• Kehidupan Pribadi :
1. Keserasian antara dirinya dengan Sang
Maha Kuasa/ Pencipta, yang tercakup
dalam bidangkeimanan.
2. Keserasian antara dirinya dengan hati
nurani, yang tercakup dalam bidang
akhlaq
• Kehidupan antar pribadi :
1. Keserasian dalam pergaulan hidup dengan
sesamanya yang tercakupdalam bidang
kesopanan/ sopan santun/Etika/ moral
2. Keserasian antara ketertiban dengan
kebebasan/ketentraman dalam pergaulan
hidup, yang tercakup dalam bidangkedamaian/
hukum
Keempat bidang ini terjalin dalam wadah
jasmaniah ( somatologi) dan adonan rokhaniah
(psycologis)
KEADILAN
• Apa yang dimaksud dengan keadilan ?
• Menurut Noto Hamidjojo Keadilan itu adalah
kehendak yang ajeg dan menetap untuk
memberikan kepada masing-masing haknya.
• Hukum tidak merumuskan apa yang disebutkan
keadilan .Hukum hanya memasukkan pengertian
keadilan secara tersirat di dalam ketentuan-
ketentuaannya. Justru perbuatan itu melangggar
hukum, maka timbul pengertian tidak adil.
• Di dalam pengertian hukum ,keadilan dipisah-
pisahkan menjadi beberapa jenis :
• a. Keadilan Komutatif.
Yang ada dalam hukum Perdata : Prestasi sama dengan
Kontra Prestasi.
• b. Keadilan Distributif.
Yang ada dalam Hukum tata negara : Yakni memberikan
kepada masing-masing haknya dengan
memperhitungkan perbedaan kwalitas/kecakapan.
• c. Keadilan Vindikatif.
Yang ada dalam hukum Pidana : Yakni memberilan
kepada masing-masing hukumannya sesuai dengan
kejahatannya.
• d. Keadilan Kreatif :
Yakni memberikan masing-masing jasanya pada
negara.
• e. Keadilan Protektif :
Yakni memberikan kepad masing-masing
pengayoman yang di perlukan dan yang menjadi
haknya.
• f. Keadilan Legalis :
Yakni Keadilan menuntut ketaatan kepada
Undang-undang
KEPATUTAN
• Kepatutan itu wajib dipelihara dalam
penerapan Undang-undang untuk
menghilangkan ketajamannya.
KEJUJURAN
• Pengabdi/Pemelihara hukum harus
mempunyai sifat jujur dalam menangani
hukum dan dalam melayani masyarakat
pencari keadilan .
Penemuan hukum
rechtsvinding/law finding
1. Apakah sekedar penerapan hukum,yakni
memasukkan fakta posita (premis minor)
kedalam peraturan hukum/uu (premis mayor)
secara silogisme formil untuk selanjutnya
ditarik konsklusi sebagaimana dianut oleh
aliran positivisme hukum.
2. Apakah penerapan hukum dengan dasar
bahwa uu tidak selalu lengkap tetapi uu
dianggap memiliki ekspasi logis sebagaimana
aliran konstruktion jurisprudenz
3. Apakah dalam melihat masalah hukum
dan berbagai kepentingan dan nilai2
dalam mayarakat bila perlu dengan
pembentukan hukum dan uu dianggap
sebagai kompas, jiwa dan aspirasi
masyarakat; hukum kebiasaan
digunakan sebagai sumber hukum
utama sebagaimana aliran sejarah
hukum atau sosiologis.
4. Apakah sebagai penciptaan hukum
(rechtschepping) sebagaimana diajarkan
oleh aliran hukum bebas, yakni bebas
dari ikatan mutlak uu dan bebas
mempertimbangkan kepentingan2
masyarakat yang saling berlawanan
seinga di capai ketentraman dan
keharmonisan
5. Apakah sebagai penemuan hukum yang
merupakankarya logis-rasional sekaligus etis-
irrasional sebagaiamana aliran hukum terbuka
Penemuan hukum secara umum adalah
keseluruhan proses berfikir dari seorang iurist
dengan menggunakan suatu metode yang
mengantarkannya pada sebuah keputusan
hukum/pengembangan hukum/pertumbuhan
hukum
• Penemuan hukum secara khusus adalah
proses /karya yang dilakukan oleh iurist
untuk menetapkan benar/tidak benar
menurut hukum dalam suatu situasi
konkrit, yang ajukan pada hati nurani
• Logis-rasional ilmiah sekaligus intuitif
irrasional.
Kode etik dan pedoman
prilaku hakim
Dasar : keputusan bersama Ketua Mahkamah
Agung RI
dng Ketua KY RI nomor :
047/KMA/SKBIV/2009
----------------------------------------
02/SKB/P.KY/IV/2009
Berperilaku adil :
Adil bermakna menempatkan sesuatu pad
atempatnya dan memberikan yang menjadi
haknya
Equality before the law
Fairness
lanjutan
Hakim wajib melaksanakan tugas2 hukumnya dengan
menghormati asas praduga tak bersalah tanpa mengharap
imbalan
Hakim wajib tidak memihak
Hakim wajib menghindarkan hal-hal yang dpt mengakibatkan
pencabutan haknya untuk mengadili perkara
Hakim dilarang memberikan kesan istimewa pada salah satu
pihak
Kaim dilarang menunjukkan prasangka,keberpihakan terhadap
suatu ras,jnis kelamin, agama,asal kebangsaan,status sosial
Hakim dilarang bersikap, mengeluarkan perkataanyang dapat
menimbulkan kesan memihak
Hakim harus memberikan kesempatan yang sama pada pecari
keadilan
lanjutan
Berperilaku Jujur :
• Jujur bermakna menyatakan yg benar adalah benar dan salah
adalah salah
• Hakim harus berperilaku Jujur(fair) dan menghindari perbuatan yang
tercela
• Hakim harus berperilkau menjaga dan meningkatkan kepercayaan
pada masyarakat.
• Hakim tidak boleh meminta/menerima dan harus mencegah sumi
atau istri hakim,ortu,anak dan anggt klgany meminta /menerima
janji hadiah, hibah atau fasilitas dari “
Advokat
Penuntut
Orang yang sedang diadili
Pihak lain yg memungkinkan kuat untuk diadili
Pihak yg memiliki kepentingan langsung maupun tidak langsung
lanjutan
Berperilaku arif dan bijaksana :
• Arif dan bijaksana bermakna mampu bertindak
sesuai dengan norma2 yg hidup dalam
masyarakat
• Hakim wajib menghindarintindakan tercela
• Hakim wajib menghindari situasi yg
menimbulkan kecurigaan dan keprihatinan
sesama anggota profesi.
• Hakim dilarang mengijinkan tempat
kediamannya digunakan untuk kegiatan suatu
profesi ukum untuk menerima klien
Lanjutan
Bersikap mandiri :
• Mandiri bermakna mampu bertindak
sendiri tanpa bantuan pihak lain, bebas
dari campur tangan siapapun dan bebas
dari pengaruh apapun.
Lanjutan
Berintegritas Tinggi :
• Bermakna sikap dan kepribadian yang
utuh, berwibawa, jujur dan tidak
tergoyahkan
• Integritas tingggi mendorong
terbentuknya pribadi yang tahan godaan
LANJUTAN
Bertanggung Jawab :
bermakna kesediaan untuk melaksanakan sebaik-baiknya
segala sesuatu yang menjadi wewenang dan tugasnya,
serta memiliki keberanian untuk menanggung segala
akibat atas pelaksanaan wewenang dan tugasnya
tersebut.
Dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan
pribadi,keluarga atau pihak lain
Dilarang mengungkapkan atau menggunakan informasi
yang bersifat rahasia dalam tugas peradilan
lanjutan
Berdisilin Tinggi :
ketaatan pada norma2 atau kaidah2 yang diyakini
sebagai panggilan luhur untuk mengemban
amanah serta kepercayaan masyarakat pencari
keadilan
lanjutan
Menjunjung Tinggi Harga Diri :
• Bermakna pada diri manusia melekat martabat
dan kehormatan yang harus dipertahankan dan
di junjung tinggi oleh setiap orang
• Membentuk pribadi yang kuat, tangguh
• Hakim harus menjaga kewibawaan dan martabat
• Hakim dilarang terlibat dalam transaksi
keuangan dan transaksi usaha yang berpotensi
memanfaatkan posisi sebagai hakim.
Berperilaku rendah hati :
• Bermakna kesadaran akan keterbatasan
kemampuan diri, jauh dari kesempurnaan
dan terhindar dari setiap bentuk
keangkuhan
Bersikap profesional :
Pengertian :
- Etika merupakan kajian ilmu yang berkaitan dengan sebuah konsep kebenaran.
- Aristoteles menyatakan bahwa etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakuka atau
ilmu tentang adat kebiasaan.
- Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengertian etika dirumuskan menjadi tiga arti :
1. Ilmu ttg apa yg baik dan apa yg buruk 'n ttg hak dan kewajiban moral (akhlak);
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan sebuah masyarakat.
Studi atau ilmu yang mempelajari kebenaran dan ketidak benaran berdasarkan
kodrat manusia yg diwujudkan melalui kehendak manusia.
A. Etika perangai :
Persamaan :
Istilah ke dua hal tersebut adalah, mengenai Perilaku
manusia secara normatif, artinya Memberi norma
perilaku manusia bagaimana seharusnya berbuat atau
tidak berbuat. Konsep ini untuk saling menghormati hak
dan kewajiban satu orang dengan orang lain.
Pengertian moral
Moralitas :
Faktor Penentu Moralitas
I. Faktor penentu moralitas : Menurut Sumaryono, terdapat
ada 3 faktor penentu moralitas perbuatan manusia,
diantaranya :
a. 1. Motivasi
b. 2. Tujuan akhir
c. 3. Lingkungan perbuatan
Motivasi dan Tujuan Akhir
Etika Profesi Hakim
Kode Etik Profesi Hakim ialah aturan tertulis yang harus
dipedomani oleh setiap Hakim Indonesia dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai Hakim.
Pedoman Tingkah laku (Code of Conduct) Hakim ialah
penjabaran dari kode etik profesi Hakim yang menjadi
pedoman bagi Hakim Indonesia, baik dalam menjalankan
tugas profesinya untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran
maupun dalam pergaulan sebagai anggota masyarakat yang
harus dapat memberikan contoh dan suri tauladan dalam
kepatuhan dan ketaatan kepada hukum.
Komisi Kehormatan Profesi Hakim ialah komisi yang
dibentuk oleh Pengurus Pusat IKAHI dan Pengurus
Daerah IKAHI untuk memantau, memeriksa, membina,
dan merekomendasikan tingkah laku Hakim yang
melanggar atau diduga melanggar Kode Etik Profesi.
Azas Peradilan yang baik ialah prinsip-prinsip dasar yang
harus dijunjung tinggi oleh Hakim dalam melaksanakan
tugasnya untuk mewujudkan peradilan yang mandiri
sesuai dengan aturan dasar berdasarkan ketentuan yang
ada.
Maksud dan Tujuan Etka Profesi Hakim
Kewajiban :
1. Mendengar dan memperlakukan kedua belah pihak berperkara secara berimbang dengan
tidak memihak impartial).
(
2. Sopan dalam bertutur dan bertindak.
3. Memeriksa perkara dengan arif, cermat dan sabar.
4. Memutus perkara, berdasarkan atas hukum dan rasa keadilan.
5. Menjaga martabat, kedudukan dan kehormatan Hakim.
Larangan :
1. Melakukan kolusi dengan siapapun yang berkaitan dengan perkara yang akan dan sedang
ditangani.
2. Menerima sesuatu pemberian atau janji dari pihak-pihak yang berperkara.
3. Membicarakan suatu perkara yang ditanganinya diluar acara persidangan.
4. Mengeluarkan pendapat atas suatu kasus yang ditanganinya baik dalam persidangan
maupun diluar persidangan mendahului putusan.
5. Melecehkan sesama Hakim, Jaksa, Penasehat Hukum, Para pihak Berperkara, ataupun
pihak lain.
6. Memberikan komentar terbuka atas putusan Hakim lain, kecuali dilakukan dalam rangka
pengkajian ilmiah.
7. Menjadi anggota atau salah satu Partai Politik dan pekerjaan/jabatan yang dilarang
Undangundang.
8. Mempergunakan nama jabatan korps untuk kepentingan pribadi ataupun kelompoknya.
Komisi Kehormatan Hakim
Sanksi
Sanksi yang dapat direkomendasikan Komisi Kehormatan Profesi Hakim
kepada PP IKAHI adalah :
1. Teguran.
2. Skorsing dari keanggotaan IKAHI.
3. Pemberhentian sebagai anggota IKAHI.
Pemeriksaan
1. Pemeriksaan terhadap anggota yang dituduh melanggar Kode Etik dilakukan
secara tertutup.
2. Pemeriksaan harus memberikan kesempatan seluas-Iuasnya kepada
anggota yang diperiksa untuk melakukan pembelaan diri.
3. Pembelaan dapat dilakukan sendiri atau didampingi oleh seorang atau lebih
dari anggota yang ditunjuk oleh yang bersangkutan atau yang ditunjuk
organisasi.
4. Hasil Pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh semua anggota Komisi Kehormatan Profesi Hakim dan
yang diperiksa.
ETIKA PROFESI JAKSA
PENGERTIAN ETIKA
• Ethos = sifat (sifat pribadi) menjadi orang
baik
• Diartikan sebagai kesusilaan, perasaan
batin, atau kecenderungan hati untuk
berbuat baik
• Self control
PENGERTIAN JAKSA & PENUNTUT
UMUM (psl 1 UU 16/2004)
SUMPAH JAKSA
• PASAL 10 AYAT 2 UNDANG-UNDANG
NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG
KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN JAKSA AGUNG NO.
KEP-052/J.A/8/1979
CATUR ASANA
TRI ATMAKA
TRI KRAMA ADHYAKSA
TUGAS & WEWENANG JAKSA (psl
30 ayat 1-3 UU 16/2004)
• PIDANA
• PERDATA & TATA USAHA NEGARA
• KETERTIBAN & KETENTRAMAN RAKYAT
BIDANG PIDANA
• Melakukan penuntutan.
• Melaksanakan penetapan hakim dan putusan
pengadilaninkracht.
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana bersyarat, pengawasan, & lepas
bersyarat.
• Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu
berdasarkan UU.
• Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu
dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum
dilimpahkan ke pengadilan.
BIDANG PERDATA & TUN
Dalam bidang Perdata & TUN sebagai Jaksa Pengacara Negara. Jaksa
sebagai pelaksana kewenangan tersebut diberi wewenang sebagai Penuntut
Umum serta melaksanakan putusan pengadilan, dan wewenang lain
berdasarkan Undang-Undang.
KEWAJIBAN JAKSA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
PROFESI
Etika Kenegaraan
Etika kelembagaan
Kode Etik
Kepolisian Etika
kemasyarakatan
Etika kepribadian
Pengembangan Etika Kepolisian
Membangun masyarakat
Membentuk polisi yang baik
Membentuk pimpinan polisi yang baik
Memelihara keamanan Menegakkan Hukum Memberikan Pelayanan
Wewenang
1.Menerima laporan dan / atau pengaduan
2.Membantu menyelesaikan perselisihan
warga masyarakat yang dapat
mengannggu ketertiban umum
3.Mencegah dan menanggulangi
tumbuhnya penyakit masyarakat
4.Mengawasi aliran yang dapat
menimbulkan perpecahan atau
mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa
5.Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam
lingkup kewenangan administratif
kepolisian
Syarat Pengangkatan Anggota
Kepolisian
a. Warga negara Indonesia
b. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
d. Berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah Umum atau
yang sederajat
e. Berumur paling rendah 18 tahun
f. Sehat jasmani dan rohani
g. Tidak pernah dipidana karena melakukan suatu kejahatan
h. Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela
i. Lulus pendidikan dan pelatihan pembentukan anggota
kepolisian
Pemberhentian anggota polri dari
dinas kepolisian Negara Republik
Indonesia
Berlaku ketentuan sebagai berikut
Pemberhentian Dengan Hormat (PDH) apabila :
a. mencapai batas usia pensiun;
b. pertimbangan khusus untuk kepentingan dinas;
c. tidak memenuhi syarat jasmani dan/atau rohani;
d. gugur, tewas, meninggal dunia atau hilang dalam
tugas.
1 Pemberhentian Tidak Dengan Hormat
(PTDH), apabila :
a. Melakukan Tindak Pidana
1) dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
kekuatan hukum tetap dan menurut pertimbangan pejabat yang
berwenang tidak dapat dipertahankan untuk tetap berada dalam
dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
c. Meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu lebih dari 30 (tiga puluh)
hari kerja secara berturut-turut; atau melakukan perbuatan dan berperilaku yang
dapat merugikan dinas Kepolisian; atau melakukan bunuh diri dengan maksud
menghindari penyidikan dan/atau tuntutan hukum atau meninggal dunia sebagai
akibat tindak pidana yang dilakukannya; atau menjadi anggota dan/atau pengurus
partai politik.
“Pemberhentian ini dilakukan setelah melalui sidang Komisi Kode Etik Profesi
Kepolisian Negara Republik Indonesia”
Fungsi polisi
Intel Reskrim
Fungsi Polisi
1. SAMAPTA
3. INTELIJEN (intelijen)
5. BINAMITRA
Pelanggaran Etika Kepolisian
1. Pelanggaran hukum;
3. Lalai
Arti lambang
Pedoman
Hari
Proklamas Pelindun
i g
Hati
Cita-cita nurani
Bangsa
Perlengkapan Polisi
Proses Penyidikan tindak
pidana
Proses Penyidikan Perkara Pidana
Laporan Hasil
Penyelidikan (LHP)
Surat
Pemberitahuan Surat Perintah
Dimulainya Penyidikan
Penyidikan
Bagan Pengaduan Kepolisian
TERIMA KASIH