Anda di halaman 1dari 21

Daftar Isi

Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Tujuan Khusus Riset........................................................................4
1.3 Manfaat Riset...................................................................................4
1.4 Keutamaan Riset..............................................................................4
1.5 Temuan Yang Ditargetkan...............................................................4
1.6 Kontribusi Riset...............................................................................4
1.7 Luaran Riset.....................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelayanan Publik..............................................................................5
2.2 Evaluasi............................................................................................5
2.3 E Government..................................................................................6
2.4 SSW Alfa Kota Surabaya ( Surabaya Single Window Alfa)..........7
BAB III METODE RISET.............................................................................8
BAB IV RANCANGAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................9
4.1 Anggaran Biaya...............................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan...............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................10
LAMPIRAN

i
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Secara sederhana Heeks (1999) mendefinisikan E- Government
sebagai berikut: “Kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dengan
menggunakan Teknologi Informasi (TI) untuk memberikan layanan kepada
masyarakat”. Dari definisi tersebut dapat diketahui tujuan utama e-
government adalah perbaikan efisiensi dan kualitas layanan. Menurut Heeks
hampir semua lembaga pemerintah di dunia Inefisiensi terutama dipedesaan
apa yang sedang berkembang.
Selain definisi di atas, ada juga definisi yang berdasarkan tingkatan
atau Fase pengembangan elektronik Pemerintah. Menurut Agarwal berbagi
pentingnya E-Government pada lima tingkat yaitu Semakin tinggi levelnya,
semakin kompleks masalah yang dihadapi. Dalam penerapan E –
Government, sudah menggunakan teknologi – teknologi yang berbasis digital
yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pemerintahan yang ada di
negara atau suatu daerah. Segala aspek pemerintahan dilakukan dengan
menggunakan teknologi, sehingga dapat memudahkan pegawai pemerintah
dalam beraktivitas dan mengefisiensi waktu pegawai dalambekerja
Dalam implementasi E-Government di Indonesia telah banyak
instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom berinsiatif
menegmbangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan
informasi. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan
oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi, mayolritas situs pemerintah dan
pemerintah daerah otonom beradapadatingkat pertama (persiapan), dan hanya
sebagian kecil yang telah mencapai tingkat dua (pematangan). Sedangkan
tingkat ketiga (pemantapan) dan tingkat ke empat (pemanfaatan) belum
tercapai.
Saat ini banyak lembaga pemerintah yang menyatakan dirinya sudah
mengaplikasikan E- Government padahal pada kenyataannya lembaga-
lembaga pemerintahan tersebut baru dalam tahap web presence, yang benar-
benara dijalankan secara mendalam. Oleh kare itu, banyak yang menyatakan
bahwa pelaksanaan E-Government belum optimal karena secararill beberapa
pelayanan masih menggunakan cara-cara manual.
Salah satu bentuk penerapan E-Government di Indonesia adalah
adanya layanan pembuatan E-KTP diseluruh daerah di Indonesia. Dengan
menggunakan teknologi terbaru pembuatan E-KTP menjadi lebih muda serta
lebih efisien dimana masyarakat hanya perlu mendaftarkan dirinya secara
online dan dapat datang ke kantor pelayanan publik dan menunggu antriannya
2

ketika sudahhampir mencapai nomor antriannya kemudian melakukan foto


untuk E - KTP dan dapat kembali pulang kerumah sambil menunggu E –
KTP selesai dibuat, akan terdapat notifikasi dari aplikasi yang telah
disediakan oleh pemerintah yang akan menginformasikan bahwa E _ KTP
masyarakat tersebut sudah selesai dan sudah berada di kelurahan masyarakat
tersebut. Sehingga masyarakat dapat langsung mengambil E – KTP yang
sudah jadi tanpa harus kembali ke kantor layanan publik. Dengan adanya
pelayanan tersebut membuat masyarakat jauh lebih menghemat waktu dan
meringankan kerja pada pegawai pemerintahan sehingga kinerja pemerintah
naik dan tingkat kesejahteraan pegawai serta masyarakat juga turut meningkat
pesat.
Selain negara yang menerapkan E – Government, pemerintah daerah
seperti pemerintah kota, kabupaten dan bahkan provinsi juga ikut turut
mengembangkan dan menerapkan E – Government. Salah satu contohnya
adalah adanya program Surabaya Single WindowAlfa atau bisa disingkat
menjadi SSW Alfa Kota Surabaya milik Pemerintah Kota Surabaya. SSW
Alfa sendiri adalah salah satu layanan pengurusan perizinan pemerintah kota
surabaya yang terintegrasi secara online. Program ini bertujuan untuk
mempermudah layanan perizinan bagi masyarakat dengan pihak pemerintah
kota surabaya. Dimana Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) saling
berkaitan dengan Sistem Informasi Management (SIM) di beberapa SKPD
atau unit kerja yang dikoordinasi Dinas Komunikasi dan Informasi
(Diskominfo) dan selanjutnya Unit Pelayanan Terpadu Satu Ayap (UPTSA)
sebagai tempat untuk melakukan verifikasi bagi pemohon. Situs tersebut
memiliki konsep sebagai layanan publik satu pintu dimana semua perijinan
dalam segala aspek kehidupan masyarakat ada di dalam situ tersebut seperti
kesehatan, pendidikan, transportasi, olahraga, hiburan, pekerjaan, keuangan
daerah, dan lain sebagainya.
Salah satu proses yang harus dihadapi oleh pemerintah sebelum
mengeluarkan inovasi tersebut adalah proses program SSW Alfa Kota
Surabaya . Dalam penelitian milik Ferdian Paskal Ramadhan dan Fitrotun
Niswah,yang berjudul "Efektivitas Layanan Perizinan Online Surabaya Single
Window di Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap Kota Surabaya" Menyatakan
bahwa masyarakat setuju jika program Surabaya Single Window ini
diperkenalkan kepada masyarakat secara serius buktinya adalah penilaian
indikator Program yang mencapai 86,6% yang menandakan bahwa sistem
publikasi Surabaya Single Window benar-benar bagus sehingga program
Surabaya Single Window ini bisa dikenal dan dimengerti oleh masyarakat.
Dengan hasil persentase mencapai 86,6% dan masuk kriteria sangat efektif
menggambarkan jika layanan Surabaya Single Window yang dihadirkan oleh
UPTSA Kota Surabaya membawa manfaat Lebih kepada masyarakat,
terutama adalah informasi-informasi yang diberikan tentang Surabaya Single
3

Window sangat bermanfaat untuk pengetahuan masyarakat.


Namun, masih terdapat beberapa kekurangan dalam proses
implementasi atau penerapan program SSW Alfa Kota Surabaya. Salah
satunya terdapat pada proses sosialiasi program SSW Alfa Kota Surabaya
kepada masyarakat kota Surabaya. Ternyata masih banyak warga kota
Surabaya yang belum mengetahui adanya program tersebut. Bahkan mereka
seakan tidak memperdulikan adanya situs layanan tersebut. Serta banyak
sekali generasi muda kota Surabaya yang sama sekali tidak mengerti tentang
adanya program ini. Hal tersebut sangat disayangkan mengingat generasi
muda merupakan penerus darikeberlangsungan pemerintahan dimasa yang
akan datang ternyata mereka tidak mengerti sama sekali tentang salah satu
program pemerintah.
Hal tersebut ditandai dengan kuisioner yang peneliti sebar dengan
totalresponden berjumlah 50 responden dengan rentang umur berkisar 18
hingga 60 tahun. Menunjukkan bahwa sebanyak 64% dari total responden
belum mengetahu bahwa adanya program SSW Alfa Kota Surabaya. Dan
ditambah dengan hasil wawancara singkat kepada masyarakat berjumlah 3
orang menjawab bahwa mereka tidak mengetahui adanya program tersebut
karena menganggap tidak mendapatkan informasi tersebut sama sekali.
Hasil survey tersebut juga didukung dengan hasil penelitian milik
Nanda Febriyanti dkk yang berjudul "Kualitas Pelayanan Perizinan Usaha
Berbasis Online Dengan Surabaya Single Window di Kota Surabaya (Studi
Kasus: UMKM Kecamatan Bulak Kota Surabaya) " Yang mengatakan bahwa
masih adabeberapa pelak UMKM yang merasa masih kesulitan
dalampenggunaan Program SSW Alfa Kota Surabaya. Kesulitan ini
dikarenakan rendahnya pengetahuan SDM dan kurang pendampingan agar
masyarakat dapat menggunakan program ini dengan baik. yang kurang
merasakan menjadi faktor sebagian pelaku UMKM belum bisa
menggunakan program ini dengan baik. Dan juga pada penelitian milik Lisa
Ananda Carolina dan Yuni Kurniasih pada tahun 2020 yang mengatakan
bahwa kekurangan dari progam SSW Alfa Kota Surabaya, yaitu kurangnya
diadakan yang di iringi dengan sistem pengawasan, apabila hal tersebut dapat
dilaksanakan UPTSA dapat mengerti permasalahan dan kesulitan yang
muncul ketika mengakses aplikasi tersebut yang kemudian hal tersebut
mampu diatasi secara cepat, disamping itu juga memperhatika kekurangan
dalam pendampingan khusus dan pengadaan pelatihan antara pemerintah
kota Surabaya dengan kalangan yang GAPTEK ataupun melek IT yang
sering terjadi pada kalangan yang berumur, serta memperhatikan kekurangan
pada panduan program informasi secara lengkap dalam penggunaan aplikasi
SSW Alfa Kota Surabaya yang dishare di internet.
4

1.2 Tujuan Khusus Riset


Tujuan khusus dari riset ini adalah untuk untuk mengetahui,
mendeskripsikan, serta menganalisis dan mengevaluasi proses program
SSW Alfa Kota Surabaya.

1.3 Manfaat Riset


Manfaat dari riset ini adalah dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam pembuatan pelayanan publik bagi pemerintah kota surabaya

1.4 Keutamaan Riset


Keutamaan dari riset ini adalah sistem dari SSW Alfa Kota
Surabaya berjalan dengan lancar dan mempermudah masyarakat dalam
mengurus perizinan

1.5 Temuan Yang Ditargetkan


Temuan yang ditargetkan dari riset ini adalah untuk melihat dan
mengevaluasi sistem dari SSW Alfa Kota Surabaya yang diharapkan
sistem tersebut terintegrasi dengan seluruh dinas yang ada di kota
Surabaya. Dan masyarakat dapat menggunakan pelayanan tersebut
tanpa merasa kesulitan

1.6 Kontribusi Riset


Dari riset ini dapat memberikan pemahaman baru kepada
pemerintah dan masyarakat terkait sistem yang ada di dalam SSW Alfa
Kota Surabaya. Sehingga dapat memberikan pandangan baru kepada
pemerintah agar dapat mengembangkan kembali program tersebut
menjadi lebih baik dan dapat memberikan kepastian kepada
masyarakat. Selain itu, dapat memberikan wawasan baru kepada
masyarakat terkait program yang dibuat oleh pemerintah kota
Surabaya

1.7 Luaran Riset


Luaran dari riset ini adalah berupa artikel ilmiah yang terindex
Google Scholar pada Jurnal Dinamika Governance : Jurnal Ilmu
Administrasi Negara dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu
pngethauan dalam program studi administrasi publik, dan mendengarkan
pendapat masyarakat terhadap pelayanan dari sistem tersebut
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelayanan Publik


Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982), cara
melayani, jasa, atau yang disediakan sehubungan dengan jual beli barang
atau jasa. Setelahnya Menurut Sinambela dalam Kepmenpan No.
63/KEP/M.PAN/7/2003, Dikatakan bahwa pelayanan publik adalah setiap
kegiatan resmi yang dilakukan oleh penyedia layanan publik untuk
memenuhi kebutuhan penerima layanan dan kepatuhan terhadap
ketentuanhukum.
Pelayanan publik dalam (Muhammad Fitri Rahmadana, dkk, 2020,
3) menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 mendefinisikan pelayanan
publik sebagai berikut: "Pelayanan publik adalah kegiatan atau sejumlah
kegiatan untuk memenuh persyaratan layanan sesuai dengan dengan
peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara, dan Penduduk
barang, jasa dan/atau jasa administrasi yang diberikan penyedia layanan
publik."Pelayanan publik adalah tempat dimana berbagai aspek
pemerintahan yang bersih dan tata kelola yang baik dapat diartikulasikan
sangat mudah.
Pelayanan publik juga adalah sarana dalam mewujudkan good
governance, dalam mewujudkan pelayanan publik yang baik maka
diperlukan karakteristik dan prinsip dari good governance. Sebagaimana
diuraikan oleh United Nations Development Programme (UNDP) yang
menunjukkan prinsip dan karakteristik good governance sebagai
berikut:1)participation; 2) rule of law; 3) transparancy; 4) responsiveness;
5)consensus orientation; 6) equity; 7) effectiveness and efficiency; 8)
accountability; 9) strategic vision. Bahwa nantinya bisa menjadi
pembentukan sistem pelayanan publik yang tepatmana dalam mencapai
good governance. Elemen yang terurai dengan baik oleh OECD,Bank Dunia
dan UNDP, Terkait dengan pelayanan publik menjadi sesuatu yang sangat
tepat dalam mencampurnya.

2.2 Evaluasi
Dalam (Agustanico Dwi Muryadi, 2017, 3) menurut Brinkerhoff
dalam Sawitri (2007:13) Evaluasi adalah studi sistematis (proses
pengumpulan informasi) dari berbagai aspek pengembangan program
profesional dan pelatihan untuk menilai kegunaan dan kelayakannya.
Dalam penggunaan evaluasi juga memiliki metode, tetapi metode
evaluasi yang digunakan dalam penelitian adalah single program after-
6

only. Menurut Finsterbuch dan Motz evaluasi single program after-only


adalah desain terlemah karena tidak diketahui apakah program diarahkan
terhadap kelompok sasaran, dan juga tidak diketahui apakah kelompok
sasaran diterima sebelum Evaluasi juga memiliki tujuan, tujuan dari
evaluasi untuk mencapai hal- hal kegiatan secara khusus, berikut adalah
beberapa tujuan tersebut :
 Untuk mengetahui seberapa baik tingkat
keterampilanseseorang dari kompetensi-kompetensi yang telah
ditetapkan.
 Mencari tahu kesulitan apa yang dialami seseorang dalam
kegiatannya sehingga Anda dapat mendiagnosis dan
kemungkinan memberikan pelatihan restorative atau
sebagaimedia pengajaran.
 Menentukan tingkat efisiensi dan efektivitas metode, pembawa
dan sumber daya lainnya dalam pelaksanaan kegiatan.
 Sebagai umpan balik dan informasi penting bagi pelaku
penilaian untuk memperbaiki kekurangan yang ada, yang
dapat digunakan sebagai panduan ketika membuat keputusan
di masa depan.

2.3 E Government
E-government adalah sebuah peluang baru untuk meningkatkan
kualitas pemerintah, dengan cara ditingkatkanya efiensi, layanan baru,
peningkatan partisipasif masyarakat, adanya kemajuan terhadap global
information infrastructure. Dengan demikian e-government akan menaikan
kualitas pelayanan informasi publik dalam mewujudkan good governance.
Dalam (mariano, 2018) menurut Dwiyanto bahwa birokrasi
pemerintah dapat mengembangkan pengguna teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dalam proses kerjanya serta interaksi antara pemerintah
dan warganya semakin sederhana dan mudah. Serta dalam buku literatur
MK E-government berjudul E-government menurut (indrayani, 2016)
Penggunaan e-government merupakan cara untuk mengimplementasikan
penggunaan teknologi Informasi tentang pelayanan publik kependudukan,
yaitu bagaimana Pemerintah menyediakan Menginformasikan pihak yang
berkepentingan ke layanan portal web.
. Di Indonesia sendiri menggunakan model E-government yaitu:
• G2C (government to citizen) Ini adalah aplikasi e-government
yang paling umum di mana Pemerintah membangun dan
mengimplementasi berbagai portofolio teknologi informasi
dengan tujuan utama Meningkatkan hubungan interaksi dengan
Komunitas (masyarakat).
7

• G2B (government to business) Salah satu tugas pokok Pemerintah


adalah pembentukan Lingkungan bisnis yang menguntungkan
bagi perekonomian negara sebagaimana mestinya. Perlunya
hubungan baik antara Pemerintah dan Komunitas bisnis tidak
hanya berusaha memfasilitasi bisnis untuk para professional
menggerakkan roda perusahaannya, tetapi juga, banyak hal dapat
manfaat bagi Negara dalam hal interaksi saat ini dan efektif
dengan industri swasta.
• G2G (government to government) Hubungan administratif antara
pemerintah daerah dan beberapa kedutaan besar, atau Konsulat
Jenderal untuk membantu memberikan data yang akurat dengan
informasi yang diperlukan warga negara asing yang sedang
berada di tanah air.
• G2E (government to employees) Aplikasi e-government juga
dirancang untuk meningkatkan Produktivitas dan kesejahteraan
pejabat yang bekerja Sejumlah institusi sebagai server sistem.

2.4 SSW Alfa Kota Surabaya ( Surabaya Single Window Alfa)


Surabaya Single Window (SSW) adalah implementasi layanan
terintegrasi virtual pertama terletak di Indonesia.(SSW) sendiri merupakan
inovasi terapan yang diluncurkan dan dikelola oleh Dinas Komunikasi dan
Informatika (Dinkominfo) kota Surabaya, yang dibuka padatahun 2013,
padamasa pemerintahan Tri Rismaharini. Dalam (Ferdian Paskal Ramadhan
& Fitrotun Niswah, 2016, 2) Kutipan dari http://inovasi.lan.go.id Surabaya
Single window adalah sistem layanan lisensi online oleh Unit Pelayanan
Terpadu Satu Atap (UPTSA) kota Surabaya
Surabaya Single window yang selanjutnya disingkat SSW ALFA
KOTA SURABAYA adalah sistem yang memungkinkan penyampaian data
dan informasi tunggal, pengolahan data dan informasi secara tunggaldan
sinkron bersama pengambilan keputusan sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing perangkat daerah dalam hal perizinan dan pelayanan tanpa
izin (Keputusan Walikota Surabaya No. 21 Tahun 2019 tentang perizinan
pelayanan dan atau non perizinan di kota Surabaya). Aplikasi SSW Alfa
Kota Surabaya ini memperhitungkan semua izin yang ada di kota Surabaya
dengan online, dalam hal ini program layanan online terintegrasi yang
memudahkan masyarakat karena dapat mengajukan izin tanpa dibatasi
waktu dan tempat sehingga tidak perlu datang ke Kantor Wilayah (OPD)
terkait.
8

BAB III

METODE RISET

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif.


Menurut Silalahi (2006) mengungkapkan bahwa Metode penelitian
kualitatif lebih umum digunakan oleh akademisi humaniora, sosial, dan
agama. Penelitian ini mengangkat Evaluasi Program SSW ALFA KOTA
SURABAYA (Surabaya Single Window Alfa) di Kota Surabaya yang
merupakan salah satu masalah dari fenomena sosial. Subjek dari penelitian
ini adalah efektivitas programdan objeknya adalah masyarakat Kota
Surabaya dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui
survey berupa wawancara tidak langsung dan studi literatur.
Pada jenis penelitian kualitatif studi lapangan ini dilakukan
melalui studi Pustaka dan studi lapangan.. Selanjutnya kami akan
melakukan pengolahan data atau pengutipan referensi. Tahap kedua
yaitu dengan melakukan studi lapangan melalui penyusunan desain
penelitian dan pengujian alat lapangan. Selanjutnya kami akan
melakukan penentuan lokasi penelitian, informan, dan responden. Pada
tahap studi lapangan ini,dilakukan beberapa kegiatan seperti
wawancara, dokumentasi, dan pengamatan
Tahap selanjutnya, data yang didapatkan dari hasil studi
lapangandan studi pustaka ditampilkan sebagai temuan penelitian,
diabstraksik agar mendapatkan informasi yang sempurna, dan
diinterpretasikan hingga menghasilkan pengetahuan baru untuk
disimpulkan Peneliti telah melakukan wawancara dengan jumlah 50
narasumber dengan rentang usia 19 hingga 50 tahun dari masyarakat di
berbagai daerah di Kota Surabaya. Hasil wawancara ini menunjukan
bahwa sebanyak 64% narasumber tidak mengetahui adanya program SSW,
10% sedikit mengetahui, dan 26% mengetahui adanya program SSW Alfa
Kota Surabaya di Kota Surabaya. Dengan adanya data ini, telah
mendorong kami akan melakukan penelitian tentang Evaluasi Program
Surabaya Single Window Alfa (SSW alfa) Kota Surabaya.
9

BAB IV
RANCANGAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


NO. Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (RP)
1 Alat Pendukung Belmawa 3.800.000
Perguruan Tinggi 1.000.000
Instansi Lain
2 Biaya Perjalanan Belmawa 3.200.000
Perguruan Tinggi 600.000
Instansi Lain
3 Administrasi Belmawa 1.200.000
Perguruan Tinggi 400.000
Instansi Lain
4 Lain – Lain Belmawa 1.800.000
Perguruan Tinggi
Instansi Lain
Total Anggaran Biaya 12.000.000

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rancangan Anggaran

4.2 Jadwal Kegiatan


NO Jenis Kegiatan Bulan Penanggung
Jawab
1 2 3 4 5
1 Persiapan Umum Ahmad Bagus Rohim
2 Pengumpulan Andre Willyanto
Literatur
3 Pembuatan dan Bagus Surya Batara
Pengajuan Proposal

4 Pencarian Data Fanes Ardhito


Pendukung Veryanto

5 Penyusunan Karima Sahranafa


Laporan
6 Pengajuan Ahmad Bagus Rohim
Laporan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
10

DAFTAR PUSTAKA

Carolina, A, L and Kurniasih, Y 2020. REFORMASI BIROKRASI DI UNIT


PELAYANAN TERPADU SATU ATAP (UPTSA) MELALUI
SURABAYA SINGLE WINDOWS (studi kasus : Kota Surabaya). Jurnal
Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 4, No. 1, hh 55-65
Darmalaksana, W., 2020. Metode penelitian kualitatif studi pustaka dan studi
lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kirana, C.A.D., 2018. Monitoring Dan valuasi Program “Surabaya Single
Window” Sebagai Bentuk Electronic Government Di Kota Surabaya. Jurnal
Pembangunan dan Kebijakan Publik, 8(1), pp.43-52.
Kurniawan, Y.D. and Prabawati, I., 2021. Evaluasi Layanan SURABAYA
SINGLE WINDOW (SSW) Pada Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap
(Uptsa) Kota Surabaya. Publika,pp.227-238.
M. Prawiro. (2018, 21 desember). Pengertian Evaluasi: Arti, Tujuan,Fungsi, dan
Tahapan Evaluasi. Di akses 27 desember 2022. Dari
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian- evaluasi.html
Pradhina, I.P., 2019. SSW ALFA KOTA SURABAYA (Surabaya Single
Window): Inovasi Sistem Pelayanan Terintegrasi Berbasis Elektronik
terhadap Perwujudan Akuntabilitas Publik Unit Pelayanan Terpadu Satu
Atap Kota Surabaya (Doctoral dissertation, Faculty of Social and Political
Science).
Prasetya, Y.B., 2017. Evaluasi Pelaksanaan Program Surabaya Single Window
(SSW) Di Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) Kota
Surabaya(Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
PASCASARJANA Universitas Pendidikan Ganesha. (2019). Desain
PenelitianKualitatif. Diakses pada 16 Desember 2022, dari
https://pasca.undiksha.ac.id/desain-penelitian- kualitatif/
11
12
13
14
15
16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

No Jenis Pengeluaran VolumeHarga Satuan Total


(RP) (Rp)
1 Belanja Bahan (maks 60%)
Print out 50 Rp. 20.000 Rp. 1.000.000
ATK 40 Rp. 25.000 Rp. 1.000.000
Kouta Internet 5 Rp. 100.000 Rp. 500.000
Name Tag 5 Rp. 60.000 Rp. 300.000
Buku Referensi 2 Rp. 150.000 Rp. 300.000
Mendeley 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
Turnitin 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
Banner 2 Rp. 350.000 Rp. 700.000
SUB TOTAL Rp. 4.800.000
2 Belanja Sewa (maks.15%)
Akses Jurnal 2 Rp. 450.000 Rp. 900.000
Sewa Tempat 1 Rp. 900.000 Rp. 900.000
SUB TOTAL Rp. 1.800.000
3 Perjalanan lokal (maks.30%)
Kegiatan Persiapan Survey 5 Rp. 320.000 Rp. 1.600.000
Kegiatan Pendampingan 4 Rp. 500.000 Rp. 2.000.000
SUB TOTAL Rp. 3.600.000
4 Lain-lain (maks.15%)
Protokol kesehatan (masker, 10 Rp. 40.000 Rp. 400.000
sanitizer, dll)
Jasa layanan instrumentasi 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
Adsense sosial media 2 Rp. 100.000 Rp. 200.000
Publikasi Jurnal Ilmiah 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
Pulsa 5 Rp. 100.000 Rp. 500.000
SUB TOTAL Rp. 1.800.000
GRAND TOTAL Rp. 12.000.000
GRAND TOTAL Dua Belas Juta Rupiah
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama /NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)

Ahmad
Bagus Rohim
Administrasi
1 Sosial 7 jam/minggu Pengolah data
/ Publik

21041010277
Bagus Surya
Batara
Administrasi
2 Sosial 7 jam/minggu Surveyor
/ Publik

21041010179

Fanes
Ardhito
Veryanto Administrasi
3 Sosial 7 jam/minggu Pengolah data
Publik
/

21041010279

Karima
Sahranafa
Administrasi
4 Sosial 7 jam/minggu sekretaris
/ Publik

21041010287

Andre
Willyanto
Administrasi
5 Sosial 7 jam/minggu Surveyor
/ Publik

21041010290
20

Anda mungkin juga menyukai