Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Teknologi
Informasi
Dosen Pembimbing: Muhammad Ardinsyah,ST.,M.M.S.I
Disusun oleh:
Ria Mustika : 2005903040036
Ratih Sari Ayu : 20059030400
Resfita Ayu Saputri : 2005903040035
TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
ACEH BARAT
2021
Assalamualikum Wr.Wb.
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
jurnal ini. Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang
telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Jurnal ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Teknologi Informasi dan
juga untuk khalayak ramai/public sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi
yang semoga bermanfaat.
Jurnal ini kami susun dengan segala kemampuan kami yang semaksimal mungkin. Namun,
kami menyadari bahwa dalam penyusunan jurnal ini tentu tidaklah sempurna dan masih
banyak kesalahan serta kekurangan.Maka dari itu kami sebagai penyusun jurnal ini mohon
kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca jurnal ini terutama untuk Dosen pengampu
yaitu Bapak Muhammad Ardiansyah yang saya harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Pendahuluan
1.3. Tujuan
Pembahasan
Nah, ada dasarnya setiap pembaruan dan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, dimaksudkan dalam rangka menuju terwujudnya pemerintahan yang
demokratis guna terwujudnya sistem pemerintahan yang lebih baik (good governance).
Salah satu ciri good governance adalah transparansi yang dibangun atas dasar arus
informasi yang bebas, dimana seluruh proses pemerintahan dan informasinya dapat
diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Untuk kepentingan transparansi informasi
sebagaimana dimaksud, diperlukan sarana komunikasi yang menjamin kelancaran
informasi antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha, dan tentunya
komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta antar pemerintah
daerah.
Salah satu solusi dan alternatif yang menjanjikan untuk menciptakan transparansi dalam
mewujudkan Good Governance adalah sistem pengelolaan pemerintahan secara
elektronik atau electronic government (e-government). Pengelolaan lembaga/instansi
secara elektronik baik untuk swasta maupun pemerintahan selain mcningkatkan
transparansi, juga bisa meningkatkan efisiensi (menurunkan biaya dan meningkatkan
efektivitas/meningkatkan daya hasil).
4. PrivateBox (PNSBox)
Untuk membangun jaringan antar instansi pemerintah dengan Sistem Jaringan Private
(Private Network Security), digunakan ISP lokal dan PNS Box sebagai router.
1. E-Budgeting
Untuk menyusun sistem anggaran dilakukan dengan e-budgeting dengan cara
mencantumkan berapa besar biaya perjalanan dinas, sampai kebutuhan
straples di masing-masing SKPD. Acuannya menggunakan SNI. Setiap dinas
harus menggunakan e-budgeting dalam mengusulkan anggaran.
2. E-Project
Untuk membuat projek perencanaan menggunakan e-project planning
misalnya apakah ada yang dikerjakan secara swakelola sampai kapan
selesianya. Begitu ada jadwalnya, ada uangnya, Walikota membuat kontrak
kinerja dengan kepala dinas.
3. E-Procurement
Kalau nilai proyek lebih dari Rp 100 juta otomatis masuk ke e-pocurement
karena harus di lelang. Dimana ada jadwalnya, kapan dilelang dan kapan
selesai lelangnya.
4. E-Controlling
Untuk mengetahui progress fisik masing-masing kegiatan setiap bulan, apakah
sesuai e-project planning dan e-delivery atau tidak. Semua dikontrol setiap
bulan melalui e-controling.
5. E-Delivery
Kontrak yang disepakati bersama-sama, antara penyedia jasa dan pelaksana
yang dimana sudah disiapkan standar kontraknya. Misalnya, kontrak dibagi
lima termin. Termin I misalnya 10% termasuk pembayaran, tanpa perlu
mengisi lagi karena sudah ada kesepakatan per termin. Jadi tinggal menagih
tanpa perlu buat usulan-usulan baru. Secara otomatis pihak dinas akan
menghitung sesuai e-project planning, karena proses pencariannya lewat e-
delivery yang mana akan ketahuan jika sudah dicairkan dan jika belum
dicairkan.
6. E-Performance
Di akhir tahun ada e-performance, yakni kinerja masing-masing dinas.
Membandingkan kinerja masing-masing antara planning dan realisasi,
sehingga akan ketahuan performance-nya.
1. E-Sapawarga
2. E-Perijinan,
3. E-Musrenbang
4. Pengaduan secara elektronik.
Prinsip dasar SSW adalah kesalingterhubungan antara Dinas Cipta Karya dan Tata
Ruang (DCKTR) dengan System Informasi Management (SIM) di beberapa SKPD atau
unit kerja yang dikoordinasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan
selanjutnya Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) sebagai tempat untuk
melakukan verivikasi bagi pemohon.
Mekanisme pemrosesan program SSW ini dapat dilakukan secara pararel, yakni beberapa
izin yang diajukan pemohon dapat diproses secara simultan, tidak saling tunggu antara
izin satu dengan izin lainnya. Keunggulan lain SSW yakni waktu penyelesaian lebih
cepat. Dengan mekanisme pararel, yang otomatis akan memangkas waktu proses
perizinannya. Sebagai gambaran, dengan sistem seri, misalnya saja mengurus 5 perizinan
yang masingmasing membutuhkan waktu 5 hari, maka seluruh izin tersebut baru selesai
dalam 25 hari. Sebab, izin akan diproses satu per satu.
Selama izin yang satu belum selesai, maka proses belum bisa dilanjutkan ke izin
berikutnya. SSW mempermudah perizinan usaha dan mempercepat pelayanan di bidang
perijinan.Sistem tersebut diperkirakan memudahkan masyarakat dalam berinvestasi
karena , karena dikerjakan dengan sistim online. Melalui SSW seluruh izin dapat
langsung diproses secara bersamaan. Rentang waktu penyelesaian perizinan di SSW ini
beragam, mulai dari 14 hari hingga 30 hari tergantung jenis izin yang diajukan.
Pemanfaatan media teknologi dan informasi oleh pemerintah daerah akan dapat
memaksimalkan pelayanan publiknya kepada masyarakat. Dengan adanya perizinan satu
pintu ini maka dampak positif yang akan di timbulkannya antara lain adalah efisiensi dan
efektivitas kinerja para birokrat. Kecepatan pelayanan publik melalui SSW dalam jangka
panjang akan mengubah persepsi bahwa birokrasi perijinan memakan waktu lama dan
mahal.
Nah, SSW akan menciptakan hubungan yang baik diantara ketiga elemen good
government yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta. SSW diharapkan juga dapat
mengurangi praktek-praktek kecurangan dalam birokrasi. Program ini diciptakan oleh
pemerintah daerah Surabaya salah satunya untuk mengurangi praktek kecurangan
dilingkungan birokrasi pemerintahan. Misalnya saja dapat mengurangi praktek KKN yang
sering terjadi dalam kepengurusan perizinan. SSW potensial untuk menambah pendapatan
daerah dari sektor pajak. Jika pengurusan perizinan mudah maka masyarakat dalam
negeri maupun luar negeri akan berlomba-lomba untuk menanamkan modalnya di daerah
tersebut. Sehingga dampaknya adalah perekonomian daerah tersebut akan lebih ramai
dari sebelumnya.
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi saat ini menuntut masyarakat untuk
lebih maju dan sadar akan kebutuhan teknologi informasi. Teknologi informasi yang
dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses segala informasi yang diinginkan.
Hal ini juga menuntut pemerintah dalam memberikan informasi kepada masyarakat,
termasuk informasi mengenai pemerintahan suatu negara dan kemudahan dalam setiap
prosedur yang ada dalam suatu pemerintahan. Tuntutan itu dapat diterapkan dengan
menggunakan E-government.
E-government adalah aplikasi teknologi informasi yang berbasis internet dan perangkat
digital lainnya yang dikelola pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari
pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha, dan lembaga-lembaga
lainnya secara online. E-government bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan publik
melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses penyelenggaaran
pemerintah daerah agar dapat terbentuk kepemerintahan yang bersih dan transparan, dan
agar dapat menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Salah satu solusi dan alternatif
yang menjanjikan untuk menciptakan transparansi dalam mewujudkan Good
Governance adalah sistem pengelolaan pemerintahan secara elektronik atau electronic
government (e-government).
3.2 Saran
Dalam pelaksanaan E-governance pemerintah harus lebih serius dan pemerintah harus
terus mengupdate data yang diberikan agar lebih akurat. Karena pada dasarnya E-
government bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam proses penyelenggaaran pemerintah daerah
agar dapat terbentuk kepemerintahan yang bersih dan transparan, dan agar dapat
menjawab tuntutan perubahan secara efektif.