Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENERAPAN E GOVERNMENT DITINJAU DARI TRANSPARANSI DAN


AKUNTABILITAS DI KOTA BANDUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Pelayanan Publik dan Hospitality

Disusun Oleh:
Nama : Sandrina Fuji Indah Lestari
NPP : 31.0386
Kelas : B-4

PRODI STUDI KEBIJAKAN PUBLIK


FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-


Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Cilandak, 04 Desember 2022

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Ruang Lingkup ............................................................................ 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................... 2
1.3.1 Tujuan .............................................................................. 2
1.3.2 Manfaat ............................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 8
3.1 E Government di Kota Bandung .................................................. 8
3.2 Ruang Lingkup ............................................................................ 9
3.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................... 10
BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan .................................................................................. 12
4.2 Saran ........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

E government adalah penggunaan teknologi informasi dan


komunikasi (TIK) untuk memberikan informasi mengenai kegiatan
organisasi sektor publik. Dengan adanya e government diharapkan terjadi
hubungan yang lebih erat antara organisasi pemerintah, bisnis dan warga
Negara. E government bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik
dengan cara memberikan akses infomasi kepada publik secara transparan
dan akuntabel, sehingga akan berdampak pada menurunnya tingkat
korupsi. Pada akhir tahun 2014, seluruh pelayanan publik dan
pemerintahan sudah berbasis internet dengan menggunakan e
government. Tanpa mengecilkan arti dari beragam contoh definisi yang
telah dipaparkan sebelumnya, setidak-tidaknya ada tiga kesamaan
karakteristik dari setiap definisi e government, yaitu masing-masing adalah
suatu mekanisme interaksi baru (modern) antara pemerintah dengan
masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder); dimana
melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan
tujuan memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang sedang berjalan.
Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen
atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B)
serta Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling
diharapkan dari e government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan,
serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik. E government
memiliki banyak definisi dimana hampir setiap lembaga penting atau
bahkan pemerintahan Negara memiliki defenisi tentang E government.
Namun, defenisi tersebut biasanya tidaklah jauh berbeda yang intinya
adalah penggunaan Teknologi dan Informasi dalam Aktivitas Pemerintah.
Berikut ini disajikan defenisi E government. Dalam Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi
Nasional dinyatakan bahwa Pengembangan E government

1
Pengembangan e government merupakan upaya untuk mengembangkan
penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan)
elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara
efektif dan efisien Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development
Bank):

1.2 Ruang Lingkup


Pada pembahasan ini terfokus pada:
1. Penjelasan mengenai beberapa kata kunci pembahasan pada
makalah ini seperti e government, transparansi, akuntabilitas,
transparansi dan akuntabilitas anggaran, transparansi dan
akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa.
2. Penjelasan mengenai bagaimana impelementasi penerapan e
government di kota bandung
3. Penjelasan mengenai bagaimana impelementasi penerapan e
budgeting di kota bandung
4. Penjelasan mengenai bagaimana impelemntasi penerapan e
procurement di kota bandung

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1.3.1 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana evaluasi implementasi dalam penerapan e government kota
bandung ditinjaudari transparansi dan akuntabilitasnya.
1.3.2 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah untuk dapat
memperbaiki kurangnya penerapan e government di kota Bandung yang
dituangkan dalam saran yang terkandung di makalah ini.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 96 Tahun 2014 tentang


Rencana Pita Lebar Indonesia pengelolaan dan pengolahan dokumen dan
informasi pelayanan publik secara elektronik. Maksud dari pengembangan
e government adalah membangun tata kelola pemerintah yang bersih,
efektif, demokratif, dan terpercaya melalui transparansi informasi (Pih,
2016). Menurut Robert Endi Jaweng, Direktur Eksekutif Komite Pemantau
Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), e government dapat menekan
terjadinya tindak pidana korupsi. Dengan adanya e government, semua
aktivitas layanan publik dapat direkan secara elektronik, sehingga dapat
dengan mudah dijadikan sebagai bukti jika terjadi kecurangan. E
government juga dapat mengurangi kontak langsung antara pejabat publik
dengan pihak lain yang berkepentingan. Hal ini juga dapat mengurangi
timbulnya kolusi antara pejabat dengan pihak lain tersebut (Angga, 2017).
Menurut Endi, dalam prakteknya e government belum mampu
mewujudkan terciptanya negara yang bebas dari korupsi dan kolusi.
Sebagai contoh adalah kasus yang terjadi pada Pemerintah Kota
Bandung, terjadi kasus penyuapan di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Satu Pintu. Demikian juga dalam perizinan, proses perizinan di
kota Bandung memakan waktu yang cukup lama. Sistem e government
dinilai masih belum sempurna, masih diperlukan inovasi untuk
penyempuranaannya. Untuk memaksimalkan sistem e government ini, di
perlukan adanya pengawasan secara langsung baik dari pejabat
berwenang ataupun dari masyarakat (Angga, 2017).
Berbagai bentuk inovasi dari implementasi e government adalah
ebudgeting, e-procurement, e-audit, e-catalog, epayment, e-controlling,
bahkan hingga e-health. Dengan inovasi ini diharapkan kualitas e
government dapat meningkat sehingga pemerintah dapat memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan memberikan informasi
yang transparan dan akuntabel. masyarakat bisa mengawasi jalannya

3
pemerintahan (Sita, 2018). Informasi yang transparan adalah informasi
yang dapat mudah di akses oleh yang berkepentingan terhadap informasi
tersebut. Dalam implementasi e government informasi yang transparan
dapat menunjukkan bagaimana uang publik di belanjakan, yang dapat
memberikan indikator bahwa pemerintah telah menggunakan uang publik
secara efektif. Informasi yang transparan juga memberikan kesempatan
kepada pemakainya untuk menganalisis dan memudahkan dalam
pengawasan penggunaan uang publik tersebut.
Informasi yang akuntabel adalah informasi. Informasi yang
akuntabel merupakan informasi pertanggungjawaban. Informasi yang
melaporkan semua kegitan yang menjadi tanggung jawabnya kepada
pihak yang memberikan kepercayaan. Dalam e government para pembuat
keputusan yaitu pemerintah harus bertanggung jawab kepada publik
(Khotami, 2017). Data Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan
korupsi yangm paling banyak terjadi dalam lingkup pemerintahan terjadi
melalui pengadaan barang dan jasa, yaitu mencapai 80%. Awal dari
korupsi pada proses pengadaanbarang dan jasa dimulai dari perencanaan
adanya proyek yang bukan dari usulan masyarakat tetapi dari usulan
pengusaha. Usulan tersebut diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat. Agar
usulan tersebut dapat disetujui pengusaha akan melakukan kolusi dengan
anggota Dewan. Usulan tersebut nantinya akan disetujui dengan
anggaran yang sudah direncanakan, dan biasanya terjadi mark up
(Meilisa, 2019) Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk
melakukan evaluasi terhadap penerapan e government pemerintah kota
Bandung di tinjau dari transparansi dan akuntabilitas informasi yang
terdapat pada e government, khususnya transparansi dan akuntabilitas
pada penyusunan anggaran dan pengadaan barang.

a. E Government
Definisi E Government menurut Perserikatan Bangsa Bangsa adalah
penggunaan teknologi informasi dan seperti internet oleh lembaga
pemerintah. E government merupakan bagaimana cara pemerintah untuk

4
mengorganisasikan kegiatan administrasi. peraturan dan kerangka kerja
yang di tetapkan untuk memberikan layanan kepada publik (UN, 2008).
Bank Dunia, (2012) mendefinisikan EGovernment sebagai penggunaan
teknologi informasi yang memiliki untuk menghubungkan antara warga
negara, bisnis dan instansi pemerintah lainnya. Teknologi ini diharapkan
dapat melayani berbagai tujuan yang berbeda seperti pelayanan yang
lebih baik terhadap warga, terjadinya peningkatan interaksi antara
pemerintah dengan bisnis dan industri, kemudahan bagi warga untuk
mengakses informasi dan pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien
(World Bank, 2012). Manfaat dengan adanya e government diharapkan
tata a. E Government Definisi E Government menurut Perserikatan
Bangsa Bangsa adalah penggunaan teknologi informasi dan seperti
internet oleh lembaga pemerintah.

b. Transparansi
Transparansi didefinisikan sebagai keterbukaan arus informasi.
Transparansi tidak hanya menyangkut hal yang di komunikasikan kepada
pihak eksternal tetapi juga pengguna informasi dapat mengetahui proses
yang terjadi dalam suatu organisasi. Dalam hubungan antara pemerintah
dan warga, konsep transparansi setara dengan pemerintahan yang
terbuka. Di masa lalu, Pemerintah tidak secara aktif untuk menyampaikan
hasil kerjanya. Informasi akan di berikan jika terdapat permintaan dari
pihak yang memerlukan. Selain itu, pemerintah di masa lalu dalam
pengambilan keputusan tidak melibatkan warga secara langsung (Getrudo
dan Otike, 2013). Di Indonesia, keterbukaan informasi publik dimulai sejak
reformasi politik 1998. Pada saat itu hampir seluruh masyarakat menuntut
pemerintah lebih transparan dalam pengambilan kebijakan, perencanaan
dan pengawasan pembangunan.

c. Akuntabilitas
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban untuk mempertanggung
jawabkan wewenang yang di berikan. Jadi, dalam akuntabilitas terdapat

5
dua pihak yaitu pihak yang mengalokasikan tanggung jawab dan pihak
lainnya adalah pihak yang menerima tanggung jawab tersebut (Khan,
2006) Manajer publik harus mempertanggung jawabkan pengeluaran
anggaran dan menjelaskan jika terdapat kekurangan maupun kelebihan.
Selain itu tanggung jawab lebih menekankan pada pencapaian hasil dan
sumber daya yang dikonsumsi. Dalam akuntabilitas hasil terdapat
indikator kinerja sehingga dapat dengan mudah untuk menilai apakan
hasilnya telah tercapai atau tidak. Karenanya, akuntabilitas hasil
membutuhkan sistem pemantauan, pengumpulan informasi kinerja dan
evaluasi kinerja (Khan, 2006)

d. Tranparansi dan Akuntabilitas Anggaran


Dalam implementasi e government, penyusunan anggaran juga
ditampilkan secara elektronik atau di sebut dengan e budgeting. Pada
abad 21 ini warga masyarakat menuntut adanya transparansi dan
akuntabilitas anggaran. Masyarakat ingin mengetahui penggunaan dana
yang dikumpulkan dari mereka dalam bentuk pajak. Jika pemerintah tidak
mampu untuk memenuhi tuntutan ini , maka pemerintah tidak dapat
mempertahankan ktredibilitasnya atau mempertahankan komitmen warga
masyarakat untuk membayar pajak (Krafchik, 2018) Terdapat empat
tahapan dalam siklus anggaran, yaitu : 1) formulasi anggaran, merupakan
tahap penyampaian usulan anggaran, 2) persetujuan, pada tahap ini
legislatif dapat mengubah dan menyetujui proposal anggaran, 3) eksekusi,
meruapakan tahap implementasi anggaran dan 4) pengawasan, yaitu
ketika lembaga audit tertinggi dan legislatif menilai pengunaan dana
berdasarkan asas kepatuhan. Agar kredibilitas pemerintah meningkat,
maka setiap tahapan tadi haruslah transparan, yaitu setiap informasi
haruslah mudah di akses oleh warga masyarakat. Informasi yang
diperlukan berkaitan dengan anggaran:
- Informasi usulan anggaran
- Informasi anggaran
- Informasi implementasi anggaran

6
- Laporan audit
Selain transparansi, akuntabilitas anggaran juga diperlukan untuk
menjamin kredibilitas pemerintah. Untuk memenuhi persyaratan
akuntabilitas diperlukan peluang bagi publik untuk berpartisipasi dalam
proses penyusunan anggaran dan juga berperan sebagai pengawas
implementasi anggaran.

e. Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengadaan Barang dan Jasa


Di Indonesia, hampir 80 % korupsi terjadi pada aktivitaas pengadaan
barang dan jasa. Korupsi dalam pengadaan barang dan jasa publik terjadi
karena adanya informasi asimetri antara prinsipal dan agen. Penawa
sebagai agen, menyimpan informasi yang tidak dapat diakses oleh
pemerintah dan akibatnya akan terjadi eksploitasi oleh agen untuk
mendapatkan keuntungan (Corci dkk, 2006) Agar peluang untuk terjadinya
korupsi dapat dibatasi maka diperlukan suatu sistem yang menggunakan
teknologi informasi. Untuk aktivitas pengadaan barang dan jasa sistem
yang mengguanakan teknologi ini dinamakan e procurement. Dengan
pemanfaatan teknologi ini, informasi pengadaan barang dan jasa menjadi
tranparan dan akuntabel yang akan berdampak pada berkurangnya
tingkat korupsi. Selain dapat mengurangi korupsi juga dapat menurunkan
waktu dan biaya untuk mengelola informasi, terintegrasi dan
pembaharuan data secara cepat. (Corci dkk, 2006) Korupsi juga dapat
terjadi karena adanya kontrak tanpa adanya suatu proses yang kompetitif.
Korupsi ini terjadi jika suatu kontrak tidak diberikan kepada penawar
terendah atau penawar yang menawarkan solusi terbaik tetapi lebih
mengarah kepada penawar yang mampu memberikan suap yant tinggi.
Akibatnya pengguna akhir akan membayar lebih mahal dari yang
seharusnya (Corci dkk, 2006). Pengawasan yang efektif adalah
terdapatnya pengawasan internal dan eksternal harus saling melengkapi.
Audit keuangan membantu mendeteksi dan menyelidiki penipuan dan
korupsi. Audit kinerja memberikan informasi tentang manfaat aktual
daripengadaan dan menyarankan perbaikan sistemik.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 E Government Kota Bandung


E Government kota Bandung dapat diakses melalui laman
https://bandung.go.id/. Tampilan awal laman tersebut terdapat dalam
Gambar 1. Dalam laman tersebut di tampilkan fitur fitur seperti, fitur
pemerintahan yang berisikan struktur organisasi pemerintah kota
Bandund, visi dan misi kota Bandung, program kerja pemerintah, fitur
selayang pandang berisikan informasi mengenai kondisi, sejarah dan
kependudukan kota Bandung, fitur sarana dan prasarana yang berisikan
bagaimana seluruh sarana dan prasarana yang ada di Kota Bandung, fitur
layanan publik yang berisikan berbagai perijinan, administrasi
kependudukan, pengaduan masyarakat, pengadaan barang dan jasa,
pengujian kendaraan bermotor, informasi publik dan bursa kerja, fitur
bank data berkaitan dengan open data dan arsip data, fitur transparansi
keuangan yang berisikan transparansinya pengelolaan anggaran di kota
Bandung, fitur pengaduan masyarakat, fitur pajak dan restribusi yang
merujuk kepada laman http://bppd.bandung.go.id/. Laman ini
merupakan laman mengenai cara pembayaran pajak daeran secara
online, fitur Bandung hari yang berisikan mengenai banyaknya berita dan
event Kota Bandung, fitur pengumuman yang berisikan berbagai hal yang
perlu diumumkan kepada warga, sebagai contoh pengumuman mengenai
kebijakan, hasil seleksi pegawai.

8
3.2 E Budegting
Sejak tahun 2016 sudah menggunakan e budgeting. Tujuan dari
aplikasi ini adalah untuk mencegah akses yang berpotensi menimbulkan
korupsi. Setiap Satuan Kerja Perangkat daerah harus mencantumkan
kebutuhan dari awal berdasarkan kategori yang telah ditentukan E
Budgeting berguna untuk melakukan pengawasan, sehingga anggaran
belanja dapat efisisen sesuai dengan kebutuhan. Proses penyusunan
anggaran kota Bandung disesuaikan dengan rencana pembangunan
janka panjang dan jangka menengah kota Bandung. Penyusunan
anggaran kota Bandung diawali dengan penyusunan Rencana Kerja
Pembangunan ‘Daerah (RKPD) Kota Bandung melalui Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrembang). Musrembang ini
memberikan kesempatan kepada warga kota Bandung dalam
penyusunan anggaran. Informasi berkaitan dengan musrembang dapat di
akses melalui http://musrenbang.bandung.go.id/login. RKPD kemudian
disahkan oleh Walikota Bandung dan diserahkan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRP). Setelah terdapat kesepakatan antara
pemerintah kota Bandung dan DPRD maka RKPD disahkan menjadi
APBD. Proses penyusunan anggraran terdapat pada gambar 2.

9
E Budgeting di kota Bandung dapat di akses melalui laman
http://apbd.bandung.go.id/login#, dan pengelolaan APBD dapat diakses
melalui laman https://bandung.go.id/ pada fitur tranparansi keuangan.
Pada fitur tersebut terdapat transparansi pengelolaan anggaran daerah
yang meliputi Ringkasan Rencana Kerja Anggaran (RKA), Rancangan
peraturan daerah (Raperda) tentang APBD, Peraturan Daerah (Perda)
tentang APBD, Peraturan Walikota (Perwal) tentang penjabaran APBD,
Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran, Rancangan Peraturan
Walikota Tentang Perubahan Penjabaran APBD, Peraturan Walikota
Tentang Perubahan Penjabaran APBD, Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran

3.3 E Procurement
E Procurement kota Bandung dapat diakses melalui Bandung
Integrated Resources Management System (BIRMS),
https://birms.bandung.go.id/. BIRMS merupakan aplikasi yang
berkaitan dengan Pengelolaan sumber daya pemerintahan yang
terintegrasi dalam aktifitas birokrasi mulai dari hulu hingga hilir. BIRMS
memanfaatkan Teknologi Informasi untuk menunjang tata kelola
pemerintahan yang baik, efisien, efektif, transparan, akuntabel dan
tertib administrasi. Tampilan laman aplikasi BIRMS dapat di lihat pada
Gambar 2.

BIRMS memiliki beberapa aplikasi, yaitu :


 E project planning, yaitu sistem perencanaan kegiatan yang
berfungsi sebagai catatan rincian rencanan kergiatan yang

10
ditetapkan
 E Procurement yang terintegrasi dengan laman
http://lpse.bandung.go.id/eproc4, melalui laman tersebut warga
masyarakat dapat memperoleh dan mengikuti aktivitas lelang
pengadaan barang dan jasa. Pada laman ini juga terdapat
identitas peserta tender, hasil evaluasi (evaluasi terhadap
Administrasi, teknis, kualifikasi dan harga) , juga dijelaskan
peserta pemenang tender tersebut, tetapi tanpa disebutkan
alasannya
 E kontrak, merupakan sistem yang berfungsi sebagai pengatur
pembuatan kontrak. Kontrak yang dimaksud adalah kontrak
yang berasal dari e pengadaan langsung maupun e penunjukan
langsung hingga pencarian keuangan
 E progress merupakan sistem yang mendokumentasikan
pelaporan pekerjaan dan berita acara yang berfungsi sebagai
prasyarat utama pengajuan pembayaran
 E performance merupakan sistem yang berfungsi untuk
pengendalian kinerja. Sistem ini juga memberikan fasilitas untuk
penyusunan kinerja kegiatan dan kinerja personil, pengumpulan
data capaian kinerja.
 E asset, merupakan sistem yang berfungsi memberikan informasi
aset pemerintah kota Bandung yang diukur berdarakan
oengadaan barang atau jasa melalui melalui e-procurement
maupun e-contract.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
E budgeting kota Bandung telah memberikan informasi yang
tranparan mengenai Informasi usulan anggaran, anggaran, dan
implementasi anggaran. Semua informasi ini dapat diakses secara mudah
pada laman https://bandung.go.id/ pada fitur tranparansi keuangan. Satu
komponen penting yang tidak terdapat pada laman tersebut adalah
informasi mengenai hasil audit. Kegiatan audit sangat di perlukan untuk
pengendalian dan pengawasan yang berkaitan dengan kegiatan investasi
dan pengeluaran, akuntansi dana, efisiesni pengeluaran. Audit juga di
perlukan untuk pengukuran kinerja yang berkaitan dengan sistem
pengendalian kualitas, efektivitas kinerja, efisiensi proses pengambilan
keputusan, kualitas layanan pemerintah seta kebijakan kepegawaian,
ketrampilan dan pengetahuan angota staf (IT Working Group, 2004)
E budgeting kota Bandung juga telah bersifat akuntabel. Syarat
akuntabilitas yaitu harus dipenuhinya peluang bagi publik untuk
berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Untuk dapat
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, masyarakat dapat
mengetahui informasinya melalui laman
http://musrenbang.bandung.go.id/login. Sayangnya laman ini belum
teritegrasi dengan laman https://bandung.go.id/. Untuk kegiatan
pengawasan implementasi anggaran oleh masyarakat, belum ada aplikasi
secara khusus. Jika masyarakat menemukan penyimpangan pelaksaan
anggaran mungkin masyarakat dapat menginformasikannya melalui
aplikasi LAPOR.
E Procuerement kota Bandung telah menyediakan informasi yang
tranparan. Informasi pengadaan barang dan jasa dapat dengan mudah
diakses melalui laman https://birms.bandung.go.id/. Untuk mengikuti lelang
pengadaan barang dan jasa terdapat informasi yang tepat waktu atinya

12
terdapat tenggat waktu yang cukup untuk mengikuti lelang yang dilakukan
oleh pemerintah. Informasi yang disediakan juga konsisten artinya untuk
mendapatkan tender, setiap peserta tender harus memenuhi beberapa
persyaratan yang telah ditentukan seperti kelengkapan admnistrasi dan
teknis. Kegiatan pengadaaan barang dan jasa dilakukan secara obyektif
melalui kegiatan evaluasi yang meliputi evaluasi kualifiksi dan harga.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut ditentukan pemenang tender, tetapi
kekurangannya adalah tidak adanya informasi mengenai alasan peserta
dinyatakan sebagai pemenang. E Procurement kota Bamdung belum
menyediakan fasilitas yang akuntabel.Akuntabilitas dalam e procurement
adalah terdapatnya rantai tangung jawab dan pengawasan yang jelas.
Sistem e procurement belum menyediakan sistem untuk memfalitasi jika
terdapat keluhan dari pemasok dan belum menyediakan sistem yang
melibatkan masyarakat dalam pengawasan pengadaan barang dan jasa.

4.2 Saran
E government kota Bandung yang berkaitan dengan anggaran dan
pengadaan barang telah tranparan dan akuntabel, tetapi masih perlu
dilakukan perbaikan. Perbaikan yang diperlukan :
 Untuk anggaran, sebaiknya dilengkapi dengan informasi
mengenai laporan hasil audit. Hasil audit ini sangat diperlukan
untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi kinerja pemerintah.
Selain itu laman http://musrenbang.bandung.go.id/login
terintegrasi dengan laman https://bandung.go.id/. E budgeting
juga harus memberikan fasilitas bagi warga untuk melakukan
pengawasan penggunaan anggaran.
 Untuk pengadaan barang dan jasa, dalam penentuan pemenang
tender pengadaan barang dan jasa sebaikanya di jelaskan
alasan mengapa peserta tender tersebut layak sebagai
pemenang. Agar lebih akuntabel, sistem pengadaan barang dan
jasa harus dapat memfalitasi jika terdapat keluhan dari pemasok
dan belum menyediakan sistem yang melibatkan masyarakat
dalam pengawasan pengadaan barang dan jasa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Angga, Dita, 2017. Sistem E-Government Belum Efektif. Koran Sindo.


http://koran- sindo.com/page/news/2017-03-
13/0/26/Sistem_E_Government_Belum_Efektif?
fbclid=IwAR3cWrd9RMOmZB8EhWlIYhoCPGX
qC_9vbkK15BVrmD3MeAb0T9Hu9AvHjn0

Sita N, 2018. Penerapan Sistem E-government di Indonesia.


https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/2 3/penerapan-
sistem-e-government-di-indonesia? fbclid=IwAR0T-
cJDK_d3frsLewV3zLhY37sU7t8OnJ5dNjGSRRlU 2cD3IIOLYTdSItw
Meilisa, Hilda 2019. KPK Sebut 80% Korupsi Terkait Pengadaan
Barang dan Jasa, detikNews.
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d- 4448060/kpk-sebut-80-
korupsi-terkait-pengadaan- barang-dan-jasa
Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo, 2016. Keterbukaan
Informasi Publik Menjamin Kualitas Hidup yang Lebih Baik.
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/8076
/keterbukaan-informasi-publik-menjamin-kualitas- hidup-yang-lebih-
baik/0/artikel_gpr

14

Anda mungkin juga menyukai