Disusun Oleh:
Nama : Sandrina Fuji Indah Lestari
NPP : 31.0386
Kelas : B-4
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pengembangan e government merupakan upaya untuk mengembangkan
penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan)
elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara
efektif dan efisien Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development
Bank):
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
pemerintahan (Sita, 2018). Informasi yang transparan adalah informasi
yang dapat mudah di akses oleh yang berkepentingan terhadap informasi
tersebut. Dalam implementasi e government informasi yang transparan
dapat menunjukkan bagaimana uang publik di belanjakan, yang dapat
memberikan indikator bahwa pemerintah telah menggunakan uang publik
secara efektif. Informasi yang transparan juga memberikan kesempatan
kepada pemakainya untuk menganalisis dan memudahkan dalam
pengawasan penggunaan uang publik tersebut.
Informasi yang akuntabel adalah informasi. Informasi yang
akuntabel merupakan informasi pertanggungjawaban. Informasi yang
melaporkan semua kegitan yang menjadi tanggung jawabnya kepada
pihak yang memberikan kepercayaan. Dalam e government para pembuat
keputusan yaitu pemerintah harus bertanggung jawab kepada publik
(Khotami, 2017). Data Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan
korupsi yangm paling banyak terjadi dalam lingkup pemerintahan terjadi
melalui pengadaan barang dan jasa, yaitu mencapai 80%. Awal dari
korupsi pada proses pengadaanbarang dan jasa dimulai dari perencanaan
adanya proyek yang bukan dari usulan masyarakat tetapi dari usulan
pengusaha. Usulan tersebut diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat. Agar
usulan tersebut dapat disetujui pengusaha akan melakukan kolusi dengan
anggota Dewan. Usulan tersebut nantinya akan disetujui dengan
anggaran yang sudah direncanakan, dan biasanya terjadi mark up
(Meilisa, 2019) Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk
melakukan evaluasi terhadap penerapan e government pemerintah kota
Bandung di tinjau dari transparansi dan akuntabilitas informasi yang
terdapat pada e government, khususnya transparansi dan akuntabilitas
pada penyusunan anggaran dan pengadaan barang.
a. E Government
Definisi E Government menurut Perserikatan Bangsa Bangsa adalah
penggunaan teknologi informasi dan seperti internet oleh lembaga
pemerintah. E government merupakan bagaimana cara pemerintah untuk
4
mengorganisasikan kegiatan administrasi. peraturan dan kerangka kerja
yang di tetapkan untuk memberikan layanan kepada publik (UN, 2008).
Bank Dunia, (2012) mendefinisikan EGovernment sebagai penggunaan
teknologi informasi yang memiliki untuk menghubungkan antara warga
negara, bisnis dan instansi pemerintah lainnya. Teknologi ini diharapkan
dapat melayani berbagai tujuan yang berbeda seperti pelayanan yang
lebih baik terhadap warga, terjadinya peningkatan interaksi antara
pemerintah dengan bisnis dan industri, kemudahan bagi warga untuk
mengakses informasi dan pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien
(World Bank, 2012). Manfaat dengan adanya e government diharapkan
tata a. E Government Definisi E Government menurut Perserikatan
Bangsa Bangsa adalah penggunaan teknologi informasi dan seperti
internet oleh lembaga pemerintah.
b. Transparansi
Transparansi didefinisikan sebagai keterbukaan arus informasi.
Transparansi tidak hanya menyangkut hal yang di komunikasikan kepada
pihak eksternal tetapi juga pengguna informasi dapat mengetahui proses
yang terjadi dalam suatu organisasi. Dalam hubungan antara pemerintah
dan warga, konsep transparansi setara dengan pemerintahan yang
terbuka. Di masa lalu, Pemerintah tidak secara aktif untuk menyampaikan
hasil kerjanya. Informasi akan di berikan jika terdapat permintaan dari
pihak yang memerlukan. Selain itu, pemerintah di masa lalu dalam
pengambilan keputusan tidak melibatkan warga secara langsung (Getrudo
dan Otike, 2013). Di Indonesia, keterbukaan informasi publik dimulai sejak
reformasi politik 1998. Pada saat itu hampir seluruh masyarakat menuntut
pemerintah lebih transparan dalam pengambilan kebijakan, perencanaan
dan pengawasan pembangunan.
c. Akuntabilitas
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban untuk mempertanggung
jawabkan wewenang yang di berikan. Jadi, dalam akuntabilitas terdapat
5
dua pihak yaitu pihak yang mengalokasikan tanggung jawab dan pihak
lainnya adalah pihak yang menerima tanggung jawab tersebut (Khan,
2006) Manajer publik harus mempertanggung jawabkan pengeluaran
anggaran dan menjelaskan jika terdapat kekurangan maupun kelebihan.
Selain itu tanggung jawab lebih menekankan pada pencapaian hasil dan
sumber daya yang dikonsumsi. Dalam akuntabilitas hasil terdapat
indikator kinerja sehingga dapat dengan mudah untuk menilai apakan
hasilnya telah tercapai atau tidak. Karenanya, akuntabilitas hasil
membutuhkan sistem pemantauan, pengumpulan informasi kinerja dan
evaluasi kinerja (Khan, 2006)
6
- Laporan audit
Selain transparansi, akuntabilitas anggaran juga diperlukan untuk
menjamin kredibilitas pemerintah. Untuk memenuhi persyaratan
akuntabilitas diperlukan peluang bagi publik untuk berpartisipasi dalam
proses penyusunan anggaran dan juga berperan sebagai pengawas
implementasi anggaran.
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
3.2 E Budegting
Sejak tahun 2016 sudah menggunakan e budgeting. Tujuan dari
aplikasi ini adalah untuk mencegah akses yang berpotensi menimbulkan
korupsi. Setiap Satuan Kerja Perangkat daerah harus mencantumkan
kebutuhan dari awal berdasarkan kategori yang telah ditentukan E
Budgeting berguna untuk melakukan pengawasan, sehingga anggaran
belanja dapat efisisen sesuai dengan kebutuhan. Proses penyusunan
anggaran kota Bandung disesuaikan dengan rencana pembangunan
janka panjang dan jangka menengah kota Bandung. Penyusunan
anggaran kota Bandung diawali dengan penyusunan Rencana Kerja
Pembangunan ‘Daerah (RKPD) Kota Bandung melalui Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrembang). Musrembang ini
memberikan kesempatan kepada warga kota Bandung dalam
penyusunan anggaran. Informasi berkaitan dengan musrembang dapat di
akses melalui http://musrenbang.bandung.go.id/login. RKPD kemudian
disahkan oleh Walikota Bandung dan diserahkan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRP). Setelah terdapat kesepakatan antara
pemerintah kota Bandung dan DPRD maka RKPD disahkan menjadi
APBD. Proses penyusunan anggraran terdapat pada gambar 2.
9
E Budgeting di kota Bandung dapat di akses melalui laman
http://apbd.bandung.go.id/login#, dan pengelolaan APBD dapat diakses
melalui laman https://bandung.go.id/ pada fitur tranparansi keuangan.
Pada fitur tersebut terdapat transparansi pengelolaan anggaran daerah
yang meliputi Ringkasan Rencana Kerja Anggaran (RKA), Rancangan
peraturan daerah (Raperda) tentang APBD, Peraturan Daerah (Perda)
tentang APBD, Peraturan Walikota (Perwal) tentang penjabaran APBD,
Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran, Rancangan Peraturan
Walikota Tentang Perubahan Penjabaran APBD, Peraturan Walikota
Tentang Perubahan Penjabaran APBD, Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran
3.3 E Procurement
E Procurement kota Bandung dapat diakses melalui Bandung
Integrated Resources Management System (BIRMS),
https://birms.bandung.go.id/. BIRMS merupakan aplikasi yang
berkaitan dengan Pengelolaan sumber daya pemerintahan yang
terintegrasi dalam aktifitas birokrasi mulai dari hulu hingga hilir. BIRMS
memanfaatkan Teknologi Informasi untuk menunjang tata kelola
pemerintahan yang baik, efisien, efektif, transparan, akuntabel dan
tertib administrasi. Tampilan laman aplikasi BIRMS dapat di lihat pada
Gambar 2.
10
ditetapkan
E Procurement yang terintegrasi dengan laman
http://lpse.bandung.go.id/eproc4, melalui laman tersebut warga
masyarakat dapat memperoleh dan mengikuti aktivitas lelang
pengadaan barang dan jasa. Pada laman ini juga terdapat
identitas peserta tender, hasil evaluasi (evaluasi terhadap
Administrasi, teknis, kualifikasi dan harga) , juga dijelaskan
peserta pemenang tender tersebut, tetapi tanpa disebutkan
alasannya
E kontrak, merupakan sistem yang berfungsi sebagai pengatur
pembuatan kontrak. Kontrak yang dimaksud adalah kontrak
yang berasal dari e pengadaan langsung maupun e penunjukan
langsung hingga pencarian keuangan
E progress merupakan sistem yang mendokumentasikan
pelaporan pekerjaan dan berita acara yang berfungsi sebagai
prasyarat utama pengajuan pembayaran
E performance merupakan sistem yang berfungsi untuk
pengendalian kinerja. Sistem ini juga memberikan fasilitas untuk
penyusunan kinerja kegiatan dan kinerja personil, pengumpulan
data capaian kinerja.
E asset, merupakan sistem yang berfungsi memberikan informasi
aset pemerintah kota Bandung yang diukur berdarakan
oengadaan barang atau jasa melalui melalui e-procurement
maupun e-contract.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
E budgeting kota Bandung telah memberikan informasi yang
tranparan mengenai Informasi usulan anggaran, anggaran, dan
implementasi anggaran. Semua informasi ini dapat diakses secara mudah
pada laman https://bandung.go.id/ pada fitur tranparansi keuangan. Satu
komponen penting yang tidak terdapat pada laman tersebut adalah
informasi mengenai hasil audit. Kegiatan audit sangat di perlukan untuk
pengendalian dan pengawasan yang berkaitan dengan kegiatan investasi
dan pengeluaran, akuntansi dana, efisiesni pengeluaran. Audit juga di
perlukan untuk pengukuran kinerja yang berkaitan dengan sistem
pengendalian kualitas, efektivitas kinerja, efisiensi proses pengambilan
keputusan, kualitas layanan pemerintah seta kebijakan kepegawaian,
ketrampilan dan pengetahuan angota staf (IT Working Group, 2004)
E budgeting kota Bandung juga telah bersifat akuntabel. Syarat
akuntabilitas yaitu harus dipenuhinya peluang bagi publik untuk
berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Untuk dapat
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, masyarakat dapat
mengetahui informasinya melalui laman
http://musrenbang.bandung.go.id/login. Sayangnya laman ini belum
teritegrasi dengan laman https://bandung.go.id/. Untuk kegiatan
pengawasan implementasi anggaran oleh masyarakat, belum ada aplikasi
secara khusus. Jika masyarakat menemukan penyimpangan pelaksaan
anggaran mungkin masyarakat dapat menginformasikannya melalui
aplikasi LAPOR.
E Procuerement kota Bandung telah menyediakan informasi yang
tranparan. Informasi pengadaan barang dan jasa dapat dengan mudah
diakses melalui laman https://birms.bandung.go.id/. Untuk mengikuti lelang
pengadaan barang dan jasa terdapat informasi yang tepat waktu atinya
12
terdapat tenggat waktu yang cukup untuk mengikuti lelang yang dilakukan
oleh pemerintah. Informasi yang disediakan juga konsisten artinya untuk
mendapatkan tender, setiap peserta tender harus memenuhi beberapa
persyaratan yang telah ditentukan seperti kelengkapan admnistrasi dan
teknis. Kegiatan pengadaaan barang dan jasa dilakukan secara obyektif
melalui kegiatan evaluasi yang meliputi evaluasi kualifiksi dan harga.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut ditentukan pemenang tender, tetapi
kekurangannya adalah tidak adanya informasi mengenai alasan peserta
dinyatakan sebagai pemenang. E Procurement kota Bamdung belum
menyediakan fasilitas yang akuntabel.Akuntabilitas dalam e procurement
adalah terdapatnya rantai tangung jawab dan pengawasan yang jelas.
Sistem e procurement belum menyediakan sistem untuk memfalitasi jika
terdapat keluhan dari pemasok dan belum menyediakan sistem yang
melibatkan masyarakat dalam pengawasan pengadaan barang dan jasa.
4.2 Saran
E government kota Bandung yang berkaitan dengan anggaran dan
pengadaan barang telah tranparan dan akuntabel, tetapi masih perlu
dilakukan perbaikan. Perbaikan yang diperlukan :
Untuk anggaran, sebaiknya dilengkapi dengan informasi
mengenai laporan hasil audit. Hasil audit ini sangat diperlukan
untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi kinerja pemerintah.
Selain itu laman http://musrenbang.bandung.go.id/login
terintegrasi dengan laman https://bandung.go.id/. E budgeting
juga harus memberikan fasilitas bagi warga untuk melakukan
pengawasan penggunaan anggaran.
Untuk pengadaan barang dan jasa, dalam penentuan pemenang
tender pengadaan barang dan jasa sebaikanya di jelaskan
alasan mengapa peserta tender tersebut layak sebagai
pemenang. Agar lebih akuntabel, sistem pengadaan barang dan
jasa harus dapat memfalitasi jika terdapat keluhan dari pemasok
dan belum menyediakan sistem yang melibatkan masyarakat
dalam pengawasan pengadaan barang dan jasa.
13
DAFTAR PUSTAKA
14