Anda di halaman 1dari 3

Efektivitas Pelayanan Publik Melalui E-Government

Di Kota Makassar

Delly Mustafa, Umi Farida, Yusriadi Yusriadi

Jurnal Internasional Penelitian Ilmiah & Teknologi


Volume 9, Edisi 01, Januari 2020

Reviuwer:
Pratiwi Ramli
Email: pratiwiramli10@gmail.com
A. Latar Belakang
Sebelumnya, berbagai penyelenggara layanan publik milik pemerintah banyak mendapat kritik
yang diarahkan pada peningkatan kualitas layanan publik. Institusi pemerintah selalu terlihat
bermasalah dalam memberikan pelayanan publik. Pengaturan kartu identitas, izin mendirikan
bangunan, kesulitan memperoleh layanan pendidikan yang nyaman dan berkualitas, pelayanan
kesehatan yang tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat, dan lain sebagainya merupakan
contoh kurangnya pelayanan publik oleh pemerintah. Selama ini banyak perilaku birokrat yang
lebih tradisional bahkan feodalistik. Budaya feodal seperti ini menumbuhkan budaya nepotisme
sehingga kepentingan masyarakat harus secara adil dikesampingkan oleh kedekatan atau
kekerabatan (Yusriadi, 2018b). Pemanfaatan Teknologi Informasi dinyatakan optimal jika
menghasilkan pelayanan publik yang efisien baik dari segi biaya, waktu, dan tenaga
(Kementerian Negara, 2009).
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menguji dan menganalisis efektivitas pelayanan publik melalui
penerapan sistem Elektronik Pemerintah (e-government) di Kota Makassar.
C. Konsep
Konsep yang digunakan adalah konsep E-Government secara umum didefinisikan sebagai
penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja fungsi dan layanan pemerintahan
tradisional. Lebih khusus lagi, adalah penggunaan teknologi digital untuk mentransformasikan
kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan penyampaian
layanan. Tujuan dari e-government adalah untuk memberikan layanan pemerintah yang lebih
efektif kepada masyarakat. Apabila suatu aparatur tidak mampu menjalankan tugas dan fungsinya
secara efektif, niscaya akan merugikan kinerja organisasi.
D. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang
berupaya mendeskripsikan suatu fenomena secara sistematis sesuai dengan kondisi yang ada.
Sumber Data adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan secara luas adalah analisis model interaktif
(interactive model of study) dengan tahapan sebagai berikut: Reduksi data, penyajian data, dan
tahapan penarikan kesimpulan dan verifikasi data.
E. Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian tersebut, terdapat tiga indikator yang dipandang perlukan untuk menilai
efektivitas pelayanan publik melalui penerapan e-government yaitu: proses kerja, prosedur
pelayanan, dan pengelolaan sumber daya manusia.
1. Proses Kerja
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa informan, dapat
disimpulkan bahwa proses kerja pemerintah yang berbasis e-government terbukti mampu
memberikan hasil yang berbeda, karena dengan adanya sistem ini ternyata; a) meningkatkan
akurasi, artinya sistem pelaporan antara pemerintah daerah dan pusat. menjadi terhubung
dengan baik.b) penggunaan database bersama, pertukaran informasi antar lembaga untuk
meningkatkan efisiensi; c) Digitalisasi dalam mendokumentasikan instansi pemerintah dan
gerakan menuju operasi pemerintahan tanpa kertas; d) Tukar dokumen e-dokumen
diharapkan mampu menjamin efisiensi, keamanan, dan keandalan penyelenggaraan
pemerintahan.
2. Prosedur Pelayanan
Dari indikator prosedur pelayanan, berdasarkan informasi dari beberapa informan, dapat
disimpulkan bahwa secara umum prosedur pelayanan berbasis e-government sudah berjalan
dengan baik, misalnya program yang sudah berjalan di 11 kecamatan Panakukang telah
melakukan inovasi. dalam melayani administrasi kependudukan warga. Ketika warga ingin
membuat Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan Akta
Tidak Mampu, dan lain sebagainya bisa melayani secara online. Prosedur pelayanan, mulai
dari pencatatan dan pendataan hingga surat rujukan, sertifikat, dan surat pengiriman yang
dilakukan secara elektronik; data disimpan dengan aman dan seluruhnya di server
telekomunikasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Walikota Makassar, bahwa
implementasi e-government telah dilakukan di semua sektor misalnya, Pelayanan kesehatan,
pelayanan kesehatan puskesmas terpadu, dan Dinas Kesehatan Kota Makassar, sehingga
melalui pelayanan ini pasien dapat melakukan registrasi secara online menggunakan NIK
(Nomor Induk Kependudukan) sebelum datang ke puskesmas tertentu. Layanan elektronik
untuk puskesmas memberikan kemudahan bagi Dinas Kesehatan untuk memantau data
kesehatan masyarakat. Termasuk juga sistem pelayanan informasi puskesmas dan rumah sakit
yang dapat mengontrol kebutuhan obat dan alat kesehatan secara online, contoh lainnya
adalah dinas pendidikan dimana semua database siswa dan guru serta tenaga kependidikan
lainnya terhubung secara online. Dari sisi indikator prosedur pelayanan, penerapan e-
government terbukti efektif dalam melaksanakan pelayanan publik kepada warga Kota
Makassar. Meski beberapa informan dari masyarakat mengatakan masih terdapat kendala
teknis dalam penggunaan atau akses layanan berbasis teknologi informasi, namun mereka
mengapresiasi inovasi Pemerintah Kota Makassar dalam upaya pemenuhan fungsi publik
bagi masyarakat.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
Indikator pengelolaan sumber daya manusia dalam mendukung pelayanan publik sangat
mendasar. Soal implementasi e-government, pemerintah daerah membutuhkan dukungan
Berdasarkan penjelasan Walikota Ramdhan Pomanto bahwa infrastruktur teknologi informasi
dan SDM memadai “Di kota Makassar inovasi berbasis teknologi dapat ditemukan pada
sumber daya untuk menangani kebutuhan tersebut. Peningkatan SDM tersebut berupa
Makassar War Room (Service Control Center, City Monitoring, Data Center), Makassar Care
& Rescue Center, SIMAKDA dan SIMBADA, Makassar Dottoro'ta (Homecare with Tele-
Medicine), dan lain-lain. Semua itu untuk memudahkan pemerintah dan masyarakat dalam
mengakses informasi dan layanan publik yang dibutuhkan ". Pada prinsipnya, e-government
sangat membantu dalam hal efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pemerintahan
dengan cara mengurangi waktu transaksi dan menghilangkan lapisan birokrasi, selain itu, e-
government membantu membangun kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat karena e-
government dapat meningkatkan interaksi langsung antara kantor-kantor pemerintah dan
kota, serta membuat informasi menjadi universal dan gratis.
F. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan beberapa poin berikut: Efektivitas pelayanan publik
melalui teknologi e-government di kota Makassar terbukti cukup mumpuni. Berdasarkan tiga
indikator yaitu proses kerja, prosedur pelayanan, dan pengelolaan sumber daya manusia
menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Makassar telah menunjukkan komitmen dan perhatian
yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan warganya. Pelayanan publik bagi warga Makassar
mudah dijangkau. Pelayanan kependudukan, pendidikan, kesehatan, perizinan, dan lain-lain dapat
dikatakan cukup diakses, untuk meminimalisir masalah pelayanan publik. Meski belum bisa
diharapkan secara sempurna, namun inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh Pemerintah
Kota Makassar merupakan proses yang berjalan dan harus mendapat dukungan dari seluruh
stakeholders yang ada di Kota Makassar.

Anda mungkin juga menyukai