Anda di halaman 1dari 7

MEKANISME DALAM IMPLEMENTASI TATA KELOLA TI

Disusun Oleh :

KELOMPOK III
1. Elly Apriliani (16101236)
2. Eny Tri Mulus Sundari (16101248)
3. Ni Komang Mariani (16101746)
4. Ida Bagus Kade Astin Rai Saputra(16101296)
5. Jafar Zidane (16101277)
6.

TEKNIK INFORMATIKA
STIMIK STIKOM INDONESIA
DENPASAR
2019
BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas,
membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume
yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan telah menunjukkan bahwa penggunaan media
elektronik merupakan faktor yang sangat penting dalam berbagai transaksi internasional,
terutama dalam transaksi perdagangan. Penataan yang tengah kita laksanakan harus pula
diarahkan untuk mendorong bangsa Indonesia menuju masyarakat informasi.
Perubahan-perubahan yang terjadi saat ini menuntut terbentuknya pemerintahan yang bersih,
transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dimana masyarakat
menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah
negara, dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif. Pemerintah
pusat dan daerah harus mampu membentuk dimensi baru ke dalam organisasi, sistem
manajemen, dan proses kerja yang lebih dinamis. Dengan demikian perlu dikembangkan sistem
dan proses kerja yang lebih lentur untuk memfasilitasi berbagai bentuk interaksi yang kompleks
dengan lembaga-lembaga negara lain, masyarakat, dunia usaha, dan masyarakat internasional.
Pengembangan sistem manajemen organisasi jaringan sebagai suatu upaya untuk dapat
memperpendek lini pengambilan keputusan serta memperluas rentang kendali. Organisasi
pemerintah harus lebih terbuka untuk membentuk kemitraan dengan dunia usaha (public-private
partnership), memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan
mengolah, mengelola, menyalurkan, dan mendistribusikan informasi dan pelayanan publik. Oleh
karena itu ketika masyarakat mendambakan terwujudnya reformasi sektor publik, pemerintah
harus segera melaksanakan proses transformasi.
”Bangsa yang maju adalah bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kuasailah teknologi maka kau akan menguasai dunia”, demikianlah ungkapan yang berkembang
di masyarakat teknologi. Dan ungkapan itu tidak sekedar ungkapan. Departemen Komunikasi
dan Informasi Republik Indonesia adalah merupakan salah satu institusi pemerintah yang
bertanggung jawab untuk mewujudkan hal tersebut
Kemajuan teknologi informasi memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk
kemaslahatan masyarakat. Tentunya dalam dunia yang sudah mengglobal ini, kemajuan
teknologi diperlukan dan dimanfaatkan dalam segala bidang. Salah satu bidang yang terkena
sentuhan teknologi informasi adalah pelayanan pemerintah kepada publik. Artinya dalam era
teknologi informasi ini, informasi telah dihubungkan oleh dengan sebuah gerbang / “gateway”
yang terintegrasi.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya
secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi
dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Selain itu pemanfaatan teknologi komunikasi
dan informasi dalam proses penguasaan pemerintahan akan meningkatkan efisiensi, efektifitas,
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.

1.2 Manfaat dan Tujuan


Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Agar kita semakin memahami manfaat IT Governance
2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Tata Kelola Teknologi
Informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi IT Governance
IT governance diartikan sebagai struktur dari hubungan dan proses yang mengarahkan dan
mengatur organisasi dalam rangka mencapai tujuannya dengan memberikan nilai tambah dari
pemanfaatan teknologi informasi sambil menyeimbangkan risiko dibandingkan dengan hasil
yang diberikan oleh teknologi informasi dan prosesnya.
Manfaat IT Governance
Manajemen Eksekutif :
Manajemen eksekutif akan melihat peningkatan kualitas layanan TI dari waktu.
1. Meminimalkan risiko dan penghematan biaya.
2. Pemilik Bisnis
Untuk pemilik usaha ada pengurangan besar atas risiko dan penghematan biaya.
3. Manajer Lain
Untuk manajer lain dalam organisasi mereka akan mengalami peningkatan pengiriman
IT services.
4. Semua Pekerja TI
Pekerjaan akan efektif dan efisien.

Setiap organisasi pasti akan berbeda satu dengan yang lain dalam penerapan struktur, proses,
dan Relational Mechanismsnya, tergantung dari kondisi, situasi dan tantangan yang dihadapi
masing-masing organisasi.
Berikut Mekanisme dalam Implementasi Tata Kelola TI:
1. Struktur
Struktur merupakan hal-hal yang mendasar dan yang harus dibangun agar dapat menjadi
pondasi berjalannya IT Governance. Struktur mencakup struktur organisasi TI,
pembagian peran dan tanggung jawab (role and responsibles), Chief Information Officer
(CIO) on Board, IT Steering Committee dan Strategy Committee. Struktur organisasi TI
bermaksud untuk menjabarkan bagaimana fungsi TI dapat berjalan dan dimana otoritas
pembuatan keputusan ditempatkan. Pembagian peran dan tanggung jawab mengharuskan
adanya kejelasan dalam pembagian peran dan tanggung jawab, tidak bersifat ambigu
untuk board dan manajemen eksekutif, serta sistem pelaporan kinerja bisnis dan
kepatuhan (compilance). Board and Management menjalankan tugas pengaturan melalui
IT Strategic Committee dan memonitor serta memastikan IT menjadi agenda yang regular
dalam kegiatan mereka.
2. Proses
Proses adalah hal-hal yang perlu untuk dilakukan oleh komite-komite yang ada,
bagaimana keterkaitan satu sama lain dalam rangka menerapkan IT Governance. Proses
lebih menggambarkan tentang tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam menjalankan
suatu proyek TI, dimulai dari pencetusan ide, penterjemahan proyek bisnis berbasis TI,
penentuan prioritas proyek, penyusunan anggaran proyek, persetujuan proyek,
persetujuan anggaran proyek, pengembangan proyek, operasional proyek hingga
pemeliharaan proyek. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa tools yang digunakan sebagai
acuan untuk membuat suatu model tata kelola TI sehingga proses yang dilakukan dapat
berjalan dengan baik, yaitu : Strategic Information System Planning, policy dan
procedure, Information Economics, IT Balance Score Card, Service Level Agreement,
COBIT and ITIL, IT Alignment/Governance Maturity model.
3. Relasi
Selain proses dan struktur, perlu diperhatikan juga mekanisme relasional antara proses
dan struktur tersebut untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan IT Governance.
Sebuah perusahaan dapat saja memiliki struktur yang tepat atau sudah melakukan
perencanaan yang baik, namun tanpa mekanisme relational yang baik, seluruh struktur
dan proses yang ada tidak akan bekerja sesuai harapan. Hal ini disebabkan tidak
sinerginya antara kalangan TI dengan unit lain. Karena itu dibutuhkan komunikasi 2 (dua)
arah yang efektif antara unit bisnis dengan unit lainnya yang dapat dilakukan dengan
melakukan koordinasi, knowledge sharing, education training dan cross training.
Mekanisme relasi juga dapat dicapai melalui partisipasi antar stakeholder, rewards and
incentive, business/IT Colocation, cross functional business/IT training dan rotasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
IT governance diartikan sebagai struktur dari hubungan dan proses yang mengarahkan dan
mengatur organisasi dalam rangka mencapai tujuannya dengan memberikan nilai tambah dari
pemanfaatan teknologi informasi sambil menyeimbangkan risiko dibandingkan dengan hasil
yang diberikan oleh teknologi informasi dan prosesnya.
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa IT governance adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari corporate governance. Jika kita menyadari betul statement tersebut di atas, maka
kita akan dapat mengetahui perbedaan antara IT governance dengan IT management dengan
sangat mudah dan terstruktur
Daftar Pustaka

https://rencanait.wordpress.com/2010/08/27/mekanisme-penerapan-tata-kelola-ti/
https://paduankuliah.blogspot.com/2017/04/makalah-it-governance.html
https://mti.kominfo.go.id/index.php/mti/article/view/106/0
https://www.semanticscholar.org/paper/IT-Governance-Structures%2C-Processes-and-
Relational-Haes-Grembergen/dea59bd2d23788f347d1ea062b49fc3227dc0404
Van Grembergen, W., De Haes, S., & Guldentops, E. (2004). Structures, processes and
relational mechanisms for Information Technology Governance: Theories and practices.
Strategies for Information Technology Governance (pp. p.1-36). Belgium: Idea Group
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai