OLEH:
MILDAWATI
C1G122053
PENDAHULUAN
informasi belum maksimal karena tidak didukung dan direspons oleh seluruh
aparatur pemerintah.
aplikasi e-government yang ada saat ini masih hanya terfokus pada penyediaan
website dan layanan informasi. Jadi kalau pemkot sudah punya website,
informasi
1
yang dikenal dengan digital government, online government atau, dalam konteks
Elektronik (SPBE).
Berbeda dengan situasi Indonesia saat ini, meski dalam arti politis Ada
ketentuan untuk mendorong adopsi e-gov di bawah Perpres No. 95 Tahun 2018 ke
optimal di semua otoritas di tingkat pusat dan daerah dan di semua departemen
administrasi dan layanan publik. Secara sistematis, banyak aturan dan pedoman
Tingkat pelayanan publik yang belum optimal di daerah antara lain karena
faktor regulasi yang tidak jelas dalam pembagian kerja antara pemerintah provinsi
dan negara. UU Pemerintahan Daerah No. 32 Tahun 2004 sebagai dasar hukum
otonomi daerah Indonesia saat ini tidak mengatur pemisahan yang jelas antara
2
pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten atau kota dalam menangani masalah
atas dan di bawah. Efek negatif dari pembagian kerja yang tidak jelas adalah
peningkatan kualitas pemerintahan dan pelayanan publik yang efektif dan efisien.
(Mulyono 2011)
pendaftaran perkara online, pembayaran online, gugatan online, dan proses online.
(Hatta, 2018) mengatakan bahwa aplikasi e-court merupakan suatu perkara yang
perkara secara online, menghemat waktu dan biaya masyarakat dalam pendaftaran
perkara dalam hal ini menghemat perkara. Aplikasi e-court sendiri merupakan
aplikasi online bernama e-court. Perkara yang dapat didaftarkan melalui aplikasi
3
e-court adalah perkara perdata (tuntutan, banding, sengketa sederhana dan
permohonan perdata).
istansi peradilan yakni pengadilan negri, pengadilan agama, pengadilan tata usaha
permasalahan dalam penerapannya baik dari segi teknisi amupun dari segi
kevalidan data. Pengadilan agama kota kendari pun sudah menggunakan aplikasi
ini.
4
sehingga mengakibatkan pengimplementasian aplikasi terkadang harus tersendat
dan terhenti, yang dimana pengelolaan jadwal sidang dalam aplikasi e- court
jadwal sidang antara yang di Pengadilan Agama Kendari dan Aplikasi E-court
sehingga memungkinkan pengguna aplikasi merasa aplikasi ini tidak berguna dan
membantu mereka. Hal ini pula di dukung oleh wawancara awal dengan pengguna
meneliti terkait dengan aplikasi E-court yang ada di pengadilan agama kota
5
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Implementasi Aplikasi E-Court
tujuan yang ingin dicapai, maka diharapakan penelitian ini dapat memberikan
1. Manfaat Teoritis
pengembangannya
pengembangannya
2. Manfaat Praktis
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keuangan dan tentu saja penetapan siapa yang bertanggung jawab melaksanakan
kongkrit ke masyarakat.
ekonomi, dan sosial yang langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi
prilaku dari semua pihak yang te3rlibat untuk menetapkan arah agar tujuan
7
Sedangkan menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier dalam
bahwa memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan
penting dalam proses implementasi yaitu: (1) adanya program atau kebijakan yang
dilaksanakan (2) target group yaitu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran
dan ditetapkan akan menerima manfaat dari program, perubahan atau peningkatan
memengaruhi apa yang oleh Lipsky disebut “street level bureaucrats” untuk
Untuk kebijakan yang sederhana, implementasi hanya melibatkan satu badan yang
publik untuk membantu masyarakat agar memiliki kehidupan yang lebih baik,
8
implementasi kebijakan akan ditentukan oleh banyak variabel atau faktor, dan
pemberdayaan.
9
1. Content Development Menyangkut pengembangan aplikasi (perangkat
sebagainya;
Menurut hasil kajian dan riset dari Harvard JFK School of Government,
untuk menerapkan konsep-konsep digitalisasi pada sektor publik, ada tiga elemen
elemen sukses tersebut adalah: Support, Capacity, dan Value (Indrajit, 2016)
10
1. Elemen Support (pendukung)
Elemen pertama dan paling krusial yang harus dimiliki oleh pemerintah
adalah keinginan (intent) atau dukungan dari berbagai kalangan pejabat publik
sekedar mengikuti trend. Tanpa adanya unsur “political will” dari pemerintah,
berjalan. Kata support adalah dukungan, Hal terpenting dalam hal dukungan
harus pintar dalam hal penyusunan konsep, tetapi harus juga menjadi motivator
ulung pada fase pelaksanaannya (action). Tanpa adanya unsur political will,
berjalan dengan mulus. Sudah umum bahwa budaya birokrasi cenderung bekerja
negara dalam mencapai visi dan misi bangsanya, sehingga harus diberikan
11
2. Dialokasikannya sejumlah sumber daya (manusia, finansial, tenaga, waktu,
simpatik.
kenyataan. Ada tiga hal yang harus dimiliki oleh pemerintah sehubungan dengan
finansial;
12
b) Ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang memadai karena
government;
Elemen pertama dan kedua merupakan supply side (pemberi jasa dari
government tidak akan ada gunanya jika tidak ada pihak yang merasa diuntungkan
(demand side). Untuk pemerintah harus benar-benar teliti dalam memilih prioritas
oleh masyarakatnya.
(Musfikar, 2018)
13
2. Faktor Infrastruktur jaringan informasi, termasuk kecepatan akses internet,
informasi.
teknologi informasi.
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan
daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
14
Menurut Undang – Undang Nomer 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
warga Negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan administrative yang
bahwa pelayanan publik adalah suatu kegiatan melayani publik baik berinteraksi
akhir
e) Mampu berkomunikasi
15
g) Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik
yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak
mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini
pelanggan itu biasanya sangat berkaitan erat dengan kualitas barang atau
16
a) Kesederhanaan; Prosedur pelayanan public tidak berbelit – belit, mudah
pembayaran.
d) Akurasi; Produk pelayanan public diterima dengan benar, tepat, dan sah.
e) Keamanan; Proses dan produk pelayanan public memberikan rasa aman dan
kepastian hokum.
17
i) Kedisiplinan, Kesopanan, dan Keramahan; Pemberi pelayanan harus
dengan ikhlas.
tunggu yang nyaman, bersih, rapih, lingkungan yang indah dan sehat, serta
dengan Perma 3 Tahun 2018). Pada peraturan tersebut diketahui bahwa Aplikasi
oleh Pasal 2 ayat (4) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan
18
mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang
ringan perlu dilakukan pembaruan guna mengatasi kendala dan hambatan dalam
efektif dan efisien menjadi latar belakang dibentuknya e-court. Seperti yang kita
sebagai sebuah tuntutan. Efisiensi dan efektifitas hal-hal yang dapat diakses secara
sebagai pengguna atau memiliki akun pada Aplikasi e-Court dengan memilih
Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, atau Pengadilan TUN yang sudah aktif
elektronik dalam perkara gugatan dan/atau permohonan perdata, agama, tata usaha
militer, atau tata usaha negara. Aplikasi ini dapat digunakan untuk melakukan
elektronik. Hasil entry data yang terverifikasi dan diterima secara prosedural, akan
19
dokumen elektronik atas perkara yang sudah ada. E-Filing juga dapat digunakan
dokumen, ukuran, jenis huruf, ukuran dan/atau batasan lain telah ditetapkan dalam
akan secara otomatis mendapatkan Taksiran Panjar Biaya (e-SKUM) dan Nomor
terhadap panjar biaya perkara yang ditetapkan melalui aplikasi e-SKUM sebagai
memperhatikan secara seksama, jumlah panjar biaya perkara yang harus dibayar,
pembayaran panjar biaya perkara yang telah ditentukan oleh sistem, dan
tambahan yang timbul dari perbedaan bank yang digunakan oleh Pengguna
20
program e-Court MA-RI bekerja sama dengan Bank Pemerintah dalam hal
manajemen Pembayaran Biaya Panjar Perkara Dalam hal ini bank yang telah
serta kuasa hukum wajib memiliki persetujuan secara tertulis dari prinsipal untuk
DJKN, khususnya seksi HI, berperkara menggunakan e-Court ini pasti lebih
perkara. Namun, pada sementara waktu ini, pihak yang dapat menggunakan e-
Court terbatas hanya pada kalangan advokat, Hal ini dimaksudkan sebagai salah
satu upaya mengelola potensi risiko, berupa risiko keamanan, integritas aplikasi
21
dianggap dan diharapkan lebih siap untuk merespon dan membiasakan diri dengan
penggunaan aplikasi ini sebagai bagian dari manajemen perubahan yang bertahap
pada bidang manajemen perkara dari manual ke elektronik. Tapi tidak perlu
khawatir, untuk kedepannya, semua orang yang berperkara dapat terdaftar dan
5. E-Litigation
seperti Replik, Duplik, Jawaban dan Kesimpulan secara elektronik. dalam hal ini
perkara dengan sistem electronic court (e-court), yang secara regulatif diatur
dengan pendekatan yuridis normatif, data berupa data primer dan data
22
yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini
berdampak pada proses berperkara yang lebih efisien dan efektif serta lebih
murah dari segi biaya, karena para pihak tidak perlu datang dan mengantre
Banyak kebiasaaan masyarakat yang berubah dan akan menuju era new
normal. Salah satu sektor yang terdampak dari aspek keadilan, persidangan
yang ditunda karena tidak bisa tatap muka saat persidangan sehingga
kualitas persidangan sangat menurun. Pada saat ini belum ada solusi yang
tepat untuk menyelesaikan keadaan ini. Melihat hal ini perlu dilakukan
adanya hal ini maka persidangan dapat terselenggara dengan baik, benar dan
23
penggabungan TOL dan MBA. Hasil: TOL mempunyai kelebihan dalam
waktu dan harga. Sedangkan cara MBA ini lebih mempunyai standar
dapat dilakukan sehingga terciptalah suatu metode e-court baru yang dapat
TOL dan MBA mempunyai hasil yang bagus dalam sistem persidangan e-
perkara secara online dan Surat Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama,
24
4. Muhammad Taufiq Farhan, (2022) “Tinjauan Yuridis Persidangan
25
dalam penelitian ini adalah Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama
Kelas IA dan Advokat yang ada di kota Pekanbaru. Jumlah sampel yang
diambil yaitu 16 orang yang terdiri dari 3 orang Hakim Tinggi, 3 Hakim, 6
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang kemudian di
26
2.7 Kerangka Pikir
menggunakan Konsep Richardus Eko Indrajit (2005:18) paling tidak ada enam
sistem basis data, kesepakatan user interface, dan lain sebagainya, b.) Competency
d.) Cyber Laws Menyangkut keberadaan kerangka dan perangkat hukum yang
telah diberlakukan terkait dengan seluk beluk aktivitas e- Government, e.) Citizen
berbagai kanal akses (multi access channels) yang dapat dipergunakan oleh
seluruh masyarakat dan Stakeholder e-Government dimana saja dan kapan mereka
Content Development, 2.) Competency Building, 3.) Connectivity, 5.) Cyber Law.
27
mengimplementasi E-government pada pemerintahan yaitu; (Musfikar, 2018) 1)
internet dan termasuk juga dengan tempat penggunaan internet untuk umum serta
informasi, kualitas informasi serta keamanan informasi, cara pengolah dan tempat
informasi tentang bisnis dan ekonomi antara pelaku bisnis, masyarakat dan
pemerintah dan. 5)Faktor Masyarakat dan sumber daya manusia yang merupakan
28
Gambar 2.1Kerangka Berpikir
29
BAB III
METODE PENELITIAN
bagaimana kondisi, proses, karakteristik, atau hasil dari suatu variable atau
obyek yang diteliti (Sudjana, 2011: 52). Dalam penelitian ini, obyek yang
Penelitian ini dilakukan pada Pengadilan Agama Kendari Kelas IA, Kota
Kendari.
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
30
3.3.2 Informan Penelitian
benar menguasai dan mengetahui masalah, serta terlibat langsung dengan masalah
pada penelitian. Adapun informan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari:
Orang)
Orang)
Teknik purposive ini adalah teknik mengambil informan atau narasumber dengan
tujuan tertentu sesuai dengan tema penelitian karena orang tersebut dianggap
memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian. Dalam hal ini peneliti
memilih informan yang dianggap mengetahui permasalahan yang akan dikaji serta
Jenis data dalam penelitian ini ialah jenis data kualitatif yaitu yaitu
data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka
31
Pengadilan Agama Kelas IA Kota Kendari serta faktor- faktor yang
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data Primer
merupakan data yang di peroleh langsung dari responden atau objek yang di
atau literatur-literatur dari internet, surat kabar, jurnal dan lain sebagainya,
sebagai atau seluruhnya dari kumpulan data yang telah dicatat atau diperoleh.
1) Wawancara
tanya jawab yang dilakukan secara langsung oleh pihak-pihak yang terkait
2) Observasi
di lokasi penelitian.
32
3) Dokumentasi
ini.
aplikasi E- Court
33
b) Faktor Leadership yang dimaksud adalah sejauh mana kesiapan
Miles dan Huberman yaitu reduksi data menjelaskan bahwa langkah reduksi
yang dimaksud disini tidak lain adalah gagasan-gagasan atau ungkapan yang
yaitu menjalin kelompok data yang satu dengan kelompok data yang lain
34
kesatuan karena dalam penelitian kualitatif data biasanya beraneka ragam
perspektif dan terasa bertumpuk oleh karena sebab penyajian data pada
satu dengan gejalan lain sangat diperlukan untuk kepentingan analisis data.
kecenderungan dari display data yang telah dibuat. Ada kalahya kesimpulan
telah tergambar sejak awal, namun kesimpulan final tidak pernah dapat
data yang ada. hal memiliki sejumlah makna pesan yang disampaikan
35
BAB IV
Mahkamah Konstitusi”.
Tahun 1957 tentang Pembentukan Pengadilan Agama di Luar Jawa dan Madura
Kelas 1A berdiri diatas sertifikat hak pakai seluas 1.820 M2 atas nama
36
Gambar 3.1 Kantor Pengadilan Agama Kendari Kelas IA (Sumber:
Dokumentasi Peneliti 2023)
yang besar sangat memberikan kenyamanan bagi para pegawai dan masyarakat
Agama Kendari Kelas 1A di pusatkan pada satu tempat/ruang yang disebut ruang
37
4.1.1 Visi dan Misi
Keadilan
Visi tersebut akan menjadi guidance, motivasi dan target kinerja yang
ingin dicapai dalam lima tahun yang akan datang dengan mewujudkan Peradilan
yang agung guna mendukung Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden dalam
kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, serta
38
1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan Administrasi kepaniteraan bagi
dalam pasal 52 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 dan Nomor 50
pasal 49 ayat (1) Undang Undang Nomor 3 tahun 2006 yang telah
tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada
dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan
39
1. Ketua Pengadilan, antara lain:
keuangan rutin/pembangunan;
memberi petunjuk serta bimbingan yang diperlukan baik bagi para Hakim
pengawasan atas :
5. Menetapkan panjar biaya perkara (dalam hal penggugat atau tergugat tidak
mampu, Ketua dapat mengizinkan untuk beracara secara prodeo atau tanpa
40
1. Membantu Ketua dalam membuat program kerja jangka pendek dan
telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku
3. Hakim
2. Dalam perkara perdata, hakim harus membantu para pencari keadilan dan
4. Panitera
akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat
41
6. Melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata yang diperintahkan oleh
5. Sekretaris
penggunaan anggaran.
Bagian Umum dan Keuangan, Sub Bagian Kepegawaian dan Ortala serta
42
6. Panitera Pengganti
7. Jurusita
Pada Pengadilan Agama terdapat dua bidang pokok yaitu kepaniteraan dan
sekretariatan yang dipimpin oleh Panitera dan Sekretaris dengan tugas pokok dan
a. Kepaniteraan
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan Pengadilan Agama, tugas pokok
yang berlaku. Dalam hal ini fungsi Kepaniteraan mencakup 5 (lima) lima hal,
yaitu:
43
1. Menyusun kegiatan administrasi perkara serta melaksanakan koordinasi
perkara pidana
hukum dan administrasi yang berkaitan dengan catatan sipil dan tugas lain
44
4.1.3 Struktur Organisasi
Panitera.
(orang) Panitera Muda yaitu Panitera Muda Hukum, Panitera Muda Gugatan
dan Panitera Muda Permohonan. Disamping itu Panitera juga dibantu oleh
Pengganti.
Sekretaris.
45
Keuangan, pejabat Analisisi Kepegawaian dan staf, Pejabat Pranata
kuantitas dan kualitas yang memadai, sesuai dengan analisa jabatan dan
1. Ketua 1 Orang;
2. Wakil Ketua 1 orang);
3. Hakim 9 orang;
4. Panitera 1 orang;
5. Sekretaris 1 orang;
6. Panitera Muda 3 orang;
7. Panitera Pengganti 4 orang;
8. Jurusita 5 orang dan Jurusita Pengganti 1 orang;
9. Kepala Sub Bagian 3 orang;
10. Analis Kepegawaian 1 Orang
11. Pranata Komputer 1 orang
12. Arsiparis 1 orang.
Kondisi sumber daya manusia (SDM) Pengadilan Agama Kendari saat ini
masih jauh dari ideal. Sebagaimana diatur dalam buku I Mahkamah Agung RI
Mahkamah Agung RI, Prototype Gedung Pengadilan dan Rumah Dinas, Pedoman
46
Mahkamah Agung RI dan Administrasi Perbendaharaan, idealnya Pengadilan
yang masing-masing dipimpin oleh seorang Panitera Muda dan 3 Kepala Sub
orang termasuk 10 juru ketik, 5 sopir, 10 pesuruh, 3 penjaga malam dan 2 orang
terhadap masyarakat dalam hal Pendaftaran perkara secara online, Taksiran Panjar
secara online dimana masyarakat akan menghemat waktu dan biaya saat
berikut :
47
1. Pendaftaran Perkara Online (e-Filing)
Pendaftaran Perkara Online dalam aplikasi e-Court untuk saat ini baru
dibuka jenis pendaftaran untuk perkara gugatan, bantahan, gugatan sederhana, dan
pendaftarannya memerlukan effort atau usaha yang lebih, dan hal ini yang
3. Dokumen terarsip secara baik dan dapat diakses dari berbagai lokasi
dan media.
Biaya apa saja yang telah ditetapkan dan dikonfigurasi oleh Pengadilan, dan
Besaran Biaya Radius yang juga ditetapkan oleh Ketua Pengadilan sehingga
48
mendapatkan Taksiran Panjar atau e-SKUM akan mendapatkan Nomor
Panjar Perkara.
pihak tergugat untuk pemanggilan pertama dilakukan dengan manual dan pada
saat tergugat hadir pada persidangan yang pertama akan diminta persetujuan
apakah setuju dipanggilan secara elektronik atau tidak, jika setuju maka akan
pihak tergugat akan dipanggil secara elektronik sesuai dengan domisili elektronik
yang diberikan dan apabila tidak setuju pemanggilan dilakukan secara manual
seperti biasa.
Duplik, Kesimpulan dan atau Jawaban secara elektronik yang dapat diakses oleh
2. Pembayaran Biaya Panjar yang dapat dilakukan dalam saluran multi chanel
49
3. Dokumen terarsip secara baik dan dapat diakses dari berbagai lokasi dan
media.
2. Registrasi/Pendaftaran Pengguna
50
Gambar 6.1 Registrasi Pengguna
Setelah melakukan proses login maka pengguna wajib melakukan proses
registrasi/ Pendaftaran dengan mengisi data diri, email aktif pengguna dan
3. Login
persilahkan untuk melakukan aktivitas login dengan mengisi email dan password
51
4. Masuk ke halaman pendaftaran perkara
tuntutan serta kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap kalangan pemerintah,
dimana hal ini telah diatur sesuai dengan Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2003
52
berkaitan dengan Pelayanan Publik yang berdasarkan Undang-Undang No. 23
Tahun 2009. Dimana setiap peraturan ini merujuk kepada perbaikan dalam
Good Governance. Tentunya dalam hal perubahan sebelum dan sesudah adanya
aplikasi E-Court ini sangat terlihat, karena E-Court sendiri memiliki tujuan yaitu
akan memakan waktu dan biaya yang banyak, hal inilah yang membuat kurangnya
Court berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung tahun 2019 yang berguna untuk
teknologi yang mengirit waktu dan biaya berlebihan demi mewujudkan cita-cita
Aplikasi E-Court ini memberikan suatau pelayanan secara cepat, biaya yang
ringan dan dalam suatu perkara dapat melalui proses yang efektif , efisien, cepat,
dan tidak berbelit-belit. Adapun contoh persidangan yang dapat ditunjang oleh
aplikasi ini antara lain yaitu pendaftaran perkara oleh advokat, pemanggilan,
putusan, serta untuk kegiatan administrasi baik untuk perkara perdata, tata usaha
53
negara maupun perkara agama. Penggunan Aplikasi yang dimaksud adalah
kepastian informasi yang jelas dan akurat tentang apa yang di butuhkan oleh
baik.
konten ini dapat dilihat melalui hasil wawancara dengan Sahrul Fahmi selaku
54
“Dalam rangka Pengembangan konten atau isi dalam aplikasi E-Court
Pihak Mahkamah Agung melalui Pengadilan Agama Kendari Kelas 1A
terus melakukan upgrading/updating kontent dalam aplikasi ini
menyesuaikan dengan kebutuhan serta masalah-masalah yang di alami
oleh masyarakat tentunya hal ini semata-mata dilakukan untuk
mempermudah masyarakat dalam mengakses kebutuhannya di dalam
aplikasi ini” (Hasil Wawancara 6 Maret 2023).
Hal ini juga dipertegas oleh pernyataan Syahiddun Razak selaku admin
diungkapkan oleh ketua pengadilan agama Sahrul Fahmi dan admin pengelola
Aplikasi E-Court bahwa Pengembangan isi dan perangkat lunak Aplikasi E-Court
beberapa pengembangan fitur pada aplikasi E-Court hal ini bertujuan untuk
55
aplikasi akan tetapi kami menemukan beberapa masalah ketika mengakses
pelayanan di aplikasi ini salah satunya ketika membuka web aplikasi yang
terkadang eror (tidak dapat di akses” (hasil wawancara 12 Maret 2023)
tolak dari pengembangan isi dan perangkat lunak aplikasi E- Court adalah masih
diakses.
Ketersediaan isi dan informasi yang ada harus sangat diperhatikan guna
satu cara memberikan pelayanan yang baik adalah dengan penyediaan informasi
aplikasi e-Court sulit untuk diakses oleh masyarakat dan adanya perbedaan
infomrasi jadwal persidangan yang ada pada aplikasi e-Court dengan informasi di
56
kantor pengadilan agama Kendari kelas 1A yang menyebapkan persidangan di
tunda.
bentuk usaha yang harus dilakukan oleh Kantor Pengadilan Agama Kendari Kelas
Dengan maksud agar aplikasi ini dapat membantu masyarakat untuk memperoleh
masyarakat lebih mudah untuk mengakses informasi yang disediakan oleh pihak
57
“e-Court dalam pelaksanaanya walaupun berbasis teknologi dan informasi
tentu tidak serta merta hanya mengandalkan teknologi saja, harus
didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu menguasai
sistem pengoperasian aplikasi e-Court tersebut. Sehingga ditunjuk dua
petugas Meja e-Court untuk dapat mendukung pengoperasian dan
pelayanan e-Court secara maksimal, Namun dua orang tersebut belum
maksimal untuk melayani masyarakat dalam penggunaan Aplikasi E-Court
karena banyaknya masyarakat yang menggunakan Aplikasi E-court”
(Hasil Wawancara 10 Maret 2023).
Hal ini juga dipertegas oleh pernyataan Fitri Sinaga selaku admin aplikasi
“Di Pengadilan Agama Kendari, E-court itu dikelola oleh petugas e-Court
yang dimana mereka telah melewati beberapa tahapan pelatihan yang
dilakukan oleh Mahkamah Agung juga pengembangan Kompetensi
aplikasi e-Court biasanya dilakukan dengan mengikuti seminar atau
bimbingan teknis yang diadakan oleh Mahkamah Agung RI maupun dari
Pengadilan yang akan dipercaya oleh Mahkamah Agung sebagai Pillot
Project e-Court untuk mengenalkan sistem e-Court ke Pengadilan lainnya
(Hasil Wawancara 10 Maret 2023).
court. Hal ini dilakukan tentunya untuk menghindari adanya kesalahan informasi
58
E- court sehingga mempermudah masyarkat dalam akses pelayanan E-
court” (Hasil Wawancara 12 Maret 2023).
Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan Syafiil sebagai salah satu
pengguna Aplikasi E-court di Pengadilan Agama Kendari Kelas 1A menyatakan
bahwa :
“Dengan hadirnya Aplikasi E- court ini tentunnya menjadi inovasi
pelayanan yang baik untuk berperkara di Pengadilan Agama Kendari
Kelas 1A, Kami selaku pengguna sangat menyambut baik hadirnya inovasi
ini. Akan tetapi, Pada saat di Pengadilan dalam rangka bertanya mengenai
Informasi Aplikasi E-court ini mengalami kendala yang dimana adanya
antrian di depan Pojok E-court yang di karenakan hanya di sediakannya
dua orang admin tentu dua orang ini sangat kurang dalam memaksimalkan
pelayanan penggunaan Aplikasi E-court ini”(Hasil Wawancara 12 Maret
2023).
Kendari telah menyediakan satu meja khusus yang dinamakan dengan pojok e-
Court dan petugas yang telah memenuhi syarat sebagai Admin petugas serta yang
Aplikasi E- court dan mendukung pelayanan aplikasi e-court tentunya hal tersebut
dilakukan dalam rangka untuk meberikan kepastian pelayanan yang prima kepada
masyarakat. Akan tetapi Dengan hanya di sediakannya dua orang tentu tidak
59
berhubungan dengan tersediannya infrastruktur komunikasi dan teknologi
informasi.
ini dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara Bersama Sahrul Fahmi selaku ketua
Pengadilan Agama Kendari kelas 1A dan Safar selaku Panitera pengadilan agama
1A yaitu dengan telah di sediakannya satu unit Computer di meja E-Court juga
60
jaringan telekomunikasi dalam bentuk Wifi untuk mempermudah pegawai dan
Sama halnya juga yang diungkapkan oleh fathul sebagai pengguna aplikasi
aplikasi E-Court belum tersedia dengan baik yang diantarannya masih ada bebera
masih mengalami kesulitan dalam mengakses jaringan internet yang dimana pada
61
4.3.4 Cyber Law (Perangkat Hukum)
Payung hukum atau Cyber Law di harapkan dapat memberikan perlindungan pada
program ataupun pengguna maupun pelaksanaan. Oleh karena adanya cyber law
legalitas pada aplikasi tersebut agar pelaksanaannya dapat terencana dan tersusun
secara rapi dalam pelaksanannya. Cyber law dalam aplikasi E- Cour tertuang
62
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 363
Perkara Perdata, Perdata Agama, dan Tata Usaha Negara di Pengadilan Secara
sebagai berikut :
63
dan Persidangan di Pengadilan Agama Secara Elektronik)” (Hasil
Wawancara 10 Maret 2023).
Hal sendada dapat pertegas pula Muslim selaku Wakil Ketua Pengadilan
Kendari, peneliti dapat menyatakan bahwa saat ini memang e-court di kota
kendari sudah digunakan oleh seluruh masyarakat kota kendari yang dilandasi
Perkara Perdata, Perdata Agama, dan Tata Usaha Negara di Pengadilan Secara
64
4.4 Pembahasan Implementasi Aplikasi e-Court
65
Hambatan jaringan yang menjadi penunjang
dari konektivitas ttersebut.
4. Cyber Law Proses implementasi aplikasi E- Court
maka di perlukan landasan hukum dalam
pelaksanannya. Maka dapat di katakan
bahwa implementasi aplikasi E-court di
Pengadilan Agama Kendari kelas IA
berjalan sesuai dengan legalitas dari
pemerintah
Dari data tabel diatas bahwa dampak penerapan e-court Bagi Proses
kurangnya content development yakni masih terdapat masalah aplikasi masih sulit
di akses dan serta perbedaan informasi jadwal sidang dan conectivity yakni masih
dalam pelaksanannya. Akan tetapi, Cyber Law sudah terlaksana dengan baik
sebagai berikut :
66
4.5.1 Faktor Pengelola Informasi
di pahami baik oleh penyedia informasi maupun pemohon informasi ialah seperti
baik dari internal maupun eksternal. Hal yang perlu diketahui bahwa terdapat dua
jenis informasi yaitu informasi yang sifatnya public dan informasi yang di
kecualikan. Bidang informasi yang sifatnya public adalah informasi yang dapat di
di akases secara luas yang sifatnya privasi dan apabila dibuka secara luas akan
Hal ini pula dijelaskan oleh Sahrul Fahmi selaku Ketua Pengadilan Agama
67
dengan asas sederhana, cepat dan biaya ringan adalah hal menarik. Dengan
memasifkan sosialisasi dalam penggunaan E-Court oleh Pengadillan
Agama Kendari maka pastinya akan membuat masyarakat akan sangat
minat dalam layanan publik yang berikatan antara masyarakat dan
pemerintah ini. Jaringan memudahkan akses aktualisasi dalam proses
penggunaan wadah layanan pemerintahan yang terkait maupun pihak
swasta lainnya seperti perusahaan yang terjalin. Manfaat akan sangat
terasa saat tercapai suatu keadaan dimana warga negara mengikuti
kebijakan yang ada dan dapat dengan mudah mempelajari dan mengakses
layanan berbasis teknologi pemerintahan berupa E-Court yang dapat
digunakan sesuai dengan ketentuan yang mungkin sesuai dengan kriteria
layanan yang terkait dan cepat dalam mengakses informasi apapun.”
(Hasil Wawancara 10 Maret 2023)
Selain itu juga Muslimin Selaku Wakil Kepala Pengadilan Agama Kelas IA
aplikasi E-Court sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi masih ada kekurangan
belum mengetahu seluk beluk penggunaan aplikasi tersebut. Oleh karena itu
Syahidun Razak dan Fitri Sinaga Selaku Admin mempertegas bahwa sebagai
berikut :
68
“Sosialisasi dalam penggunaan E-Court oleh Pengadillan Agama Kendari
maka pastinya akan membuat masyarakat akan sangat minat dalam
layanan publik yang berikatan antara masyarakat dan pemerintah ini.
Jaringan memudahkan akses aktualisasi dalam proses penggunaan wadah
layanan pemerintahan yang terkait maupun pihak swasta lainnya seperti
perusahaan yang terjalin. Manfaat akan sangat terasa saat tercapai suatu
keadaan dimana warga negara mengikuti kebijakan yang ada dan dapat
dengan mudah mempelajari dan mengakses layanan berbasis teknologi
pemerintahan berupa E-Court yang dapat digunakan sesuai dengan
ketentuan yang mungkin sesuai dengan kriteria layanan yang terkait dan
cepat dalam mengakses informasi apapun” (Hasil Wawancara 10 Maret
2023).
sosialisasi yang membuat masyarakat akan sangat minat dalam layanan publik
69
belum masif dalam pelaksanaannya yang dimana informasi yang ditampilkan
berbeda dengan data administrasi kantor Pengadilan Agama Kendari Kelas IA.
tampilkan tidak sesuai dengan data administratif kantor. Jika di ukur dengan teori
sarana dan prsarana guna meningkatkan pelayanan dan kinerja pegawai. Ditahun
ini juga Pengadilan Agama Knedari telah mengaktifkan layanan perkara secara
untuk bersilabuh dengan dunia digital guna untuk mewujudkan sasaran yang
70
Permasalah dan kendala yang ditemui dalam implementasi kebijakan
kantor pengadilan agama sehingga adiministrasi dan tata tertib registrasi tidak
berjalan dengan baik. Salah satu informan Sahrul Fahmi selaku Ketua Pengadilan
Hal senada diungkapkan pula salah satu informan Muslim selaku Wakil
71
Hal senada dipertegas pula salah satu informan Syahiddun dan Fitri Sinaga
mengungkapkan bahwa:
Kendari Kelas 1A telah diminimalisir dengan baik oleh pimpinan kantor tersebut.
Akan tetapi tidak sepenuhnya bisa difasilitasi semua, kondisi geografis sebagai
hal ini berakibat pada rendahnya. Internet merupakan bagaian hal yang paling
penting dan kebutuhan masyarakat untuk mengakses informasi publik secara luas
dimana masih kurang koneksi internet di berbagai wilayah (Kota Kendari) dan
72
Musfikar(2018) bahwa faktor Infrastruktur sangat mempengaruhi implementasi
tanggung jawab pemimpin suatu instansi, baik berupa motivasi maupun inovasi-
anggotanya agar tercipta kreatifitas dan inovasi. Dalam penerapan aplikasi E-court
Agama Kelas 1A di Kota Kendari ini memiliki sasaran yang cukup jelas, standar
ataupun tujuan serta sosialisasi dilaksanakan dengan baik serta sudah sepenuhnya
memenuhi standar. Dalam hal kejelasan tujuan dan sosialisasi sehingga proses
integrasi sudah sepenuhnya berjalan dengan baik atas dorongan dari motivasi dari
seorang pemimpin. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada wawancara Syahrul Fahmi
sebagai berikut :
73
Hal senada diungkapkan pula oleh Fitri Sinaga selaku admin aplikasi E-
berikut :
berikut:
Agama Kendari Kelas 1A telah selalu memberikan inovasi serta motivasi kepada
aplikasi e-court. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya rapat evaluasi kinerja
Kendari Kelas 1A yang selalu aktif memberikan motivasi kepada para pegawai
serta admin agar pemgimplementasi aplikasi e- court dapat berjalan dengan baik.
74
Jika diukur menggunakan teori Musfikar (2018) bahwa faktor E- Leadership
Kendari Kelas1A .
tentu tidak serta merta hanya mengandalkan teknologi saja harus didukung dengan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu mengatasi dan
Sumber Daya Manusia yang memadai maka akan terciptanya suatu inovasi yang
lebih baik lagi dan memudahkan dalam proses cara kerja yanng lebih mudah dari
sebelumnya.
aplikasi tentunya sangat penting hal ini berhubungan dengan pemahaman literasi
terkait dengan teknologi informasi. Hal ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat
katakan belum terlalu siap dengan program yang ada yang dimana di Pengadilan
Agama Kendari Kelas IA masih belum siap dari kuantitas tenaga pengelola
aplikasi dan informasi E- Court. Hal ini di ketahui melalui wawancara bersama
75
“Kualitas sumber daya manusia pengelola program aplikasi E- Court di
Pengadilan Agama Kendari Kelas IA sudah memadai. Namun yang
menjadi kendalautama adalah minimnya kuantitas pengelola program
aplikasi yang tidak mampu memberikan pelayanan yang baik ketika terjadi
ledakan pengguna aplikasi” (Hasil Wawancara 10 Maret 2023).
sumber daya manusianya atau jumlah pegawai. Hal ini di khawatirkan ketika
terjadi lonjakan pengguna aplikasi maka sumber daya manusia pengelola akan
76
“ Banyaknya kuantitas Pegawai atau Sumber Daya manusia adalah bukan
ukuran utama terjadinya pelayanan yang baik bagi masyarakat. Tetapi
yang menjadi hal utama yang perlu di sadari oleh pengeloala dan
masyarakat adalah bagaimana dapat sama sama dan sinergi untuk
menggunakan aplikasi E- Court ini. Namun yang menjadi kendalanya
dalah masyarakat merasa kurang acuh tak acuh terhadap pelayanan
berbasis Internet dan malah lebih percaya dengan pelayanan berbasis
Manual.” (Hasil Wawancara 10 Maret 2023).
Dari hasil wawancara di atas adalah masyarakat yang menjadi kunci utama
utama dalam penggunaan palikasi ini yaitu masyarakat secara keseluruhan agar
dan kuantitas sumber daya manusia pengelolanya juga harus dapat menutupi
lonjakan pengguna aplikasi. Oleh karena itu, sumber daya manusia dan
di Pengadilan Agama Kendari Kelas IA. Jika di ukur mengunakan teori dari Jika
diukur menggunakan teori Musfikar (2018) bahwa faktor masyarakat dan Sumber
77
4.6 Pembahasan Faktor yang Mempengaruhi Implentasi Aplikasi E-Court
78
manusia sangat mempengaruhi implementasi
Aplikasi E-Court di Pengadilan Agama Kendari
Kelas1A, yang dimana kekurangan kuantitas
sumber daya pengelola dan keterbukaan
masyarakat dalam menggunakan aplikasi ini
adalah yang menjadi keberhasilan implementasi
aplikasi E- Court.
aplikasi E court di kota kendari sangat di pengaruhi oleh empat faktor yakni faktor
kurang memadai maka mempengaruhi juga jalannya aplikasi. Yang kedua adalah
utama. Yang ketiga adalah faktor kepemimpinan yaitu seorang pemimpin sangat
memberikan motivasi seta inovasi. Yang keempat adalah faktor masyarakat dan
utma menjadi tujuan dari implementasi aplikasi ini serta kemampuan dan
memberikan pelayanan.
yang tidak terlalu rutin dalam pengapdetan informasi, infrastruktur yang tidak
terlalu memadai yakni jaringan yang kurang mendukung, kapasitas jumlah sumber
daya manusia yang masih terlalu sedikit serta aptis masyarakat dalam penggunan
79
aplikasi. Namun dari segi motivasi dan inovasi dari pimpinan Pengadilan sudah
80
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dua rumusan masalah penelitian ini maka dapat di tarik kesimpulan sebagai
berikut:
Perangkat lunak ini di nilai masih sangat jauh dari harapan masyarakat
masalah isi dan konten pada aplikasi E- Court dan perangkat lunak terus di
81
walaupun dalam pengembangan kompetensi dilakukannya pengadaan
82
para pegawai serta admin agar pemgimplementasi aplikasi e- court dapat
5.2 Saran
secara umumnya.
di harapkan masyarakat.
83
DAFTAR PUSTAKA
84
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.CV
Sumayadi. (2005). Efektifitaas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah. Jakarta:
Citra Utama
Syaukani, dkk. (2004). Otonomi Dalam Kesatuan. Yogyakarta: Yogya Pustaka
Usman, Nurdin. (2004). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum.Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Dokument dan Peraturan
Inpres No. 6 Tahun 2001 Tentang Telematika (Telekomunikasi, Media, dan
Informatika)
Permen No. 5 Tahun 2014 Tentang Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara
Perpres No. 95 Tahun 2018 Tentang Sistem Otoritas Eletronik
Perma No. 3 tahun 2018 Tentang Administrasi Perkara Secara Eletronik Di
Pengadilan
Undang- Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Kemenpan No. 63/Kep/M.Pan/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan publik
Undang- Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan kehakiman
85
86