Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RELEVANSI ANTARA TEKNOLOGI


KOMPUTER DALAM BIDANG PEMERINTAHAN

Dosen Pengampu : Uswatul Mardliyah, S.Sos. M.Si

DISUSUN OLEH :
NATASYA H.F WARBAL

PRODI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkah dan rahmat-Nya, kami telah mampu menyelesaikan Tugas makalah Komputer dan
Masyarakat tentang Komputer dan Pemerintah.
Bersama dengan ini, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada dosen Bapak Bagas Setiyaki Wicaksono yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan makalah ini masih banyak
kekurangannya, sesuai pepatah, tak ada gading yang retak. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran sangat diharapkan agar pada penyusunan berikutnya dapat lebih baik dan semoga dengan
makalah ini dapat menambah dan memperbaiki nilai kami yang kurang, aamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan................................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2.Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
1.3.Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
BAB II Pembahasan.................................................................................................2
2.1. Komputer dan Pemerintah/e-Goverment.......................................................2
2.2. Aplikasi Komputer di Pemerintahaan........................................................... 3
2.3. Pemicu Utama E-Government.......................................................................4
2.4. Jenis-Jenis Pelayanan Pada e-Goverment..................................................... 6
2.5. E-Goverment................................................................................................. 8
BAB III Penutup.................................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan..............................................................................................10
3.2. Saran-Saran............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Pemerintah pada dasarnya adalah pelayan masyarakat yang selalu
berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanannya dari waktu ke waktu.
Pemerintah di negara manapun di dunia ini, merupakan administrator data yang
besar. Data merupakan salah satu bagian yang amat penting dalam administrasi
pemerintahan. Lancarnya pelayanan amat tergantung dari kelengkapan data.
Berbagai jenis data seperti data kependudukan, perdagangan, kesehatan, industri,
pegawai negeri, angkatan bersenjata, dll membuat pemerintah merupakan
pemakai komputer terbesar. Berbagai jenis komputer digunakan untuk menunjang
administasi pemerintahan.

1.2.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui /
memahami tentang komputer dan pemerintah serta aplikasi dalam membantu
pemerintah. Dengan membaca tulisan ini diharapkan kita bisa lebih memahami
teknologi informasi, karena bangsa yang maju adalah bangsa yang menguasai
teknologi dan informasi. Dengan memahami komputer serta aplikasi untuk
pemerintah maka dapat kita ketahui cara pemerintah menggunakan komputer
dan/atau manfaat dari komputer untuk pemerintah.

1.3.Rumusan Masalah
1. Komputer dan Pemerintah/e-Government menurut World Bank?
2. Peranan aplikasi komputer dalam pemerintah?
3. Manfaat, guna dan penerapan e-Government?
BAB II
Pembahasan
2.1. Komputer dan Pemerintah/e-Government
Mengacu pada definisi yang diajukan oleh World Bank, komputer dalam
pemerintahaan/e-Government mengacu pada penggunaan teknologi informasi
oleh instansi-instansi atau badan-badan pemerintahan(misal dengan Wide Area
Networks, Internet, dst), yang dengan semua itu mempermudah dan meningkatkan
kemampuan transfomasi hubungan antara warga negara, dunia bisnis, dan bagian-
bagian lain dari pemerintahan.
Teknologi informasi ini dapat melayani segala
bentuk kebutuhan yang berbeda karena layanan yang lebih baik dari pemerintah
kepada warganya, peningkatan interaksi antara bisnis dan industri, pemberdayaan
masyarakat melalui akses informasi, hingga efisiensi manajemen pemerintahan.
Hasil yang akan dapat dilihat dari penggunaan Teknologi Informasi (TI) adalah
penurunan korupsi, meningkatkan transparansi, kesenangan yang lebih baik,
pertumbuhan pajak dan penghasilan, dan/atau reduksi biaya-biaya.
Masih menurut World Bank, secara tradisional, biasanya interaksi antara
seorang warga negara atau pengusaha dengan badan pemerintah selalu
berlangsung di kantor-kantor pemerintahan.
Namun seiring dengan pemunculan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT, Informations and Communications
Technology) semakin memungkinkan untuk mendekatkan pusat-pusat layanan
pemerintah kepada setiap klien. Sebagai misal jika ada pusat layanan yang tak
terlayani oleh badan pemerintah, maka ada kios-kios yang didekatkan kepada para
klien atau dengan penggunaan komputer di rumah atau di kantor-kantor.
Jika kita analogikan dengan e-Commerce, dimana dimungkinkan para kalangan
bisnis melakukan transaksi diantara mereka dengan lebih efisien dan membawa
para pengguna lebih dekat pada kalangan bisnis, e-Goverment bertujuan untuk
membuat interaksi antara pemerintah dan warganya, pemerintah dan kalangan
bisnis, dan hubungan antar lembaga lebih baik, serasi, transparan dan murah.

2.2. Aplikasi Komputer di Pemerintahaan


Berikut ini adalah jenis–jenis aplikasi yang penting untuk menunjang
kegiatan-kegiatan pemerintahan secara langsung, baik yang bersifat operasional
maupun yang mengarah kepada terciptanya kebijakan-kebijakan dalam masalah
kenegaraan.
1. Aplikasi kepegawaian
Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) adalah badan yang
mengadministrasikan seluruh data kepegawaian. Jumlah pegawai negeri yang
sudah mendekati 3 juta orang, menyebabkan BAKN menggunakan komputer
sebagai pengolah data. Aplikasi pengolahan datanya meliputi : kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala, mutasi pegawai, penentuan masa pensiun.
2. Aplikasi di pemerintahan daerah
Sejak tahun 1973 Pemda DKI Jakarta telah memanfaatkan komputer
sebagai pengolah data. Aplikasi komputer yang digunakan meliputi bidang
kependudukan (KTP), kepegawaian tingkat daerah, pajak-pajak daerah,
perumahan dan lalu lintas. Penduduk Jakarta yang mendekati jumlah 7 juta jiwa
mengharuskan Pemda DKI untuk memikirkan cara pengolahan data administrasi
yang akurat dan efisien. Tanpa komputer hal ini tidak dapat dilaksanakan dengan
baik.
3. Surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK)
Pengolahan STNK di DKI Jakarta sudah lama dilaksanakan dengan
bantuan komputer. Basis data STNK disimpan di Pemda DKI Jakarta dan melalui
jalur komunikasi data dan dapat dimanfaatkan secara langsung dari kantor Polda
Metro Jaya. Dengan ini pelayanan pembaharuan STNK dapat dilakukan dengan
cepat dan efisien.

2.3. Pemicu Utama E-Government


Dibandingkan dengan negara-negara maju, perkembangan aplikasi
komputer dalam pemerintahan Indonesia tergolong lambat. Hal ini disebabkan
karena :
1. Biaya
2. Sistem administrasi pemerintahan masih dalam proses pengembangan
Jadi, secara umum permasalahan yang timbul dengan adanya komputerisasi di
pemerintahan belum cukup besar untuk dipermasalahkan secara nasional .
Sedangkan di negara-negara maju, perkembagan aplikasi komputer dalam bidang
pemerintahan berlangsung dengan cepat, sehingga komputerisasi mulai
menimbulkan masalah di negara-negara tersebut.
Dilihat dari sejarahnya, konsep e-Government berkembang karena adanya
tiga pemicu utama, yaitu :
1. Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah
membuat isu-isu semacam demokratisasi, hak asasi manusia, hukum,
transparansi, korupsi, civil society, good corporate governance,
perdagangan bebas, pasar terbuka, dan lain sebagainya menjadi hal-hal
utama yang harus diperhatikan oleh setiap bangsa jika yang bersangkutan
tidak ingin diasingkan dan pergaulan dunia. Dalam format ini, pemerintah
harus mengadakan reposisi terhadap peranannya di dalam sebuah negara,
dari yang bersifat internal dan fokus terhadap kebutuhan dalam negeri,
menjadi lebih berorientasi kepada eksternal dan fokus kepada bagaimana
memposisikan masyarakat dan negaranya di dalam sebuah porgaulan
global. Jika dahulu di dalam sebuah negara kekuasaan lebih berpusat pada
sisi pemerintahan (supply side), sehingga tuntutan masyarakat terhadap
kinerja pemerintahannya menjadi semakin tinggi (karena untuk dapat
bergaul dengan mudah dan efektif dengan masyarakat negara lain,
masyarakat di sebuah negara harus memiliki sebuah lingkungan yang
kondusif dimana hal ini merupakan tanggungjawab pemerintah.

2. Kemajuan teknologi informasi (Komputer dan telekomunikasi) terjadi


sedemikian pesatnya sehingga data, informasi, dan pengetahuan dapat
diciptakan dengan teramat sangat cepat dan dapat segera disebarkan ke
seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia dalam hitungan
detik. Hal ini berarti bahwa setiap individu di berbagai negara di dunia
dapat saling berkomunikasi secara langsung kepada siapapun yang
dikehendaki tanpa dibutuhkan perantara (mediasi) apapun. Tentu saja
buah dari terknologi ini akan sangat mempengaruhi bagaimana
pemerintah di masa modern harus bersikap dalam melayani
masyarakatnva, karena banyak aspek-aspek dan fungsi-fungsi pemerintah
konvensional yang secara tidak langsung telah diambil alih oleh
masyarakatnya sendiri (misalnya masalah pers, sosial, agama, pendidikan,
kesehatan, dan lain sebagainya) karena adanya teknologi ini. Inilah alasan
lain mengapa pemerintah bersangkutan dapat secara benar dan efektif
mereposisikan peranan dirinya.

3. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di dunia tidak terlepas dari


semakin membaiknya kinerja industri di dunia tidak terlepas dari semakin
membaiknya kinerja industri swasta dalam melakukan kegiatan
ekonominya. Keintiman antara masyarakat (sebagai pelanggan) dengan
pelaku ekonomi (padagang, investor, perusahaan, dan lain-lain) telah
membuat terbentunya sebuah standar pelayanan yang semakin membaik
dari waktu ke waktu. Percepatan peningkatan kinerja di sektor swasta ini
tidak diikuti dengan pecepatan yang sama di sektor publik, sehingga
masyarakat dapat melihat adanya kepincangan dalam standar kualitas
pemberian pelayanan. Dengan kata lain, secara tidak langsung tuntutan
masyarakat agar pemerintah meningkatkan kinerjanya semakin tinggi,
bahkan jika terbukti terjadirya penyimpangan-penyimpanan dalam
pengelolaan uang rakyat, masyarakat tidak segan-segan untuk evaluasi kinerja pemerintah
melalui demonstrasi atau jalur-jalur
lainnya.
Ketiga aspek di atas menyebabkan terjadinya tekanan dari masyarakat agar
permerintah memperbaiki kinerjanya secara signifikan, dengan cara
memanfaatkan berbagai teknoiogi informasi yang ada. Negara Inggris misalnya
melihat perkawinan antara pemerintah dengan teknologi melahirkan sebuah
konsep yang diistilahkan sebagai Electronic Service Delivery (ESD), yaitu
bagaimana melalui media elektronik dan digital, pemerintah dapat menyediakan
jasa pelayanan kepada masyarakatnya. ESD ini kemudian berkembang dan
menjadi cikal bakal e-Government, yaitu mekanisme dimana pemerintah
menggunakan teknologi informasi (terutama internet) sebagai sarana utama yang
menghubungkan dirinya dengan para stakeholder, yaitu masyarak-at umum,
kalangan industri, dan sektor publik lainnya.

2.4. Jenis-Jenis Pelayanan Pada e-Government


Jenis-jenis pelayanan tersebut adalah dengan melihatnya dari dua aspek
utama :
1. Aspek kompleksitas, yaitu yang menyangkut seberapa rumit anatomi
sebuah aplikasi e-Government yang ingin dibangun dan diterapkan; dan
2. Aspek manfaat, yaitu menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan
besarnya manfaat yang dirasakan oleh para penggunanya.
Saat ini sudah cukup banyak aplikasi sistem informasi yang digunakan
oleh pemerintah. Contohnya antara lain:
1. SIMTAP (Sistem Informasi Satu Atap/terpadu)
2. SIMBADA (Sistem Informasi Barang dan Aset daerah)
3. SIAK/ SIMDUK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan)
4. SIMKEUDA/ SAKD (Sistem Informasi Keuangan Daerah)
5. SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian)
6. SIMPATDA (Sistem Informasi Pendapatan daerah)
7. SIMKES (Sistem Informasi Manajemen Kesehatan)
8. SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas)
9. SIM-TENDER/E-PROCUREMENT ( Sistem Informasi Lelang/Tender)
10. SIM-RUMAH SAKIT (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
11. SIADIK (Sistem Informasi SIDIK JARI)
12. SIM-ARSIP/E-OFFICE (Sistem Informasi Kerasipan)
13. GIS (Geographical Information System)
Berdasarkan dua aspek di atas; maka jenis-jenis proyek e-Government dapat dibagi
menjadi tiga kelas utama, yaitu : Publish, Interact, dan Transact.
1. Publish
Jenis ini merupakan implementasi e-Government yang termudah karena selain
proyeknya yang berskala kecil, kebanyakan aplikasinya tidak perlu melibatkan
sejumlah sumber daya yang besar dan beragam.
2. Interact
Berbeda dengan kelas publish yang sifatnya pasif, pada kelas interact telah terjadi
komunikasi dua arah antara pemerintah dengan mereka yang berkepentingan. Ada
dua jenis aplikasi yang biasa dipergunakan. Yang pertama adalah bentuk portal
dimana situs terkait memberikan fasilitas searching bagi mereka yang ingin
mencari data atau informasi secara spesifik sedangkan yang kedua adalah
pemerintah menyediakan kanal dimana masyarakat dapat melakukan diskusi
dengan unit-unit tertentu yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
3. Transact
Yang terjadi pada kelas ini adalah interaksi dua arah seperti pada kelas interact,
hanya saja terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan perpindahan uang
dari satu pihak ke pihak lainnya. Aplikasi ini jauh lebih rumit dibandingkan
dengan dua kelas lainnya karena harus adanya sistem keamanan yang baik agar
perpindahan uang dapat dilakukan secara aman dan hak-hak privacy berbagai
pihak yang bertransaksi terlindungi dengan baik.

2.5. E-Government
Suatu bentuk sistem baru yang mampu membantu pemerintah dalam hal
transparansi informasi serta layanan masyarakat secara online.
1. Penerapan E-Government
Pembuatan website berisi informasi lengkap & akurat.
Bersifat interaktif.
Masyarakat dapat menyampaikan pendapat dan mengawasi jalannya
pemerintahan
2. Manfaat E-Government
Pelayanan jasa yang lebih baik kepada masyarakat.
Peningkatan hubungan antara pernerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat
umum.
Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
Pelaksanaan pernerintahan yang lebih efisien.
3. Guna E-Government
a. Bagi Pemerintah
Pembuatan surat surat dan dokumen penting akan lebih mudah dan
cepat.
Pencatatan kompetensi penduduk.
Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien.
Pelacakan data dan informasi seseorang.
b. Bagi Masyarakat
Masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dengan
penyediaan informasi selama 24 jam
Adanya keterbukaan antara pemerintah terhadap masyarakat,
sehingga timbul kepercayaan terhadap pemerintah.
Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah
diperoleh.
Adanya informasi tentang lowongan pekerjaan di perusahaan -
perusahaan yang memberikan kemudahan bagi para pencari kerja.
Masyarakat juga dapat memberikan informasi tentang pengaduan
atau keluhan terhadap kondisi lingkungannya.
Hal hal yang Perlu Diingat dalam Penerapan E Government.
1. Komitmen dan kesiapan dari pihak pemerintah daerah itu sendiri dalam
membangun dan melaksanakan system E Government, serta membutuhkan
dukungan dari pihak yang terkait.
2. Tekad dan kemauan dari pihak Pemda beserta seluruh jajarannya untuk
memperbaiki system administrasi (manual) yang ada saat ini.
3. Keterbukaan dari pihak Pemda dan seluruh jajarannya untuk menerima
dan mempelajari kemajuan teknologi guna meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja di lingkungannya masing masing.
Hambatan Mengimplementasikan E Government
1. Infrastruktur yang belum memadai dan mahal.
2. Tempat akses yang terbatas
BAB III
Penutup

3.1. Kesimpulan
Dari tulisan yang telah penulis uraikan pada tulisan diatas dapat diambil beberapa
kesimpulan, diantaranya yaitu ada:
1. Definisi dari e-Government menurut World Bank yaitu komputer dalam
pemerintahaan/e-Government mengacu pada penggunaan teknologi
informasi oleh instansi-instansi atau badan-badan pemerintahan(misal
dengan Wide Area Networks, Internet, dst), yang dengan semua itu
mempermudah dan meningkatkan kemampuan transfomasi hubungan
antara warga negara, dunia bisnis, dan bagian-bagian lain dari
pemerintahan.
2. Aplikasi komputer dalam pemerintahaan
Aplikasi kepegawaian
Aplikasi di pemerintahan daerah
Surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK)
3. Cara dari penerapan, manfaat dan guna dari e-Government

3.2. Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini adalah:
1. Komputerisasi dalam pemerintahaan/e-Government dapat dilakukan serta
dimaksimalkan disetiap pemerintahaan atau dalam suatu negara.
2. Perbanyak kembali pengetahuan kita tentang Komputer dan pemerintah/e-
Government.
DAFTAR PUSTAKA

http://ratnamutu.files.wordpress.com/2012/04/5-komputer-dan-pemerintahan.doc
http://adityoashari.files.wordpress.com/2008/11/makalah-komp-pemerintah1.doc
http://google.com
http://nelly_sofi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5830/Materi+8.doc

Anda mungkin juga menyukai