Anda di halaman 1dari 18

EFEKTIVITAS PRODUK DIGITAL PTUN DALAM PELAYANAN PUBLIK

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

untuk memenuhi sebagian persyaratan lulus Mata Kuliah


Kuliah Kerja Lapangan

DISUSUN OLEH :

AGUNG PURNOMO ( 201820098 )

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM (S1)


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
MURIA KUDUS TAHUN 2021

HALAMAN PENGESAHAN

1
Efektivitas Produk Digital PTUN dalam Pelayanan Publik

Tanggal 17 Bulan April Tahun 2021 s.d. Tanggal 23 Bulan April Tahun 2021

Kudus, 17 April 2021

Dosen Pembimbing Lapangan

Suyoto S.H,M.H
NIP.060797000002101

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah Swt yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) laporan ini disusun
untuk memenuhi mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan judul “Efektivitas
Produk Digital PTUN dalam Pelayanan Publik”.laporan ini menjelaskan tentang keefektifan
dalam pelayanan publik yang ada di pengadilan secara online.
2
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelompok kami dalam
menyusun laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi mahasiswa yang
mengikuti kegiatan Kuliah kerja Lapangan (KKL) serta bagi masyarakat pada umumnya.

Kudus ,17 April 2021

penyusun

DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

BAB II TUJUAN............................................................................................................3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................4

BAB IV PENUTUP........................................................................................................8
3
1.KESIMPULAN.............................................................................................................8

2.SARAN.......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

LAMPIRAN...................................................................................................................12

4
BAB 1
PENDAHULUAN
Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan
maupun pelaksanaan ketentuan peraturan undang-undang. Pelayanan publik dapat disediakan
oleh pemerintah maupun pihak swasta. Diantara dua penyedia pelayanan publik tersebut,
masyarakat tentu lebih sering berinteraksi dengan pemerintah karena terdapat beberapa bentuk
pelayanan yang hanya bisa dipenuhi oleh pemerintah saja. Selain itu pemerintah juga memiliki
peranan lebih banyak dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat dibanding dengan pihak
swasta.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, aparatur pemerintah bertanggung jawab untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam rangka menciptakan
kesejahteraan masyarakat.Pelayanan terbaik adalah pelayanan yang berkualitas. Pelayanan
yang berkualitas merupakan kunci yang harus dijaga oleh pemerintah karena akan
mencerminkan pula kualitas pemerintahan itu sendiri.Apabila pelayanan diberikan secara baik
dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, maka masyarakat akan merasa puas dengan
apa yang diberikan sehingga masyarakat dapat menilai bahwa pelayanan yang diterimanya
berkualitas.
Birokrasi merupakan sarana dan alat dalam penyelenggaraan pelayanan yang dilakukan oleh
pemerintah. Sebagai suatu sarana dan alat penguhubung antara masyarakat dan pemerintah,
maka birokrasi memiliki peran strategis yang menentukan apakah suatu pelayanan yang
diberikan telah berkualitas atau belum. Namun sayangnya pengalaman sejarah telah
menimbulkan beberpa masalah seperti sentralisasi kekuasaan dan pelayanan yang penuh
dengan pungutan liar, maka dibentuklah suatu otonomi daerah. Dalam menghadapinya, maka
dibentuklah suatu otonomi daerah.
Efektivas suatu organisasi dapat diukur dengan melihat sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan baik untuk kelangsungan hidup organisasi
tersebut. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif apabila dapat diselesaikan sesuai
perencanaan baik dari segi waktu, biaya maupun mutu.
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan atau pekerjaan administrasi
dalam suatu kantor maupun perusahaan maka diperlukan adanya sistem informasi yang
optimal, karena dengan adanya sistem informasi yang baik maka pekerjaan yang yang
dilakukan pada instansi tersebut akan menjadi lebih lebih mudah. Dan apabila bagian yang

5
satu ini tidak mendapatkan perhatian maka akan bermunculan persoalan-persoalan dan
masalah- masalah yang serius yang dapat mengguncang stabilitas kantor.
Dalam UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa masyarakat
berhak mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan.
Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan perundang-undangan. Jenis-jenis
pelayanan yang dimaksud dalam UU No. 25 Tahun 2009 yaitu pelayanan administratif,
pelayanan barang, dan pelayanan jasa.

6
BAB II
TUJUAN

Tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan KKL ini yang membahas tentang
keefektifan dala pelayanan online yang diberikan PTUN,yakni :
a) Mahasiswa Mampu Meningkatkan pengetahuan praktis dalam disiplin ilmu yang
dipelajari sehingga dapat lebih memahami serta mengaplikasikan antara teori dan
praktik,Mengenai keefektifan pelayanan yang ada dipengadilan.
b) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar menjadi tim kerja yang baik
dan mengabdikan ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan masyarakat.
c) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar menjadi inovator, motivator
dan problem solver dalam menyikapi setiap permasalahan baik dalam masyarakat
maupun lingkungan kerja.

7
BAB III
PEMBAHASAN

Perkembangan informasi tehnologi (IT) dalam berbagai sektor saat ini telah
memberikan kontribusi yang sifnifikan bagi perkembangan hukum termasuk hukum
administrasi negara (HAN). Baik di indonesia maupun di negara negara lainnya. Mencermati
perkembangan yang tersebut, peradilan tata usaha negara (PTUN) sebagai salah satu badan
peradilan di bawah MAHKAMAH AGUNG R.I, telah mengantisipasi dengan melakukan
langkah-langkah dalam rangka memodernisasi peradilan supaya lebih efektif dalam
penyelesaian perkara.
E-Court adalah sebuah instrumen pengadilan sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat
dalam hal
- Pendaftaran perkara secara online
- Pembayaran panjar biaya secara online
- Pemanggilan secara online
DASAR HUKUM
- Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara dan
Persidangan di pengadilan secara elektronik
- SK KMA : 129/KMA/SK/VIII/2019
Tentang petunjuk Teknis Administrasi perkara dan persidangan di pengadilan secara
elektronik
- Surat Keputusan Dirjen Badilmiltun
Keputusan Dirjen Miltun Nomor 307/Djmt/Kep/5/2018 tentang juklak Nomor 3 tahun
2018 tentang Administrasi perkara dan persidangan di pengadilan secara elektronik
LATAR BELAKANG
- Pencari keadilan memerlukan waktu yang lama dan bolak balik untuk beracara di
pengadilan
- Sulitnya penyampaian akses alamat relas panggilan
- Memenuhi asas peradilan sederhana, cepat, dan biaya ringan
PERUBAHAN PADA PERADILAN
- Perubahan prosedur penanganan menjadi lebih mengefesiensikan waktu
dalampenanganan perkara
- Perubahan cara berinteraksi dengan apatur pengadilan menjadi mengurangi para pihak
berperkara datang ke pengadilan,mengkanalisasi cara berinteraksi

8
- Informasi-informasi elektronik pengadilan menjadi memudahkan dalam mencari
informasi dan pengetahuan
MANFAAT
1. Menghemat waktu dan biaya dalam proses perkara
2. Pembayaran biaya panjar dilakukan dengan virtual account yang dapat di bayarkan
melalui bank dan saluran elektronik (Multi Chanel) yang tersedia
3. Dokumen terarsip secara baik dan tepat diakses dari berbagai lokasi dan media.
SYARAT DAN TAHAP PENGGUNA TERDAFTAR
1. KTP
2. Kartu tanda anggota
3. Advokat
4. Berita acara sumpah advokat
- Registrasi akun
- Melengkapi data advokat
- Validasi data di PT
TATA CARA PENDAFTARAN PERKARA
- Memilih pengadilan yang berwenang
- Mendaftarkan surat kuasa khusus;
- Membayar PNBP pendaftaran surat kuasa
- Mendapatkan nomor pendaftaran online (bukan nomor perkara)
- Mengingat data para pihak
- Mengunggah dokumen gugatan/permohonan dan surat persetujuan prinsipal untuk
beracara secara elektronik
- Mendapatkan perhitungan taksira biaya panjar (e-SKUM)
- Melakukan pembayaran panjar biaya perkara

PEMANGGILAN/PEMBERITAHUAN (E-SUMMON)
- Disampaikan kepada penggugat yang mendaftar secara e-court dan tergugat atau pihak
lain yang setuju di panggil secara elektronik
- Panggilan sidang pertama kepada tergugat di lakukan secara manual
- Ditujukan ke domisili elektronik (email) para pihak melalui aplikasi e-court
- Ditembuskan kepada pengadilan tempat pihak yang berdomisili di luar yurisdikasi
setempat
- Panggilan/pemberitahuan kepada pihak di luar negeri berdasarkan ketentuan yang berlaku

9
- Sah dan patut jika terkirim ke domisili elektronik dalam tenggang waktu yang ditentukan
undang-undang
PROSES JAWAB –JINAWAB SECARA ELEKTRONIK UNTUK ACARA BIASA
- Sebelum Persidangan Elektronik
a. Ketua PTUN melakukan Dimmisal Proses Ketentuan Pasal 62 UU Peraturan,
selanjutnya menetapkan Majelis Hakim
b. Dilakukan Pemeriksaan Persiapan Pasal 63 UU Peraturan : Penyerahan surat
kuasa, asli surat gugatan, melihat asli dan/atau menyerahkan fotokopi objek sengketa
dan asli persetujuan prinsipal
c. Pemberian arahan mengenai teknis persidangan elektronik, hak dan kewajiban para
pihak, serta jadwal rencana persidangan elektronik dalam pemeriksaan persiapan
terakhir
d. Membuat penetapan hari sidang di SIPP dan memastikan jadwal sidang pertama telah
sinkron dengan website e-court
e. Membuat jadwal penetapan jadwal persidangan elektronik (Gugatan Jawaban, Replik
dan Duplik) dan penyampaiannya kepada para pihak melalui sistem informasi
pengadilan (menu catatan e-court, surat elektronik domisili para pihak, unggah data
pada SIPP.
GUGATAN PERSIDANGAN ELEKTRONIK
- Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan/pejabat TUN dan
diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan, Verifikasi yang di lakukan oleh
hakim ketua sidang dapat di maknai sebagai pembacaan gugatan secara elektronik
(ketentuan Pasal 74 ayat (1) dan analogi Pasal 26 ayat (2) Perma No. Tahun 2019)
- Memanfaatkan semaksimal mungkin menu catatan persidangan fungsi informatif dan
konfrontatif
- Pengunggahan informasi persidangan elektronik pada SIPP (lokal, web dan sinkronisasi
dengan SIPP MA) sebagai perwujudan asas persidangan terbuka untuk umum
- Berita sidang elektronik setidaknya memuat : informasi kehadiran para pihak, sidang
terbuka untuk umum, kegiatan persidangan yang meliputi menerima, memeriksa dan
meneruskan (memverivikasi) dokumen Gugatan, catatan persidangan ( bila ada) dan
tundaan sidang berikutnya
SIDANG PENYAMPAIAN JAWABAN SECARA ELEKTRONIK
- Jawaban merupakan sangkalan-sangkalan / bantahan-bantahan terhadap dalil-dalil yang di
kemukakan oleh penggugat di dalam gugatannya
- Proses sidang jawaban pada prinsipnya sama dengan sidang gugatan
10
- Tergugat mengunggah dokumen surat jawaban pada website e-Court dalam format PDF
dan RTF/DOC pada menu yang tersedia. Dokumen dapat di kirm setetlah terdapat
tundaan sidang dan di tutup sesuai jadwal sidang
- Setelah sidang di buka, hakim ketua sidang menerima, memeriksa dan meneruskan
(verifikasi) dokumen surat jawaban kepada pihak penggugat
SIDANG PENYAMPAIAN REPLIK SECARA ELEKTRONIK
- Replik adalah jawaban balasan oleh penggugat atas jawaban tergugat. Replik biasanya
berisi dalil-dalil atau hal-hal tambahan untuk menguatkan dalil-dalil gugatan penggugat.
Untuk menyusun replik biasanya cukup dengan mengikuti poin-poin jawaban tergugat.
Dalam replik, penggugat dapat pula mengajukan hal-hal baru untuk menguatkan dalil
gugatannya
- Penggugat mengunggah dokumen replik pada website e-court dalam format PDF dan
RTF/DOC pada menu yang tersedia. Dokumen dapat di kirm setetlah terdapat tundaan
sidang dan di tutup sesuai jadwal sidang
- Setelah sidang di buka, hakim ketua sidang menerima, memeriksa dan meneruskan
(verifikasi) dokumen replik kepada pihak tergugat
GUGATAN PERSIDANGAN ELEKTRONIK
- Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan/pejabat TUN dan
diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan, Verifikasi yang di lakukan oleh
hakim ketua sidang dapat di maknai sebagai pembacaan gugatan secara elektronik
(ketentuan Pasal 74 ayat (1) dan analogi Pasal 26 ayat (2) Perma No. Tahun 2019)
- Memanfaatkan semaksimal mungkin menu catatan persidangan fungsi informatif dan
konfrontatif
- Pengunggahan informasi persidangan elektronik pada SIPP (lokal, web dan sinkronisasi
dengan SIPP MA) sebagai perwujudan asas persidangan terbuka untuk umum
- Berita sidang elektronik setidaknya memuat : informasi kehadiran para pihak, sidang
terbuka untuk umum, kegiatan persidangan yang meliputi menerima, memeriksa dan
meneruskan (memverivikasi) dokumen Gugatan, catatan persidangan ( bila ada) dan
tundaan sidang berikutnya
SIDANG PENYAMPAIAN DUPLIK SECARA ELEKTRONIK
- Duplik adalah jawaban tergugat atas replik penggugat. Dengan demikian jelas bahwa isi
duplik mengenai dalil-dalil menguatkan jawaban tergugat. Penyusunan duplik biasanya
berdasarkan poin-poin replik penggugat. Pada duplik tergugat masih terdapat gugatan
atau sekedar untuk menguatkan dalil-dalil jawabannya

11
- Proses sidang duplik pada prinsipnya sama dengan sidang elektronik gugatan jawaban
dan replik
- Tergugat menggugah dokumen Duplik pada website e-court dalam format PDF dan
RTF/DOC pada menu yang tersedia. Dokumen dapat di kirm setetlah terdapat tundaan
sidang dan di tutup sesuai jadwal sidang
- Setelah sidang di buka, hakim ketua sidang menerima, memeriksa dan meneruskan
(verifikasi) dokumen replik kepada pihak tergugat
PEMBUKTIAN SECARA ELEKTRONIK
- Pembuktian : Menyakinkan hakim tentang kebenaran dalil-dalil yang di kemukakan
dalam suatu persengketaan (R. SOEKBEKTI).
- Bukti dan alat bukti : bukti adalah sesuatu untuk menyakinkan akan kebenaran suatu
pendirian. Alat bukti ialah alat yang dipergunakan untuk membuktikan dalil-dalil suatu
pihak di pengadilan (R. SOEBEKTI)
- Persidangan secara elektronik : serangkaian proses memeriksa dan mengadili perkara oleh
pengadilan yang komunikasi (pasal 1 angka 7 Perma No. 1 Tahun 2019).
- Pembuktian pada persidangan elektronik, dalam hal ini, merupakan proses pengajuan
bukti-bukti yang dilakukan dalam persidangan secara elektronik
PEMERIKSAAN SAKSI/AHLI :
Pemeriksaan saksi /ahli diatur dalam pasal 24 PERMA No. 1/2019 jo. Keputusan ketua
MARI No. 129/KMA/SK/ VII/2019, dalam lampiran, huruf E, angka 5, yang intinya ;
- Dalam hal di sepakati para pihak. Pemeriksaan saksi dan atau ahli dapat
dilaksanakan secara jarak jauh melalui media komunikasi audio visual, sehingga
semua pihak saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpatisipasi
dalam persidangan
- Persidangan tersebut di laksanakan dengan infrastruktur pada pengadilan dimana
saksi dan/atau ahli memberikan keterangan di bawah sumpah, di hadapan hakim
dan panitera pengganti yang di tunjuk oleh ketua pengadilan setempat;
- Segala biaya yang timbul di bebankan kepada penggugat dan/atau kepada pihak
tergugat yang menghendaki.
PEMBUKTIAN DALAM PERSIDANGAN SECARA ELEKTRONIK :
- Pasal 25 Perma wajib No. 1/2019: Persidangan pembuktian dilaksanakan sesuai hukum
acara yang berlaku
- Proses penyampaian bukti surat/tertulis terdapat dalam keputusan ketua MARI No.
129/KA/SK/VII/20129, dalam lampiran, huruf E, angka 5, huruf a dan b :

12
a. Para pihak wajib mengunggah dokumen bukti-bukti surat yang bermaterai ke dalam
sistem informasi pengadilan
b. Asli dari surat-surat bukti tersebut di perlihatkan di muka sidang yang telah di tetapkan.
KESIMPULAN SECARA ELEKTRONIK
1. Konklusi adalah kesimpulan-kesimpulan yang di buat oleh masing-masing pihak sesudah
terjadi jawab-menjawab dan pembuktian sehingga akhirnya dapat diambil suatu
kesimpulan mengenai duduk perkara sebenarnya. Konklusi bukan merupakan keharusan,
akan tetapi sudah menjadi kebiasaan dalam praktek peradilan, dan HIR/R.Bg pun tidak
mengaturnya, tujuan konklusi adalah untuk menyampaikan pendapat para pihak kepada
hakim tentang terbukti atau tidaknya suatu gugatan.
- Kesimpulan jawab-menjawab tentang hal-hal apa yang di anggap telah terbukti
atau tidak terbukti
- Kesimpulan dari bukti-bukti tertulis yang dikemukakan secara singkat dan jelas,
kemudian di rumuskan hal-hal yang dianggap terbukti atau tidak dari bukti-bukti
tersebut.
- Kesimpulan dari saksi-saksi mengenai inti-inti pokok dari keterangan dari masing-
masing saksi penggugat maupun tergugat, selanjutnya dari keterangan saksi-saksi
tersebut disimpulkan hal-hal yang terbukti atau tidak terbukti.
- Dan lain-lain hal mengenai penilaian terhadap alat bukti secara lengkap
- Jadi konklusi di harapkan akan mempermudah hakim untuk mengambil keputusan
terhadap perkara yang sudah diperiksa, asal saja konklusi itu di susun secara jujur
dan benar.

PRODUK DIGITAL PTUN ( PUTUSAN SECARA ELEKTRONIK )


- Putusan: merupakan pernyataan yang oleh Hakim, sebagai pejabat negara yang diberi
wewenang untuk itu, di ucapkan persidangan dan berujuan untuk mengakhiri atau
menyelesaikan suatu perkara atau sengketa antara para pihak (Sudikno Mertokusumo)
- Proses memutus, isi, dan sistematika putusan tetap mengacu kepada ketentuan-ketentuan
Pasal 97 dan pasal 108 sampai pasal 112 UU peraturan
PEMBACAAN PUTUSAN SECARA ELEKTRONIK
- Putusan dalam persidangan yang dilaksanakan secara elektronik dibacakan secara
elektronik melalui sistem informasi pengadilan sebagaimana diatur dalam PERMA 1
tahun 2019 dan KMA 129.

13
- Panitera / Panitera pengganti yang bertanggung jawab dalam perkara tersebut haruslah
membantu MH sampai dengan selesainya pengunggahan putusan, perlu diingat bahwa
panitera / panitera pengganti turut membutuhkan tanda tangan dalam putusan tersebut.
- Meskipun ada menu tambah putusan akhir di SIPP panitera / PP yang menangani,
seyogyanya yang mengunggah adalah MH yang menangani perkara.
- begitu pula menu edit dokumen salinan putusan terdapat di e-Court seharusnya menu ini
tidak pernah di gunakan oleh panitera/PP
SALINAN PUTUSAN SECARA ELEKTRONIK
Yang perlu di ketahui para pihak mengunduh salinan Elektronik :
- Per pembayaran adalah untuk sekali unduhan > apabila ingin mengunduh lagi, maka para
pihak yang membutuhkan harus melakukan pembayaran PNBP lagi
- Dalam mengunduh SANGAT disarankan untuk mengunduh melalui browser tanpa
memakai program/software tambahan untuk mengunduh > hal ini di karenakan dalam
sistem telah diproteksi agar tidak terjadi pengunduhan lebih dari 1x tiap pembayaran
PNBP

14
BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari urain yang telah penulis paparkan di atas, yang merupakan jawaban dari
rumusan masalah yang telah dirumuskan dapat disimpulkan, bahwa Efektivitas produk
digital PTUN dalam pelayanan publik di Indonesia saat ini telah membantu
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan secara efisien atau menghemat waktu
supaya permasalahan yang diajukan ke pengadilan cepat terselesaikan. Bahwa
penerapan aplikasi e-court dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di
pengadilan telah dapat menciptakan efektivitas. Pelaksanaan e-court sesuai dengan
ketentuan peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2019.

15
2. SARAN
Untuk mendapatkan pelayanan publik yang optimal pemerintah dapat
mengembangkan dan menyebarluaskan pelayanan produk digital yang diberikan oleh
pengadilan tata usaha negara agar tidak sedikit masyarakat yang tahu adanya pelayanan online
tersebut
Segenap krtitik dan saran yang membangun sangat kami perlukan demi terciptanya perubahan
yang lebih baik

16
Daftar Pustaka
Kukuh Setiady, SH, MH (Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang)
http://www.journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
kmp6b0b431972full.pdf
Ojs.unm.ac.id
Repository.uma.ac.id

17
Lampiran lampiran

18

Anda mungkin juga menyukai