Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.

3, 2022
p-ISSN 1978-0680, e-ISSN 2655-5204
https://jkp.ejournal.unri.ac.id

IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT
PELAYANAN PUBLIK PADA APLIKASI E-kios

IMPLEMENTATION E-GOVERNMENT
OF PUBLIC SERVICES ON E-kios APPLICATION

Yusuf Amrozi*, Elfa Cornelia Devi , Laily Ainuriyah Rosida


Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Ampel Surabaya
*Korespondensi e-mail: yusuf.amrozi@uinsby.ac.id

ABSTRAK
Aplikasi E-kios merupakan suatu sistem layanan kebijaklan publik pada sejumlah pemerintah daerah untuk
mengintegrasikan layanan publiknya. Beberapa pemerintah daerah telah menggunakan termasuk pemerintah kota
Surabaya. Meskipun sudah diterapkannya E-kios secara meluas di berbagai wilayah di kota Surabaya, dalam
pengimplementasiannya masih belum ada temuan yang baku dalam konteks kendala implementasi yang dihadapi.
Dengan demikian diperlukan suatu penelitian untuk memetakan dan mendeskripsikan implementasi E-kios. Penelitian
ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik review literatur. Data diambil dari sejumlah penelitian
terdahulu yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat sejumlah faktor kekurangan dan kelebihan dalam
pengimplementasian E-kios. Hasil dari penelitian juga menunjukkan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
hasil implementasi seperti; faktor komunikasi, faktor sumber daya, faktor disposisi, faktor struktur birokrasi, dan aktor
sasaran pada program E-kios. Hasil penelitian perlu menjadi perhatian pada pemangku kepentingan terkait sebagai
bahan perbaikan dalam hal layanan publik di daerah melalui aplikasi E-kios.
Kata kunci: E-government, pelayanan publik, E-kios

ABSTRACT
E-kios application is a public policy service system on local governments to integrate their public services. Several
local governments have used it including the Surabaya city government. Even though E-kios has been widely
implemented in various areas in the city of Surabaya, in its implementation there are still no standard findings in the
context of the implementation constraints faced. This research describes the implementation of E-kios. This study uses
a qualitative descriptive approach with a literature review technique. The data are taken from a number of relevant
previous studies. The results of the analysis show that there are a number of advantages and disadvantages to
implementing E-kios. The results of the study also show that there are several factors that can affect the results of
implementation such as; communication factors, resource factors, disposition factors, bureaucratic structure factors,
and target actors in the E-kiosk program. The results of the research need to be a concern for relevant stakeholders
as a material for improvement in terms of public services in the region through the E-kios application..
Keywords: E-government, public services, E-kios

PENDAHULUAN di Surabaya. Seperti halnya layanan pendidikan,


Demi mewujudkan pelayanan publik yang kesehatan, dan lain-lain. Pemerintah dalam hal ini,
good government, pemerintahan Kota Surabaya memiliki peran yang penting untuk memenuhi
menciptakan pelayanan publik yang berbasis elek- kebutuhan masyarakat yang berkualitas karena
tronik untuk mempermudah pelayanan masyarakat pemerintah mampu memberikan layanan publik
yang sesuai dengan keputusan yang telah di- yang sesuai dengan prinsip pelayanan publik yaitu
keluarkan Kepmenpan No. 63 pada tahun 2003 tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan dilaku-
yang membahas mengenai Pedoman Umum kan, jelas, adanya tempat untuk bertanya, adanya
Penyelenggaraan pelayanan Publik (Mariono, rincian biaya yang jelas, alur perjalanan dokumen
2019). Pelayanan publik dari pemerintah untuk yang jelas, kepastian waktu, akurasi atau kete-
masyarakat dengan berbasis elektronik biasa di- patan, petugas pemberi layanan yang kompeten,
sebut dengan E-Government. Masyarakat Kota bertanggung jawab, kelengkapan sarana dan pra-
Surabaya berharap bahwa dengan adanya E- sarana, kemudahan akses, kedisiplinan dan ke-
Government pada pelayanan publik mampu mem- ramah-tamahan, keamanan, serta mampu mem-
berikan hal-hal yang diperlukan dan dibutuhkan berikan kepuasan terhadap masyarakat (Riani,
oleh masyarakat di setiap wilayah atau kecamatan 2021).

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 310
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.3, 2022

Bentuk dari implementasi E-Government tor kekurangan dan kelebihan dalam pengimple-
pada salah satu pelayanan publik di kota surabaya mentasian E-kios.
adalah E-kios. E-kios di Surabaya sudah berjalan Dari hasil penelusuran pada database lite-
selama beberapa tahun (Pradina & Yuwono, 2019). ratur, terdapat sejumlah artikel publikasi hasil
Program E-kios diperuntukkan bagi layanan pub- penelitian diantaranya oleh Luis dan Moncayo,
lik untuk melayani kepentingan masyarakat yang (2018) dengan penelitian yang berjudul “Kualitas
ingin mengurus layanan seperti kesehatan, pen- Pelayanan E-kios Dalam Program Perizinan
didikan, serta kependudukan (Zulmanda & Meiri- Terpadu Kecamatan Wonocolo”. Penelitian ini
nawati, 2018). Selain memberikan kepuasan pada dilakukan untuk mengetahui apakah kualitas
masyarakat Kota Surabaya, E-kios juga memberi- pelayanan publik khususnya E-kios di kecamatan
kan sebuah penghargaan untuk Kota Surabaya Wonocolo sudah baik dan sesuai harapan. Dari
yakni “the best public service excellence” yang hasil penelitian pelayanan E-kios di kecamatan
menjadikan Surabaya sebagai role model nasional Wonocolo kualitas pelayanannya sudah baik dan
dalam mengelola pelayanan publik. Berita dirilis sesuai dengan harapan masyarakat meskipun
oleh Jawa Pos Online pada 31 Mei 2015 terdapat sebuah kendala soal koneksi internet yang
(Yudhiantara et al., 2019). Di Kota Surabaya, E- kurang stabilnya untuk masyarakat mengakses E-
kios diresmikan sekitar bulan November 2014. kios di Kecamatan Wonocolo. Dari hasil analisis,
Bentuk E-kios seperti mesin ATM yang bertujuan penulis memberikan beberapa evaluasi yang
untuk memudahkan masyarakat mengurus masa- mungkin dapat dipertimbangkan demi kemajuan E-
lah kependudukan, kesehatan, pendidikan dan yang kios di beberapa kecamatan di Kota Surabaya,
lain (Rahmawati, 2022). Dengan terbentuk-nya seperti mempertahankan keahlian petugas yang
inovasi seperti E-kios, masyarakat tidak perlu lagi memahami E-kios untuk pelayanan publik bagi
datang langsung untuk mengantri di loket masyarakat.
pelayanan, melainkan datang ke kantor kelurahan Selain itu penelitian oleh Alen, (2018) yang
atau kecamatan dan puskesmas atau rumah sakit berjudul “Implementasi Program E-kios di Keca-
untuk dilakukannya validasi data atau berkas agar matan Sukolilo”. Penelitian ini bertujuan untuk
lebih efektif dan efisien (Suryanto, 2018). Akses mengetahui seberapa baik pelayanan E-kios di
yang diberikan pun sifatnya terbuka bagi siapa saja, Kecamatan Sukolilo. Penulis menyimpulkan bah-
termasuk masyarakat yang berasal dari ke-luarga wa implementasi program E-kios masih kurang
kurang mampu, orang berkebutuhan khusus, buta maksimal, penyebabnya yakni jaringan internet
huruf serta lansia. E-kios berhasil dalam pada E-kios masih lemah, sehingga kelemahan dari
mendekatkan akses pelayanan publik ke mas- program ini tidak dipungkiri oleh pihak ke-
yarakat hingga level terbawah. E-kios juga mampu camatan. Penulis memberikan beberapa saran ya-
mengurangi jumlah antrian di tempat pelayanan ng mungkin dapat dipertimbangkan demi kema-
dikarenakan masyarakat mampu melakukan pen- juan E-kios di kecamatan Sukolilo, seperti faktor
daftaran tanpa harus datang. Masyarakat hanya komunikasi yang memberikan petunjuk sosialisasi
diberikan informasi mengenai kapan waktu untuk kepada warga. Kecamatan Sukolilo juga harus
mereka datang (Laksmana & Darujati, 2018). mengikutsertakan para tokoh masyarakat tidak
Di Kota Surabaya, E-kios sudah diterapkan di hanya RT dan RW saja, sehingga akan tercipta-nya
banyak tempat atau di berbagai kelurahan. Mes- sosialisasi yang merata. Sedangkan dari faktor
kipun sudah diterapkannya E-kios secara meluas di Sumber Daya, harus memiliki beberapa staff
berbagai wilayah, dalam pengimplemen-tasiannya personalia atau karyawan untuk memonitor jika
masih ditemukan kendala. Pada jurnal-jurnal salah satunya ada yang berhalangan.
terdahulu yang membahas mengenai E-kios di Penelitian terkait E-kios di Kota Surabaya
berbagai kelurahan di kota Surabaya masih yang lain oleh Warsito, (2018) yang berjudul
ditemukan sebuah kendala dalam pengimplemen- “Implementasi Program E-kios sebagai Inovasi
tasiannya. Seperti E-kios yang tidak dapat ber- Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Informasi di
fungsi secara semestinya di beberapa wilayah dan Kelurahan Kebraon Kota Surabaya.” Dilakukan-
kurangnya SDM yang unggul (Becker, 2018). nya penelitian ini untuk mengetahui kualitas pe-
Dari penjelasan diatas, maka diperlukan layanan publik E-kios di Kecamatan Kebraon Kota
sebuah penelitian untuk membandingkan setiap Surabaya. Peneliti menyimpulkan bahwa
hasil penelitian E-kios pada sejumlah titik keca- Implementasi program E-kios di Kelurahan Ke-
matan di Kota Surabaya. Setelah ditemukannya braon masih kurang maksimal karena ada bebe-
hasil analisis, penulis menyimpulkan apa saja fak- rapa kekurangan yang harus segera ditangani oleh
kelurahan Kebraon maupun SKPD terkait. Penulis

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 311
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.3, 2022

memberikan beberapa saran yang mungkin dapat mampu memberikan kepuasan terhadap
dipertimbangkan demi kemajuan E-kios di Ke- masyarakat.
camatan Kebraon, seperti memberikan arahan so-
sialisasi untuk masyarakat mengenai E-kios dan
mengumpulkan beberapa perwakilan setiap RT dan
RW. Dengan adanya insentif pelayanan di malam
hari. Diharapkan mampu memotivasi ki-nerja para
staf atau pegawai kelurahan untuk me-ningkatkan
pelayanan.

METODE PENELITIAN Gambar 1. Analisis data penelitian kualitatif


Teknik Pengumpulan data yang digunakan
yaitu menggunakan studi literatur. Menurut Danial Penjelasan diagram diatas diawali dengan
dan Warsiah (2009), Menurut Danial dan Warsiah pengumpulan data yaitu proses dilakukan pe-
(2009) bahwa Studi literatur yaitu penelitian yang ngumpulan informasi dari sejumlah literatur ter-
dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah buku- hadap aplikasi layanan E-kios di Kota Surabaya.
buku, atau majalah yang berkaitan dengan ma- Jika data telah terkumpul maka data disajikan un-
salah dan tujuan penelitian. Teknik analisis data- tuk selanjutnya dilakukan analisis berupa reduksi
nya menggunakan pendekatan deskriptif, berfu- data sehingga dapat dilakukan penarikan kesim-
ngsi untuk mendeskripsikan atau memberi gam- pulan.
baran terhadap objek yang diteliti melalui data atau
sampel yang telah dikumpulkan sebagaimana HASIL DAN PEMBAHASAN
adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat Setelah melakukan analisis studi literatur da-
kesimpulan yang bersifat umum penelitian yang ri beberapa artikel terkait, dapat dipaparkan bahwa
dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan terdapat sejumlah faktor kendala implementasi
buku-buku atau jurnal terdahulu, majalah yang layanan publik E-kios pada studi kasus di Kota
berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian Surabaya. Bahwa secara umum masyarakat di kota
(Dewi, 2019). Surabaya sering mengakses layanan E-kios,
Adapun bahan pustaka diunduh / diakses dari utamanya layanan kependudukan (E-Lampid).
sejumlah database elektronik misalnya dari Goo- Berdasarkan data-data yang diambil pada pene-
gle Scholar, academia, maupun researchgate. litian terdahulu, maka dapat ditegaskan ada lima
Walaupun tidak tertutup kemungkinan berasal dari faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program
buku tercetak. Dari artikel penelitian yang relevan E-kios.
tersebut dilakukan analisis secara kualitatif. Ana-
lisis dengan menggali beberapa temuan terkait dan
membandingkan untuk menghasilkan temuan pe-
nelitian. Sedangkan harapan penelitian ini agar
implementasi aplikasi E-Government dalam pela-
yanan publik diharapkan mampu memberikan hal-
hal yang diperlukan oleh masyarakat. Seperti
halnya layanan pendidikan, kesehatan, dan lain-
lain. Pemerintah sangatlah berperan penting dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat yang efektif,
efisien, dan berkualitas karena pemerintah mampu
memberikan atau menyediakan layanan publik
yang sesuai dengan prinsip pelayanan publik yaitu
sederhana (tidak berbelit-belit), mudah dipahami
dan dilakukan, jelas (persyaratan), adanya tempat
untuk bertanya, adanya rincian biaya yang jelas, Gambar 2. Faktor Implementasi E-kios
alur perjalanan dokumen yang jelas, ketepatan
waktu, petugas yang kompeten, bertanggung ja- Faktor pertama yaitu faktor Komunikasi,
wab, kelengkapan sarana dan prasarana yang faktor ini terbagi menjadi dua kategori yaitu
lengkap, kemudahan dalam mengakses, sifat ke- komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi
disiplinan dan keramah tamahan, keamanan, serta internal meliputi staf atau pekerja yang berada di

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 312
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.3, 2022

setiap wilayah di Kota Surabaya. Sedangkan untuk belakang komunitas. Selain itu faktor insfrastruk-
komunikasi eksternal meliputi komunikasi peng- tur teknis komunikasi itu juga menjadi faktor
guna E-kios atau masyarakat dengan staf di bidang penentu efektivitas komunikasi tersebut. Dengan
E-kios di setiap wilayah Kota Surabaya. Peran demikian dalam konteks penelitian E-kios ini, me-
penting dari faktor komunikasi internal akan sangat rujuk pada artikel penelitian terkait dapat dije-
tergantung dengan model dan struktur organisasi laskan dalam hal faktor komunikasi dapat disim-
dari organisasi pemerintah tersebut. Semakin pulkan kurang berjalan dengan baik. Setidaknya
ramping akan membawa pada dampak efektivitas ada sejumlah kendala atau hal-hal yang perlu
komunikasi internal. Namun demikian terkadang diperhatikan dalam konteks komunikasi.
kebututuhan dan tangungjawab yang demikian luas Faktor kedua, yaitu Sumber daya. Menurut
memerlukan struktur organisasi yang lebih CIPD (The Chartered Institute of Personnel and
complicated. Development) dalam Mullins (2005), sSuatu stra-
Selain faktor struktur organisasi, komu-nikasi tegi perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan ber-
internal beririsan dengan budaya dan iklim internal tujuan agar bagaimana mengelola sumberdaya
organisasi. Semakin bagus iklim dan bu-daya yang ada untuk menjadi optimal (Christina et al.,
organisasi, akan mendorong pola komunikasi 2018). Memang benar adanya faktor sumberdaya
internal organisasi yang baik yang pada ujungnya memiliki peran dan kapabilitas dalam mendorong
akan berdampak pada komunikasi eksternal dalam suatu sistem manajemen untuk dapat berkinerja
bentuk kualitas pelayanan publik baik oleh pe- secara maksimal. Umumnya sumber daya terbagi
gawai pemerintah dan secara umum kelembagan menjadi beberapa kategori, yaitu sumber daya
instansi pemerintahan tersebut. Sedangkan komu- manusia (SDM), sumber daya finansial serta
nikasi eksternal terkait dengan kualitas dan kuan- sumberdaya fasilitas (Masram, 2018). Dalam kate-
titas interaksi agen agen pemerintah terhadap gori sumber daya manusia meliputi staf pegawai
publik melalui chanel-chanel komunikasi yang mulai pimpinan puncak hingga staf operasional.
ada, termasuk melalui aplikasi E-kios ini. Dengan Dalam konteks sumberdaya manusia untuk me-
demikian organisasi pemerintah dalam hal komu- nangani aplikasi E-kios ini tersebar pada setiap
nikasi dan layanan publik ini perlu memiliki sis- wilayah di titik-titik kantor pemerintah, mulai dari
tem, keterampilan dan budaya public relation ya- kantor dinas perijinan/dinas terkait, hingga ke-
ng terstandart. Pelatihan dan pembinaan serta camatan dan kelurahan yang bertugas dalam hal
adanya SOP komunikasi publik sangat penting operasionalisasi E-kios sesuai dengan tingkatan
untuk menunjang keberhasilan komunikasi ekster- kewenangan dan menu pada aplikasi tersebut. Se-
nal dalam menunjang pelayanan publik. jumlah penelitian menyebutkan bahwa faktor
Menurut Tubbs dan Moss (2000), komuni- sumberdaya manusia menempati peran yang pa-
kasi yang efektif dapat menimbulkan lima hal, yang ling strategis dalam menjalankan suatu imple-
pertama pengertian yaitu penerimaan yang cermat mentasi dari adopsi teknologi informasi. secara
dari isi stimuli seperti yang dimaksud oleh umum adopsi teknologi memang terkait dengan
komunikator. Kedua kesenangan, tidak semua ko- tiga hal, yaitu kapabilitas infrastruktur teknologi,
munikasi ditujukan hanya untuk menyampaikan kapabilitas manajemen, dan kapabilitas sumber-
sebuah informasi dan membentuk pengertian, daya manusia (Karimi, et al., 2007).
Tetapi juga bisa mengupayakan agar orang lain Sementara sumber daya finansial terkait de-
merasa apa yang disebut analisis transaksional, ngan daya dukung keuangan dalam hal ini pe-
komunikasi ini biasa disebut komunikasi fatis. rencanaan anggaran, penyerapan dan pengunaan
Komunikasi seperti ini yang dapat menjadikan anggaran, serta evaluasi dan pengendaliannya.
hubungan hangat, akrab dan menyenangkan (Deni, Pada organisasi pemerintah, kapabilitas keuangan
2022). biasanya bersumber dari anggaran dari pemerintah
Berdasarkan hasil analisis dari beberapa pusat dan daerah, ataupun dari ‘jasa’ organisasi
laporan penelitian melalui jurnal komunikasi yang pemerintah melalui PNBP (penerimaan negara
terkait menjelaskan bahwa jalinan antar pegawai bukan pajak). Dengan sistem elektronik semacam
atau antar pegawai dengan masyarakat atau publik E-kios seperti ini anggaran dan pengeluaran ter-
acapkali mengalami komunikasi yang tidak efektif, hadap hal-hal teknis seperti operasional dari kertas
sering terjadinya miss komunikasi. Hal ini dikare- dan kegiatan pendukungnya bisa dikurangi atau
nakan faktor internal individu dari maisng masing dipangkas melalui proses ‘otomatisasi sistem’.
yang berkomunikasi tersebut mengalami perbe- Namun demikian, seiring dengan perubahan ling-
daan baik dari segi perbedaan budaya, pemikiran, kungan dan pesatnya teknologi dan kebutuhan dari
tingkat pendidikan, status sosial maupun latar publik, maka investasi sarana teknologi informasi

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 313
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.3, 2022

dan komunikasi terkait layanan E-kios juga perlu terdahulu bahwa masih ada E-kios yang off di ruang
diperhatikan. pelayanan, dan dengan demikian bagaimana sikap
Dalam konteks sumberdaya infrastruktur un- petugas untuk memberi solusi atas kebu-tuhan
tuk mendukung aplikasi layana publik E-kios, layanan publik dari masyarakat jika hanya punya
Pemerintah Kota Surabaya di setiap kantor instan- waktu longgar, misalnya. Jika hal itu terjadi
si yang menangani aplikasi ini telah memfasilitasi layanan publik yang diberikan pasti akan berjalan
sarana hardware, software dan jaringan serta pen- tidak maksimal. Hal itu dapat diperparah mana-
dukung teknik yang lain (laptop, scanner, printer, kala petugas di lapangan enggan untuk menjelas-
keyboard, pc, mouse, processor, dan sejenisnya). kan mengenai operasionalisasi teknis E-kios pada
Hal yang perlu diperhatikan adalah percepatan publik.
kebutuhan dan perubahan yang sedemikian cepat, Merujuk pada argumen Edward III, disposisi
maka kebutuhan teknis misalnya peningkatan ran- atau sikap para pelaksana dapat menimbulkan
dom acces memory atau kemampuan prosesor dan hambatan yang nyata terhadap implementasi kebi-
spesifikasinya yang lebih tinggi atau lebih besar jakan, apabila personil ada yang tidak melak-
perlu dalam jangka waktu tertentu dilakukan up- sanakan kebijakan-kebijakan yang diinginkan oleh
dating sehingga perlu singkronikasi dengan duku- pejabat-pejabat tinggi (Aristin & Azizah, 2018).
ngan anggaran, selain maintain dari insfrastruktur Oleh karena itu, pemilihan dan pengangkatan
teknologi informasi pada aplikasi E-kios. personil pelaksana kebijakan haruslah orang-orang
Terkait dengan manajemen sumber daya ma- yang memiliki dedikasi pada kebijakan yang telah
nusia sebagai actors penting dalam menjalankan ditetapkan lebih khusus bagi pada kepentingan
sistem layanan, setidaknya memiliki 4 fungsi, warga. Kualitas keputusan disposisi dengan demi-
seperti perencanaan (planning), perorganisasian kian juga akan tergantung dari faktor sumberdaya
(organizing), pengarahan (directing) dan pengen- manusia yang telah diuraikan pada penjelasan
dalian (controlling) (Nugroho, 2021). Faktor yang sebelumnya, yaitu terkait dengan kemampuan atau
pertama yaitu perencanaan (planning) yaitu upaya kapabilitas pimpinan dan staf terkait dalam hal
dalam pengambilan keputusan baik dalam skala memberikan keputusan disposisi, baik untuk peri-
strategis, maupun teknis yang perlu diperhitung- jinan atau hal lain sebagaimana yang dimohonkan
kan secara cermat untuk menghasilkan keputusan oleh publik melalui aplikasi E-kios. Selain hal itu,
yang akurat. Faktor kedua adalah perorganisasian dalam kaitannya dengan disposisi, juga terkait
(organizing) yaitu membantu perusahaan untuk dengan sistem birokrasi organisasi pemerintah.
menetapkan pembagian dan hubungan kerja antar Faktor yang keempat yaitu sistem birokrasi.
karyawan karena dapat meminimalisir adanya Ada dua kategori mengenai sistem birokrasi pada
tumpang tindih dalam kewajiban setiap personalia program E-kios yaitu bagaimana mekanisme Stan-
yang terlibat. dard Operating Procedures (SOP) pada pelak-
Hal yang ketiga dalam konteks manajemen sanaan E-kios dan struktur birokrasi dalam pe-
sumberdaya manusia adalah pengarahan laksanaan program E-kios tersebut. Mekanisme
(directing) yang biasa dilakukan seorang pimpinan SOP pada ketiga layanan program E-kios yang ada
kepada karyawannya agar dapat bekerja sama sebenarnya telah divisualisasikan dengan cukup
secara efektif untuk menyelesaikan kewajiban dan jelas. Secara hierarkis pada struktur birokrasi pada
tugas mereka. Dan yang terakhir yaitu pelaksanaan program E-kios tersebut sudah cukup
pengendalian (controlling) dilakukan agar ringkas, jelas, dan tidak berbelit-belit. Dalam kon-
karyawan mentaati peraturan perusahaan saat teks E-kios di Surabaya, Dinkominfo, Dispenduk-
bekerja karena jika ter-jadi penyimpangan, maka capil, Dinkes, dan Unit pelaksana teknis yang
harus segera ada tinda-kan yang dilakukan untuk terkait lainnya telah saling berkoordinasi dan
memperbaiki perilaku karyawan tersebut. berkontribusi dalam memberikan arahan pada staf
Faktor yang ketiga dalam konteks imple- yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan E-
mentasi E-kios adalah Disposisi. Disposisi dalam kios di setiap wilayah di Kota Surabaya.
hal ini terkait dengan keputusan dan pendele-gasian Dalam kaitan ini sebuah artikel yang dimuat
keputusan/arahan dari pengambil keputu-san pada Jurnal Manajemen Strategis Birokrasi dalam
kepada pihak terkait baik internal atau eks-ternal Era “disruption” (2018) karya Risnawan menera-
(penerima layanan). Disposisi dikategorikan ngkan bahwa Weber mendefinisikan birokrasi
menjadi dua hal, yaitu sikap dan respon pelaksana sebagai bentuk organisasi yang penerapannya
terhadap program saat pengambilan keputusan sesuai atau berhubungan dengan tujuan bersama
apabila terdapat masalah di dalam program E-kios. yang ingin dicapai. Artinya bahwa birokrasi
Dari hasil penelitian dengan berbagai jurnal digunakan untuk mengorganisasikan pekerjaan

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 314
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.3, 2022

secara teratur (Edi, 2019). Dengan demikian kon- kebutuhan layanan publik masyarakat. Dalam hal
sep birokrasi yang pada hakikatnya pendelegasian ini yang perlu diperhatikan atau lebih digalakkan
tugas dan wewenang secara bertingkat tersebut adalah sosialisasi E-kios dan layanannya, prosedur
diharapkan untuk efektivitas dan efisiensi sistem pemanfaatan dan kebutuhan data/dokumen yang
birokrasi yang ada, termasuk untuk menunjang diperlukan.
kualitas layanan aplikasi E-kios. Hasil penelitian ini memberi dampak secara
Faktor kelima yaitu sasaran program. Sasa- akademik dan implikasi manajerial. Dampak aka-
ran program dalam hal ini adalah titik temunya demik bahwa kelima faktor; komunikasi, sumber-
kebutuhan layanan publik masyarakat dengan daya, disposisi, sistem birokrasi, dan program
program E-Government Pemerintah Kota Sura- meneguhkan bahwa dalam konteks kebijakan dan
baya. Sasaran program E-kios dalam hal ini dibagi layanan publik kelima faktor tersebut perlu men-
menjadi dua, yaitu; sikap serta respon masyarakat dapat kajian lebih jauh. Selain itu adopsi sistem
pada program E-kios dan akses serta partisipasi teknologi informasi untuk layanan publik, yang
masyarakat pada program E- Kios (Haqi, 2019). dalam hal ini E-kios juga perlu mendapat per-
Dari penelitian terkait, banyaknya informan atau hatian, mengingat layanan pemerintah yang ber-
narasumber penelitian, hanya beberapa informan basis elektronik (e-government) tidak dapat
yang paham mengenai E-kios. Informan lain me- dinafikkan. Hasil penelitian ini memberi rekomen-
miliki beberapa respon, seperti ada yang tidak dasi kepada pemangku kepentingan, dalam hal ini
mengetahui E-kios, serta ada juga yang menge- instansi pemerintah bahwa kelima faktor tersebut
tahui E-kios tapi tidak menggunakan layanan menjadi kata kunci untuk perbaikan layanan pub-
tersebut. Masih ada informan yang mengeluh lik yang berbasis elektronik.
tentang mesin E-kios yang mati di ruang pelaya-
nan kelurahan sehingga pelaksanaan program E- DAFTAR PUSTAKA
kios dirasa masih kurang maksimal. Artinya se- Alen, A. A. (2018). Implementasi Program E-kios
jumlah pengguna layanan publik di kota surabaya di Kecamatan Sukolilo. http://repository.
atau warga surabaya tidak sepenuhnya mengetahui untag-sby.ac.id/1103/
aplikasi ini, serta keluhan infrastruktur pendukung Aristin, R., & Azizah, R. N. (2018). Implementasi
E-kios yang lain. Dengan demikian peran sosia- Kebijakan Wajib Belajar Sembilan Tahun di
lisasi dipandangn masing perlu digalakkan selain Desa Kadura Timur Sumenep Madura. Jurnal
perawatan dan perbaikan dari sistem itu sendiri. Reformasi, 8(2), 120–135.
Becker, J. (2018). Electronic government. Sistem
KESIMPULAN Informasi, 47(5), 324. https://doi.org/10.
Dari beberapa faktor dari implementasi E- 1007/BF03251472
kios di Kota Surabaya, yaitu faktor Komunikasi, Christina, M., Kusuma Negara, I. M., & Suardana,
Sumber daya, Disposisi, Birokrasi dan Sasaran I. W. (2018). Analisis Kebutuhan Tenaga
pada program E-kios. Faktor komunikasi yang Kerja Reservasi Terhadap Perencanaan
kurang efektif antara pegawai dengan masyarakat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada
maka sering terjadi miss komunikasi yang akhir- Cv. Can Tour & Travel. Jurnal IPTA, 3(1),
nya berdampak pada kinerja E-kios yang belum 39. https://doi.org
sepenuhnya optimal. Dalam hal faktor sumber Deni. (2022). Model Komunikasi Tubbs - Konsep -
daya, dari rujukan penelitian yang dikutip mene- Elemen - PakarKomunikasi.com.
mukan masih kurangnya tenaga ahli dan tenaga https://pakarkomunikasi.com/model-
teknis sesai kompetensi di bidangnya. Sedangkan komunikasi-tubbs
dari faktor disposisi pelayanan yang diberikan ada Dewi. (2019). Studi Lieratur: Peran Teknologi
kendala terkait dengan kemapuan petugas dalam Pendidikan Dalam Pendidikan 4.0 | Surani |
meberikan keputusan disposisi yang akurat. Lebih Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
lanjut, kualitas disposisi juga bergantung dengan FKIP.
sistem birokrasi yang ada. Sistem birokrasi yang https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/psnp/arti
hirarkial yang tepat akan membantu dan mendu- cle/view/5797
kung efektivitas pelaksanaan aplikasi E-kios. Edi. (2019). Birokrasi: Definisi Para Ahli,
Memang pada pelaksanaan program E-kios yang Karakteristik, Jenis, dan Contohnya
ada sudah cukup ringkas, jelas, dan tidak berbelit- Halaman all - Kompas.com.
belit. Sementara faktor yang kelima tentang sasa- https://www.kompas.com/skola/read/2021/0
ran pada program e-government, yaitu bagaimana 7/12/150000969/birokrasi--definisi-para-
mempertemukan sasaran program egov ini dengan ahli-karakteristik-jenis-dan-

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 315
Jurnal Kebijakan Publik, Vol.13, No.3, 2022

contohnya?page=all Rahmawati. (2022). Peranan Finansial Technology


Haqi, F. (2019). Inovasi Pelayanan Publik E-Health Dalam Pemberdayaan UMKM di Masa
Di Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Digital Pandemi COVID-19 di Kota Parepare
Digital Repository Repository Universitas (Analisi Ekonomi Syarriah). Ekonomi,
Universitas Jember, 1–73. 8.5.2017, 2003–2005.
https://repository.unej.ac.id Riani, N. K. (2021). Strategi Peningkatan
Karimi, J. Somers, T.M. & Bhattacherjee, A. Pelayanan Publik. 1(11), 6.
(2007) The Role of Information Systems Suryanto, A. (2018). Pengukuran Dampak Inovasi.
Resources in ERP Capability Building and http://ppid.lan.go.id/wp-
Business Process Outcomes, Journal of content/uploads/2019/08/INTAN-
Management Information Systems, 24:2, Pengukuran-Dampak-Inovasi.pdf
221-260, DOI: 10.2753/MIS0742- Warsito, H. T. (2018). Implementasi Program E-
1222240209 kios sebagai Inovasi Pelayanan Publik
Laksmana, H. A., & Darujati, C. (2018). Rancang Berbasis Teknologi Informasi di Kelurahan
Bangun Sistem Antrian Online Kecamatan Kebraon Kota Surabaya. Kebijakan Dan
Dengan Pemanfaatan QR-Code Sebagai Manajemen Publik, 4(2), 8–17.
Media Pembatalan Nomor Antrian (Studi http://journal.unair.ac.id/download-
Kasus: Kecamatan Sukolilo Surabaya). fullpapers-kmp91c35f67f7full.pdf
Luis, F., & Moncayo, G. (2018). Kualitas Yudhiantara, I., Hakim, A., Muluk, M. R. K., &
Pelayanan E-kios Dalam Program Perizinan Noor, I. (2019). Transformasi E-Government
Terpadu Kecamatan Wonocolo. 1–11. Menuju E-Governance Dalam Proses
Mariono, S. (2019). Penerapan E-Government Pelayanan Publik Pada Media Centre
Dalam Pelayanan Publik Di Kabupaten Pemerintahan Kota Surabaya.
Sidoarjo. Journal of Chemical Information http://repository.ub.ac.id/188500/
and Modeling, 53(9), 1689–1699. Zulmanda, C. A., & Meirinawati. (2018). Kualitas
Masram, M. (2018). Manajemen Sumber Daya Pelayanan E-LAMPID (Electronic Lahir,
Manusia dan Implementasi dalam Mati, Pindah, Datang) di Dinas
Organisasi. http://www.stiekhad.ac.id/wp- Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
content/uploads/2018/02/BUKU-MSDM.pdf Surabaya (Studi pada Pelayanan Pengurusan
Nugroho, A. (2021). 4 Fungsi Manajemen, Unsur Akta Kelahiran dan Kematian). Jurnal
& Pembahasan Lengkapnya. Mahasiswa Unesa, 6, 1–7.
https://qwords.com/blog/fungsi-manajemen/
Pradina, indah putri, & Yuwono, T. (2019).
Surabaya Single Window. Pradhina, Indah
Putri, 1–17. https://ssw.surabaya.go.id/

https://jkp.ejournal.unri.ac.id 316

Anda mungkin juga menyukai