HILANG
1. Fotokopi kutipan akta yang hilang/rusak.
2. Formulir (F.5), diisi dengan lengkap dan ditandatangani pelapor di atas materai
10.000. Dokumen ASLI harap DIBAWA saat PENGAMBILAN kutipan akta.
3. KTP Pemohon (pemilik akta).
4. KK (Kartu Keluarga) Pemohon (pemilik akta).
5. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (bagi akta yang hilang) atau Kutipan
akta asli yang rusak (bagi yang aktanya rusak). Bagi yang kutipan aktanya rusak, pada
saat pengambilan dokumen, KUTIPAN AKTA yang RUSAK wajib dibawa.
C. PERUBAHAN / DATA AKTA KELAHIRAN
1. KTP Pemohon (pemilik akta).
2. KK (Kartu Keluarga) Pemohon (pemilik akta).
3. Formulir (F.2), diisi dengan lengkap dan ditandatangani pelapor di atas materai
10.000. Dokumen ASLI harap DIBAWA saat PENGAMBILAN kutipan akta.
4. Dokumen yang merupakan dasar perubahan (Ijazah atau Penetapan Pengadilan)
5. Kutipan akta kelahiran yang asli.
2) KTP ELEKTRONIK

22
Berikut Persyaratan yang dibutuhkan berdasarkan kategori dokumen:

A. KTP ELEKTRONIK BARU


1. Fotocopy KK.
2. Formulir Pendaftaran Peristiwa Kependudukan (F1.02) (Download Formulir di Menu
Dokumen Persyaratan).
3. Ijazah atau Akte Kelahiran.
B. KTP ELEKTRONIK RUSAK/HILANG
1. Fotocopy KK.
2. Formulir Pendaftaran Peristiwa Kependudukan (F1.02) (Download Formulir di Menu
Dokumen Persyaratan).
3. Surat kehilangan dari Kepolisian (bagi yang KTP-elnya hilang); Foto KTP-el asli
(bagi yang rusak).
C. PERUBAHAN DATA KTP ELEKTRONIK
1. Fotocopy KK.
2. Formulir Pendaftaran Peristiwa Kependudukan (F1.02) (Download Formulir di Menu
Dokumen Persyaratan).
3. Ijazah atau Akte Kelahiran.
4. Surat Pindah (bagi yang pindah alamat), Surat Nikah (bagi yang ubah status).
3) KARTU KELUARGA

Berikut Persyaratan yang dibutuhkan berdasarkan kategori dokumen :

A. KARTU KELUARGA BARU


1. Bagi usia wajib KTP-el, fotokan semua KTP-el dalam satu foto.
2. Foto Copy Akta Kelahiran / Surat Keterangan Lahir dari RS/ Bidan / Klinik
(Penambahan anak) atau SPTJM kelahiran (Bila lebih dari satu halaman fotokan
berkas dalam satu foto).
3. Foto Copy Ijazah / Raport / Surat Keterangan Pernah Sekolah, bila perubahan status
pendidikan (fotokan berkas dalam satu foto).
4. Surat Keterangan Pindah (bila pindah penduduk antar Desa/Kecamatan) atau surat
keterangan datang WNI/SKDWNI bagi penduduk yang pindah dalam wilayah
Indonesia (fotokan berkas dalam satu foto).
5. Kartu Keluarga lama (Asli)

23
6. Foto Copy Akta Kematian/Surat Keterangan Kematian dari Desa/Kel dilampirkan
Berita Acara Pemakaman dari Desa/Kel (Jika ada Pengurangan anggota Keluarga
dikarenakan Meninggal)-fotokan berkas dalam satu foto
7. FC Buku Nikah/Kutipan Akta Perkawinan (perkawinan tercatat) atau Kutipan Akta
Perceraian (perceraian tercatat) atau SPTJM Perkawinan (perkawinan tidak tercatat)
atau SPTJM Perceraian (perceraian tidak tercatat) beserta surat keterangan iqrarTalaq
(fotokan berkas dalam satu foto)
8. Formulir Pendaftaran Peristiwa Kependudukan (F1.02)
9. Surat Pernyataan Perubahan Elemen Data Kependudukan (F1.06)
B. KARTU KELUARGA RUSAK/HILANG
1. Bagi usia wajib KTP-el, fotokan semua KTP-el dalam satu foto.
2. Berita Kehilangan dari Kepolisian ( Jika ada dokumen asli yang hilang).
3. Formulir Pendaftaran Peristiwa Kependudukan (F1.02).
C. PERUBAHAN DATA KARTU KELUARGA
1. Foto Copy Akta Kelahiran / Surat Keterangan Lahir dari RS/ Bidan / Klinik
(Penambahan anak) atau SPTJM kelahiran (Bila lebih dari satu halaman fotokan
berkas dalam satu foto).
2. Foto Copy Ijazah / Raport / Surat Keterangan Pernah Sekolah, bila perubahan status
pendidikan (fotokan berkas dalam satu foto).
3. Surat Keterangan Pindah (bila pindah penduduk antar Desa/Kecamatan) atau surat
keterangan datang WNI/SKDWNI bagi penduduk yang pindah dalam wilayah
Indonesia (fotokan berkas dalam satu foto).
4. Kartu Keluarga lama (Asli).
5. Foto Copy Akta Kematian/Surat Keterangan Kematian dari Desa/Kel dilampirkan
Berita Acara Pemakaman dari Desa/Kel (Jika ada Pengurangan anggota Keluarga
dikarenakan Meninggal)-fotokan berkas dalam satu foto.
6. FC Buku Nikah/Kutipan Akta Perkawinan (perkawinan tercatat) atau Kutipan Akta
Perceraian (perceraian tercatat) atau SPTJM Perkawinan (perkawinan tidak tercatat)
atau SPTJM Perceraian (perceraian tidak tercatat) beserta surat keterangan iqrarTalaq
(fotokan berkas dalam satu foto).
7. Formulir Pendaftaran Peristiwa Kependudukan (F1.02)
8. Surat Pernyataan Perubahan Elemen Data Kependudukan (F1.06)
4) PINDAH KELUAR DARI KAB. KARAWANG

24
Berikut Persyaratan yang dibutuhkan berdasarkan kategori dokumen :

A. BARU
1. Foto Copy Kartu Keluarga.
2. Foto Copy KTP-elektronik.
3. Formulir Surat Keterangan Pindah Datang WNI (F-1.03) yang sudah ditandatangani
oleh Pemohon.
B. PERUBAHAN DATA
1. Foto Copy Kartu Keluarga.
2. Foto Copy KTP-elektronik.
3. Formulir Surat Keterangan Pindah Datang WNI (F-1.03) yang sudah ditandatangani
oleh Pemohon.

4.2 Faktor Penghambat Keberhasilan Pelaksanaan Pelayanan PublicE-Dukcapil Di


Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang.

Faktor Penghambat Keberhasilandialami dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil


kabupaten karawang adalah di bidang sarana dan prasarana serta SDM, terutama jumlah
Pegawai yang masih kurang, kompetensi, kompetensi disini adalah mencakup penguasaan e-
government dan teknologi dari pegawai masih minimum dan masih membutuhkan pelatihan,
berbagai pelatihan untuk pegawai harus dilakukan kembali, karena di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang membutuhkan kompetensi pegawai yang tinggi,
tetapi kenyataannya masih di bawah standar. Padahal Kinerja pegawai yang prima dan handal
di bidang teknologi sangat dibutuhkan untuk bisa menerapkan program-program pemerintah
yang ada. Selain itu, kinerja pegawai juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang
ada. Dari permasalahan SDM tersebut, Maka Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Karawang membutuhkan anggaran yang maksimal untuk kesejahteraan masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan publik. Di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
kabupaten karawang, pemagang dari SMK yang kurang mumpuni dalam bidangnya.
Derasnya arus informasi dan teknologi membuat kebutuhan masyarakat yang semakin
meningkat dan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Dan juga dalam kita
menghadapi tuntutan zaman, yang dimana pemerintah dituntut harus melakukan berbagai
inovasi dalam pelayanan administrasi kependudukan. Hal ini, menuntut kinerja dari pegawai
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten
karawang, yang cepat tanggap dan cekatan apalagi dalam menghadapi Era Globalisasi yang

25
saat ini, aparatur dituntut mempunyai kemampuan dan kepekaan terhadap situasi dan kondisi
yang terjadi di wilayahnya. Dari hasil penelitian yang ada, bahwa kinerja pegawai dalam
masih banyak kekurangan dan sering terjadi miskomunikasi karena banyak dari pekerja
adalah mereka yang belum berpengalaman. Dalam meningkatkan pelayanan administrasi
kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil maka dibutuhkan Kerjasama antara
banyak pihak.

4.3 Upaya Perbaikan Kualitas Pelayanan Publik Dan Layanan E-Dukcapil Di Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang

Komitmen dinas kependudukan dalam memajukan kualitaspelayanan e-dukcapil masih


dalam proses dan akan bertahap, karena Kinerja pegawai di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang belum maksimal, dan masih membutuhkan banyak
pelatihan 19 terutama terkait kompetensi dan kemampuan di bidang e-government yang
kemudian bisa handal dalam menguasai e-dukcapil. namun komitmen dalam meningkatkan
kualitas pelayanan publiknya sudah cukup baik hal ini bisa dilihat dari pelayanan yang
dilakukan di mall pelayanan publik sabtu dan minggu. Untuk kedepannya dinas
kependudukan dan pencatatn sipil karawang memiliki Strategi untuk memperbaiki kualitas
pelayanan public, yang lebih mengutamakan online untuk kedepannya. namun untuk
masyarakat yang pindahan dari luar karawang ataupun yang pindah ke daerah luar karawang
tetap datang secara langsung ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten
karawang. Sedangkan pelayanan lainnya dilakukan secara online pelayanannya hingga ke
kecamatan dan mall pelayanan public. Untuk pengurusan KTP dan KK bisa datang ke
kecamatan setempat. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil karawang berharap
pemerintah menggelontorkan dana demi meningkatkan kualitas dari pegawai disana agar
lebih memiliki kompetensi tinggi, selain itu untuk memperbaiki sarana dan prasarana,
terutama untuk pengembangan aplikasi. Kedepannya dinas kependudukan dan pencatatan
sipil karawang akan mengadakan sosialisasi terkait dengan penggunaan e-dukcapil dan
berharap dapat diimplementasikan secara nyata.

Selain itu ,Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten


karawang sebenarnya sudah tepat sasaran karena masyarakat kabupaten karawang yang
memerlukan data kependudukan dan pencatatan sipil datang ke Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang. Jika bicara tentang diskriminatif pelayanan di dinas
kependudukan dan pencatatan sipil di kabupaten karawang sudah adil dan seluruh masyarakat

26
yang membutuhkan pelayanan dilayani sesuai dengan antrian. Akan tetapi perbandingan
pelayanan secara online dan offline sangat berbanding jauh, banyak masyarakat yang
mengurus datanya secara langsung karena belum mengerti pelayanan secara online
menggunakan layanan e-dukcapil. Padahal jika banyak masyarakat yang menggunakan
pelayanan online, tahapan nya jauh lebih mudah dan cepat tanpa harus menunggu lama.

4.4 Sarana Dan Prasarana Sebagai Penunjang Pelayanan Di Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang

Dinas Kependudukan dan CatatanSipilkabupatenkarawangsebenarnyamasihseadanya,


gedungDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang pun masih gedung
tahun 1956 belum melakukan renovasi gedung. Namun Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil kabupaten karawang melayani pelayanan di Mall Pelayanan Publik tempatnya lebih
baik daripada gedung pusat.

Permasalahan sarana dan prasarana yang masih belum maksimal / kendala antara lain
sebagai berikut :

a. Permasalahan tempat tunggu pelayanan publik masih kurang

Gambar 4.2 TempatTungguPelayananPublik

Di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang, tempat tunggu


yang tersedia masih kurang dan kursi yang ada sangat acak dan kurang strategis, hingga
terkadang masyarakat banyak yang memilih untuk menunggu dan duduk di lantai
daripada duduk di kursi yang cukup jauh dari loket pelayanan itu sendiri. Karena di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang untuk berbagai keperluan
tempat/ruangannnya terpisah. Dan terkadang tempat duduk yang tersedia di berbagai
loket pelayanan masih kurang, maka dari itu masyarakat menginginkan sarana dan
prasarana yang baik untuk menunjang pelayanan yang membutuhkan pengadaan dan
perbaikan seperti penambahan kursi ruang tunggu di loket pengambilan.

b. Permasalahan tempat parkir yang kurang

27
Gambar 4.4TempatParkir

Yang membuat pelayanan di dinas kependudukan dan pencatatan sipil karawang


kurang maksimal adalah tempat kesedian tempat parkir yang kurang dan mengacak, sehingga
membuat masyarakat bingung.

Dari berbagai kendala diatas seharusnya disdukcapil kabupaten karawang mulai


memaksimalkan pelayanan daring, hal ini dilakukan agar masyarakat yang ingin mengurus
dokumen dapat dengan mudah mengurusnya tanpa harus duduk di bawah karena kehabisan
kursi. Selain itu juga agar meminimalisirantrian yang Panjang. Pengunjung yang sedikit
tentunya membuat suasana dukcapil menjadi kondusif serta kendaraan yang terparkir menjadi
tertata. Masyarakat pergi ke dukcapil hanya untuk mengambil berkasnya yang sudah jadi.
Jika layanan online tersebut sudah terimplementasi secara total tentunya membuat semuanya
berjalan lancar.

4.5 Harapan Masyarakat Terkait Dengan Pelayanan E-DukcapilDi Dinas


Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang

Menurut masyarakat yang sudah beberapa kali mengurus dokumen di Dinas


Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang pelayanan dari petugas cukup cepat
dan tanggap dalam menangani kebutuhan masyarakat. Selain itu Respon dan daya tanggap
dari pegawai Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil karawang yang cukup ramah dan
selalu berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa
adanya peningkatan pada kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan administrasi
kependudukan kepada masyarakat. Tetapi mungkin ada sebagian masyarakat yang merasa
pelayanan di disdukcapil kab. Karawang belum maksimal, hal ini dikarenakan ada beberapa
syarat yang dirasa berat dan keterbatasan informasi tentang syarat-syarat pengurusan
dokumen kependudukan terutama untuk masyarakat yang sudah tua sehingga ada masyarakat
yang harus pulang dengan tangan kosong karena keterbatasan informasi tersebut
28
menyebabkan masyarakat tidak bisa mengurus dokumen yang diinginkannya. Selain itu
sebagian berkas-berkas yang sudah terlanjur dimasukkan namun harus di pending dan tidak
diurus di bagian backoffice karena berkas yang dimasukkan kurang lengkap persyaratannya.
Jika berkasnya di pending masyarakat tidak bisa mengetahuinya dengan cepat, dan hanya
bisa mengetahuinya jika datang kembali. Maka dari itu masyarakat yang ingin mengurus
dokumen tidak dapat hanya sekali datang dan langsung jadi. Maka dari itu untuk masyarakat
yang ingin dokumennya cepat jadi harus melengkapi semua syarat yang ada, dan harus
menghandle / selalu menanyai tentang berkasnya kepada petugas, masyarakat bisa meminta
nomor telepon pada petugas untuk mengetahui dan untuk menanyakan perihal dokumen yang
diurusnya.

Menurut pengakuan dari masyarakat untuk pelayanan di Dinas kependudukan dan


pencatatan sipil kab.karawang untuk penerapan sistem kepengurusan dokumen secara online
melalui e-dukcapil atau yang biasa disebut e-government belum maksimal dan belum
terimplementasi secara nyata. Hal tersebut dikarenakan kurangnya edukasi dari petugas Dinas
kependudukan dan pencatatan sipil kab.karawang pada masyarakat tentang seperti apa dan
bagaimana menggunakan aplikasi dan layanan online itu sendiri. Padahal layanan online ini
sangat membantu masyarakat agar tidak perlu mengurus secara langsung yang menyebabkan
antrian yang lama, masyarakat bisa mengurus dokumennya secara online dan mengupload
persyaratan yang dibutuhkan, atau dapat mengantarkan persyaratan yang tidak dapat
diupload, dan jika sudah jadi maka ada pemberitahuan dan masyarakat dapat langsung
mengambilnya. Karena jika mengurusnya hanya dengan offline maka masyarakat yang
rumahnya jauh dari dinas kependudukan dan pencatatan sipil kesusahan untuk menyelesaikan
dokumen yang dibutuhkan, hingga terkadang mereka sudah menunggu lama tanpa kepastian
kapan dokumen akan selesai diurus. Yang mengetahui layanan e-dukcapil sendiri hanya
masyarakat tertentu, yang sudah memahami dan sudah paham betul cara menggunakannya,
tetapi banyak segelintir masyarakat yang tinggal di daerah pelosok dan masyarakat berusia
lanjut yang belum mengetahui dan masih kebingungan akan layanan ini. Hal ini dikarenakan
ketidaksiapan dari dinas kependudukan dan catatan sipil itu sendiri, dan aparat pun masih
banyak yang belum handal di bidang e-government.

29
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.
Kesimpulan

Pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang


sudah cukup baik hal ini dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan petugas sudah cukup
cepat dan tanggap dalam menangani kebutuhan masyarakat. Namun dalam terdapat beberapa
permasalahan yang terjadi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Karawang yaitu mengenai sarana dan prasarana yang masih kurang memadai serta
kekurangan pengawai yang kompetensi dan memiliki kemampuan dibidang e-government.
Untuk kedepannya dinas kependudukan dan pencatatn sipil karawang memiliki Strategi untuk
memperbaiki kualitas pelayanan public, yang lebih mengutamakan online untuk kedepannya.
namun untuk masyarakat yang pindahan dari luar karawang ataupun yang pindah ke daerah
luar karawang tetap datang secara langsung ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil kabupaten karawang. Sedangkan pelayanan lainnya dilakukan secara online
pelayanannya hingga ke kecamatan dan mall pelayanan public. Untuk pengurusan KTP dan
KK bisa datang ke kecamatan setempat. SelainituPelayanan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang sebenarnya sudah tepat sasaran karena masyarakat
kabupaten karawang yang memerlukan data kependudukan dan pencatatan sipil datang ke
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang.

5.1. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas bahwa terdapat permasalahan


penerapan e-government di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang
yang harus segara di selesaikan agar pelayanan publik di harus Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang lebih efektif dan optimal, maka direkomendasikan
kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang harus
mengoptimalkan kinerja pegawai dengan melakukan pelatihan ataupun mengadakan
workshop terutama dalam bidang e-government dan memberikan sosialisasi
kemasyarakatdalammenggunkan aplikasi E-Dukcapil agar pemanfaatan aplikasi E-Dukcapil

30
bisa lebih efektif dan bisa mendorong terwujudnya goodgovernance. Serta melengkapi sarana
dan prasarana yang menunjang pelayanan publik untuk masyarakat.

31
DAFTAR PUSTAKA

Susanti Marbun, J. H. (t.thn.). Kinerja Pegawai dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi


Kependudukan di kota manado.
Metode Penelitian Kualitatif: Pengertian Menurut Ahli, Jenis-Jenis, dan Karakteristiknya
(penerbitdeepublish.com)

Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif (dqlab.id)

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil | Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(karawangkab.go.id)

Pasca Diluncurkan Disdukcapil Karawang Catat Ada 500 Orang Akses Aplikasi E-dukcapil -
Wartakotalive.com (tribunnews.com)

Sufriyadi, M. (2014). ANALISIS PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DALAM


PELAYANAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DINAS PENDAPATAN
PROVINSI RIAU DIKANTOR UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDAPATAN
PEKANBARU SELATAN (Doctoraldissertation, Universitas Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau).

Kemenko PMK RI. 2019. Reformasi BirokrasiKemenko PMK. Jakarta : Kemenko PMK RI
diunduh pada 5 November 2021
darihttps://www.kemenkopmk.go.id/RB/profil.

Sufriyadi, M. (2014). ANALISIS PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DALAM


PELAYANAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DINAS PENDAPATAN
PROVINSI RIAU DIKANTOR UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDAPATAN
PEKANBARU SELATAN (Doctoraldissertation, Universitas Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau).

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul. (2018). Profil Kependudukan
Kabupaten Bantul 2018. Yogyakarta: Pemerintah abupaten Bantul, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul.

Gambaran Umum | Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (karawangkab.go.id)

32
LAMPIRAN

1. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA


NO Pertanyaan Jawaban
1. Apakah pelayanan publik di Dinas Pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pencatatan Sipil kabupaten karawang
kabupaten karawang sudah baik dan sebenarnya belum maksimal dan masih banyak
optimal (baik pelayanan secara online yang harus diperbaiki terutama terkait sarana
dan offline)? dan prasarana dan jumlah dan kinerja pegawai
di dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
kabupaten karawang itu sendiri dan perlu
dilakukan pelatihan pegawai lebih lanjut. Tetapi
dari segi pelayanan masyarakat sudah mengaku
cukup puas, pegawai cukup responsif dan
dokumen yang diurus dapat selesai walaupun
membutuhkan cukup waktu, hanya saja masih
banyak yang harus diperbaiki.
BpkElvaniaNurkasidi (Kasubbag
Perencanaan).
2. Kendala apa saja yang dialami dalam Kendala yang dialami dinas Kependudukan dan
pelaksanaan pelayanan publik di Dinas Pencatatan Sipil kabupaten karawang adalah di
Kependudukan dan Pencatatan Sipil bidang sarana dan prasarana serta SDM,
kabupaten karawang terutama jumlah Pegawai yang masih kurang,
kompetensi, (kompetensi disini adalah
mencakup penguasaan e-government dan
lainnya.) dan teknologi dari pegawai masih
minimum dan masih membutuhkan pelatihan,
berbagai pelatihan untuk pegawai harus
dilakukan kembali, karena di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Karawang membutuhkan kompetensi pegawai
yang tinggi, tetapi kenyataannya masih di
bawah standar. BpkElvaniaNurkasidi
(Kasubbag Perencanaan).
3. Strategi apa yang dilakukan Dinas Kinerja pegawai di Dinas Kependudukan dan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pencatatan Sipil kabupaten karawang belum
kabupaten karawang dalam upaya maksimal namun strategi dalam meningkatkan
meningkatkan produktivitas kinerja kualitas pelayanan publiknya sudah cukup baik
pegawai? hal ini bisa dilihat dari pelayanan yang
dilakukan di mall pelayanan publicsabtu dan
minggu.BpkElvaniaNurkasidi (Kasubbag
Perencanaan).
4. Bagaimana komitmen Dinas Upaya memperbaiki kualitas pelayanan publik
Kependudukan dan Pencatatan Sipil lebih ke online untuk kedepannya namun untuk
kabupaten karawang dalam upaya masyarakat yang pindahan dari luar karawang
memperbaiki kualitas pelayanan publik? ataupun yang pindah ke daerah luar karawang
Apa saja langkah yang akan dilakukan? tetap datang secara langsung ke kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten
karawang. Sedangkan pelayanan lainnya

33
dilakukan secara online pelayanannya hingga ke
kecamatan dan mall pelayanan public. Untuk
pengurusan KTP dan KK bisa datang ke
kecamatan setempat. BpkElvaniaNurkasidi
(Kasubbag Perencanaan).
5. Apakah pelayanan yang diberikan di Sudah tepat sasaran karna masyarakat
Dinas Kependudukan dan Pencatatan kabupaten karawang yang memperlukan data
Sipil kabupaten karawang sudah tepat kependudukan dan pencatatan sipil datang ke
sasaran? Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
kabupaten karawang.BpkElvaniaNurkasidi
(Kasubbag Perencanaan).
6. Bagaimana dengan kelengkapan sarana Dinas Kependudukan dan
dan prasarana penunjang pelayanan di CatatanSipilmasihseadanya, gedungDinas
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten
Sipil kabupaten karawang? karawang pun masih gedung tahun 1956 belum
melakukan renovasi gedung. Namun Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten
karawangmelayai pelayanan di Mall Pelayanan
Publik tempatnya lebih baik daripada gedung
pusat. BpkElvaniaNurkasidi (Kasubbag
Perencanaan).
7. Apakah keseluruhan pelayanan Saya sudah beberapa kali mengurus dokumen di
( online/offline) di dinas kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dan catatan sipil karawang sudah bagus kabupaten karawang pelayanan dari petugas
dan sesuai harapan? cukup cepat dan tanggap dalam menangani
kebutuhan masyarakat. Selain itu Respon dan
daya tanggap dari pegawai Dinas
Kependudukan dan pencatatan sipil karawang
yang cukup ramah dan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan masyarakat. Bida
dikatakan ada peningkatan pada kinerja
pegawai dalam memberikan pelayanan
administrasi kependudukan kepada masyarakat
dan edukasi dari layanan online atau e-dukcapil.
Tetapi mungkin ada Sebagian masyarakat yang
merasa pelayanan di disducapil kab. Karawang
belum maksimal, karena ada beberapa syarat
yang berat dan keterbatasan informasi tentang
syarat-syarat pengurusan dokumen
kependudukan terutama untuk masyarakat yang
sudah tua. Ibu Erna (Masyarakat yang
hendak mengurus dokumen).
8. Bagaimana harapan kedepannya terkait Pelayanan di Dinas kependudukan dan
pelayanan e-dukcapil di dinas pencatatan sipil kab.karawang untuk penerapan
kependudukan dan catatan sipil sistem kepengurusan dokumen secara online,
karawang? belum maksimal dan belum terimplentasi secara
nyata. Karena kurangnya edukasi dari petugas
Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
kab.karawang pada masyarakat tentang seperti
apa dan bagaimana menggunakan aplikasi dan

34
layanan online itu sendiri. Padahal layanan
online ini sangat membantu masyarakat agar
tidak perlu mengurus secara langsung dan
antrian yang lama, masyarakat bisa mengurus
dokumennnya secara online dan mengupload
persyaratan yang dibutuhkan dan mengambil
jika sudah jadi. Ibu Ina (Masyarakat yang
hendak mengurus dokumen).

2. DOKUMENTASI

Lampiran foto Bersama informan

Foto Bersama InformanBpkElvaniaNurkasidi (KasubbagPerencanaanDukcapilKab.Karawang)

Foto Bersama Informan Ibu Erna dan Ibu Ina (Masyarakat yang hendakmengurusdokumen)

35
Lampiran Foto Pendukung

FotoParkiran

Foto Halaman Dalam Dinas DukcapilKab.Karawang

Foto Dinas DukcapilKab.Karawang

36
C.

D. FotoMisi dan Visi Dinas DukcapilKab.Karawang

LAMPIRAN DOKUMEN
E.

Surat Izin Melakukan Observasi Penelitian

37

Anda mungkin juga menyukai