Anda di halaman 1dari 10

The Growth of E-Government in

the Government of Yogyakarta City

Abstrak

E-society telah diwujudkan oleh pemerintah Kota Yogyakarta. Selain itu,


komitmen Pemkot untuk terus melanjutkan pengembangan kemudahan
pelayanan kepada masyarakat menjadi kunci implementasi e-government di
lingkup Pemprov DIY. Namun, kebijakan implementasi e-government di
banyak elemen pemerintahan, khususnya di pemerintah daerah terkesan
dipaksakan tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat kesiapan aparatur
pemerintah dan masyarakat di masing-masing pemerintah daerah. Mereka
adalah e-administrasi, e-services, dan e-society. Banyaknya permasalahan yang
dihadapi oleh beberapa pemerintah daerah dalam penerapan e-government,
termasuk Pemerintah Kota Yogyakarta, memperjelas bahwa terdapat
permasalahan mendasar dalam mewujudkan elemen-elemen e-government yang
terdiri dari e-administrasi, e-services, dan e- masyarakat Secara empiris,
Pemerintah Kota Yogyakarta sudah cukup lama menerapkan e-government dan
ternyata pembentukan e-government tidak serta merta terjadi.

Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui perkembangan E-


Government yang ada di lingkungan pemerintahan kota yogyakarta dan juga
sebagai rujukan pembahasan.

Karena, pemerintah kota yogyakarta telah berkali-kali mendapatkan


penghargaan atas prestasinya dalam mengimplementasikan e-government.
Metode Penelitian

Pada jurnal ini menggunakan metode penelitian kualitatif atau naturalistik


karena dilakukan pada tempat atau kondisi yang alamiah dan peneliti tidak
membuat perlakuan. Pendekatan ini juga disebut metode interpretive karena
data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data lapangan
serta data yang terkumpul. Pendekatan kualitatif sesuai digunakan jika tujuan
utama dari studi adalah menggambarkan situasi, fenomena, permasalahan, atau
kejadian.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan data dikumpulkan melalui


wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan analisis dokumen
terkait. Wawancara mendalam dan FGD dilakukan dengan beberapa aparatur
pemerintah terkait dan fungsionaris kebijakan, baik pimpinan maupun personel
pendukung sebagai pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan, di internal
pemerintah Kota Yogyakarta maupun di kecamatan dan desanya. Selain itu,
wawancara juga dilakukan dengan orang-orang di elemen sosial. Wawancara
mendalam dalam penelitian ini dilakukan dengan cara bertatap muka dengan
narasumber beberapa kali untuk mendapatkan jawaban yang hampir sama atau
hampir sama. Merujuk pada wawancara mendalam, Bungin (2001)

Pengantar

Masalah utama yang dihadapi oleh beberapa daerah, termasuk Pemerintah Kota
Yogyakarta, dalam implementasi e-government adalah permasalahan mendasar
dalam pencapaian elemen e-government yang terdiri dari e-administrasi, e-
services, dan e- masyarakat.

Upaya Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mengembangkan e-government telah


dilakukan secara berkesinambungan dan komprehensif dengan melibatkan
pihak yang berkompeten di bidang yang bersangkutan, seperti Universitas
Gadjah Mada (UGM) yang dipilih sebagai konsep pencipta dalam menetapkan
masterplan pengembangan e-government.

Pembahasan

Penerapan e-government di pemerintahan Kota Yogyakarta berpotensi


menguntungkan jika dimanfaatkan secara maksimal. Studi ini berfokus pada
dampak yang terjadi akibat penerapan e-government di pemerintahan Kota
Yogyakarta. KERANGKA TEORITIS Ada tiga konsep signifikan yang
digunakan dalam penelitian ini terkait dengan analisis tentang bagaimana
implementasi e-government di pemerintahan Kota Yogyakarta mampu
memperoleh beberapa Pertumbuhan E-Government di Pemerintah Kota
Yogyakarta Ketiga konsep tersebut adalah (1) konsep government dan e-
government, (2) konsep transformasi e-government, dan (3) konsep e-culture.

KONSEP PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN Konsep yang akan


dikembangkan dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi e-
government di lingkungan pemerintahan Kota Yogyakarta yang telah membawa
beberapa prestasi nasional. Mengacu pada pengertian tersebut, ada tiga konsep
sebagai konsep dasar.

Objek penelitian ini adalah pemerintah Kota Yogyakarta yang menjadi lokasi
penelitian dipilih di tiga kecamatan: Umbulharjo,Gondokusuman, dan Jetis.
Mereka dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan.

Pertama, Kecamatan Umbulharjo adalah kecamatan terbesar yang penduduknya


lebih banyakdari 79.000 orang. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat-
Kecamatan Umbulharjo merupakan yang terbesar dipemerintah Kota
Yogyakarta.
Kedua, di sampingnyapenduduk terbesar kedua, kecamatan Gondokusuman
dipilih karena paling sibuk Kecamatan. Sementara itu, kecamatan Jetis juga
dipilih karena memiliki jumlah pendidik terbesar danpelajar, baik sekolah
maupun mahasiswa.

Kota Yogyakarta dipilih sebagai acuan untuk membahas e-government karena


pemerintah Kota Yogyakarta telah berkali-kali mendapatkan penghargaan atas
pencapaian dalam penerapan e-government, seperti: Pemenang Pertama Situs
Web Pemerintah yaitu diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan
Informatikamation ( Kemenkominfo ) pada tahun 2004, pemenang pertama E-
Penghargaan Pemerintah pada tahun 2005 dan banyak prestasi lainnyament.
Selain itu, dalam hal organisasi atasstruktur, menurut Kemenkominfo (2010),
pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah yang keduaterbaik dalam aspek
kebijakan e-government, institusi,infrastruktur, aplikasi dan perencanaan,
sedangkan Pemerintah Jawa Timur adalah yang terbaik.

Di samping itu, secara empiris, kondisi di pemerintahan Kota Yogyakarta cukup


menarik dan dari segi budaya, asimilasi antara masyarakat dan pendatang baru
telah terjadi di sana, terutama yang muda generasi, yaitu mahasiswa yang telah
berakulturasi dengan masyarakat setempat. Universitas mahasiswa adalah sosok
generasi muda yangerat kaitannya dengan budaya teknologi informasi
pemanfaatan. Kondisi seperti itu benar-benar sangat menarik karena budaya
memanfaatkan teknologi informasi.

Keberadaan e-government telah mampu ganti banyak jenis sistem dan


mekanisme manual menjadi online dan digital. Kondisi seperti itu, oleh
beberapa pihak, dianggap sebagai peningkatan kinerja efisiensi, seperti efisiensi
waktu dan biaya. E-pemerintah-memiliki beberapa elemen: administrasi yang
efektif dan efisien.pelayanan yang menarik bagi masyarakat dan perusahaan,
transparan sistem administrasi publik untuk lembaga pemerintah,informasi
publik yang mudah diakses, pemerintahan yang sederhana sistem dan
mekanisme administrasi, dan tidak ada diskresiancy dimana semua elemen
masyarakat dapat mengakses dan memanfaatkan e-government.

Pada dasarnya, implementasi e-government adalah sangat terkait dengan tujuan


pemerintah dalam meningkatkan produktivitas organisasi. Sehubungan dengan
hal tersebut,Turnip (2003:64) menyatakan bahwa berbagai inovasi dan
produktivitas dapat dicapai jika organisasibirokrasi pemerintah memiliki
pengetahuan dan itu akanhanya akan terwujud jika memiliki pekerja
pengetahuan ; di mana, diperkembangannya, birokrasi akan lebih mengacu pada
pengetahuan dan keterampilan dengan kerja tim sebagai tuntutannya;organisasi,
di masa depan, tidak akan lagi berkenalan dengan keterbatasan ruang dan waktu
dalam menjalin kerjasama.Ini dikenal sebagai tidak ada batasan untuk
kerjasama . Organisasi, dalammasa depan, akan menghadapi derasnya arus
globalisasi dengan unsur-unsurnya, yaitu ethnoscapes, mediascapes,
technoscapes,finanscapes , dan ideoscapes, di mana semua budaya akan berada
terintegrasi dalam tatanan global (dalam Abdullah, 2007).Pada kenyataannya,
dalam penerapan e-government,aspek reformasi proses, kepemimpinan,
investasi strategis,kolaborasi, dan keterlibatan masyarakat diperlukan
(InfoDev,2002). Elemen pertama, reformasi proses , terkait denganproses
reformasi yang terjadi di pemerintahan sesuai dengan penerapan e-government.

Disebutkan pula bahwa program e-government adalah sebagai bentuk


pemerintahan baru yang menjembatani hubunganantara pemerintah dengan
seluruh jajarannya dan masyarakat.Selain itu, keberadaan e-government pada
dasarnya dapat menciptakan kerja yang efektif, efisien, dan transparan
pertunjukan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perencanaan dan
terselenggaranya e-commerce yang baik, berkualitas, dan benar.pemerintah
akan dapat menemukan beberapa solusi yang andaluntuk merevolusi banyak
proses dalam pemerintahan.
Peran pemerintah lainnya terkait dengan programe-government berperan
sebagai pendukung websitepemanfaatan. Pemerintah dalam hal ini harus
mendukungmasyarakat untuk sadar memanfaatkan e-government sebagaimedia
untuk berkomunikasi secara interaktif dengan pemerintah.Melalui interaksi
tersebut, diharapkan dalammasa depan, kesetaraan akan tercapai di mana
pemerintahment dan publik saling mengontrol dan di mana semuasistem dan
mekanisme transparan yang akhirnyadapat membawa pemerintahan yang baik .

Sementara itu, peran pemerintah sebagai pendukung pemanfaatan teknologi


informasi untuk proses administrasi adalahperan pemerintah dalam mendukung
pelaksanaansistem dan mekanisme administrasi di lembaga. Secara tidak
langsung, kondisi ini akan membawa beberapa efek pada beberapaperbaikan
untuk mencapai yang lebih baik dan maju lembaga.

Terkait dengan pemanfaatan informasiteknologi untuk proses administrasi,


menurut Patak dkk. (2008:75), kegagalan dalam beberapa informasi-proyek
berbasis teknologi disebabkan oleh kurangnya kapasitas dan kondisi politik
yang tidak stabil. Untuk mengakhiri-datang masalah tersebut, sebuah teknologi
yang kompatibel dan tepatogy didukung oleh kemampuan pemerintah dalam
melakukantransformasi sistem diperlukan.

Oleh karena itu, e-transformasiment, di satu sisi, membutuh kanperan


pemerintah dalam hal proses reformasi, kepemimpinan, investasi strategis,
kolaborasi, dan keterlibatan masyarakat(InfoDev 2002). Sementara itu, di sisi
lain,peran pemerintah juga diperlukan dalam menetapkan regulasition, hukum,
kebijakan, dan tanggung jawab pemangku kepentingan(Earl dalam Indrajit,
1999).

Kesimpulan
Ada tiga hal penting yang bisa ditemukan dipenerapan e-government di
pemerintahan-sistem pelayanan tal ;

Pertama, dengan melaksanakan program ini, layanan yang terbuka dan


transparan disediakan untuk masyarakat sehingga efektifitas dan efisiensi waktu
dapat menyadari. Orang-orang tidak perlu lagi mengantre untuk mengakses
informasi dari pemerintah. Itu layanan yang diberikan oleh pemerintah
membawa banyak kemudahandan pelayanan yang maksimal.

Kedua, implementasi e-government,meskipun itu mengubah prosedur dari


berbasis manual terhadap layanan berbasis elektronik, tetap memberikan yang
terbaik danpelayanan yang ramah kepada masyarakat. Pemerintah tidak lagi
perlu pergi ke beberapa daerah terpencil, yang membutuhkan banyak waktu,
untuk men sosialisasikan program-program pemerintah. Itu tujuan yang sama
dapat dilakukan dengan memberikan informasidi media elektronik. E-
government memudahkan pengguna untuk mengakses segala jenis informasi
sebanyak yang mereka butuhkan tanpa datang langsung ke kantor pemerintahan
kota.ment. Fasilitas ini juga sekaligus memberikan peluang dan kemudahan
bagi setiap elemen masyarakat untuk mengetahui program pemerintah yang
dulunya sulit diakses.

Ketiga, melalui e-government, interaksi antara pemerintah dan rakyatnya dapat


menjadi nyata. dilakukan, meskipun hanya dilakukan di media siber. Fisik
pertemuan belum terwujud, bagaimanapun, melalui semacam itu program,
penyediaan layanan bagi masyarakat umum dapat dilakukan dalam waktu yang
relatif singkat yang kemudian lebihefisien. Kehadiran program berbasis
elektronik telah memecahkan banyak masalah dan memberikan solusi atas jarak
jauh dan waktu yang dibutuhkan untuk mengakses segala jenis informasi
pemerintah yang seperti apa yang telah dikeluhkan warga.
Di satu sisi disebutkan bahwa e-government sangat penting untuk mendukung
kerja yang efektif dan efisien kinerja atau untuk mempertahankan interaksi yang
baik antara pemerintah dan rakyat. Namun, di sisi laintangan, juga diakui bahwa
kondisi seperti itu akan dicapai apabila telah ada kesiapan
pemerintah,infrastruktur, dan kebiasaan memanfaatkan informasi teknologi
yang biasa disebut dengan e-culture. Kemencapai keberhasilan implementasi e-
government sebagai apa yang telah direncanakan, sinergi antar semua elemen
pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mendapatkan respon yang
baik terutama dari masyarakat sebagai orang-orang yang telah diberikan
layanan seperti itu.

Kekuatan peneliatan

 Metode penelitian lengkap


 Alur atau proses pengambilan data dijelaskan secara lengkap
 Teori dan model analalis yang tepat dicontohkan pada jurnal ini
 Penyampaian yang mudah dipahami
 Penulis memiliki referensi yang beragam

Kelemahan penelitian

Perlu dilakukan penelitian/pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui besaran


peningkatan dari waktu ke waktu yang dapat berpengaruh terhadap hasil yang
telah ada saat ini
FORMAT REVIEW YANG BENAR

Judul The Growth of E-Government in


the Government of Yogyakarta City
Jurnal Jurnal Studi Kebijakan, Pemerintahan
Tahun 2014
Penulis Danang Sri Wibowo, Irwan Abdullah , dan Muhadjir
Darwin
Reviewer Aria sena T, dan Jemmy Lemandanu
Tanggal 4 januari 2022
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui
perkembangan E-Government yang ada di lingkungan
pemerintahan kota yogyakarta dan juga sebagai rujukan
pembahasan.
Karena, pemerintah kota yogyakarta telah berkali-kali
mendapatkan penghargaan atas prestasinya dalam
mengimplementasikan e-government.
Subjek Penelitian
Metode Penelitian Pada jurnal ini menggunakan metode penelitian kualitatif
atau naturalistik karena dilakukan pada tempat atau kondisi
yang alamiah dan peneliti tidak membuat perlakuan.
Pendekatan ini juga disebut metode interpretive karena data
hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap
data lapangan serta data yang terkumpul. Pendekatan
kualitatif sesuai digunakan jika tujuan utama dari studi
adalah menggambarkan situasi, fenomena, permasalahan,
atau kejadian.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan data
dikumpulkan melalui wawancara mendalam, Focus Group
Discussion (FGD) dan analisis dokumen terkait. Wawancara
mendalam dan FGD dilakukan dengan beberapa aparatur
pemerintah terkait dan fungsionaris kebijakan, baik
pimpinan maupun personel pendukung sebagai pengambil
kebijakan dan pelaksana kebijakan, di internal pemerintah
Kota Yogyakarta maupun di kecamatan dan desanya. Selain
itu, wawancara juga dilakukan dengan orang-orang di
elemen sosial. Wawancara mendalam dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara bertatap muka dengan narasumber
beberapa kali untuk mendapatkan jawaban yang hampir
sama atau hampir sama. Merujuk pada wawancara
mendalam, Bungin (2001)
Hasil Penelitian
Kekuatan Penelitian - Metode penelitian lengkap
- Alur atau proses pengambilan data dijelaskan secara
lengkap
- Teori dan model analalis yang tepat dicontohkan
pada jurnal ini
- Penyampaian yang mudah dipahami
- Penulis memiliki referensi yang beragam
Kelemahan Penelitian Perlu dilakukan penelitian/pengkajian lebih lanjut untuk
mengetahui besaran peningkatan dari waktu ke waktu yang
dapat berpengaruh terhadap hasil yang telah ada saat ini

Anda mungkin juga menyukai