Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan ini dengan baik.
Laporan ini berisi tentang uraian hasil mini riset mengenai " Analisis Kebijakan Penggunaan
E-dukcapil Dalam Penyelenggaraan Pelayananan Publik di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang".
Laporan ini kami susun dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena
itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikiran kepada pihak pihak yang
berkontibusi dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan mini riset ini
masih jauh dari kata sempurna, Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.
Kelompok 13
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Lampiran-Lampiran ………………………………………………………………. 31
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Salah satu bagian yang perlu dilaksanakan dalam rangka mewujudkan pelayanan
publik adalah penyelenggaraan tugas-tugas ditingkat kabupaten dimana tingkat keberhasilan
sangat ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sebagai pemerintah yang langsung berhadapan dengan masyarakat luas yang beraneka ragam
coraknya, maka dalam menjalankan tugasnya dari pemerintah atasan dia juga harus mampu
melihat keinginan- keinginan dari masyarakat sehingga sangat penting yang berhubungan
dengan peranannya sebagai penyelenggara serta penanggungjawab utama di bidang
pemerintah, pembangunan dan masyarakat mempunyai keterpaduan. Oleh karena itu, perlu
adanya kebijakan-kebijakan yang mendasar dalam pelayanan publik yang merupakan
paradigma, yaitu bagaimana para pelaku kebijakan melihat tantangan dan bagaimana
menyelesaikan persoalan. Cara pandang terhadap persoalan dan pemecahannya akan
memposisikan pemerintahan secara berbeda, sehingga peranannya dan jenis kebijakan yang
dihasilkan juga berbeda.
5
berupa pelayanan pendaftaran warga negara, antara lain pendaftaran kelahiran, pernikahan,
dan penggantian alamat, perhitungan pajak (pajak peng- hasilan, pajak perusahaan, dan
customduties), pendaftaran bisnis, perizinan kendaraan dan lain sebagainya.Melalui
implementasi e-Government, banyak keuntungan yang diperoleh untuk peningkatan efisiensi,
kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik sekaligus memberikan
keterpaduan antar instansi dalam pelaksanaan e-Government serta memaksimalkan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengolahan, pengelolaan,
penyaluran, dan pendistribusian informasi dalam pelayanan publik.
Dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang diperoleh 3 permasalahan yang terjadi yaitu terkait
SDM, yaitu kurangnya kompetensi Pegawai di dukcapil itu sendiri dan kurangnya pegawai,
hanya didominasi oleh pekerja PKL, masalah kedua yang terjadi di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang, adalah terkait kurang lengkapnya sarana dan prasarana
penunjang pelayanan publik seperti kurangnya tempat tunggu dan tempat parkir yang
mengacak. Permasalahan yang terakhir yang terjadi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil kabupaten karawang adalah kurangnya pemanfaatan layanan online e-dukcapil itu
sendiri, hal tersebut dikarenakan masyarakat yang belum memahami cara untuk mendaftar
dan cara menggunakan layanan itu sendiri, sehinggamasyarakat berharap adanya edukasi
lebih lanjut terkait layanan e-dukcapilkarawang itu sendiri. Dari ketiga permasalahan diatas
yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang Analisis Kebijakan Penggunaan E-
dukcapil Dalam Penyelenggaraan Pelayananan Publik di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang.
6
1. Apakah pelayanan publik melalui layanan e-dukcapil di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang sudah terimplementasi dengan maksimal?
2. Kendala apa saja yang dialami dalam pelaksanaan pelayanan public E-dukcapildi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang?
3. Bagaimana upaya memperbaiki kualitas pelayanan publik dan layanan e-dukcapil di
Dinas Kependudukan dan PencatatanSipilkabupatenKarawang?
4. Bagaimana fasilitassarana dan prasaranasebagaipenunjang pelayanan di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten karawang?
5. Bagaimana pendapat masyarakat terkait pelayanan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten karawang dan apa harapan kedepannya terkait dengan
pelayanan e-dukcapil yang ada?
7
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan”.
Dari beberapa pendapat di atas mengenai pengertian pelayanan publik, dapat disimpulkan
bahwa konsep pelayanan publik adalah suatu kegiatan pelayanan yang profesional dan
bermutu tinggi, yang mempunyai pelayanan aktif dan dapat membantu memenuhi
kebutuhan masyarakat. Masyarakat sudah sesuai dengan peraturan pemerintah.
1. Transparansi, ialah pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh
semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.
3. Kondisional, ialah pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi
danpenerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisien dan efektivitas.
4. Partisipatif, ialah pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.
5. Kesamaan hak, ialah pelayanan yang tidak melakukan diskriminatif dilihat dari aspek
apapun khususnya suku, ras, golongan, status sosial.
Gambar 1.4.1
1. Transparansi
2. Akuntabilitas
3. Kondisional
8 4. Partisipatif
5. Kesamaan hak
6. Keseimbangan hak dan
kewajiban
1.4.2 E-government
Untuk Dapat memahami kerangka kerja e-government dapat menggunakan Pendekatan The
Value-Centric e-Government Service Framework. Atau kerangka layanan e-government yang
berpusat pada nilai. Menyamaratakan Layanan e-government tingkat aplikasi untuk
kelompok pengguna yang berbeda dari berbagai perspektif BM. Personalisasi dankolaborasi
yang dibahas dalam karya-karya ini, kami mengusulkan kerangka kerja EGLayanan nilai-
sentris seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Fitur dalam kerangka kerja ini, Layanan
elektronik umum termasuk manajemen profil, manajemen keamanan dan
kepercayaan,Navigasi dan pencarian informasi, transaksi dan pembayaran, partisipasi dan
kolaborasi,ersonalisasi dan penyesuaian, serta manajemen pembelajaran dan pengetahuan.
Gambar 1.4.2
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kebija
kan Pelayanan E-government
2.2.
Analisis Kebijakan E-government
Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya negara untuk memenuhi kebutuhan
dasar dan hak-hak sipil setiap warga negaranya atas barang, jasa dan pelayanan
administrasi. Penilaian secara obyektif terhadap pelayanan yang diberikan kepada
penyelenggara pelayanan publik, menunjukkan masih belum efektif, efisien, ekonomis
dan bahkan tidak melihat aspek keadilan sosial, sehingga berdampak secara dimensional
terhadap birokrasi, dengan munculnya praktek-praktek salah (patologi birokrasi).
Perubahan dari dampak globalisasi, yang mengakibatkan percepatan perubahan secara
dinamis, mengantarkan pesan kepada setiap organisasi modern untuk tanggap terhadap
kemajuan teknologi serta arus informasi yang cepat dapat ditangkap oleh masyarakat
luas. Karena perubahan ini merupakan solusi terbaik bagi organisasi terlebih pada
organisasi sektor publik dalam memenuhi aspek transparansi, akuntabilitas dan
partisipasi publik. Keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan
informasi yang terintegrasi secara online. hal ini perlu terus untuk dikembangkan,
10
terutama dalam penyelenggaraan pelayanan melalui aksesbilitas ketersediaan data dan
informasi pada instansi yang dapat di analisis dan dimanfaatkan secara cepat, akurat dan
aman.
2.3. Implem
entasi Kebijakan E-government
Implementasi e-Government yang telah umum dilaksanakan dan diatur pelaksanaannya
adalah pembuatan situs web pemerintahan, dimana situs web tersebut merupakan strategi
di dalam melaksanakan pengembangan konsep e-Government secara sistematik melalui
tahapan yang realistis dan terukur. Tujuan dari implementasi e-Government secara
umum adalah sebagai:1. Membuat lingkungan bisnis yang lebih baik; 2. Menciptakan
konsumen online yang lebih efektif dan efisien di dalam melayani maupun menerima
layanan; 3. Memperkuat untuk menjadi good governance dan memperluas partisipasi
publik; 4. Meningkatkan produktivitas pemerintahan; 5. Meningkatkan kualitas hidup
dan kepentingan umum. (Zulhakim, 2012: 60). Terselenggaranya pelayanan publik yang
baik, tergantung dari kondisi birokrasi di suatu negara. Kondisi birokrasi memberikan
iklim tersendiri bagi terselenggaranya pelayanan publik yang optimal. Upaya menjadikan
birokrasi yang baik dengan mengedepankan nilai yang efektif dan efisien, dapat dijawab
dengan konsep e-Government yang merupakan bagian dari inovasi di dalam merubah
mindset birokrasi yang selama ini kaku dan berbelit. E-Government dengan konsep yang
nyata dan membuat alur birokrasi menjadi mudah merupakan inovasi yang sangat
diperlukan dalam pengembangan pelayanan publik.
2.4.
Konsep penerapan E-governmet
Dalam penerapanannya e-Government memiliki tiga konsep :
Adalah penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke
masyarakat, Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat
dan pemerintah,
contohnya G2C : Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen
pribadi (Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah),
Layanan imigrasi,Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan bencana.
11
Adalah transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai
informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan
pemerintah. Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk
membantu pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan proses bisnis dan
manajemen data elektronik. Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G
adalah Sistem e-procurement.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis
Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah penelitian ini adalah
dengan metode kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin (dalam Sujarweni, 2014:6), yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah sebuah jenis penelitian yang menghasilkan
suatu penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai atau diperoleh dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Sedangkan
menurut Penelitian kualitatif menurut Koentjaraningrat (1993: 89) mengartikan bahwa
penelitian kualitatif adalah desain penelitian yang memiliki tiga format. Ketiga format
tersebut meliputi penelitian deskriptif, verifikasi dan format Grounded research. Berbeda
dengan pendapat Sugiono (2005) yang mengartikan bahwa penelitian kualitatif lebih
cocok digunakan untuk jenis penelitian yang memahami tentang fenomena sosial dari
perspektif partisipan. Secara sederhana, dapat pula diartikan sebagai penelitian yang lebih
cocok digunakan untuk meneliti kondisi atau situasi si objek penelitian.
3.2. Lokasi
Penelitian
Lokasi penelitian yang kami lakukan adalah di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Ini dikarenakan Dinas tersebut adalah dinas yang secara langsung melayani masyarakat
secara online.
3.3. Sumbe
r Data
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh berasal dari sumber data primer
dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang
diperoleh secara langsung dari lapangan. Sumber data primer penelitian ini
meliputi wawancara dan observasi, dimana wawancara akan dilakukan kepada warga dan
juga pegawai dinas tersebut. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data
13
yang diperoleh secara tidak langsung dari informan di lapangan. Sumber data sekunder
ini berupa dokumen, meliputi arsip-arsip.
3.4. Jenis
Data
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah penelitian ini adalah
dengan metode kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin (dalam Sujarweni, 2014:6), yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah sebuah jenis penelitian yang menghasilkan
suatu penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai atau diperoleh dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Sedangkan
menurut Penelitian kualitatif menurut Koentjaraningrat (1993: 89) mengartikan bahwa
penelitian kualitatif adalah desain penelitian yang memiliki tiga format. Ketiga format
tersebut meliputi penelitian deskriptif, verifikasi dan format Grounded research. Berbeda
dengan pendapat Sugiono (2005) yang mengartikan bahwa penelitian kualitatif lebih
cocok digunakan untuk jenis penelitian yang memahami tentang fenomena sosial dari
perspektif partisipan. Secara sederhana, dapat pula diartikan sebagai penelitian yang lebih
cocok digunakan untuk meneliti kondisi atau situasi si objek penelitian.
3.5. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang utama adalah observasi
partisipatif dan wawancara mendalam, ditambah dengan kajian dokumen, yang bertujuan
tidak hanya untuk menggali data, tetapi juga untuk mengungkap makna yang terkandung
dalam latar penelitian itu sendiri. dalam penelitian kualitatif ini penulis menggunakan
teknik pengumpulan data yaitu : Observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1.Pengamatan(Observasi)
Observasi adalah suatu teknik pengamatan secara langsung terhadap objek
penelitian dengan sistematis terhadap gejala-gejala yang hendak diteliti di lokasi
penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari
sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan. Data hasil observasi akan
melengkapi data primer hasil wawancara.
14
2.Wawancara(interview)
Wawancara adalah kegiatan dialog atau tanya jawab yang dilakukan antara dua
orang atau lebih secara lisan, dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah
dipersiapkan sebelumnya. yang artinya pertanyaan diberikan dari pihak yang
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai. Metode wawancara
ini digunakan untuk memperoleh data primer yang diperlukan dalam penelitian ini.
3.Dokumentasi,
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, dapat berupa foto/ rekaman
video yang diambil pada saat proses penelitian. Studi dokumentasi merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif. Dan juga untuk memperoleh data sekunder yaitu data yang telah terolah
atau tersedia di lokasi penelitian yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
kabupaten karawang.
3.6. Teknik
Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistemat is data yang
diperoleh menggunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti, wawancara,
kuesioner, observasi dan dokumentasi seperti rekaman video/audio dengan cara
mengorganisasikan data dan memilih mana yang penting dan dipelajari, serta
membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Adapun langkah-langkah dalam analisis data menurut Miles dan Huberman (dalam
sugiyono, 2010:247-253) sebagai berikut:
15
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi data
Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap akhir dalam teknik
analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengacu pada
tujuan analisis hendak dicapai. Tahap ini bertujuan untuk mencari makna data yang
dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan untuk ditarik
kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada
16
BAB IV
PEMBAHASAN
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil merupakan salah satu instansi pemerintah yang
bertugas melayani masyarakat dalam hal pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan,
perceraian, pengesahan anak dan pengakuan anak, baikpelayanansecaralangsungatau online..
Seperti yang tertuang dalam PP Nomor 37 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan pasal 27 ayat (1) ”Dalam
menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan di kabupaten/kota, dibentuk Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai Instansi Pelaksana yang diatur dalam peraturan
17
daerah”. Seperti di kantor dinas kependudukan dan catatan sipil di kabupaten karawang,
banyak program-program pemerintah yang sudah dijalankan untuk membenahi kinerja
pegawai seperti dengan mengeluarkan slogan “Mudah,cepat dan akurat”. Bahkan Dinas
kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten karawang telah mengeluarkan SOP (Standar
Operasional Prosedur), yang diharapkan dapat memperbaiki sistem yang berbelit-belit yang
meresahkan masyarakat.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang merupakan salah satu
Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Karawang yang memiliki kewenangan sebagai
Penyelenggara Administrasi Kependudukan, meliputi kegiatan pelayanan pendaftaran
penduduk dan pencatatan sipil. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan
penataan dan penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk,
pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, penyusunan profil
kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan
sektor lain. Sejalan dengan hal tersebut diatas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Karawang mempunyai tugas dan tanggungjawabmenyelengarakan secara
operasional sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten Karawang di Bidang
Kependudukan dan Catatan Sipil. Pelaksanaan kebijakan pembangunan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil perlu diketahui hasil akhir setiap bulannya, untuk dapat
memastikan kwantitas dan kwalitas penduduk, perkembangan penduduk di Kabupaten
Karawang dan juga mengukur Kinerja Aparatur pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Karawang. Dalam upaya mendukung tugas pokok kedinasan sesuai sekala
18
prioritas pembangunan dan alokasi anggaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Karawang.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang memiliki tugas DAN
tanggungjawabsebagai berikut:
1) Perumusan kebijakan teknis Dinas dan/atau bahan kebijakan daerah dalam hal
penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
Dinas kependudukan dan catatan sipil karawang memiliki visi dan misi, yaitu: Visi :
Mewujudkan tertib administrasi kependudukan berbasis teknologi informasi melalui
pelayanan prima. Misi : a. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil. b. Meningkatkan upaya tertib administrasi kependudukan. c. Meningkatkan
kualitas data dan informasi kependudukan. Dari visi dan misi tersebut tentunya sebagai upaya
dalam meningkatkan reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik di Dinas
kependudukan dan pencatatan sipil kab. Karawang, serta menghindari penyakit birokrasi
seperti, prosedur yang berbelit-belit, tidak 12 ada kepastian jangka waktu penyelesaian, biaya
yang harus dikeluarkan, persyaratan yang tidak transparan, sikap petugas yang kurang
responsif, sehingga semua pelayanan baik online maupun offline mudah diakses oleh
masyarakat.
Dari visi dan misi tersebut tentunya sebagai upaya dalam meningkatkan reformasi
birokrasi dan peningkatan pelayanan publik di Dinas kependudukan dan pencatatan sipil kab.
Karawang, serta menghindari penyakit birokrasi seperti, prosedur yang berbelit-belit, tidak 12
19
ada kepastian jangka waktu penyelesaian, biaya yang harus dikeluarkan, persyaratan yang
tidak transparan, sikap petugas yang kurang responsif, sehingga semua pelayanan baik online
maupun offline mudah diakses oleh masyarakat.
20
Gambar 4.1 Aplikasi E-Dukcapil
E-Dukcapilkarawang adalah layanan online yang diadakan dan dibuat oleh dinas
kependudukan dan pencatatn sipil karawang untuk keperluan mengurus dokumen seperti e-
KTP, Kartu Keluarga, Akta kelahiran, Akta Kematian dan lainya. Hal ini tentunya untuk
mempermudah masyarakat karawang untuk mengurus dokumen yang dibutuhkannya, tanpa
harus datang ke lokasi dukcapil. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses diakses
melalui:websiteedukcapil.karawangkab.go.id. Yang selanjutnya, masyarakat hanya perlu
mengikuti beberapa Langkah yang diperlukan, seperti:
1. Daftar.
2. Verifikasi Email.
3. Login.
4. Pilih Permohonan.
5. Upload Persyaratan.
6. Proses Permohonan.
7. QR Code Permohonan.
8. Jadwal kedatangan pengambilan berkas.
21
2. Surat Kelahiran dari Dokter/Bidan/Penolong Kelahiran (ASLI). Bagi yang tidak
memiliki dokumen asli tersebut dapat melampirkan Surat Pernyataan Tanggungjawab
Mutlak (SPTJM) Kebenaran Data Kelahiran. Dokumen ASLI SPTJM harap
DIBAWA saat PENGAMBILAN kutipan akta.
3. Surat Nikah orang tua (lembar yang memuat foto mempelai, untuk muslim) atau Akta
Perkawinan orang tua (non muslim). Bagi orang tua yang tidak memiliki surat nikah,
dapat melampirkan SPTJM Kebenaran Sebagai Pasangan Suami Istri.
4. Surat Nikah orang tua (lembar yang memuat nama mempelai laki-laki dan
perempuan, untuk muslim). Bagi non muslim atau yang tidak memiliki Surat Nikah/
Akta Perkawinan tidak perlu meng-upload ulang.
5. Surat Nikah orang tua (lembar yang memuat stempel dan tanda tangan KUA, untuk
muslim). Bagi non muslim atau yang tidak memiliki Surat Nikah/ Akta Perkawinan
tidak perlu meng-upload ulang.
6. Kartu Keluarga (KK) dimana penduduk terdaftar sebagai anggota keluarga.
7. KTP-el Ibu dan KTP-el Ayah, harap foto KTP-el kedua orang tua ada dalam satu foto
(disatukan).
B. AKTA KELAHIRAN RUSAK/HILANG
1. Fotokopi kutipan akta yang hilang/rusak.
2. Formulir (F.5), diisi dengan lengkap dan ditandatangani pelapor di atas materai
10.000. Dokumen ASLI harap DIBAWA saat PENGAMBILAN kutipan akta.
3. KTP Pemohon (pemilik akta).
4. KK (Kartu Keluarga) Pemohon (pemilik akta).
5. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (bagi akta yang hilang) atau Kutipan
akta asli yang rusak (bagi yang aktanya rusak). Bagi yang kutipan aktanya rusak, pada
saat pengambilan dokumen, KUTIPAN AKTA yang RUSAK wajib dibawa.
C. PERUBAHAN / DATA AKTA KELAHIRAN
1. KTP Pemohon (pemilik akta).
2. KK (Kartu Keluarga) Pemohon (pemilik akta).
3. Formulir (F.2), diisi dengan lengkap dan ditandatangani pelapor di atas materai
10.000. Dokumen ASLI harap DIBAWA saat PENGAMBILAN kutipan akta.
4. Dokumen yang merupakan dasar perubahan (Ijazah atau Penetapan Pengadilan)
5. Kutipan akta kelahiran yang asli.
2) KTP ELEKTRONIK
22
Berikut Persyaratan yang dibutuhkan berdasarkan kategori dokumen:
23
6. Foto Copy Akta Kematian/Surat Keterangan Kematian dari Desa/Kel dilampirkan
Berita Acara Pemakaman dari Desa/Kel (Jika ada Pengurangan anggota Keluarga
dikarenakan Meninggal)-fotokan berkas dalam satu foto
7. FC Buku Nikah/Kutipan Akta Perkawinan (perkawinan tercatat) atau Kutipan Akta
Perceraian (perceraian tercatat) atau SPTJM Perkawinan (perkawinan tidak tercatat)
atau SPTJM Perceraian (perceraian tidak tercatat) beserta surat keterangan iqrarTalaq
(fotokan berkas dalam satu foto)
8. Formulir Pendaftaran Peristiwa Kependudukan (F1.02)
9. Surat Pernyataan Perubahan Elemen Data Kependudukan (F1.06)
B. KARTU KELUARGA RUSAK/HILANG
1. Bagi usia wajib KTP-el, fotokan semua KTP-el dalam satu foto.
2. Berita Kehilangan dari Kepolisian ( Jika ada dokumen asli yang hilang).
3. Formulir Pendaftaran Peristiwa Kependudukan (F1.02).
C. PERUBAHAN DATA KARTU KELUARGA
1. Foto Copy Akta Kelahiran / Surat Keterangan Lahir dari RS/ Bidan / Klinik
(Penambahan anak) atau SPTJM kelahiran (Bila lebih dari satu halaman fotokan
berkas dalam satu foto).
2. Foto Copy Ijazah / Raport / Surat Keterangan Pernah Sekolah, bila perubahan status
pendidikan (fotokan berkas dalam satu foto).
3. Surat Keterangan Pindah (bila pindah penduduk antar Desa/Kecamatan) atau surat
keterangan datang WNI/SKDWNI bagi penduduk yang pindah dalam wilayah
Indonesia (fotokan berkas dalam satu foto).
4. Kartu Keluarga lama (Asli).
5. Foto Copy Akta Kematian/Surat Keterangan Kematian dari Desa/Kel dilampirkan
Berita Acara Pemakaman dari Desa/Kel (Jika ada Pengurangan anggota Keluarga
dikarenakan Meninggal)-fotokan berkas dalam satu foto.
6. FC Buku Nikah/Kutipan Akta Perkawinan (perkawinan tercatat) atau Kutipan Akta
Perceraian (perceraian tercatat) atau SPTJM Perkawinan (perkawinan tidak tercatat)
atau SPTJM Perceraian (perceraian tidak tercatat) beserta surat keterangan iqrarTalaq
(fotokan berkas dalam satu foto).
7. Formulir Pendaftaran Peristiwa Kependudukan (F1.02)
8. Surat Pernyataan Perubahan Elemen Data Kependudukan (F1.06)
4) PINDAH KELUAR DARI KAB. KARAWANG
24
Berikut Persyaratan yang dibutuhkan berdasarkan kategori dokumen :
A. BARU
1. Foto Copy Kartu Keluarga.
2. Foto Copy KTP-elektronik.
3. Formulir Surat Keterangan Pindah Datang WNI (F-1.03) yang sudah ditandatangani
oleh Pemohon.
B. PERUBAHAN DATA
1. Foto Copy Kartu Keluarga.
2. Foto Copy KTP-elektronik.
3. Formulir Surat Keterangan Pindah Datang WNI (F-1.03) yang sudah ditandatangani
oleh Pemohon.
25
saat ini, aparatur dituntut mempunyai kemampuan dan kepekaan terhadap situasi dan kondisi
yang terjadi di wilayahnya. Dari hasil penelitian yang ada, bahwa kinerja pegawai dalam
masih banyak kekurangan dan sering terjadi miskomunikasi karena banyak dari pekerja
adalah mereka yang belum berpengalaman. Dalam meningkatkan pelayanan administrasi
kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil maka dibutuhkan Kerjasama antara
banyak pihak.
4.3 Upaya Perbaikan Kualitas Pelayanan Publik Dan Layanan E-Dukcapil Di Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang
26
yang membutuhkan pelayanan dilayani sesuai dengan antrian. Akan tetapi perbandingan
pelayanan secara online dan offline sangat berbanding jauh, banyak masyarakat yang
mengurus datanya secara langsung karena belum mengerti pelayanan secara online
menggunakan layanan e-dukcapil. Padahal jika banyak masyarakat yang menggunakan
pelayanan online, tahapan nya jauh lebih mudah dan cepat tanpa harus menunggu lama.
4.4 Sarana Dan Prasarana Sebagai Penunjang Pelayanan Di Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang
Permasalahan sarana dan prasarana yang masih belum maksimal / kendala antara lain
sebagai berikut :
27
Gambar 4.4TempatParkir
29
BAB V
5.1.
Kesimpulan
5.1. Saran
30
bisa lebih efektif dan bisa mendorong terwujudnya goodgovernance. Serta melengkapi sarana
dan prasarana yang menunjang pelayanan publik untuk masyarakat.
31
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil | Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(karawangkab.go.id)
Pasca Diluncurkan Disdukcapil Karawang Catat Ada 500 Orang Akses Aplikasi E-dukcapil -
Wartakotalive.com (tribunnews.com)
Kemenko PMK RI. 2019. Reformasi BirokrasiKemenko PMK. Jakarta : Kemenko PMK RI
diunduh pada 5 November 2021
darihttps://www.kemenkopmk.go.id/RB/profil.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul. (2018). Profil Kependudukan
Kabupaten Bantul 2018. Yogyakarta: Pemerintah abupaten Bantul, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul.
32
LAMPIRAN
33
dilakukan secara online pelayanannya hingga ke
kecamatan dan mall pelayanan public. Untuk
pengurusan KTP dan KK bisa datang ke
kecamatan setempat. BpkElvaniaNurkasidi
(Kasubbag Perencanaan).
5. Apakah pelayanan yang diberikan di Sudah tepat sasaran karna masyarakat
Dinas Kependudukan dan Pencatatan kabupaten karawang yang memperlukan data
Sipil kabupaten karawang sudah tepat kependudukan dan pencatatan sipil datang ke
sasaran? Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
kabupaten karawang.BpkElvaniaNurkasidi
(Kasubbag Perencanaan).
6. Bagaimana dengan kelengkapan sarana Dinas Kependudukan dan
dan prasarana penunjang pelayanan di CatatanSipilmasihseadanya, gedungDinas
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten
Sipil kabupaten karawang? karawang pun masih gedung tahun 1956 belum
melakukan renovasi gedung. Namun Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten
karawangmelayai pelayanan di Mall Pelayanan
Publik tempatnya lebih baik daripada gedung
pusat. BpkElvaniaNurkasidi (Kasubbag
Perencanaan).
7. Apakah keseluruhan pelayanan Saya sudah beberapa kali mengurus dokumen di
( online/offline) di dinas kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dan catatan sipil karawang sudah bagus kabupaten karawang pelayanan dari petugas
dan sesuai harapan? cukup cepat dan tanggap dalam menangani
kebutuhan masyarakat. Selain itu Respon dan
daya tanggap dari pegawai Dinas
Kependudukan dan pencatatan sipil karawang
yang cukup ramah dan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan masyarakat. Bida
dikatakan ada peningkatan pada kinerja
pegawai dalam memberikan pelayanan
administrasi kependudukan kepada masyarakat
dan edukasi dari layanan online atau e-dukcapil.
Tetapi mungkin ada Sebagian masyarakat yang
merasa pelayanan di disducapil kab. Karawang
belum maksimal, karena ada beberapa syarat
yang berat dan keterbatasan informasi tentang
syarat-syarat pengurusan dokumen
kependudukan terutama untuk masyarakat yang
sudah tua. Ibu Erna (Masyarakat yang
hendak mengurus dokumen).
8. Bagaimana harapan kedepannya terkait Pelayanan di Dinas kependudukan dan
pelayanan e-dukcapil di dinas pencatatan sipil kab.karawang untuk penerapan
kependudukan dan catatan sipil sistem kepengurusan dokumen secara online,
karawang? belum maksimal dan belum terimplentasi secara
nyata. Karena kurangnya edukasi dari petugas
Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
kab.karawang pada masyarakat tentang seperti
apa dan bagaimana menggunakan aplikasi dan
34
layanan online itu sendiri. Padahal layanan
online ini sangat membantu masyarakat agar
tidak perlu mengurus secara langsung dan
antrian yang lama, masyarakat bisa mengurus
dokumennnya secara online dan mengupload
persyaratan yang dibutuhkan dan mengambil
jika sudah jadi. Ibu Ina (Masyarakat yang
hendak mengurus dokumen).
2. DOKUMENTASI
Foto Bersama Informan Ibu Erna dan Ibu Ina (Masyarakat yang hendakmengurusdokumen)
35
Lampiran Foto Pendukung
FotoParkiran
36
C.
LAMPIRAN DOKUMEN
E.
37