Anda di halaman 1dari 12

“MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DIBIDANG E-GOVERMENT”

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Teknologi
Informasi
Dosen Pembimbing: Muhammad Ardinsyah,ST.,M.M.S.I

Disusun oleh:
Ria Mustika : 2005903040036
Ratih Sari Ayu : 20059030400
Resfita Ayu Saputri : 2005903040035

TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
ACEH BARAT
2021

Manajemen Teknologi Informasi Page 1


KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb.

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
jurnal ini. Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang
telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Jurnal ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Teknologi Informasi dan
juga untuk khalayak ramai/public sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi
yang semoga bermanfaat.

Jurnal ini kami susun dengan segala kemampuan kami yang semaksimal mungkin. Namun,
kami menyadari bahwa dalam penyusunan jurnal ini tentu tidaklah sempurna dan masih
banyak kesalahan serta kekurangan.Maka dari itu kami sebagai penyusun jurnal ini mohon
kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca jurnal ini terutama untuk Dosen pengampu
yaitu Bapak Muhammad Ardiansyah yang saya harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb.

Aceh Barat, 03 November 2021

Manajemen Teknologi Informasi Page 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
I.1. Latar Belakang .................................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3. Tujuan Masalah .............................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 5

2.1. Pengetian E-Government ................................................................................. 5


2.2. Fungsi dan Perkembangan E-Government ...................................................... 5
2.3. Hubungan E-Government dengan Good Governance ..................................... 5
2.4 . Masyarakat Informasi ..................................................................................... 6
2.5 .Implementasi sistem informasi terhadap pemerintahan ................................... 7
2.6 Studi Kasus Implementasi/Penerapan Electronic Government……………… 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11


3.1.Kesimpulan ....................................................................................................... 11
3.2 Saran ................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

Manajemen Teknologi Informasi Page 3


BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Electronic Government adalah penggunaan teknologi informasi dan
telekomunikasi untuk administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta
memberikan pelayanan publik yang transparan dan memuaskan kepada masyarakat.
Terintegrasinya sistem teknologi dan informasi dewasa ini mempengaruhi lembaga
publik seperti pemerintah daerah. Sistem pemerintahan daerah sekarang ini sudah
mulai diintegrasikan dalam suatu teknologi yang dapat dikendalikan dari pusat
pemerintahan. Sebagai contoh adalah dengan adanya penerapan electronic-
government (e-Gov) yang mulai diterapkan di Indonesia. Sebagai gambaran, e-
government tidak membutuhkan penyelenggara negara (aparatur pemerintah) yang
banyak, melainkan sedikit tapi handal, memenuhi prinsip efektifitas dan efisiensi
dalam menyelenggarakan tugas-tugasnya yang bisa melahirkan profesionalitas.
Inilah salah satu tantangan pemerintah (daerah) saat ini dan masa datang. Tentunya,
untuk menghadapi perubahan tersebut, idealnya dari sekarang sudah diupayakan
penataan terhadap sumber daya manusianya.

Teknologi informasi dan komunikasi dapat digunakan untuk menunjang dalam


sistem operasional dan manajerial dari berbagai kegiatan institusi yang di dalamnya
termasuk kegiatan pemerintahan dalam hal penyelenggaraan pelayanan publik
kepada masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

1.1.1. Definisi Electronic Government


1.1.2. Bagaimana fungsi dan perkembangan E-Government ?
1.1.3. Bagaimana hubungan e-Gov dan Good Governamce ?
1.1.4. Bagaimana masyarakat informasi terwujud ?
1.1.5. Bagaimana implementasi e-gov terhadap pemerintahan ?

1.3. Tujuan

1.1.1. Untuk mengetahui definisi electronic government


1.1.2. Untuk mengetahui fungsi dan perkembangan e-gov di Indonesia
1.1.3. Untuk mengetahui hubungan e-gov dengan good governance
1.1.4. Untuk mengetahui bagaimana masyarakat informasi terwujud
1.1.5. Untuk mengetahui implementasi e-gov terhadap pelaksanaan pemerintahan

Manajemen Teknologi Informasi Page 4


BAB II

Pembahasan

2.1. Pengetian E-Governmen

E-government adalah aplikasi teknologi informasi yang berbasis internet dan


perangkat digital lainnya yang dikelola pemerintah untuk keperluan penyampaian
informasi dari pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha, dan
lembaga-lembaga lainnya secara online.

2.2 Fungsi dan Perkembangan E-Government

E-government bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan publik melalui


pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses penyelenggaaran
pemerintah daerah agar dapat terbentuk kepemerintahan yang bersih dan transparan, dan
agar dapat menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Selain itu e-government juga
bertujuan untuk mendukung good governance. Penggunaan teknologi yang
mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dapat mengurangi korupsi dengan
cara meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga publik. E-government dapat
memperluas partisipasi publik dimana masyarakat dimungkinkan untuk terlibat aktif
dalam pengambilan keputusan/kebijakan oleh pemerintah.

Di Indonesia, perkembangan e-government masih sebatas pada mempublikasikan


informasi melalui website, interaksi antara masyarakat dan kantor pemerintahan melaui e-
mail, serta masyarakat pengguna dapat melakukan transaksi dengan kantor pemerintahan
secara timbal balik. Indonesia belum mencapai tingkat integrasi di seluruh kantor
pemerintahan, di mana masyarakat dapat melakukantransaksi dengan seluruh kantor
pemerintahan yang telah mempunyai pemakaian data base bersama. Melihat
perkembangan system aplikasi e-government di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pengembangan e-government di Indonesia masih dalam proses. Artinya pengembangan
e-government dapat dikatakan sukses ataupun sebaliknya gagal di masa yang akan
datang. Penting untuk mempersiapkan berbagai sarana dalam pengembangan e-
government di (ndonesia seperti sumber daya manusia, sarana dan prasarana teknologi
informasi dan inisiatif serta responsibilitas pihak-pihak yang terlibatlangsung agar inisiasi
untuk menciptakan sebuah tata pemerintahan yang baik dan pelayananyang berkualitas
dapat terwujud dengan baik bukan pelaksanaan yang terkesan dituntut oleh kebijakan
pemerintah pusat.

2.3 Hubungan E-Government dengan Good Governance

Manajemen Teknologi Informasi Page 5


Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu
semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good corporate governance,
perdagangan bebas menjadi hal-hal utama yang harus diperhatikan oleh setiap
pemerintahan. Dalam format ini, pemerintah harus mengadakan reposisi terhadap
perannya dari yang bersifat internal menjadi lebih berorientasi eksternal dan fokus kepada
bagaimana memposisikan masyarakat dan pemerintahnya di dalam sebuah pergaulan
global.

Kemajuan teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) terjadi sedemikian


pesatnya sehingga data, informasi dan pengetahuan dapat diciptakan dengan sangat cepat
dan dapat segera disebarkan ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia
dalam hitungan detik. Hal ini berarti bahwa setiap individu di berbagai belahan dunia
dapat saling berkomunikasi kepada siapapun yang dikehendakinya. Buah dari kemajuan
pesat teknologi informasi ini dapat mempengaruhi bagaimana pemerintahan di masa
modern ini harus bersikap secara benar dan efektif mereposisikan perananannya dalam
melayani masyarakatnya.

Nah, ada dasarnya setiap pembaruan dan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, dimaksudkan dalam rangka menuju terwujudnya pemerintahan yang
demokratis guna terwujudnya sistem pemerintahan yang lebih baik (good governance).
Salah satu ciri good governance adalah transparansi yang dibangun atas dasar arus
informasi yang bebas, dimana seluruh proses pemerintahan dan informasinya dapat
diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Untuk kepentingan transparansi informasi
sebagaimana dimaksud, diperlukan sarana komunikasi yang menjamin kelancaran
informasi antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha, dan tentunya
komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta antar pemerintah
daerah.

Secara general pengimplementasian e-government diyakini akan memperbaiki kinerja


pengelolaan pemerintahan di Indonesia. Maraknya korupsi di Indonesia dan rendahnya
kepercayaan investor asing terhadap pemerintah Indonesia menunjukkan rendahnya
kualitas manajemen pemerintahan Indonesia. Karena itu, diperlukan suatu manajemen
pemerintah yang sangat menonjolkan unsur transparansi, sebagai salah faktor penting
untuk menghilangkan KKN (kolusi, kompsi, nepotisme) di pemerintahan. Rendahnya
transparansi ini menyebabkan sukarnya mekanisme pengawasan berjalan dengan lancar.

Salah satu solusi dan alternatif yang menjanjikan untuk menciptakan transparansi dalam
mewujudkan Good Governance adalah sistem pengelolaan pemerintahan secara
elektronik atau electronic government (e-government). Pengelolaan lembaga/instansi
secara elektronik baik untuk swasta maupun pemerintahan selain mcningkatkan
transparansi, juga bisa meningkatkan efisiensi (menurunkan biaya dan meningkatkan
efektivitas/meningkatkan daya hasil).

2.4 Masyarakat Informasi


Masyarakat informasi merupakan masyarakat yang mendapatkan kesempatan dan
akses informasi secara cepat dan tepat akan jauh lebih maju dibandingkan mereka yang
kurang mendapat pengetahuan informasi . Misi utama masyarakat informasi adalah
mewujudkan masyarakat yang sadar tentang pentingnya informasi, ilmu pengetahuan dan
teknologi, terciptanya suatu layanan informasi yang terpadu, terkoordinasi dan
Manajemen Teknologi Informasi Page 6
terdokumentasi serta tersebarnya informasi ke masyarakat luas secara cepat, tepat dan
bermanfaat. Masyarakat informasi ditandai dengan adanya perilaku informasi yang
merupakan keseluruhan perilaku manusia yang berhubungan dengan sumber dan saluran
informasi, dengan tujuan tertentu sebagai akibat adanya kebutuhan untuk memenuhi
tujuan tertentu, perilaku mencari informasi yang ditujukan seseorang ketika berinteraksi
dengan sistem informasi, dan perilaku pengguna informasi yaitu perilaku yang dilakukan
seseorang ketika menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan
dasar yang sudah ia miliki sebelumnya.

Dinamika informasi yang terjadi membawa perubahan bagi masyarakat. Informasi


menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Masyarakat yang mendapat
kesempatan lebih dulu, akses lebih luas dan tepat waktu akan dapat mengurus dan
mengatur dunia. Sementara kelompok masyarakat yang tidak atau kurang memperolehi
kesempatan dan akses informasi yang mereka butuhkan secara memadai akan jauh
tertinggal.

Ciri-ciri masyarakat informasi , antara lain :

1. Sumber informasi terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.


2. Adanya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya informasi dalam berbagai
aktivitas kehidupan.
3. Berkembangnya lembaga-lembaga perpustakaan, dokumentasi dan informasi secara
merata.
4. Terbukanya pandanagan dan wawasan masyarakat dalam pmanfaatan teknologi
informasi secara tepat guna.
5. Kemajuan sumber daya manusia, informasi dan fisik yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
6. Informasi dikelola dengan baik, disajikan tepat waktu dan dikemas dengan teknologi
dapat dikembangkan sebagai suatu komoditi yang bernilai ekonomis.

2.5 Implementasi sistem informasi terhadap pemerintahan


Sistem informasi adalah sistem yang digunakan untuk menyimpan sekaligus
menganalisa data-data yang sudah diinput serta menghasilkan suatu format laporan yang
merepresentasikan data-data yang telah diinput. Sistem informasi merupakan gabungan
antara bahasa program yang didukung dengan sistem database
Penyediaan data dan informasi oleh pemerintah, merupakan upaya yang ditempuh untuk
mewujudkan akuntabilitas publik serta membangun citra pemerintah yang bersih,
berwibawa dan bertanggungjawab. Manajemen data dan informasi dalam suatu
pengelolaan basis data yang terintegrasi akan memudahkan berbagai pihak mengetahui
potensi dan permasalahan di suatu daerah. Ketersediaan data dan informasi yang dimiliki
oleh suatu institusi/pemerintahan akan sangat membantu proses pengambilan kebijakan
yang menyangkut kepentingan bersama. Pengambilan kebijakan yang didukung oleh data
akan berpengaruh besar terhadap pola implementasi di lapangan.

Aplikasi Sistem Informasi yang digunakan dalam pemerintahan :


1. MANTRA (MANajemen integrasi dan perTukaRAn data)

Manajemen Teknologi Informasi Page 7


Aplikasi MANTRAbermanfaat untuk menjembatani pertukaran data antar instansi
pemerintah meskipun berbeda Database, Aplikasi maupun Sistem Operasinya.
Aplikasi MANTRA dapat difungsikan sebagai GSB (Government Service Bus) dan
Web-API (Application Programming Interface).GSB merupakan suatu sistem yang
mengelola integrasi informasi dan pertukaran data antar instansi pemerintah. GSB
mampu mensinergikan informasi dari beberapa Web-API (Application Programming
Interface). Web-API dapat dipandang sebagai media Interoperabilitas Sistem
Informasi.

Sampai saat ini aplikasi MANTRA telah digunakan di :

 Ditjen Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri


 BNP2TKI
 Kementerian Komunikasi dan Informatika
 Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan
 LKPP
 Kementerian Luar Negeri
 Pemkab Bangka
 Pemkot Pekalongan
 Pemprov Jawa Barat

2. siMAYA (Administrasi perkantoran MAYA)


Dimana Ditjen Aplikasi Informatika telah mengembangkan aplikasi perkantoran yang
diberi nama siMAYA. Implementasi siMAYA sendiri dapat dilakukan melalui 2
metode, yaitu metode cloud computing dan metode non cloud computing.Aplikasi ini
merupakan digitalisasi dari Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 6 Tahun 2011
tentang Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Aplikasi ini telah disosialisasikan melalui bimbingan teknis di beberapa instansi
pemerintahan baik pusat dan daerah di Indonesia antara lain di Pemkab Sukoharjo,
Pemkab Bangka Tengah, Pemkab Ende, Pemkab Banyuasin, Pemkot Tegal, Pemkab
Pasaman, Direktorat PII (Ditjen Aplikasi Informatika, Kemkominfo) dan Pemprov
Jawa Tengah.

3. PNSMail (Pegawai Sipil Mail)


Layanan email yang diperuntukkan bagi Pegawai Negeri Sipil di seluruh Indonesia
dengan kuota mencapai 250 MB.

4. PrivateBox (PNSBox)
Untuk membangun jaringan antar instansi pemerintah dengan Sistem Jaringan Private
(Private Network Security), digunakan ISP lokal dan PNS Box sebagai router.

2.6 Studi Kasus Implementasi/Penerapan Electronic Government


Pemerintah Kota Surabaya merupakan salah satu darah yang tela menerapkan e-gov
dalam menjalankan pemerintahannya. Pemkot Surabaya telah merintis penerapan e-
government sejak tahun 2002, sebelum adanya peraturan mengenai sistem pengadaan
barang dan jasa secara elektronik. Akhirnya, tahun 2003 lahir Keppres No. 80 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang mencantumkan sistem
lelang elektronik. Penerapan sistem pemerintahan elektronik merupakan 80% faktor
dalam pelaksanaan reformasi birokrasi yang akan memberikan perubahan kedepannya.
Manajemen Teknologi Informasi Page 8
Penerapan e-government Pemkot Surabaya dikelompokan menjadi dua, yakni dalam
hal pengelolaan keuangan daerah dan e-government untuk pelayanan masyarakat. Untuk
pengelola keuangan daerah meliputi:

1. E-Budgeting
Untuk menyusun sistem anggaran dilakukan dengan e-budgeting dengan cara
mencantumkan berapa besar biaya perjalanan dinas, sampai kebutuhan
straples di masing-masing SKPD. Acuannya menggunakan SNI. Setiap dinas
harus menggunakan e-budgeting dalam mengusulkan anggaran.

2. E-Project
Untuk membuat projek perencanaan menggunakan e-project planning
misalnya apakah ada yang dikerjakan secara swakelola sampai kapan
selesianya. Begitu ada jadwalnya, ada uangnya, Walikota membuat kontrak
kinerja dengan kepala dinas.

3. E-Procurement
Kalau nilai proyek lebih dari Rp 100 juta otomatis masuk ke e-pocurement
karena harus di lelang. Dimana ada jadwalnya, kapan dilelang dan kapan
selesai lelangnya.

4. E-Controlling
Untuk mengetahui progress fisik masing-masing kegiatan setiap bulan, apakah
sesuai e-project planning dan e-delivery atau tidak. Semua dikontrol setiap
bulan melalui e-controling.

5. E-Delivery
Kontrak yang disepakati bersama-sama, antara penyedia jasa dan pelaksana
yang dimana sudah disiapkan standar kontraknya. Misalnya, kontrak dibagi
lima termin. Termin I misalnya 10% termasuk pembayaran, tanpa perlu
mengisi lagi karena sudah ada kesepakatan per termin. Jadi tinggal menagih
tanpa perlu buat usulan-usulan baru. Secara otomatis pihak dinas akan
menghitung sesuai e-project planning, karena proses pencariannya lewat e-
delivery yang mana akan ketahuan jika sudah dicairkan dan jika belum
dicairkan.

6. E-Performance
Di akhir tahun ada e-performance, yakni kinerja masing-masing dinas.
Membandingkan kinerja masing-masing antara planning dan realisasi,
sehingga akan ketahuan performance-nya.

Nah, Sedangkan yang berhubungan dengan masyarakat, antara lain :

1. E-Sapawarga
2. E-Perijinan,
3. E-Musrenbang
4. Pengaduan secara elektronik.

Manajemen Teknologi Informasi Page 9


Pemerintah Kota Surabaya kini memiliki layanan terpadu bernama “Surabaya
Single Window” (SSW). Layanan ini akan memudahkan warga kota maupun
warga asing yang ingin berinvestasi di Surabaya. SSW adalah salah satu layanan
pengurusan perizinan pemerintah kota Surabaya yang terintegrasi secara online.

Prinsip dasar SSW adalah kesalingterhubungan antara Dinas Cipta Karya dan Tata
Ruang (DCKTR) dengan System Informasi Management (SIM) di beberapa SKPD atau
unit kerja yang dikoordinasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan
selanjutnya Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) sebagai tempat untuk
melakukan verivikasi bagi pemohon.

Mekanisme pemrosesan program SSW ini dapat dilakukan secara pararel, yakni beberapa
izin yang diajukan pemohon dapat diproses secara simultan, tidak saling tunggu antara
izin satu dengan izin lainnya. Keunggulan lain SSW yakni waktu penyelesaian lebih
cepat. Dengan mekanisme pararel, yang otomatis akan memangkas waktu proses
perizinannya. Sebagai gambaran, dengan sistem seri, misalnya saja mengurus 5 perizinan
yang masingmasing membutuhkan waktu 5 hari, maka seluruh izin tersebut baru selesai
dalam 25 hari. Sebab, izin akan diproses satu per satu.

Selama izin yang satu belum selesai, maka proses belum bisa dilanjutkan ke izin
berikutnya. SSW mempermudah perizinan usaha dan mempercepat pelayanan di bidang
perijinan.Sistem tersebut diperkirakan memudahkan masyarakat dalam berinvestasi
karena , karena dikerjakan dengan sistim online. Melalui SSW seluruh izin dapat
langsung diproses secara bersamaan. Rentang waktu penyelesaian perizinan di SSW ini
beragam, mulai dari 14 hari hingga 30 hari tergantung jenis izin yang diajukan.

Pemanfaatan media teknologi dan informasi oleh pemerintah daerah akan dapat
memaksimalkan pelayanan publiknya kepada masyarakat. Dengan adanya perizinan satu
pintu ini maka dampak positif yang akan di timbulkannya antara lain adalah efisiensi dan
efektivitas kinerja para birokrat. Kecepatan pelayanan publik melalui SSW dalam jangka
panjang akan mengubah persepsi bahwa birokrasi perijinan memakan waktu lama dan
mahal.

Nah, SSW akan menciptakan hubungan yang baik diantara ketiga elemen good
government yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta. SSW diharapkan juga dapat
mengurangi praktek-praktek kecurangan dalam birokrasi. Program ini diciptakan oleh
pemerintah daerah Surabaya salah satunya untuk mengurangi praktek kecurangan
dilingkungan birokrasi pemerintahan. Misalnya saja dapat mengurangi praktek KKN yang
sering terjadi dalam kepengurusan perizinan. SSW potensial untuk menambah pendapatan
daerah dari sektor pajak. Jika pengurusan perizinan mudah maka masyarakat dalam
negeri maupun luar negeri akan berlomba-lomba untuk menanamkan modalnya di daerah
tersebut. Sehingga dampaknya adalah perekonomian daerah tersebut akan lebih ramai
dari sebelumnya.

Manajemen Teknologi Informasi Page 10


BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi saat ini menuntut masyarakat untuk
lebih maju dan sadar akan kebutuhan teknologi informasi. Teknologi informasi yang
dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses segala informasi yang diinginkan.
Hal ini juga menuntut pemerintah dalam memberikan informasi kepada masyarakat,
termasuk informasi mengenai pemerintahan suatu negara dan kemudahan dalam setiap
prosedur yang ada dalam suatu pemerintahan. Tuntutan itu dapat diterapkan dengan
menggunakan E-government.

E-government adalah aplikasi teknologi informasi yang berbasis internet dan perangkat
digital lainnya yang dikelola pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari
pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha, dan lembaga-lembaga
lainnya secara online. E-government bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan publik
melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses penyelenggaaran
pemerintah daerah agar dapat terbentuk kepemerintahan yang bersih dan transparan, dan
agar dapat menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Salah satu solusi dan alternatif
yang menjanjikan untuk menciptakan transparansi dalam mewujudkan Good
Governance adalah sistem pengelolaan pemerintahan secara elektronik atau electronic
government (e-government).

Tuntutan pemerintah dalam memberikan informasi data dengan memanfaatkan


teknologi informasi yang ada saat ini pemerintah telah berusaha untuk mewujudkannya
agar terciptanya pemerintahan yang efektif dan efisien. Dalam penggunaannya
pemerintah telah menggunakan beberapa aplikasi dalam pelaksaan proses pemerintahaan
dalam mengelola data dalam intansi maupun dalam mengelola PNS.

Pemerintah yang telah mengeluarkan peraturan mengenai E-government telah di


implementasikan di kota Surabaya. Dijelaskan bahwa e-government Pemkot Surabaya
dikelompokan menjadi dua, yakni dalam hal pengelolaan keuangan daerah dan e-
government untuk pelayanan masyarakat. Implementasi E-Government untuk Pelayanan
Publik Program seperti ini merupakan salah satu bagian dari implementasi e-
government pada pemerintahan daerah. Pemanfaatan media teknologi dan informasi oleh
pemerintah daerah akan dapat memaksimalkan pelayanan publiknya kepada masyarakat.

3.2 Saran

Dalam pelaksanaan E-governance pemerintah harus lebih serius dan pemerintah harus
terus mengupdate data yang diberikan agar lebih akurat. Karena pada dasarnya E-
government bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam proses penyelenggaaran pemerintah daerah
agar dapat terbentuk kepemerintahan yang bersih dan transparan, dan agar dapat
menjawab tuntutan perubahan secara efektif.

Manajemen Teknologi Informasi Page 11


Daftar Pustaka

Setia, Yunas Novi. “Perkembangan e-Government di Indonesia”


http://www.academia.edu/8402067/PERKEMBANGAN_E-
GOVERNMENT_DI_INDONESIA

“Masyarakat Informasi dan sistem informasi dalam pemerintahan


http://blog.binadarma.ac.id/hardiyansyah/?p=35
Indrajit,Richardus Eko. Electronic Government, Yogyakarta: Penerbit Andi

The World Bank Group,E-Government


Defition.http://www1.worldbank.org/publicsector/egov/definition.htm

Manajemen Teknologi Informasi Page 12

Anda mungkin juga menyukai