Anda di halaman 1dari 14

Tugas Makalah Pelayanan Publik

Pelaksanaan Pelayanan Publik


Berbasis E-government di Indonesia

NAMA :SINARTO SAPUTRA PAWANG

NPP : 23.1171

KELAS : H-1 (Kebijakan Pemerintahan)

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


CILANDAK
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nyalah saya
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Belum Meratanya Pelaksanaan Pelayanan
Publik Berbasis E-government di Indonesia “. makalah ini disusun untuk memenuhi soal UTS
mata kuliah Pelayanan Publik.
Makalah ini saya buat untuk memberikan informasi tentang pelaksanaan E-government
di Indnesia yang belum maksimal dalam pelayanan publik . Karena pelayanan publik salah satu
output dari proses pemerintahan, sungguh riskan rasanya apabila pada implementasinya masih
belum optimal dimasyarakat.
Pada kesempatan ini juga saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada DRA.
Pratiwi Nurhacaryani karena atas bimbingan dan kesabarannya dalam mengajar, tidak lupa juga
terima kasih dengan semua pihak yang telah membantu serta memberi semangat dalam proses
pembuatan makalah ini, sehingga karya ilmiah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, karena itu saya
memerlukan kritik dan saran yang membangun untuk saya kedepannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan berguna bagi para
pembaca khususnya rekan-rekan praja.

Cilandak ,15 Oktober 2014

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
1.3. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN……..................................................................................... 4
2.1.Pengertian e-government…………………………................................................. 4
2.2 Faktor-Faktor yang menimbulkan penerapan e-government…………………... 4
2.3 Macam-Macam E-Government…………………………………………………………………… 6
2.4. Langka-Langka Penggunaan E-Government…………………………………………….. 7
2.5 Jenis-jenis layanan e-government................................................................ 8
2.6 Dampak penerapan E-government............................................................. 9
2.7 Kendala- Kendala Mengoptimalkan e-government ………………………………….. 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 12
5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 12
5.2. Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hal penting dalam sejarah penyelenggaraan negara Republik Indonesia, dimana


pembagian kekuasaan tak hanya dilaksanakan secara horizontal, namun juga secara vertikal.
Sejak adanya Instruksi Presiden Republik Indonesia No.3 Tahun 2003 Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan E-government dan UU nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan
publik, membuat berbagai Instansi Pemerintah termasuk pemerintah daerah mulai mengadopsi
E-government tersebut dengan berbagai metode dan tahapan. Pemerintah daerah memiliki
kewenangan dan tanggungjawab yang lebih luas dan leluasa dalam mengupayakan
kesejahteraan daerahnya. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan
publiknya terutama melalui otonomi daerah seperti sekarang mengedepankan sektor-sektor
pelayanan pada masyarakat guna tercapainya tujuan pemerintah menyejahterakan warga
negara dengan banyak cara, seperti salah satu contohnya mengaplikasikan berbagai teknologi
informasi dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik atau E-government. Dan hal tersebut
yang terjadi di kota Surabaya yang sekarang menjadi perbincangan hangat karena mampu
mengaplikasikan sektor-sektor pelayanan publiknya
Dengan pengembangan sektor pelayanan publik yang mengadopsi E-government
diharapkan mampu membuat keunggulan memiliki arah yang sama dengan daerah lain yaitu
bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan publik semakin cepat, murah, transparan maupun
akuntabel.Namun pelaksanaan E-government seperti yang diharapkan itu masih belum mampu
diterapkan di seluruh wilayah Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan E-government dan faktor-faktor apa saja yang menghambat atau
mempengaruhi adanya penerapan E-government di Indonesia ?
2. Sebutkan dan jelaskan langkah dan jenis-jenis E-government ?
3. Dampak dan kendala apa saja yang di timbulkan oleh adanya penerapan E-government pada
good governance?
4. Jelaskan solusi atau kebijakan pemerintah dalam penerapan e-government?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi soal UTS mata kuliah Pelayanan Publik.


2. Mengkaji lebih jauh penerapan E-government dalam peningkatan pelayanan publik.
2. Untuk memberikan penjelasan yang lebih dalam mengenai faktor, dampak, dan solusi
penerapan E-government yang menjadi salah satu kebijakan pemerintah dalam upaya
menyejahterakan bangsa ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian E-government


Pengertian E-government atau definisi E-government adalah penggunaan teknologi
informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan
bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. E-government dapat
diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi
internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.
Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer
(G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Keuntungan
yang paling diharapkan dari E-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta
aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik untuk mewujudkan good government.

2.2 faktor-faktor yang menimbulkan penerapan e-government


Pada zaman yang serba berhubungan dengan IT perlu adanya penyesuaian dalam
pelaksanaan pemerintahan dalam berbagai sektor, salah satu yang harus menyesuaikan adalah
sektor pelayanan publiknya, karena pelayanan publik berhubungan langsung dengan masyarakat
penerima hasil dari proses pemerintahan tersebut, maka wajar perlu adanya peningkatan
proses pelayanan kepada masyarakat. Namun masih banyak faktor-faktor yang menghambat
tercapainya tujuan tersebut,faktor internal ataupun faktor eksternal baik makro ataupun micro
yang ada dalam negara Indonesia selaku penyelenggara E-government .
2.2.1 Faktor Internal
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan E-government di negara
Indonesia diantaranya kepemimpinan, SDM, pengelolaan informasi dan budaya
organisasi yang masih belum seperti diharapkan.
2.2.2 Faktor Eksternal
Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan E-government yakni sejarah, budaya,
pendidikan, pandangan politik, kondisi ekonomi, dari negara Indonesia. Faktor-faktor ini
sendiri yang menentukan mampu atau tidak dinegara Indonesia melaksanakan E-
government seperti yang diharapkan.

2.3 Macam-Macam E-Government


E-government dilakukan oleh pemerintah dan menggunakan teknologi informasi.
Teknologi informasi tersebut digunakan untuk mendukung proses pelayanan publik berupa
pertukaran informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan, dan pemerintah lainya. E-
government dapat memberikan keutungan berupa kemudahan dalam pembuatan KTP,
pembayaraan pajak, penyediaan data demografi, dan sebagainya. E-government adalah adalah
e-business yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjalankan proses bisnisnya, yaitu
pemerintahan dan layanan masyarakat.

2.3.1 E-Commerce (EC)


E-Commerce (EC) adalah pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui
sistem elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya.
(http://en.wikipedia.org/wiki/E-commerce) E-Commerce adalah bagian dari e-business
karena adanya penggunaan teknologi informasi berupa internet dan jaringan komputer
lainnya untuk menjalankan proses bisnis utama berupa pembelian dan penjualan.

2.3.2 E-Market

E-Market yaitu tempat bertemunya para penjual dengan para pembeli melalui
media elektronik dan tersambung dalam sebuah jaringan yang disebut internet.Dalam
penerapanya telah diciptakan berbagai macam istilah salah satunya e-market dan
membuat sedikit bergesernya define dari pasar itu sendiri. Dari bentuk pasar yang
konvensional, yaitu pembeli dan penjual bertemu langsung secara fisik, ke bentuk pasar
di era digital. Apalagi sekarang ini, di saat teknologi sudah semakin maju dan Internet
telah menjadi salah satu gaya hidup dalam masyarakat di seluruh dunia. Dengan ada e-
market, membuat sebuah kegiatan jenis belanja dengan bentuk baru yaitu belanja
secara online (online shopping). Belanja secara online dapat dikatakatan sebuah proses
dimana pembeli langsung membeli barang atau jasa dari penjual secara realtime melalu
internet.

2.3.3 E-product
E-product merupakan produk yang ditawarkan melalui bisnis di internet. Dan
produk yang dapat diunduh melalu jaringan. E-business juga melahirkan istilah untuk
barang-barang yang ditawarkan melalui internet, baik yang secara fisik atau hanya
berupa data digital. Produk-produk yang secara global menjadi kebutuhan dan diminati
masyarakat serta memiliki standar kualitaslah yang dapat dipasarkan melalui Internet
mengingat orang-orang yang terkait dengan e-market berasal dari berbagai daerah,
bahkan negara, yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

2.4 Langka-Langka Penggunaan E-Government

Terdapat tujuh langkah taktis yang dikemukakan oleh Bob Julius Onggo, seorang penulis
buku seputar pemanfaatan teknologi internet, yaitu:
2.4.1 Fokus
Hasil dari pelayanan yang ada di internet harus menjadi bagian fokus dari
masing-masing sumber pelayanan publik.
2.4.2 Membuat Banner Berupa Teks
Berdasarkan hasil riset, banner iklan berbentuk teks lebih banyak dikunjungi.

2.4.3 Menciptakan 2 level afiliasi

Dapat membangun distributor pelayanan utama dan pelayan kedua. Distributor


utama mendapatkan komisi lebih besar, misalnya distributor utama mendapat 15% dan
supplier yang mengambil dari distributor utama akan mendapat 5-10% untuk efisiensi
waktu dan dana.

2.4.4 Memanfaatkan kekuatan e-mail


Menggunakan e-mail sebagai media pemasaran. Dalam hal ini pemasaran melalu
e-mail atas persetujuan dari pihak publik, bukan spamming.
2.4.5 Menulis artikel
Kebanyakan pelayanan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi.
2.4.6 Melakukan e-marketing
Pelaksana dalam suatu pemerintahan harus mengetahui teknik-teknik pemasaran
secara online, jangan terlalu terpaku dengan memikirkan teknologinya.
2.4.7 Melakukan komunikasi secara instan
Komunikasi pemerintah dengan publik berlangsung secara cepat, jeda tidak
terjadi terlalu lama. Ini dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada pemerintah.

2.5 Jenis-jenis layanan e-government


Jenis-jenis layanan atau tingkatan layanan pada e-government menurut Richardus E
Indrajit dapat dibagi menjadi tiga kelas utama, yaitu :
2.5 1. Publish / Publikasi
Jenis pelayanan ini merupakan jenis pelayanan dengan komunikasi satu arah.
Seperti dikatakan Richardus E Indrajit bahwa :Di dalam kelas publish ini yang terjadi
adalah komunikasi satu arah, dimana pemerintah mempublikasikan berbagai data dan
informasi yang dimilikinya untuk dapat secara langsung dan bebas diakses oleh
masyarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan melalui internet.
2.5.2 Interact / Interaksi
Jenis pelayanan pada tingkat interaksi memungkinkan terjadinya komunikasi dua
arah antara pemerintah dengan pihak lain. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk
melakukan pelayanan interaksi ini, yaitu : Yang petama adalah bentuk portal dimana
situs terkait memberikan fasilitas searching bagi mereka yang ingin mencari data atau
informasi secara spesifik. Yang kedua adalah pemerintah menyediakan kanal dimana
masyarakat dapat melakukan diskusi dengan unit-unit tertentu yang berkepentingan,
baik secara langsung (seperti chatting, tele-conference, web-TV, dan lain sebagainya)
maupun tidak langsung (melalui e-mail, frequent ask queation, newsletter, mailing list,
dan lain sebagainya)
2.5.3 Transact / Transaksi
Jenis pelayanan ini selain memungkin terjadinya komuniskasi dua arah antara
pemerintah dengan pihak lain, dapat juga dilakukan transaksi. Yang terjadi pada kelas ini
adalah interaksi dua arah seperti pada kelas interact, hanya saja terjadi sebuah transaksi
yang berhubungan dengan perpindahan uang dari satu pihak lainnya (tidak gratis,
masyarakat harus membayar kasa pelayanan yang diberikan oleh pemerintah atau mitra
kerjanya) (Indrajit,2004:30-32).
2.6 Dampak penerapan E-government
Adapun dampak-dampak dari penerapan E-government sebagai berikut.
2.6.1 Kepedulian terhadap stakeholder
Implementasi e-government telah dinilai oleh pengusaha meningkatkan
kepedulian pemerintah terhadap stakeholder, dalam hal ini dunia bisnis.Peningkatan
kualitas ini maujud dalam pemahaman prosedur layanan yang lebih baik oleh petugas,
citra petugas yang lebih baik dalam melayani, dan perbaikan lingkungan pelayanan.
Selain penggunaan sistem informasi yang memudahkan dalam melayani, Pemerintah
Kota Jambi juga memberikan informasi terkait prosedur layanan baik di situs web
maupun di kantor pelayanan dalam bentuk poster yang ditempel pada dinding.
Lingkungan pelayanan juga ditingkatkan kenyamanannya dengan berbagai tambahan
fasilitas.
2.6.2 Efektifitas dan efisien
Efektivitas dan efisiensi layanan ini dapat dilihat dari layanan yang tepat waktu,
cepat, sama untuk semua pengguna layanan, termasuk penerbitan peraturan yang
memudahkan pengusaha. Beberapa contoh yang dapat menunjukkan peningkatan
kualitas layanan e-Government untuk dunia bisnis yang diberikan Pemerintah
berdasarkan efektifitas dan edisiensi kinerja pemerintah adalah:
a. Adanya keadilan untuk mendapatkan layanan, ini ditunjukkan dengan budaya antri, di
mana setiap pelaku bisnis yang datang diwajibkan mengambil kartu antrian sehingga
tidak ada perbedaan pemberian layanan.
b. Petugas mempunyai kemampuan dalam memberikan layanan, hal ini ditunjukkan
dengan adanya pelatihan kepada pemberi layanan yang diberikan oleh
c. Layanan yang diberikan sudah cepat karena pada kantor pelayanan telah dilengkapi
dengan perangkat komputer dan petugas tidak perlu lagi menjelaskan prosedur
pelayanan karena prosedur layanan telah diberitahukan melalui Internet dan
ditempelkan di dinding loket pelayanan.
d. Kedisiplinan petugas dan pemberian layanan tepat waktu meningkat karena
Pemerintahan mempunyai aplikasi sistem informasi yang cukup baik.

2.6.3 Partisipasi masyarakat


Seperti halnya kepedulian kepada staksholder,efektivitas dan efisiensi, partisipasi
masyarakat juga terbukti meningkat secara signifikan setelah implementasi e-
government.Pada pegusaha menilai bahwa setelah implementasi e-government,
pemerintah merasa memerlukan partisipasi masyarakat yang lebih baik dengan
memberikan kesempatan dalam memberikan saran dalam pengambilan keputusan.
Kanal komunikasi pun telah dipermudah.Contoh inisitiatif e-government untuk dunia
bisnis yang diberikan Pemerintah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat adalah:
SMS center dan forum diskusi online. Kedua hal ini memungkinkan masyarakat
memberikan kritis dan saran kepada pemerintah.

2.6.4 Akuntabilitas
Para pengusaha menilai bahwa Pemerintah setelah implementasi e-government,
menjadi lebih akuntabel. Akuntabilitas ini ditandai dengan berbagai indikator, termasuk
respon terhadap keluhan , kejelasan program pemerintah untuk dunia bisnis,
standarisasi proses layanan, pembuatan kebijakan yang relevan, dan perbaikan kualitas
layanan secara berkesinambungan. Pemerintah memperbaiki layanan dengan berbagai
usaha seperti penambahan aplikasi/sistem informasi. Selain itu pengusaha menerima
laporan tindak lanjut atas keluhan yang dimasukkan kepada pemerintah.
2.6.5 Transparansi
Transparansi juga dinilai meningkat secara signifikan setelah implementasi e-
government. Pengusaha menilai bahwa informasi tentang hak dan kewajiban, peraturan,
persyaratan dan biaya layanan untuk dunia bisnis dalam diperoleh dengan mudah.juga
dinilai aktif menyebarluaskan informasi. Melalui situs web, Pemerintah memberikan
beragam informasi yang terkait dengan dunis bisnis, seperti peluang investasi dan
prosedur layanan. Selain menggunakan Internet, penyebarluasan informasi juga
dilakukan dilakukan dengan aktif dengan bantuan media elektronik.

2.7 Kendala- Kendala Mengoptimalkan e-government

Penelitian juga mengidentifikasi beberapa kendala yang dihadapi oleh Pemerintahan


dalam pengembangan e-government:

1. Dari segi kelembagaan, pengawal e-government masih berupa kantor sehingga sulit untuk

melakukan koordinasi dengan SKPD lain.

2. Pendanaan yang masih kurang

3. Tingkat pendidikan dan budaya teknologi informasi yang masih rendah


BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan e-government di Indonesia


untuk pelayanan publik dan dunia bisnis berdasarkan pencapaian prinsip good governance
mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun ketahun. Walaupun demikian, pada layanan
e-governmnent untuk pelayanan publik masih perlu ditingkatkan. Layanan yang diberikan
Pemerintah hanya sebatas bentuk layanan keterbukaan informasi, yaitu layanan yang diberikan
hanya sebatas pemberian data dan informasi yang dapat diakses secara bebas melalui Internet.
Perlunya peningkatan pelayanan publik melalui kualitas layanan e-government dengan tujuan
tercapainya kesejahteraan bangsa, dan semakin meningkatkan peranserta masyarakat dalam
proses pemerintahan, karena disini masyarakat berfungsi sebagai pengontrol semua kegiatan
publik, dan saran untuk mengontrolnya melalui adanya layanan e-government yang membuka
transparansi kebijakan publik, meskipun dalam mewujudkan kualitas layanan e-government
yang optimal perlu waktu dan biaya yang tidak sedikit.

3.2 Saran

Pada masa era globalisasi seperti sekarang dan penguasaan teknologi yang semakin
canggih seharusnya diikuti dengan perubahan proses pelayanan publik yang mengedepankan
sistem layanan e-government, karena kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat dan
kemudahan akses internet yang bisa dimana saja, kapan saja menimbulkan potensi pelayanan
publik untuk harus menyesuaikan diri dengan pola baru, dan beranjak perlahan menerima
perubahan yang ada. Perlu adanya peningkatan dalam pelayanan publik ini harus diimbangi
dengan peningkatan pendidikan dan kesadaran masyarakat akan budaya teknologi dan
informasi. Karena pemerintah tidak bisa sendiri harus ada peran serta masyarakat didalamnya.
S e b a i k nya d a l a m p e n g i m p l e m e n t a s i a n e - g o v e r n m e n t s e b a i k n y a l e b i h
b e r a n i melakukan eksperimen-eksperimen baru agar segala hambatan bisa diatasi dan
penerapan E-Government bisa berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA

The Source Public Management Journal memiliki beberapa artikel yang berhubungan dengan e-
government.
Wikipedia, “E – Government”,http://docs.docstoc.com/orig/262256/1b895aaa-de03-4dcf-8a55-
776be47fe5bc.pdf
Dikunjungi 15 Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai