Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Governance ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya yang diberi judul
dibuat untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan yang diwajibkan kepada penulis,
sebagai salah satu tugas untuk memenuhi nilai mata kuliah Digital Governance.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan yang
penulis temui terutama dalam hal pengumpulan data yang disebabkan kurangnya ilmu
pengetahuan dan pengalaman di lapangan yang penulis miliki. oleh karena itu, kami
Terakhir, penulis menyadari bahwa makalh ini masih jauh dari kesempurnaan
karrena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Maka dari itu, penulis
membutuhkan kritik dan saran yang bias membangun kemampuan penulis, agar
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
pemikiran manusia yang sangat luas dan banyak keingintahuan serta selalu berusaha me
alah satunya yaitu dengan semakin canggihnya teknologi seperti internet. Secara literal,
yang tehubung di dalam beberapa susunan. ialah sistem Komputer umum yang berkoler
asi secara global. Berdasarkan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau
Undang Undang nomor 11 tahun 2008 atau UU ITE adalah undang-undang yang meng
atur tentang informasi serta transaksi elektronik, atau teknologi informasi secara umum.
Undang-Undang ini memiliki yurisdiksi yang berlaku untuk setiap orang yang melakuk
an perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di
wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia,yang memiliki akib
at hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan m
Begitu banyak kemudahan yang bisa di nikmati karena adanya internet yaitu dap
at melakukan komunikasi jarak jauh dalam beberapa detik sehingga tanpa perlu bertatap
muka kita bisa langsung mengirimkan beragam data dan dokumen elektronik dalam wa
ktu singkat. Dalam bidang Pemerintahan terutama pelayanan publik yang berkewajiban
dalam pengelolaan pelayanan publik untuk memberikan pelayanan publik kepada masya
rakat sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nom
or 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa Negara berkewajiban memenuhi har
apan dan tuntutan masyarakat tentang peningkatan pelayanan publik melalui suatu siste
rima.
Pelayanan publik adalah suatu kegiatan pemberian layanan yang berupaya memenuh
i kebutuhan pelayanan yang dilakukan oleh pengelola pelayanan publik kepada setiap
n publik membuat pemerintah harus lebih peka terhadap menanggapi segala persoalan y
ang terjadi dan tentunya dibutuhkan suatu teknologi yang bisa menampung hal demikia
a hakikatnya pelayanan publik yang unggul yaitu saat dapat memenuhi kebutuhan masy
arakat sesuai prosedurnya yang berkonotasi terhadap kepuasaan publik atas pelayanan y
ang di terima. Dalam upaya pembangunan demi tercapainya pelayanan publik yang baik
tidak lepas dari keterlibatan masyarakat yang harus memperbaiki dan membantu kinerja
pemerintah. Selain itu juga pelayanan publik harus berorientasi pada kepentingan umum
bukan kepentingan pribadi serta fleksibel dan memberikan kepuasan dalam urusan publi
k.
sebagai tonggak utama paradigma Good Governance. Demi tercapainya kesuksesan yan
g merupakan bagian dari keseluruhan yang bersatu membentuk akuntabilitas publik ada
nya sistem transparansi informasi dan komunikasi. Sebagai aset dalam terselenggaranya
blik dan sebagai pertanggung jawaban yang dapat diperhitungkan demi terlaksananya
sektor pelayanan publik dilihat dari keseluruhan aktivitasnya. Dalam memenuhi kebutu
han masyarakat dalam kebutuhan informasi yang mudah dijangkau. Sebagai akibat dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era digitalisasi saat ini sangat ber
pengaruh dalam berbagai sudut pandang yaitu sosial, politik, ekonomi, pendidikan, kea
manan, pemerintahan, pelayanan publik dan lainnya. Akibat pesatnya ilmu pengetahua
perangkat keras maupun lunak yang semakin hari semakin hebat kemampuaanya.
yang lebih baik kepada masyarakat. Teknologi dan informasi saat ini menjadi suatu
kebutuhan mutlak bagi setiap orang, perusahaan, maupun pihak pemerintah yang akan
Terwujudnya pemerintahan yang baik dengan tata Kelola yang maksimal di era
otonomi daerah ini membuat pemerintah membuat sistem yang lebih baik untuk membe
rikan pelayanan yang optimal guna tercapainya peran pemerintah dalam mensejahteraka
n masyarakat. Sebagai Tindakan awal yang diambil pelayanan publik demi terlaksanan
ya Good Governance.
pihak, baik antara pihak perusahaan maupun pihak Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi.
Web merupakan jaringan computer yang saling terhubung antara jaringan satu
dengan jaringan lainnya diseluruh dunia. Kebutuhan akan website diperlukan di era
globalisasi ini, karena persaingan usaha yang semakin ketat. Setiap organisasi
membutuhkan web untuk menambah daya saing dan memberikan kepuasan terhadap
pelanggan.
pelayanan dengan berbasis digitalisasi adalah Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi,
Pencari Kerja (AK 1) atau kartu kuning untuk seseorang yang ingin melamar pekerjaan.
Fungsi utama dari Kartu Kuning ini adalah agar Dinas Tenaga Kerja bisa mendata
jumlah pencari kerja di daerahnya dan juga bisa digunakan untuk melamar pekerjaan
diperusahaan swasta.
teknologi.
Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi mencatat pencari kerja pada tahun 2022
sebanyak 3.930 pencari kerja yang terdaftar dan hanya 1.145 yang sudah berhasil
tenaga kerja. Hal ini berarti Kota Sukabumi bukan daerah industri sehingga menyulitkan
bagi usia angkatan kerja untuk mendapatkan pekerjaan, khususnya pekerjaan formal
Akan tetapi di sisi lain, Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi telah memberikan
informasi yang dapat diberikan oleh instansi tersebut, seperti informasi layanan
ketenagakerjaan dalam pembuatan kartu AK/1 maupun info tentang lowongan kerja
Pembuatan Kartu Tanda Pencari Kerja atau kartu AK 1 adalah tanda bukti untuk
seseorang yang ingin melamar pekerjaan pada suatu instansi atau perusahaan di
Indonesia (tetapi ada juga perusahaan yang tidak terlalu memperdulikan kegunaan kartu
AK 1 ini). Cara pembuatan dan persyaratan yang diwajibkan dalam pembuatan kartu
tanda pencari kerja ini hamper sama diseluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kota
Sukabumi. Pada Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi, proses pengolahan data dari kartu
datang ke Kantor Dinas Tenaga Kerja dan mengisi formulir yang telah disediakan oleh
laman website yang akan dipandu oleh petugas. Kemudian unuk perpanjangan kartu AK
Dengan adanya system digitalisasi ini dianggap telah tepat karena memudahkan
proses kerja serta cepat, akurat, efektif dan efisien sehingga, banyaknya jumlah
Dengan kondisi yang serba digital ini, sangat memudahkan bagi Dinas Tenaga
Kerja Kota Sukabumi untuk melacak secara manual bagi pencari kerja dan yang sudah
bekerja. Model ini dirasa efektif karena semua data pencari kerja yang sudah di-input-
kan tersimpan ke dalam database, pencarian dan perekapan data pencari kerja jadi
memudahkan untuk dijadikan laporan tiap bulan. Oleh karena itu, inovasi layanan
berbasis online/daring (Dalam Jaringan) ini memudahkan pegawai dan pencari kerja
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana proses digitalisasi pelayanan kartu pencari kerja (AK 1) pada Dinas
Berdsarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis proses digitalisasi pelayanan
kartu pencari kerja (AK 1) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi.
1. praktis
Kota Sukabumi sebagai bahan masukan dan referensi dalam digitalisasi layanan pencari
kerja (AK 1) agar semakin mudah, efektif, dan bermanfaat khususnya bagi masyarakat
Kota Sukabumi.
2. Teoritis
Ilmu Administrasi Publik khususnya tentang pelaksanaan pelayanan kartu pencari kerja
(AK 1). Selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi
peneliti/penulis lain yang hendak meneliti terkait proses digitalisasi pelayanan kartu
KAJIAN PUSTAKA
untuk memberikan layanan baik dan profesional. Pelayanan publik (public service) oleh
birokrasi publik merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai
pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan”.
pemberi layanan, yaitu aparatur pemerintah. Tuntutan publik terhadap ualitas pelayanan
pelayanan yang berkualitas lebih banyak mengacu pada upaya untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas lebih banyak mengacu pada upaya untuk memberikan
Publik, bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
setiap warga negara dan penduduk atasbarang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
didefinisikan sebagai sebuah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya,
pemerintah adalah pelayan kepada masyarakat yang ada bukan untuk melayani dirinya
pelayanan yang mampu memahami dan mengoperasikan sistem pelayanan yang baik.
Sebagai contoh, sistem layanan pencari kerja (AK I) yang sudah menggunakan
komputer tentu memerlukan petugas yang memiliki kompetensi yang memadai dan
Oleh karena itu, pelayanan publik diartikan sebagai setiap kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan
yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan
Menurut Rogers (dalam Rina 2013) inovasi adalah sebuah ide, praktik atau
objek yang dianggap baru oleh individu satu unit adopsi lainnya. Menurut Asian
Development Bank inovasi adalah Sesuatu yang baru, dapat di implementasikan, dan
aktivitas; ini adalah konsep, proses, penerapan, dan kapabilitas yang menentukan
kesuksesan organisasi. Inovasi dapat membantu sektor publik untuk membuat nilai
melakukan penemuan baru yang berbeda dan/atau modifikasidari yang sudah ada
manfaat bagimasyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata
lain, inovasi pelayanan publik sendiri tidak mengharuskan suatu penemuan baru, tetapi
dapat merupakansuatu pendekatan baru yang bersifat kontekstual dalam arti inovasi
tidak terbatas dari tidakada kemudian muncul gagasan dan praktik inovasi, tetapi dapat
berupa inovasi hasil dari perluasan maupun peningkatan kualitas pada inovasi yang ada.
2.3 Ketenagakerjaan
dengan berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi akan tingkat
masalah ketenagakerjaan di Indonesia masih banyak yang belum bisa diatasi oleh
pemerintah.
mengungkapkan bahwa tenaga kerja ialah setiap orang yang dapat bekerja untuk
menghasilkan barang atau jasa, baik untuk subsisten dan untuk masyarakat.
Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang
mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus
rumah tangga. Pencari kerja, bersekolah, dan mengurus rumah tangga walaupun tidak
bekerja, tetapi secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja (Simanjuntak
informasi, yaitu:
1) Jumlah penduduk yang berusia diantara 15 tahun dan 64 tahun yang data
2) Jumlah penduduk yang berusia 15-64 tahun yang tidak ingin bekerja
(Sukirno, 2013:18).
Dengan demikian angkatan kerja pada suatu periode dapat dihitung dengan
mengurangi jumah penduduk usia kerja dengan bukan angkatan kerja. Perbandingan
diantara angkatan kerja dan penduduk usia kerja yang dinyatakan dalam persen disebut
Menurut Sumarsono (2009:3) “tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia
Pengertian tenaga kerja ini meliputi mereka yang bekerja untuk diri sendiri
ataupun anggota keluarga yang tidak menerima bayaran berupa upah atau mereka yang
sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja, dalam arti mereka menganggur
dengan terpaksa karena tidak ada kesempatan kerja. Tenaga kerja mencangkup
penduduk yang sudah bekerja, sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan
daftar berbagai alternatif kombinasi tenaga kerja dengan input lainnya yang tersedia
Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian
komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi
sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan”.
(James, 2006:34).
komponen atau subsistem merupakan definisi yang lebih luas dan lebih banyak diterima
oleh masyarakat.
Menurut Kadir (2003:54) “elemen sistem adalah tujuan, masukan, keluaran
kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar
danakhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi
tersebut tidak akan berjalan dan tidak dapat beroperasi. Dengan kata lain, sumber
Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut
akan diolah dan diterapkan di dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu
sistem. Maka informasi merupakan halyang sangat penting di dalam berjalannya suatu
perusahaan atau organisasi karena informasi adalah penentu apakah perusahaan atau
merancang sebuah sistem informasi atau aplikasi yang bertujuan untuk mengembangkan
bisa diakses secara online, sehingga memudahkan masyarakat untuk dapat mengakses
Google Playstore https://play.google.com/store/apps/details?id=id.go.kemnaker.
Hal tersebut tentu menjadi focus utama bagi pihak terkait untuk berkomitmen
dalam penyiapan layanan digitalisasi kartu pencari kerja (AK I) Pada Dinas Tenaga
PEMBAHASAN
3.1 Strategi yang Dijalankan Dinas Tenaga Kerja Untuk Meningkatkan Pelayanan
dalam
internal dan faktor eksternal dengan proses pengamatan lingkungan sebelumnya yaitu
sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a) Kekuatan
yang melayani kartu (AK-1) sudah memahami dengan baik tugas dan fungsi sebagai
pelayanan kartu (AK-1) di kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi menjadi lebih
Kerja Kota Sukabumi sudah baik dan mampu mendukung proses pembuatan kartu (Ak-
1).
b) Kelemahan
teknologi informasi.
persebaran informasi yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi saat ini masih
terhambat.
2. Faktor Eksternal
a) Peluang
pelayanan.
mengoperasikan dan memperbaiki sistem pelayanan online melalui website yang sudah
dimiliki sebelumnya.
3) Memberikan reward kepada setiap pegawai yang mampu meningkatkan
b) Ancaman
Kartu Tanda Pencari Kerja (AK-1) tentunya tidak akan terlepas dengan faktor
pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung ialah Faktor internal maupun
eksternal yang mendukung proses jalannya suatucpelayanan publik publik kartu (AK-1)
agar dapat berberjalan dengan baik dan lancar, sehinggacmemberikan kepuasan kepada