Oleh
SAIFANNUR
NPP …………..
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PELAYANAN PUBLIK
BERBASIS TEKNOLOGI” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Sampara Lukman, M.A selaku dosen
mata kuliah teori dan terapan manajemen pelayanan publik, yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
D. Manfaat...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Dasar Peraturan Pelayanan Publik Berbasis Teknologi......................................3
1. Konsepsi Pelayanan Publik Dan Teknologi Informasi.................................3
2. Asas-Asas Pelayanan Publik.........................................................................4
3. Kualitas Pelayanan Publik............................................................................4
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan
Publik Berbasis Teknologi.................................................................................6
C. Pengaruh Pemberlakuan Adanya Pelayanan Publik Berbasis Teknologi...8
1. Bagi Pemerintah............................................................................................8
2. Bagi Masyarakat...........................................................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pemerintahan dengan menggunakan teknologi informasi (TI) mengalami
perkembangan yang luar biasa. Pemberian layanan kepada masyarakat dengan mengusung
prinsip electronic government (e-gov) memberikan ruang yang besar bagi institusi untuk
memberikan pelayanan terbaiknya dalam bentuk inovasi-inovasi, khususnya di bidang TI.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham),
Bambang Rantam Sariwanto, mengatakan TI di Kemenkumham diharapkan dapat
memberikan terobosan terhadap inovasi pelayanan publik.
Terkait dengan arah dan kebijakan strategis TI di Kemenkumham, Pusat Data dan
Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemenkumham sebagai garda terdepan, telah menyusun
dokumen Grand Desain TI untuk memudahkan penentuan arah kebijakan TI sebagai panduan
penyelenggaraan TI. “Inovasi Pusdatin dalam memberikan pelayanan menghasilkan sebuah
desain TI yang bertujuan mengoptimalkan layanan dan memberikan kemudahan interaksi
antara pemberi layanan dan penerima layanan,” kata Sekjen saat membuka kegiatan
Peningkatan Kapasitas Admin Website, Admin LPSE dan Operator Video Conference.
Berdasarakan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 mendefinisikan pelayanan publik
sebagai rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Akadun (2009:114) menjelaskan bahwa teknologi informasi merupakan hasil rekayasa manusia
terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman
informasi tersebut akan lebih cepat, luas dalam penyebarannya, dan lama dalam penyimpanannya.
Teknologi ditujukan untuk mengolah data demi mendapatkan informasi yang akurat, relevan, serta
tepat waktu. Data ini kemudian disebarkan menggunakan teknologi komunikasi berupa telepon,
SMS, televisi dan internet, e-mail, situs, portal, blog, dan video stream .
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah-
masalah yang akan dibahas sebagai berikut yaitu:
1. Apa peraturan yang mendasari adanya pelayanan publik berbasis teknologi?
2. Apa saja factor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan pelayanan publik
berbasis teknologi?
3. Apa pengaruh adanya pelayanan publik berbasis teknologi?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut, maka ditentukanlah tujuan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peraturan yang mendasari adanya pelayanan publik berbasis
teknologi.
2. Untuk mengetahui factor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik berbasis teknologi
3. Untuk mengetahui pengaruh pemberlakuan dari adanya pelayanan publik berbasis
teknologi.
D. Manfaat
Teknologi informasi bertujuan untuk mengurangi jenjang birokrasi agar pelayanan
menjadi lebih cepat dan efisien. Masyarakat tidak perlu melalui birokrasi yang panjang,
namun bisa tersubstitusi dengan adanya teknologi informasi, bahkan tidak perlu datang ke
instansi pemerintah untuk mengakses pelayanan, sehingga dapat terwujudnya tata kelola
pemerintah yang baik (good governance).
E.
2
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Peraturan Pelayanan Publik Berbasis Teknologi
Berdasarakan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 mendefinisikan pelayanan
publik sebagai rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik menurut Hidayaningrat dikutip oleh Suwondo (2001, h.29)
menjabarkan pelayanan publik sebagai aktivitas yang dilakukan untuk memberikan jasajasa
dan kemudahan bagi masyarakat untuk memegang teguh syarat-syarat efisiensi, efektivitas,
dan penghematan. Sedangkan seperti yang dikemukakan Siagian (1992, h.131) berpendapat
bahwa pelayanan publik adalah aktivitas yang dilakukan untuk memberikan jasa-jasa dan
kemudahan kepada masyarakat dengan mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut:
Pelayanan publik berhubungan dengan kegiatan memberikan pelayanan kepada
masyarakat sesuai dengan haknya,
Adanya prinsipprinsip efisiensi, efektivitas dan penghematan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat serta pelayanan yang diberikan berupa barang dan jasa
yang vital.
3
2. Asas-Asas Pelaynan Publik
Asas-asas pelayanan publik menurut UU No. 25 tahun 2009 pada pasal 4 bahwa
penyelenggaraam pelayanan publik berdasarkan :
Kepentingan umum
Kepastian hukum
Kesamaan hak
Keseimbangan hak dan kewajiban
Keprofesionalan
Partisipatif
Persamaan perlakuan/tidak diskrimantif
Keterbukaan
Akuntabilitas
Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
Ketepatan waktu
Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan
6
dilihat dari kekonsistenan penyelenggara pelayan publik dalam menjalankan
pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang sudah ditetapkan.
6
Ketidaktahuan masyarakat mengenai sistem perizinan online sehingga fungsi
teknologi untuk menyediakan segala macam informasi belum bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat.
6
Belum ada sosialisasi mengenai pelayanan perizinan berbasis teknologi baru kepada
masyarakat untuk mempermudah masyarakat ataupun penyelenggara pelayanan itu
sendiri.
Belum adanya kerjasama antar unit pelayanan public untuk bersama-sama
memperbaiki pelayanan dengan menerapkan teknologi informasi yang ada. Dengan
adanya kerjasama, maka pelayanan publik akan menjadi lebih baik dan dapat
digunakan unutk mengelola perizinan secara keseluruhan sehingga pekerjaan dari
petugas perizinan dan masyarakat akan lebih mudah dan cepat.
7
c. Pengaruh Pemberlakuan Dari Adanya Pelayanan Publik Berbasis
Teknologi
1. Bagi Pemerintah
Berpengaruh untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik disarankan kepada
pemerintah daerah untuk;
Memangkas dan menyederhanakan proses dan mekanisme pelayanan.
2. Bagi Masyarakat
Dengan diberlakukannya pelayanan public berbasis teknologi maka Pemerintah
dengan secara tidak langsung telah memberikan pengetahuan dan informasi kepada
masyarkat bahwa instansi di Indonesia sudah mulai menerapkan teknologi infromasi
sehingga masyarakat bisa secara aktif turut menggunakan teknologi informasi baik untuk
melihat pelayanan apa saja yang ada di suatu instansi dan memberikan masukan kepada
pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi mulai meningkat
dan menjalin interaksi masyarakat luas. Penggunaan teknologi terutama internet
diterapkan untuk media sosial, kepentingan bisnis, dan lain-lain. Masalah
perizinan yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat selama ini ialah mengenai
ketidakjelasan prosedur layanan hingga membuat masyarakat menggunakan jasa
pihak ketiga, ketidak profesionalan aparatur dan menyebabkan masyarakat harus
datang lebih dari satu kali, maraknya pungutan liar, serta biaya dan waktu yang
tidak pasti terselesaikannya proses perizinan. Bila menggunakan pihak ketiga,
otomatis waktu yang diperlukan sedikit tapi biaya bertambah. Tapi jika
mengurus sendiri proses perizinan, waktu yang dikeluarkan tidak menentu.
Pemerintah menerapkan sistem perizinan berbasis teknologi informasi (online)
untuk memberikan pelayanan yang terbaik demi memenuhi kebutuhan publik
yang semakin bertambah dan mengatasi permasalahan tersebut.
B. Saran
Pemerintah harus dapat mengubah pelayanan publik yang buruk menjadi
lebih baik. Potret buruknya pelayanan publik seperti ketidakpastian pelayanan,
tidak adanya standar pelayanan yang jelas dan mudah dipahami membuat
masyarakat memiliki posisi tawar yang lemah ketika berhadapan dengan
penyelenggara pelayanan publik. Selain itu, masih tingginya Korupsi Kolusi dan
Neoptisme (KKN) yang terjadi menyebabkan biaya pelayanan menjadi lebih
tinggi. Prosedur yang panjang dan waktu yang lama dalam proses pelayanan
publik juga menjadi permasalahan publik yang sering terjadi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sinambela, Lijan Poltak, Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan, dan Implementasi,
Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Suwondo. (2001). Peserta Pelayanan Publik: Hubungan Komplementer Antara Sektor
Negara, Mekanisme Pasar dan Organisasi. Jakarta, Bumi Aksara
Akadun, Teknologi Informasi Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2009
Hardiyansyah.2011.Kualitas Pelayanan Publik Konsep, Dimensi, Indilator dan
Implementasinya.Yogyakarta:Gava Media
https://www.kemenkumham.go.id/berita/ciptakan-inovasi-pelayanan-publik-yang-berbasis-
teknologi-informasi
(http://etd.ugm.ac.id/index.php?
mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=30488&obyek_id=4)
Peraturan-peraturan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
10