KABUPATEN/KOTA
KELOMPOK VIII :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga
dengan sebaik-baiknya.
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, namun tidak
(penulis)
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
1. Pengertian APBD.........................................................................................3
2. Fungsi APBD...............................................................................................5
3. Prinsip-Prinsip APBD..................................................................................6
4. Sumber Pendapatan Daerah.........................................................................7
5. Proses Penyusunan APBD............................................................................9
6. Proses Penetapan APBD............................................................................12
1. Kesimpulan ...............................................................................................16
2. Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah
yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD,
dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Suatu daerah tidak akan dapat
setiap tahun yang telah disetujui oleh anggota DPRD (Dewan perwakilan
Tahun 2006, struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan APBD ?
2. Apa fungsi APBD
3. Bagaimana Prinsip – prinsip APBD ?
4. Darimana sumber pendapatan daerah ?
5. Bagaimana proses penyusunan APBD ?
6. Bagaimana proses penetapan APBD?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU No. 17 Tahun 2003
dalam APBD. Demikian pula semua pengeluaran daerah dan ikatan yang
sesuai jumlah dan sasaran yang ditetapkan dalam APBD. Karena APBD
keuangan daerah.
Tahun anggaran APBD sama dengan tahun anggaran APBN yaitu
3
bersangkutan. Sehingga pengelolaan, pengendalian, dan pengawasan
realisasi belanja tidak boleh melebihi jumlah anggaran belanja yang telah
beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia anggaran
(DAU) dan Dana Alokasi Khusus, kemudian pendapatan yang sah seperti
dana hibah atau dana darurat. Pembiayaan yaitu setiap penerimaan yang
anggaran berikutnya.
4
2. Fungsi APBD
Fungsi dari APBD antara lain :
a. Fungsi otorisasi yaitu bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk
bersangkutan.
b. Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran daerah
ditetapkan.
d. Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran daerah harus
3. Prinsip-Prinnsip APBD
a. Kesatuan, azas ini menghendaki agar semua Pendapatan dan
5
d. Spesialitas, azas ini mewajibkan agar kredit anggaran yang
pada kas.
f. Kas, azas ini menghendaki anggaran suatu tahun anggaran
kas daerah.
6
4. Sumber pendapatan daerah
meliputi:
a. transfer Pemerintah Pusat terdiri atas :
1. dana perimbangan;
2. dana otonomi khusus;
3. dana keistimewaan; dan
4. dana Desa.
b. transfer antar-Daerah terdiri atas :
1. pendapatan bagi hasil; dan
2. bantuan keuangan.
meliputi :
daerah sebagai hasil dari pengelolaan sumber daya alam didaerah oleh
pemerintah pusat.
7
Yaitu dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada
8
4) Penyelenggaraan urusan pemerintahan kabupaten/kota yang
penugasannya dilimpahkan kepada desa, didanai dari dan atas
beban APBD kabupaten/kota.
Seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintahan daerah
baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa pada tahun anggaran
yang berkenaan harus dianggarkan dalam APBD. Penganggaran
penerimaan dan pengeluaran APBD harus memiliki dasar hukum
penganggaran. Anggaran belanja daerah diprioritaskan untuk
melaksanakan kewajiban pemerintahan daerah sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
a. Rencana Kerja Pemerintahan Daerah.
Penyusunan APBD berpedoman kepada Rencana Kerja
Pemerintah Daerah. Karena itu kegiatan pertama dalam
penyusunan APBD adalah penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD). Pemerintah daerah menyusun RKPD yang
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dengan menggunakan bahan dari
Renja SKPD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang mengacu
kepada Rencana Kerja Pemerintah Pusat.
b. Kebijakan Umum APBD
Setelah Rencana Kerja Pemerintah Daerah ditetapkan,
Pemerintah daerah perlu menyusun Kebijakan Umum APBD
(KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
yang menjadi acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD.
c. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
Selanjutnya berdasarkan KUA yang telah disepakati,
pemerintah daerah menyusun rancangan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (PPAS).
d. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
Berdasarkan nota kesepakatan yang berisi KUA dan PPAS,
TAPD menyiapkan rancangan surat edaran kepala daerah tentang
9
pedoman penyusunan RKA SKPD sebagai acuan kepala SKPD
dalam menyusun RKA-SKPD.
e. Penyiapan Raperda APBD
Selanjutnya, berdasarkan RKA-SKPD yang telah disusun
oleh SKPD dilakukan pembahasan penyusunan Raperda oleh
TAPD. Pembahasan oleh TAPD dilakukan untuk menelaah
kesesuaian antara RKA-SKPD dengan KUA, PPA, prakiraan maju
yang telah disetujui tahun anggaran sebelumnya, dan dokumen
perencanaan lainnya, serta capaian kinerja, indikator kinerja,
kelompok sasaran kegiatan, standar analisis belanja, standar satuan
harga, standar pelayanan minimal, serta sinkronisasi program dan
kegiatan antar SKPD.
f. Penyampaian dan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD
Kepala daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah
tentang APBD beserta lampirannya kepada DPRD paling lambat
pada minggu pertama bulan Oktober tahun anggaran sebelumnya
dari tahun yang direncanakan untuk mendapatkan persetujuan
bersama. Pengambilan keputusan bersama DPRD dan kepala
daerah terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD
dilakukan paling lama 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang
bersangkutan dilaksanakan
g. Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan
Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD
Rancangan peraturan daerah Kabupaten/Kota tentang
APBD yang telah disetujui bersama DPRD dan rancangan
peraturan Bupati/Walikota tentang penjabaran APBD sebelum
ditetapkan oleh Bupati paling lama 3 (tiga) hari kerja disampaikan
terlebih dahulu kepada Gubernur untuk dievaluasi
h. Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD
10
Rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan
peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD yang telah
dievaluasi ditetapkan oleh kepala daerah menjadi peraturan daerah
tentang APBD dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran
APBD. Penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan
peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD tersebut
dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran
sebelumnya.
i.
11
6. Proses penetapan APBD
Penetapan anggaran merupakan tahapan yang dimulai ketika pihak
berikut:
1. Penyampaian dan Pembahasan Raperda tentang APBD.
Menurut ketentuan dari Pasal 104 Permendagri No. 13
12
oleh pemerintahan kabupaten/kota setelah mendapat
APBD tersebut.
3. Penetapan Perda tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah
13
Prosedur tentang penetapan APBD diatur dalam Undang-
58/2005).
4. Kepala daerah menyampaikan rancangan kebijakan umum
58/2005).
5. Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati,
14
minggu kedua bulan Juli tahun anggaran sebelumnya (Pasal
Pasal 45 PP 58/2005).
8. Apabila DPRD tidak menyetujui Rancangan Perda
15
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. Belanja Daerah
kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
3. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah.
16
2. SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18